Anda di halaman 1dari 42

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH
(SPIP)
Palembang, November 2018

1
TUJUAN

1. Memahami pengertian SPIP


2. Memahami konsepsi unsur dalam SPIP
3. Memahami konsepsi sub-sub unsur dari lima unsur
SPIP
4. Memiliki gambaran pengimplementasian unsur dan
sub unsur dari SPIP

2
DASAR HUKUM SPIP
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna


Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBN/D telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan
telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi SISTEM
Pemerintah ( SAP). PENGENDALIAN
INTERN
Pasal 58 ayat (1) : Dalam rangka meningkatkan kinerja,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan
pemerintah secara menyeluruh.
Pasal 58 ayat (2) : SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

3
DASAR HUKUM

2008 2014

PP No. 60 Tahun 2008


Perbawaslu No. 9 Tahun 2014
tentang Sistem tentang Perubahan atas
Pengendalian Intern
2012 Peraturan Bawaslu Nomor 12
Pemerintah
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern
Perbawaslu No. 12 Tahun 2012
Pemerintah di Lingkungan
tentang Penyelenggaraan Bawaslu RI
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan
Bawaslu RI
4
PP 60 tahun 2008 tentang SPIP

SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan


kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP
60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang


diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
5
SPIP DALAM AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

UU Pemerintah
Daerah:
1. UU 32/2004
2. UU 33/2004

6
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Peru-
musan
Kebijaka
n
Moni-
Perenca-
TUJUAN
toring dan
Evaluasi
naan PEMBANGUNAN
NASIONAL
...... untuk membentuk suatu Pemerintah
PENGELOLAAN Negara Indonesia yang melindungi segenap
Pelapo- KEUANGAN NEGARAPengang- bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan
ran garan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial ....
Pelaksa-
Panata-
naan
usahaan Anggaran
AKUNTA- WAJAR TANPA WT
PENGECUALIAN
BILITAS P GOOD
REFORMASI PUBLIC
KEUANGAN
BIROKRASI GOVERNAN
WILAYAH CE
8 AREA PERUBAHAN TERTIB ADMI-WTA & CLEAN
GOVERN-
NISTRASI MENT
AKUNTA-
Soft
SPIP Hard
BILITAS WILAYAH
Control Control
KINERJA BEBAS WBK
KORUPSI 7
SOR SIKLUS SPIP
Men/Gub/Bup/
Wako/Kep UK

Monitoring Analisis
Pengembangan dan Evaluasi Tujuan
SPIP Secara
Berkelanjutan
Infokom Lingkungan
Pengendalian
pihak terkait yang Diharapkan

Revisi atas Analisa


Kebijakan Risiko
dan
Prosedur Evaluasi
Pengendalian
Pelaporan: Terpasang
Rencana Tindak
Pengendalian
Intern
8
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP
Tahap Penyusunan
Rencana Tindak Tahap Implementasi
Tahap Persiapan dan Tahap Penilaian atas SPI
Pengendalian Rencana Tindak
Penanaman Kepedulian yang ada
Pengendalian
Menyiapkan bahan-
Tahap Persiapan bahan
PerMen Merumuskan tindakan
Membangun
Penyelenggaraan untuk mengatasi
Tahap Pelaksanaan kelemahan lingk. infrastruktur
SPIP
•Analisis tujuan Pengendalian
Pembentukan Satgas •Penilaian Lingk Merumuskan kegiatan mengkomunikasikan
Penyelenggaraan Pengendalian pengendalian yang Pengendalian
SPIP dibutuhkan dlm rangka
•Penilaian Risiko mengatasi risiko
•Penilaian atas pelaksanaan kebijakan
Diklat SPIP pengendalian dan prosedur
Menyelaraskan Rencana Tindak
terpasang Perbaikan Pengendalian pengendalian
Menetapkan bagaimana Pemantauan atas
Sosialisasi SPIP informasi mengenai implementasi
pengendalian akan
dikomunikasikan pengendalian

Skor maturitas

Rekomendasi
DILAKUKAN PENILAIAN MATURITAS ATAS PENYELENGGARAAN SPIP 9
peningkatan level
SECARA PERIODIK
TUJUAN SPIP

Laporan Pengamanan aset


keuangan dapat negara
diandalkan

Kegiatan yang 2 3 Ketaatan


terhadap
ekfektif dan
1 4
peraturan
efisien perundang-
undangan

10
UNSUR SPIP
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan Pengendalian

11
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Kepemimpinan yang Kondusif

UNSUR-UNSUR Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan


Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Pengendalian
SPIP Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Hubungan Kerja yang Baik

Identifikasi Risiko
Penilaian
Analisis Risiko
Risiko
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
Pembinaan Sumber Daya Manusia

SPIP
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Kegiatan Pengendalian Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Informasi & Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern

Komunikasi Sarana Komunikasi


Manajemen Sistem Informasi
Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan
Pengendalian Evaluasi Terpisah
12
Intern
UNSUR SPIP

13
TINGKAT MATURITAS SPIP

14
TINGKAT MATURITAS SPIP

Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat


kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah

Kerangka maturitas SPIP terpola dalam enam tingkatan yaitu: belum


ada, rintisan, berkembang, terdefinisi, terkelola dan terukur, optimum.

Tingkatan dimaksud setara masing-masing dengan level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5.

15
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS SPIP

Menerapkan pengendalian intern berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan. Level 5


Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer Optimum

Ada praktik pengendalian internal yang efektif. Evaluasi formal dan terdokumentasi. Level 4
Terkelola & Terukur

Ada praktik pengendalian intern yg terdokumentasi dengan baik. Evaluasi atas pengendalian Level 3
intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai Terdefinisi

Target 2019
Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dg baik. Pelaksanaan tergantung Level 2
pada individu.
Berkembang
Efektivitas pengendalian belum dievaluasi

Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang Level 1
dilakukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasikan dengan baik. Rintisan

Belum memiliki kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan pengendalian intern Level 0
Dalam Penataan
16
Tingkat
No. Fokus Penilaian Maturitas Bobot Skor
(0 s.d. 5)
1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3 3.75% 0.113
2 Komitmen Terhadap Kompetensi 3 3.75% 0.113
3 Kepemimpinan yang kondusif 3 3.75% 0.113
4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 3 3.75% 0.113
5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat 3 3.75% 0.113

6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang 3 3.75% 0.113


Pembinaan SDM
7 Perwujudan Peran APIP yang Efektif 2 3.75% 0.075
8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah 3 3.75% 0.113
Terkait
9 Identifikasi Risiko 2 10.00% 0.200 RINGKASAN
10 Analisis Risiko 2 10.00% 0.200 SKOR
11 Reviu Kinerja 3 2.27% 0.068
12 Pembinaan Sumber Daya Manusia 3 2.27% 0.068 MATURITAS SPIP
13 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 3 2.27% 0.068 BAWASLU TAHUN
14 Pengendalian Fisik atas Aset 2 2.27% 0.045
15 Penetapan dan Reviu Indikator 3 2.27% 0.068
2017 = 2,517
16 Pemisahan Fungsi 3 2.27% 0.068 (BERKEMBANG)
17 Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting 3 2.27% 0.068
18 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu 3 2.27% 0.068
19 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Catatan 3 2.27% 0.068
20 Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya 3 2.27% 0.068
21 Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern 2 2.27% 0.045
(SPI) serta transaksi dan kejadian penting

22 Informasi 2 5.00% 0.100


23 Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif 3 5.00% 0.150
24 Pemantauan Berkelanjutan 2 7.50% 0.150
25 Evaluasi Terpisah 2 7.50% 0.150
  Jumlah SKOR 2.517
  Tingkat maturitas BERKEMBANG 17
STRATEGI PENINGKATAN
MATURITAS LEVEL SPIP
Penyiapan Perangkat • Grand Design Peningkatan Maturitas
Kebijakan Penyelenggaraan SPIP

Kesadaran dan komitmen • Membentuk tim kerja


instansi pemerintah • Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan

• Mengacu kepada Pedoman Penilaian dan Peningkatan Maturitas


SPIP
Self Assessment • Self Assessment oleh K/L/P
• Mengetahui Area of Improvement

• Mengetahui kecukupan penyelenggaraan SPIP yg tercermin dari


Quality Assurance oleh level maturitas
• Gambaran umum permasalahan dan hambatan
BPKP • Meyakinkan pemenuhan bukti dan membantu tindakan perbaikan
• Rencana tindak perbaikan terhadap AoI
• Berkesinambungan
Self Improvement • Komitmen
• Pemantauan oleh Pimpinan K/L/P
• Peran BPKP: penyediaan panduan, konsultansi, asistensi, help desk

Pengembangan • Berkelanjutan
Berkelanjutan • Pemantauan dan evaluasi secara berkala oleh Pimpinan K/L/p

18
CRITICAL SUCCESS FACTORS
PENYELENGGARAAN SPIP PADA PEMERINTAHAN

• Menerapkan manajemen berbasis kinerja


Commitment and • Mencantumkan Maturitas SPIP sebagai kebijakan
Leadership • RPJM, RKA

• Melakukan identifikasi, analisis, dan respon


Control Self risiko
Assessment • Menyusun RTP (Rencana Tindak Pengendalian)

Tone at the Top • Keteladanan di semua level manajemen

• Menjunjung nilai kejujuran dan konsistensi sikap


Integrity dan Ethics dan perbuatan
19

19
UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL
ENVIRONMENT)

S
PP Nomor 60 Tahun 2008 mewajibkan pimpinan instansi
pemerintah untuk menciptakan dan memelihara
P pengendalilan yang menimbulkan perilaku positif dan
kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern
I dalam lingkungan kerjanya.

20
SUB UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN (1)

1 Penegakan integritas dan nilai etika


6 Kebijakan yang sehat tentang
pembinaan SDM

Komitmen terhadap kompetensi 2


Peran APIP yang efektif 7
3 Kepemimpinan yang kondusif

8 Hubungan kerja yang baik


Pembentukan struktur organisasi
yang sesuai kebutuhan
4

5 Pendelegasian wewenang dan


tanggung jawab yang tepat
21
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)

Soft Control Hard Control

Integritas & nilai


Kebijakan
etika

Filosofis
manajemen & Prosedur
gaya operasi
22
PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESMENT)
Melalui penilaian risiko dapat diketahui risiko yang dihadapi unit kerja, untuk kemudian
ditetapkan kebijakan respon terhadap risiko (mitigate, avoid, transfer dan share) serta
kegiatan pengendalian yang diperlukan.
Berikut 4 unsur penilaian risiko:

Penetapan Tujuan Organisasi Penetapan Tujuan Kegiatan


penetapan konteks/tujuan Penetapan konteks/tujuan secara
organisasi yang jelas dan
01 02 jelas dan konsisten juga dilakukan
konsisten, tujuan dan hubungan di tingkat kegiatan/aktivitas.
organisasi dengan lingkungan
ekternal dan internal
Title
Identifikasi Risiko 03 04 Analisis Risiko
proses menetapkan apa, dimana, Semua risiko yang telah
kapan, mengapa dan bagaimana diidentifikasi harus dianalisis
sesuatu dapat terjadi, untuk mengestimasi kemungkinan
sehingga dapat berdampak munculnya (probilitas) dan besaran
negatif tehadap pencapaian dampak risiko terhadap pencapaian
tujuan tujuan entitas maupun aktivitas
23
KEGIATAN PENGENDALIAN (CONTROL ACTIVITIES)
Kegiatan pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan dilaksanakannya
arahan pimpinan instansi pemerintah untuk mengurangi risiko yang telah diidentifikasi selama proses penilaian
risiko. Berikut contoh sub unsur kegiatan pengendalian

• Dokumentasi yang baik atas Sistem • Review atas kinerja instansi pemerintah
Pengendalilan Intern serta transaksi dan yang bersangkutan
kejadian penting • Pemisahan fungsi
• Akuntabilitas terhadap sumber daya dan • Pencatatan yang akurat dan tepat waktu
pencatatannya atas transaksi dan kebijakan

Sub
• Penetapan dan review atas indikator Unsur
dan ukuran kinerja
• Pembinaan sumber daya manusia
• Pembatasan akses atas sumber daya
• Otorisasi atas transaksi dan kejadian
dan pencatatannya
penting

Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi

24
INFORMASI & KOMUNIKASI (INFORMATION &COMMUNICATION)

Instansi pemerintah harus memiliki informasi yang relevan dan dapat diandalkan baik informasi
keuangan maupun non keuangan, yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa eksternal serta
internal

Agar informasi yang diidentifikasi dan dilaporkan


adalah informasi yang berkualitas, maka informasi
01 Sarana informasi tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Komunikasi
Sub Unsur

1. Sesuai kebutuhan, yaitu informasi yang


diperlukan telah tersedia.
2. Tepat waktu, yaitu informasi tersedia ketika
diperlukan.
Manajemen 3. Mutakhir, yaitu informasi yang terkini telah
tersedia.
02 Sistem informasi
4. Akurat, yaitu informasi yang diperoleh adalah
benar.
5. Dapat diakses, yaitu informasi dapat diperoleh
dengan mudah oleh pihak-pihak yang terkait.
25
PEMANTAUAN PENGENDALIAN (MONITORING)
Pemantauan Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan melalui pemantauan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan
review lainnya.
• kegiatan pengelolaan rutin,
supervisi,
• penilaian sendiri, • pembandingan,
• review, dan • rekonsiliasi, dan
• pengujian efektifitas Sistem pemantauan • tindakan lain yang terkait
berkelanjutan dalam pelaksanaan tugas
Pengendalian Intern

Catatan:
Harus segera diselesaikan
dan dilaksanakan sesuai
dengan mekanisme
penyelesaian rekomendasi
hasil audit dan review
tindak lanjut
rekomendasi lainnya yang ditetapkan
evaluasi terpisah
hasil audit dan review lainnya

26
IMPLEMENTASI UNSUR-UNSUR SPIP DALAM MENGANALISIS
TEMUAN PEMERIKSAAN BPK ATAS LK BAWASLU TAHUN 2017

BAGAIMANA
IMPLEMENTASINYA
???

27
IMPLEMENTASI…. TEMUAN
PEMERIKSAAN
TERKAIT ASET
TETAP DAN
BELANJA MODAL

TEMUAN
TEMUAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN TERKAIT
ATAS PERJALANAN DINAS
PENGGUNAAN DAN PAKET
DANA HIBAH MEETING

TEMUAN
PEMERIKSAAN
TERKAIT
PENATAUSAHAAN
KAS 28
TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI SPIP
Pemahaman dan
Membangun Kesadaran Pentingnya SPIP dan membangun komitmen
Penyamaan Persepsi/
untuk mengimplementasikan SPIP
Sosialisasi

Penilaian Terhadap Sistem yang sudah ada untuk menemukan hal-hal


Pemetaan/Diagnostik
yang harus di perbaiki ( Area of Improvement )

Pembangunan
Membuat Infrastruktur untuk mengimplementasikan unsur-unsur SPIP
Infrasturktur

Internalisasi Menginternalisasi Infrastruktur unsur-unsur SPIP ke dalam aktivitas


nyata organisasi

Pengembangan Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan SPIP agar tetap berfungsi


Berkelanjutan secara efektif

29
TEMUAN PEMERIKSAAN TERKAIT ASET Laporan

TETAP DAN BELANJA MODAL keuangan


dapat
Pengamanan
aset negara

diandalkan
2 3 Ketaatan
Kegiatan
terhadap
yang
1 4 peraturan
ekfektif dan
Lingkungan efisien
perundang
-undangan
Pengendalian
 Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) Belum Tertib

Penilaian  Terdapat Hibah Aset Yang Belum Memiliki Bukti Kepernilikan


yang Sah (Sertifikat) atas Tanah yang Dimilikinya
Risiko
 Hibah Tanah dan Gedung dari Pemerintah Daerah kepada Bawaslu
Belum Diajukan Permohonan Register dan Belum Disajikan dalam Neraca
Kegiatan Pengendalian  Volume Belanja Modal tidak sesuai yang ditetapkan dan
Peenganggaran serta Realisasi Belanja Modal Tidak tepat
 Volume Pekerjaan Terpasang Paket Pekerjaan Belanja Modal
Informasi & Tidak Sesuai dengan yang Ditetapkan dalam Kontrak
Komunikasi  Aset Tetap Renovasi (ATR) tidak disusutkan dan tidak ditatausahakan
dengan baik
Pemantauan  Barang Milik Negara Hilang dan Belum ditindaklanjuti proses
Pengendalian penyelesaiannya 30
Intern
TEMUAN PEMERIKSAAN Laporan keuangan
Pengamanan aset
negara

TERKAIT PERJALANAN DINAS dapat diandalkan

DAN PAKET MEETING


3 Ketaatan
Kegiatan yang terhadap
ekfektif dan 1 peraturan
4
efisien perundang-
Lingkungan undangan

Pengendalian  Terdapat Kelebihan Pembayaran Paket meeting atas


kegiatan Rapat Fullboard
Penilaian  Terdapat kegiatan yang berindikasi fiktif
Risiko
 Pembayaran Belanja pada Beberapa Kegiatan belum
dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan
Kegiatan Pengendalian  Pembayaran belanja jasa prosefesi tidak sesuai
ketentuan
 Pembayaran uang saku rapat di kantor tidak sesuai
Informasi & Komunikasi ketentuan
 Pembayaran biaya perjalanan dinas tidak sesuai
Pemantauan ketentuan
Pengendalian
Intern 31
Laporan
keuangan
Pengamanan TEMUAN PEMERIKSAAN TERKAIT
dapat
diandalkan
aset negara
PENATAUSAHAAN KAS
2 3 Ketaatan
Kegiatan
terhadap
yang
1 4 peraturan
ekfektif dan
perundang
efisien
-undangan
 Penatausahaan Kas di Bendahara Pengeluaran Lingkungan
dan Bendahara Pengeluaran Pembantu di Satker Pengendalian
Bawaslu Pusat Belum Tertib
Penilaian
Penatausahaan Kas Lainnya dan setara kas pada Risiko
beberapa Bawaslu Provinsi dan Panwaslu
Kabupaten/Kota tidak sesuai ketentuan
Kegiatan Pengendalian
• Selisih BKU dan Saldo Kas
• Selisih Kas pada Panwaslu Kabupaten/Kota
• Saldo Kas Tunai Melebihi Batas yang Informasi & Komunikasi
ditentukan
Pemantauan
Pengendalian
32
Intern
Laporan Pengamanan aset
keuangan dapat negara TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS
diandalkan
2 3
Ketaatan PENGGUNAAN DANA HIBAH
Kegiatan yang terhadap
ekfektif dan 1 4 peraturan
efisien perundang-
 Masih terdapat Panwas Kabupaten/Kota
undangan Yang Belum Melakukan
SP4HL atas sisa dana hibah Pengawasan Pilkada Serentak Lingkungan
Tahun 2017 Pengendalian
 Terdapat pembayaran honorarium pengawasan pemilu dan
honorarium pengawasan pilkada tidak sesuai ketentuan Penilaian
Risiko
 Terdapat peminjaman pribadi dari uang dana hibah
 Terdapat Tunggakan Pembayaran atas kegiatan-kegiatan
pengawasan Pilkada yang telah direalisasikan pada Tahun Kegiatan Pengendalian
2017 pada Panwaslu Kabupaten/Kota.
 Terdapat tunggakan pembayaran kegiatan pengawasan Pilkada
yang tidak didukung dengan dokumen pendukung Informasi & Komunikasi
 Penggunaan Pribadi atas Sisa Dana Hibah Pilkada Serentak
Tahun 2015 Belum dikembalikan ke Kas Daerah Pemantauan
Pengendalian
Intern
33
PROSES REORGANISASI
PERATURAN TERKAIT SOTK
2 4
S

1 KAJIAN SOTK 3 PERPRES NO.


5
START: 2015 68 TAHUN
P
2018
UU NO 7 TAHUN
PERBAWASLU
PERBAWASLU 2017 TENTANG I
NO XX TAHUN
NOMOR 2 PEMILIHAN
2018 P
TAHUN 2013 UMUM
???

34
RELASI

SUB UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN


IMPLEMENTASI

1 Penegakan integritas dan nilai etika Kebijakan yang sehat tentang


6 pembinaan SDM
S
Komitmen terhadap kompetensi 2
Peran APIP yang efektif 7
3 Kepemimpinan yang kondusif

P
8 Hubungan kerja yang baik
Pembentukan struktur organisasi 4
yang sesuai kebutuhan
I

5 Pendelegasian wewenang dan


P
tanggung jawab yang tepat
35
Tugas dan Wewenang Bawaslu dalam
Pemilu
d. mengawasi pelaksanaan tahapan
Penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas:
1. pemutakhiran data pemilih dan penetapan

ASLU daftar pemilih sementara serta daftar

AW
pemilih tetap;

S B 2. penataan dan penetapan daerah pemilihan


G A DPRD kabupaten/kota;
TU 3.
4.
penetapan Peserta Pemilu;
pencalonan sampai dengan penetapan
c. mengawasi persiapan Pasangan Calon, calon anggota DPR, calon
Penyelenggaraan Pemilu, yang anggota DPD, dan calon anggota DPRD
terdiri atas: sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
1. perencanaan dan penetapan 5. pelaksanaan dan dana kampanye;
jadwal tahapan Pemilu; 6. pengadaan logistik Pemilu dan
pendistribusiannya;
2. perencanaan pengadaan logistik 7. pelaksanaan pemungutan suara dan
oleh KPU; penghitungan suara hasil Pemilu di TPS;
8. pergerakan surat suara, berita acara
3. sosialisasi Penyelenggaraan penghitungan suara, dan sertifrkat hasil
b. melakukan pencegahan Pemilu; dan penghihrngan suara dari tingkatTPS sampai
ke PPK;
dan penindakan terhadap : 4. pelaksanaan persiapan lainnya 9. rekapihrlasi hasil penghitungan perolehan
suara di PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU
dalam Penyelenggaraan Pemilu Provinsi, dan KPU;
1. pelanggaran Pemilu; sesuai dengan ketentuan 10. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan
a. menyusun standar tata 2. sengketa proses Pemilu suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu
laksana pengawasan peraturan perundang-undangan; susulan; dan
11. penetapan hasil Pemilu
Penyelenggaraan Pemilu
untuk pengawas Pemilu
di setiap tingkatan
e. mencegah terjadinya
praktik politik uang
g. mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan,
yang terdiri atas: i. menyampaikan
1. putusan DKPP; dugaan tindak pidana
2. putusan pengadilan mengenai pelanggaran Pemilu kepada
dan sengketa Pemilu; Gakkumdu;
f. mengawasi netralitas 3. putusan/kepuhrsan Bawaslu, Bawaslu
aparatur sipil negara, Provinsi, dan Bawaslu Ihbupaten/ Kota;
netralitas anggota Tentara 4. keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Nasional Indonesia, dan l(abupaten/Kota; dan
netralitas anggota 5. keputusan pejabat yang berwenang atas h.menyampaikan
Kepolisian Republik pelanggaran netralitas aparatur sipil negara, dugaan pelanggaran
Indonesia netralitas anggota Tentara Nasional kode etik
Indonesia, dan netrditas anggota Kepolisian Penyelenggara Pemilu
Republik Indonesia; kepada DKPP

WAS LU
A
TUG AS B
AS LU
S BAW
TUG A
m. melaksanakan
tugas lain sesuai
k. mengevaluasi dengan ketentuan
pengawasan Pemilu peraturan perundang-
undangan

j. mengelola,
memelihara, dan
merawat arsip serta
melaksanakan l. mengawasi
penyusutannya pelaksanaan Peraturan
berdasarkan jadwal KPU
retensi arsip sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan
WEWENANG BAWASLU

Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya


pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
mengahrr mengenai Pemilu

Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran, administrasi Pemilu;

memeriksa, mengkaji, dan memuttrs pelanggaran politik uang

menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus


penyelesaian sengketa proses Pemilu

merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil


pengawasan terhadap netralitas aparatur sipil-negara, netralitas anggota Tentara
Nasional Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia
Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota secara
berjenjang jika Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan
pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik, dugaan tindak pidana Pemilu, dan sengketa proses Pemilu;

Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota apabila terdapat hal
yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu LN;

mengangkat, membina, dan memberhentikan anggota Bawaslu Provinsi, anggota Bawaslu Kabupaten/Kota, dan
anggota Panwaslu LN

melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai