Anda di halaman 1dari 20

PENGAJARAN TAFSIR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN

TANYA JAWAB

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Pengajaran Tafsir

Dosen Pengampu: Siti Alfiatun Hasanah, M. Pd.

Disusun Oleh:
Askabul Jannah ( 21010004)
Putri Septiani ( 21010024)
Tsania Harfiah Fatihah ( 21010032)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN AL-LATHIFIYYAH
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami haturkan kehadiran Allah swt yang
telah memberikan ni mat berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa kami selesaikan. Dan juga sholawat beserta salam semoga tetap tercurah
limpahankan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw beserta
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metode pengajaran
tafsir. Tidak lupa kami sampaikan terimakasih banyak kepada Ibu Siti Alfiatun
Hasanah M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tujuan penulis makalah ini adalah untuk memahami mata kuliah metode
pengajaran tafsir tentang "Penerapan Akhlak Dalam Metode Ceramah Dan Tanya
Jawab Perspektif Al-Qur'an". Dan kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangannya baik dalam isi maupun
sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan
kami oleh karena itu, kami juga membutuhkan kritik dan saran dari teman
sekalian agar nantinya bisa menyempurnakan penulisan makalah-makalah
selanjutnya. Dan harapan penulisan semoga makalah yang saya buat ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Aamiin.

Palembang, 17 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Pengertian Metode Ceramah dan Tanya Jawab..................................................4
1. Pengertian Metode...........................................................................................4
2. Pengertian Metode Ceramah............................................................................4
3. Pengertian Metode Tanya Jawab.....................................................................4
B. Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah dan Tanya Jawab......................5
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah dan Tanya Jawab........................6
D. Menjelaskan Konsep Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an Menggunakan
Metode Ceramah dan Tanya Jawab.........................................................................7
1. Menjelaskan Tujuan Terlebih Dahulu Agar Mengetahui Arah Kegiatannya. 7
2. Mengemukakan Pokok Materi Yang Disampaikan Kepada Siswa.................9
3. Memberikan Pertanyaan-Pertanyaan Yang Menarik...................................10
4. Mengambil Kesimpulan Dari Semua Materi Yang Telah Diberikan...........13
BAB III...................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah SWT menurunkan wahyu berupa kitab suci Alquran untuk diimani,
dipelajari, dibaca, direnungkan dan dijadikan sebagai hukum, juga dapat dijadikan
obat dari berbagai penyakit dan kotoran hati. Alquran adalah kitab suci yang
paling sempurna, serta berfungsi sebagai pelajaran bagi manusia, pedoman hidup
bagi setiap muslim. Alquran diturunkan untuk menjadi pegangan hidup bagi
mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, dan tidak hanya
untuk satu umat saja atau untuk suatu abad saja, tetapi untuk seluruh umat
manusia dan untuk sepanjang masa. Karena itu luas ajaran-ajarannya adalah sama
dengan luasnya umat manusia.

Salah satu cara terpenting untuk mendidik dan membina anak agar dapat
mempelajari serta mengimani Alquran adalah dengan cara memberikan
pendidikan Alquran sejak kecil, karena masa ini adalah masa pembentukan watak
ideal.1

Dalam sebuah pembelajaran terdapat 2 fokus dalam sebuah pengajaran itu


sendiri diantaranya adalah teacher Centered learning dan student Centered
learning atau yang kita kenal dengan guru sebagai pusat pembelajaran dan murid
sebagai pusat pembelajaran. Adapun dalam sebuah metode pembelajaran sendiri
memiliki pengertian secara harfiah yang berarti metode atau cara yang secara
umum memiliki arti cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Ada pula pengertian mengenai pembelajaran merupakan
seperangkat kegiatan yang dirancang oleh pendidik agar terjadi suatu proses
belajar pada peserta didik Adapun metode pembelajaran merupakan sebuah teknik
yang dipakai oleh pendidik agar terjadinya suatu pembelajaran pada peserta didik
dengan upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat kita katakan metode
pembelajaran merupakan satu di antara penentu keberhasilan siswa dalam belajar,
1
Ahmad Yani, Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, April
2023, hlm. 31.

5
proses transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa akan lebih efektif apabila
metode pembelajaran yang digunakan juga efektif. Pada tulisan saya kali ini saya
ingin menyajikan mengenai Metode Ceramah Dan Tanya Jawab yang akan kita
ulas lebih dalam pada bagian isi materi2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metode Ceramah dan Metode Tanya Jawab ?
2. Apa Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah dan Tanya Jawab ?
3. Apa Kelebihan dan kekurangan Metode Ceramah dan Tanya Jawab ?
4. Bagaimana Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an Menggunakan
Metode Ceramah Dan Tanya Jawab?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Ceramah Dan Tanya Jawab


1. Pengertian Metode
2
Shendy Maftalia Fifadhlini, Jurnal Pendidikan, “Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”, Universitas Riau, hlm. 1.

5
Metode adalah prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu,
terutama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Maesaroh Metode merupakan
suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan, yakni yang digunakan dalam
penyampaian materi tertentu.3
2. Pengertian Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan
pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode
yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada
kegiatan pembelajaran yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat
pada guru (teachercentered).
Metode ceramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan
dalam suaan pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan
siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran
melalui ceramah.4
3. Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang
menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatanpembelajaran yang
dilakukan dengan komunikasiverbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan

3
Shendy Maftalia Fifadhlini, Jurnal Pendidikan, “Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”, hlm. 1.
4
Edusiana: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Nur Ahyat STAI Ar Rosyid Surabaya, Indonesia, Volume
4,No.1, Hal. 24.

5
untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru.5
B. Langkah-langkah Penerapan Metode Ceramah dan Tanya Jawab
Teknik atau langkah-langkah Penerapan Metode ceramah antara lain:
1. Menjelaskan tujuan lebih dahulu kepada siswa dengan maksud agar siswa
mengetahui arah kegiatannya dalam belajar.
2. Mengemukakan pokok materi yang disampaikan kepada siswa.
3.Memancing pengalaman siswa dengan materi yang akan di pelajarinya yaitu
dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian mereka.
4.Memperhatikan siswa dari awal sampai akhir pelajaran, agar siswa tetap
berkonsentrasi terhadap pelajaran.
5.Menyajikan pelajaran secara sistematis.
6.Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif.
7.Memberi pelajaran ulangan kepada siswa.
8.Membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
9.Menggunakan media pelajaran yang variatif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
10.Mengambil kesimpulan dari semua materi pelajaran yang telah diberikan.
11.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi materi pelajaran
yang telah diberikan.
12.Melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur perubahan
tingkah laku.6
Teknik atau langkah-langkah Penerapan Metode Tanya Jawab antara lain:

5
Edusiana: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, Hal. 24.
6
Ahmad Yani, Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, April
2023, hlm. 31.

5
a. Guru menyiapkan suatu masalah yang sesuai dengan materi yang telah
dipelajari siswa.
b. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan tingkat
kemampuan berpikir siswa.
c. Guru membimbing siswa melakukan tanya jawab.
d. Guru menuntun siswa untuk memberikan jawaban yang benar.
e. Guru menggali kemampuan siswa dalam tanya jawab.
f. Guru membuat kesimpulan materi pelajaran bersama-sama dengan siswa.7
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah dan Tanya Jawab
Ada pula kelebihan metode ceramah diantaranya:
1. Mudah menguasai situasi dan kondisi kelas.
2. Dapat diikuti oleh banyak siswa.
3. Mudah dalam pelaksanaannya.
4. Materinya luas tetapi dapat disajikan dalam waktu singkat.
5. Dapat menonjolkan materi yang penting.
Kelemahannya adalah:
a. Siswa menjadi pasif.
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
c. Siswa yang lebih tanggap segi visual daripada auditif nya dapat
mempengaruhi pemahamannya.
d. Sulit mengetahui tingkat pemahaman siswanya.
e. Pembelajaran menjadi verbalisme.
f. Membosankan bila terlalu lama.
g. Mudah atau cepat lupa.
h. Kurang merangsang aktivitas siswa.8
Ada pula kelebihan metode Tanya Jawab antara lain:
1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.

7
Ahmad Yani, Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, April
2023, hlm. 32.

8
Shendy Maftalia Fifadhlini, Jurnal Pendidikan, “Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”, Universitas Riau, hlm. 13.

6
2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir.

6
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan dalam mengemukakan
pendapat.
Kekurangan:
a) Siswa merasa takut.
b) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir.
c) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai 2 atau 3 orang.
d) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa9
D. Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an Menurut Metode Ceramah
dan Tanya Jawab
1. Menjelaskan Tujuan Terlebih Dulu Agar Mengetahui Arah Kegiatannya
Dalam Belajar.
“KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN”
a. Pengrtian Akhlak
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi,
perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya
"Khuluqun" yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat. Baik kata akhlaq atau khuluq kedua-duanya dapat dijumpai didalam
al-Qur'an, yang artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-
benar berbudi pekerti yang Agung”. (QS. Al-Qalam, 68:4).10
Sedangkan menurut pendekatan secara terminologi, beberapa pakar
mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:
1. Menurut Ibnu Maskawaih bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pikiran lebih dahulu.
2. Menurut Imam Al-Ghazali Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam
jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang,
tanpa perlu kepada pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya
9
Shendy Maftalia Fifadhlini, Jurnal Pendidikan, “Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”, Universitas Riau, hlm. 15-16
10
Al-Qur’an Karim

7
3. lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segii akal dan syara', maka ia
disebut akhlak yang baik. Dan jika lahir darinya perbuatan tercela, maka
sikap tersebut disebut akhlak yang buruk.
4. Menurut Prof. Dr. Ahmad Ami, akhlak ialah kehendak yang dibiasakan.
Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan
akhlak. Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan
manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan yang
diulang-ulang sehingga mudah melakukannya.11
Tampak bahwa seluruh definisi akhlak tersebut tidak ada yang saling
bertentangan, melainkan saling melengkapi. Yaitu sifat yang tertanam kuat
dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan. Jika
dikaitkan dengan kata islami, maka akan berbentuk akhlak islami, secara
sederhana akhlak islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran
islam atau akhlak yang bersifat islami. Kata Islam yang berada di belakang
kata akhlak dalam menempati posisi sifat. Dengan demikian akhlak islami
adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging,
dan sebenarnya berdasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang
universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menjabarkan
akhlak universal diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan
sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral. Contohnya menghormati
kedua orang tua adalah akhlak yang bersifat mutlak dan universal. Sedangkan
bentuk dan cara menghormati orang tua itu dapat dimanifestasikan oleh hasil
pemikiran manusia.12
Jadi, akhlak islam bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong,
membangun peradaban manusia, dan mengobati penyakit sosial dari jiwa dan

11
Ahmad Yani, Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, April
2023, hlm. 32.

12
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya : Karya Agung, 2006), h.
744-745.

8
mental, serta tujuan berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Dengan demikian akhlak Islami itu jauh lebih sempurna

8
dibandingkan dengan akhlak lainnya.Jika akhlak lainnya hanya berbicara
tentang hubungan dengan manusia, maka akhlak Islami berbicara pula tentang
hubungan dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, air, udara dan lain
sebagainya.13
2. Mengemukakan Pokok Materi Yang Disampaikan Kepada Siswa.
a. Konsep Pendidikan Akhlak
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh setiap
manusia. Baik secara individu maupun kelompok yang menjadikan manusia
sebagai makhluk yang berpengetahuan, dalam rangka mengembangkan potensi
yang dimilikinya, serta makhluk sosial yang berakhlak mulia yang berdasar
pada syariat Islam.
“Pendidikan berasal dari kata ‘didik’ yang diberi awalan ‘pe’ dan akhiran
‘kan’ mengandung arti ‘perbuatan’ (hal, cara, dan sebagainya) istilah
pendidikan ini berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘paedagogik’ yang berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak”.14
Menurut Armai Arief “Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara
sadar dan jelas memiliki tujuan, sehingga diharapkan dalam penerapannya ia
tak kehilangan arah dan pijakan”.
Dalam konteks Islam, istilah pendidikan lebih banyak dikenal dengan
menggunakan Al-Ta’lim, At-Tarbiyah dan AlTa’dib. Kata Al-Ta’lim
merupakan masdar dari kata ‘alama, yang berarti pengajaran yang bersifat
pemberian atau penyampaian pengetahuan, pengertian dan keterampilan....
Kata At-Tarbiyah merupakan masdar dari kata rabba yang berarti mengasuh,
mendidik dan memelihara.15
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pendidikan di atas, dapat diambil
suatu pengertian bahwa pendidikan adalah suatu proses penanaman nilai-nilai

13
Yamsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta : Gaya Media
Pustaka, 2001), h. 86
14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya : Karya Agung, 2006), h. 744-
745.
15
Yamsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta : Gaya Media
Pustaka, 2001), h. 87-88.

9
yang disengaja dan didasari untuk menolong anak didik agar dapat berkembang
(dewasa) secara jasmani akal dan akhlaknya. Sehingga mencapai tujuan

9
sebagai manusia yang berkualitas, baik selaku individu maupun dalam
kehidupan masyarakat.
b. Dasar Pendidikan Akhlak
Islam merupakan agama sempurna, sehingga setiap ajaran yang ada dalam
Islam memiliki dasar pemikiran, begitu pula dengan pendidikan akhlak adapun
yang menjadi dasar pendidikan akhlak adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Dengan kata lain dasar-dasar yang lain senantiasa dikembalikan kepada Al-
Qur’an dan Al-Hadits.16
Di antara ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar pendidikan akhlak adalah
seperti ayat di bawah ini :
Artinya : “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah SWT tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. 17(QS.
Luqman (31) : 17-18).
Berdasarkan ayat di atas, lukman menyuruh anaknya untuk mendirikan
shalat serta mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar, yang pada dasarnya
lukman memberikan kebiasaan untuk selalu tunduk dan patuh terhadap
perintah-Nya, yang pada akhirnya menjauhkan dari prilaku sombong lagi
membanggakan diri. Sehingga pendidikan akhlak mulia harus diteladani agar
menjadi manusia yang hidup sesuai dengan tuntutan syari’at Islam.
3. Memberikan Pertanyaan-Pertanyaan Yang Menarik
Ada yang tau tidak tujuan dan metode dari pendidikan akhlak itu sendiri?
c. Tujuan Pendidikan Akhlak
Tujuan adalah Arah, maksud atau haluan. Dalam bahasa Arab tujuan
diistilahkan dengan ghayat, ahdaf, atau maqashid. Sementara dalam bahasa
Inggris diistilahkan dengan “goal”, purpose, objective atau “am”. Secara
16
Sri Wahyuningsih, “Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Al Qur’an “ Jurnal Mubtadiin, Vol. 7 No.
02 Juli-Desember 2021https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin hlm. 194..
17
Al-Qur’an Karim

10
terminologi tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai setelah usaha
atau kegiatan selesai.18
Menurut Barmawie Umary, “Tujuan Ilmu Akhlak adalah supaya dapat
terbiasa melakukan yang baik, indah, mulia, terpuji serta menghindari yang
buruk, jelek, hina, tercela”.
Secara praktis Muhammad Athiyah Al-Abrasyi menyimpulkan bahwa
tujuan Pendidikan Islam terdiri atas 5 sasaran yaitu :
1) Membentuk akhlak mulai.
2) Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat.
3) Mempersiapkan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya.
4) Menumbuhkan semangat ilmiah dikalangnya peserta didik. e.
Mempersiapkan tenaga profesional yang terampil.19
Sedangkan Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an yaitu : Artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (Az-Zarriyat (51) : 56)20
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Az-Zariyah ayat 56
dan pendapat para ahli, maka tujuan pendidikan akhlak adalah agar manusia
menjadi baik dan terbiasa kepada yang baik tersebut. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tujuan pendidikan dan latihan dapat melahirkan tingkah laku
sebagai suatu tabiat ialah agar yang timbul dari akhlak baik tadi dirasakan
sebagai suatu kenikmatan bagi yang melakukan.
Maka tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan
rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan
masyarakat.
d. Metode Pendidikan Akhlak
Metode-metode dalam pendidikan akhlak antara lain :

18
Sri Wahyuningsih, “Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Al Qur’an “ Jurnal Mubtadiin, Vol. 7 No.
02 Juli-Desember 2021https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin hlm. 197.
19
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis, (Jakarta :
Ciputat Pers, 2002), cet. 1. h. 31.
20
Al-Qur’an Karim

11
1) Metode Keteladanan yaitu suatu metode pendidikan dengan cara
memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, baik di dalam ucapan
maupun perbuatan.
2) Metode Pembiasaan dalam pendidikan akhlak merupakan upaya dalam
pembinaan dan pembentukan peserta didik. Upaya pembiasaan sendiri
dilakukan mengingat manusia mempunyai sifat lupa dan lemah. Kaitannya
dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam dapat dikatakan bahwa
pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan ajaran
agama Islam.
3) Metode Memberi Nasihat pada dasarnya ditujukan untuk memberikan
petuah yang baik yang tujuanya mengarahkan kepada kemaslahatan kepada
seseorang agar dapat dilaksanakan dan dijalankan, yang kemudian akan
terbiasa dengan apa yang telah ia lakukan. Cara seperti ini juga dapat
digunakan dalam membentuk akhlak peserta didik, memberikan petuah
yang baik kepada peserta didik, mengarahkan yang baik dan membiasakan
4) Metode persuasi Pendidikan yang berasal dari dalam diri seseorang akan
membentuk manusia yang seutuhnya, yang dimulai dari dari segi
pengetahuan rasional sampai dengan pandangan yang kompleks yang
berdasar pada diri seseorang.
5) Metode Kisah Metode kisah merupakan salah satu upaya untuk mendidik
peserta didik agar mengambil pelajaran dari kejadian di masa lampau.
Apabila kejadian tersebut merupakan kejadian yang baik, maka harus
diikutinya. Sebaliknya apabila kejadian tersebut merupakan kejadian yang
bertentangan dengan agama Islam maka harus dihindari.
6) Metode Targhib dan Tarhib Penghargaan adalah salah satu upaya dalam
meningkatkan kesenangan peserta didik dalam memberikan pengetahuan
yang baik, khususnya pengetahuan dibidang akhlak yang pada dasarnya
adalah pembentukan karakter melalui pengetahuan yang baik dan buruk.
“Targhib dan tarhib merupakan bagian dari metode kejiwaan yang sangat
menentukan dalam meluruskan anak sebagai upaya dari pencegahan diri

12
7) dari prilaku buruk.”21 Pendapat lain mengatakan, “Taghrib adalah janji yang
disertai dengan bujukan dan membuat senang terhadap maslahat,
kenikmatan atau kesenangan akhirat yang pasti dan baik serta bersih dari
segala kotoran.”22
Berdasarkan kutipan di atas, targhib merupakan salah satu metode
pembentukan akhlak peserta didik dengan memberikan gambaran kebaikan
dengan adanya janji yang nyata dalam kehidupan akhirat, yang memberikan
gambaran kebaikan yang akan seorang dapatkan kelak di hari pembalasan atau
dengan kata lain ganjaran perbuatan yang baik.
4. Mengambil Kesimpulan Dari Semua Materi Pelajaran Yang Telah
Diberikan.
d. Kesimpulan
Akhlak merupakan cermin kepribadian seseorang, sehingga baik buruknya
seseorang dapat dilihat dari kepribadiannya. Al-Qur’an adalah sumber pokok
dalam berprilaku dan menjadi acuan kehidupan, karena di dalamnya memuat
berbagai aturan kehidupan dimulai dari hal yang urgent sampai kepada hal
yang sederhana sekalipun. Jika al-Qur’an telah melekat dalam kehidupan setiap
insan,maka ketenangan dan ketentraman bathin akan mudah ditemukan dalam
realita kehidupan.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Az-Zariyah ayat 56
dan pendapat para ahli, maka tujuan pendidikan akhlak adalah agar manusia
menjadi baik dan terbiasa kepada yang baik tersebut. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tujuan pendidikan dan latihan dapat melahirkan tingkah laku
sebagai suatu tabiat ialah agar yang timbul dari akhlak baik tadi dirasakan
sebagai suatu kenikmatan bagi yang melakukan, serta adanya janji yang nyata
dalam kehidupan akhirat, yang memberikan gambaran kebaikan yang akan
seorang dapatkan kelak di hari pembalasan atau dengan kata lain ganjaran
perbuatan yang baik.

21
Muhammad Suwaid, Mendidik anak Bersama Nabi, (Solo: Pustaka Arafah, 2004) , cet. I, h, 525
22
Sri Wahyuningsih, “Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Al Qur’an “ Jurnal Mubtadiin, Vol. 7 No.
02 Juli-Desember 2021https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin hlm. 200.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam sebuah pembelajaran tentu memiliki beberapa cara atau metode yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun metode atau cara dalam
pembelajaran itu sendiri secara umum sebagai seperangkat kegiatan atau teknik
yang dirancang oleh pendidik terhadap peserta didik dengan upaya untuk
mencapai tujuan tertentu, yakni keberhasilan siswa dalam belajar.
Dengan demikian, seperti yang telah penulis jelaskan diatas. Dalam
pengajaran, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode ceramah dan
tanya jawab, dan setiap metode tersebut memiliki langkah-langkah dalam
penerapannya, serta tentu metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.

B. Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an Karim
Departemen Agama RI. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Surabaya: Karya Agung,
2006.
Edusiana. “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Manajemen
dan Pendidikan Islam. Vol. 4. 2017.
Fifadhilni, Maftalia. Teknik Kombinasi " Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya
Jawab".
Generasi Tarbiyah. Jurnal Pendidikan Islam. Vol.2. 2023.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan
Praktis. Jakarta: Ciputat pers, 2002.

Nizar, Yamsul. Pengantar Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya


Media Pustaka, 2001.

Suwaid, Muhammad. Mendidik anak bersama Nabi. Solo: Pustaka Arafah, 2004.

Wahyuningsih, Sri. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Al Qur'an. Jurnal


Mubtadiin. Vol. 7, 2021.

Yani, Ahmad. Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2,


Nomor 1, April 2023.

14

Anda mungkin juga menyukai