Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEMAHAMI FILSAFAT METODE PENDIDIKAN ISLAM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu:

Drs. Abdul Manan, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Galang afiyat Rabbani (06040322078)

Nur Alfi Rohmatika (06040322091)

Zahwa Najwatul Imamah (06040322103)

SEMESTER DUA

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Memahami Filsafat Metode pendidikan islam”

Sesuai pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Filsafat Pendidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan
Ampel Surabaya. Sehubung dengan hal diatas kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Abdul Manan, M.Pd.I selaku dosen Filsafat Pendidikan Islam.


2. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan
kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Surabaya, 21 mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam ................................................................... 3
B. Urgensi Metode Pendidikan Islam ....................................................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam ............................................................ 5
D. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam ........................................................... 9
BAB III : PENUTUP ........................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bentuk usaha sadar dan terencana yang berfungsi


untuk mengembangkan potensi yang ada pada manusia agar bisa digunakan untuk
kesempurnaan hidupnya dimasa depan nanti. Jika dilihat dalam perspektif Islam
adalah untuk membentuk manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) dan
menciptakan bentuk masyarakat yang ideal di masa depan. Dari istilah insan
kamil ini maka segala aspek dalam pendidikan haruslah sesuai dengan idealitas
Islam. Dunia pendidikan saat ini masih dihadapkan pada berbagai persoalan,
mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan
masyarakat, sampai kepada persoalan guru, metode, kurikulum dan lain
sebagainya. Pendidikan Islam dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang
tepat untuk menghantarkan kegiatan pendidikannya kearah tujuan yang dicita-
citakan. Bagaimanapun baik dan sempurnanya suatu kurikulum pendidikan Islam,
ia tidak akan berarti apa-apa manakala tidak memiliki metode atau cara yang tepat
dalam mentransformasikannya kepada peserta didik. Ketidaktepatan dalam
penerapan metode secara praktis akan menghambat proses belajar mengajar,
karenanya metode adalah syarat mutlak dalam aktivitas kependidikan Islam.1

Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat


penting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang
membermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan,
sehingga dapat dipahami atau diserap oleh peserta didik menjadi pengertian-
pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya. Dalam pendidikan Islam,
metode yang tepat guna bila ia mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik
sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat dipakai untuk
merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam.
Antara metode, kurikulum (materi) dan tujuan pendidikan Islam mengandung
1
Nur Hidayatun Ni‟mah, Turaekhan, and W.E. Triningsih, “Urgensi Metode Pendidikan
Dalam Pendidikan Islam,” Intelegensia 04, no. 2 (2016): 125–132.

1
relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu proses
kependidikan Islam mengandung makna internalisasi dan transformasi nilai-nilai
Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim
yang beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada
tuntunan agama dan tuntutan kebutuhan hidup bermasyarakat.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode Pendidikan islam?
2. Bagaimana urgensi metode Pendidikan islam?
3. Apa saja prinsip metode Pendidikan islam?
4. Apa saja macam-macam metode Pendidikan islam?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui pengertian metode Pendidikan islam
2. Mengetahui urgensi metode Pendidikan islam
3. Mengetahui prinsip metode Pendidikan islam
4. Mengetahui macam-macam Pendidikan islam.

2
M. Kholil Asy‟ari, “METODE PENDIDIKAN ISLAM,” QATHRUNÂ 1, no. 01 (June 9,
2017): 193–205, accessed November 6, 2022,.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/qathruna/article/view/252.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian metode Pendidikan islam

Metode berasal dari Bahasa latin “meta” yang berarti melalui dan “hodos”
yang berarti jalan.3 Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat” yang berarti
jalan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode” adalah “Cara yang teratur
dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud”. Sehingga dapat dipahami bahwa
metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran
agar tercapai tujuan pengajaran.

Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang


beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan kata
pendidikan atau pengajaran diantaranya:

1. Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di


dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau
instruktur.
3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode
mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna
segala kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka
kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri
perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan
menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan
dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.4

3
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.”, Hal 126.
4
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” hal 127.

3
Sedangkan pendidikan Islam yaitu bimbingan secara sadar dari pendidik
kepada anak yang masih dalam proses pertumbuhannya berdasarkan norma-norma
yang Islami agar berbentuk kepribadiannya menjadi kepribadian muslim.
Sehingga dapat disimpulkan metode pendidikan Islam adalah jalan, atau cara yang
dapat ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada
anak didik agar terwujud kepribadian muslim.5

Jadi pengertian pengertian metode pendidikan islam adalah segala segi


kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-
kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri perkembangan peserta
didiknya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan membimbing peserta didik
untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan
perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka. Selain itu metode
pendidikan Islam dapat diartikan sebagai cara untuk memahami, manggali, dan
mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

B. Urgensi metode Pendidikan islam


metode pendidikan Islam memiliki urgensi yang penting dalam konteks
pendidikan Islam. Berikut adalah beberapa alasan mengapa metode pendidikan
Islam menjadi penting:
1. Pemahaman yang komprehensif tentang Islam: Metode pendidikan Islam
memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif
tentang agama Islam, termasuk keyakinan, ajaran, etika, sejarah, dan
praktek ibadah. Hal ini penting untuk membangun identitas Muslim yang
kuat dan memperkuat hubungan spiritual siswa dengan agama mereka.
2. Pengembangan nilai-nilai moral dan etika: Metode pendidikan Islam
mendorong pengembangan nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan
ajaran Islam. Ini melibatkan pengajaran tentang kejujuran, keadilan,
kerjasama, toleransi, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial. Melalui

5
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” hal 127.

4
pendidikan Islam, siswa diajarkan untuk menjadi individu yang bermoral
tinggi dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
3. Integrasi ilmu pengetahuan dan agama: Metode pendidikan Islam
mengedepankan integrasi antara ilmu pengetahuan dan agama. Pendekatan
ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang
holistik, yang mencakup pemahaman tentang dunia materi dan spiritual.
Integrasi ini memungkinkan siswa untuk melihat hubungan yang erat
antara pengetahuan dan kebenaran agama, serta memahami bagaimana
agama Islam dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Pemberdayaan masyarakat Muslim: Melalui metode pendidikan Islam,
masyarakat Muslim dapat diberdayakan secara intelektual dan spiritual.
Pendidikan yang berkualitas dengan landasan Islam membantu
mempersiapkan individu Muslim yang berkompeten dalam berbagai
bidang, baik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, maupun kehidupan
profesional lainnya. Ini penting untuk memajukan komunitas Muslim dan
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
5. Membentuk pemikiran kritis dan reflektif: Metode pendidikan Islam
mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan pemikiran kritis
dan reflektif. Melalui pembelajaran yang terarah dan mendalam tentang
ajaran Islam, siswa diajarkan untuk menganalisis, mempertanyakan, dan
memahami makna di balik ajaran tersebut. Hal ini memungkinkan mereka
untuk memahami agama mereka dengan lebih mendalam, serta
mengembangkan kepekaan terhadap isu-isu sosial dan moral dalam
konteks Islam.
Secara keseluruhan, metode pendidikan Islam memiliki urgensi yang
signifikan dalam membentuk generasi Muslim yang berkomitmen pada nilai-nilai
Islam, memiliki pemahaman yang komprehensif tentang agama, serta memiliki
keterampilan intelektual dan moral yang kuat. Metode ini membantu siswa
menjadi individu yang berakhlak mulia, berpikiran kritis, dan siap untuk
berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
C. Prinsip-prinsip metode Pendidikan islam

5
Ada beberapa prinsip metodologis yang dijadikan landasan psikologi
dalam memperlancar proses kependidikan Islam. Diantara prinsip-prinsipnya
adalah:

1. Prinsip memberikan suasana kegembiraan.


Prinsip ini dapat dirujuk dalam ayat al qur‟an yang artinya:
“allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu” (QS. Al-baqarah :185)
Dan yang dirujuk dalam hadits adalah:
َ َ ‫ش َِرا َو ََل تُنَ ِفّ َرا َوت‬
(‫ط َاو َعا َوَلَ ت َْخت َ ِلفَا (رواه البخاري ومسلم‬ ّ َ‫س َِرا َو ََل تُع‬
ّ َ‫س َِرا َوب‬ ّ َ‫ي‬
Yang artinya, “permudahlah mereka dan jangan memepersulit,
gembirakanlah mereka dan jangan berbuat sesuatu yang meyebabkan
mereka menjauhi kamu” (al hadits)
2. Prinsip memberikan layanan dan santunan dengan lemah lembut
Sebagaimana Firman Allah :
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya(QS; Al-Imran 3 : 159)
3. Prinsip kebermaknaan bagi peserta didik
Sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya sebagai berikut:
Artinya “ Berbicaralah kamu kepada manusia sesuai dengan kadar
kemampuan akal pikiran mereka” (al-Hadits )
4. Prinsip prasyarat
Untuk menarik peserta didik dibutuhkan mukadimah dalam langkah-
langkah mengajar. Di dalam al-Quran banyak ayat-ayat yang memberikan
prasyarat kepada manusia yang menjadi sasarannya dengan menggunakan
kata-kata yang mengandung tanbih ( minta) perhatian yang difirmankan
pada awal suatu surat misalnya kata : ( Alif laam miim), ( Kaaf Haa Yaa

6
'Ain Shaad), (Alif laam mim shaad) dan lain sebagainya yang mengandung
makna bahwa firman yang hendak disampaikan Allah kepada manusia
adalah amat penting karena mengandung permasalahan baru yang harus
mereka perhatikan sepenuhnya.
5. Prinsip komunikasi terbuka
Dalam al-quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk membuka
hati dan pikiranya diantaranya:
Artinya : ” Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-
orang yang lalai”( QS.Al-A‟raf 7 : 179).
6. Prinsip pengetahuan baru
Firman Allah yang mendorong manusia untuk menciptakan ilmu-ilmu
alam dan biologi dan psikologi antara lain :
Artinya : “ Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu?”.(QS.Al-Fushilat 41 : 53)
7. Prinsip memberikan model perilaku yang baik
Peserta didik akan berprilaku yang baik jika ada keteladanan yang
dipraktekkan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan firman-Nya :
Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”. (QS.Al-
Ahzab 33; 21)

7
Artinya : “ Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia..”.(QS.Al-Mumtahanah
60 : 4)
8. Prinsip praktek pengalaman secara aktif
Firman Allah yang menunjukkan pentingnya mengmalkan pelajaran yang
telah dipahami dan hayati antara lain :
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu
mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?; Amat besar kebencian di
sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan”.(QS. As-Shaf 61 : 2-3)
9. Prinsip kasih sayang dan memberikan bimbingan serta penyuluhan
Artinya : “ Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”.( QS.Al-Anbiya 21 : 107)
Menurut tim Departemen Agama bahwa agar kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan efektif, maka setiap metode harus memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a. Memperhatikan kecenderungan-kecnderungan peserta didik
b. Memanfaatkan aktivitas individual para peserta didik
c. Mendidik melalui permainan atau menjadikan permainan sebagai
sarana pendidikan
d. Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar,
yaitu mengajar tanpa membebani para peserta didik dengan berbagai
perintah atau larangan yang tidak mereka butuhkan.
e. Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berbuat, bukan
menekannya sehingga dapat berbuat dengan rasa senang.
f. Menciptakan semangat bekerja sama antara guru dengan peserta didik,
peserta didik dengan temannya, dan guru dengan orang tuanya.

Penggunaan metode juga dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: 1.


Tujuan yang hendak dicapai sebagai tumpuan untuk memberi arah dalam
memperhitungkan efektifitas suatu metode, 2. Kondisi peserta didik, 3. Bahan

8
pengajaran, 4. Situasi belajar mengajar, 5. Fasilitas, 6. Guru, 7. Partisipasi, 8.
Kekuatan dan kelemahan metode.6

D. Macam-macam metode Pendidikan islam

Dari prinsip-prinsip yang telah disebutkan diatas lahirlah beberapa metode


pendidikan, ada beberapa pendapat mengenai macam-macam metode pendidikan
Islam, diantaranya :

Yaitu menurut arifin sebagai berikut:

a. Metode situasional, metode ini adalah metode yang mendorong manusia


didik untuk belajar dengan persaan gembira dalam berbagai tempat dan
keadaan.
b. Metode tarhib wat targhib, metode ini yang mendorong manusia didik
untuk belajar suatu bahan pelajaran atas dasar minat yang berkesadaran
pribadi dan terlepas dari paksaaan seseorang.
c. Metode belajar conditioning, metode ini adalah metode yang lebih ke
proses pembentukan dan pembiasaan perilaku. Hal ini dapat menimbulkan
konsentrasi ke bahan pengajaran yang telah disiapkan oleh guru atau
pendidik.
d. Metode dialogis, dalam metode ini akan melahirkan sikap saling terbuka
antara guru dan murid, yang akan mendorong untuk saling memberi dan
semangat antara guru dan muridnya dalam proses belajar mengajar.
e. Metode pemberian contoh telada yang baik (uswatun hasanah) terhadap
pesrrta didik, terutama anak-anak yang belum mampu untuk berpikir
kritis, yang akan mempengaruhi pola tingkah laku mereka dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Metode cerita, ada banyak cerita dalam al qur‟an yang bisa kita ceritakan
kepada peserta didik dengan tujuan menunjukkan suatu kebenaran dari
cerita tersebut.
g. Metode tanya jawab

6
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” .hal 129.

9
h. metode hukuman dan hadiah, dengan tujuan memabangkitkan perasaan
tanggung jawab. Efektifitas dalam metode ini terletak pada hubungannya
dengan kebutuhan individual. Syarat dari penerapan hukuman adalah
hukuman yang bersifat edukatif, yaitu pemberian rasa nestapa pada diri
peserta dididk akibat kelalaian perbuatan atau tingkah laku yang tak sesuai
dengan tata nilai yang berlaku di lingkungannya.

Menurut Nur uhbiati dan Abu Ahmadi menerangkan bahwa metode


pendidikan Islam menurut Muhammad Quth ada empat macam, yaitu:

1. Pendidikan melalui teladan Pendidikan melalui teladan merupakan salah


satu teknik pendidikan yang efektif dan efesien dan sukses.
2. Pendidikan melalui nasihat Nasihat yang berpengaruh membuka jalannya
ke dalam jiwa secara langsung melalui perasaan.
3. Pendidikan melalui hukuman Menurut M. Athiyah Al-Abrasyi dalam
bukunya Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi bahwa Ada beberapa syarat
seorang pendidik dalam memberikan metode hukuman ini, diantaranya
yaitu:
a. Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul.
b. Pukulan tidak boleh dari 2 kali.
c. Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk tobat dari apa yang dia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan
pukulan atau merusak nama baiknya.
4. Pendidikan melalui cerita
Cerita mempunyai daya Tarik yang menyentuh perasaan manusia, sebab
cerita itu pada kenyataannya sudah merajut hati manusia dan akan
mempengaruhi kehidupan mereka.
a. Pendidikan melalui kebiasaan
b. Menyalurkan kekuatan
c. Mengisi kekosongan
d. Pendidikan melalui peristiwa-peristiwa

10
Metode pendidikan Islam menurut Ali Kholil Abul „Ainain dalam buku
Ilmu Pendidikan Islam secara ringkas ada 10 macam, yaitu:

1. Pengajaran tentang cara beramal dan pengalaman/keterampilan.


2. Mempergunakan akal.
3. Contoh yang baik dan jujur
4. Peringatan kepada kebaikan, larangan perbuatan munkar saling berwqasiat
kebenaran, kesabaran dan kasih sayang.
5. Nasihat-nasihat
6. Metode kisah
7. Tamsil
8. Dorongan atau ancaman
9. Menanamkan atau mengihilangkan kebiasaan
10. Peristiwa-peristiwa berlalu7

Sebagai ummat yang telah dianugerahi Allah Kitab Al-Quran yang


lengkap dengan petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat
universal sebaiknya menggunakan metode mengajar dalam pendidikan Islam yang
prinsip dasarnya dari Al Qur‟an dan Hadits. Diantara metode-metode tersebut
adalah:
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian informasi melalui
penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Prinsip
dasar metode initerdapat di dalam Al Qur‟an yang artinya:
“Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka
membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai
manusia, Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu
sendiri (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi,
kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. Yunus: 23)
b. Metode tanya jawab

7
Ni‟mah dkk, “Urgensi Metode Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” , hal 131.

11
Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan
pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca.
c. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/penyampaian bahan
pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik/membicarakan dan menganalisis secara ilmiyah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
d. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu cara mengajar dimana seorang
guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan
hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid harus mempertanggung
jawabkannya.
e. Metode demonstrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru
mempertunjukan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu
sedangkan murid memperhatikannya. Prinsip dasarnya terdapat dalam
hadits yang artinya: Hadits dari Muhammad ibn Muşanna, katanya
hadits dari Abdul Wahhâb katanya Ayyũb dari Abi Qilâbah katanya
hadits dari Mâlik. Kami mendatangi Rasulullah saw. dan kami pemuda
yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama (dua puluh malam)
20 malam. Rasulullah saw adalah seorang yang penyayang dan
memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan
rindu pada keluarga, beliau menanyakan tentang orang-orang yang
kami tinggalkan dan kami memberitahukannya. Beliau bersabda;
kembalilah bersama keluargamu dan tinggallah bersama mereka,
ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Beliau menyebutkan hal-hal
yang saya hapal dan yang saya tidak hapal. Dan shalatlah sebagaimana
kalian melihat aku shalat. (al-Bukhari, I: 226).
f. Metode experiment

12
Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid melakukan suatu
percobaan, dan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh
setiap murid, sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan oleh
murid sambil memberikan arahan.
g. Metode amsal atau perumpamaan
Yaitu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi pembelajaran
melalui contoh atau perumpamaan.
h. Metode targhib dan tarhib
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran
dengan menggunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman
terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan
menjauhi keburukan.
i. Metode pengulangan (tikror)
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi ajar dengan cara
mengulang-ngulang materi tersebut dengan harapan siswa bisa
mengingat lebih lama materi yang disampaikan.8

8
Solehuddin Harahap, “Urgensi Metode dalam filsafat Pendidikan Islam”, (STAI Tuanku
Tambusai Pasir Pengaraian, 2016). hal 92.

13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan
didalam maupun diluar sekolah, dan berlangsung seumur hidup. Perkembangan
metode pendidikan berkaitan dengan pengembangan strategi pembelajaran, karena
dalam strategi pembelajaran diterapkan sebagai teknik atau metode belajar
mengajar.
Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan
aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Artinya
mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan Islam yang telah
dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan
kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga 98 berkembang dalam masyarakat. Di
samping itu, kenyataan bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat
hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan
dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah
letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan Islam dalam memilih dan
mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori
pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan
pandangan hidup dari masyarakat. Pengembangan pendidikan perspektif filsafat
pendidikan ini dapat diambil suatu harapan rasional bahwa pendidikan dapat
dikembangkan oleh setiap masyarakat yang peduli sepanjang tujuan pendidikan
itu dapat diterapkan dalam kehidupan tanpa mengenal batas waktu. Harapan
tersebut bergantung pada kemauan dan keberanian masyarakat untuk mendukung
pengembangan metode pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nur Hidayatun Ni‟mah, Turaekhan, and W.E. Triningsih, 2016. “Urgensi Metode
Pendidikan Dalam Pendidikan Islam,” Intelegensia 04, no. 2 .
M. Kholil Asy‟ari, 2022. “METODE PENDIDIKAN ISLAM,” QATHRUNÂ 1,
no. 01 (June 9, 2017): 193–205, accessed November 6, 2022,.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/qathruna/article/view/252.
Ni‟mah, Turaekhan, and Triningsih, 2016. “Urgensi Metode Pendidikan Dalam
Pendidikan Islam.”, (Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 2 Juli-Desember
2016).
Solehuddin Harahap, 2016. “Urgensi Metode dalam filsafat Pendidikan Islam”,
(STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian).

15

Anda mungkin juga menyukai