Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“METODE PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS”


Disusun untuk memenuhi mata kuliah Hadits Tarbawy
Dengan Dosen Pengampu Miftah Anshari, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 5

M. Husin 21.04.07120
M. Luqman Zulfahnor Said 21.04.07121
M. Raihan Saputra 21.04.07122
M. Riyan Fakhrian Noor 21.04.07123

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
RASYIDIYAH KHALIDIYAH
AMUNTAI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya. Serta sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah “Hadits Tarbawy” . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu Miftah Anshari, M.Pd.I pada mata kuliah “Hadits Tarbawy” yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Amuntai, 08 Mei 2023

Kelompok 05

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 2
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam .......................................... 2
B. Dasar Metode Pendidikan Islam .................................................. 3
C. Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits ............................... 5
1. Metode Ceramah ...................................................................... 5
2. Metode Tanya Jawab ................................................................ 7
3. Metode Perumpamaan .............................................................. 8
4. Metode Demonstrasi ............................................................... 10
5. Metode Punishment ................................................................ 11
BAB III PENUTUP ........................................................................... 13
Kesimpulan ...................................................................................... 13
Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman pada era globalisasi memberikan dampak yang
luas dikehidupan sosial, budaya, tak terkecuali dunia pendidikan Islam. Dunia
pendidikan yang awalnya masih tradisional akhirnya berubah menjadi lebih
modern dengan sentuhan teknologi yang dikembangkan manusia pada era
modern saat ini.
Masuknya berbagai macam budaya dan teknologi luar cukup
memberikan dampak yang signifikan pada peserta didik. Keadaan inilah yang
kemudian mengharuskan guru untuk berinovasi dalam mendidik dan mengajar
anak didik. Salah satu bentuk inovasi dalam mengajar adalah dengan
menerapkan metoda atau cara-cara yang lebih kreatif untuk menarik minat
peserta didik dalam belajar, dengan adanya minat peserta didik tersebut tingkat
pemahaman anak terhadap materi yang disampaikan akan lebih maksimal dan
menyenangkan.
Dari uraian di atas, pemakalah berniat untuk membuat makalah yang
berjudul “Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits”. Metode dalam belajar
menjadi hal yang paling urgent untuk dilaksanakan, karena dengan metode yang
benar maka kualitas peserta didik akan meningkat dan lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Metode Pendidikan Islam ?
2. Apa Dasar Metode Pendidikan Islam ?
3. Apa Metode Pendidikan Islam Perpektif Hadits ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode pendidikan Islam
2. Untuk mengethaui dasar metode pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui metode pendidikan Islam menurut Hadits

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam


Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metha dan Hodos. Metha berarti
melalui atau melewati, sedangkan Hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti
jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam bahasa
Arab, metode disebut thariqah atau mengajar, berarti menyajikan atau
menyampaikan pelajaran. Metode mengajar berarti suatu cara yang harus dilalui
untuk menyampaikan pelajaran. Metode mengajar berati juga cara yang harus
dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Metode
ini memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Metode adalah
fasilitator yang berkaitan dengan metode dan model pembelajaran. Menurut Nana
Sudjana, metode pembelajaran adalah cara guru dan siswa berinteraksi saat
pembelajaran terjadi. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih metode pengajaran
yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, situasi dan kondisi, serta tahap
perkembangan siswa.1
Metode pembelajaran adalah subdivisi penting dari strategi pembelajaran.
Metode tersebut disajikan, diurai, dicontohkan dan dipraktikkan sedemikian rupa
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Guru dapat memilih metode pengajaran
yang tepat, karena tidak semua metode cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.2
Para ahli memberikan definisi dalam istilah (terms) berbeda pendapat
tentang metode, apalagi jika metode itu sudah disandingkan. Istilah pendidikan atau
pengajaran meliputi:
1. Winarto Surakhmad (1998: 96) mendefinisikan bahwa metode merupakan
cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
2. Abu Ahmadi (2005: 52) mendifinisikan bahwa metode merupakan suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang
guru atau instruktur.

1
Agus Nur Qowim, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an’, IQ (Ilmu Al-
Qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 3.01 (2020). hal. 36-38.
2
Ibid. hal. 38.

2
3. Ramayulis (2009: 3) mendefinisikan bahwa metode mengajar merupakan
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan
demikian metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses
pembelajaran.
4. Omar Mohammad (1979: 553) mendefinisikan bahwa metode mengajar
bermakna segala kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam
kerangka persyaratan dan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan
perkembangan anak didiknya, serta lingkungan dan tujuan alam
sekitarnya membantu siswa mencapai proses belajar yang diharapkan dan
perubahan perilaku yang diinginkan.3
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli mengenai istilah (terms)
metode di atas dapat diuraikan dengan beberapa metode yang harus ada, yaitu:
a. Adanya tujuan yang hendak dicapai
b. Adanya Aktivitas untuk mencapai suatu tujuan
c. Aktivitas terjadi saat proses pembelajaran berlangsung
d. Adanya perubahan tingkah laku (karakteristik) setelah aktivitas
dilakukan.
Pada saat yang sama, pendidikan Islam adalah bimbingan sadar para
pendidik (dewasa) untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Berdasarkan
norma-norma Islam untuk membentuk kepribadiannya agar menjadi kepribadian
muslim. Oleh karena itu, metode pendidikan Islam merupakan jalan atau cara
penyampaian bahan atau materi pendidikan Islam kepada peserta didik untuk
mencapai kepribadian muslim. Kepribadian meliputi afektif, kognitif dan
psikomotorik.

B. Dasar Metode Pendidikan Islam


Metode pendidikan Islam menyangkut permasalahan individual atau social
peserta didik dan pendidik. Maka dari itu dalam menggunakan metode seorang
pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Oleh

3
Fatimah Zamzam, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadis Rasulallah Saw’, Jurnal
Sabilarrasyad, 11.2 (2017). hal. 71-72.

3
karena itu metode pendidikan Islam menjadi sarana atau jalan untuk mencapai
tujuan pendidikan, sehingga jalan yang dilalui oleh seorang pendidik harus
mengacu pada dasar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar metode pendidikan
Islam diantaranya: dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.4
1. Dasar Agamis: Al-Qur'an dan Hadits tidak dapat dipisahkan dari metode
pendidikan Agama Islam. Dilihat dari kedudukannya sebagai dasar ajaran
Islam, dengan demikian, metode pendidikan Islam harus mengacu pada
keduanya sumber ajaran ini, sehingga semua penggunaan dan implementasi
metode pendidikan Islam tidak menyimpang dari kedua sumber tersebut.
Misalnya mata pelajaran olahraga, lalu Pendidik harus dapat menggunakan
metode tersebut berisi ajaran dari Al-Qur'an dan Hadits, seperti soal pakaian
Islami dalam olahraga. Dasar gama inilah yang kemudian menjadi ciri khas
pendidikan Islam yang patut dibanggakan.
2. Dasar Biologis: Perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh
dalam perkembangan intelektual, sehingga perkembangan biologis
seseorang dengan sendirinya akan meningkat daya intelektualnya. Dalam
memberikan pendidikan dan mengajar pendidikan Islam, seorang pendidik
harus memperhatikan perkembangan biologis peserta didik. Perkembangan
jasmani (biologis) seseorang juga mempunyai pengaruh yang sangat kuat
terhadap dirinya, seorang yang menderita cacat jasmani akan mempunyai
kelemahan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang normal, misalnya
seorang yang memiliki kelainan pada matanya (rabun jauh), maka ia
cenderung duduk dibangku barisan paling depan, maka ia tidak dapat
bermain pada waktu pendidik memberikan pelajaran, sehingga ia
memperhatikan seluruh uraian yang diberikan pendidik, karena hal itu
berlangsung terus-menerus, maka ia akan mempunyai pengetahuan yang
lebih dibandingkan dengan teman-temannya, apalagi dia termotivasi dengan
kelainan mata tersebut.

4
Andi Hidayat, ‘Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Millennial’, Fenomena, 10.1
(2018). hal. 60-61.

4
3. Dasar Psikologis: Perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik
memberikan dampak terhadap internalisasi nilai dan transformasi ilmu.
Dalam kondisi jiwa yang tidak stabil akan menyebabkan tranformasi ilmu
pengetahuan dan internalisasi nilai berjalan tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu perkembangan psikologis seseorang harus
berjalan sesuai dengan perkembangan biologisnya, sehingga seorang
pendidik dalam menggunakan metode pendidikan bukan hanya melakukan
kepada psikologisnya tetapi juga kepada biologisnya. Karna seorang yang
biologisnya menderita kelainan, maka secara psikologis ia akan merasa
tersiksa karena ia merasakan teman-temannya tidak mengalami yang
sedang ia (kelainan) alami. Dengan memperhatikan hal yang demikian ini,
seorang pendidik harus jeli dan dapat membedakan kondisi psikologis
peserta didik, karna pada dasarnya manusia tidak ada yang sama.
4. Dasar Sosiologis: Saat pembelajaran berlangsung akan ada interaksi antara
peserta didik dengan peserta didik lain dan ada interaksi antar pendidik
dengan peserta didik, atas dasar hal ini, maka penggunaan metode dalam
pendidikan Islam harus memperhatikan landasan atau dasar sosiologis.
Jangan sampai terjadi ada metode yang digunakan tapi tidak sesuai dengan
kondisi sosiologis peserta didik, jika hal ini terjadi bukan mustahil tujuan
pendidikan akan sulit untuk dicapai.5
Keempat dasar yang telah dipaparkan di atas merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dan harus diperhatikan oleh pendidik dalam pengguna
metode pendidikan Islam agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

C. Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits


1. Metode Ceramah
Metode Ceramah merupakan suatu metode dalam pendidikan, dimana
penyampaian materi-materi pelajaran kepada anak didik dilakukan dengan cara
penerangan dan penuturan secara lisan. Sejak zaman kenabian Nabi Muhammad
SAW., beliau sudah mempraktekkan metode ceramah dalam menyampaikan wahyu

5
Fatimah Zamzam, Op.Cit........ hal. 72-73.

5
kepada umatnya, metode ceramah memiliki karakteristik yang menonjol dari
metode lain, yaitu: guru sebagai penyampai materi sedangkan peserta didik sebagai
penerima pelajaran. Guru lebih aktif dari pada peserta didik. Salah satu praktek
metode ceramah di zaman Rasulullah SAW., yaitu:6
َ َ ُ َ ْ ْ َ ْ َ ٌْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ٌ َُ َ َ َ َ
‫ ع ْن ُم ْوسى‬،‫ك ْبن ع َمر‬ ِ ‫ل‬
ِ ‫ا‬ ‫لم‬ ‫ عن عب ِد ا‬،‫رر‬ ‫ حد ثنا ج ِي‬،‫ قال‬،‫حد ثنا قت ْي َبة ْبن َس ِع ْيد َوزه ْي ِر ْبن ح ْر ِب‬
َ َ َ
َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ََ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ
،)125:‫ لماأنز لت ه ِذ ِه الأي ِة "وأن ِذرع ِشير نك الأقر ِبين" (الشعراء‬،‫ عن أ ِبي هريرة قال‬،‫ْبن طلحة‬
َُ ََ َ ،‫ َف َق َال‬.‫ َف َعم َو َخص‬،‫اج َت َم ُع ْوا‬ ْ َ َّ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ
،‫"ي َاب ِن ْي كع ْب ِب ْن لؤ ْي‬ ‫ ف‬،‫دع َار ُس ْول اهلل صلى اهلل عليهِ وسلم قري ِسيا‬
َ َ َ َ ُ َْ
ُ
ْ‫ أ ْنق ُذوا أ ْن ُفسكم‬،‫ َي َابن ْي َهاش َم‬.‫النار‬ َّ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ْ ََ ْ ْ َ ُ ْ َ َ َّ َ ْ ُ ُ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ أن ِقذواانف ِسكم ِمن‬،‫ ياب ِني مرة بن كع ِب‬.‫أن ِقذوا أنف ِسكم ِمن الن ِار‬
َ َ َ ُ ُْ
َ َ َّ ُْ ْ ْ ُ َ َ َ َّ َ ْ ُ ُ ْ ْ
ْ ‫ َي َابن ْي َع ْب ُد ا ُلم َطل‬.‫النار‬ َّ َ
‫ ف ِ ِإن ْي لا‬،‫ك ِم َن الن ِار‬
ِ ِ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ِ ِ‫ق‬ ‫ن‬‫أ‬ ، ‫ة‬‫م‬ ‫ط‬ِ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ي‬ .‫ار‬
ِ ‫الن‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫م‬ ‫ك‬ ‫س‬ِ ‫ف‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫وا‬ ‫ذ‬ ‫ق‬ِ ‫ن‬‫ا‬ ،‫ب‬ ِ ِ ِ ‫ِمن‬
َ ُ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ
(‫ " )رواه مسلم‬.‫ غ ْي َر أن لك ْم َر ِح ًما َسا ِبل َها ِب ِبلا ِل َها‬.‫أ ْملك لك ْم ِم َن اهللِ شيئا‬
Artinya :
Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id dan Zuhair ibn Harb,
berkata, “Menceritakan kepada kami Jarir, dari ‘Abdul Malik ibn ‘Umair, dari
Musa ibn Thalhah, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini:
“Dan peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat (Q.S. Al-Syu’ara:125), maka
Rasulullah SAW memanggil orang-orang Quraisy. Setelah meraka berkumpul,
Rasulullah SAW berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda, “Wahai
Bani Ka’ab ibn Luaiy, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi
Syams, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Manaf,
selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri
kalian dari neraka, wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku
tidak kuasa menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya
hubungan kekeluargaan dengan kalian yang akan aku sambung dengan sungguh-
sungguh”. (H.R. Muslim)
Menurut Armai Arif, sebagai metode pembelajaran, metode ceramah
memiliki beberapa keunggulan, yaitu: Pertama, Suasana kelas berjalan dengan
tenang karena siswa melakukan kegiatan yang sama, sehingga guru dapat

Satri Handayani, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits’, Journal on Teacher


6

Education, 4.2010 (2022). hal. 266-267.

6
mengawasi siswa secara menyeluruh. Kedua, Tidak memerlukan tenaga yang
banyak dan waktu yang lama. dengan waktu singkat, mod dapat menerima pelajaran
secara bersamaan. Ketiga, Pelajaran dapat dipelajari dengan cepat, karena dalam
waktu singkat banyak materi yang dapat diuraikan. Keempat, Melatih mahasiswa
menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga dapat menangkap dan
menyimpulkan isi kuliah dengan cepat dan tepat.7
Metode ceramah lebih bersifat monolog, namun biasanya komunikasi satu
arah tidak mengaktifkan logika lawan bicara. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi
kepasifan dan kebosanan siswa akibat metode ceramah, pendidik perlu
mengkombinasikan metode ini dengan metode lain yang relevan. Jika kita
mengambil pelajaran dari hadits di atas, ternyata selain menggunakan metode
ceramah Nabi juga melengkapinya dengan metode diskusi dan tanya jawab.8

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengajar guru yang mana
seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan
pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil
memperhatikan proses berfikir diantara peserta didik. Metode tanya jawab ini
merupakan metode pendidikan yang menciptakan komunikasi secara langsung
antara guru dan peserta didik. Guru bertanya dan peserta didik menjawab ataupun
sebaliknya peserta didik bertanya dan guru menjawab. Dalam komunikasi antara
guru dengan peserta didik terlihat bahwa adanya hubungan timbal balik secara
langsung antara guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.9
Pada dasarnya metode tanya jawab merupakan tindak lanjut dari pemaparan
ceramah. Dalam penggunaan metode ini, Rasulullah SAW., bertanya kepada
sahabat tentang penguasaan masalah. Metode tanya jawab juga pernah digunakan
Rasulullah untuk memberikan pengajaran, contoh hadits:

7
Mufaizin Mufaizin, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits’, Edupedia, 3.1 (2018),
hal. 57–59.
8
Ibid. hal. 58.
9
Muhammad Riski Juhriansyah, ‘METODE PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF
HADIS RIWAYAT ABU HURAIRAH’, Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama
Islam, 11.1 (2021). hal. 34.

7
َ َ َ ْ َْ
َ ََْ ُ َ َ َ ُْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ََ َ ْ َ ُْ ُ ََُْ َ ََ َ
‫ررة‬ ‫ر ٌر ع ْن عم َارة ْب ُن القعق ِاع ْب ُن شب َر َمة ع ْن أ ِبي زرعة عن أ ِبي ه ي‬
ْ ‫حدثنا قتيبة بن س ِعي ٍد حدثنا ج ِي‬
َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ََْ َ
‫اس‬
َّ
‫ن‬‫ال‬ ‫ق‬ ‫ح‬
َ ْ َ
‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫اهلل‬ ‫ول‬ ‫س‬‫ار‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫م‬‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫لى‬ ‫ص‬
َ
ِ‫اهلل‬ ‫ول‬‫س‬ُ ‫اء َر ُج ٌل إلى َر‬ َ
َ ‫اهلل َع ْن ُه َقال َج‬
ُ ‫َرضي‬
ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ َُّ َ َ ْ َ َُّ َ َ َ ُ َُّ َ َ ْ َ َُّ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ
‫ قال ثم من؟ قال‬.) ‫قال ثم من؟ قال ( ثم أمك‬.)‫ قال ثم من؟ قال(ثم أمك‬.)‫ِبح ْس ِن صح َاب ِتي؟ قال (أمك‬
َ
َ ُ َُّ
)‫(ثم أبوك‬
Artinya :
Menceritakan kepada kami Qutaibah bin sa’id, menceritakan kepada kami
Jarir dari Umarah bin Qa’qa’ bin Syabramah dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah
ra. meriwayatkan bahwa seorang laiki-laki datang kepada Rasulallah SAW lalu
bertanya: “ya Rasulallah, siapa yang paling berhak (pantas) mendapatkan
perlakuan baikku?” Rasulallah menjawab “ibumu.” laki-laki itu berkata lagi,
“siapa lagi?” Rasulallah menjawab “kemudian ibumu.” laki-laki itu bertanya lagi,
“kemudian siapa lagi?” Rasulallah menjawab “ibumu.” laki-laki itu berkata lagi
(untuk yang keempat kalinya) “siapa lagi?” Rasulallah menjawab, “sesudah itu
ayahmu.”(HR. Bukhari)
Dapat disimpulkan bahwa Hadits di atas menjelaskan Rasulullah
menggunakan metode tanya jawab sebagai strategi pembelajaran, beliau sering
menjawab pertanyaan dari sahabat ataupun sebaliknya. Metode tanya jawab ini
merupakan metode pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi langsung
antar pendidik dan peserta didik, sehingga interaksi tersebut terlihat timbal balik
antara pendidik dan peserta didik.

3. Metode Perumpamaan
Perumpamaan merupakan bahasa kiasan yang menyamanakan satu hal
dengan hal yang lain untuk menggunakan kata-kata pembanding seperti bagai,
semisal, seumpama, laksana dan kata-kata pembanding lainnya. Metode
perumpamaan dilakukan oleh Rasulullah SAW., sebagai satu metode pembelajaran
untuk memberikan pemahaman kepada sahabat, sehingga materi pelajaran dapat
dicerna dengan baik.10 Metode ini dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu

10
Hasan Asari, HADIS-HADIS PENDIDIKAN Sebuah Penelusuran Akar-Akar Ilmu
Pendidikan Islam, ed. by MA Prof. Dr. Hasan Asari, Pertama (PERDANA PUBLISHING, 2020).
hal. 68.

8
dengan sesuatu yang lain, mendekatkan suatu yang abstak dengan yang lebih
konkrit. Perumpamaan yang digunakan oleh Rasulullah SAW., sebagai satu metode
pembelajaran yang penuh dengan makna, sehingga benar-benar dapat membawa
sesuatu yang abstrak kepada konkrit atau menjadikan sesuatu yang masih samar
dalam makna menjadi sesuatu yang sangat jelas.11 Mengenai metode ini misalnya
terdapat dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW., yaitu:
َ ْ ُْ َُ َْ َّ ْ ُ ْ ُ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َْ ْ َ ُ
َ
َ
‫اهلل صلى اهلل عليهِ وسلم مثل المؤمِ ِن ال ِذي يقرأ القرآن‬ ِ ‫ع ْن أ ِبي موسى الأشع ِري قال قال رسول‬
ِ
ُ ْ َ َّ ْ ْ ُ َ
َ َ َّ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ َّ ْ ُ ْ َ َ
‫ك َمث ِل الأت ُرج ِة ِريح َها ط ِي ٌب َوطع ُم َها ط ِي ٌب َو َمثل ال ُمؤمِ ِن ال ِذي لا َيق َرأ الق ْرآن ك َمث ِل الت ْم َرةِ لا ِريح‬
ُ َّ
َُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َّ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َُ ْ ُ ْ َ َ
‫الريحان ِة ِريح َها ط ِي ٌب َوطع ُم َها ُم ٌّر َو َمثل‬ ‫ل َها َوطع ُم َها حل ٌو َو َمثل ال ُمن ِاف ِق ال ِذي يقرأ القرآن مثل‬
َ ْ َ َ َ َْْ ُ َّ
ُ َ ْ َ َ ٌ َ َ َ ََ َ ْ ُْ َ َْ َ َ ْ
‫ رواه البخارى ومسلم وأبو‬.‫ال ُمن ِاف ِق ال ِذي لا يقرأ القرآن كمث ِل الحنظل ِة ليس لها ِريح وطعمها مر‬
ٌّ ُ

.‫داود والترمذى والنسائى‬


Artinya:
Abu Musa al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah bagaikan ‘al-
Utrujjah’. Aromanya harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin
yang tidak membaca Al-Qur’an adalah bagaikan ‘tamar, kurma’. Aromanya tidak
ada dan rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq yang membaca Alquran
adalah bagaikan ‘ar-Raihanah’. Aromanya harum dan rasanya pahit.
Perumpamaan seorang munafiq yang tidak membaca Al-Qur’an adalah bagaikan
‘al-Hanzhalah’. Aromanya tidak ada dan rasanya pahit.12
Berdasarkan Hadits yang telah dikemukakan, terdapat nilai-nilai pendidikan
sebagai berikut:
a. Nabi mengemukakan perbandingan sifat-sifat manusia dengan buah-
buahan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat dalam kehidupan
manusia, sekaligus menjadi alternatif bagi manusia untuk menempatkan
diri;

11
Muhammad Riski Juhriansyah, Op.Cit.......... hal. 37-38.
Junaidi Arsyad, ‘Metode Perumpamaan Dalam Praktik Mengajar Rasulullah’,
12

NIZHAMIYAH Jurnal Pendidikan Islam Dan Teknologi Pendidikan, 7.1 (2017).

9
b. Dalam mendidik umat, Nabi menggunakan pendekatan rasional dan
fungsional. Dengan pendekatan rasional, manusia diajak berpikir dalam
hal membedakan mana yang terbaik, mana yang tidak baik, dan mana
yang paling buruk. Dengan pendekatan fungsional, ia memperkenalkan
kepada manusia manfaat yang diperoleh seseorang jika ia memiliki
sesuatu yang baik dan kerugian yang akan timbul jika ia memilih sesuatu
yang buruk;
c. Iman yang benar perlu dibuktikan dengan perbuatan saleh. Perbuatan
baik harus didasarkan pada iman yang benar. Kesesuaian keduanya
dapat mengangkat derajat manusia di sisi Allah. mengambil salah
satunya saja tidak dapat menjamin kualitas seorang mukmin.13

4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pengajaran yang menggunakan
demonstrasi untuk mengklarifikasi pemahaman atau untuk menunjukkan cara
melakukan sesuatu kepada siswa. Dengan menggunakan metode demonstrasi, guru
atau siswa menunjukkan kepada semua anggota kelas tentang suatu proses,
misalnya cara shalat yang sesuai dengan ajaran Nabi SAW. Metode demonstrasi ini
bertujuan untuk menyampaikan pesan oleh pendidik dapat dilakukan dengan baik
dan benar oleh peserta didik.14
Kelebihan dari metode ini adalah siswa dapat melihat secara langsung apa
yang diajarkan dan dapat mempraktekkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-
hari. Berikut hadits tentang metode demonstrasi:
َ َ َ
ٌ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ َ َ َّ َ ْ ُ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ُ ‫حدثَ َنا ُم َحَّم ُد ْب‬
َّ
‫اب قال حدثنا أيوب عن أ ِبي ِقلا بة قال حد ثنا ما ِلك‬ ِ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ال‬ ‫د‬‫ب‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ث‬‫د‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫المثنى‬ ‫ن‬
َ
َ َ َ َُ ََْ ً َْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ُ ٌ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ََْ
‫أتينا إلى النبي صلى اهلل عليهِ وسلم ونحن شببة متق ِاربون فأ قمنا ِعنده ِعش ِرين يوما وليله وكان‬
َ َ
ْ‫أه َل َنا أ ْو َه َذا َت ْف َنا َما َلنا َعَّمن‬
ْ َْ َ َ َ َّ َ َ ً ً َّ
‫اهلل عل ْيهِ َو َسل َم َر ِحيما َر ِقيفا فلما ظَّن أنا قدا شتهينا‬
ََ ُ َّ َ
‫َر ُسول اهللِ صلى‬
ُ

َ ْ َ َ َ ْ ََ َ َ َ ْ ُ ُ َُ ْ ُ ُ َ َ ْ ُ
ََ ُ ْ َ َ َ ْ
ْ ‫َت َرك َنا َب ْع َد َنا َفأ َخ َب ْر َن ُاه َق َال ْارج ُع ْوا إلى أهليك‬
‫اء أحفظها‬ ‫يهم وع ِلموهم ومروهم وذكرأشي‬ ِ ِ ‫ف‬ ‫وا‬ ‫يم‬‫ق‬ِ ‫أ‬‫ف‬ ‫م‬ ِ ِ ِ

13
Mufaizin. Op.Cit.... hal. 62.
14
Handayani. Op.Cit...... hal. 268.

10
ُ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ
ُ ْ َ َ َ
َ
َّ ‫لاة َف ْل ُيؤد ُن ل ُك ْم أ َح ُدك ْم َو ْل ُي‬
ْ‫ؤمك ْم أك َب ُركم‬ ُ َّ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ ْ
‫أو لا أحفظها وصلوا كما رأيتم ِوني أص ِلي ف ِإذا حضرت الص‬
ِ

)‫(رواه البخاري‬
Artinya:
“Hadis dari Muhammad ibn Musanna, katanya hadis dari Abdul Wahhab
katanya Ayyub dari Abi Qilabah katanya hadis dari Malik. Kami mendatangi
Rasulullah saw. dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau
selama (dua puluh) 20 malam. Rasulullah SAW., adalah seorang yang penyayang
dan memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan rindu
pada keluarga, beliau menanyakan tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan
kami memberitahukannya. Beliau bersabda; kembalilah bersama keluargamu dan
tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Beliau
menyebutkan hal-hal yang saya hapal dan yang saya tidak hapal. Dan salatlah
sebagaimana kalian melihat aku salat. Maka jika waktu salat sudah tiba, hendaklah
salah seorang dari kalian mengumandangkan azan, dan hendaklah yang menjadi
Imam adalah yang paling tua di antara kalian”. (HR. Bukhori).15
Dapat disimpulkan bahwa hadits diatas menjelaskan mengenai metode
demonstrasi yang mana dalam kalimat hadits terakhir, “Dan shalatlah kalian
semuanya, sebagaimana aku shalat. Dan apabila telah datang waktu shalat, maka
adzanlah salah satu diantara kalian. Dan yang paling tua diantara kalian
jadikanlah imam”. Kembali pada pengertian metode demonstrasi diatas, telah jelas
bahwa cara mengajar seorang pengajar apabila menggunakan metode ini lebih
tepat. Contohnya mengenai permasalahan tentang ibadah, yang mana apabila
seorang guru menggunakan metode ceramah ataupun yang lain, maka kurang tepat.
Maka dari itu masalah ini menjelaskan kepada murid harus menggunakan gerakan-
gerakan atau peragaan.

5. Metode Punishment
Metode Punisment merupakan cara mendidik anak dengan memberikan
hukuman jika melanggar kesepakatan dan kebiasaan dalam proses pembelajaran.

15
Hasan Asari. Op.Cit....... hal.. 74-75.

11
Hukuman diberikan dengan maksud untuk memberikan pelajaran kepada anak agar
menjadi anak yang lebih bertanggung jawab atas perannya sebagai pembelajar.
Dalam pendidikan Islam, memberikan hukuman kepada anak didik
diperbolehkan, dengan dasar dan syarat yang telah ditetapkan dan dibakukan oleh
Nabi Muhammad SAW. dalam beberapa hadits, hukuman akan diberikan secara
bertahap dari yang paling ringan terlebih dahulu. Ditambah lagi tidak semua
hukuman berupa tindakan fisik. Mereka yang mendukung beralasan bahwa
punishment hanyalah langkah terakhir jika telah melalui beberapa tahapan lain
dalam proses belajar siswa. Sederhananya, hukuman diberikan secara bertahap
sesuai dengan kondisi anak mengetahui tingkat kepatuhannya.16 Mengikuti hadits
tentang hukuman (punishment):
َ َ َ
َْ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ ْ ُ َ َ ََْ ْ ُ ُ ْ َ َ َّ ْ ُ َ َ ْ
ُ ‫الصلاَة َو ُه ْم أبْ َن‬
‫ َوف ِرقوا َبين ُه ْم‬،‫اء عش ِر ِس ِنين‬ ‫ واض ِربوهم عليها وهم أبن‬،‫اء َس ْب ِع ِس ِنين‬ ِ ‫ب‬ِ ‫م‬‫ك‬ ‫د‬ ‫لا‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ُم ُروا‬
َ َْ
‫اج ِع‬
ِ ‫ِفي الم‬
‫ض‬
Artinya:
“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika usianya 7 tahun. Dan
pukullah mereka ketika usianya 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidurnya” (HR.
Abu Daud no. 495, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Dari paparan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa anak disuruh untuk
mengerjakan sholat ketika berusia tujuh tahun agar ia terbiasa menjalankan dalam
kehidupan sehari-hari, jika anak tidak mengerjakan sholat saat mencapai umur
sepuluh tahun, maka diperbolehkan untuk memberikan hukuman seperti dipukul.
Makna dari kata (pukullah) dalam hadits adalah memberikan pukulan tetapi tidak
sampai meninggalkan bekas atau luka di tubuh agar tidak menimbulkan trauma
yang berat bagi anak. Tujuan pemberian hukuman pukul sebagai tindakan preventif
agar anak di usia 10 tahun akan tahu kewajiban untuk melaksanakan ibadah sholat
lima waktu sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah.

M. Wisnu Khumaidi, ‘Pemberian Hukuman Dalam Perspeftif Pendidikan Islam’, An


16

Naba: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Islam, 3.2 (2020). hal. 138.

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metha dan Hodos. Metha berarti
melalui dan melewati dan Hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau
cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Para ahli memberikan
definisi dalam istilah (terms) berbeda pendapat tentang metode, apalagi jika metode
itu sudah disandingkan. Istilah pendidikan menurut Ramayulis, mendefinisikan
bahwa metode mengajar merupakan cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupakan alat untuk
menciptakan proses pembelajaran.
Dasar metode pendidikan Islam diantaranya: dasar agamis, biologis,
psikologis, dan sosiologis.
Metode pendidikan Islam perspektif Hadits diantaranya: metode ceramah,
metode tanya jawab, metode perumpamaan, metode demonstrasi, dan metode
pemberian hukuman (Punishment). Dari 5 metode yang dipaparkan tersebut sangat
sering dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, dengan 5 metode ini sangat
berpengaruh dalam motivasi siswa dalam belajar. 5 Metode tersebut saling
berkaitan, jika pembelajaran di awali dengan menggunakan metode ceramah maka
seorang guru bisa menggabungkan metode ceramah tersebut dengan metode tanya
jawab, metode perumpamaan, metode demonstrasi dan metode punishment, dsb.
Saran
Barang kali dari tulisan yang kami buat dalam bentuk sebuah makalah ini, besar
harapan kami agar pembaca menindak lanjuti atau mengamalkan serta membagikan
wawasan atau ilmu pengetahuan yang di dapatkan di makalah tersebut. Kami juga
berharap adanya tindak lanjutan dari mahasiswa(i) agar mengimplementasikan hal-
hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka pengabdian kepada
masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Junaidi, ‘Metode Perumpamaan Dalam Praktik Mengajar Rasulullah’,


NIZHAMIYAH Jurnal Pendidikan Islam Dan Teknologi Pendidikan, 7.1
(2017)
Asari, Hasan, HADIS-HADIS PENDIDIKAN Sebuah Penelusuran Akar-Akar Ilmu
Pendidikan Islam, ed. by MA Prof. Dr. Hasan Asari, Pertama (PERDANA
PUBLISHING, 2020)
Handayani, Satri, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits’, Journal on
Teacher Education, 4.2010 (2022)
Hidayat, Andi, ‘Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Millennial’, Fenomena,
10.1 (2018)
Khumaidi, M. Wisnu, ‘Pemberian Hukuman Dalam Perspeftif Pendidikan Islam’,
An Naba: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Islam, 3.2 (2020)
Mufaizin, Mufaizin, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits’, Edupedia, 3.1
(2018)
Muhammad Riski Juhriansyah, ‘METODE PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF
HADIS RIWAYAT ABU HURAIRAH’, Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Agama Islam, 11.1 (2021)
Qowim, Agus Nur, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an’, IQ (Ilmu Al-
Qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 3.01 (2020)
Zamzam, Fatimah, ‘Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadis Rasulallah Saw’,
Jurnal Sabilarrasyad, 11.2 (2017)

14

Anda mungkin juga menyukai