Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Memahami Desain Metode Ceramah Dalam Pembelajaran Pendidikan


Islam

Memenuhi Tugas Mata Kuliah

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu:

Dr. Heru Setiawan, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok: 5

SUMIATI (21.11.2759)

SEMESTER/JURUSAN: III PAI E

YAYASAN PENDDIKAN DAN AMAL SOSIAL AN-NADWAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Memahami Desain Metode Ceramah
Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalam nya. Saya sangat berharap makalah ini sangat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai isi makalah ini
            Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
            Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya, Sekiranya makalah yang sudah disusun ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
            Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.
Kuala tungkal

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Ceramah .......................................................................2
B. Tahapan Metode Ceramah ........................................................3
C. Dasar Metode Ceramah Dalam Al-Qur’an..................................5
D. Metode Ceramah Yang Menyenangkan.....................................6
E. Langkah-langkah Metode Ceramah...........................................7
F. Faktor-faktor Metode Pembelajaran ..........................................8
G. Metode Ceramah Dalam Pembelajaran PAI...............................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................11
B. Saran.........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran identik dengan interaksi antara pendidik atau guru dengan
peserta didik atau siswa dilingkungan belajar, interaksi tersebut menimbulkan
transmisi informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Komunikasi yang
dilakukan guru dan siswa pada interaksi tersebut bertujuan untuk menyamakan
makna yang guru miliki dan yang diterima siswa. Mengingat pentingnya interaksi
antara guru dan siswa dalam pembelajaran, guru menggunakan metode
pembelajaran untuk membuat interaksi antara guru dan siswa dapat berjalan
baik atau sesuai harapan sehingga membantu dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Metode ceramah merupakan salah satu metode pembelajaran lama yang
masih banyak digunakan saat ini. Berdasarkan definisi tersebut dapat di ketahui
bahwa ceramah merupakan percakapan formal pada subjek yang serius pada
sekelompok orang khususnya siswa. Berdasarkan definisi tersebut, metode
ceramah merupakan metode pembelajaran yang melibatkan percakapan atau
presentasi lisan dalam menyampaikan informasi oleh guru atau pendidik kepada
sekelompok siswa atau peserta didik. Selama ada seseorang yang memiliki
otoritas seperti guru yang mempresentasikan secara lisan kepada sekelompok
peserta seperti siswa maka sudah cukup disebut ceramah.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metode Ceramah?
2. Bagaimana Tahapan Metode Ceramah?
3. Apa Dasar Metode Ceramah Dalam Al-Qur’an?
4. Bagaimana Metode Ceramah Yang Menyenangkan?
5. Bagaimana Langkah-langkah Metode Ceramah?
6. Apa Faktor-faktor Metode Pembelajaran?
7. Bagaimana Metode Ceramah Dalam Pembelajaran PAI?

1
Dewa putu yudhi ardiana dkk, Metode pembelajaran guru, (Yayasan Kita Menulis, 2021)
hlm 1-2

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang mengacu kepada
pemakaian buku tesk resmi yang penyampaiannya memfungsikan guru sebagai
sumber atau informasi pembelajaran melalui ceramah. Pada umumnya
penggunaan buku teks resmi ataupun buku teks lainya selalu disertai tambahan
catatan dari guru, berupa catatan mengenai konsep pelajaran. Tambahan
catatan itu terutama terjadi karena guru menyajikan uraian isi bahan pengajaran
yang terdapat dalam buku teks. Dengan demikian, pada strategi penyampaian
dari metode ceramah, media yang digunakan untuk menyampaikan informasi
bahan pengajaran adalah buku teks yang disertai dengan tambahan catatan dari
guru. Berdasarkan hal itu, maka pada strategi pengelolaan dari metode
ceramah, kegiatan pertama siswa adalah mendengar dan mencatat uraian yang
dikemukakan guru yang menjelaskan informasi bahan pengajaran yang terdapat
dalam buku teks, dan kemudian diikuti dengan mengerjakan latihan atau
menjawab pertanyaan dari guru tentang apa yang telah diterangkan oleh guru
dalam pembelajaran.
Ditinjau dari aktifitas mengajar metode ceramah merupakan metode
mengajar tradisional yang merupakan gabungan dari metode ceramah yang
diselingi oleh kegiatan tanya jawab ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada anak didik, tapi
metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran.2
Metode ceramah merupakan salah satu metode pembelajaran dalam
strategi pembelajaran konvensional. Metode ceramah adalah penyampaian
bahan pembelajaran dengan mengkomunikasikan bahan pembelajarannya
secara lisan atau oral (mondelling). kemampuan guru mengolah bahan
pembelajaranya sebelum ditransformasikan melalui ujaranya, lisanya, dan
verbalnya (kalimat-kalimat) sangat menuntut. Menguasai bahan ajaranya

2
Syaiful Bahri D. Dan Azwan Zein 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Renika Cipta, hlm. 109.

3
(mastery of subject matter) sangat penting, karena guru adalah sumber ilmu
bagi pserta didiknya.3
Dalam menerapkan metode pembelajaran ceramah tentu terdapat
kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode tersebut dalam
pembelajaran:
1. Kelebihan menerapkan metode ceramah
Bahan belajar berupa buku teks yang digunakan dalam proses belajar
mengajar telah tersedia dan mudah di peroleh. Dengan menggunakan buku
teks, guru merasa tidak perlu mengubah gaya mengajarnya yang dibiasakan
sejak lama. Kelebihan lain adalah guru mudah menguasai kelas, mudah
mengorganisasikan kelas, dapat diikuti oleh jumlah siswa yang banyak,
mudah mempersiapkan dan melaksanakanya, guru mudah menyampaikan
materi pelajaran.4
2. Kelemahan menerapkan metode ceramah
Untuk memahami informasi pelajaran dari guru, siswa memerlukan
banyak bantuan analisis dari guru. Dengan demikian kegiatan belajar siswa
banyak tergantung kepada guru, sehingga buku teks lebih berfungsi sebagai
bahan mengajar bagi guru dari pada bahan belajar bagi siswa. Dengan
terpusatnya peranan analisis informasi ditangan guru, maka sebagian waktu
mengajar guru dihabiskan untuk menyajikan bahan bahan pengajaran kepada
siswa, sehingga siswa kekurangan waktu untuk belajar mandiri.

B. Tahapan Metode Ceramah


Setiap metode pembelajaran guru memerlukan persiapan untuk dapat
menggunakannya, persiapan merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam
melakukan aktivitas.
1. Kesiapan guru dalam menyampaikan secara lisan. Kesiapan tersebut didapat
melalui latihan yang berkelanjutan. Guru harus selalu berlatih untuk dapat
menyempurnakan kemampuannya dalam melakukan ceramah.
2. Menentukan tujuan pembelajaran sehingga membantu guru mempersiapkan
strategi, materi dan alat bantu untuk media yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Dengan menentukan tujuan pembelajaran guru dapat
mengetahui pengetahuan maupun keterampilan yang akan didapatkan siswa.
3
Aminuddin Rasyad, op, Cit., hlm. 111.
4
Syaiful Bahri D. Dan Azwan, OP Cit., hlm, 110

4
3. Mempersiapkan strategi komunikasi yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
4. Mempersiapkan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Mempersiapkan alat bantu atau media yang digunakan untuk membantu
dalam pembelajaran.
Tahapan pelaksanaan dari metode ceramah dalam pembelajaran terbagi
menjadi tiga yaitu pembuka, inti dan penutup. Tahapan pembuka memegang
peranan penting dalam kesuksesan dari tahapan selanjutnya. Sehingga guru
harus memastikan strategi yang tepat dalam melaksanakan tahapan ini. Pada
tahapan ini guru akan menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga siswa
mengetahui pengetahuan atau keterampilan yang akan didapatkan dari
pembelajaran. Guru harus memastikan siswa dapat memahami dari tujuan
pembelajaran. Pada tahapan ini guru juga melakukan apersepsi untuk
memastikan siswa siap dan memiliki minat untuk mengikuti pembelajaran.
Apersepsi yang dapat digunakan oleh guru seperti:
1. Melakukan tanya jawab singkat atau kuis. Guru dapat mengajukan
pertanyaan singkat yang sesuai dengan materi dan dijawab oleh siswa, guru
dapat menambahkan sistem poin untuk menarik minat siswa.
2. Melakukan permainan, guru dapat menggunakan permainan sederhana baik
itu terkait atau tidak dengan materi untuk menarik minat dan perhatian siswa.
Permainan juga memberikan dampak mencairkan suasana sehingga
membantu upaya guru dalam menghadirkan pembelajaran yang
menyenangkan untuk siswa.
3. Menampilkan sebuah media yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari, sebagai contoh adalah menampilkan video yang terkait dengan
materi. Penggunaan media tersebut untuk menarik minat dan perhatian siswa
untuk belajar.
Tahapan inti merupakan tahapan menyajikan materi kepada siswa.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam tahapan ini untuk
membuat siswa tetap terfokus dalam pembelajaran.
1. Guru menjaga kontak secara konsisten dengan siswa.
2. Guru menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti oleh
siswa. Penggunaan bahasa yang rumit dan tidak dimengerti siswa dapat
menyebabkan hilangnya minat dan perhatian siswa dalam belajar, selain itu

5
informasi yang ingin disampaikan oleh guru menjadi tidak tersampaikan jika
bahasa digunakan tidak komunikatif.
3. Guru menyajikan materi secara sistematis sehingga mudah diikuti dan
dipahami oleh siswa, penyajian materi yang lompat-lompat membuat siswa
kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dan pembelajaran terlihat tidak
konsisten.
4. Guru harus segera menanggapi respon dari siswa. Ketidakpekaan atau
keterlambatan guru terhadap respon siswa dapat menyebabkan siswa
kehilangan antusiasme dalam belajar.
5. Guru harus menjaga kelas untuk selalu kondusif dan menggairahkan untuk
belajar, upaya ini dapat dilakukan dengan sikap guru yang bersahabat dan
akrab dengan siswa, menyampaikan materi dengan penuh antusias, serta
diselingi dengan humor untuk membuat suasana menjadi menyenangkan.

C. Dasar Metode Ceramah dalam Al-Qur’an


Allah SWT berfirman dalam QS Yusuf12:2-3

Cْ ‫ض َق ُن ْن َحن۞َ ْنوُ لِ ْق َع ْت ُم َّك َل َّعالًّ ِي َب َرعاًن َٽاْ ُرقُه ْن َل ْز َناَّآ ِنا َ ْن ِيل‬
‫ِفغ‬ ُ ‫ص ْقالَ َنسْ َحا َ ْك َي َل ُّع‬ َ ‫َه ْك َياَل َآ ْن َيحْ َواَآم ِِب‬
َ ‫ص‬
‫له ْل َب ْق ِن ُم ْت ُن ْك ِنا َ َونٽاْ ُر ْقالاَذ‬
ِ ‫الَ ِن َم‬

Artinya” Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan


berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu
kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan
Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk
orang-orang yang belum mengetahui”.(Q.S. Yusuf/12:2-3)5
Ayat di atas menerangkan, bahwa Tuhan menurunkan Al-Qur’an
dengan memakai bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi
menyampaikan kepada para sahabat dengan jalan cerita dan ceramah.
Metode ceramah masih merupakan metode mengajar yang masih dominan
dipakai, khususnya di sekolah-sekolah tradisional.
Hadist Nabi SAW bersabda:
"Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah
apa yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada Salahnya, dan
5
Al-Qur’an dan terjemahan

6
barang siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah untuk menempati
tempatnya dineraka". (HR. Bukhori).
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam
menyampaikan atau mengajak orang mengikuti ajaran yang telah ditentukan.
Metode ceramah sering disandingkan dengan kata khutbah. Dalam al-Qur’an
sendiri kata tersebut diulang sembilan kali. Bahkan ada yang berpendapat
metode ceramah ini dekat dengan kata tablih, yaitu menyampaikan sesuatu
ajaran. Pada hakikatnya kedua arti tersebut memiliki makna yang sama
yakni menyampaikan suatu ajaran.

D. Metode Ceramah yang Menyenangkan


Metode ceramah yang monoton, memanglah dirasakan sangat
membosankan bagi para peserta didiknya, apalagi bila disajikan dalam
bentuk dongeng, yang berfungsi sebagai pengantar siswanya untuk tidur di
malam yang hening, bahkan kadang kala si pengajar melenceng dari materi
yang semestinya disampaikan, justru ia malah menceritakan tentang
keadaan keluarganya, sampai ke para tetangganya, seolah-olah si guru itu
curhat kepada muridnya. Hal ini serupa dengan sebuah situs dari internet yang
menceritakan.
Ini adalah contoh nyata dari bumi belahan lain di dunia pendidikan, oleh
karena itu kita sebagai calon guru masa depan yang baik, haruslah
mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu dari segi disiplin ilmu,
pemahaman segala konsep dan teknik segala keterampilan, hubungan sosial
terhadap lingkungan, serta akhlak dari personal kita sendiri, karena
bukanlah tidak mungkin, kisah dosen tadi terjadi pada diri kita, menjadi
seorang pengajar yang membosankan, tidak menarik, bahkan sampai
dijuluki ‘monster’ oleh anak didik kita sendiri.
Lalu bagaimana sebenarnya metode ceramah yang baik dan
menyenangkan? Maka jawabnya adalah:
1. Seorang guru harus menciptakan situasi belajar (class orcestra) yang efektif,
efisien dan menyenangkan bagi siswanya, karena dengan senangnya itu, si
anak akan mau belajar (khususnya dalam pembelajaran matematika),
dan menjadi pintar, bukan gurunya saja yang pintar

7
2. Menggunakan strategi yang tepat, jadi sang guru itu harus menguasai
berbagai macam metode, teknik, dan pendekatan, serta mempunyai
keterampilan khusus dalampenyampaian materi.
3. Kreatif, sehingga siswa tidak bosan, karena terdapat inovasi dalam
penyampaian materi.
4. Menggunalkan lebih dari satu metode, yang biasa kita sebut ‘Metode
Ceramah Plus’, jadi dengan metode ceramah plus ini, kita dapat
menggabungkan metode ceramah dengan metode lainnya, seprti dengan
metode diskusi, yang disisipi tanya jawab sehingga siswa tidak pasif,
dengan drill method, siswa langsung mempraktekan sendiri keterampilan
yang sedang diajarkan, bagaimana cara membuatnya, menggunakannya,
apa manfaatnya dan sebagainya, dengan metode demonstrasi, yang
langsung memperagakan alat peraganya, dan banyak lagi metode yang
dapat digabungkan dengan metode ceramah, bahkan akan menjadi
lebih banyak lagi jika anda sebagai calon guru masa depan, memanfaatkan
otak anda untuk berkreatifitas dalam menciptakan teknik pembelajaran
5. Memanfaatkan teknologi, penyajian ceramah pastinya akan menjadi sangat
menarik jika disajikan dengan bantun LCD, seorang guru hanya membawa
laptop, sambungkan ke LCD, muncullah bahan/materi-materi yang akan
disampaikan, jadi guru dapat menjelaskan semenarik mungkin kepada
siswa, yang tidak akan membuat siswa menjadi bosan dan mengantuk, dan
tentunya materi yang disampaikan menjadi lebih sistematis, karena telah
dirancang sebelumnya.6

E. Langkah-langkah Metode Ceramah


Langkah-langkah penggunaan metode ceramah bervariasi, disesuaikan
dengan metode-metode yang dipakai sebagai variasi, contoh penggunaan
metode tanya-jawab dan diskusi sebagai variasi:

a. Persiapan
1. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2. Menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan
3. pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan

6
Roestiyah, NK, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 138

8
4. Merumuskan materi ceramah secara garis besar
5. Bila materi ceramah terlalu luas, dapat dibagi menjadi
6. beberapa penggalan
7. Disarankan materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap siswa

b. Pelaksanaan
1. Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang ingin
dicapai sesudah pelajaran berakhir
2. Menjelaskan kepada siswa pelaksanakan metode ceramah bervariasi,
misalnya: ceramah yang disertai dengan Tanya 16 jawab, diskusi kelompok
kecil dan ditutup dengan laporan kelas
3. Diskusi kelompok kecil dan ditutup dengan laporan kelas.
4. Membagikan materi ceramah kepada siswa
5. Menyajikan materi ceramah
6. Tanya jawab
7. Guru mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan dalam kelompok
kecil, waktu yang disediakan untuk diskusi
8. Pembentukan kelompok kecil terdiri dari lima atau tujuh orang
9. Pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktuyang sudah ditetapkan
10. Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas,
kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas
11. Penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan
12. Mengatur jalannya pengulasan oleh kelompok-kelompok yang lain
13. Diskusi kelas berakhir7

F. Faktor-faktor Metode Pembelajaran


Metode mengajar banyak sekali jenisnya, disebabkan beberapa faktor antara
lain:
1. Tujuan yang berbeda-beda pada setiap mata pelajaran sesuai dengan jenis,
fungsi, sifat maupun isi mata pelajaran masing-masing. Misalnya dari segi
tujuan dan sifat, pelajaran agama yang membicarakan tentang masalah
keimanan, tentunya lebih bersifat filosofis dari pada mata pelajaran

7
Erman Suherman, dkk.,op cit, hlm. 201

9
matematika yang bersifat praktis dan menekankan pada aspek intelektual.
Karena itu metode mengajar yang digunakan juga berbeda.
2. Perbedaan latar belakang individual anak, baik dari segi kehidupan atau
keturunan, tingkat usia perkembangan atau kematangan, maupun tingkat
kemampuan berfikirnya
3. Perbedaan situasi dan kondisi di mana pendidikan berlangsung, baik berupa
lembaga pendidikan (sekolah) yang berbeda, letak geografis maupun social
kultural, yang kesemuannya ikut menentukan metode yang di pakai oleh
guru.
4. Perbedaan pribadi dan kemampuan guru masing-masing. Misalnya, seorang
guru yang pandai bercerita disertai mimik, tekanan suara dan gaya, akan
lebih berhasil dari pada guru lain yang berpembawaan kurang pandai bicara
dan berakting di muka kelas.
5. Fasilitas yang berbeda baik Kualitas maupun Kuantitas. Suatu sekolah yang
sudah lebih lengkap peralatannya, baik berupa sarana gedung dan tata ruang
maupun alat pelajaran untuk praktikum, relatif lebih mudah melaksanakan
berbagai macam metode dari pada sekolah-sekolah yang serba kekurangan
sarana pendidikannya.8

G. Metode Ceramah dalam Pembelajaran PAI


Seperti yang tercantum dalam pembatasan masalahnya bahwa cara
mengajar dengan metode ceramah adalah melalui penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru kepada siswa. Metode ceramah ini mudah
dijalankan karena penceramah karena hanya menyampaikan informasi
sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan banyak untuk memberi
tanggapan. Memang kita tidak menutup diri, bahwa teknik ceramah adalah
teknik mengajar tradisional, yang digunakan oleh setiap guru sudah lama
sekali, namun kita masih mengakui teknik ceramah ini mempunyai
keunggulan seperti yang kita lihat bahwa guru akan lebih mudah
mengawasi ketertiban siswa dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan
mereka melakukan kegiatan yang sama. Jadi bila murid tidak mendengarkan
atau mempunyai kesibukan segera akan diketahui, kemudian diberikan
teguran/peringatan sehingga mereka kembali memperhatikan pelajaran dari
8
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2012), 54-55

10
guru. Bagi guru juga ringan, karena perhatiannya tidak terbagi-bagi atau
terpecah-pecah. Kegiatan siswa yang sejenis itu, guru tidak perlu membagi-bagi
perhatian anak-anak serempak, mendengarkan guru dan sepenuh perhatian
dapat memusatkan kelas yang sedang bersama-sama mendengarkan
pelajarannya.
Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada
waktu tertentu (waktunya terbatas) dan tempat tertentu pula. Dilaksanakan
dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap suatu
masalah, karena itu cara tersebut sering juga disebut dengan metode kuliah,
sebab ada persamaan guru mengajar dengan seorang dosen memberikan
kuliah kepada mahasiswa-mahasiswanya9

9
Jurnal Desain Metode Ceramah Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam(Di akses Pada 5 Oktober 2022)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode ceramah merupakan metode yang sering digunakan
dalam menyampaikan atau mengajak orang mengikuti ajaran yang telah
ditentukan. Metode ceramah sering disandingkan dengan kata khutbah.
Dalam al-Qur’an sendiri kata tersebut diulang sembilan kali. Bahkan ada yang
berpendapat metode ceramah ini dekat dengan kata tablih, yaitu
menyampaikan sesuatu ajaran. Pada hakikatnya kedua arti tersebut memiliki
makna yang sama yakni menyampaikan suatu ajaran.
Pengetahuan tentang metode ceramah baik dari segi teori
maupun aplikasinya sangatlah penting bagi guru-guru terutama guru
pendidikan agama Islam untuk menunjang keberhasilan proses
pembelajaran. Karena mengingat betapa pentingnya seorang guru yang
kompeten untuk mengetahui berbagai ragam metode pembelajaran (metode
ceramah) dan mengaplikasikannya.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
bentuk penyusunan maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih
memerlukan tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun
tulisannya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Khususnya kepada bapak dosen kami mohon selalu bimbingan dan arahannya,
apabila dalam pemaparaan makalah ini masih sangat jauh dari yang diharapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at kepada kita semua,
amin ya rabbal ‘alamin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ardiana, Dewi putu yudhi. Dkk. 2021. Metode Pembelajaran Guru. Yayasan Kita
Menulis
Dr, Supriyadi,S.T.P,.M.Pd. 2018. Pengaruh Metode Pembelajaran Dan
Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Hasil Belajar. Pontianak: PT.
NASYA EXPANDING MANAGEMENT.
Dafid Fajar Hidayat. 2022. “Desain Metode Ceramah Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam” Vol 8, Nomor 2 (Halaman 148-153). Kediri:
Institut Agama Islam Hasanuddin Pare Kediri.

Miss, Tasnim Saroh. 2015. “Pelaksanaan Metode Ceramah Dan Diskusi


Kelompok Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di Sekolah” https://core.ac.uk ›download› pdf, diakses pada
tanggal 5 Oktober 2022 pukul 11.47

Oemar, Hamalik. Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo,


2012), 54-55

13
14

Anda mungkin juga menyukai