Anda di halaman 1dari 20

METODE PEMBELAJARAN CERAMAH

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah

Pembelajaran SKI di Sekolah Dan Madrasah

Dosen Pengampu:

Ahmad Izza Muttaqin., M.Pd.I

Oleh:

1. Firdatul Ailiyah (2021390101448)


2. Isbela Izzu A (2021390101367)
3. Fitri Latifah (2021390101449)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG-BANYUWANGI
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi robbil „alamiin, pertama kita panjatkan puji syukur ke hadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya dan tak lupa
sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW sehinga
kita dapat menyusun makalah ini yang insyaallah benar dan dapat difahami.

Makalah yang berjudul “METODE PEMBELAJARAN CERAMAH” ini telah


kami selesaikan dengan mendapat dari beberapa sumber. Kami sebagai penulis
berharap dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
sebagian ilmu yang kami susun untuk sedikit menunjang penerapan metode
ceramah meskipun tidak sesempurna dari makalah yang lain sehingga kami
mohon maaf sebesar besarnya. Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan,
kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Banyuwangi,27 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan pembahasan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Pengertian metode pembelajaran ceramah ................................................. 3


B. Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah ......................................... 5
C. Kelebihan dan kekurangan metode ceramah............................................... 7
D. Analisis kesesuaian metode ceramah .......................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Kebudayaan Islam sering diartikan oleh siswa sebagai
mata pelajaran yang terkesan membosankan dan tidak penting. Disinilah
peranan guru sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada
siswa betapa pentingnya mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam. Supaya
tidak terkesan membosankan, guru harus bijak dalam menentukan media,
metode dan strategi yang harus digunakan dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam supaya siswa tidak merasa bosan.
Kebijakan guru dalam memilih media, metode maupun strategi
tentunya disesuaikan dengan materi dan keadaan pada saat pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam berlangsungTugas dan tanggung jawab utama
seorang guru Sejarah Kebudayaan Islam adalah mengelolah pembelajaran
dengan lebih efektif, dinamis, efisien dan positif. Biasanya ditandai
dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran. Perlu diketahui bahwasannya tugas seorang siswa yaitu
senantiasa menanamkan rasa tanggung jawab pada diri masing-masing.
Tanggung jawab siswa yaitu belajar dengan baik, mengerjakan tugas,
disiplin dalam menjalani tata tertib dan sebagainya.

Dalam proses belajar mengajar, tentulah harus menggunakan berbagai


metode yang sesuai dengan kondisi yang ada, agar tercapai suatu
lingkungan belajar (class orchestra) yang efektif dan efisien, yang
membuat peserta didik menjadi senang melakukannya. Dari sekian banyak
metode pembelajaran, metode ceramah adalah metode yang paling umum
dipakai oleh para guru pendidikan agama islam. Namun terdapat berbagai
pandangan terhadap cara mengajar ini, ada yang menganggapnya sebagai
metode terbaik, namun sebaliknya ada yang menilainya sebagai metode
paling lemah.

1
Dalam makalah ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan
penggunaan metode pembelajaran ini, khusunya untuk menganalisis
kesesuaian metode ceramah, kelebihan dan kekurangan dan langkah-
langkah apa saja yang perlu diambil agar metode yang banyak digunakan
ini bisa mnghasilkan output yang maksimal dan berhasil.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud metode ceramah?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaan metode ceramah?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan metode ceramah?
4. Bagaimana analisis kesesuaian metode dengan materi?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
pembahasan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metode ceramah
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode ceramah
4. Untuk mengetahui analisis kesesuaian metode dengan materi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Ceramah


Ceramah dari aspek bahasa adalah penuturan atau penerangan
secara lisan oleh guru pendidikan agama Islam terhadap peserta didiknya
di dalam kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah
“berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan
pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan materi pendidikan agama
Islam yang diajarkan. Sementara kegiatan belajar peserta didik yang paling
utama adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok
penting yang dikemukakan oleh guru. Guru pun dalam hal ini bisa saja
mengabaikan pertanyaan-pertanyaan peserta didik, karena metode ceramah
bukanlah tanya jawab walau kadang muncul pertanyaan dari peserta didik,
namun bukan itu pelaksanaan yang sebenarnya.

Metode ceramah dengan demikian sebagai bagian dari penerapan


dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan
menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang
disampaikan kepada peserta didik. Metode ceramah ini sering kita jumpai
pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah
sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah
dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan
interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan
refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah
yaitu mengenai minat dan motivasi peserta didik, bahkan akhirnya juga
berdampak pada prestasi peserta didik.( Tambak. S, 2014:376)

Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego


(Bahasa Latin) yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai
akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan
mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian lecture

3
method atau metode ceramah. Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya
memiliki banyak pengertian dan jenisnya.
Menurut (Hamdani, 2011:278) Metode ceramah adalah suatu cara
mengajar yang paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh para
guru. Dengan penyajian materi melalui penuturan dan penerangan lisan
guru kepada siswa.
Menurut (Roestiyah, 2001:137)Metode ceramah adalah suatu cara
mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi
uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Menurut (Pratiwi, 2021:4) Metode ceramah salah satu metode yang
sering digunakan oleh seorang guru. Metode ceramah adalah cara
penyampaian materi pembelajaran dengan mengutamakan interaksi antara
guru dan siswa. Dimana seorang guru menyamapaikan materi
pembelajarannya melalui proses penerangan dan penuturan secara lisan
kepada siswanya. Proses penyampaian tersebut bisa dibantu atau
dilengkapi dengan menggunakan alat bantu, seperti gambar, video, dan
lainnya.
Menurut (Vina, dkk, 2023:13) Metode ceramah adalah metode
mengajar yang menggunakan lisan sebagai saran untuk menyampaikan
pengetahuan dan informasi kepada peserta didik untuk mencapai sasaran
pembelajaran.
Jadi kesimpulan dari penulis adalah:
Guru pun dalam hal ini bisa saja mengabaikan pertanyaan-
pertanyaan peserta didik, karena metode ceramah bukanlah tanya jawab
walau kadang muncul pertanyaan dari peserta didik, namun bukan itu
pelaksanaan yang sebenarnya. Metode ceramah dengan demikian sebagai
bagian dari penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas
uraian yang disampaikan kepada peserta didik. Metode ceramah ini sering
kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat
yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti

4
ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk
melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi
bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode
ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi peserta didik, bahkan
akhirnya juga berdampak pada prestasi peserta didik.
B. Langkah-langkah Dalam Pelaksanaan Metode Ceramah
langkah-langkah metode ceramah menurut (Mahmud dan Idham,
2017:98) adalah sebagai berikut:
1. tahap persiapan
a. merumuskan tujuan yang ingin dicapai
b. menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan
c. mempersiapkan alat bantu

2. tahap pelaksanaan
langkah pembukaan dalam langkah ini hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. yakinkan bahwa siswa memahami Tujuan yang akan
dicapai.
b. lakukan langkah apersepsi.
3. langkah penyajian
langkah penyajian merupakan kegiatan penyampaian materi
pembelajaran hal ini perlu dilakukan guru agar perhatian siswa
terfokus:
a. menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan siswa
b. menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna
siswa.
c. menyajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak
meloncat-loncat agar mudah dipahami siswa.
d. respon siswa segera ditanggapi.
e. menjaga kelas agar tetap kondusif dan menggairahkan
untuk belajar.

5
4. mengakhiri ceramah
ceramah perlu diakhiri siswa agar memungkinkan siswa
mengingat materi yang telah disajikan guru, guru hendaknya
membantu siswa dalam hal:
a. menyimpulkan atau merangkum materi pelajaran yang baru
saja disampaikan.
b. merangsang siswa untuk menanggapi atau memberi ulasan
tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
c. mengevaluasi, untuk mengetahui kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran yang baru saja
disampaikan.
Menurut (Jamin&Putra, 2020:206) Tahap persiapan, artinya tahap
pendidik untuk menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum mengajar
dimulai:

1. Tahap penyajian, artinya tiap mendidik menyampaikan bahan


ceramah.
2. Tahap asosiasi( komprasi), artinya memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menghubungkan dan membandingkan bahan
ceramah yang telah diterimanya. untuk tahap ini diberikan atau
disediakan tanya jawab dan diskusi.
3. Tahap generalisasi atau kesimpulan, pada tahap ini kelas
menyimpulkan hasil ceramah, umumnya peserta didik mencatat
bahan yang telah diceramahkan.
4. Tahap aplikasi atau evaluasi, Tahap terakhir ini, diadakan penilaian
terhadap pemahaman peserta didik mengenai bahan yang telah
diberikan pendidikan. evaluasi bisa dalam bentuk lisan, tulisan,
tugas dan lain-lain.

6
perlu diperhatikan, Apa yang dimaksud sebagaimana metode
lainnya, metode ceramah akan efektif bila didukung/ manfaat
dibantu metode yang lain misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan
lain-lain.
jadi kesimpulannya adalah :
di dalam metode ceraamah terdapat beberapa tahapan yang
pertaama yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyajian
dan mengakhiri ceramah . tahap persiapan yakni tahap yang
pendidik untuk menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum
kondisi belajar dimulai yang pertama yakni tahap penyajian yang
dimana tiap pendidik menyampaikan dengan metode ceramah,
yang kedua tahap asosiasi yang dimana setelah menjelaskan materi
pendidik menyiapkan Tanya jawab untuk peserta didik, yang
ketiga yaitu tahap generalisasi yang dimana peserta didik daapat
menyimpulkan metode pembelajaran dengan metode ceramah
dengan menulis di buku, dan yang terakhir tahap aplikasi atau
evaluasi yakni diadakan penilaian terhadap pemahaman para
peserta didik.
C. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Ceramah

Setiap metode pembelajaran yang diberikan pasti ada kekurangan dan


kelebihannya masing-masing, begitu juga metode ceramah memiliki
kekurangan dan kelebihan, diantaranya yaitu:

1. Kelebihan dan kekurangan metode ceramah dalam pembelajaran Menurut


(Wirabumi, R, 2020:1):
a. Murah dikarenakan tidak memerlukan biaya yang besar sehingga
dapat menampung. kelas besar dan tiap siswa mempunyai
kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Mudah dikarenakan
cukup menggunakan media lisan tanpa perlu persiapan yang rumit.
Siswa bisa langsung menerima ilmu pengetahuan. Kekurangan atau

7
tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak
menghambat terlaksananya pelajaran. dengan ceramah.
b. Konsep dan materi yang disajikan secara hierarki.
c. Dapat mencakup materi pelajaran yang banyak dan luas.
d. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga
waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
e. Keadaan kelas dapat terkontrol, karena kondusifitas kelas dan
kenyamanannya untuk digunakan sebagai ruang belajar adalah
tanggung jawab guru.
f. Organisasi kelas dapat disetting secara lebih sederhana.
2. Kekurangan metode ceramah dalam pembelajaran:
a. Minimnya kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah dan
mengembangkan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
b. Proses penyerapan pengetahuan kurang dikarenakan bertumpu
pada satu arah.
c. Kurang memberi ruang bagi para siswa untuk mengembangkan
kreativitas.
d. Guru yang kurang kreativitas akan mengakibatkan situasi kelas
yang monoton.
e. Kurangnya kemampuan guru dalam berorasi yang baik akan
membuat peserta didik cepat bosan.
f. Sangat sulit mendeteksi sejauh mana tingkat pemahaman seluruh
siswa.
g. Siswa mudah lupa atas apa yang sudah disampaikan.
h. Tidak merangsang siswa untuk membaca.

Sedangkan menurut (Amiruddin, 2023:34) kelebihan dan kekurangan


metode ceramah adalah sebagai berikut:

a. Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan


aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid
sekaligus secara komprehensif.

8
b. tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama,
dengan waktu yang singkat murid dapat menerima pelajaran
sekaligus secara bersamaan.
c. pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu
yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak
d. melatih para siswa untuk menggunakan pendengarannya dengan
baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi
ceramah dengan cepat dan tepat. dapat memberikan motivasi dan
dorongan kepada siswa dalam belajar
e. fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan, jika bahan banyak
sedangkan waktu terbatas dibicarakan pokok-pokok
permasalahannya saja, sedangkan bila waktu masih panjang dapat
dijelaskan lebih mendetail.
Kekurangan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. interaksi cenderung bersifat centered( berpusat pada guru).
b. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa
telah menguasai bahan ceramah.
c. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda
dengan apa yang dimaksudkan guru.
d. Siswa kurang menangkap Apa yang dimaksudkan oleh guru, jika
ceramah berisi istilah-istilah yang kurang baik/ tidak dimengerti
oleh siswa dan akhirnya mengarah kepada verbalisme.
e. Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan
masalah. karena siswa hanya diarahkan untuk mengikuti pikiran
guru.
f. Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kecakapan dan kesempatan mengeluarkan
pendapat.
g. Guru lebih aktif sedangkan murid bersikap pasif.

9
h. Bila Guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya dalam waktu
yang terbatas, menimbulkan kesan pemompaan atau pemaksaan
terhadap kemampuan penerimaan siswa.
i. Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang, karena
guru kurang memperhatikan faktor-faktor psikologis siswa,
sehingga bahan yang dijelaskan menjadi kabur.

Jadi dapat ditarik kesimpulan:

Mengenai kelebihanya dan kekuranganya yaitu Siswa mudah


lupa atas apa yang sudah disampaikan. Suasana kelas berjalan dengan
tenang karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru
dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif. tidak
membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan
waktu yang singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara
bersamaan, pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam
waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak ,melatih para
siswa untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga
mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat
dan tepat.

siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan


apa yang dimaksudkan guru. Siswa kurang menangkap Apa yang
dimaksudkan oleh guru, jika ceramah berisi istilah-istilah yang kurang
baik/ tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah kepada
verbalisme. Bila Guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya
dalam waktu yang terbatas, menimbulkan kesan pemompaan atau
pemaksaan terhadap kemampuan penerimaan siswa. Cenderung
membosankan dan perhatian siswa berkurang, karena guru kurang
memperhatikan faktor-faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang
dijelaskan menjadi kabur.

10
D. Analisis kesesuaian metode dengan materi
Metode ceramah untuk bidang studi agama, metode ceramah masih
tepat untuk dilaksanakan, misalnya: untuk memberikan pengertian tentang
sejarah, maka satu-satunya metode yang dapat digunakan adalah metode
ceramah, tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang guru
memberikan uraian menurut cara mereka masing- masing. Misalnya guru
menjelaskan dimulai dari sifat yang terkandung dalam sebuah sejarah
tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Guru pun dalam hal ini bisa saja mengabaikan pertanyaan-pertanyaan
peserta didik, karena metode ceramah bukanlah tanya jawab walau
kadang muncul pertanyaan dari peserta didik, namun bukan itu
pelaksanaan yang sebenarnya. Metode ceramah dengan demikian
sebagai bagian dari penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk
memperjelas uraian yang disampaikan kepada peserta didik. Metode
ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di
sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan
tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode
yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar.
Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah
tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat
dan motivasi peserta didik, bahkan akhirnya juga berdampak pada
prestasi peserta didik.
2. di dalam metode ceraamah terdapat beberapa tahapan yang pertaama
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyajian dan
mengakhiri ceramah . tahap persiapan yakni tahap yang pendidik untuk
menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum kondisi belajar dimulai
yang pertama yakni tahap penyajian yang dimana tiap pendidik
menyampaikan dengan metode ceramah, yang kedua tahap asosiasi
yang dimana setelah menjelaskan materi pendidik menyiapkan Tanya
jawab untuk peserta didik, yang ketiga yaitu tahap generalisasi yang
dimana peserta didik daapat menyimpulkan metode pembelajaran
dengan metode ceramah dengan menulis di buku, dan yang terakhir
tahap aplikasi atau evaluasi yakni diadakan penilaian terhadap
pemahaman para peserta didik.

12
3. Mengenai kelebihanya dan kekuranganya yaitu Siswa mudah lupa atas
apa yang sudah disampaikan. Suasana kelas berjalan dengan tenang
karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat
mengawasi murid sekaligus secara komprehensif. tidak membutuhkan
tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat
murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersamaan, pelajaran
bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit
dapat diuraikan bahan yang banyak ,melatih para siswa untuk
menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat
menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang
dimaksudkan guru. Siswa kurang menangkap Apa yang dimaksudkan
oleh guru, jika ceramah berisi istilah-istilah yang kurang baik/ tidak
dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah kepada verbalisme. Bila
Guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang
terbatas, menimbulkan kesan pemompaan atau pemaksaan terhadap
kemampuan penerimaan siswa. Cenderung membosankan dan
perhatian siswa berkurang, karena guru kurang memperhatikan faktor-
faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang dijelaskan menjadi
kabur.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan penulis. Tentunya dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangn, oleh karena itu saran sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah kami.

13
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Metode-metode mengajar perspektif Al-qur`an hadist dan aplikasinya
dalam pembelajaran pai, Yogyakarta:deepublish, 2023
Hamdani, Strategi, Belajar, Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011
Helmi, J. (2016). Penerapan Konsep Silberman dalam Metode Ceramah Pada
Pembelajaran PAI. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,. Diakses pada 26 september
2023. http://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishlah/article/view/20
Jamin&Putra.(2020). Dasar-Dasar Pendidikan Islam, Indramayu: Adanu Abimata.
Pratiwi, R. A. (2021). MAKALAH-PENERAPAN METODE CERAMAH DAN
DISKUSI SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE. Diakses pada 27 september
2023. https://osf.io/wdm9e/download
Roestiyah NK., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2001
Tambak, S. (2014). Metode ceramah: Konsep dan aplikasi dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Tarbiyah,. Diakses pada 03 Oktober 2023
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/16
Vina, dkk., Desain Pendidikan dan Pembelajaran Transformatif, Malang:Pustaka
Peradaban,2023.
Wirabumi, R. (2020, October). Metode Pembelajaran Ceramah. In Annual
Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) . Diakses pada 03
Oktober 2023
http://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/660

14
LAMPIRAN

NABI MUHAMMAD SAW

A. Nabi Muhammad SAW sebagai Teladan Kita


Allah SWT mengutus Muhammad SAW sebagai pembawa Rahmat,
penebar kasih sayang untuk alam semesta. bentuk kasih sayang Rasulullah
SAW untuk alam semesta menggambarkan fungsi yang beliau emban,
Rahmat tersebut yaitu menanamkan keimanan( tauhid) ke dalam diri
manusia membawa perdamaian dan kesejahteraan, dan membimbing
manusia agar tetap pada jalan yang benar. Hal ini sudah difirmankan oleh
Allah SWT.
َ‫س ْل ٰنكَ ا اَِّل َزحْ َمةً ِلّ ْلعٰ لَ ِميْه‬
َ ‫َو َما ٓ ا َ ْز‬

Artinya:“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan


untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”.(Q.S.al-anbiya`:107)

Rumah tangga Nabi Muhammad Saw. dengan Khadijah Ra. sangat


bahagia. Nabi Muhammad sangat menghargai wanita. nabi mengajak
istrinya berunding. Khadijah meninggal dalam usia 65 tahun. nabi merasa
sedih, ditambah lagi 3 hari kemudian Abu Tholib dipanggil Allah. tahun
ini disebut dalam sejarah sebagai" Amul huzni" atau tahun duka cita.
kemudian nabi Muhammad menikah dengan Aisyah. Aisyah banyak
menghafal Hadits yang kemudian disampaikan kepada kaum muslimin. ia
mendapatkan gelar Ummul Mukminin yang artinya Ibu dari kaum yang
beriman.
Rasulullah SAW juga sangat mencintai sahabat-sahabatnya,
sebagaimana yang diterangkan dalam Hadits riwayat Abu Sa'id al-khudri
Ra. ia berkata: antara Khalid bin Walid dan kamu dimanaAbdurrahman
bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci makinya. mendengar
itu Rasulullah SAW. lalu bersabda:" janganlah kamu mencaci-maki
seorang pun dari para sahabatku. sekalipun salah seorang kamu
membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, hal itu tidak dapat

15
menandingi 1 bahkan setengah mud( 1mud= 543 gram) salah seorang
mereka."( H.R. muslim)
Rasulullah sangat mempedulikan alam sekitarnya, baik hewan,
tumbuhan maupun kebersihan lingkungan. dalam sebuah hadis Rasulullah
SAW. bersabda:

‫ َو ِإذَا ذَ َبحْ ت ُ ْم فَأَحْ ِسنُوا‬،َ‫ فَإِذَا قَت َْلت ُ ْم فَأَحْ ِسنُوا ْال ِقتْلَة‬، ٍ‫ش ْيء‬
َ ‫سانَ َعلَى ُك ِّل‬ ِ ْ ‫َب‬
َ ْ‫اْلح‬ َ ‫اَّللَ َكت‬
‫إن ا‬ ‫ا‬

ُ‫ َو ْلي ُِس ْح ذَبِي َحتَه‬،ُ‫ش ْف َستَه‬


َ ‫ َو ْلي ُِحدا أ َ َحد ُ ُك ْم‬،َ‫ال ِرّ ْب َحة‬

Artinya:
"Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan pada segala sesuatu.
oleh karena itu, apabila kamu membunuh( dalam peperangan) maka
lakukanlah pembunuhan perang itu dengan sebaik-baiknya. apabila kamu
menyembelih, maka lakukanlah penyembelihan itu dengan sebaik-
baiknya, dan hendaklah salah seorang darimu menajamkan pisau yang
akan dipergunakan untuk menyembelih serta memperlakukan
sembelihannya dengan sebaik-baiknya."(H.R. muslim)

B. meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan masyarakat


1. memperbaiki perekonomian masyarakat ketika berusia 20 tahun, Nabi
Muhammad SAW memprakarsai suatu perjanjian damai dalam urusan
perdagangan yang disebut dengan" Hilf Al-Fudul." tujuannya antara lain
untuk membantu orang-orang lemah dan teraniaya agar tidak dirugikan
dalam perdagangan, serta membantu fakir miskin dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat Mekkah. Nabi Muhammad SAW dan para
sahabat seringkali harus mengorbankan hartanya sendiri untuk membantu
masyarakat miskin. semua itu dilakukan dengan ikhlas, sabar, dan tabah
walaupun mereka seringkali mendapat cemoohan, hinaan bahkan siksaan
dari orang-orang Quraisy yang memusuhi Islam.
2. kasih sayang kepada sesama

16
kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada sesama ditunjukkan
dalam bergaul kepada siapa saja. dalam bergaul terhadap anak-anak, Nabi
Muhammad SAW sangat menyayangi mereka. beliau sering bersenda
gurau dengan anak-anak para sahabat memangku, dan menggendong
mereka. kepada pelayan pun akhlak Beliau juga amatlah mulia. Nabi
Muhammad SAW mempunyai seorang pelayan yang bernama Anas bin
Malik Dia adalah anak yang cerdas lebih kurang 10 tahun lamanya Anas
melayani beliau, baik ketika di rumah maupun dalam perjalanan. selama
melayani beliau, Anas tidak pernah dimarahi atau dibentak oleh Nabi
Muhammad SAW Beliau juga dikenal sebagai manusia yang murah hati
dan dermawan. beliau tidak pernah menolak permintaan tolong orang lain
Kepada beliau.

17

Anda mungkin juga menyukai