Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN SKI DI MI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan SKI di MI
Dosen Pengampu:
Drs. Nasihudin, M.Pd.
Sani Insan Muhamadi, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Hilda Nisrina Permata 1182090049
Melly Apriliani Putri 1182090064
Mutiara Chantika 1182090070

PGMI 5B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MEDRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami pemakalah dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Metode
Pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyyah” ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenhui tugas akhir sebelum
melaksanakn UAS pada bidang studi Pendidikan SKI di Madrasah Ibtidaiyyah. Selain itu
makalah ini juga ditulis untuk menambah wawasan tentang metode pembelajarang yang
digunakan di MI bagi para pemakalah dan pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Nasihudin, M.Pd. dan bapak Sani
Insan Muhamadi, M.Pd. selaku dosen dari bidang studi Pendidikan SKI di MI yang telah
memberikah tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang studi
ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berkerja sama dalam
membuat makalah ini dengan baik dan menyelesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masi jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 10 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................2
A. Pengertian Metode dan Metode Pembelajaran ..................................................................2
B. Pengertian SKI .................................................................................................................3
C. Pentingnya Pelajaran SKI .................................................................................................4
D. Macam-macam Metode Pembelajaran SKI .....................................................................5
E. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penerapan Metode Pembelajaran SKI ..8
BAB III ...................................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................................10
Kesimpulan ............................................................................................................................10
Daftar pustaka .......................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah adalah suatu kejadian, peristiwa, dan keadaan manusia pada masa lampau
yang berkaitan dengan masa sekarang. Sejarah peradaban Islam ini diartikan sebagai suatu
kemajuan dan perkembangan persektif sejarahnya dalam peradaban islam. Sejarah juga awal
dari pengetahuan tentang hukum-hukum yang sudah di selidiki dan analisi yang ada pada
kehidupan masa lampau.
Dalam mempelajari sejarah, supaya lebih mudah yaitu menggunakan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran adalah salah satu strategi dalam proses pembelajaran.
Dengan memggunakan metode pembelajaran yang menarik maka menuntut peserta didik
ikut aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga mudah tercapainya kegiatan
pembelajaran yang efektif dan peserta didik pun akan lebih mudah memahami materi yang
akan diajarkan.
Metode pembelajaran ini sangat bagus digunakan dalam proses pembelajaran
berbasis keagamaan. Tetapi tentunya keberhasilan metode yang digunakan harusu sesuai
dengan materi ajar maupun kecakapan seorang guru dalam menggunakan metode tersebut.
Maka pemakalah akan membahas metode-metode yang cocok selaligus dengan
penerapannya digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Metode dan metode pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan SKI ?
3. Apa pentingnya belajar SKI di MI ?
4. Metode apa saja yang dapat di terapkan dalam mengajar SKI?
5. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penerapan metode untuk mengajar SKI?

C. Tujan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu metode dan metode pembelajaran.
2. Dapat mengetahui apa itu SKI.
3. Dapat mengetahui tujuan dan betapa pentingnya belajar SKI.
4. Dapat mengetahui metode-metode yang dapat di terapkan dalam pembelajaran SKI.
5. Dapat mengetahui penerapan metode pembelajaran SKI yang benar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode dan Metode Pembelajaran

Menurut Satria dalam (Adhit, 2015) Metode berasal dari Bahasa Yunani yaitu
Methodos yang artinya cara atau sebuah jalan yang ditempuh. Metode ini menyangkut pada
masalah cara kerja yang betujuan untuk memahami objek yang menjadi sasaran pada ilmu
yang bersangkutan. Jadi metode ini bisa diartikan juga untuk alat mencpai suatu tujuan.

Sedangkan secara harfiah metode menggambarkan jalan atau cara suatu totalitas
yang akan dicapai ataupun dibangun. Mendekati suatu bidang secara metodis yang berarti
memahami atau memenuhinya sesuai dengan rencana, mengatur berbagai kepingan ataupun
tahapan-tahapan secara logis dan juga menghasilkan sebanyak mungkin hubungan.

Menurut (Arief, 2002) berpendapat bahwa metode merupakan langkah yang


ditempuh agar sampai pada tujuannya baik dari hal perusahaan, pendiikan atau hal yang
lainnya secara terinci serta sistematis

Menurut (Hamdani, 2011) berpendapat bahwa metode merupakan cara yang dapat
digunakan oleh guru dalam berlangsungnya proses pembelajaran dengan peserta didik yang
bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai kedalam tujuan tersebut.

Menurut (Ngalimun, 2014) berpendapat bahwa metode merupakan cara yang bisa
digunakan untuk mencapai kedalam tujuan baik dalam lingkungan perusahaan atau
perniagaan maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan bidang lainnya.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru membutuhkan suatu metode pembelajaran


agar menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak bosan denga materi yang guru ajarkan.
Menurut (Gintings, 2008) metode pembelajaran adalah suatu pola atau cara yang
dimanfaatkan oleh prinsip dasar pendidikan yang bertujuan untuk terjadinya proses
pembelajaran.

Adapun menurut (Siregar, 2008) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan
oleh guru, yang berfungsi sebagai menjalan pembelajaran sehingga mencapai tujuan
pembelajaran.

Adapun Pengertian metode pembelajaran menurut para ahli dalam (Triani, 2015)
adalah :

1. Menurut M. Bayirudding Usman metode pembelajaran adalah cara penyampaian


pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru yang bertujuan untuk mencapai
suatu tujuan yang ditetapkan.
2. Menurut Nana Sudjana metode pembelajran adalah cara mengadakan
hubunngan antara guru dan siswa yang dipegunakan pada saat berlangsungnya
pembelajaran.
3. Menurut Ahmad Sabri, metode pembelajaran adalah suatu teknik atau cara untuk
penyajian bahan ajar secara invidual ataupun kelompok.
4. Menurut M. Sobri Sutikno, metode pembelajaran adalah suatu cara yang
dilakukan oleh pendidik dalam menyajikan materi pembelajaran terhadap
peserta didik yang bertujuan agar poroses pembelajaran mencapai tujuan

2
5. Menurut Mahmud Yunus,metode pembelajaran adalah suatu jalan yang
ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran pada peserta
didik.
6. Menurut Gerlach dan Elly, metode pembelajaran adalah suatu rencana yang
tersusun secara sitematis yang bertujuan untuk menyampaikan informasi

Jadi metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara atau pola untuk
aktivitas yang tersistem pada lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik yang
berinteraksi melakukan suatu kegiatan proses belajar yang betujuan untuk pengajaran yang
mencapai tujuan dan berjalan lancar. Tidak ada suatu metode yang dianggap paling baik ,
karena stiap metode mempunya karakteristik masing-masing.

B. Pengertian SKI

Menurut (Syah M. , 2007) Sejarah Kebudayaan Islam mempunyai 3 suku kata


yaitu sejarah , kebudayaan dan islam. Masing-masing dari kata-kata tersebut mempunyai
arti tersendiri. Ada dua kata yang diuraikan dari kata Sjarah Kebudayaan Islam untuk
membangun sebuah pengertian yaitu kata sejarah dan kebudayaan.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Kebudayaan, 1989) kata sejarah adalah
pengetahuan atau uraian tentang suatu peristiwa dan kejadian yang terjadi di masa lampau.
Menurut (Syah M. , 2000) secara etimologi kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu
“Syajarah” yang artinya pohon. Kata sejarah ini di identikan secara ojektif adalah masa
lampau peristiwa itu sendiri. Dalam bahasa asing kata sejarah yaitu Histore (Prancis),
Geschichte (Jerman), Histoire (Belanda) dan History (Inggris).

Menurut sejarah (Abdurahman, 2007) adalah ilmu yang menemukan, memahami


dan mengungkapkan peritiwa-peristiwa pada masa lampau yang mempunyai nilai dan
makna budaya. Sedangkan menurut (Islam, 2005) sejarah adalah catatan peristiwa untuk
mengisi perkembangan dunia dari masa kemasa dari perjalanan hidup manusia pada masa
lampau

Sedangkan kata kebudayaan menurut (dkk, 1998) berasal dari kata Sansekerta
yaitu Buddhayah yang artinya budi atau akal. Maksud dari kebudayaan ini adalah
kepercayaan , kesenian dan adat istiadata yang dihasilkan dari akal budi manusia. Secara
umumnya kebudayaan adalah suatu hasil karya manusia yang pengungkapan bentuk yang
dipengaruhi nilai-nilai Islam. Dalam bahasa arab budaya yaitu Tsaqafah. Menurut
(Barnadib, 1987) kebudayaan adalah hasil budi daya manusia yang selalu berkembangan
dan berubah sepanjang sejarah yang tidak akan beku.

Menurut (Jalaluddin, 2010) secara etimogis islam memiliki kata turunan yaitu:

1. Aslama yaitu selalu taat, tunduk, meyerahkan diri dan patuh sepenuhnya
2. Salima yaitu sejahtera, se;amat, sentosa, bersih dan bebas dari cacat dan cela
3. Salam yaitu aman, tentram dan damai
4. Sullam yaitu tangga

Jadi islam adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, dengan ditunjukkan
sikap selalu taat, tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah SWT supaya mempunyai
kehidupan yang selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat dan cela sehingga
dalam kondosi damai, aman dan tentram.

3
Jadi pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ini adalah sutau peritiwa atau kejadian
yang benar-benart terjadi pada masa lampau, yang mengandung banyak ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kebiasaan lain manusia sebagai
anggota masyarakat dan dapat di ambil ibrah atau hikmah nya dari sejarah islam sebagai
pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa akan datang.

Sedangkan SKI merupakan singkatan dari sejarah kebudayaan islam yang


merupakan sebuah mata pelajaran pendidikan agama islam yang diarahkan untuk mengenal,
memahami, menghayati sejarah islam yang kemudian menjadi daasar pandangan hidupnya
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan, penggunaan pengalaman dan
pembiasaan. Berdasarkan pengertian diatas maka metode ski merupakan cara-cara yang
ditempuh oleh para guru dalam pelajaran SKI agar tujuan pembelajaran SKI dapat tercapai.

C. Pentingnya Pelajaran SKI

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ini merupakan pembelajaran yang memang sangat
penting untuk siswa di MI, karena mata pelajaran SKI merupakan salah satu pelajaran yang
dapat menanamkan karakter keislaman dalam diri seorang peserta didik. Sejarah menuntut
ketekunan dan juga keahlian orang yang mempelari dan mengembangkannya.

Jadi, mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ini sejak dini itu memang
sangatlah penting, karena diusia dasarlah mereka harus menumbuhkan karakter dan juga
kebudayaan keislaman, sehingga tidak akan salah arah dalam mengikuti gaya hidup ataupun
budaya lain pada era globalisasi. Karena kebanyakan kebudayaan islam ini sudah mulai
pudar seiring berjalannya zaman. Dan juga dapat membangun kesadaran seorang peserta
didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan juga norma-norma
Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW. dalam mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.

Membangun kesadaran peserta didik tentang sangat pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan juga masa depan. Melatih
daya kritis seorang siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan
pada pendekatan ilmiah. Menumbuhkan apresiasi dan juga penghargaan siswa terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa
bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lainnya untuk
mengambangkan kebudayaan dan juga peradaban Islam.

Tujuan di ajarkannya Mata Pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyyah supaya siswa-


siswa dapat memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1. Untuk membangung kesadaran siswa dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan


peradaban Islam bahwa itu semua sangat penting dipelajari seperti landasanajarannya,
nilai-nilai dan norma-norma islam yang telah dibangun oleh Rasululloh SAW.
2. Untuk membangun kesadaran siswa betapa pentingnya suatu proses kejadian seperti
waktu dan tempat pada masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3. Untuk melatih daya pikir krtis siswa dalam memahami fakta sejarah yang benar dan
didasarkan pada pendekatan ilmiah

4
4. Untuk menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa padapeninggalam sejarah
islam yang sebagai bukti peradaban umat islam dimasa lampau
5. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari peristiwa
berjerah islam.
6. Dapat meneladani tokoh-tokoh yang berprestasi untuk mengembangkan kebudyaan
dan peradaban Islam seperti pada fenoma sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan
seni.

D. Metode Pembelajaran

Metode mengajar sangat diperlukan oleh guru sebab berhasil tidaknya siswa belajar
sangat tergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar digunakan oleh guru.

Penggunaan metode pembelajaran oleh seorang guru akan sangat mempengaruhi suatu
proses dan hasil belajar peserta didik. penggunaan etode yang tepat akan menghasilkan
proses dan hasil belajar yang sangat baik. Sebaliknya penggunaan metode yang tidak tepat
akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang kurang baik.

Metode pembelajaran adalah cara melaksanakan pembelajaran atau proses belajar


mengajar di kelas yang disusun secara sangat hati-hati ataupun terorganisasi sehingga suatu
proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik. Dalam proses pembelajaran,
pemilihan metode ini sangatlah penting karena akan sangat berpengaruh pada kelancaran
proses belajar sekaligus hasil belajar peserta didik di kelas.

Adapun macam-macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran SKI


(Sejarah Kebudayaan Islam) antaralain :

1. Metode ceramah

Metode ceramah merupakan metode paling awal digunakan dalam suatu proses
belajar mengajar. Metode ini juga dapat digunakan baik dengan atau tanpa alat bantu
seperti alat peraga atau media pembelajaran. Metode ini juga tidak membutuhkan
prosedur yang rumit. Guru hanya cukup berbicara di depan peserta didik di dalam kelas,
terkait materi yang dipelajari.

Menurut (Syah, 2002) berpendapat bahwa metode ceramah merupakan metode


yang efektifitas dan sistematis yang bisa digunakan dalam pembelajaran.

Menuurut (Darmagi, 2017) berpendapat bahwa metode ceramah yaitu metode


pembelajaran dengan cara guru menyampaikan materi pembelajaran secara lisan kepada
siswa. Dan metode ceramah yaitu merupakan metode tradisional telah digunakan sejak
dulu hingga sekarang masih digunakan . Dan bisa digunakan dari tingkat sekolah dasar
hingga jenjang sekolah tinggi dengan berbagai macam fasilitas yang ada disekolah
tersebut.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah sebuah aktivitas pembelajaran yang pada penerapannya


siswa akan diberi suatu problem yang bisa berbentuk pertanyaan ataupun fakta untuk
dirundingkan bersama pada sabuah grup belajar di kelas. Model diskusi ini merupakan

5
pengajaran yang berfokus pad acara belajar siswa untuk bisa memecahkan suatu kasus
dari sebuah masalah. Metode ini dilakukan oleh dua atau lebih siswa yang saling
berinteraksi satu sama lain.

Menurut (U.S, 1991) berpendapat bawah metode pembelajaran diskusi yaitu


metode pembelajaran dalam bentuk penukaran pemikiran anggota kelompoknya dengan
tujuan untuk memecahkan permasalahan dan mendapatkan kesapakatan atau keputusan
secara bersama-sama.

Menurut (Sanjaya, 2009) berpendapat bahwa metode diskusi yaitu metode yang
bertujuan untuk memecahkan masalah, menambah atau bahkan memahami pengetahuan
dan menjawab terkait pertanyaan-pertanyaan.

3. Metode Demonstrasi

Menurut (Muhibbin, 2005) berpendapat bahwa metode pembelajaran


demonstrasi yaitu metode pembelajaran dengan mempraktekan atau memperagakan
mengenai kejadian, atau rangkaian kejadian dengan menggunakan media yang relavan
mengenai materi yang sedang dibahas.

Menurut (N, 2015)berpendapat bahwa metode demontsrasi merupakan metode


dari salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk mengajar oleh guru atau
narasumber dengan cara mempraktekan mengenai rangkaian proses kepada peserta didik.

Adapun tujuan menggunakan metode demonstrasi ini adalah untuk memperlihatkan


proes terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dan juga
kemudahan untuk dipahami oleh peserta didik dalam pengejaran di kelas.

4. Metode Bermain Peran (Role Playing)

Metode bermain peran atau role playing ini adalah metode pembelajaran yang di
dalamnya terdapat perilaku pura-pura atau yang sering disebut dengan berakting dari
peserta didik sesuai dengan peran yang telah ditentukan, dimana peserta didik menirukan
situasi dari tokoh-tokoh sedemikian rupa dengan tujuan mendramatisasikan dan
mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial
antar manusia.

Metode ini dapat menimbulkan pengelaman belajar peserta didik, seperti


kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian. Melalui
bermain peran ini siswa mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia
dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para
peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan
strategi pemecahan masalah.

Menurut (Mulyatiningsih, 2011) berpendapat bahwa metode pembelajaraan role


playing adalah metode dalam penerapan pembelajarannya dilakukan dengan cara
mengajak siswa untuk memperagakan aktifitas diluar atau memerankan suatu karakter
dalam situasi tertentu.

Menurut (Hamdani, 2011)berpendapat bahwa metode pembelajaran roleng


playing meruapakan suatu metode dengan menguasai materi pembelajaran dengan cara
menghayati dan mengembangkan imajinasi peserta didik

6
5. Metode Penugasan

Metode penugasan atau metode pemberian tugas ini adalah cara dalam suatu
proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada peserta didik. tugas-tugas
itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan.

Menurut (Prasetya, 1997) berpendapat bahwa metode pembelajaran penugasan


yaitu suatu metode dimana peserta didik diberikan tugas terkait pembelajaran diluar jam
pembelajaran.

6. Metode Kisah

Dengan pembelajaran metode kisah guru dapat menyampaikan pembelajaran


dan memberikan informasi dengan berkisah atau menceritakan setiap materi-materi
pada siswa sebagai bagaian dari kehidupan karena kisah yang menganung pelajaran bagi
orang yang berakal.

Metode ini dapat digunakan sebagai menyampaikan pesan sesuai ketetapan


islam. Sehingga siswa dapat mengamalkan ajaran dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam mampu menjadi pedoman hidup peserta didik. Dan dengan melalui metode kisah
ini dapat memahami apa yang terkandung dalam ajaran islma melalui sejarah.

7. Metode Timeline

Metode timeline ini sangat tepat untuk pembelajaran sejarah karena metode ini
memuat kronologi terjadinya peristiwa. Dengan metode ini peserta didik dapat melihat
urutan suatu kejadian sehingga dapat menyimpulkan hukum-hukum seperti sebab
akibat. Metode ini sangat baik karena peserta didik akan melihat benang merah pada
suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya

8. Metode Concept Map

Metode ini sangat praktis untuk mendeskripsikan suatu gagasan dalam benak
para peserta didik. Nilai praktisnya ini terdapat dalam kelenturan dan kemudahan dalam
membuatnya.

Guru dapat memanfaatkan peta konsep sebagai metode penyampaian materi


sejarah. Penyampaian materi ini dapat memudahkan peserta didik dalam mengikuti alur
sejarah serta dapa memahami secara keseluruhan.

9. Metode Storyboard telling (papan cerita)

Metode papan cerita ini adalah metode yang di lakukan untuk menyampaikan
materi sejarah secara kronologis dengan karakteristik sejarah. Metode adalah
penggabungan anatara peta konsep, timeline, dan narasi yang salah satu fungsinya
adalah membantu pemaparan sejarah

7
10. Metode Targhib dan Tarhib

Metode targhib dan tarhi adalah strategi untuk menyakinkan seseorang atau
peserta didik dalam kebenaran Allah SWT melalui janjiNya yaitu dengan melakukan
amal sholeh berupa kenikmatan dalam akhirat dan ancaman untuk yang selalu
bermaksiat kepadaNya.

Metode ini akan memotivasi pada peserta didi untuk memperoleh kegimbaraan
bila mendapatkan kesuksesan dan kebaikan, karena mengikuti petunjuk dan jalan yang
benar. Sedangkan jika kita tidak sukses dan tidak mau mengikuti jalan yang benar maka
akan mendapatkan kesusahan.

E. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penerapan Metode Pembelajaran


SKI

Dalam menentukan metode pembelajaran seorang guru tidak boleh gegabah dalam
penetapan metode yang akan diterapkan atau digunakan dan hendaknya memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:

1. Tujuan yang hendak dicapai. Setiap orang yang mengerjakan sesuatu haruslah penting
mengetahui dengan jelas apa tujuan yang hendak dicapainya.

2. Para peserta didik yang akan menerima bahan pelajaran yang disajikan, harus juga
diperhatikan oleh seorang guru dalam memilih metode mengajar. Ini sangat penting
karena metode mengajar itu ada. Selain tuntutan atau syarat-syarat dari metode tertentu
yang harus dipenuhi oleh peserta didik dari metode mengajar tersebut adalah
penggunaan sesuatu metode mengajar harus sesuai dengan kemampuan dan
perkembangan serta kepribadian para peserta didik.

3. Bahan pelajaran, bahan pelajaran yang menuntut kegiatan penyelidikan oleh seorang
peserta didik hendaknya disajikan dengan melalui metode unit atau metode proyek.
Apabila bahan pelajaran mengandung problem, harus disajikan dengan menggunakan
metode pemecahan masalah. Bahan pelajaran yang berisi fakta-fakta dapat disajikan
contohnya menggunakan metode ceramah.

4. Situasi, maksudnya adalah keadaan peserta didik yang menyangkut kelelahan mereka,
semangat mereka, keadaan guru. Apabila peserta didik terlihat lelah contohnya dengan
menggunakan metode ceramah, maka guru tersebut sebaiknya mengganti metode
mengajarnya, agar peserta didik juga tidak terlihat lelah dan jenuh.

5. Penerapan metode variatif, penerapan metode yang bervariasi sangatlah dibutuhkan


untuk melakukan interaksi kepada peserta didik agar guru tidak mendominasi
pembelajaran. Dengan menerapkan metode active learning guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan juga menyanangkan di dalam kelas.

6. Memberikan tugas kepada siswa, guru dapat menugasi siswa dengan membuat
pertanyaaan dan juga jawabannya. Metode ini berguna untuk melatih peserta didik
mendalami materi dan memotivasi peserta didik untuk mencari solusi terhadap sebuah
pertanyaan.

8
7. Peningkatan perhatian guru terhadap siswa, peran guru disini sangat berpengaruh dalam
pembelajaran di kelas sebagai sumber informasi maupun tempat konsultasi untuk
peserta didik. guru sebaiknya memperhatikan peserta didiknya secara menyeluruh untuk
mengendalikan situasi pembelajaran yang sangat optimal.

8. Kelebihan dan kelemahan suatu metode. Setiap metode tida ada yang buruk maupun
paling baik. Setiap metode mempunyai karakteristik tersendiri, mereka mempunyai
kelemahan dan kebihannya masing-masing.

9
BAB III
KESIMPULAN
Sejarah kebudayaan islam yang merupakan sebuah mata pelajaran pendidikan agama islam
yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah islam yang kemudian menjadi
daasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ini merupakan
pembelajaran yang memang sangat penting untuk siswa di MI, karena mata pelajaran SKI
merupakan salah satu pelajaran yang dapat menanamkan karakter keislaman dalam diri seorang
peserta didik. Sejarah menuntut ketekunan dan juga keahlian orang yang mempelari dan
mengembangkannya. Untuk Metode Pembelajarannya sendiri yaitu, metode ceramah, metode
diskusi, metode tanya jawab, metode demonstrasi dan metode bermain peran. Adapun faktor-
faktor yang harus diperhatikan dalam penerapan metode pembelajaran SKI adalah, tujuan yang
hendak dicapai, penarapan metode variatif, dan juga bahan pelajarannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah . Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Adhit, F. (2015). Pengertian dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode Penelitian.
Retrieved from https://slideplayer.info/slide/2819807/
Arief, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers.
Barnadib, I. (1987). Filsafat Pendidikan . Yogyakarta: FIP IKIP.
Darmagi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Siswa.
Sleman: Budi Utama.
dkk, J. T. (1998). Ilmu Budaya Dasar . Jakarta: Rineka Cipta.
Gintings, A. (2008). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua . Jakarta: Kencana.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Putaka Setia.
Islam, D. A. (2005). Reontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta.
Jalaluddin. (2010). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Kebudayaan, D. P. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.
Muhibbin, S. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ray Grafindo Perkasa.
Mulyatiningsih, E. (2011). Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik Yogyakarta UNY
Hamdani. Strategi Belajar Mengajar.
N, R. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran . Yogyakarta: Aswaja Presindo.
Prasetya, A. d. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses. Jakarta: Prenada.
Siregar, E. d. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran . Bandung: Humainora.
Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru . Bandung: Remaja
Rosdakarya .
Syah, M. (2002). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.
Syah, M. (2007). Psikologi Belajar . Jakarta: Raja Grafindo.
Triani, Z. (2015, Juni 30). Metode Pembelajaran. Retrieved from
https://zoetrianiphysics.blogspot.com/2015/06/makalah-metode-pembelajaran.html
U.S, M. G. (1991). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai