Disusun Oleh :
KELAS 6B
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga
nya, para sahabat dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Tafsir
dan Hadis Tarbawi yang berjudul “Metode Pendidikan Islam”.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karna itu, sudah sempatasnya kami haturkan terimakasih kepada
Ibu Herlina M. Ag selaku dosen mata kuliah Tafsir dan Hadis Tarbawi dan semua
pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu dalam proses penyusunan makalah ini.
Akhirulkalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik konsruktif demi perbaikan
makalah dimasaa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
menambah waawasan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
1. Metode Demonstrasi.........................................................................................................4
2. Metode Eksperimen..........................................................................................................6
3. Metode Ceramah...............................................................................................................9
4. Metode Kisah..................................................................................................................11
5. Metode Keteladanan.......................................................................................................15
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Koentjaraningrat, Metode- Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), hlm. 7
2
Rifa’i Abubakar, Pengantar Metodologi Penelitian, ( Yogyakarta: SUKA-Pers UIN unanKalijaga,
2021). Hlm. 1
3
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, 2023.
4
Dimyanti and Mudjiono, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineke Cipta, 2006), hlm.7
5
M. Parhan and B. Sutejda, “ Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan
Agama Islam Di Universitas Pendidikan Indonesia”, TARBAWY: Indonesia and journal of Islamic
Education 6, no. 2 (2019): 114-126
3
B. Dasar Metode Pendidikan dalam Islam
1. Metode Demonstrasi
6
Hasan Asari, Hadis- Hadis Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2020), hlm. 74
4
berkaitan dengan proses guna mengetahui suatu kebenaran. 7 Adapun
hal yang berkaitan dengan proses, seperti proses membuat produk,
mengatur produk, bekerjanya suatu produk, dan penggunaan produk.
Adapun hadis tentang metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
7
Ahmad Izza Muttaqin and Rima Trianingsih, : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X di
SMA Negeru Darussholah Singojuruh”, 2021, hlm. 68
5
ajarilah mereka dan suruhlah mereka, beliau menyebutkan
menyebutkan hal-hal yang saya hapal dan 14 yang saya yang tidak
hapal. Dan shalatlah sebagaimana shalatlah sebagaimana kalian
melihat aku shalat. (HR. Imam Bukhari).8
a. Makna Mufradat
Arti Mufradat
penyanyang رعاية
Sifat lembut جيد
keluarga عائلة
Tinggalah يقضي
Ajarilah يعلم
Suruhlah قل لي
b. Asbabul Wurud
Dari dari beberapa referensi yang ditelusuri, pemakalah
belum dapat menemukan asbabul wurud pada hadis tersebut.
c. Syarah Hadis
Maksud dari hadis tersebut adalah mengenai metode
peragaan yang terdapat di dalam kalimat hadis terakhir, yaitu
"dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat Apabila
telah datang waktu shalat, maka adzanlah salah satu di antara
kalian, dan yang paling tua di antara kalian jadikanlah imam.
d. Kaitannya Terhadap Pendidikan
Dari penjelasan tersebut telah dijelaskan bahwa
Rasulullah melakukan metode demonstrasi tentang tata cara
8
M. Klholik Asyari, : Metode Pendidikan Islam”, Qathruna 1, no. 1(2020), hlm. 105
6
shalat kepada sahabatnya. Hal dimaksudkan untuk menjelaskan
tentang bagaimana tata cara shalat yang sesuai dengan
Rasulullah.
2. Metode Eksperimen
9
Ahmad Muttaqin et al.,’ Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Di Ma Miftahul Hidayah Pekanbaru Implementation of Learning Experiment Methods
7
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Adam, katanya hadis Syu
bah ibn Abdurrahman ibn Abza dari ayahnya, katanya seorang laki-
laki datang kepada Umar ibn Khattab, maka katanya saya sedang
janabat dan tidak menemukan air, kata Ammar ibn Yasir kepada
Umar ibn Khattab, tidakkah anda ingat ketika saya dan anda dalam
sebuah perjalanan, ketika itu anda helum salat, sedangkan saya
berguling-guling di tanah, kemudian saya salat. Saya
menceritakannya kepada Rasul, kemudian Rasulullah Saw bersabda:
"Sebenarnya anda cukup begini." Rasul memukulkan kedua telapak
tangannya ke tanah dan meniupnya kemudian mengusapkan keduanya
pada wajah". (HR. Imam Bukhari)10
10
Surawan and M. Ahaillah, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: K- Media, 2021), hlm. 57
8
a. Makna Mufradat
Arti Mufradat
Janabat جنابة
Air الماء
Perjalanan رحلة
Tanah األرض
Telapak tangannya كفه
Dia meniup ينفخ
b. Asbabul Wurud
Hadis tersebut tergolong syarif marfu' dengan kualitas
perawi yang sebagian tergolong şiqah dan şiqah hafiz, şiqah
şubut. Hadis ini mengajarkan para sahabat mengenai tata cara
tayammum dengan perbuatan.
c. Syarah Hadis
Hadis ini mengajarkan bagaimana cara bertayammum.
Sahabat Rasulullah Saw melakukan upaya mensucikan diri
dengan berguling di tanah ketika mereka tidak menemukan air
untuk mandi janabat. Pada akhirnya Rasulullah Saw
memperbaiki eksperimen mereka dengan mencontohkan tata
cara bersuci menggunakan debu.
9
tayamum. Metode eksperimen juga bagus digunakan dalam
pendidikan, karena metode ini menstimulus pemikiran peserta
didik menjadi lebih mudah memahami materi yang dipelajari
dengan memperagakan apa yang telah disampaikan.
3. Metode Ceramah
11
Deni Mahardika, Cerdas Berbicara di Depan Publik, (FLASH BOOKS, 2015), hlm. 48
12
Deni Mahardika, Op. Cit, hlm,48
10
Artinya : Telah Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa'id dan
Zuhair ibn Harb, berkata, "Menceritakan kepada kami Jarir, dari
'Abdul Malik ibn 'Umair, dari Musa ibn Thalhah, dari Abu Hurairah,
ia berkata, "Tatkala diturunkan ayat ini: "Dan peringatkanlah para
kerabatmu yang terdekat (Q.S. Al- Syu'ara: 125), maka Rasulullah
Saw memanggil orang-orang Quraisy. Setelah meraka berkumpul,
Rasulullah Saw berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda,
"Wahai Bani Ka'ab ibn Luaiy, selamatkanlah diri kalian dari neraka!
Wahai Bani "Abdi Syams, selamatkanlah diri kalian dari neraka!
Wahai Bani "Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka!
11
Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka! wahai
Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa
menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya
hubungan kekeluargaan dengan kalian yang akan aku sambung
dengan sungguh-sungguh". (H.R. Muslim). (An- Naisaburi
1426H/2005M).13
a. Makna Mufradat
Arti Mufradat
b. Asbabul Wurud
Dari dari beberapa referensi yang ditelusuri, pemakalah
belum dapat menemukan asbabul wurud pada hadis tersebut.
c. Syarah Hadis
Hadis tersebut menjelaskan bahwa menyampaikan
suatu wahyu atau mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran
13
Kitab Iman: Hadis Muslim Tentang Firman Allah : Dan Berilah Peringatan Kepada Kerabat-
Kerabatmu Yang Terdekat”, No. 303. Accessed February 25, 2024,
https://www.hadis.id/hadis/muslim/303
12
yang telah ditentukan, bahkan memberi peringatan kepada
siapapun dapat menggunakan metode ceramah. Seperti yang
dilakukan oleh Rasulullah yang berbicara secara umum dan
khusus di hadapan orang- orang Quraisy dan lainnya, guna
menyelamatkan diri dari api neraka dengan usahanya sendiri,
karena Rasulullah tidak kuasa menolak sedikit pun siksaan
Allah terhadap umatnya.
d. Kaitannya Terhadap Pendidikan
Ramayulis berpendapat bahwa berpidato dan bertablig
sama artinya dengan ceramah. Metode ceramah banyak sekali
dipakai karena metode ini mudah digunakan. Nabi Muhammad
dalam memberikan penjelasan terhadap umatnya banyak
menggunakan metode ceramah di samping metode lainnya.14
4. Metode Kisah
14
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1990),hlm. 134
13
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a, la berkata sesungguhnya
Rasululllah Saw bersabda: "Ketika seorang laki-laki sedang berjalan-
jalan tiba-tiba ia merasa sangat haus sekali kemudian ia menemukan
sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia keluar
(dari sumur). Tiba-tiba datang seekor anjing menjulur-julurkan
lidahnya ia menjilati tanah karena sangat haus, lelaki itu berkata,
"anjing itu sangat haus sebagaimana aku", kemudian masuk ke sumur
lagi dan ia penuhi sepatunya (dengan air), kemudian ia (haus lagi)
sambil menggigit sepatunya dan ia beri minum anjing itu kemudian
Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni, sahabat bertanya wahai
Rasulullah: adakah kita mendapat pahala karena kita menolong
hewan? Nabi Saw menjawab: di setiap yang mempunyai limpa basah
ada pahalanya". (HR. Bukhori)15
a. Makna Mufradat
Arti Mufradat
Berjalan-jalan متنقل
Sangat haus متعطش
15
Al- Ju’fi, Shahih Al-Bukhari, (Beirut: Dar al-Fikr, 1999), hlm. 201
14
Sumur حسًنا
Minum يشرب
Seekor anjing كلب
Menjilat يلعق
Tanah أرض
Sepatu حذاء
b. Asbabul Wurud
Dari dari beberapa referensi yang ditelusuri, pemakalah
belum dapat menemukan asbabul wurud pada hadis tersebut.
c. Syarah Hadis
Hadis tersebut menjelaskan bahwa pendidikan dengan
metode cerita dapat menumbuhkan kesan yang mendalam pada
anak didik. sehingga dapat memotivasi anak didik untuk
berbuat baik dan menjauhi hal yang buruk. Bahkan kaidah ini
merupakan metode yang sering dilakukan oleh Rasulullah
dalam menyampaikan ajaran Islam. Teknik ini menjadikan
penyampaian Rasulullah menjadi lebih menarik perhatian,
sehingga banyak peminat yang ingin mendengarkan cerita
Rasulullah.
d. Kaitannya Terhadap Pendidikan
Menurut Abdurrahman An-Nahlawi, kisah-kisah dalam
Al- Qur'an dan Hadis menceritakan kisah-kisah artistik untuk
mempengaruhi pikiran, membangkitkan semangat, dan
15
meningkatkan rasa kesatuan dengan Tuhan. Tujuan-tujuan
tersebut adalah:
1) Dari zaman Adam sampai Muhammad, kisah-kisah
dalam Al- Qur'an menunjukkan kepada kita bahwa
Allah adalah pelindung para nabi dan orang-orang
beriman, yang Dia cintai dan yang Dia selamatkan dari
bencana demi bencana. Kisah-kisah ini juga
menunjukkan kepada kita bahwa umat beriman adalah
satu umat, dan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan
bagi semua makhluk.
2) Dengan menggunakan narasi Al-Qur'an, kita dapat
memberikan penjelasan yang membangkitkan perasaan
takut kepada Allah. meletakkan dasar bagi pengabdian
seumur hidup kepada dan
3) Menjelaskan ketidakmungkinan kesetaraan antara dua
hal perumpamaan Al-Qur'an dan Nabi mengungkapkan
tidak hanya ketinggian karya seni yang bertujuan untuk
mencapai keindahan estetika, tetapi juga, dan yang
lebih penting, Perumpamaan-perumpamaan ini
memiliki tujuan psikologis pendidikan, makna yang
lebih dalam, dan tujuan mulia yang dapat dilihat
dengan menarik kesimpulan darinya. Menarik
kesimpulan ini juga akan menunjukkan keajaiban
keindahan sastra dan pentingnya menyampaikan pesan
penting. Tujuan pendidikan adalah dapat menggunakan
perumpamaan yang berbeda untuk membangun kesan
dan pesan yang berkaitan dengan makna perumpamaan,
yang kemudian dapat diunggah untuk menghasilkan
rasa ketuhanan. Membantu akal seseorang tumbuh
16
terbiasa dengan penalaran logis dan analogis.
Memotivasi orang secara intelektual membuat mereka
lebih cenderung memilih yang baik daripada yang
jahat, karena hal itu menarik bagi kemampuan mereka
yang lebih tinggi.16
5. Metode Keteladanan
16
Zulkifli and Et Al, Konsep Dasar Pengajaran & Pembelajaran Pendidikan Islam, ( Yogyakarta:
Deepublish, 2022), hlm. 9
17
letakkan anak itu dan bila berdiri beliau gendong lagi. (HR. Bukhari
dan Muslim)"17
a. Makna Mufradat
Arti Mufradat
b. Asbabul Wurud
Kualitas hadis di atas adalah hadis shahih dengan
kualitas perawi yang terdiri dari siqah mutqinun, ra su
mutqinun, siqah dan perawi bernama Qatadah adalah sahabat
Rasulullah Saw. Menurut al-Asqalani, ketika itu orang-orang
Arab sangat membenci anak perempuan.
c. Syarah Hadis
Rasulullah Saw memberitahukan pada mereka orang-
orang Arab tentang kemuliaan kedudukan anak perempuan.
Rasulullah Saw memberitahukannya dengan tindakan, yaitu
dengan menggendong Umamah (cucu Rasulullah Saw) di
pundaknya ketika salat. Makna yang dapat dipahami bahwa
perilaku tersebut dilakukan Rasulullah Saw untuk menentang
17
Al-Bukhari, Al-Jami’ Al-Sahih Al-Musnad Min Hadisi Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam Wa
Sunanihi Wa Ayyamihi,( Beirut: Dar Ibn Kasir al-Yamamah, 1987), Juz 1, hlm.193
18
kebiasaan orang Arab yang membenci anak perempuan.
Rasulullah Saw menyelisihi kebiasaan mereka, bahkan dalam
salat sekalipun.18
d. Kaitannya Terhadap Pendidikan
Hamd mengatakan bahwa pendidik itu besar di mata
anak didiknya, apa yang dilihat dari gurunya akan ditirunya,
karena anak didik akan meniru dan meneladani apa yang
dilihat dari gurunya, maka wajiblah guru memberikan teladan
yang baik. Memperhatikan kutipan di atas dapat dipahami
bahwa keteladanan mempunyai arti penting dalam mendidik,
keteladanan menjadi titik sentral dalam mendidik, kalau
pendidiknya baik, ada kemungkinan anak didiknya juga baik,
karena murid meniru gurunya. Sebaliknya jika guru
berperangai buruk, ada kemungkinan anak didiknya juga
berperangai buruk. Rasulullah Saw merepresentasikan dan
mengekspresikan apa yang ingin diajarkan melalui tindakannya
dan kemudian menerjemahkan tindakannya ke dalam kata-kata.
Bagaimana memuja Allah subhanahu wa ta'ala, bagaimana
bersikap sederhana, bagaimana duduk dalam salat dan doa,
bagaimana makan, bagaimana tertawa, dan lain sebagainya,
menjadi acuan bagi para sahabat. sekaligus merupakan materi
pendidikan yang tidak langsung
Keteladanan merupakan hal yang penting dalam
pendidikan. keteladanan akan menjadi metode yang ampuh
dalam membina perkembangan anak didik. Keteladanan
sempurna adalah keteladanan Rasulullah Saw yang dapat
menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga
18
Ahmad Ibn ‘Ali ibn Hajar Abu AL-Fadhil Al-Asqalani, Fatul Bari Syarh Sahih Al-Bukhari, (Beirut: Dar
al-Ma’rifah, 1379 H), Juz 2, hlm. 591-592
19
diharapkan anak didik mempunyai figur pendidik yang dapat
dijadikan panutan. 19
Banyak bentuk pengajaran dengan keteladanan
dijelaskan dalam sebuah buku karya Abdurrahman An-
Nahlawi, di antaranya adalah sebagai berikut
1) Pengaruh yang tidak disengaja. Karena pengaruh
semacam ini tidak direncanakan, ia sangat bergantung
pada keaslian yang dengannya kualitas yang
dipamerkan (keahlian, kepemimpinan, ketulusan, dn
lain-lain.) benar-benar dipraktikkan agar menjadi
efektif. menjaga perilakunya, mengingat bahwa dia
bertanggung jawab kepada Tuhan atas tindakannya dan
tindakan orang lain yang menghormatinya.
2) Pengaruh yang sengaja. Guru memberikan contoh yang
baik untuk diikuti siswa mereka untuk mendorong
mereka untuk membaca, imam membagikan doa
mereka untuk mengajar umat beriman bagaimana
berdoa dengan benar, dan komandan memimpin dengan
contoh dalam jihad untuk menanamkan rasa aman
kepada pasukan mereka Keberanian, tidak
mementingkan diri sendiri, dan tekad
BAB III
PENUTUP
19
Zulkifli, et al, Op. Cit, hlm. 21-26
20
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
21
Al-Asqalani, Ahmad ibn ‘Ali ibn Hajar Abu Al-Fadhil. Fatul Bari Syarh Sahih Al—
Bukhari. Beirut: Dar al-Ma’rifah, n.d
Dimyanti, and Mudjiono. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta,
2006
“Hadis Muslim No. 303| Tentang Firman Allah ‘Dan Berilah Peringatan Kepada
Kerabat-Kerabatmu yang Terdekat’’, Accessed February 25, 2024,
https://www.hadis.id/hadis/muslim/303
22
TARBAWY: Indonesia Journal of Islamic Education 6, no. 2 (2019): 14-
26
Zulkifli, and Et Al. Konsep Dasar Pengajaran & Pembelajaran Pendidikan Islam.
Yogyakarta: Deepublish, 2022
23
24