Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
SEMESTER DUA
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Memahami Filsafat Metode pendidikan islam”
Sesuai pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Filsafat Pendidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan
Ampel Surabaya. Sehubung dengan hal diatas kami mengucapkan terimakasih kepada :
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan
kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................. i
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam ................................................................... 3
B. Urgensi Metode Pendidikan Islam ....................................................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam ............................................................ 5
D. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam ........................................................... 9
BAB III : PENUTUP ........................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu proses
kependidikan Islam mengandung makna internalisasi dan transformasi nilai-nilai
Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim
yang beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada
tuntunan agama dan tuntutan kebutuhan hidup bermasyarakat.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode Pendidikan islam?
2. Bagaimana urgensi metode Pendidikan islam?
3. Apa saja prinsip metode Pendidikan islam?
4. Apa saja macam-macam metode Pendidikan islam?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui pengertian metode Pendidikan islam
2. Mengetahui urgensi metode Pendidikan islam
3. Mengetahui prinsip metode Pendidikan islam
4. Mengetahui macam-macam Pendidikan islam.
2
M. Kholil Asy‟ari, “METODE PENDIDIKAN ISLAM,” QATHRUNÂ 1, no. 01 (June 9,
2017): 193–205, accessed November 6, 2022,.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/qathruna/article/view/252.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metode berasal dari Bahasa latin “meta” yang berarti melalui dan “hodos”
yang berarti jalan.3 Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat” yang berarti
jalan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode” adalah “Cara yang teratur
dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud”. Sehingga dapat dipahami bahwa
metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran
agar tercapai tujuan pengajaran.
3
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.”, Hal 126.
4
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” hal 127.
3
Sedangkan pendidikan Islam yaitu bimbingan secara sadar dari pendidik
kepada anak yang masih dalam proses pertumbuhannya berdasarkan norma-norma
yang Islami agar berbentuk kepribadiannya menjadi kepribadian muslim.
Sehingga dapat disimpulkan metode pendidikan Islam adalah jalan, atau cara yang
dapat ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada
anak didik agar terwujud kepribadian muslim.5
5
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” hal 127.
4
pendidikan Islam, siswa diajarkan untuk menjadi individu yang bermoral
tinggi dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
3. Integrasi ilmu pengetahuan dan agama: Metode pendidikan Islam
mengedepankan integrasi antara ilmu pengetahuan dan agama. Pendekatan
ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang
holistik, yang mencakup pemahaman tentang dunia materi dan spiritual.
Integrasi ini memungkinkan siswa untuk melihat hubungan yang erat
antara pengetahuan dan kebenaran agama, serta memahami bagaimana
agama Islam dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Pemberdayaan masyarakat Muslim: Melalui metode pendidikan Islam,
masyarakat Muslim dapat diberdayakan secara intelektual dan spiritual.
Pendidikan yang berkualitas dengan landasan Islam membantu
mempersiapkan individu Muslim yang berkompeten dalam berbagai
bidang, baik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, maupun kehidupan
profesional lainnya. Ini penting untuk memajukan komunitas Muslim dan
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
5. Membentuk pemikiran kritis dan reflektif: Metode pendidikan Islam
mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan pemikiran kritis
dan reflektif. Melalui pembelajaran yang terarah dan mendalam tentang
ajaran Islam, siswa diajarkan untuk menganalisis, mempertanyakan, dan
memahami makna di balik ajaran tersebut. Hal ini memungkinkan mereka
untuk memahami agama mereka dengan lebih mendalam, serta
mengembangkan kepekaan terhadap isu-isu sosial dan moral dalam
konteks Islam.
Secara keseluruhan, metode pendidikan Islam memiliki urgensi yang
signifikan dalam membentuk generasi Muslim yang berkomitmen pada nilai-nilai
Islam, memiliki pemahaman yang komprehensif tentang agama, serta memiliki
keterampilan intelektual dan moral yang kuat. Metode ini membantu siswa
menjadi individu yang berakhlak mulia, berpikiran kritis, dan siap untuk
berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
C. Prinsip-prinsip metode Pendidikan islam
5
Ada beberapa prinsip metodologis yang dijadikan landasan psikologi
dalam memperlancar proses kependidikan Islam. Diantara prinsip-prinsipnya
adalah:
6
'Ain Shaad), (Alif laam mim shaad) dan lain sebagainya yang mengandung
makna bahwa firman yang hendak disampaikan Allah kepada manusia
adalah amat penting karena mengandung permasalahan baru yang harus
mereka perhatikan sepenuhnya.
5. Prinsip komunikasi terbuka
Dalam al-quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk membuka
hati dan pikiranya diantaranya:
Artinya : ” Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-
orang yang lalai”( QS.Al-A‟raf 7 : 179).
6. Prinsip pengetahuan baru
Firman Allah yang mendorong manusia untuk menciptakan ilmu-ilmu
alam dan biologi dan psikologi antara lain :
Artinya : “ Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu?”.(QS.Al-Fushilat 41 : 53)
7. Prinsip memberikan model perilaku yang baik
Peserta didik akan berprilaku yang baik jika ada keteladanan yang
dipraktekkan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan firman-Nya :
Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”. (QS.Al-
Ahzab 33; 21)
7
Artinya : “ Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia..”.(QS.Al-Mumtahanah
60 : 4)
8. Prinsip praktek pengalaman secara aktif
Firman Allah yang menunjukkan pentingnya mengmalkan pelajaran yang
telah dipahami dan hayati antara lain :
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu
mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?; Amat besar kebencian di
sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan”.(QS. As-Shaf 61 : 2-3)
9. Prinsip kasih sayang dan memberikan bimbingan serta penyuluhan
Artinya : “ Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”.( QS.Al-Anbiya 21 : 107)
Menurut tim Departemen Agama bahwa agar kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan efektif, maka setiap metode harus memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a. Memperhatikan kecenderungan-kecnderungan peserta didik
b. Memanfaatkan aktivitas individual para peserta didik
c. Mendidik melalui permainan atau menjadikan permainan sebagai
sarana pendidikan
d. Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar,
yaitu mengajar tanpa membebani para peserta didik dengan berbagai
perintah atau larangan yang tidak mereka butuhkan.
e. Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berbuat, bukan
menekannya sehingga dapat berbuat dengan rasa senang.
f. Menciptakan semangat bekerja sama antara guru dengan peserta didik,
peserta didik dengan temannya, dan guru dengan orang tuanya.
8
pengajaran, 4. Situasi belajar mengajar, 5. Fasilitas, 6. Guru, 7. Partisipasi, 8.
Kekuatan dan kelemahan metode.6
6
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” .hal 129.
9
h. metode hukuman dan hadiah, dengan tujuan memabangkitkan perasaan
tanggung jawab. Efektifitas dalam metode ini terletak pada hubungannya
dengan kebutuhan individual. Syarat dari penerapan hukuman adalah
hukuman yang bersifat edukatif, yaitu pemberian rasa nestapa pada diri
peserta dididk akibat kelalaian perbuatan atau tingkah laku yang tak sesuai
dengan tata nilai yang berlaku di lingkungannya.
10
Metode pendidikan Islam menurut Ali Kholil Abul „Ainain dalam buku
Ilmu Pendidikan Islam secara ringkas ada 10 macam, yaitu:
7
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” , hal 131.
11
Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan
pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca.
c. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/penyampaian bahan
pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik/membicarakan dan menganalisis secara ilmiyah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
d. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu cara mengajar dimana seorang
guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan
hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid harus mempertanggung
jawabkannya.
e. Metode demonstrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru
mempertunjukan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu
sedangkan murid memperhatikannya. Prinsip dasarnya terdapat dalam
hadits yang artinya: Hadits dari Muhammad ibn Muşanna, katanya
hadits dari Abdul Wahhâb katanya Ayyũb dari Abi Qilâbah katanya
hadits dari Mâlik. Kami mendatangi Rasulullah saw. dan kami pemuda
yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama (dua puluh malam)
20 malam. Rasulullah saw adalah seorang yang penyayang dan
memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan
rindu pada keluarga, beliau menanyakan tentang orang-orang yang
kami tinggalkan dan kami memberitahukannya. Beliau bersabda;
kembalilah bersama keluargamu dan tinggallah bersama mereka,
ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Beliau menyebutkan hal-hal
yang saya hapal dan yang saya tidak hapal. Dan shalatlah sebagaimana
kalian melihat aku shalat. (al-Bukhari, I: 226).
f. Metode experiment
12
Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid melakukan suatu
percobaan, dan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh
setiap murid, sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan oleh
murid sambil memberikan arahan.
g. Metode amsal atau perumpamaan
Yaitu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi pembelajaran
melalui contoh atau perumpamaan.
h. Metode targhib dan tarhib
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran
dengan menggunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman
terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan
menjauhi keburukan.
i. Metode pengulangan (tikror)
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi ajar dengan cara
mengulang-ngulang materi tersebut dengan harapan siswa bisa
mengingat lebih lama materi yang disampaikan.8
8
Solehuddin Harahap, “Urgensi Metode dalam filsafat Pendidikan Islam”, (STAI Tuanku
Tambusai Pasir Pengaraian, 2016). hal 92.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan
didalam maupun diluar sekolah, dan berlangsung seumur hidup. Perkembangan
metode pendidikan berkaitan dengan pengembangan strategi pembelajaran, karena
dalam strategi pembelajaran diterapkan sebagai teknik atau metode belajar
mengajar.
Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan
aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Artinya
mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan Islam yang telah
dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan
kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga 98 berkembang dalam masyarakat. Di
samping itu, kenyataan bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat
hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan
dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah
letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan Islam dalam memilih dan
mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori
pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan
pandangan hidup dari masyarakat. Pengembangan pendidikan perspektif filsafat
pendidikan ini dapat diambil suatu harapan rasional bahwa pendidikan dapat
dikembangkan oleh setiap masyarakat yang peduli sepanjang tujuan pendidikan
itu dapat diterapkan dalam kehidupan tanpa mengenal batas waktu. Harapan
tersebut bergantung pada kemauan dan keberanian masyarakat untuk mendukung
pengembangan metode pendidikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Nur Hidayatun Ni‟mah, Turaekhan, and W.E. Triningsih, 2016. “Urgensi Metode
Pendidikan Dalam Pendidikan Islam,” Intelegensia 04, no. 2 .
M. Kholil Asy‟ari, 2022. “METODE PENDIDIKAN ISLAM,” QATHRUNÂ 1,
no. 01 (June 9, 2017): 193–205, accessed November 6, 2022,.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/qathruna/article/view/252.
Ni‟mah, Turaekhan, and Triningsih, 2016. “Urgensi Metode Pendidikan Dalam
Pendidikan Islam.”, (Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 2 Juli-Desember
2016).
Solehuddin Harahap, 2016. “Urgensi Metode dalam filsafat Pendidikan Islam”,
(STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian).
15