Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH INDIVIDU

“MENGANALISA MAPEL FIQIH KELAS X MA/ SMA”

Mata Kuliah: Telaah Materi PAI III

Dosen Pengampu: Drs. ABDURROZAQ ASSOWY.

Disusun oleh:
AHMAD FATHUR ROZI
PAI A.2 Semester 4

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA TAHUN
2015/2016

Jln. Taman Siswa (Pekeng) No. 9 Tahunan Jepara


Kode Pos. 59427, Telp / Fax (0291) 593132
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Fikih merupakan pedoman bagi umat Islam dalam persoalan-persoalan hukum
dan juga mengenai ibadah dalam Islam, yaitu peraturan-peraturan yang diperuntukkan kepada
manusia sekaligus bagaimana tata cara pelaksanaannya. Ada persoalan yang patut dijawab
mengapa terkadang kita menjumpai seseorang yang menjalankan suatu amalan atau ibadah
namun tata caranya berbeda dengan kita, padahal sumber hukum perintah ibadah tersebut dari
sumber yang sama yaitu dari Al-Qur’an dan Hadist.
Semua materi yang bersangkutan tersebut dapat di peroleh melalui pendidikan-
pendidikan yang berbasis agama Islam. Oleh karena itu adanya buku Fikih ini sangat penting
untuk menunjang pembelajaran tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya banyak sekali buku
Fikih yang materinya belum sesuai dengan apa yang seharusnya dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan tingkatan pendidikannya. Maka dari itu kecermatan dan ketelitian sangat di
perlukan dalam merancang materi yang akan di jadikan buku pedoman oleh peserta didik
terutama untuk guru pengajar, sekolah dan yayasan agar materi yang ada dalam buku tersebut
tidak membuat kesalah fahaman untuk peserta didik dan guru ajarnya.
Dalam makalah ini, penulis akan mencoba menganalisis “Buku Fikih tentang
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah Kelas X” baik itu dari segi profil dan
isi buku, urutan materi, kesesuaian dengan KD dan pencapaiannya dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi SK/ KD materi Fiqih kelas X MA dan SMA?
2. Bagaimana isi materi Fiqih kelas X MA dan SMA?
3. Bagaimana analisis materi Fiqih kelas X MA dan SMA?
C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui klasifikasi SK/KD materi Fiqih kelas X MA dan SMA.
2. Untuk mengetahui isi materi Fiqih kelas X MA dan SMA.
3. Untuk mengetahui analisis materi Fiqih kelas X MA dan SMA.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diskripsi Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan
untuk menncapai sejumlah tujuan pendidikan dalam mata pelajaran. Kurikulum juga
mempunyai banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum berfungsi sebagai acuan dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan.
b. Kurikulum sebagai batasan dari program kegiatan pada tingkatan pendidikan.
Berdasarkan penjelasan fungsi kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan komponen dari pendidikan yang memegang peranan begitu penting, termasuk
bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan proses pendidikan. Kurikulum mata pelajaran Fiqih
merupakan salah satu bagian penting dari Pendidikan Agama Islam. Sehubungan dengan ini,
kurikulum mata pelajaran Fiqih memiliki peran yang sangat mendukung dalam pencapaian
tujuan dari kurikulum Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, dalam merencanakan dan
menyusun kurikulum, diharapkan agar cermat dan teliti. Sebab, tuntutan masyarakat sangat
variatif dan multidimensional, oleh sebab itu kurikulum harus memiliki sejumlah komponen
yang saling terkait erat satu sama lain, dan juga harus diimbangi dengan kemajuan IPTEK.
Secara teoritis, penyusunan kurikulum harus berdasarkan asas dan orientasi tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, munculah anggapan bahwa penulisan mengenai telaah
kurikulum Fiqih sangat penting untuk dibahas, karena mengingat peranan dan fungsinya yang
cukup penting dalam pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam. Fiqih merupakan salah satu
mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri, dan aspek Fiqih ini menekankan pada
hukum-hukum mengenai kehidupan manusia dalam beribadah, bermuamalah, dan berakhlak
terhadap sesama, dan itu merupakan peranan yang harus kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Deskripsi Materi
Sedikit akan mengulas tentang materi Fikih kelas X yaitu tentang “Zakat beserta
Hikmahnya.”
a. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam.
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
b. Kompetensi Dasar (KD)
1. Menjelaskan ketentuan Islam tentang zakat dan hikmahnya.
2. Mengidentifikasi undang-undang pengelolaan zakat.
3. Menunjukkan contoh penerapan ketentuan zakat.
4. Menunjukkan cara pelaksanaan zakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

c. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan zakat dalam Islam dengan
benar.
2. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan macam-macam zakat dengan baik dan benar.
3. Melalui penelaahan siswa dapat memberikan contoh penerapan zakat.
4. Melalui latihan siswa dapat mempraktikkan penghitungan zakat.
d. Ringkasan Materi
Zakat adalah sesuatu yang hukumnya wajib diberikan dari sekumpulan harta benda
tertentu, menurut sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak
menerimanya. Hukum mengeluarkan zakat adalah fardlu ‘ain.
Zakat ada dua macam yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Yang berhak menerima zakat
ada 8 kelompok atau golongan, yaitu faqir, miskin, amil, muallaf, budak, gharim, fisabilillah,
dan ibnu sabil.
e. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah:
1. Metode Ceramah.
Kelebihan metode ceramah;
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
c. Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar.
Kelemahan metode ceramah;
a. Peserta didik pasif.
b. Mengandung unsur paksaan terhadap peserta didik.
c. Sukar mengontrol sejauhmana materi yang diterima peserta didik.
d. Bersifat membosankan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
2. Metode Pemberian Tugas
Kelebihan metode pemberian tugas:
a. Pengetahuan yang peserta didik peroleh dari hasil belajar sendiri lebih mudah diingat dalam
jangka waktu yang lama.
b. Peserta didik mempunyai kesempatan lebih untuk berkembang, berani untuk mengambil
inisiatif, bertanggungjawab dan berdiri sendiri.
Kelemahannya yaitu:
a. Peserta didik melakukan penyontekan.
b. Terkadang dikerjakan orang lain tanpa adanya pengawasan.
3. Metode Inquiry
Kelebihan metode Inquiry:
a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif,
dan terbuka.
d. Mendorong siswa unttuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
e. Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
f. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
g. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
4. Metode Belajar Cooperative Script
Kelebihan metode belajar Cooperative Script:
a. Melatih pendengaran, ketelitian/ kecermatan.
b. Setiap siswa mendapat peran.
c. Melatih untuk mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
kelemahan metode ini yaitu:
a. Hanya digunakan pada materi tertentu.
b. Hanya dilakukan 2 (dua) orang (koreksi hanya sebatas pada 2 (dua) orang tersebut).
5. Metode Jingsaw
Kelebihan metode Jingsaw:
a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang
bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
b. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.
c. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan
berpendapat.
Kelemahan metode Jingsaw:
a. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya
diskusi.
b. Yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk
menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai ahli.
6. Metode Mind Mapping
Kelebihan metode Mind Mapping;
a. Cepat.
b. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul di kepala anda.
Kelemahan metode Mind Mapping:
a. Hanya siswa aktif yang terlibat.
b. Tidak sepenuhnya peserta didik belajar.

f. Strategi Pembelajaran
a. Pendahuluan
Awal pembelajaran didahului dengan salam kemudian dilanjut dengan do’a bersama. Setelah
do’a bersama selesai guru absensi kelas dan setelah itu guru menyampaikan tujuan dari
pembelajaran tersebut.
b. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberikan sedikit pengantar tentang meteri pernikahan dalam islam.
Elaborasi
- Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk mempelajari kembali materi zakat yang sudah
dibuat.
- Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan materi yang sudah dibuatnya
kepada teman satu kelasnya.
- Siswa bertanya pada guru terkait materi pernikahan yang belum dipahami.
Konfirmasi
Siswa mencatat materi yang dipresentasikan temannya.
c. Penutup
- Evaluasi
- Guru memberikan kesimpulan
- Guru mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah dan mengucapkan salam.
Setelah pendahuluan selesai, kemudian guru menjelaskan apa yang menjadi tema
pembelajaran tersebut, kemudian siswa memperhatikan dan dengan diakhir pembelajaran
dilanjut tanya jawab atau dipertengahan pembelajaran tersebut.
g. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar akan dilaksanakan di akhir setiap bab, yaitu dengan cara siswa
akan diberi beberapa soal yang mencakup bab tersebut sebagai ulangan harian atau nilai
tambahan. Dan tugas pada UTS dan UAS.
h. Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 3 x 90 menit (1½ jam), 15 menit untuk pendahuluan, 60
menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup (90 menit).
i. Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah Papan Tulis, Whiteboard, Penghapus, LCD, Laptop,
Proyektor, dan lain-lain.
j. Refrensi
1. Buku Siswa Fikih Madrasah Aliyah Kelas X (Kurikulum 2013).
2. Buku-buku yang berkaitan dengan materi Fikih pernikahan dalam Islam.

BAB III
ANALISIS KOMPREHENSIF
A. Analisis Deskriptif
Buku yang dianalaisis dalam makalah ini berjudul buku siswa fikih pendekatan
saintifik kurikulum 2013 untuk madrasah aliyah, yang dikontributor naskah oleh Ahmad
Alfan, Ahmad Taufiq Wahyudi AS, Tri Bimo Soewarno dan diterbitkan oleh Kementrian
Agama Republik Indonesia 2015. Di sampul depan yang berwarna hijau kekuningan terdapat
ilustrasi gambar ka’bah dan ribuan orang beribadah.
Buku yang ditulis dengan mengacu pada kurikulum 2013 ini dimulai dengan kata
pengantar, pedoman transliteri arab-latin, daftar isi, lalu masuk ke materi 1 sampai pelajaran
ke-11. Buku ini juga dilengkapi illustrasi gambar yang cukup relevan pada awal setiap judul
bab, karena bisa terihat bagus dan memperjelas dari sub bab. Bagian isi buku ini diakhiri
dengan daftar pustaka.
Bahasa Indonesia yang digunakan di buku ini sudah cukup dapat dipahami mengingat
tidak banyak kesalahan pada penggunaan kata-kata yang sia-sia, secara umum bahasa yang
digunakan cukup baik. Alur cerita yang dipaparkan juga menggunakan bahasa yang mudah
dipahami walaupun terdapat beberapa bahasa yang begitu kurang dipahami oleh siswa, namun
menurut kami hal tersebut tidak mempengaruhi pemahaman siswa.
B. Analisis Relevansi
Setelah saya mencermati dengan seksama terhadap urutan penyajian materi pada
“Buku Siswa FIKIH Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah Kelas X” maka
penulis menyimpulkan bahwa kronologi urutan materinya sudah cukup baik dan sesuai
dengan kebutuhan siswa kelas X MA. Dengan begitu siswa akan merasa nyaman dengan
adanya buku ini.
Materi yang disajikan pada BAB III menurut saya sudah relevan dengan SK yang
ingin di capai yaitu menghayati, mengamalkan, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengolah, menalar dan menyaji materi yang terkandung di dalam buku FIKIH Kelas X MA
ini.
Menurut saya, relevansi materi dengan kebutuhan siswa sudah baik dan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan oleh siswa-siswi kelas X MA. Karena materi yang terdapat di buku
“Buku Siswa FIKIH Saintifik Kurikulum 2013 Untuk MA” ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan siswa sehari-hari setelah siswa-siswi mendapatkan materi dari buku ini dan
tercermin pada kehidupan siswa-siswi kelak.
C. Analisis Efesiensi dan Efektifitas
Untuk masalah efisiensi dan efektifitas pembahasan materi, apakah sudah pas atau
masih terlalu bertele-tele bahasanya, penulis kira sudah cukup, artinya tidak terlalu bertele-
tele maupun terlalu mudah atau sederhana bagi siswa-siswi madrasah aliyah kelas X.
Buku siswa Fikih Madrasah Aliyah Kelas X (Kurikulum 2013) sudah dilengkapi
dengan sub-sub bahasan dan point-point penting tertentu yang sangat dibutuhkan oleh peserta
didik dalam rangka pencapaian SK, KD, dan Indikator, yaitu meliputi; menghayati,
mengamalkan, memahami, menerapkan, menganalisis, mengolah, menalar, dan menyaji. Sub-
sub babnya pun sudah diatur sedemikian berdasarkan urut-urutan kronologi sejarah. Dengan
adanya materi-materi yang yang dibutuhkan oleh peserta didik, maka proses pembelajaran
akan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga dalam menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan
para peserta didik mampu mengetahui jawaban semua pertanyaan tersebut, karena semua
materinya sudah dicantumkan dalam buku paket tersebut.
D. Analisis Inovatif dan Pengembangan
Dalam buku paket kurikulum 2013 sudah banyak terdapat perubahan-perubahan dan
penambahan-penambahan yang sebelumnya pada buku paket kurikulum 2008 belum ada dan
semuanya itu bertujuan untuk mengolah dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Diantaranya yaitu terdapatnya adanya nilai karakter yang betujuan supaya
peserta didik dapat terbentuk pada dirinya suatu kepribadian yang baik (akhlakul karimah)
dan memberikan keterampilan ilmu pendidikan. Dan juga adanya peta konsep yang mampu
membantu peserta didik dalam mempelajari suatu materi secara beruntutan. Kompetensi Inti
(KI) dan kompetensi dasar (KD) kurikulum fiqih kelas X dalam pendekatan saintifik
kurikulum 2013 sebagaimana terurai di atas menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan
Standar Proses dan Standar Penilaian.

BAB IV
ANALISIS SWOT
A. Strength (Kekuatan/ Kelebihan)
a. Memberikan nilai spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat di era krisis moral dan juga
membentuk watak dan kepribadian umat.
b. Secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan
sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya
ataupun lingkungannya.
B. Weakneses (Kelemahan/ Kekurangan)
a. Materi lebih berfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam
pembentukan sikap (afektif) serta pengamalan (psikomotorik).
b. Lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih
variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan pengembangan, serta rendahnya peran serta
orang tua peserta didik.
c. Kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta
didik untuk mempraktekkan nilai- nilai Fikih dalam kehidupan sehari-hari.
C. Opportunities (Peluang)
a. Adanya mata pelajaran tentang pengetahuan karakter (moral) yang tertuang dalam pelajaran
Fikih ini, dan menjadi salah satu cara meminimalisir kegagalan di Indonesia karena sistem
pendidikan nasional yang belum mempunyai kurikulum pendidikan karakter. Misal: berumah
tangga.
b. Adanya Pengembangan silabus, integrasi dan internalisasi nilai karakter dalam mata
pelajaran Fikih, dan orientasi nilai-nilai kebangsaan yang terpendam di dalamnya.
c. Terkait dengan pendidikan personal dan sosial, pengembangan berpikir/ kognitif,
pengembangan karakter dan pengembangan persepsi motorik juga dapat teranyam dengan
baik apabila materi ajarnya dirancang melalui pembelajaran yang terpadu dan menyeluruh
(holistik) dengan kurikulum terpadu yang “menyentuh” semua aspek kebutuhan anak
sehingga terbentuklah manusia yang berkarakter secara utuh (holistik), yaitu manusia yang
mampu mengembangkan aspek fisik, emosi, sosial, kreativitas, spiritual dan intelektualnya
secara optimal.
d. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim dan merupakan
komunitas muslim terbesar di dunia. Ini merupakan peluang yang sangat besar dalam
peningkatan mata pelajaran Fikih, apalagi hukum yang yang diterapkan di Indonesia tidak
hanya berdasarkan pada UUD 1945 saja tetapi juga berdasarkan ketentuan hukum Islam.
D. Threats (Ancaman/ Tantangan)
a. Kendala yang dihadapi mata pelajaran Fikih adalah dari aspek kompetensi afeksi, waktu yang
disediakan kurang seimbang dengan muatan materi yang begitu padat dan memang penting
yakni menutut pemantapan pengetahuan hingga terbentuk watak dan kepribadian yang
berbeda jauh dengan tuntutan terhadap mata pelajaran lainnya.
b. Antara harapan dan kenyataan dari mata pelajaran Fikih kurang ideal karena kebanyakan para
pendidik hanya menggunakan metode ceramah. Akibatnya pendidik kurang mengetahuai
sampai manakah materi yang sudah ditangkap peserta didik.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil telaah, pada penjelasan materi Fikih kelas X Madrasah Aliyah secara
keseluruhan cukup baik, namun masih ada beberapa yang perlu dibenahi dan butuh
peninjauan kembali yang sudah dijelaskan pada BAB analisis diatas. Saya mengambil buku
kurikulum 2013 dan 2008 adalah dengan maksud sebagai bahan perbandingan dan bahan
penyeimbang dan penyempurna antara satu dengan yang lainnya, supaya proses belajar-
mengajar dapat berlangsung dengan baik
A. Saran
Seorang Guru juga sangat berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas. Oleh karena itu, guru juga harus menguasai bahan ajar yang akan disampaikan
dan penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Diharapkan bagi peserta didik
dapat menjadi pribadi yang paham akan hukum-hukum Islam yang terjadi di masyarakat
nantinya sesuai tuntunan agama Islam dan lingkungan masyarakat tentunya. Semoga hasil
telaah ini bisa sampai pada penerbit sehingga diharapkan bisa menjadi bahan tolak ukur untuk
memperbaiki buku ajar yang telah ada.
Harapan penulis semoga karya yang sederhana dan jauh dari sempurna ini dapat membawa
manfaat yang lebih banyak bagi yang membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Agama Islam Fikih Madrasah Aliyah Kelas XI (Kurikulum 2008).
Buku Siswa Fikih Madrasah Aliyah Kelas X (Kurikulum 2013).

Anda mungkin juga menyukai