Anda di halaman 1dari 17

SALINAN

BUPATI BADUNG
PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI BADUNG


NOMOR 45 TAHUN 2O2O

, TENTANG

REMUNERASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANATEKI.I];I


DAERAH PUSA'I' KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN

DtrNGAN P.AHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATT BADUNG,

Menimbang : bah.va untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (1)


Peraturarr Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 20i8
tentang Badan Layanan Umum Daerah, perlu membentrils
Peraturan Bupati tentang Remunerasi Badan Layanan
Urnrrm Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusa.t
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan;

Mengingat : f. iJndang-Undang Nomor 69 Takrun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Bai:at dau
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negaia iRepubllk
Indonesia Tahun 1958 Nomor L22, Tastbahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nornor 36 Tahun 2009 tentaug


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OAg Nomor 1441, Tambahan Lembar€m Negara Repubiik
Indonesia Nomor 32591;

.). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OI4 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia. Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 55871 sebagaimana
tr:lah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2OLS tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nornor 23 Tahun 2OI4 tentang
Pr:merintahan Daerah (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun ?OLS Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 56791;
-7-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
nepiiUtit< Indonesia iahun 2019 Nomor 42, "lambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangql Daerah
sebagalmaaa telah ciiubah beberapa kali, terakhir dcugan
Peraiuran Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 20 11
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 20 I 1 Nomor 3 10);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018


tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badql
Lavanan Umum Daerah (Berita Negara Republik
Indone.riaTahun 2018 Nomor 1213);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURA,N BUPATI TENTANG REMUNERAS] BADAN


LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH FTUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS
I(trSEHATAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Badung'
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Badung'
3. Bupati adalah Bupati Badung.
4. Badan Layanan Umum Daerah, yang selanjutnya disebut BLUD
adaiahsistemyangditerapkanoiehUnitPelaksanaTeknisdinas/
badan daerah dalam memberikarr pel4yanaa kepada masya-rakat
yang mempunyai fleksibilitas daiam pola keuangan sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya'
5. Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut
Pimpinan BLUD adalah Kepa1a Radan Layanan Umum Daerah Pusat
Kesehatan Masyarakat Kabupaten pada Dinas Kesehatan'

ftit
-3-

o. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UP'I'D


adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
danlatatL kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas Kesehata-n..
7. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat yang,
selanjutnya disebut UmD Puskesmas ada-lah fasilitls tr-r:seirata.ir
masyal'ai<at yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyaraka.t
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derqj at kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerj anva'
8. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasiiitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginva yang berada di ting.liat
kecamatan di'wilayah Kabupaten Badung.
9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adaiah Warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina Kepegawaian unt"uk
menduduki Jahatan Pemerintahan .

10. Pelayaner.niiesehatan adalah pelayanan kesehatan peroran${a11


paripuma <Ji Frrskesmas meliputi upaya promotif, pr:eventif. 6;1""1v.1rif,
rehabiiitative.
11. Jasa Pelayanan adaiah imbalan yang diterima oleh pelaksana
pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka
observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi
medik dan/atau pelayanan lainnya.
12. Tarif adalah imbalan atas barang danlatau jasa yang diberikan oleh
UPTD Puskesmas termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi
dana dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari
biaya per unit layanan.
13. Sistem Remunerasi adalah suatu metode/cara pemanfaatan dan
pembagian pendapatan BLUD yang sah dalam bentuk insentif yang
diterima oleh pelaksana pelayanan dan petugas lainya berdasarkan
kreteria/indeks beban keda, indeks risiko, danlatau indeks lainya
yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
14. Indeksing adalah variabel yang ditetapkan untuk menghitung
besaran jasa peiayzuran.
-4-

15. Indeks dasar (Basic Ind.exl adalah pemberian indeks pada karyawan
berdasarkan pengalaman kerj'a dan masa keq'a dalam satuan
tahunan atau ukuran lain yang dipersamakan.
16. Indeks kemampuan (Competencg Indexl adalah pemberian indeks
pada karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dan /atau pelatihan
terakhir sebagai representasi kemampuan, penguasaan iltnu
pengetahuan dan ketrampilan.
17. Indeks risiko kerja (Rrsk Index) adalah pemberian indeks pad.a
karyawan berdasarkan penilaian risiko kerja yang berdampak pada
kesehatan, keselamatan dan/atau risiko hukum dalam menjaJani::air
tugasnya.
18. Indeks Jabatan (Position Index) adalah pemberian indeks pacia
karyawan berdasarkan jenjang jabatan yang disandangnya dalam
organisasi.
19. Indeks Kinerja (Performance Ind.exl adalah pemberian indeks pada
karyawan berdasarkan kinerja yang dihasilkan mela-lui penilaian
kinerja (perfonnance appralsat) yang telah ditetapkan dalam Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) atau penilaian Iain yang ditetapkan
berdasarkan kesepakatan kineda karyawan.
20. Bobot (Ratingl adalah pemberian bobot nilai pada setiap indeks
berd.asarkan kriteria bahwa indeks tersebut rating-nya lebih tinggi
satu dari.yang lain"
21. Dokter Tarnu adalah dokter dari Rumah Sakit yang atas dasar'
perjanj ian kerjasama diber ikan izin melaksanakan pelayanan rieri j.l':
spesialis sesuai kewenangannya (clinical piuilege\ di Puskesma$.
22. Pegawai aclalah Pegawai Puskesmas yang terdiri dari Pegawai Negr:ri
Sipil cian Non Pega,wai Negeri Sipil (Pegawai kontrak| yanpi ter':;-rjitt
secara resmi sebagai Pegawai di Badan Layanan Umum Daer:alr llnil-
Pelaksana T'el':nis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Dirra.s
Kesehatan.

BAB II
REMUNDRASI

Pasal 2

(1) Remunerasi BLUD UPTD Pu skesmas dilaksanakan berdasarkan


prinsip :

a. proporsionalitas;
w
-5-

b. kesetaraan;
c. kepatutan;
d. kewajaran;dan
e. kinerja.
(2) Proporsionalitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu
diukur dengan besarnya beban aset yang dikeloia dan besaran
pendapatai.
(3) Kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu
memperhatikan keberadaan BLUD UPTD Puskesmas:'' ,

(4) Kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yartu bahwa
remunerasi ]rang diterima dalam bentuk gaji, insentif, atau
honorarium merupakan hak pegawai yang patut diterima setelah
kew4jibannya sesuai beban kerja, tanggung jawab dan risiko ket-ja
yang telah ditunaikan.
(5) Kewajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu bahwa
besaran gaji, insentif, atau honorarium yang diterima ada-lah dalam
batas yang waja,r: pada pegawai sejenis sesuai prestasi kerja,
kompetensi,resiko, tanggung jawab dan posisi jabatan yang di
embannya;dan
(6) Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e yaitu bahwa
kinerja keuangan merupakan hasil dari kinery'a pelayanan.

Pasal 3

Pemberian reriunerasi kepada pegawar BLUD UPTD Puskesmas


bertuju an un',uk :

a. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di BLUD tJPTi)


Puskesmas dan untuk membangun citra pelayanan publik
Pemerintah Daerah kepada masya,rakat;
b. meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dan kineda keuangan di
BLUD UPTD Pnskesmas;
c. meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan di BLUD UF|D
Puskesmas;
d. meningkatkan motivasi dan disiplin kerja dalam mewujudkan
pelayanal kesehatan yang bermutu dan memuaskan sesual
tanggung jawab profesi dan tugas pokok masing-masing;
e. meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan di Puskesmas; dan
-6-

f. berjalannya fungsi pembinaan dan pengendalian manajemeu


pengelolaan Puskesmas secara berhasil guna.

Pasal 4

(1) Remunerasi diberikan kepada:


a. pejabat pengelola BLUD;dan
b. pegawai BLUD.
(2) Remunerasi sebagai dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan
tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme.
(3) Remunerasi dapat diberikan dalam bentuk:
a. gaji diberikan kepada Pejabat Pengelola BLUD dan Pegawai BLUD yang
Non PNS bersifat tetap setiap bulan;
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersjfat
tambahan pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c. insentif bagi Pegawai BLUD baik PNS maupun Non PNS;
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapat diluar gaji, tunjangan tetap dan insentif, atas
prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran setelah BLUD memenuhi syarat tertentu; dan
e, pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santutan purna jabatan
sesuai dengan kemampuan keuangan.
(a) Pejabat Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a menerima
remunerasi sebagai berikut:
a. bersifat tetap berupa gaji;
b. bersifat tambahan berupa;
1. tunjangan tetap;
2. insentif;dan
3. bonus atas prestasi.
c. pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja cian

profesional lainnya atau pensiun bagi PNS.


{5) Pegawai BLUD sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) huruf b menerjtna
remunerasi sebagai herikut :

a. bersifat tetap berupa gaji;


b. bersifat tambahan berupa insentif dan bonus atas prestasi; dan
c. pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi PNS.
-7-

Pasal 5

Remunerasi bagi pejairat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paliiig


banyak sebesar goot'o (sembilan puluh persen) dari remunerasi Pemimpin
BLUD UPTD Puskesmas.

Pasal 6

Gaji sebagaimana dimalEsucl clalam Pasal 4 ayat (3) huruf a diberikan den6:an
besaran sebagai berikut:
a. besaran gaji Pejabat Teknis BLUD non PNS disetarakan dengan PIJS

Golongan / ruang IIc dengan masa kerja 5 (lima) tahun;


b. besaran gaji pegawai BLUD non PNS ditetapkan berdasarkan kemamprlan
BLUD dan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 7

pegawai BLUD Non PNS diberikan tunjangan premi Badan Penyelengara


Jaminan Sosial sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 8

(1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf c diberikan
berdasarkan sllor individu (Raw Scorel.
pada ayat (1)
{2) Kriteria penghitungan skor individu sebagaimana dimaksud
mempertimbangkan:
a. pengalaman dan masa kerja (basic indexl;
b. kemampuall atau kompetensi (competencg index\;
c. risiko kerja (riskindexl;
d. jabatan yang disandan g (ltosition indexl;dan
e. hasii/capaian kineria (lterforrnance in'dexl'

BAB III
INDEX SKOR INDiVIDU
Pasal 9

(1) pengalaman dan masa kerja (basic lrylex) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
' ' B a;at (2) huruf a, dihitung secafa linear dengan pertambahan setiap tahun
berpedoman pacla Sf terakiir untuk PNS dan SK pertama bagi non PNS^

k'
-8-

(2) Kemampuan atau kompetensi (Competenng Indexl sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b, meliputi jenis tenaga dan ilmu pengetahuan
dengan rincian penilaian sebagai berikut :
a. SD sampai dengan SLTP di beri nilai 1 (satu);
b. D1 diberi nilai 2 ( dua );
c. D3 diberi nilai 3 (tiea);
d. S1 dan D4 Non kesehatan diberi nilai 4 (empat);
e. Si dan D4 Kesehatan diberi nilai 5 (lima);
f. 51 Profesi (Ners,Bd. Dan Apoteker) diberi nilai 6 (enam);
g. Dokter Umutn /Dokter Gigi diberi nilai B (delapan);
h. Strata 2l Dokter Spesialis diberi nilai 9 (sembilan);dan
i. Strata 3l Sub Spesialis Konsultasi nilai 10 (sepuluh).
(3) Risiko kinerja (Rls/t lnr\exJ sebagaimana dimaksud dalam Pasal I ayat {2)
huruf c dengan rincian penilaian sebagai berikut:
a. Risiko rendah meliputi pekerjaan Administrasi Perkantoran non Keuangan,
sta,f Promkes, Gizi dan Farmasi dan staf LKB diberi nilai 1 (satu);
b. Risiko $ectang rneliputi pekerjaan clearuing seruise laund.ry, pei.ugas
sanitasi, IPAL da-n hrcenerfltor, PPTi, tenaga keamanan dan sopir diberi
nila; 2 (dua);
c. Risiko Tinggi meliputi pelaksanaan pelayanan di iRNA, IRJ, radiologi dan
laboratorium diberi nilai 3 (tiga); dan
d. Risiko Sangat Tinggi meliputi pelaksanaan pelayanan IGD,VK,IMS/VC'I',
Kuasa Pengguna Anggaran / Penanggung jawab Keuangan / Bendahzu'a/ PPK
diberi nilai 4 (empat).

(4) Jabatan yang disandang {Position Indexl jabatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d dengan rincian penilaian sebagai berikut:
a. Kelompok Jabatan 1 meliputi pembinaan wilayah desa darbin posyandu,
Bidan desa, pelayanan Poli, anggota POIUA akreditasi , anggota Pokja
BLUD, Anggota Pokja ZI, Angota tim mutu diberi nilai 1 (satu);
b. Kelompok Jabatan 2 meliputi pemegarlg program Koordinator SISRUTE, c-
PUSK, Pic JKN Clinical Instructure tCI) Mahasiswa, koordinator LrAB
akreditasi diberi nrlai 2 idua);
c. Kelompok Jabatan 3 meliputi kepala unit / koordinator pelayanan, kefrala
puskeimas pembantu, koordinator upaya puskesmas, narasumber kaji
banding, ketua pohia akreditasi, pengelola JKN, pengelola BOK'
koordinator mutu, bendahara ketua tim kredensial, ketua Zl, anggata tim
remunerasi diberi nilai 3 (tiga);
d. Kelompok Jabatan 4 meliputi kepala unit Tata Usaha, Pejabat Keuangan
BLUD; pejabat Teknis BLUD, Ketua Tim Mutu, Ketua Tim Akreditasi,
Satuan Pengawas Internal Ketua Tim Remunerasi diberi nilai 4(empat); dan
'e. Kelompok Jabatan 5 meliputi kepala puskesmas, pimpin;rn FLUil'
Penanggungjawab .IKN, Penanggungjawab Mutu, Penanggu.ngiawab
akrediiasi puskesmas, Penanggungiawab pendidikan, Penanggungjarvab
BOK, Penanggungiawab ZI diberi nilai 5 (lima);

{5) Hasil Capaian Kinerja {Porformance Ind,exJ sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 8 ayat {2) huruf e dengan rincian sebagai berikut:
a. Hadir pada hari kerja dalam l(satu) bulan, diberi nilai t (satu) point per
hari;dan
b. Terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai
dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi 1 (satu) point kehadiran;
-9-

BAB IV
FORMULASI
Pasal lO

(1) Pemberian Remunerasi berupa insentif kepada Pejabat dax Pegawai BLULJ
sebagaimana dimaksud daiam Pasal 8 menggunakan formula perhitungan:
a. basic irulex meliputi niiai index 8 (delapan), bobot 1 (satu) dengan niiai skor
8 (delapan);
b. competencg index dengan pendiclikan terakhir meliputi nilai index !)

(sembilani ,bobnt 2 (drra) dengan nilai skor 19 (sembilan belas);


c. resk inrlex meliputi nilai index 4 [empat], bobot 3 (tiga] dengan nila.i skrrr i.2
(dua belas);
d. position index meliputi nilai index 5 (lima), bobot I (satu) dengan nilai sl<or
20 (dua puluh);
(2) Totai Skor ( Poin ) Individu merupakan akumulasi nilai yang dicapai dengan
kriteria sebagaimana di maksud dalam Pasal 8 ayat (2).

BAB V
SUMBER DANA
Pasal 11

(1) Sumber angga,rar remunerasi berasal dari pendapatan peiayanan


kesehatan dan sumber lain yang sah pada BLUD UPID Puskesmas.
(2) Sumber iain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)' antara
iain meliputi:
a. pendapatan dari kapitasi JKN;
b. pendapatan non kapitasi JKN;
c. pendapatan retribusi Pasien;
d. pendapatan dari KBS;
e. pendapatan dari sewa gedung, lahan atau ruangan;
f. keuntungan pengelolaan depo farmasi (unit Pelayanan Farmasi) di
BLUD UPID. Puskesmas;
g. selisih lebih dari tarif pelayanan yang diselenggarakan dengan
pihal ketiga/atau paket-paket pelayanan kesehatan; dan
d,an

h. pendapatan dari pelayanan pendidikan dan penelitian peserta


didik di BLUD UPID Puskesmas (pembimbingan praktik atau
klinik atau peneiitian ldinik atau
penelitian manajemen
Puskesmas).
V
^A
-10-

BAB VI
TIM REMUNERASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA
TBKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

Pasal 12

(1) Dalam rangka pelaksanaan Remunerasi BLUD UPTD Puskesmas'


Pimpinan BLUD membentuk Tim Remunerasi Puskesmas.
(21 Tim Remunerasi BLUD UPTD Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertugas dan bertanggungjawab dalam :

a. menyusun pedoman penilaian indeksing untuk pembagian pos


kebersamaan;
b. mengelola dan memfasititasi keluhan karyawan terhadap
implementasi Remunerasi;
c. menghimpun, memverifikasi, dan mengolah (menghitung) tcrtal
poin indeksing dari semua unit kerja yang sudah melakukan
penelitian ;endiri (sef asessment ) masing-masing karyawan yan'g
bekeria di unit kerjanya berdasarkan pedortran penilaian
indeksing vang sudah ditetapkan; dan
d. mengajukal usulan pembayaran kepada Pimpinan BLIJD uniltk
dibavarta.n kepada masing-masing narna da-lam daftar penerinta
remune rasi ,letiap bulannya.

BAB VI
TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 13

(1)TindakanpelayanankesehatanpersalinanBLUDUPTDPuskesmas
meliputi tindakan per:salinan umum dan klaim non kapitasi'
(21 Penerimaan insentif dari tindakan pelayanan kesehatan persalinan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diterimakankepadapelaksana
sebesar 50o/o (lima puluh persen) dari jasa pelayanan '

BAB VII
PENINJAUAN REMUNERASI
Pasal 14
Pemimpln BLUD melakukan peninjauan upah secara berkala untr-tk
penyesuaial harga kebutuhan hidup dan /atau peningkatan produktivitas
kerl'a dengan mempertimbaagkan kemampuan BLUD UPTD Puskesmas'
-11-

BAB VIII
KRITERIA PENERIMA REMUNERASI
Pasal 15

(1) Remunerasi bagi pemberi pelayanan langsung diberikan kepada


setiap karyawan yang berhak sesuai kriteria yang ditetapkan.
(2) Kriteria penerima remunerasi pemberi jasa pelayanan langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. tenaga medis dan tenaga keperawatan atau kebidanan yang
berhak secara individu atas jasa pelayanan profesi yang teia,h
ditunaikan;
b. tim keperawatan, tim kebidanan, atau tim kesehatan lain
(farmasis, anaiisa medis, radiograper, fisioterapis, ahli gizi dan
tenaga kesehatan lainnya) yang kinerjanya tidak bisa dinilai
secara individu; dan
0. noi: PNS atau Pegawai Pemerintah deugan Pe{anjian
pegavzai.
Kerja (PPPK) pada puskesmas yang tugasnya memberikan
pelayanan .langsung kepada pasien.
(3) Pemanfaatan dan pembagian jasa pelayanan tidak langsuirg
cliberikan kepada:
a. pemimpin BLUD UP|D Puskesmas;
b. peja.bat Pengek:la; dan
c, karyarva.n IJLUD UP|D Puskesmas yang secara tidak langsr.tng
memba.ntrr cian/atau memungkinkan pelayanan kesehatan dapa.t
dilakukan cleh pemberi pelal'snst langsung di Unit Kerja
Pelayanan (instalasi).

BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 16

(1) Pemimpin BLUD secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi


pelaksanaan I implementasi sistem remunerasi.
(2) Pemimpin BLUD melakukan pengukuran Indeks Kepuasan
Karyawan (lKK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM} sebagai
indikato:: kepuasarr terhadap pelaksanaan sistem remunerasi dan
indikator kinerja pelayanan kesehatan yang bermutu.
(3) Pimpinan BLUD wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Peiayanan Publik (LAKIP) dan Laporan Kinerja Pelayanan dan
Laporan Kinerj'a Keuangan setiap tahun.
"q
ilA
-L2-

t4l , Lapora:r sebagaimana dimaksud pada ayat {3} disampaikan keparla


Bupati melalui Sekretaris Daerah.
t"

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggat diundangkan.


Agar setiap orang mengetatruinya, memerintahkan pengundangall
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Badung.

Ditetapkan di Mangupur:a
pada tanggsl 16 JUU 2020

NG,

Izu PRASTAry

Diundangkan di Azf anguptra

PATEN BADUNG,

ffi!
,a

YAN ADI ARNAWA


flFD:
H KABUPATEN BADUNG TAHUN 2O2O NOMOR 4$

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagran Hukum dan HAM
Setda. Kabupaten Badung,

NrP. 19720510 199903 1 008


LAMPIRAN
PERATI"JRAN BUPATI BADUNG
NOMOR 45 TAHUN 2O2A
TENTANG
REMUNERASI BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH PUSAT KESEHATA}I
MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN

A. Dasar Perhltungan Indeks Dasar IBASIC INDEi tI

NO. DASAR PERHTTUNGAN NILAI INDEKS


Setiap gqji pokok pegawai sebesar Rp.
I
I 500.000,- dinilai sama dengan 1 (satu) Rp.500.000,-=1{satu)
nilai indeks
Setiap gqji pokok pegawai non ASN
2 (kontrak daerah) Rp. 1.000.000,- dinilai Rp. 1.000.000,- = 1 (satui
sama denga.n 1 (satu) nilai indeks

Catatan:
1. Gaji pokok berdasarkan SK Gaji Berkala Terakhir.
2, Gqii Pegawai BLUD Non PNS (PPPK) menyesuaikan.
3. Daiam hal ada perbedaan besarnya gaji tenaga medis PNS dengan tenaga
medis PPPK Non PNS, maka dilakukan penyetaraan yang ditetapkan
dengan keputusan Pemimpin BLUD

B. Dasar Perhitungan Indelss Kemampuan TCOPETEJVCY INDEII].

NO. DASAR PERHITUNGAN NILAI INDEKS


Jenjang Pendidikan Forrnal llinier dengan pekerJaannyaf
a
1 SD - SLTA ,L

2 D1 2

3 D3 ?

.tA 51 dan D4 Non Kesehatan +

5 S1 da.n D4 Kesehatan 5
6 I Profesi (Ners, Bd. dan Apoteker) 6
7
S

Dokter Umrrm / Dokter Gigi I i.j


8 Strata 2 I Dokter Spesialis I
9 Strata.3 / llub Spesialis Konsultan 10 -l
Catatan Tenaga i\on A.SN : -t
o Tenaga Urnum (Administrasi, cleaning services, sopir, security)
,l
disetarakan dengal $VIA
o Paramerjis dan tenaga kesehatan lainnya disetarakan dengart rnai<strtral
pendidikan D3
. 51 Profesi disetarakan dengan S1/D4 Kesehatan
-2-

C. Dasar Perhitungan Indeks Rtslko fRISII INDEi {)


NO" NA SARITNiET-fiNJM*NW TINGKAT RISIKO NILA1 INDEit$

1
Tingkat Risiko Rendah :

a. Beker.l'a di Administrasi Perkantoran non


Keuangan 1

b. Staf Promkes
c. Petugas Pelayanan Gizi
d. Petugas Pelayanan Farmasi
e. Staf LKB

2 Tingkat Risiko Sedang :

a. Petugas Cleaning Services


b. Petugas Laundry 2
c. Petugas Sanitasi
d. Petugas IPAL dan Incenerator
e. PPTI
f. Tenaga Keamanan
i g. Tenaga Sopir

3 Tingkat Risiko'linggi :

/t
J
a. Pelaksana pelayanan di IRNA
b. Pelaksana pelayanan IRJ
c. Radiologi
d. Laboratorium

4 Tingkat Risiko Sangat Tinggi :

a. Peiaksana Pelayanan IGD


b. Pelaksana Pelayanan VK +
c. Pelaksana Peiayanan IMS/VCT
d. Kuasa Pengguna Anggaran
e. Penanggung Jawab Keuangan
f. Bendahara
g. PPK
-3-

D. Dasar Perhltungan Indeks Jabatan {POSffIOff INDF.XI


NO NASNN :FNNXIN NU}TGAI{ TENGI{AT .'ABATAN NTLAI INDEKS

I KELOMPOK JAFJATAN 1 :
Pembina Wilalrsl Desa
Darbin Posyandr-r
Bidan Desei
Pelayanal Poli
Anggota POKJA Akreditasi
Anggota Pokia BLUD
Anggota Po$a Zona Integritas (ZI)
Anggota Tim Mutu
2. KELOMPOK JABATAN 2 :
Pemegang program
Koordinator SISRUTB, e-PUSK, Pic JKN 2
Clinical Instructure (CI) Mahasiswa
Koordinator BAB Akreditasi
3. KELOMPOK JABATAN 3 :
Kepala unit / Koordinator Pelayana-n
Kepala Puskesmas Pembantu
Koordinator Upaya Puskesmas
Narasumber Kaji Banding I

Ketua Pokja Akreditasi I

Pengelola JKN 3
Pengelola BOK
Koordinator Mutu
Bendahara
Ketua Tim Kredensial
Ketua ZI
Anggota Tim Remunerasi
4 KELOMPOK JABATAN 4 :
Kepala Unit Tata Usaha
Pejabat Keuangan BLUD
Pejabat Teknis BLUD 4
Ketua Tim Mutu
Ketua Tim Akreditasi
Satuan Pengawas Internal
Ketua Tim Remunerasi
5 KELOMPOK JABATAN 5 :
Kepala Puskesmas
Pimpinan BLUD
Penanggung jawab JKN
q
Penanggung jawab Mutu
Penanggung jawab Akreditasi Puskesmas
Penar: ggung jawab Pendidikan
Penanggung jawab BOK
Penanggung jawab ZI
4-

E. Performance Index (PI|

NO. DASAR PERHITUNGAN INDEKS KINERJA NILAI INDEKS


1
a
Hadir pada hari keqja dalam satu bulan, I
diberi nilai 1 (satu) point per hari
Terlambar hadir atau pulang sebelum
2
waktunya -yang diakumulasi sampai -1
dengan 7 {tujuh) jam, dikurangi 1 (satu) I

point kehadiran
Performance Index (P4; .
pt : Jumlah kehadiran
Jumlah hari keria dalam satu bulan
Catatan :
a) Ketidakhadiran karena sakit paling banyak 2 (dua) hari kerja tetap
diberikan nilai
b) Penugasan keclinasan oleh pejabat yang benpenang tetap diberikan
nilai

E' Rekapitulasi R.emrr.ner,qsi,


RATING
NO. PARAMETER PENGUKURAN 1]'{DEKS SKOR
(BOBOT)
I Basic Index 8 I
8

Competency Index : Pendidikan 2 18


2 9
Terakhir
3 Risk index 4 3 I2
Position Index
A
-r 5 8 40
Total Skor (Point) Individu 78
Karyawan
Formula Perhitungan Remunerasi :

n=tm
-{@ . @. @ . @},
xlr-"1 --'il l;:lj:::
I TotalJumlah Seluruh Poin I
I

PI (TOTAT, SKOR PT]GAWAI YANG BERSANGKTITAN)

REMITNERASI- v|ruMLAHgANA,J,ASA
^I PELAYANAII I
I
.IOTAL
SKOR PLTSKESMAS

Catatan :

1. Competency dan risk index dipilih yang tertinggi


2. Position index merupakan akumulasi point dari jumlah posisi yang
menj adi tanggungiawabnYa
3. Dari- total ifior individu karyawan, kemudian dijumlahkan secara
keseluruhan karyawan (agreegat), maka menjadi total skor pembagian
jasa pelayanan di Puskesmas
4. Total alokasi pos remunerasi = total skor pembagran remunerasi di
' r'.
Puskesmas _l'
4^
-5-

5. Nilai, rupiah per skor (poin) = total alokasi pos rirnunerasi AiUagi totat
skor (poin) tingkat Puskesmas
6. Nilai rupiah yang diterima individu sebagai remunerasi setiap
bulannya = total skor (poin) yang dicapai individu karyawan dika.likan
nilai rupiah per-skor (nomor 3 )

PRASTApn,

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagran Hukum dan HAM
Setda. Kabupaten Badung,

e Asteva Yudhya
NrP. 19720510 199903 I OO8

Anda mungkin juga menyukai