Anda di halaman 1dari 12

PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM

“Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Islam”


Dosen Pengampu : E. Mad Yunus, S.Pd.I. M.Si.

Disusun Oleh :
Alfa Syifa Mulyadi ( 22231049 )
Titi Suharti ( 22231037 )
M. Abdul Aziz ( 22231009 )
Opi Sopian ( 22231054 )

Prodi : Pendidikan Agama Islam


Semester : 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL AULIA BOGOR
Tahun Akademik 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN
ISLAM” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Selain itu, makalah ini juga di buat
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pendekatan dan metode pendidikan Islam
bagi para pembaca maupun bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak E. Mad Yunus, S.Pd.I. M.Si.
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari makalah ini.

Bogor, 19 September 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
2.1. Pengertian Pendekatan Dalam Pendidikan Islam................................................ 2
2.2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Pendidikan Islam....................................... 2
2.3. Pengertian Metode Pendidikan Dan Pengajaran Dalam Pendidikan Islam...... 3
2.4. Macam-Macam Metode Pendidikan Dan Pengajaran Pendidikan Islam.......... 4
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 8
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 8
3.2. Saran......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara
mendekati peserta didik agar mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri.
Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang
akan digunakan saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun
kelompok.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode
dan pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah menggunakan
kedua sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik,
khususnya pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran
metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan karena kedua unsur ini merupakan alat
dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan. Dilihat dari
permasalahan diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul “Pendekatan dan
Metode Pendidikan Islam”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pendekatan dalam pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam pendidikan Islam?
3. Apa pengertian metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?
4. Apa saja macam-macam metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pendekatan dalam pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan dalam pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui pengertian metode pendidikan dan pengajaran pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui macam-macam metode pendidikan dan pengajaran dalam
pendidikan Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendekatan Dalam Pendidikan Islam

Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara
mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan
pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi
sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan
keberhasilan. Selain metode-metode yang memiliki peranan penting dalam kegiatan
pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula
untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan,
terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu
cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai
tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan
pendidikan anak didik berdasarkan dengan skill yang dimilikinya.

2.2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Pendidikan Islam

Pendekatan pendidikan Islam yang seharusnya dipahami dan dikembangkan oleh para
pendidik adalah meliputi:
1. Pendekatan psikologis yang tekanannya diutamakan pada dorongan-dorongan yang
bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakan daya
kognitif (mencipta hal-hal baru), konotatif (daya untuk berkemauan keras), dan afektif
(kemampuan yang menggerakkan daya emosional).1 ketiga daya psikis tersebut
dikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran agama di
mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang berproses melalui individualisasi dan
sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya menjadi titik sentral perkembangannya.
2. Pendekatan sosial-kultural yang ditekankan pada usaha pengembangan sikap pribadi
dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan
hidup yang semakin maju dalam berbudaya dan berperadaban. Hal ini banyak
menyentuh permasalahan-permasalahan inovasi ke arah sikap hidup yang alloplastis
(bersifat membentuk lingkungan sesuai dengan ide kebudayaan modern yang
dimilikinya), bukannya bersifat auto plastis (hanya sekedar menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada).
3. Pendekatan religi, yakni suatu pendekatan yang membawa keyakinan (aqidah) dan
keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung ke arah komprehensif intensif dan
ekstensif (mendalam dan meluas). Pandangan yang demikian, terpancar dari sikap
bahwa segala, ilmu pengetahuan itu pada hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke-
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,
1999, h. 218

2
Tuhanan. Sikap yang demikian harus di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan
dieksternalisasikan (dibentuk dalam kehidupan di luar diri pribadinya.
4. Pendekatan historis, yang ditekankan pada usaha pengembangan pengetahuan, sikap
dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan. Dalam hubungan ini penyajian serta
faktor waktu secara kronologis menjadi titik tolak yang dipertimbangkan dan demikian
pula faktor keteladanan merupakan proses identifikasi dalam rangka mendorong
penghayatan dan pengamalan agama.
5. Pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan
suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang ditetapkan selaras dengan
situasi dan zamannya. Pendekatan komparatif ini sering diwujudkan dalam bentuk
komparatif studi, baik di bidang hukum maupun juga antara hukum agama itu sendiri,
dengan hukum lain yang berjalan, seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-
lain.
6. Pendekatan filosofis, yaitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau pandangan
falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan
memakai akal atau rasio. Pendekatan filosofis sering dipergunakan sekaligus dengan
pola berpikir yang rasional dan membandingkan dengan pendapat-pendapat para ahli
filsafat dari berbagai kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya.

2.3. Pengertian Metode Dalam Pendidikan Islam

Metode Berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya “melalui”
dan hodos yang artinya” jalan atau cara”. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai tujuan.2 Adapun istilah metodologi berasal dari
kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau
ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan.3 Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai
kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti
jalan, manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator.4
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah
cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam. 5
Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana
seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya dengan tujuan
utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya ilmu pendidikan Islam.
Pribadi yang beriman senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah SWT.
Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran
Islam lebih berdaya dan berhasil guna menimbulkan kesadaran peserta didik untuk
mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah
belajar peserta didik secara mantap.
2
Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), 99
3
Ibid, hal. 99
4
H. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), Edisi Baru, hal. 144
5
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat Press, 2002), 41

3
Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah
mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk
belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar
mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uraian tersebut
ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta
didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.6
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu
proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa,
materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung.7

2.4 Macam-Macam Metode Dalam Pendidikan Islam


Pada dasarnya metode pendidikan Islam sangat efektif dalam membina
kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini
memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk
menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendekatan Islam. Selain itu, metode
pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia diatas. luasnya permukaan bumi
dan dalam masa yang tidak demikian kepada penghuni bumi lainnya.8
Metode dalam pendidikan Islam meliputi :
1. Metode dialog Qur’ani dan nabawi, adalah pendidikan dengan cara berdiskusi
sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut
pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi dan ta’abudi (bertanya dan lalu
menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggambarkan lalu mencermati),
dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan dialog nabawi
(menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). Untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi
sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rasulullah
SAW.
2. Metode kisah Qur’ani dan nabawi metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara
mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan
menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah Islam, yakin Al-Qur’an dan Hadits.
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini,
akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan
mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis
terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan).
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan Hadits, secara umum bertujuan untuk memberikan
pengajaran terutama kepada orang-orang yang mau menggunakan akalnya. Relevansi
antara cerita Qur’ani dengan metode penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan
6
Abdullah Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008), 167
7
http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013/,diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul
19.30 WIB
8
Abdurrahman An Nahlawi, (Jakarta : Gema Insani, 1995), 204

4
ini sangat tinggi. Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi dan
instruksi yang amat bernilai, dan seorang pendidik harus dapat Pendidikan Islam di
rumah, sekolah dan masyarakat. Memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap
yang merupakan bagian esensial pendidikan Qur’ani dan Nabawi.
3. Metode perumpamaan, metode ini disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik
dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu
konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-Qur’an memiliki tujuan psikologi edukatif,
yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
4. Metode keteladanan, metode ini disebut juga metode meniru yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik
kepada anak didik. Dalam Al-Qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah
yang kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan
yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan
cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada anak didik agar ditiru
dan dilaksanakan. Dengan demikian metode keteladanan ini bertujuan untuk
menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta didik. Seperti pada Surah Q.S Al-
Ahzab ayat 21 Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
5. Metode ibrah dan mau’izhah, metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu
metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode
ibrah atau mau’izhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan anak didik terhadap
hakekat sesuatu, serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan
membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. Menurut Al-Qur’an, metode nasehat hanya
diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran
telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih
melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar psikologis yang kuat,
karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati, terlebih jika ditunjukkan kepada
pribadi tertentu.
6. Metode targhib dan tarhib, metode ini disebut pula metode “ancaman” dan atau
“intimidasi” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberikan hukuman atas kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah targhib dan
tarhib dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui
hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rasulnya. Jadi, juga dapat
diartikan sebagai ancaman Allah melalui penonjolan salah satu sifat keagungan dan
kekuatan illahiyah agar mereka (peserta didik) teringat untuk tidak melakukan
kesalahan.9
Sedangkan metode pengajaran dalam pendidikan Islam meliputi :
1. Metode ceramah, metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan
oleh guru di depan kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan,
mendengar, memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru. Metode ini

9
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 17 Maret 2013

5
layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu
banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik.
2. Metode diskusi, metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu
atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi,
saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu.
Sebagaimana firman Allah di Surah An-Nahl: 125 Artinya : “Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (An-Nahl: 125)
3. Metode tanya jawab yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada
guru.
4. Metode pembiasaan yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama Islam.
5. Metode keteladanan yaitu hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari
orang lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat
dijadikan sebagai alat pendidikan Islam, yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan
pengertian uswah dalam ayat- Al- Qur'an.
6. Metode pemberian ganjaran yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku
baik anak didik. Macam-macam ganjaran : pujian yang indah, imbalan materi/hadiah,
doa, tanda penghargaan.
7. Metode pemberian hukuman metode ini kebalikan dari metode pemberian ganjaran
yang mana kelebihan dan kekuragannya hampir sama, tetapi perlu di garis bawahi jika
yang dimaksud hukuman disini yaitu hukuman yang mendidik buka berupa hukuman
fisik.
8. Metode sorogan, inti metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar
secara face to face, antara guru dan murid.
9. Metode bandongan menurut Zamar Khasy Dhofier, yaitu sekelompok murid
mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering kali mengulas
buku-buku Islam dalam bahasa Arab.
10. Metode mudzakarah yaitu suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan bahan
pelajaran dengan jalan mengadakan pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas
persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya majmaal al-buhust. Mudzakarah
dibedakan menjadi 2, yaitu : 1). Mudzakarah yang diselenggarakan oleh sesama santri
untuk membahas suatu masalah, 2). Mudzakarah yang dipimpin oleh seorang kyai,
dimana hasil mudzakarah diajukan untuk dibahas dan dinilai dalam suatu seminar.
(Kasbollah, K.1993).
11. Metode kisah Yaitu suatu cara dalam menyampaikan suatu materi pelajaran dengan
menuturkan materi pelajaran secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu

6
hal yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan belaka. Metode kisah didunia
pendidikan yang tidak diragukan kebenarannya adalah “Qur'ani dan kisah Nabi”.
12. Metode pemberian tugas, dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-
muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk
mempertanggung jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru biasa berbentuk
memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran.
13. Metode karya wisata yaitu suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi
meninggalkan sekolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal
tertentu.
14. Metode eksperimen menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya
dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu
praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan
pemecahan masalah.
15. Metode latihan menurut Zuhairini, yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan
jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan atau biasa
disebut dengan ulangan.
16. Metode sosio-drama, yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan
kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu, seperti
yang terdapat dalam masyarakat sosial. Tujuannya adalah agar siswa menghayati dan
menghargai perasaan orang lain, membagi tanggung jawab dalam kelompok,
merangsang siswa berpikir dan memecahkan masalah. (Kasbollah, K.1993).
17. Metode simulasi, yaitu penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan
siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Dan pada titik finalnya
siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan
situasi yang sebenarnya.
18. Metode kerja lapangan yaitu suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan
pengalaman kerja nyata bagi anak didik diluar kelas (dimana saja bisa).
19. Metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu
proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan
pelajaran fikih. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi.
20. Metode kerja kelompok istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa
dalam suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang
didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.10

BAB III
PENUTUP
10
http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013/ diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul
19.30 WIB

7
3.1. Kesimpulan
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah
dalam kelangsungan belajar mengajar. Macam-macam pendekatan dalam pendidikan
Islam : Pendekatan Psikologis, Pendekatan Sosial-Kultural, Pendekatan Religi,
Pendekatan Historis, Pendekatan Komparatif, Pendekatan Filosofis.

3.2. Saran
Dari pemaparan yang sudah ditulis saran dari pemakalah metode dalam pendidikan
Islam dapat dikembangkan lagi yaitu :
Metode dalam Pendidikan Islam meliputi :
a) Metode Dialog Qur’ani Dan Nabawi d) Metode Keteladanan
b) Metode Kisah Qur’ani Dan Nabawi e) Metode Ibrah Dan Mau’izhah
c) Metode Perumpamaan f) Metode Targhib Dan Tarhib
Metode Pengajaran dalam Pendidikan Islam Meliputi :
a) Metode Ceramah k) Metode Kisah
b) Metode Diskusi l) Metode Pemberian Tugas
c) Metode Tanya Jawab m) Metode Karya Wisata
d) Metode Pembiasaan n) Metode Eksperimen
e) Metode Keteladanan o) Metode Latihan
f) Metode Pemberian Ganjaran p) Metode Sosio-Drama
g) Metode Pemberian Hukuman q) Metode Simulasi
h) Metode Sorogan r) Metode Kerja Lapangan
i) Metode Bandongan s) Metode Demonstrasi
j) Metode Mudzakarah t) Metode Kerja Kelompok

Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang
adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun
sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

8
An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat.
Jakarta : Gema Insani. 1995.
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press,
2002. Mujib, Abdullah.
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008. Nata, Abudin, Prof,
Dr, MA.
Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratam, 2005) Ubhiyati, Nur.
Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.
http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses
17 Maret 2013

Anda mungkin juga menyukai