BUPATI SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
TENTANG
REMUNERASI PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAGARANTEN
3. Undang-undang …
-2-
MEMUTUSKAN …
-3-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Sukabumi.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukabumi.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
5. Unit Pelaksana Teknis Daerah adalah unit pelaksana teknis
yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu selaku kuasa pengguna
anggaran/kuasa pengguna barang.
6. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
7. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana
teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
8. Pola …
-4-
yang …
-5-
Bagian Kedua …
-6-
Bagian Kedua
Tujuan dan Prinsip
Pasal 2
Pasal 3
Remunerasi UPTD BLUD RSUD Sagaranten ditetapkan
berdasarkan prinsip :
a. proporsionalitas, bahwa pemanfaatan dan pembagian
remunerasi atas dasar proporsi antara pemberi pelayanan
langsung dan pemberi pelayanan tidak langsung
berdasarkan kesepakatan bersama antara pemangku
kepentingan. Remunerasi dalam bentuk insentif yang
diterima oleh pemberi pelayanan langsung secara
proporsional lebih besar dibandingkan dengan pemberi
pelayanan tidak langsung;
b. kesetaraan, dengan memperhatikan keberadaan rumah
sakit sekitar; dan
c. kepatutan …
-7-
BAB II
REMUNERASI
Pasal 4
(1) Pejabat pengelola dan pegawai pada UPTD BLUD RSUD
Sagaranten diberikan Remunerasi sesuai dengan
tanggungjawab dan profesionalisme.
(2) Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan imbalan kerja yang diberikan dalam komponen
meliputi:
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap
setiap bulan yang diberikan kepada Pegawai PNS maupun
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau tenaga
professional;
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c. insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji;
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan
tetap dan insentif, atas prestasi kerja yang dapat
diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran
setelah BLUD memenuhi syarat tertentu;
e. pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna
jabatan sesuai dengan kemampuan keuangan; dan/atau;
f. pension yaitu imbalan kerja berupa uang.
(3) Pejabat …
-8-
Pasal 5
Pejabat pengelola dan pegawai pada UPTD BLUD RSUD
Sagaranten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
meliputi:
a. Pejabat Pengelola;
b. Pegawai;
Pasal 6
Remunerasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dihitung berdasarkan indikator penilaian, meliputi:
a. pengalaman dan masa kerja;
b. keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
c. resiko kerja;
d. tingkat …
-9-
d. tingkat kegawatdaruratan
e. jabatan yang disandang
f. hasil/capaian kinerja.
Pasal 7
Selain indikator penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, penetapan Remunerasi bagi pemimpin mempertimbangkan
faktor:
a. ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan
serta produktivitas;
b. pelayanan sejenis;
c. kemampuan pendapatan; dan
d. kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan,
pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.
Pasal 8
Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis
ditetapkan paling banyak 90% (sembilan puluh persen ) dari
Remunerasi pemimpin.
Pasal 9
(1) Remunerasi dalam bentuk honorarium diberikan kepada
Dewan Pengawas dan sekretaris Dewan Pengawas sebagai
imbalan kerja berupa uang, bersifat tetap dan diberikan
setiap bulan.
(2) Honorarium Dewan Pengawas ditetapkan sebagai berikut:
a. honorarium ketua Dewan pengawas paling banyak 40%
(empat puluh persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin;
Pasal 10
(1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf
c diberikan berdasarkan Jasa Pelayanan Kesehatan.
(2) Jasa …
- 10 -
Pasal 11
(1) Besaran Jasa Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dan
paling banyak 50% (lima puluh persen) dari Pendapatan
UPTD BLUD RSUD Sagaranten yang bersumber dari jasa
layanan, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan yang
sah, dengan mempertimbangkan:
a. volume layanan;
b. diversifikasi layanan;
c. jumlah pegawai, dan
d. likuiditas keuangan
(3) Setiap tahun Direktur mengajukan besaran proporsi
pengalokasian anggaran mengacu pada ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rencana bisnis
dan anggaran UPTD BLUD RSUD Sagaranten sesuai
mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah
setelah mendapatkan persetujuan Dewan Pengawas.
(4) Alokasi anggaran Remunerasi tahun sebelumnya yang
belum terbayarkan karena klaim pelayanan BPJS
Kesehatan yang belum cair, dapat diakumulasikan
dan/atau …
- 11 -
Pasal 12
Pola dasar proporsi pembagian Jasa Pelayanan Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 meliputi:
a. layanan Rumah Sakit utama (core business) sebesar 50%
(lima puluh persen) jasa pelayanan langsung dan 50% (lima
puluh persen) jasa pelayanan tidak langsung;
b. layanan paviliun seruni, anyelir dan unit kateterisasi
jantung dan intervensi sebesar 60% (enam puluh persen)
jasa langsung dan 40% (empat puluh persen) jasa tidak
langsung;
c. layanan Central Diagnostik sebesar 60% (enam puluh
persen) jasa langsung dan 40% (empat puluh persen) jasa
tidak langsung;dan
d. Jasa pelayanan penggunaan alat kerjasama operasional
sesuai dengan perjanjian kerjasama atau diatur tersendiri
dengan Keputusan Direktur dari masing-masing kerja sama
operasional dengan pembagian (sharing) untuk Remunerasi
paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari Jasa
Pelayanan.
Pasal 13
(1) Pembagian Jasa Pelayanan tidak langsung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 menggunakan Indeksing,
meliputi:
a. pengalaman dan masa kerja golongan (Basic Index);
b. keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
(Competency Index);
c. resiko bekerja (Risk Index);
d. tingkat kegawatdaruratan (Emergency Index);
e. jabatan yang disandang (Position Index);dan
f. hasil/capaian kinerja (Performance Indeks).
(2) Total …
- 12 -
Pasal 14
Ketentuan terkait pola indeksing dan pembagian jasa pelayaanan,
penetapan indikator penilaian dan tata cara penilaian ketercapaian
kinerja diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur.
Pasal 15
Pasal 16
(1) Direktur secara periodik wajib melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan/implementasi sistem Remunerasi.
(2) Direktur melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Pegawai
dan Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai indikator
kepuasan terhadap pelaksanaan sistem Remunerasi dan
indikator kinerja pelayanan kesehatan yang bermutu.
(3) Setiap tahun Direktur wajib menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik, Laporan Kinerja
Pelayanan dan Laporan Kinerja Keuangan.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Palabuhanratu
pada tanggal 25 Januari 2021
BUPATI SUKABUMI,
ttd
MARWAN HAMAMI
Diundangkan di Palabuhanratu
pada tanggal 25 Januari 2021
ttd
ZAINUL S