Anda di halaman 1dari 16

“PENGERTIAN METODOLOGI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”


GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI”

DOSEN PENGAMPU:
ISKANDI, S.PD.I, M.PD.I

DISUSUN OLEH:
DARUL ULA AZZAHRA (2011052)
DESTIA NUR AZZIAH (2011053)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
membahas tentang “PENGERTIAN METODOLOGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM” ini untuk memenuhi mata kuliah Metodologi
Pembelajaran PAI. Sebelumya kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Iskandi,
S.PD.I, M.PD.I selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Pembelajaran
PAI dan terimakasih kepada para mahasiswa kelas PAI 4B yang telah
memberikan bantuan dan arahan dalam menyelesaikan makalah ini. Saya berharap
makalah ini dapat berguna bagi kita untuk menambah wawasan dan
mempermudah kita memahami perkuliahan. Kami mohon maaf jika makalah ini
banyak kekurangan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran jika ada tidak
tepat.

Bangka, 18 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Metode Pembelajaran PAI ..................................................... 3

B. Pendidikan Agama Islam (PAI) ............................................................... 4

C. Pendekatan Metodologi Pembelajaran PAI .............................................. 6

D. Teknik Pembelajaran PAI......................................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................. 12

B. Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan mengajar selalu dituntuk untuk dikembangkan sesaui dengan
kemajuan zaman dan lingkungan yang beriringan perkembangannya dengan
kerangka pola dan sistem pendidikan. Jika pendidik merasa cukup yang sudah ada
maka proses pendidikan itu akan mundur. Keberadaan metodologi pembelajaran
merupakan salah satu solusi yang dapat dijadikan guru dalam memecahkan
persoalan tersebut, karena merupakan hasil pengkajian dan pengujian melalui
metode ilmiah.
Syeh Ali Manfudz mengungkapkan bahwa “Sesungguhnya dakwah kepada
kebaikan itu adalah pendidikan, dan pendidikan yang bermanfaat itu hanyalah ada
dengan amal perbuatan, karena pendidikan itu tegak berdiri atas teladan yang baik
dan uswatun hasanah”.1
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi
(mengawali), memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada
diri peserta didik, Dan juga telah dijelaskan dalam Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas, yakni “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran Agama Islam sendiri tentunya tidak boleh lepas dengan tujuan
utama pendidikan agama di Indonesia yang tercantum dalam pasal 39 ayat 2 UU
No. 20 Tahun 2003, “pendidikan merupakan usaha untuk memperkuat iman dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh
peserta didik yang bersangkutan dengan mempertimbangkan tuntutan untuk
menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional”.2 Pembelajaran merupakan
sebuah proses yang dilakukan seorang pendidik agar peserta didik dapat
melaksanakan proses belajar, dan peserta didik dapat melaksanakan proses belajar

1
Abu Tauhied, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, (Yogyakarat, Fak.Tarbiyah IAIN Sunan Kali
Jaga, 2000). h. 75
1
dimana saja, kapan saja, dan dengan apa dia belajar. Sehingga, pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar pada peserta didik. Dari beberapa penjelasan tentang pengertian
pembelajaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri utama pembelajaran
yaitu adanya tujuan, inisiatif, fasilitan, dan interaksi antar individu dan
lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dari Metode Pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana Pendekatan dari Metode Pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana Teknik Pembelajaran PAI ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Metode Pembelajaran PAI
2. Mengetahui Pendekatan dari Metode Pembelajaran PAI
3. Mengetahui Teknik Pembelajaran PAI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran PAI


Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Metode berasal dari bahasa yunani
methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya
ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami
objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti
sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau
membuat sesuatu.2 Dalam bahasa Arab disebut minhaj, wasilah, kaipiyah, dan
thariqah, semuanya adalah sinonim, namun yang paling populer digunakan dalam
dunia pendidikan Islam adalah thariqah, bentuk jama’ dari thuruq yang berarti
jalan atau cara yang harus ditempuh.3
Menurut M. Arifin, Metodologi berasal dari dua kata yaitu metode dan logos.
Adapun metode berasal dari dua kata yaitu meta (melalui) dan hodos (jalan atau
cara), dan logi yang berasal dari bahasa Greek (Yunani) yaitu logos (akal atau
ilmu), maka metodologi adalah ilmu pengetahuan tentang jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, metodologi
pendidikan adalah sesuatu ilmu pengetahuan tentang metode yang dipergunakan
dalam pekerjaan mendidik.4 Hanya saja, Mahmud Yunus menambahkan baik
dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu
pengetahuan dan lainnya.5 Dalam bahasa Inggris, metode disebut method dan
way, keduanya diartikan cara. Sebenarnya yang lebih layak diterjemahkan cara
adalah kata way itu, bukan kata method. Karena metode istilah yang digunakan
untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat (efektif) dan cepat

2
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Indonesia, (Cet. empat, Jakarta, Balai Pustaka, 2007). h.
741.)
3
Abu Tauhied, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, (Yogyakarat, Fak.Tarbiyah IAIN Sunan Kali
Jaga, 1990). h. 72.
4
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, (cet. ke empat, Jakarta, Bumi Aksara, 1996). h. 61. dalam Rosmiati Azis, Hakikat
dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Makassar, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar)
5
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta, Ciputat Press. 2000), h.
87
3
(efisien)” dalam melakukan sesuatu.6 Maka metodologi dalam pengertian ini
adalah ilmu tentang metode yaitu ilmu yang mempelajari cara yang paling tepat
(efektif) dan cepat (efisien) untuk mencapaian tujuan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Berdasarkan pengertian di tersebut, maka dijumpai dalam buku
metodologi pengajaran lebih banyak membahas bermacam-macam metode,
seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi dan lain-lain.
Pengertian yang lebih luas tentang metodologi adalah pendapat Hasan
Langgulung, yang menyatakan bahwa metodologi pengajaran ialah ilmu yang
mempelajari segala hal yang akan membawa proses pengajaran bisa lebih efektif.
Dengan kata lain metodologi ini menjawab pertanyaan how, what, dan who yaitu
pertanyaan bagaimana mempelajari sesuatu (metode)?, apa yang harus dipelajari
(ilmu)?, serta siapa yang mempelajari (peserta didik) dan siapa yang mengajarkan
(guru)?.7 Pendapat yang semakna dengan di atas dikemukakan oleh Omar
Mohmmad Al-Toumy Al-Syaibany yang menyatakan bahwa :8 “metode mengajar
bermakna segala segi kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam
rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkan, ciri-ciri
perkembangan murid-muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan
menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan
perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka. Selanjutnya menolong
mereka memperoleh maklumat, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap,
minat dan nilai-nilai yang diinginkan.

B. Pendidikan Agama Islam (PAI)


Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah religion
education, yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan orang beragama. Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan

6
Ahmad tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Cet ke delapan, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 9. dalam Rosmiati Azis, Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, (Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
7
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, edisi revisi, (Jakarta, Al-Husna Zikra, 2000), h.
350.
8
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, (cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 2009), h. 553.
4
pengetahuan tentang agama saja, tetapi lebih ditekankan pada feeling attituted,
personal ideals, aktivitas kepercayaan.9
Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang bisa digunakan dalam pengertian
pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar),10 ta’dib (mendidik),11 dan tarbiyah
(mendidik).12 Namun menurut al-Attas (1980) dalam Hasan Langgulung, bahwa
kata ta’dib yang lebih tepat digunakan dalam pendidikan agama Islam, karena
tidak terlalu sempit sekedar mengajar saja, dan tidak terlalu luas, sebagaimana
kata terbiyah juga digunakan untuk hewan dan tumbuhtumbuhan dengan
pengertian memelihara.13 Dalam perkembangan selanjutnya, bidang speliasisai
dalam ilmu pengetahuan, kata adab dipakai untuk kesusastraan, dan tarbiyah
digunakan dalam pendidikan Islam hingga populer sampai sekarang.14 Dengan
demikian, Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Nazarudin Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran PAI, yaitu sebagai berikut :15
a. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan
membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan secara berencana
dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
b. Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

9
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Cet ketiga, Jakarta, Kalam Mulia, 2001), h. 3.
dalam Rosmiati Azis, Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
10
Diambil dari Q.S. al-Baqarah : 31, artinya : dan Allah mengajarkan kepada Adam segala nama,
kemudian ia berkata kepada malaikat : beritahulah aku nama-nama semua itu jika kamu benar.
11
Hadis nabi, artinya : Allah mendidikku, maka Dia memberikan kapadaku sebaik-baik
pendidikan.
12
Q.S Bani Israil : 24, artinya : Wahai tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka
mendidikku sewaktu kecil.
13
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (edisi revisi, Jakarta, Al-Husna Zikra, 2000), h.
3.)
14
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (cet III, Jakarta, Kalam Mulia, 2001), h. 4.
dalam Rosmiati Azis, Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
15
Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Cet I, Yogyakarta, Pustaka Felicha,
2009). h. 12. dalam Rosmiati Azis, Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
5
c. Pendidik atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk bisa
menjalankan tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan
pelatihan.
d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam. Sebagai salah
satu komponen ilmu pendidikan Islam, metode pembelajaran PAI harus
mengandung potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada
tujuan pendidikan agama Islam yang hendak dicapai proses pembelajaran.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, Departemen
Pendidikan Nasional merumuskan sebagai berikut :16
a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
berdisiplin, bertoleran (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Dari uraian diatas, didapatkan bahwa Metode adalah cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Metode Pembelajaran Agama Islam sendiri tentunya tidak boleh lepas
dengan tujuan utama pendidikan agama yakni usaha untuk memperkuat iman dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh
peserta didik.
C. Pendekatan Metodologi Pembelajaran PAI
Metodologi pembelajaran merupakan ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri,
tetapi berfungsi membantu dalam proses pembelajaran, karena memberikan
alternatif dan mengandung unsur-unsur inovatif. Menurut Mulyasa (2004), tugas

16
Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Cet I, Yogyakarta, Pustaka Felicha,
2009). h. 17. dalam Rosmiati Azis, Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
6
guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan prilaku peserta didik. Oleh karena itu, Firdaus menjelaskan
bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan proses pengalaman belajar yang
sistematis yang bermanfaat untuk siswa dalam kehidupannya kelak dan
pengalaman belajar yang diperoleh siswa juga sekaligus mengilhami mereka
ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya.17 Dalam konteks
pemberian pengalaman belajar yang dimaksud di atas, maka implementasi
metodologi pembelajaran yang selama konvensional (terpusat pada guru), sudah
saatnya untuk diganti dengan metodologi pembelajaran yang memungkinkan
siswa aktif dalam pembelajaran.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan pendidik untuk kegiatan
pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam :
a. Pendekatan Pengalaman
Pendekatan ini merupakan pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta
didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan pendekatan ini
peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik
secara individual maupun kelompok. Dalam pembelajaran ibadah misalnya, guru
atau pendidik akan menemui kesulitan yang besar apabila mengabaikan
pendekatan ini. Peserta didik harus mengalami sendiri ibadah itu dengan
bimbingan gurunya. Belajar dari pengalaman jauh lebih baik dari pada hanya
sekedar bicara, tidak pernah berbuat sama sekali. Pengalaman yang dimaksud di
sini tentunya pengalaman yang bersifat mendidik. Memberikan pengalaman yang
edukatif kepada peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
b. Pendekatan Pembiasaan
Pendekatan ini dimaksudkan agar seseorang memiliki kebiasaan berbuat hal-hal
yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Edi Suardi dalam bukunya,
Pedagogik 2, menjelaskan bahwa ”kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu

17
Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Cet I, Yogyakarta, Pustaka Felicha,
2009). h. 165. dalam Rosmiati Azis, Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
7
yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan dulu, serta berlaku begitu saja tanpa
dipikir lagi” (Edi Suardi, tt : 123). Pembiasaan memberikan kesempatan kepada
peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Pendekatan Emosional
Emosi merupakan gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang. Emosi
tersebut berhubungan dengan masalah perasaan. Karena itu pendekatan emosional
merupakan ”usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam
meyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang
buruk” (Ramayulis,2005 : 129). Emosi berperan dalam pembentukan kepribadian
seseorang, oleh karena itu pendekatan emosional merupakan salah satu
pendekatan dalam Pendidikan Agama Islam. Metode pembelajaran dalam
pendekatan emosional ini yang digunakan adalah metode ceramah, sosio drama
atau bercerita.
d. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional merupakan sutu pendekatan yang mempergunakan rasio
(akal) dalam memahami dan menerima suatu ajaran agama. Dengan
mempergunakan akalnya seseorang bisa membedakan mana yang baik, mana
yang lebih baik, atau mana yang tidak baik. Pembelajaran dengan melalui metode
tanya jawab atau kerja kelompok, misalnya seorang guru bisa melakukan
pendekatan rasional dengan memberikan peran akal dalam memahami dan
menerima kebenaran ajaran atau tuntunan agama.
e. Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini merupakan upaya memberikan materi pembelajaran dengan
menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari. Pembelajaran dan bimbingan untuk melakukan shalat misalnya, diharapkan
berguna bagi kehidupan seseorang, baik dalam kehidupan individu maupun dalam
kehidupan sosial. Melalui pendekatan fungsional ini berarti peserta didik dapat
memanfaatkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang dapat digunakan
dalam pendekatan ini antara lain metode latihan, demonstrasi, dan pemberian
tugas.

8
f. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan Keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan atau memberikan
contoh yang baik. Guru yang senantiasa bersikap baik kepada setiap orang
misalnya, secara langsung memberikan keteladanan bagi anak didiknya.
Keteladanan pendidik terhadap anak didiknya merupakan faktor yang sangat
penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena
guru akan menjadi tokoh identifikasi dalam pandangan anak yang akan
dijadikannya sebagai teladan dalam mengidentifikasikan diri dalam
kehidupannya. Kecenderungan anak untuk belajar melalui peniruan menyebabkan
pendekatan keteladanan menjadi sangat penting artinya dalam proses
pembelajaran. Bahkan manusia pada umumnya senantiasa cenderung meniru yang
lainnya. Rasulullah SAW merupakan teladan yang baik bagi umat Islam,
sebagaimana yang dinyatakan Allah SWT dalam Al Quran surah Al Ahzab ayat
21 : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu” .

D. Teknik Pembelajaran PAI


1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama.
Menurut Gerlach dan Ely teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan
oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin
dicapai. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, teknik diartikan sebagai metode

9
atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan seni.
Dengan demikian, Teknik Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari
pengertian diatas, ada dua hal yang perlu dicermati, yaitu: pertama, teknik
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran.
Kedua, teknik disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun pengertian teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu
teknik yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu set
bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang akan
digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Jenis – Jenis Teknik Pembelajaran
Berikut adalah jenis-jenis teknik pembelajaran secara umum:
a. Teknik Pembelajaran Ekspoitri
Teknik Pembelajaran ekspoitri adalah teknik pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran dengan
optimal. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah.
b.Teknik Pembelajaran Inkuiri
Teknik Pembelajaran inkuiri adalah rangkain kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan anilitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah.
c. Teknik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan teknik yang menggunakan model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan yang memiliki latar
belakang kemampuan, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda.
d. Dasar – Dasar Memilih Teknik Mengajar
Secara umum ada empat dasar dalam menentukan teknik pembelajaran, yakni:

10
• Mengindentifikasikan dan menetapkan kekhususan perubahan perilaku
peserta didik yang diharapkan.
• Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan cita-cita dan
pandangan hidup masyarakat.
• Memilih dan menetapkan metode belajar mengajar yang dianggappaling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam
menunaikan tuganya.
• Memilih dan menetapkan ukuran keberhasilan kegiatan belaja rmengajar
sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru untuk melakukan evaluasi
(penilaian).
Selain empat dasar diatas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan juga
sebelum mengembangkan teknik pembelajaran pendidikan agama, yakni:
• Tujuan pembelajaran umum pendidikan Agama (dapat dilihat pada silabus
atau garis-garis besar program pembelajaran yang diberlakukan)
• Karakteristik bidang studi pendidikan Agama
• Karakteristik siswa yang akan mengikutinya (dapat diketahui melalui tes
secara lisan maupun tertulis, angket dan lainnya)

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode
Pembelajaran Agama Islam sendiri tentunya tidak boleh lepas dengan
tujuan utama pendidikan agama yakni usaha untuk memperkuat iman dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang
dianut oleh peserta didik.
2. Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan pendidik untuk kegiatan
pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam : Pendekatan Pengalaman,
Pendekatan Pembiasaan, Pendekatan Emosional, Pendekatan Rasional,
Pendekatan Fungsional, Pendekatan Keteladanan.
3. Pengertian teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu
teknik yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu
set bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang
akan digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Jenis-jenis teknik pembelajaran secara umum : Teknik
Pembelajaran Ekspoitri, Teknik Pembelajaran Inkuiri, Teknik
Pembelajaran Kooperatif, dan Dasar – Dasar Memilih Teknik Mengajar.

B. Saran
Kepenulisan mengenai Metodologi Pembelajaran PAI ini sangat perlu untuk lebih
lanjut didalami agar menemukan hakikat dan prinsip metode dalam perkuliahan
ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat
Press. 2000

Azis, Rosmiati. Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama


Islam, Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin
Makassar. 2019

Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam, edisi revisi, Jakarta, Al-Husna


Zikra, 2000 Mas’ud, Abdurrahman.

Tauhied, Abu. Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Yogyakarat, Fak.Tarbiyah


IAIN Sunan Kali Jaga, 1990

13

Anda mungkin juga menyukai