Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN BUPATI ENDE

NOMOR TAHUN
TENTANG
REMUNERASI JASA PELAYANAN BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ENDE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI ENDE,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan kepada masyarakat, Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ende,
memerlukan Sumber Daya Manusia yang profesional,
berkualitas dan berkomitmen sehingga dapat diberikan
insentif yang layak dan adil;
b. bahwa berdasarkan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah, remunerasi diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah berdasarkan usulan
Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, dan huruf b maka perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Remunerasi
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Ende;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah-daerah Tk. I Bali, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 85 Tahun 2015
tentang Pola Tarif Nasional Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 9);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun


2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
6. Peraturan Bupati Ende Nomor 32 Tahun 2012
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan BLUD RSUD Ende (Berita Daerah
Kabupaten Ende Tahun 2012 Nomor 32) ;

7. Peraturan Bupati Ende Nomor 8 Tahun 2021


tentang Struktur Organisasi Tata Kerja RSUD
Ende;

8. Peraturan Bupati Ende Nomor …. Tahun ….


tentang Tata Kelola Badan Layanan Umum
Daerah pada Rumah Sakit Umum Ende (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2022 Nomor
…..);

9. Keputusan Bupati Ende Nomor 384 Tahun


2012 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Ende sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG REMUNERASI BADAN


LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH ENDE.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Ende.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur


penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Ende.
4. Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah yang
selanjutnya disingkat dengan BLUD RSUD adalah Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Ende.
5. Direktur adalah Direktur BLUD RSUD.

6. Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah yang


selanjutnya disebut Dewan Pengawas adalah organ yang ditunjuk
oleh Bupati untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah.
7. Sekretaris Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah yang
selanjutnya disebut Sekretaris Dewan Pengawas adalah organ di
luar Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah yang
ditunjuk oleh Bupati untuk membantu kelancaran tugas Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum Daerah.
8. Pegawai BLUD RSUD adalah Pegawai BLUD RSUD Ende yang
terdiri dari Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara.

9. Aparatur Sipil Negara BLUD RSUD yang selanjutnya disebut ASN


BLUD RSUD adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada BLUD
RSUD Ende terdiri dari tenaga medis dan non medis.
10. Pegawai Non Aparatur Sipil Negara BLUD RSUD yang selanjutnya
disebut Pegawai Non ASN BLUD adalah Pegawai yang bekerja
pada BLUD RSUD Ende yang terdiri dari Pegawai Tetap Non PNS
BLUD dan Pegawai Tidak Tetap Non PNS BLUD.

11. Pegawai Tidak Tetap Non ASN BLUD adalah pegawai yang diatur
dengan Perjanjian Kerja sama.

12. Remunerasi adalah imbalan kerja yang dapat berupa gaji,


tunjangan tetap, insentif, jaminan sosial dan pensiun.

13. Sistem Remunerasi Jasa Pelayanan BLUD RSUD Ende adalah


sistem pengupahan yang meliputi insentif, penghargaan (reward),
dan tunjangan.
14. Insentif BLUD RSUD Ende adalah insentif jasa pelayanan
15. Jasa pelayanan merupakan imbalan yang diterima oleh pemberi
pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka
Pelayanan Medis, Pelayanan Penunjang Medis dan/atau
pelayanan lainnya.
16. Jasa pelayanan RSUD Ende adalah tambahan pendapatan
bagi direktur dan seluruh karyawan yang diberikan atas
dasar prestasi kerja, risiko kerja dan beban kerja, yang
dananya bersumber dari komponen tarif/jasa pelayanan
yang termasuk dalam komponen tarif dan atau yang diatur
secara khusus oleh peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku;
17. Sistem Pembagian Jasa Pelayanan adalah suatu metode/cara
pemanfaatan dan pembagian komponen jasa pelayanan dari
pendapatan yang diterima oleh pelaksana pelayanan dan petugas
lainnya berdasarkan kriteria/indeks beban kerja, indeks risiko,
dan/atau indeks lainnya.
18. Tindakan Pendelegasian adalah tindakan medik yang dilakukan
oleh dokter, karena sesuatu hal tindakan medik tersebut
dilimpahkan secara tertulis kepada perawat/ bidan/penata/
petugas kesehatan lainnya.
19. Tindakan Kolaborasi adalah tindakan medik yang dilaksanakan
oleh perawat/ bidan/ penata/ petugas kesehatan lainnya atas
permintaan tertulis dari tenaga medis.
20. Indeksing adalah variabel yang ditetapkan untuk menghitung
besaran jasa pelayanan.
21. Indeks Dasar adalah pemberian indeks pada pegawai
berdasarkan pengalaman kerja dan masa kerja dalam satuan
tahunan atau ukuran lain yang dipersamakan.
22. Indeks Kemampuan adalah pemberian indeks pada pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan dan/atau pelatihan terakhir
sebagai representasi kemampuan, penguasaan ilmu pengetahuan
dan keterampilan.
23. Indeks Risiko Kerja adalah pemberian indeks pada pegawai
berdasarkan penilaian risiko kerja yang berdampak pada
kesehatan, keselamatan dan/atau risiko hukum dalam
menjalankan tugasnya.
24. Indeks Kegawatan adalah pemberian indeks pada pegawai
berdasarkan tugas kesehariannya yang membutuhkan tingkat
kecepatan, ketepatan, dan penyegeraan pelayanan dalam rangka
penyelamatan jiwa (life saving) atau kegawatdaruratan lainnya.
25. Indeks Jabatan adalah pemberian indeks pada pegawai
berdasarkan jenjang jabatan yang disandangnya dalam
organisasi.
26. Indeks Kinerja adalah pemberian indeks pada pegawai
berdasarkan kinerja yang dihasilkan melalui penilaian kinerja
(performance appraisal) yang telah ditetapkan dalam Sasaran
Kinerja Pegawai atau penilaian lain yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan kinerja pegawai.
27. Bobot (Rating) adalah pemberian bobot nilai pada setiap indeks
berdasarkan kriteria bahwa indeks tersebut ratingnya lebih tinggi
satu dari yang lain.
28. Kinerja adalah hasil kerja dari pegawai secara tim kerja berupa
kinerja pelayanan dan kinerja keuangan yang terukur

Bagian Kedua

Maksud, Tujuan dan Prinsip

Pasal 2

Maksud pemberian Remunerasi Jasa Pelayanan pada BLUD RSUD


Ende, meliputi:
1. Pedoman bagi BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Ende dalam
pemberian remunerasi jasa Pelayanan.
2. Memberikan kepastian hukum dalam pemberian remunerasi kepada
pegawai BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Ende dalam meningkatkan
kinerja pelayanan.
3. Memberikan imbalan secara proporsional, setara, patut, wajar dan
berbasis kinerja.

Pasal 3

Tujuan pemberian Remunerasi Jasa Pelayanan pada BLUD RSUD Ende,


meliputi:
1. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada BLUD RSUD Ende dan
untuk membangun citra pelayanan publik Pemerintah Daerah kepada
masyarakat;
2. meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dan kinerja keuangan pada
BLUD RSUD Ende;
3. meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai pada BLUD RSUD Ende;
4. meningkatkan motivasi dan disiplin kerja dalam mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan memuaskan sesuai tanggung jawab profesi
dan tugas pokok masing-masing;
5. meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan pada BLUD RSUD Ende; dan
6. berjalannya fungsi pembinaan dan pengendalian manajemen
pengelolaan BLUD RSUD Ende secara berhasil guna.

Pasal 4

Remunerasi Jasa Pelayanan BLUD RSUD Ende ditetapkan berdasarkan


prinsip :
1. proporsionalitas, bahwa pemanfaatan dan pembagian remunerasi Jasa
Pelayanan atas dasar proporsi antara pemberi pelayanan langsung dan
pemberi pelayanan tidak langsung berdasarkan kesepakatan bersama
antara pemangku kepentingan. Remunerasi dalam bentuk insentif Jasa
Pelayanan yang diterima oleh pemberi pelayanan langsung secara
proporsional lebih besar dibandingkan dengan pemberi pelayanan tidak
langsung.
2. kesetaraan, Pembagian remunerasi insentif Jasa Pelayanan memperhatikan
keberadaan rumah sakit sekitar.
3. kepatutan, merupakan hak pegawai yang patut diterima setelah
melaksanakan kewajibannya sesuai beban kerja, tanggung jawab dan risiko
kerja yang telah ditunaikan berdasarkan kemampuan keuangan BLUD
RSUD Ende.
4. kewajaran, besaran Remunerasi merupakan batas yang wajar pada
pegawai sejenis sesuai prestasi kerja, kompetensi, risiko, tanggung jawab,
dan posisi jabatan yang diembannya.
5. kinerja, besaran Remunerasi insentif Jasa Pelayanan disesuaikan dengan
kinerja masing-masing pegawai.
BAB II
ASAS REMUNERASI

Pasal 5

1. Asas remunerasi terdiri atas:

a. asas pengalokasian; dan

b. asas pendistribusian.

2. Asas pengalokasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a


adalah:
a. Proporsional, yaitu diukur berdasarkan besaran pendapatan jasa
layanan BLUD RSUD Ende yang diterima;
b. Setara, yaitu memperhatikan pelayanan sejenis;

c. Patut, yaitu disesuaikan dengan kemampuan dalam memberikan


imbalan kerja kepada pegawai dan kebutuhan pengembangan BLUD
RSUD Ende.
d. Wajar, yaitu menurut keadaan yang ada sehingga tidak ada
penyimpangan;
e. Kinerja, yaitu prestasi atau hasil kerja yang ditunjukkan baik secara
individu, tim ataupun organisasi, yang berhasil mencapai target
kinerja yang ditetapkan oleh organisasi.
3. Asas pendistribusian untuk medis mendasarkan pada kinerja
pelayanan yang dilakukan.
4. Asas pendistribusian untuk non medis berdasarkan pada grading
jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.
5. Keterbukaan
Prinsip keterbukaan ini bercirikan adanya mekanisme transparansi
penghasilan rumah sakit, termasuk besarnya jasa pelayanan yang
dihasilkan oleh masing-masing instalasi/ unit/ individu dan terbuka
untuk diketahui oleh petugas.
6. Remunerasi insentif Jasa Pelayanan diberikan dengan menyesuaikan
kemampuan keuangan BLUD RSUD Ende berdasarkan pendapatan
yang diterima (cash basis).

BAB IV
BENTUK REMUNERASI JASA PELAYANAN

Pasal 6

Remunerasi Jasa pelayanan diberikan dalam bentuk :

a. Insentif Jasa Pelayanan; dan

b. Penghargaan (reward).

BAB V
PENGANGGARAN

Pasal 7

1. Penganggaran Remunerasi jasa Pelayanan berasal dari sumber dana


pendapatan BLUD RSUD Ende
2. Direktur menganggarkan remunerasi jasa pelayanan dalam RBA RSUD
Ende sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan
mempertimbangkan:
a. kinerja pelayanan;

b. kemampuan keuangan BLUD RSUD Ende;

c. pengendalian mutu pelayanan; dan

d. pengendalian biaya.
BAB VI

PENERIMA REMUNERASI JASA PELAYANAN

Pasal 8

1. Setiap pegawai BLUD RSUD Ende berhak mendapatkan remunerasi jasa


pelayanan.

2. Setiap pegawai BLUD RSUD Ende dengan status kepegawaian adalah


tenaga BLUD RSUD Ende, mendapatkan remunerasi jasa pelayanan
yang telah terinklude dalam gaji yang diterima.

3. Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas

BAB VII

PEMBERIAN REMUNERASI
Bagian Kesatu

Insentif
Pasal 9

Insentif Jasa pelayanan dapat diberikan kepada Pegawai BLUD RSUD Ende
sesuai kemampuan keuangan BLUD RSUD Ende;

BAB VIII
KELOMPOK PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN
Pasal 10

Kelompok pusat pendapatan dan Revenue Center terdiri atas :


1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Intensive Care Unit
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Farmasi
7. Instalasi Radiolagi
8. Instalasi Labortorium
9. Instalasi Gizi
10. Instalasi Rehabilitasi Medik
11. Pemulasaran Jenazah
12. Ambulance
13. Pembakaran Sampah Medis
14. Pelayanan Biaya Pendidikan dan penelitian
15. Pendapatan lainnya yang sah.

Pasal 10
Kelompok pusat pembiayaan atau Cost Center, terdiri atas :
1. Direktur
2. Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite
Keselamatan
3. Kepala Bagian dan Para Kepala Bidang
4. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Instalasi,
Kepala Ruangan dan Koordinator, dan
5. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah
Sakit (IPSRS)

BAB IX
KOMPONEN JASA PELAYANAN DALAM TARIF RUMAH SAKIT
Pasal 11

1. Tarif Rumah Sakit terdiri dari Jasa Sarana dan Jasa Pelayanan
2. Jasa Sarana adalah Imbalan yang diterima rumah sakit atas pemakaian
sarana termasuk bahan kimia, bahan radiologi, alat dan fasilitas yang
digunakan dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan
rehabilitasi serta pelayanan lainnya
3. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana yang
secara langsung melakukan pelayanan kepada pasien dalam rangka
observasi, asuhan keperawatan, asuhan kebidanan, diagnosis,
pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik, dan atau pelayanan
lainnya.
4. Jasa pelayanan yang tercantum di dalam komponen tarif bukanlah
insentif
5. Jasa medis, jasa keperawatan, jasa kebidanan, jasa tenaga keteknisian
medik, dan jasa tenaga teknis yang tercantum di dalam tarif rumah sakit,
disebut sebagai insentif setelah diatur distribusinya dalam sistem
remunerasi jasa pelayanan.
6. Jasa Dokter adalah pendapatan individu yang dihasilkan akibat
pelayanan pelayanan dokter dan bagian dari jasa pelayanan rumah sakit
yang tercantum dalam komponen tarif rumah sakit dan bersifat individu.
7. Jasa keperawatan adalah pendapatan kelompok perawat yang
dihasilkan akibat pelayanan keperawatan dan pelayanan delegatif/
kolaboratif yang merupakan bagian dari jasa pelayanan rumah sakit
yang tercantum dalam komponen tarif rumah sakit.
8. Jasa kebidanan adalah pendapatan kelompok bidan yang dihasilkan
akibat pelayanan kebidanan fisiologis dan pelayanan delegatif/
kolaboratif yang merupakan bagian dari jasa pelayanan rumah sakit
yang tercantum dalam komponen tarif rumah sakit
9. Jasa kefarmasian adalah pendapatan kelompok farmasi yang dihasilkan
akibat pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian dari jasa
pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam komponen tarif penjualan
obat dan bahan habis pakai rumah sakit dan besifat kelompok.
10. Jasa tenaga keteknisian medis adalah pendapatan kelompok yang
dihasilkan akibat pelayanan keteknisian medis yang merupakan bagian
dari jasa pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam komponen tarif
rumah sakit.

11. Jasa pelaksana teknis adalah pendapatan kelompok yang dihasilkan


akibat pelayanan tenaga pelaksana teknis non kesehatan yang
merupakan bagian dari jasa pelayanan rumah sakit yang tercantum
dalam komponen tarif rumah sakit
BAB X
PROPORSI BESARAN JASA PELAYANAN DALAM TARIF
Pelaksana
Jasa
No Jenis Pelayanan Dokter/ Operator / Instalasi
Pelayanan
/ Unit
1 2 3 4 5
Dokter Umum:
a. Pemeriksaan / Visite 100% 75% 25%
b. Tindakan Kolaborasi 100% 40% 60%
c. Tindakan
40%
Pendelegasian 100% 60%
1
2 Dokter Spesialis dan dr.Spesialis Asisten Dokter
Asisten Dokter
a. Pemeriksaan /
Visite /Konsul 100% 54.25% 23.25% 22.5%
b. Tindakan Non
Operatif 100% 54.25% 23.35% 22.5%
c. Tindakan Kolaborasi 100% 28% 12% 60%
d. Tindakan
Pendelegasian 100% 42% 18% 40%
3 Ruang Bersalin
a. Pemeriksaan/Visite/
Konsul 100% 54.25% 23.25% 22.5%
b. Tindakan Non Operatif 100% 54.25% 23.35% 22.5%
c. Tindakan Kolaborasi 100% 28% 12% 60%
d. Tindakan
Pendelegasian 100% 42% 18% 40%
4 Dokter

Bedah Sentral Operator Asisten Anastesi Anak

100% 25%
a. Tindakan Operatif 15.75 22.50
Non Sectio Cesarea 36.75 % % % 0%
Sectio Cesarea 100% 26.2 11.25 24.75 12.7 25%
5% % % 5%
b. Tindakan 30% 70%
Pendelegasian
100%

Pelaksana
Jasa
No Jenis Pelayanan Dokter/ Operator / Instalasi
Pelayanan
/ Unit
1 2 3 4 5
5 Dokter Gigi Spesialis /
Dokter Gigi
a. Pemeriksaan / 100%
Visite /Konsul 77.5% 22.5%
b. Tindakan 100% 65% 35%
c. Tindakan 100%
Pendelegasian 60% 40%
6 Perawat (Askep)
Pelayanan Unit / Ruang 100% 100% 0%
7 Radiologi
100% 70%
Pemeriksaan/ Konsul 30%
a. USG 100% 70% 30%
8 Farmasi
100%
a. Resep 0% 80%
b. Dokter pembuat 20% 0%
resep
9 Laboratorium
Pemeriksaan/ Konsul 35% 65%
100%
10 35% 65%
Tindakan Fisioterapi
100%
11 Elektromedik/ + EKG
Pemeriksaan 100% 77.5% 22,5%

Tindakan Kolaborasi 40% 60%


100%
Tindakan Pendelegasian 100% 60% 40%
12 Hemodialisa
Tindakan Pendelegasian 100% 40% 60%
13 Gizi
a. Pelayanan 100% 30% 70%

b. Konsultasi 100% 70% 30%

14 Ambulance
Pelayanan 100% 70% 30%

15 Pemulasaran Jenazah 100% 70% 30%


16 Bank Darah 100% 30% 70%
17 Visum et Repertum 100% 70% 30%

Pasal 12

1. Proporsi besaran jasa pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian


adalah 50% (lima puluh persen ) dari total jasa pelayanan diberikan ke jasa
langsung.

2. 50% (lima puluh persen) jasa pelayanan didistribusikan kepada kelompok


jasa tidak langsung medis 35% (tiga puluh lima persen), tidak langsung non
medis 35% (tiga puluh lima persen) dan manajemen 30% ( tiga puluh persen)

BAB VII

PEMBAGIAN JASA PELAYANAN

Pasal 13

Pembagian jasa pelayanan yang dilaksanakan pada jam kerja/pagi dengan


perincian sebagai berikut :

a. Jasa langsung = 60% (enam puluh persen)


b. Jasa tidak langsung medis = 15% (lima belas persen)
c. Jasa tidak langsung non medis = 10% (sepuluh persen)
d. Jasa manajemen = 15% (lima belas persen)

Pasal 14

Pembagian jasa pelayanan yang dilaksanakan di luar jam kerja atau cito
dengan pembagian sebagai berikut:

a. Jasa langsung = 75% (tujuh puluh lima persen)


b. Jasa tidak langsung medis = 5% (lima persen)
c. Jasa tidak langsung non medis = 7,5% (tujuh koma lima persen)
d. Jasa manajemen = 12,5% (dua belas koma lima persen)

Pasal 15

Pembagian jasa pelayanan yang dilaksanakan oleh dokter tamu/ konsultan


dengan pembagian sebagai berikut :

a. Jasa langsung = 80% (delapan puluh persen)


b. Jasa tidak langsung medis = 5% (lima persen)
c. Jasa tidak langsung non medis = 5% (lima persen)
d. Jasa manajemen =10% (sepuluh persen)

BAB X

PENGHARGAAN (REWARD) DAN TUNJANGAN

Pasal 21

1. Penghargaan (reward) diberikan kepada pegawai rumah sakit untuk


memberikan motivasi kerja.
2. Penghargaan (reward) bisa dalam bentuk tunjangan hari raya atau
penghargaan lain.
3. Tunjangan diberikan kepada pegawai rumah sakit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

BAB XI

KETENTUAN LAIN – LAIN

Pasal 22
1. Insentif langsung maupun yang tidak langsung dibayarkan minimal
setelah 1 (satu) bulan setelah penerimaan.
2. Skor individu dihitung oleh atasan yang bersangkutan dan diperhitungkan
total skor individu yang menjadi skor rumah sakit dilaksanakan oleh
Bagian Tata Usaha BLUD RSUD Ende.

3. Skor individu dapat dievaluasi setiap 3 (tiga) bulan.


4. Pembayaran insentif dilaksanakan oleh Sub Bagian Keuangan BLUD RSUD
Ende.
5. Besaran insentif bagi setiap pegawai bisa berbeda setiap bulan tergantung
pada besar kecilnya remunirasi jasa pelayanan.
6. Skor individu bisa berubah setiap bulan tergantung kepada perubahan
besarnya gaji pokok (basic), pendidikan dan pelatihan (competency), resiko
(risk), emergensi (emergency), posisi atau jabatan (position), dan kinerja
(performance ).

BAB X
PENGHENTIAN PENGHITUNGAN JASA PELAYANAN

Pasal 23

(1) Pemberian Jasa Pelayanan dihentikan apabila Pegawai:

a. meninggal dunia;

b. tugas belajar;

c. bebas tugas;

d. diperbantukan pada instansi di luar Pemerintah Kabupaten Ende;

e. berstatus sebagai pegawai titipan yang bekerja di luar Pemerintah


Kabupaten Ende;
f. mutasi keluar Pemerintah Daerah terhitung sejak tanggal
melaksanakan tugas ditetapkan;

g. cuti melahirkan, cuti di luar tanggungan negara, atau cuti besar;

h. diberhentikan sementara;

i. memasuki batas usia pensiun sesuai Surat Keputusan pensiun.

(2) Penghentian pemberian Jasa Pelayanan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) tidak diberlakukan apabila pegawai yang bersangkutan kembali
menjalankan tugas semula.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kabupaten
Ende.

Ditetapkan di Ende
Pada tanggal
BUPATI ENDE,

ttd

...............................

Diundangkan di Ende
Pada tanggal ................
SEKRETARIS DAERAH ENDE,

ttd

.............................

Anda mungkin juga menyukai