Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM

“Metode Pendidikan Islam”

DOSEN PENGAMPU
Dr. M. Yusuf Ahmad, M.A

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
HENDRA WAHYUDA (212410311)
ISMA NADINA AFLIA (212410079)
JIHAN RIZAL (212410319)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SAW karena dengan rahmat, karunia, taufiq dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Pendidikan Islam. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wassalam. Kami
mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Dr. M. Yusuf Ahmad, M.A. selaku dosen mata kuliah
Ilmu Pendidikan Islam Universitas Islam Riau, yang telah memberikan tugas makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mengumpulkan berbagai referensi dari buku dan
jurnal online, makalah ini disusun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain:
Hendra wahyuda, Isma Nadina Aflia, Jihan Rizal. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan kita terhadap materi Metode Pendidikan Islam. Oleh sebab itu,
semoga makalah kami dapat membantu teman-teman semua dalam mengembangkan
pengetahuan di waktu yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat di pahami dengan mudah bagi siapa pun yang membacanya
dan mempelajarinya juga dapat berguna bagi kami pribadi. Demikian yang dapat kami
sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata.

Pekanbaru, 09 Mei 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................................1
D. MANFAAT PENULISAN...................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam...................................................................................3
B. Dasar Penggunaan Metode Pendidikan Islam.......................................................................4
C. Prinsip Metode Pendidikan Islam..........................................................................................5
D. Jenis-jenis Metode Pendidikan Islam...................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai suatu ilmu Metodologi atau Metode merupakan bagian dari perangkat
disiplin keilmuan sebagai  yang menjadi induknya. Hampir semua ilmu pengetahuan
mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu ilmu pendidikan sebagai salah satu
disiplin ilmu juga memiliki metodologi yaitu metodologi pendidikan. Yaitu suatu ilmu
pengetahuan tentang metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang,
karena dengan pendidikan seseorang dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Tentunya untuk
mencapai cita-cita tersebut seseorang membutuhkan pendidik untuk membantunya
mewujudkan cita-citanya tersebut.

Karena pendidik adalah kunci utama dalam mencapai cita-cita yang dinginkan oleh
setiap orang, maka dalam hal ini pendidik harus bekerja keras untuk hal yang demikian.
Kerja keras itu harus didukung dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. Jika
seorang pendidik tidak memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa dipastikan
peserta didik tidak akan dapat mencapai cita-citanya, begitupun dengan dunia pendidikan
tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu menjadikan peserta didik menjad insan
kamil. Tentunya seorang pendidik harus memiliki metode atau cara yang tepat dalam
mewujudkan itu semua. 

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Pengertian Metode Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Dasar Penggunaan Metode Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Prinsip Metode Pendidikan Islam?
4. Apa saja Jenis-jenis Metode Pendidikan Islam?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui dan Memahami Pengertian Metode Pendidikan Islam
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Dasar Penggunaan Metode Pendidikan Islam
3. Untuk Mengetahui dan Memahami Prinsip Metode Pendidikan Islam
4. Untuk Mengetahui dan Memahami Jenis-jenis Metode Pendidikan Islam.

1
D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas mata Ilmu Pendidikan Islam.
2. Belajar memahami bagaimana materi Metode Pendidikan Islam.
3. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.
4. Untuk menambah wawasan mengenai materi Imu Pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam


Dari segi bahasa kata metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta
berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian, dari sudut pandang
ini, maka metode dapat dimaknai sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan. (Al Rasyidin, 2008: 174).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata metode diartikan sebagai cara yang telah
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (dalam ilmu pengetahuan dan
sebagainya). (Tim Penyusun, 2002: 767). Maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
metode pendidikan Islam itu adalah jalan atau cara yang teratur dan terpikir baik yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.

Beberapa pendapat para ahli terkait dengan pengertian metode pendidikan Islam
secara terminologi, diantaranya adalah:

Ahmad Tafsir Mendefinisikan sebagai suatu cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan mata pelajaran. (Tafsir: 1996: 9).

Abuddin Nata (1997: 92) menyebutkan bahwa metode tarbiyatul Islamiyah adalah
sarana yang menyampaikan seseorang kepada tujuan penciptaanya sebagi khalifah di muka
bumi dengan melaksanakan pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai makhluk yang
memiliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang keduanya dapat digunakan sebagai saluran
penyampaian materi pelajaran.

Al Rasyidin (2008: 176) mengemukakan bahwa metode pendidikan Islami adalah


metode pendidikan yang mengakomodir kedirian manusia dan cara sampainya ilmu kedalam
diri mereka.

Omar Mohammad Al-Toumy AlSyaibany (1979: 553) mengemukakan: Segala


kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata
pelajaran yang diajarkannya, cirri-ciri perkembangan murid-muridnya dan suasana alam

3
sekitarnya dan tujuan menolong muridmuridnya untuk mencapai proses belajar yang
diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka. Selanjutnya
menolong mereka memperoleh maklumat, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap,
minat dan nilai-nilai yang diinginkan.

Dalam buku Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan karangan Tim Depag RI
sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Mujib, Perumusan pengertian metode juga biasanya
disandingkan dengan tekhnik, yang mana keduanya saling berhubungan. Metode pendidikan
Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan
didasarkan atas asumsi tertentu. Sedangkan tekhnik pendidikan Islam adalah langkah-
langkah kongkrit pada waktu seorang pendidik melaksanakan pengajaran di kelas. (2010:
165-166).

Metode pendidikan merupakan alat dan cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Pendidikan sebagai suatu sistem, mempunyai beberapa prinsip dan
komponen tertentu yang mendukung tercapainya tujuan Pendidikan Islam. Metode
Pendidikan Islam adalah beberapa alat atau cara yang dipergunakan dalam proses Pendidikan
Islam dalam upaya membentuk sikap dan kepribadian peserta didik berdasarkan prinsip-
prinsip ajaran Islam. (Marimba, 1997: 45) Metode yang di- gunakan dalam proses pendidikan
tersebut, juga harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam yang terdapat
dalam Al-Quran dan Hadis.

Tujuan mempergunakan suatu metode pendidikan adalah untuk memperoleh


efektifitas dari metode tersebut. Efektifitas tersebut dapat diketahui dari adanya kemahiran
pendidik di satu pihak dalam memakainya serta timbulnya minat dan perhatian dari peserta
didik di pihak lain dalam pembelajaran. Oleh karena itu, semua aspek yang ada dalam
kegiatan pendidikan perlu dikembang- kan, baik dilihat dari sudut peserta didik, maupun dari
pihak pendidik.

B. Dasar Penggunaan Metode Pendidikan Islam

4
Dasar metode pendidikan Islam itu diantaranya adalah dasar agamis, biologis,
psikologis, dan sosiologis.

1) Dasar Agamis, maksudnya bahwa metode yang digunakan dalam pendidikan Islam
haruslah berdasarkan pada Agama. Sementara Agama Islam merujuk pada Al Qur’an dan
Hadits. Untuk itu, dalam pelaksanannya berbagai metode yang digunakan oleh pendidik
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul secara efektif dan efesien yang
dilandasi nilai-nilai Al Qur’an dan Hadits. 
2) Dasar Biologis, Perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh dalam
perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan biologis seseorang, maka
dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelektualnya. Untuk itu, dalam
menggunakan metode pendidikan Islam seorang guru harus memperhatikan
perkembangan biologis peserta didik. 
3) Dasar Psikologis. Perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap penerimaan nilai pendidikan dan pengetahuan yang
dilaksanakan, dalam kondisi yang labil pemberian ilmu pengetahuan dan internalisasi
nilai akan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh Karenanya, metode
pendidikan Islam baru dapat diterapkan secara efektif bila didasarkan pada
perkembangan dan kondisi psikologis peserta didiknya. Untuk itu seorang pendidik
dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis yang tumbuh pada peserta didik.
Sebab dalam konsep Islam akal termasuk dalam tataran rohani. 
4) Dasar sosiologis. Saat pembelajaran berlangsung ada interaksi antara pesrta didik dengan
peserta didik dan ada interaksi antara pendidik dengan peserta didik, atas dasar hal ini,
maka penggunaan metode dalam pendidikan Islam harus memperhatikan landasan atau
dasar ini. Jangan sampai terjadi ada metode yang digunakan tapi tidak sesuai dengan
kondisi sosiologis peserta didik, jika hal ini terjadi bukan mustahil tujuan pendidikan
akan sulit untuk dicapai.

Keempat dasar metode pendidikan diatas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan harus diperhatikan oleh para pengguna metode pendidikan Islam agar dalam
mencapai tujuan tidak mengunakan metode yang tidak tepat dan tidak cocok kondisi agamis,
kondisi biologis, kondisi psikologis, dan kondisi sosiologis peserta didik.

5
C. Prinsip Metode Pendidikan Islam

Prinsip metode pembelajaran dapat diformulasikan, khususnya pembelajaran agama


Islam adalah: Asas motivasi, aktivitas, appersepsi, peragaan, ulangan, korelasi,
individualisasi, konsentrasi, sosialisasi, evaluasi, kebebasan, lingkungan, globalisasi, pusat-
pusat minat, ketauladanan dan pembiasaan. Asas-asas tersebut sebagai acuan dan rujukan
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Menurut Omar Muh. Al-Toumy Al-
Syaibany yang dikutip Muhaimin, menyatakan ada tujuh prinsip pokok metode pendidikan
Islam yaitu seorang pendidik perlu:

1. Mengetahui motivasi dan minat peserta didiknya.


2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan
pendidikan.
3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan peserta didik.
4. Mengetahui perbedaan-perbedaan peserta didik secara individu.
5. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan integrasi
pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan dan kebebasan berfikir.
6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi
peserta didik.
7. Menegakkan uswatun hasanah.

Seorang pendidik setidaknya mengetahui motivasi dan minat peserta didiknya, tujuan
pendidikan yang ingin dicapai, perkembangan psikologis peserta didik, mempertimbangkan
faktor perbedaan individu peserta didik, proses-proses berpikir peserta didik, menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan, dan pendidik dapat membangun sikap
keteladanan. Konsepsi inilah yang perlu dikembangkan dalam mengembangkan proses
pembelajaran pendidikan Islam. Kemudian, prinsip-prinsip penentuan metode pembelajaran,
adalah:

1. Berpusat kepada peserta didik (student oriented)

2. Belajar dengan melakukan (learning by doing)

3. Mengembangkan kemampuan sosial

6
4. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi

5. Mengembangkan kreativitas dan ketrampilan memecahkan masalah.

Prinsip-prinsip tersebut menegaskan bahwa dalam memilih metode, pendidik dituntut


menjadikan peserta didik sebagai mainstream pembelajaran. Peserta didik memegang peran
strategis dalam pemilihan metode. Metode yang diterapkan dapat membawa pada
pengalaman, baik secara personal maupun sosial. Penerapan metode dapat ‘merangsang’ rasa
ingin tahu dan imajinasi peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam mendorong
kemajuan peserta didik, sehingga dapat lebih kreatif-inovatif dan tajam dalam penyelesaian
masalah.

D. Jenis-jenis Metode Pendidikan Islam


Nata, (1997: 95) sedikitnya mengemukakan tujuh jenis metode dalam pendidikan
Islam yaitu metode teladan, metode kisah-kisah, metode nasihat, metode pembiasaan, metode
hukum dan ganjaran, metode ceramah, dan metode diskusi.

1) Metode Teladan

Dalam Al-Quran kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian
diberi sifat di belakangnya seperti sifat hasanah yang berarti baik. Sehingga terdapat
ungkapan uswatun hasanah yang artinya teladan yang baik. Suatu hal yang tak dapat
dipungkiri bahwa anak-anak cendrung suka dan senang meniru tingkah laku orang tua,
guru/pendidik serta orang lain yang dikaguminya. Bahwa setiap pribadi secara psikologis
akan mencari tokoh yang dapat diteladani. (Syafaruddin, dkk. 2009: 112).

Kata-kata uswah dalam Al-Quran diulang sebanyak enam kali dengan mengambil
sampel pada diri para Nabi, yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim, dan kaum yang
beriman teguh pada Allah. Salah satu ayat yang menyinggung tentang uswah sekaligus
menjelaskan bahwa Rasul lah yang menjadi teladan bagi kita, adalah tedapat pada ayat:

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah. ( Q.S. al-Ahzab: 21).

7
2) Metode Kisah-kisah

Metode yang menampilkan cerita sejarah faktual tentang kehidupan manusia yang
dimaksudkan agar kehidupan manusia bisa seperti pelaku yang ditampilkan oleh kisah-
kisah yang terdapat di dalam sumber pendidikan Islam itu sendiri. Ramayulis (2008: 196)
mengartikan metode kisah ialah suatu cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajaran melalui kisah atau cerita. Prinsip metode ini diambil dalam Al-Qur’an.

َ‫ص بِ َمٓا اَوْ َح ْينَٓا اِلَ ْيكَ ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ۖنَ َواِ ْن ُك ْنتَ ِم ْن قَ ْبلِ ٖه لَ ِمنَ ْال ٰغفِلِ ْين‬ َ َ‫ك اَحْ َسنَ ْالق‬
ِ ‫ص‬ َ ‫نَحْ نُ نَقُصُّ َعلَ ْي‬

Artinya: Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al
Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah
Termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (Q. S, Yusuf: 3).

Salah satu contohnya menurut Abdurrahman Shaleh (2010: 206) adalah di dalam
Alquran diceritakan kisah antara Nabi Musa a.s dengan Raja Fir’aun, dari kisah ini
terdapat beberapa contoh perbuatan baik yang dilakukan oleh Nabi Musa dan contoh
perbuatan buruk oleh Fir’aun.

3) Metode Nasihat.

Al-Quran juga menggunakan kalimatkalimat yang menyentuh hati untuk


mengarahkan manusia kepada ide yang dikehendakinya. Inilah yang kemudian dikenal
dengan nasehat. Dalam mewujudkan intraksi antara pendidik dan pesrta didik, nasehat
merupakan cara mendidik yang bertumpu pada bahasa. Cara ini banyak sekali dijumpai
dalam Alquran, karena nasehat pada dasarnya bersifat penyampain pesan dari sumbernya
kepada pihak yang dipandang memerlukannya. Dalam surah Luqman ayat 13 dan 14
misalnya, merupkan contoh menarik dalam menasehati anaknya. Berikut kutipan ayat
tersebut:

َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن ال ِّشر‬


‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظ ْي ٌم‬ َّ َ‫َواِ ْذ قَا َل لُ ْقمٰ نُ اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬

ِ ‫ي ْال َم‬
‫صي ُر‬ َّ َ‫ك ِإل‬ َ ِ‫ص ْينَا اِإْل ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ ُأ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬
َ ‫صالُهُ فِي عَا َم ْي ِن َأ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْي‬ َّ ‫َو َو‬

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan

8
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (Q.S, Luqman: 13-14).

4) Metode Pembiasaan

Cara lain yang digunakan Alquran dalam memberikan materi pendidikan adalah
melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini termasuk merubah
kebiasaan-kebiasaan yang negatif. Ahnad Tafsir, Inti pembiasaan adalah pengulangan.
Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, itu telah dapat diartikan sebagai usaha
membiasakan. Bila murid masuk kelas tidak mengucapkan salam, maka guru
mengingatkan agar bila masuk ruangan hendaklah mengucapkan salam, ini juga satu cara
membiasakan. (Tafsir, 1996: 144).

5) Metode Hukun dan Ganjaran

Terhadap metode hukuman tersebut terdapat pro dan kontra, setuju dan menolak.
Kecendrungan-kecendrungan pendidikan modern sekarang memandang tabu terhadap itu,
padahal dalam kenyataan, manusia banyak melakukan pelanggaran, dan ini tidak dpat
dibiarkan. Islam memandang bahwa hukuman bukan sebagai tindakan yang pertama kali
yang harus dilakukan oleh seorang pendidik, dan bukan pula cara yang didahulukan.
Nasihatlah yang paling didahulukan. Didalam Al-Quran hukuman biasa dikenal dengan
nama azab yang didalamnya diulang sebanyak 373 kali. Jumlah yang besar ini
menunjukkan perhatian yang amat besar terhadap masalah hukum ini, dan meminta
perhatian dari ummat manusia. Sedangkan kata ganjaran disebutkan dalam kata ajrun
yang diulang sebanyak 105 kali.

Menurut Abdullah relevansi hukuman dan ganjaran hendaknya dilihat kearah


tabiat atau sifat dasar manusia melalui pengaruhnya atas keamanan individu dan pilihan-
pilihan yang dilakukan. Maka hal ini akan mengacu kepada pengujian terhadap kekuatan

9
motivasi. Hukuman dan ganjaran kiranya dipergunakan oleh guru untuk meneguhkan
atau melemahkan respon-respon khusus tertentu. Penekanan-penekanan yang lebih besar
hendaknya diberikan disini kepada metode hukuman karena perbuatan yang sangat
bertentangan, namun hukuman hendaknya menjadi pijakan awal yang tidak akan
diberikan kecuali ganjaran telah gagal membawa hasil yang diinginkan.

Salah satu contoh yang berkaitan dengan hukuman di dalam Al-Quran adalah
tentang hukuman potong tangan bagi yang mencuri (Q.S. Al-Maidah: 38). Dan yang
berkaitan dengan ganjaran adalah tentang pahala yang didapat oleh orang yang beramal
yaitu ampunan dari Tuhan dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai
(Q.S.AlImran: 135).
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ْ‫ظلَ ُم ْٓوا اَ ْنفُ َسهُ ْم َذ َكرُوا َ فَا ْستَ ْغفَرُوْ ا لِ ُذنُوْ بِ ِه ۗ ْم َو َم ْن يَّ ْغفِ ُر ال ُّذنُو‬
ِ ‫ب اِاَّل ُ ۗ َولَ ْم ي‬
‫ُصرُّ وْ ا‬ َ ْ‫َوالَّ ِذ ْينَ اِ َذا فَ َعلُوْ ا فَا ِح َشةً اَو‬
َ‫ع َٰلى َما فَ َعلُوْ ا َوهُ ْم يَ ْعلَ ُموْ ن‬

6) Metode Ceramah (Khutbah)

Ceramah atau khutbah termasuk cara yang paling banyak digunakan dalam
menyampaikan atau mengajak orang lain mengikuti ajaran yang telah ditentukan. Metode
ceramah ini dekat dengan kata tabligh yaitu menyampaikan suatu ajaran. Dalam hal
metode ceramah Saleh, menggabungkan metode ceramah dengan metode cerita karena
kebiasaan metode cerita akan diungkapkan melalui ceramah oleh para pendidik.
Sehubungan dengan dekatnya kata metode ceramah dengan kata tabligh maka ayat yang
menunjukkan metode ceramah terdapat dalam ayat:

ُ‫َو َما َعلَ ْينَٓا اِاَّل ْالبَ ٰل ُغ ْال ُمبِيْن‬

Artinya: Dan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah)
dengan jelas. (Q.S. Yaasin: 17)

7) Metode Diskusi

Metode ini juga diperhatikan oleh AlQuran dalam mendidik dan mengajar
manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian, dan sikap pengetahuan mereka
terhadap suatu masalah. Abdurrahman Saleh, juga menggabungkan metode diskusi, tanya

10
jawab dan dialog, karna pada dasarnya antara metode yang ketiga tersebut saling
mendukung yang tidak bisa dipisahkan.

Ramayulis (2008: 194) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam,
metode diskusi adalah suatu cara penyajian atau penyampaian beban pelajaran dimana
pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik membicarakan dan menganalisis
secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatip pemecahan atas suatu masalah.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pendidikan merupakan alat dan cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Pendidikan sebagai suatu sistem, mempunyai beberapa prinsip dan
komponen tertentu yang mendukung tercapainya tujuan Pendidikan Islam. Metode
Pendidikan Islam adalah beberapa alat atau cara yang dipergunakan dalam proses Pendidikan
Islam dalam upaya membentuk sikap dan kepribadian peserta didik berdasarkan prinsip-
prinsip ajaran Islam.

Dasar metode pendidikan Islam itu diantaranya adalah dasar agamis, biologis,
psikologis, dan sosiologis. Nata, (1997: 95) sedikitnya mengemukakan tujuh jenis metode
dalam pendidikan Islam yaitu metode teladan, metode kisah-kisah, metode nasihat, metode
pembiasaan, metode hukum dan ganjaran, metode ceramah, dan metode diskusi.

Prinsip metode pembelajaran dapat diformulasikan, khususnya pembelajaran agama


Islam adalah: Asas motivasi, aktivitas, appersepsi, peragaan, ulangan, korelasi,
individualisasi, konsentrasi, sosialisasi, evaluasi, kebebasan, lingkungan, globalisasi, pusat-
pusat minat, ketauladanan dan pembiasaan. Asas-asas tersebut sebagai acuan dan rujukan
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut menegaskan
bahwa dalam memilih metode, pendidik dituntut menjadikan peserta didik sebagai
mainstream pembelajaran. Peserta didik memegang peran strategis dalam pemilihan metode.

11
B. Saran
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Dengan
dapat memahami dengan mudah materi Metode Pendidikan Islam. Kemudian kami
menyadari bahwa apa yang kami susun ini jauh dari kata kesempurnaan. Maka, kami selaku
penyusun berharap para pembaca memberikan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan makalah kami selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdurrahman Saleh, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran, Terj. H. M.


Arifin, Jakarta: Rineka Cipta: 1990.
Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami: Membangun Kerangka Ontologi, Epistimologi, dan
Aksiologi Praktik Pendidikan, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008.
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan laggulung
Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Penerbit J-Atr, 2005.
Halik, A. (2012). Metode Pembelajaran Perspektif Pendidikan Islam. Al-Ibrah, 1(1), 45-57.
Marimba, Ahmad D. 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-ma’arif.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam 1, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008.
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3. Cet. Ke-2, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

12

Anda mungkin juga menyukai