Anda di halaman 1dari 92

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5494);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);

7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298), Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan U m u m (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
9. Peraturan Pemenntah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang


Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang


Standart Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 503,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4583);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang


Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5542);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang


Kesehatan Lingkungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5570);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang


Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015


tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun
2016tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016


tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan U m u m Daerah;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 7 Tahun


2016 tan tang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Subang (Lembaran Daerah
Kabupaten Subang Tahun 2016 Nomor 7);

20. Peraturan Bupati Subang Nomor 15 Tahun 2018


Pembentukan Dan Susunan Organisasi Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNIT


PELAKSANATEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT YANG MENERAPKAN BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati i n i yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Subang.


2. Bupati adalah Bupati Subang.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintah an yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang selanjutnya disebut Dinas
adalah Perangkat Daerah yang bertanggung jawab menyelenggarakan
urusan pemerintah dalam bidang kesehatan di Kabupaten Subang.
5. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang.
6. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
u n t u k mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
7. Unit Pelaksana Teknis Daerahadalah unit pelaksana teknis yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna
barang.
8. Badan Layanan U m u m Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
sistem yang diterapkan oleh u n i t pelaksana teknis dinas/badan daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
9. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang selanjutnya disingkat PPK BLUD
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan u n t u k menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat u n t u k
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan u m u m dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya.
10. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan
sesuatu yang harus dicapai.
11. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM, adalah
spesifikasi teknis tentang tolok u k u r layanan minimal yang diberikan
oleh BLUD kepada masyarakat.
12. Kebutuhan Dasar Warga Negara adalah barang dan/atau jasa dengan
kualitas dan j u m l a h tertentu yang berhak diperoleh oleh setiap individu
agar dapat hidup secara layak.
13. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik u n t u k memenuhi kebutuhan
dasar Warga Negara.
14. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan
barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh
setiap Warga Negara secara minimal.
15. M u t u Pelayanan Dasar adalah u k u r a n kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal
dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
16. Kinerja adalah keluaran/hasil dari Kegiatan/Program yang akan atau
telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas yang terukur.
17. Indikator Kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat u k u r
pencapaian Kinerja suatu Kegiatan atau Program dalam bentuk
keluaran atau hasil.
18. Definisi Operasional adalah dimaksudkan u n t u k menjelaskan
pengertian dari indikator.
19. Frekuensi Pengumpulan Data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data u n t u k tiap indikator..
20. Periode Analisis adalah tentang w a k t u pelaksanaan kajian terhadap
indikator kinerja yang dikumpulkan.
2 1 . Pembilang (Numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
r u m u s indikator kinerja.
22. Penyebut (Denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam
r u m u s indikator kinerja.
23. Target adalah nilai atau ukuran pencapaian m u t u / kinerja tertentu
yang telah ditetapkan dan wajib dicapai langsung atau bertahap
berdasarkan kemampuan pemilik BLUD.
24. Target Tahunan adalah tolok u k u r nilai persentase dan atau nilai
akumulatif secara kuantitatif maupun kualitatif yang harus dicapai
sebagai u k u r a n kinerja pada tahun yang bersangkutan.
25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD, adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.

BAB II
MANFAAT

Pasal 2

Manfaat ditetapkannya SPM pada UPTD Puskesmas yang menerapkan BLUD


adalah u n t u k :
a. mengurangi variasi proses dalam pelayanan;
b. keamanan dan keselamatan pasien dan petugas penyedia pelayanan; dan
c. sebagai dasar u n t u k mengukur m u t u dan Kinerja pelayanan.

BAB III
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 3

SPM pada UPTD Puskemas terdiri dari:


a. SPM terkait penerapan BLUD; dan
b. SPM bidang kesehatan.

Bagian Kedua
SPM terkait penerapan BLUD

Pasal 4

SPM yang terkait dengan penerapan BLUD meliputi:


a. Standar input;
b. Standar output; dan
c. Standar m u t u pelayanan.
Pasal 5

(1) Standar input sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 h u r u f a merupakan


Standar m i n i m u m penyediaan sumber daya yang digunakan d i UPTD
Puskesmas dalam pelayanan BLUD yang terdiri dari:
a. sumber daya manusia;
b. ruangan; dan
c. peralatan kesehatan.
(2) Standar output sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 h u r u f b
merupakan Standar m i n i m u m kemampuan penyediaan layanan d i UPTD
Puskesmas oleh BLUD yang merupakan u k u r a n penilaian tentang jenis
dan j u m l a h layanan minimal yang harus disediakan dan mampu
dilaksanakan.
(3) Standar m u t u layanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 h u r u f c
merupakan Standar minimum m u t u layanan d i UPTD Puskesmas yang
mengarah pada spesifikasi teknis layanan sesuai kompetensi utama (core
competence) yang seharusnya dicapai oleh BLUD.

Pasal 6

(1) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
h u r u f a terdiri atas:
a. tenaga kesehatan; dan
b. tenaga non kesehatan.
(2) Jenis dan j u m l a h tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung
berdasarkan jenis Puskesmas dan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan j u m l a h pelayanan yang diselenggarakan, j u m l a h
penduduk dan persebarannya, karakteristik dan luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas kesehatan tingkat pertama di wilayah kerja dan
pembagian waktu kerja.
(3) Jenis tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
sedikit terdiri atas:
a. dokter u m u m ;
b. dokter gigi;
c. perawat;
d. bidan;
e. tenaga kesehatan masyarakat;
f. tenaga kesehatan lingkungan;
g. ahli teknologi laboratorium medik;
h. tenaga gizi, dan
i . tenaga kefarmasian
(4) Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di
Puskesmas.
(5) Tenaga kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi
dan menghormati hak pasien serta mengutamakan kepentingan dan
keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan
dirinya dalam bekerja.
(6) Setiap tenaga kesehatan harus memiliki surat izin praktek sesuai
peraturan perundang-undangan.
(7) Ketentuan mengenai j u m l a h dan jenis tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan di Puskesmas minimal sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Pasal 7

(1) Ruangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) h u r u f b mengacu


pada peraturan perundang-undangan.
(2) Ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jenis dan j u m l a h n y a
ditentukan melalui analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan
yang diselenggarakan dan ketersediaan sumber daya.
(3) Ketentuan mengenai j u m l a h dan jenis ruangan di Puskesmas minimal
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Pasal 8

(1) Peralatan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)


h u r u f c mengacu pada peraturan perundangan-undangan.
(2) Peralatan kesehatan terdiri dari:
a. alat kesehatan;
b. bahan habis pakai;
c. perlengkapan;
d. meubelair; dan
e. pencatatan dan pelaporan.
(3) Peralatan kesehatan yang berupa alat kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) h u r u f a h a m s memenuhi persyaratan Standar m u t u ,
keamanan, keselamatan, memiliki izin edar dan diuji/kalibrasi secara
berkala oleh institusi penguji/pengkalibrasi yang berwenang.
(4) Ketentuan mengenai rincian jenis dan j u m l a h peralatan kesehatan d i
Puskesmas minimal sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
75 Tahun 2014 ten tang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Pasal 9

(1) Jenis dan j u m l a h layanan terkait PPK-BLUD sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 5 ayat (2) mempertimbangkan j u m l a h dan jenis sumber daya
manusia yang ada, peralatan dan ruangan serta batas kewenangan
Puskesmas.
(2) Jenis layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. rawatjalan;
b. rawat inap;
c. pelayanan persalinan dan kegawatdaruratan dasar kasus kebidanan
dan bayi b a m lahir;
d. layanan kegawatdaruratan;
e. laboratorium; dan
f. kefarmasian.
(3) J u m l a h pelayanan terkait BLUD terdiri dari:
a. pelayanan gawat darurat;
b. pelayanan rawatjalan u m u m ;
c. pelayanan rawat inap u n t u k Puskesmas rawat inap;
d. pelayanan persalinan dan kegawatdaruratan kebidanan dan bayi b a m
lahir;
e. pelayanan laboratorium sederhana;
f. pelayanan kefarmasian;
g. pelayanan gizi;
h. pelayanan rekam medis;
i . pelayanan limbah;
j . pelayanan administrasi manajemen;
k. pelayanan mobil Puskesmas keliling sebagai ambulance;
1. pelayanan laundry u n t u k Puskesmas rawat inap dan mampu
PONED/persalinan;
m. pemeliharaan sarana dan prasarana puskesmas;
n . pencegahan dan pengendalian infeksi dalam pelayanan;
o. pelayanan promosi kesehatan; dan
p. pelayanan kesehatan lingkungan;
(4) Jenis pengobatan dan perawatan yang diberikan mengacu pada
kewenangan masing-masing profesi dan tenaga kesehatan d i tingkat
layanan dasar yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 10

Standar spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)


ditunjukkan dengan pemberian pelayanan yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan yang berwenang dengan sertifikasi u n t u k jenis layanan tertentu,
berdasarkan Standar operasional prosedur, standar dan etika profesi.

Bagian Kedua
SPM Bidang Kesehatan

Pasal 11

SPM bidang kesehatan meliputi 12 (dua belas) indikator yang merupakan


penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten, yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan i b u hamil;
b. pelayanan kesehatan i b u bersalin;
c. pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
d. pelayanan kesehatan balita;
e. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
f. pelayanan kesehatan pada usia produktif;
g. pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h . pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i. pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j . pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan j i w a berat;
k. pelayanan kesehatan orang dengan TB; dan
1. pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV.

BAB IV
INDIKATOR SPM

Pasal 12

Indikator SPM digunakan sebagai tolok u k u r u n t u k mengukur kinerja dan


mengetahui adanya perubahan atau penyimpangan yang dikaitkan dengan
Target yang telah ditetapkan.

Pasal 13

(1) Indikator pelayanan gawat darurat meliputi:


a. kemampuan menangani life saving;
b. pemberi pelayanan kegawatdaruratan bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS);
c. j a m buka pelayanan gawat darurat;
d. waktu tanggap pelayanan dokter d i gawat darurat; dan
e. kepuasan pelanggan pada unit gawat darurat.
(2) Indikator pelayanan rawat jalan meliputi:
a. pemberi pelayanan d i Poliklinik u m u m dan gigi;
b. pemberi pelayanan di KIA;
c. Ketersedian alat alat kesehatan;
d. j a m buka pelayanan;
e. kepatuhan hand hygiene;
f. waktu tunggu rawat jalan;
g. peresepan obat sesuai formularium nasional;
h. pencatatan dan pelaporan; dan
i . kepuasan pelanggan pada rawat jalan.
(3) Indikator pelayanan rawat inap meliputi:
a. pemberi pelayanan di rawat inap;
b. tempat tidur dengan pengaman;
c. kamar mandi dengan pengaman;
d. dokter penanggung jawab pasien rawat inap;
e. j a m visite dokter;
f. kepatuhan hand hygiene;
g. tidak ada kejadian pasien j a t u h ;
h. kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh;
i. kematian pasien > 48 j a m ; dan
j . kepuasan pelanggan rawat inap.
(4) Indikator pelayanan persalinan meliputi:
a. pemberi pelayanan persalinan normal;
b. adanya t i m PONED;
c. pelayanan kontrasepsi oleh dokter u m u m atau bidan terlatih;
d. kepatuhan hand hygiene;
e. kejadian kematian ibu karena persalinan; dan
f. kepuasan pelanggan.
(5) Indikator pelayanan laboratorium sederhana meliputi:
a. ketersediaan fasilitas dan peralatan laboratorium sederhana;
b. waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium;
c. tidak adanya kejadian tertukar specimen pemeriksaan laboratorium;
d. tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium; dan
e. kepuasan pelanggan.
(6) Indikator pelayanan kefarmasian meliputi:
a. pemberi pelayanan obat;
b. ketersediaan fasilitas dan peralatan pelayanan obat;
c. ketersediaan formularium;
d. waktu tunggu pelayanan obat jadi;
e. waktu tunggu pelayanan obat racikan;
f. tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat; dan
g. kepuasan pelanggan.
(7) Indikator pelayanan gizi meliputi:
a. pemberi pelayanan gizi;
b. ketersediaan fasilitas dan peralatan pelayanan gizi; dan
c. kepuasan pelanggan.
(8) Indikator pelayanan rekam medis meliputi:
a. pemberi pelayanan rekam medis;
b. waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan;
c. waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap;
d. kelengkapan pengisian rekam medis 24 j a m setelah selesai
pelayanan;
e. kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang
jelas; dan
f. kepuasan pelanggan
(9) Indikator pengelolaan limbah meliputi:
a. adanya penanggung jawab pengelola limbah Puskesmas;
b. ketersediaan fasilitas dan peralatan pengelolaan limbah Puskesmas;
c. pengelolaan limbah cair; dan
d. pengelolaan limbah padat.
(10) Indikator administrasi manajemen meliputi:
a. adanya kelengkapan dokumen dan daftar u r u t kepangkatan
pegawai;
b. adanya tenaga pengelola;
c. ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat;
d. ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala;
e. ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan; dan
f. kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja.
(11) Indikator pelayanan ambulance meliputi:
a. ketersediaan pelayanan ambulance;
b. penyedia pelayanan ambulance;
c. kecepatan memberikan pelayanan ambulance;
d. waktu tanggap memberikan pelayanan ambulance kepada
masyarakat yang memerlukan;
e. tidak terjadinya kecelakaan ambulance; dan
f. kepuasaan pelanggan.
(12) Indikator pelayanan laundry meliputi:
a. ketersediaan pelayanan laundry;
b. adanya penanggungjawab pelayanan laundry;
c. ketersediaan fasilitas dan peralatan pelayanan laundry;
d. ketepatan waktu penyediaan linen u n t u k rawat inap dan ruang
pelayanan; dan
e. ketersediaan linen.
(13) Indikator pelayanan pemeliharaan sarana dan prasarana puskesmas
meliputi:
a. adanya penanggungjawab pemeliharaan sarana Puskesmas;
b. ketepatan waktu kalibrasi alat; dan
c. alat u k u r dan alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu.
(14) Indikator pencegahan dan pengendalian infeksi meliputi:
a. ketersediaan alat pelindung diri; dan
b. penggunaan alat pelindung diri saat melaksanakan tugas.
(15) Indikator pelayanan promosi kesehatan meliputi:
a. penyuluhan kelompok 12 x@ 60 menit;
b. pengelola promosi kesehatan; dan
c. promosi u n t u k pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan 12 x
@120 menit.
(16) Indikator pelayanan kesehatan lingkungan meliputi:
a. petugas Pelayanan kesehatan lingkungan;
b. ketersediaan fasilitas dan peralatan pelayanan kesehatan
lingkungan dan konsultasi;
c. pengawasan sarana sanitasi dasar dan fasilitas lingkungan
Puskesmas;
d. pengawasan makanan dan minuman di lingkungan Puskesmas
(dapur dan kantin Puskesmas);
e. pengawasan binatang pengganggu d i lingkungan Puskesmas;
f. pengawasan kebisingan dan pencemaran lingkungan Puskesmas;
g. memberikan konsultasi sanitasi; dan
h. laik sehat Puskesmas.

BAB V
TARGET CAPAIAN SPM DAN PENGORGANSASIAN
Bagian Kesatu
Target Capaian SPM terkait Penerapan BLUD

Pasal 15
(1) Target capaian SPM terkait penerapan BLUD dicapai dalam 5 (lima)
tahun.
(2) Ketentuan mengenai rincian target capaian SPM terkait BLUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I dan
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Bagian Kedua
Target Capaian SPM Bidang Kesehatan

Pasal 16
(1) Target capaian SPM bidang kesehatan sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
(2) Ketentuan mengenai rincian target capaian SPM terkait BLUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagia Ketiga
Pasal 17
(1) Kepala UPTD Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan SPM d i
Puskesmas wilayah kerjanya.
(2) Kepala UPTD Puskesmas berkewajiban u n t u k melaksanakan SPM d i
Puskesmasnya.

BAB VI
PELAPORAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 18
Kepala UPTD Puskesmas berkewajiban menyampaikan laporan tahunan
Kinerja pelaksanaan penerapan SPM kepada Kepala Dinas Kesehatan.
Pasal 19

(1) B u p a t i melalui Dinas Kesehatan melakukan pembinaan d a n


pengawasan t e r h a d a p p e l a k s a n a a n SPM pada UPTD Puskesmas.
(2) D a l a m m e l a k u k a n p e m b i n a a n d a n pengawasan sebagaimana d i m a k s u d
p a d a ayat (1) d a p a t m e n g i k u t s e r t a k a n organisasi profesi.
(3) P e m b i n a a n d a n pengawasan d i a r a h k a n p a d a p e n i n g k a t a n p e m e n u h a n
d a n p e n i n g k a t a n SPM.
(4) P e m b i n a a n d a n pengawasan d a p a t b e r u p a b i m b i n g a n , supervisi,
konsultasi, pendidikan dan pelatihan.

Pasal 2 0

D a l a m r a n g k a p e m b i n a a n d a n pengawasan Kepala D i n a s Kesehatan d a p a t


mengambil tindakan administratif berupa teguran lisan, teguran tertulis,
a t a u t i n d a k a n a d m i n i s t r a t i f l a i n n y a sesuai dengan p e r a t u r a n p e r u n d a n g a n -
undangan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 2 1

P e r a t u r a n B u p a t i i n i m u l a i b e r l a k u pada tanggal d i u n d a n g k a n .
Agar setiap o r a n g m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n p e n g u n d a n g a n P e r a t u r a n
B u p a t i i n i dengan penempa/annya d a l a m B e r i t a D a e r a h K a b u p a t e n Subang.

PARAF KOORDINASI

SekdaKab. Subang Ditetapkan di Subang


t p a d a tanggal > 4 ^ - J - S - 2
AsistenPemerintah/Kesra

±
'I

KepalaDinasKesehatan

Kabag Hukum
Setda Kab. Subang

Sekretaris Dinas Kesehatan


ATIM

\&£.dM3,hi~. (Vv
Diundangkan
pada tangg
SEKRET. SUBANG,

MAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUBANG T A H U N 2 0 1 8 NOMOR * f®7


LAMPIRAN I :PERATURAN BUPATI SUBANG
NOMOR : 1 , 7 ****** 2 9 1 8
TANGGAL : 4 - 12 - 2§18
TENTANG : STAND AR PELAYANAN MINIMAL
PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT YANG MENERAPKAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

RINCIAN TARGET CAPAIAN SPM BLUD

A. PELAYANAN GAWAT DARURAT


1. Kemampuan menangani life saving
Indikator Kemampuan menangani life saving
Dimensi M u t u Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan gawat darurat pada bayi,
anak, orang dewasa dan i b u hamil/ melahirkan
Definisi Operasional Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa
manusia dengan u r u t a n Circulation, Airway dan
Breath
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah alat yang dimiliki di UGD dalam rangka
penyelamatan j i w a
Denominator Jumlah alat yang seharusnya dimiliki dalam
rangka penyelamatan j i w a sesuai dengan standar
alat Puskesmas (Permenkes no. 75 t a h u n 2014)
Sumber data Daftar inventaris alat di UGD
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator UGD
Pengumpul data

2. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat

Indikator Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang


bersetifikat
Dimensi M u t u Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan gawat darurat oleh tenaga
yang kompeten dalam bidang kegawatdaruratan
Definisi Operasional Tenaga kompeten adalah dokter/perawat pemberi
pelayanan gawat darurat yang sudah memiliki
sertifikat pelatihan
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS yang masih
berlaku
Frekuensi Setiap tiga bulan 1 kali
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah tenaga yang bersertifikat
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS yang masih
berlaku. Doketr internship diakui telah
bersertifikat kegawatdaruratan karena baru lulus
UKDI
Denominator J u m l a h tenaga yang memberikan pelayanan
kegawatdaruratan
Sumber data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator UGD
Pengumpul data

3. J a m Buka Pelayanan Gawat Darurat

Indikator Jam buka pelayanan Gawat Garurat


Dimensi M u t u Keterj angkauan
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat di
Puskesmas
Definisi Operasional Jam buka pelayanan gawat darurat Puskesmas
adalah pelayanan Gawat Darurat selalu siap
memberikan pelayanan selama jam kerja
Puskesmas sesuai pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator J u m l a h hari buka UGD dalam sebulan
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator UGD
Pengumpul data

4. Waktu tanggap pelayanan Dokter d i Unit Gawat Darurat

Indikator Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat


Darurat
Dimensi M u t u Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat responsive
dan mampu menyelamatkan pasien Gawat
Darurat
Definisi Operasional Waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan
mulai pasien datang d i UGD sampai mendapat
pelayanan dokter
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan semua pasien yang disampling secara
acak sampai dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien yang disampling (minimal
n=50)
Sumber data Sampel
Standar 5 menit
Penanggung Jawab Koordinator UGD
Pengumpul data

5. Kepuasan pelanggan

Indikator Kepuasan pelanggan pada Gawat Darurat


tn p>n cii TVyTi i t n i v c i i y ciiiicixi
i-Vll-LlCLloi 1VJL1LU
rP<^T*cf*1*=»n orcroT*Qn,\7Q t i p l o t t o n o n erawrah H. dolt iL il ri fd lLf \iaT*I cr
X LXJ L i d 11 1 C I o d C l l g g c l I c L L i y c L ] J C l c t y c l l l c l l l geLWelL U ycLLLg

mflmnn tntnT~I\ez\T~\ Wpniifl^sflTi nplflnofoffln


lllCLli.lL/LI l l l C l i l U v l 1J\.CU1 X v C IJ L l C L O d l l L/L/lCLll^gCLll

Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi


nplf»noffffln f f r b a H a n r>plavfln?in v a T I C H i b p r i k a n nlpb
tUL^lctl 1c l t i c t l 1 L U 1 i I CX.\~l C I I U U\^J.Cl \ C l l l c l l 1 V c U l s U i U b l i l i a l l U1L.11

dokter, perawat, petugas loket, petugas obat dan


fasilitas pelayanan Gawat Darurat
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan
pasien Gawat Darurat yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang d i
survei
Sumber data Survei
Standar >70 %
Penanggung Jawab Koordinator UGD
Pengumpul data

B. PELAYANAN RAWAT JALAN


1. Proses Pendaftaran Pasien

Indikator Pemberi pelayanan di pendaftaran


Dimensi M u t u Efektif dan efisien
Tujuan Proses pendaftaran pasien dilaksanakan dengan
efektif dan efisien dengan memperhatikan
kebutuhan pelanggan
Definisi Operasional Proses pendaftaran pasien adalah prosedur
pendaftaran pasien yang berkunjung ke
Puskesmas baik pasien baru maupun lama sesuai
dengan standar.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pendaftaran pasien baru/lama yang
diproses sesuai dengan standar dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pendaftaran pasien I Puskesmas
dalam 1 bulan
Sumber data Register rawat j a l a n
Standar 100%
Penanggung Jawab Koordinator Poli U m u m
Pengumpul data

2. Pemberi pelayanan d i Unit BP U m u m

Indikator Pemberi pelayanan di Poli U m u m


Dimensi M u t u Akses, kualitas dan kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan di Poli U m u m oleh tenaga
medis Dokter u m u m yang kompeten di Puskesmas
Definisi Operasional Pemberi pelayanan di Poli U m u m adalah seorang
dokter u m u m yang memiliki kompetensi sesuai
standar di Poli U m u m
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari buka Poli U m u m yang dilayani Dokter
u m u m dalam 1 bulan
Denominator Jumlah hari buka Poli U m u m di Puskesmas dalam
Sumber data 1 bulan yang sama
Standar 100%
Penanggung Jawab Koordinator Poli U m u m
Pengumpul data

3. Pemberi pelayanan di Unit Pelayanan Gigi

Indikator Pemberi pelayanan di Poli Gigi


Dimensi M u t u Akses, kualitas dan kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan d i Poli Gigi oleh tenaga
medis Dokter Gigi yang kompeten di Puskesmas
Definisi Operasional Pemberi pelayanan di Poli Gigi adalah seorang
dokter gigi yang memiliki kompetensi sesuai
standar d i Poli Gigi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h hari buka Poli Gigi yang dilayani Dokter
Gigi dalam 1 bulan
Denominator Jumlah hari buka Poli Gigi d i Puskesmas dalam 1
bulan yang sama
Sumber data Register rawat jalan Poli Gigi
Standar 100%
Penanggung Jawab Koordinator Poli Gigi
Pengumpul data
4. Pemberi pelayanan d i Unit KIA

Indikator Pemberi pelayanan di KIA


Dimensi M u t u Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya
Definisi Operasional Dokter/Bidan yang kompeten /terlatih,
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hari buka klinik KIA yang
dilayani oleh Dokter /Bidan terlatih dalam w a k t u 1
bulan
Denominator Jumlah hari kerja dalam satu bulan yang sama
Sumber data Register rawat jalan KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengelola Program Kesehatan Ibu dan Kesehatan
Pengumpul data Anak

5. J a m Buka Pelayanan

Indikator Jam buka pelayanan


Dimensi M u t u Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan Poli Umum/Gigi/KIA pada
hari kerja di setiap Puskesmas
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah j a m dimulainya
pelayanan Poli Umum/Gigi/KIA oleh tenaga
Dokter/Dokter Gigi/Bidan dengan j a m buka
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari pelayanan rawat jalan yang buka
sesuai ketentuan dalam satu bulan
Denominator J u m l a h hari pelayanan rawat jalan dalam satu
bulan
Sumber data Register Rawat jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Koordinator Poli Umum/Gigi/KIA
Pengumpul data

6. Kepatuhan Hand Hygiene

Indikator Kepatuhan Hand Hygiene


Dimensi M u t u Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Tersedianya Pelayanan Poliklinik Puskesmas yang
mendukung keselamatan pasien dan efektifitas
pelayanan melalui cuci tangan
Definisi Operasional Kepatuhan Hand Hygiene adalah kepatuhan
petugas poliklinik terhadap ketentuan cuci tangan
sesuai standar.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah petugas rawat jalan yang mematuhi
ketentuan cuci tangan
Denominator J u m l a h seluruh petugas rawat jalan
Sumber data Survei Petugas Rawat jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Koordinator Poli Umum/Gigi/KIA (Koordinator
Pengumpul data Rawat Jalan)

7. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Indikator Waktu Tuneeu Rawat Jalan


Y Y H_ 1 V l_ A-v A v 4 A A W, A V V Y A.4_ l _ w A i \_A J A

Dimensi M u t u Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan Rawat Jalan pada hari
kerja di setiap puskesmas yang mudah dan cepat
di akses oleh pasien
Definisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan
mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh
dokter /Dokter Gigi / Bidan / Perawat / Perawat
Gigi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h kumulatif waktu tunggu pasien rawat
jalan yang disurvei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat .jalan yang d i survei
Sumber data Survei Pasien Rawat .jalan
Standar <60 menit
Penanggung Jawab Koordinator Poli Umum/Gigi/KIA (Koordinator
Pengumpul data Rawat Jalan)

8. Peresepan Obat sesuai Formularium Nasional

Indikator Peresepan Obat sesuai Formularium Nasional


Dimensi M u t u Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada
pasien
Definisi Operasional Formularium adalah daftar obat-obatan yang
digunakan di Puskesmas dengan mengacu pada
formularium Nasional
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h resep yang diambil sebagai sampel yang
sesuai dengan formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel
a a i a m s a t u Duian ^mlnlmal ou sampei)
Sumber data Resep obat
Standar 100 %
Penanggung J a w a b Petugas Obat
Pengumpul data

9. K e p u a s a n Pelanggan p a d a Rawat J a l a n

Indikator K e p u a s a n Pelanggan p a d a Rawat J a l a n


Dimensi M u t u Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan r a w a t j a l a n y a n g
Definisi Operasional m a m p u m e m b e r i k a n k e p u a s a n pelanggan
Frekuensi K e p u a s a n a d a l a h p e r n y a t a a n t e n t a n g persepsi
Pengumpulan Data pelanggan t e r h a d a p pelayanan y a n g d i b e n k a n oleh
dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, b i d a n ,
petugas loket, petugas obat d a n fasilitas
Puskesmas
Periode A n a l i s a Setiap b u l a n
Numerator Tiga B u l a n Sekali
Denominator J u m l a h k u m u l a t i f rerata penilaian kepuasan
pasien r a w a t j a l a n y a n g d i survei
Sumber data J u m l a h s e l u r u h pasien r a w a t j a l a n y a n g d i survei
( m i n i m a l n=50)
Standar Survei
Penanggung J a w a b ;> 8 0 %
Pengumpul data

C. PELAYANAN RAWAT INAP UNTUK PUSKESMAS RAWAT INAP

1. Pemberi pelayanan d i Rawat I n a p

Indikator Pemberi pelayanan d i Rawat I n a p


Dimensi M u t u Kompetensi t e k n i s
Tujuan Tersedianya Pelayanan Rawat I n a p oleh tenaga y a n g
kompeten
Definisi Operasional Pemberi Pelayanan Rawat I n a p a d a l a h Dokter,
Tenaga Perawat/ B i d a n y a n g k o m p e t e n ( m i n i m a l D3)
Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan Data
Periode A n a l i s a 6 Bulan
Numerator J u m l a h tenaga dokter, P e r a w a t / B i d a n y a n g m e m b e r i
pelayanan d i r u a n g r a w a t i n a p y a n g sesuai dengan
ketentuan
Denominator J u m l a h s e l u r u h tenaga dokter, Perawat/Bidan y a n g
bertugas d i r a w a t i n a p
Sumber data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggung J a w a b K o o r d i n a t o r Rawat I n a p
Pengumpul data
2. Tempat tidur dengan pengaman

Indikator Tempat tidur dengan pengaman


Dimensi M u t u Keselamatan Pasien
Tujuan Tidak terjadinya pasien j a t u h dari tempat tidur
Definisi Operasional Pengaman adalah peralatan yang dipasang pada
XT
o xr •J o xr o JT

tempat tidur pasien agar tidak j a t u h dari tempat


Frekuensi tidur
6 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 6 Bulan
Numerator J u m l a h tempat tidur di ruang Rawat Inap yang
mempunyai pengaman
Denominator J u m l a h seluruh tempat tidur di ruang Rawat Inap
yang ada di Puskesmas
Sumber data Laporan aset ruang rawat inap
Standar 70%
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

3. Kamar Mandi dengan pengaman

Indikator Kamar Mandi dengan pengaman


Dimensi M u t u Keselamatan Pasien
Tujuan Tidak terjadinya pasien j a t u h di dalam kamar
mandi
Definisi Operasional Pengaman adalah pegangan tangan yang di pasang
di kamar mandi u n t u k membantu pasien agar
tidak j a t u h di kamar mandi
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang
mempunyai pengaman
Denominator Jumlah seluruh kamar mandi yang ada di ruang
rawat inap yang ada di Puskesmas
Sumber data Laporan aset ruang Rawat Inap
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

4. Dokter Penanggung jawab pasien di Rawat Inap

Indikator Dokter Penanggungjawab pasien d i Rawat inap


Dimensi M u t u Kompetensi teknis, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tersedianya
Definisi Operasional terkoordinasi u n t u k menjamin kesinambungan
pelayanan
Frekuensi Penanggung Jawab Rawat Inap adalah Dokter
Pengumpulan Data yang mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
Rawat Inap sesuai kebutuhan pasien
Periode Analisa 1 Bulan
Numerator 3 Bulan
Denominator J u m l a h pasien dalam satu bulan yang mempunyai
Dokter sebagai penanggung jawab
Sumber data Jumlah seluruh pasien Rawat inap dalam satu
bulan
Standar Rekam medis
Penanggung Jawab 100 %
Pengumpul data

5. J a m Visite Dokter

Indikator Jam Visite Dokter


Dimensi M u t u Akses, kesinambungan pelayanan
Tujuan Terpantaunya kondisi pasien oleh tenaga medis
Dokter setiap hari rawat pasien pada hari kerja.
Definisi Operasional Visite dokter adalah kunjungan Dokter setiap hari
kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada
setiap pasien yang menjadi tanggung jawabnya,
yang dilakukan antara j a m 08.00 sampai dengan
14.00 yang d i survei.
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap tiga Bulan
Numerator J u m l a h visite Dokter antara j a m 08.00 sampai
dengan 14.00 yang di survei
Denominator J u m l a h pelaksanaan visite dokter yang disurvei
Sumber data Survei
Standar 100%
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

6. Kepatuhan Hand Hygiene

Indikator Kepatuhan Hand Hygiene


Dimensi M u t u Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Tersedianya Pelayanan Rawat Inap Puskesmas
yang mendukung keselamatan pasien melalui cuci
tangan
Definisi Operasional Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan
petugas Rawat Inap terhadap ketentuan cuci
tangan sesuai standar.
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah petugas Rawat Inap yang mematuhi
ketentuan cuci tangan
Denominator Jiimlpib ^seliinib nphifffis R a w a t Tnan
Sumber data Survei Petugas Rawat Inap
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

7. Pelayanan Keperawatan yang aman

inaiKator Tidak adanya kejadian pasien j a t u h


jjimensi M u t u Keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang
aman bagi pasien
Definisi Operasional Kejadian pasien j a t u h adalah kejadian pasien
j a t u h selama dirawat, baik akibat j a t u h dari
tempat tidur, d i kamar mandi, d l l
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap bulan
Numerator J u m l a h pasien dirawat dalam bulan tersebut
dikurangi j u m l a h pasien yang j a t u h
Denominator J u m l a h pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

8. Kejadian pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh

Indikator Kejadian pasien pulang sebelum dinyatakan


sembuh
Dimensi M u t u Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan puskesmas
terhadap kesinambungan pelayanan terhadap
pasien
Definisi Operasional Pulang sebelum sembuh adalah pulang atas
permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum
diputuskan boleh pulang atau dirujuk oleh dokter
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah
Denominator sembuh atau dirujuk dalam satu bulan
Sumber data Jumlah pasien yang dirawat dalam satu bulan
Standar Rekam medis
Penanggung Jawab < 100 %
Pengumpul data
9. Kematian pasien > 48 j a m

Indikator Kematian pasien £ 48 j a m


Dimensi M u t u Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap d i
Puskesmas yang aman dan efektif
Definisi Operasional Kematian pasien £ 48 j a m adalah kematian yang
terjadi sesudah periode 48 j a m setelah pasien
•I IT J IT

rawat inap masuk puskesmas


Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 Bulan
Numerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48
j a m dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien Rawat inap dalam satu
bulan
Sumber data Rekam medis
Standar <; 1 %
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

10. Kepuasan Pelanggan Rawat Inap

Indikator Kepuasan Pelanggan Rawat Inap


Dimensi M u t u Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap m u t u
pelayanan rawat inap
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan Rawat inap oleh
dokter, Perawat, Bidan, petugas administrasi dan
kondisi ruangan
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator J u m l a h total pasien yang disurvei ( n minimal 50)
Sumber data Survei
Standar > 80%
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
Pengumpul data

D. PELAYANAN PERSALINAN DAN KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN DAN


BAYI BARU LAHIR UNTUK PUSKESMAS MAMPU PONED, PUSKESMAS
DENGAN TEMPAT PERSALINAN DAN BIDAN DI DESA

1. Adanya Tim Poned Pada Puskesmas Mampu PONED

Indikator 1. adanya tenaga pelayanan persalinan normal


2. Adanya Tim Poned
Dimensi M u t u Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya Tersedianya Tim Poned yang mampu
menangani dan merujuk Hipertensi dalam
kehamilan; tindakan persalinan dengan Distorsi
Bahu; Perdarahan Post Partum; Infeksi Nifas dan
Hipotermia; Asfiksia pada bayi; gangguan nafas pada
bayi; kejang pada bayi baru lahir; infeksi bayi baru
lahir - nersianan u m u m sebelum tindakan
-L l.A JL XXX ft k—' X ISXX M X V f l l l l ft^. XXX \S\S * S V^- X V i l l i 1X1 -A- V—4ft*XI. Vt_1 X

kedaruratan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar


yang bertujuan u n t u k menghindari rujukan lebih
dari 2 j a m dan u n t u k memutus mata rantai rujukan
i t u sendiri
Definisi Operasional Tim PONED adalah Tim Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar yang bertujuan u n t u k menghindari
rujukan lebih dari 2 j a m dan u n t u k memutus mata
rantai rujukan i t u sendiri
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Tersedianya t i m PONED terlatih
Denominator 1
Sumber data Tata Usaha
Standar Tersedia
Penanggung Jawab Koordinator Poned
Pengumpul data

2. Kepatuhan Hand hygiene

Indikator Kepatuhan Hand hygiene


Dimensi M u t u Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan Puskesmas yang
mendukung keselamatan pasien melaui cuci
tangan
Definisi Operasional Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan
petugas penolong persalinan terhadap ketentuan
cuci tangan sesuai standar
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator J u m l a h petugas penolong persalinan yang
mematuhi ketentuan cuci tangan
Denominator J u m l a h seluruh petugas penolong persalinan
Sumber data Survei Petugas Penolong Persalinan
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator KIA
Pengumpul data
3.Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan

Indikator Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan


Dimensi M u t u Keselamatan
Tujuan Mengetahui m u t u pelayanan Puskesmas terhadap
pelayanan kasus persalinan (pendarahan, pre
eklamsi dan sepsis).
Definisi Operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
Frekuensi perdarahan, preeklamsi, sepsis
Pengumpulan Data
Periode Analisa Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada
saat kehamilan semua kala persalinan dan nifas.
Numerator Tiap bulan
Denominator Tiap tiga bulan
Sumber data Jumlah kematian pasien persalinan karena
perdarahan, preeklamsi, sespsis.
Standar Jumlah
Penanggung Jawab perdarahan, pre eklamsi, sepsis.
Pengumpul data

4.Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan Pelanggan


Dimensi M u t u Kenyaman
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap m u t u
pelayanan persalinan
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan persalinan
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator J u m l a h total pasien yang d i survei ( n minial 50 )
Sumber data Survei
Standar > 80 %
Penanggung Jawab Bidan Koordinator
Pengumpul data

E. PELAYANAN LABORATORIUM SEDERHANA

1. Ketersediaan Tenaga Analis, Fasilitas dan Peralatan Laboratorium


Sederhana

Indikator Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Laboratorium


Sederhana
Dimensi M u t u Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan fasilitas dan peralatan Puskesmas u n t u k
memberikan pelayanan Laboratroium sederhana
Definisi Ooerasional Fasilitas dan peralatan Laboratorium Sederhana
adalah ruang, mesin dan peralatan yang harus
tersedia u n t u k pelayanan Laborarium Sederhana
baik cito maupun efektif sesuai standar pelayanan
Puskesmas (sesuai Permenkes no. 75 t a h u n 2014)
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jenis dan j u m l a h fasilitas, mesin dan peralatan
pelayanan Laboratrium yang dimiliki Puskesmas
Denominator Jenis dan j u m l a h fasilitas, mesin dan peralatan
pelayanan Laboratorium yang seharusnya dimiliki
Puskesmas
Sumber data Daftar Inventaris Laboratorium
Standar Sesuai dengan standar Puskesmas
Penanggung Jawab Petugas Laboratorium Puskesmas
Pengumpul data

2. Waktu tunggu hasil Pelayanan Laboratorium

Indikator Waktu tunggu hasil Pelayanan Laboratorium


Dimensi M u t u Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Pemeriksaan Laboratorium yang dimaksud adalah
pelayanan pemeriksaan Laboratorium sederhana.
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium u n t u k
pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu
mulai pasien diambil sampel sampai dengan
menerima hasil
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator J u m l a h kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasien yang disurvei dalam satu
bulan
Denominator J u m l a h pasien yang diperiksa di laboratorium
yang d i survei dalam bulan tersebut
Sumber data Survei
Standar ^ 1 2 0 menit dan atau sesuai dengan jenis
specimen
Penanggung Jawab Petugas Laboratorium Puskesmas
Pengumpul data

3.Tidak adanya kejadian tertukar specimen pemeriksaan laboratorium

Indikator Tidak adanya kejadian tertukar specimen


pemeriksaan laboratorium
Dimensi M u t u Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan
pengelolaan specimen laboratorium
Definisi Operasional Kejadian
Frekuensi laboratorium adalah tertukarnya specimen milik
Pengumpulan Data orang yang satu dengan orang lain
Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event
Numerator 1 bulan dan sentinel
Denominator J u m l a h seluruh specimen laboratorium yang
diperiksa dikurangi
Sumber data tertukar
Standar Jumlah seluruh specimen laboratorium yang
diperiksa
Penanggung Jawab Rekam medis, register laboratorium
Pengumpul data

4. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium

Indikator Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil


pemeriksaan laboratorium
Dimensi M u t u Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Kesalahan administrasi dalam pelayanan
laboratorium meliputi kesalahan identifikasi,
kesalahan registrasi, kesalahan pelabelan sampel,
dan kesalahan penyerahan hasil laboratorium
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa tanpa kesalahan
administrasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa d i laboratorium
dalam bulan tersebut
Sumber data Register laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Jawab Petugas Laboratorium
Pengumpul data

5. Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan Pelanggan pada Laboratorium


Dimensi M u t u Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan yang puas
terhadap pelayanan labolatorium
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan Labolatorium
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator J u m l a h kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (minimal 50)
Sumber data Survei
Standar s 70 %
Penanggung Jawab Petugas Laboratorium
Pengumpul data

PELAYANAN KEFARMASIAN

1. Pemberian Pelayanan Obat

Indikator Pemberian Pelayanan Obat


Dimensi M u t u Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan Puskesmas dalam memberikan
pelayanan Obat
Definisi Operasional Pemberi pelayanan obat adalah Apoteker/Asisten
Apoteker yang mempunyai kompetensi sesuai
dengan standar Puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator J u m l a h dan jenis tenaga yang ada d i ruang/kamar
obat sesuai standar Puskesmas
Denominator Jumlah dan jenis seluruh tenaga yang ada di
ruang / kamar obat
Sumber data Kamar obat
Standar Sesuai dengan ketentuan pelayanan obat d i
Puskesmas
Penanggung Jawab Petugas Obat
Pengumpul data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Obat

Indikator Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan


Obat
Dimensi M u t u Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan fasilitas dan peralatan Puskesmas u n t u k
memberikan pelayanan obat
Definisi Operasional Fasilitas dan peralatan pelayanan obat adalah
ruang dan peralatan yang harus tersedia u n t u k
pelayanan obat sesuai dengan standar pelayanan
obat Puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jenis dan j u m l a h fasilitas dan peralatan pelayanan
obat yang dimiliki Puskesmas
Denominator Jenis dan Jumlah fasilitas dan peralatan
pelayanan obat yang seharusnya dimiliki
Puskesmas
Sumber data Daftar inventarisasi ruang Obat
Standar Sesuai standar Puskesmas
Penanggung Jawab Petugas Obat
Pengumpul data

3. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Obat

Indikator Ketersediaan Formularium


Dimensi M u t u Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada
pasien
Definisi Operasional Formularium obat adalah daftar obat yang
digunakan
Frekuensi Formularium Nasional
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator 3 bulan
Denominator Dokumen Formularium
Sumber data 1
Standar Survei
Penanggung Jawab Tersedia dan Updated paling lama 3 tahun
Pengumpul data

4. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi


Dimensi M u t u Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan obat
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat j a d i adalah
tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep
sampai dengan menerima obat j a d i
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
j a d i pasien yang disurvei dalam satu bulan
Denominator J u m l a h pasien yang disurvei dalam bulan tersebut
Sumber data Survei
Standar £ 30 menit
Penanggung Jawab Petugas Obat
Pengumpul data

5. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi M u t u Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan obat
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah
L c i i g g d i i g w c u v L L i xxxuietx p d & x c i x i x x e i x y e i cxxxxtciix iesep
sampai dengan menerima obat racikan

P f ^ ' n o r n T T i T m l n n T^iafa
1 t l J . g L 4 . l l i . j J L4.ld.ll Ld
p><=»r*i n H f» A n 11 C Q
O OlXXclXX
1 C l 1L4L4.C / i l l c t l i o d .

fth 1 m p r o t/vr O LXXXXXclXX J\.LXXXXLXXC1LXX W c U v L L l LLXXXggLl p C X e t y clXXclXX KJUcLl.


11 L l l l l t l a L U l

racikan pasien yang disurvei dalam satu bulan


T^f^n n m iriQ irw O LUIJLIcLil jJcLolCli yctilg U i o U l V c l U.eLld.111 U LI l e t 11 L c l b c U U L
L / C l H J l l l l l l d LU1

Sumber data Survei


Standar < 60 menit
Penanggung Jawab Petugas Obat
Pengumpul data

6. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian Obat

Indikator Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian Obat


Dimensi M u t u Keselamatan dan kenyaman
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam
pemberian obat
Definisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h seluruh pasien instalasi obat yang disurvei
dikurangi j u m l a h pasien yang mengalami
kesalahan memberi obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi obat yang disurvei
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung Jawab Petugas Obat
Pengumpul data

7. Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan Pelanggan


Dimensi M u t u Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan yang puas
terhadap pelayanan obat
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan obat
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 50 )
Sumber data Survei
Standar > 80%
Penanggung Jawab Petugas Obat
Pengumpul data

G. PELAYANAN GIZI PADA PUSKESMAS YANG MEMPUNYAI TENAGA


PELAKSANA GIZI

1. Pemberi Pelayanan Gizi

Indikator Pemberi Pelayanan Gizi


Dimensi M u t u Keselamatan dan m u t u layanan
Tujuan Kesiapan puskesmas dalam menyediakan
pelayanan gizi
Definisi Operasional Pemberi pelayanan gizi adalah tenaga terlatih gizi
yang mempunyai kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dalam standar pelayanan gizi d i
Puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah dan jenis tenaga terlatih gizi yang
memberikan pelayanan gizi
Denominator 1
Sumber data Kepegawaian
Standar Sesuai dengan standar pelayanan gizi puskesmas
Penanggung Jawab Petugas Gizi
Pengumpul data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Gizi

Indikator Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan


Gizi
Dimensi M u t u Keselamatan dan m u t u layanan
Tujuan Kesiapan fasilitas dan peralatan puskesmas u n t u k
memberikan pelayanan gizi yang sesuai standar
Definisi Operasional Fasilitas dan peralatan pelayanan gizi adalah
ruang, mesin, dan peralatan yang harus tersedia
u n t u k pelayanan gizi sesuai dengan standar
puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jenis dan j u m l a h fasilitas dan peralatan pelayanan
gizi
Denominator 1
Sumber data Daftar Inventaris program gizi
Standar Sesuai dengan standar pelayanan gizi puskesmas
Penanggung Jawab Petugas Gizi
Pengumpul data
3. Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan Pelanggan


Dimensi M u t u Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
pelayanan gizi
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan gizi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei
Denominator Jumlah total pasien ( n minimal 50 )
Sumber data Survei
Standar £ 80 %
Penanggung Jawab Petugas Gizi
Pengumpul data

PELAYANAN REKAM MEDIS

1. Pemberi Pelayanan Rekam Medis

Indikator Pemberi Pelayanan Rekam Medis


Dimensi M u t u Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tersedianya tenaga yang kompeten dalam
pelayanan Rekam medis
Definisi Operasional Pemberi pelayanan Rekam Medis adalah tenaga
yang mempunyai kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan u n t u k pelayanan Rekam Medis dan
memiliki keterampilan menggunakan komputer.
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator J u m l a h tenaga rekam medis yang terlatih
Denominator Jumlah seluruh tenaga rekam medis
Sumber data Unit rekam medis puskesmas
Standar 100 %
Penanggung Jawab Petugas Rekam Medis
Pengumpul data

2. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan

Indikator Waktu penyediaan dokumen rekam medis


pelayanan rawat jalan
Dimensi M u t u Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran
Rawat Jalan
Definisi Operasional Dokumen Rekam medik Rawat Jalan adalah
dokumen rekam medis pasien baru atau pasien
lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan.
Waktu penyediaan dokumen rekam medis mulai
dari pasien mendaftar sampai rekam medis
disediakan / ditemukan oleh petugas
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik
sampel rawat j a l a n yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medik yang
diamati (n tidak kurang dari 50 )
Sumber data Hasil survei pengamatan d i ruang pendaftaran
rawat jalan u n t u k pasien baru / d i ruang rekam
medis u n t u k pasien lama
Standar £ 15 menit
Penanggung Jawab Petugas Rekam Medis
Pengumpul data

3. Kelengkapan pengisian rekam medis 24 j a m setelah selesai pelayanan

Indikator Kelengkapan pengisian rekam medis 24 j a m


setelah selesai pelayanan
Dimensi M u t u Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam
kelengkapan informasi rekam medis
Definisi Operasional Rekam medis yang lengkap adalah rekam medis
yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam w a k t u
setelah 24 j a m selesai pelayanan rawat
jalan/setelah pasien pulang/dirujuk, yang
meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana
asuhan, pelaksanaan asuhan tindak lanjut dan
resume.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h rekam medis yang d i survei dalam 1 bulan
yang diisi lengkap
Denominator J u m l a h rekam medis yang disurvei dalam 1 bulan
Sumber data survei
Standar 100%
Penanggung Jawab Petugas Rekam Medis
Pengumpul data
4. Kelangkapan Informed concent setelah mendapatkan informasi yang
jelas

Indikator Kelangkapan mendapatkan informasi yang jelas


Dimensi M u t u keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab Dokter u n t u k
memberikan informasi kepada pasien dan
mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan
medis yang akan Dilakukan
Definisi Operasional Informed concent adalah persetujuan yang
diberikan pasien / keluarga pasien atas dasar
penjelasan lengkap mengenai tindakan medis yang
akan dilakukan terhadap pasien tersebut
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator J u m l a h pasien yang mendapat tindakan medis
yang disurvei yang mendapat informasi lengkap
sebelum memberikan persetujuan tindakan medis
dalam 1 Bulan
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medis
yang disurvei dalam 1 bulan
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung Jawab Petugas Rekam Medis
Pengumpul data

PELAYANAN PENGELOLAAN LIMBAH

1. Adanya Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah Puskesmas

Indikator Adanya Penanggungjawab Pengelolaan Limbah


Puskesmas
Dimensi M u t u Keselamatan, Efisien dan Efektifitas

Tujuan Terkelolanya Limbah Puskesmas sesuai


peraturan perundangan
Definisi Operasional Penanggungjawab pengelolaan limbah Puskesmas
adalah seorang yang terlatih dan ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab
pengelolaan limbah Puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga'bulan sekali
Numerator Surat Keputusan Penetapan Penanggung jawab
Pengelolaan Limbah puskesmas
Denominator 1
Sumber data Unit Tata Usaha
Standar Sesuai dengan ketentuan pengelolaan limbah
Puskesmas
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Pengumpul data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pengelolaan Limbah Puskesmas

iiiu.iK.ai.ur JVC L c r o C U . l c l d . I l rdollltdo Udll J^IdldLdll JTCIlgClUlddll

U l l l l U c L l l Jr U o i v C o i i i d o

Dimensi M u t u Keselamatan,
j. uj uan j\.esiapan iasmias uan peraiaian r u s K c s m d s u n i u K
pengelolaan Limbah Puskesmas
Definisi Operasional Fasilitas dan peralatan Pengelolaan Limbah
rP ^i U
i colKz Co oe ImI l od o
o Q /UI d
d Q ll do lnl n i od lnl n
I U g, m
I I l^ Coo il In l , n D T " l I< 3
pel CnI l fgrl lv/dopndo lnl

H d
U a ln l n
pCp Ir od i1do Ltc oL lnl y \7Ck
CLLLgn Of I Vl
l c lQl T"11
U oC LJC^IToQC^UHl 1Q
d Lll li inLlUl .ll lv r

pengelolaan limbah Puskesmas


I-Tr*^
V 1 C rL vM Li l C i lCM
ot O IJUld.il oCKcUl

Pengumpulan Data
I CI 1 U U C r\Lldllod O U U11
^ V\i l da lTii Sc C O l1
o lKi d l I

Numerator Jenis dan j u m l a h fasilitas dan peralatan


pengelolaan limbah yang dimiliki Puskesmas
Denominator Jenis dan j u m l a h fasilitas dan peralatan
pengelolaan limbah yang seharusnya dimiliki
Puskesmas
Sumber data Inventaris Pengelolaan Limbah Puskesmas
Standar Sesuai dengan standar Puskesmas (Permenkes no.
75 tahun 2014)
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Pengumpul data

3. Pengelolaan Limbah Cair

Indikator Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pengelolaan


Limbah Puskesmas
Dimensi M u t u Keselamatan,
Tujuan Kesiapan fasilitas dan peralatan Puskesmas u n t u k
pengelolaan Limbah Puskesmas
Definisi Operasional Fasilitas dan peralatan Pengelolaan Limbah
Puskesmas adalah ruang, mesin, perlengkapan
dan peralatan yang harus tersedia untuk
pengelolaan limbah Puskesmas
Frekuensi 3 bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jenis dan j u m l a h fasilitas dan peralatan
pengelolaan limbah yang dimiliki Puskesmas
Denominator Jenis dan j u m l a h fasilitas dan peralatan
pengelolaan limbah yang seharusnya dimiliki
Puskesmas
Sumber data Inventaris Pengelolaan Limbah Puskesmas
Standar Sesuai dengan standar Puskesmas (Permenkes no.
75 tahun 2014)
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Pengumpul data

4. Pengelolaan Limbah Padat

Indikator Pengelolaan Limbah Padat


Dimensi M u t u Keselamatan
Tujuan Terkelolanya limbah padat sehingga tidak
mencemari lingkungan
Definisi Operasional Limbah padat yang dihasilkan dalam kegiatan
pelayanan Puskesmas baik pelayanan klinis,
penunjang, maupun yang dihasilkan dari
pengunjung puskesmas
Frekuensi 1 minggu
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Proses pengelolaan limbah padat sesuai dengan
peraturan perundangan
Denominator 1
Sumber data Observasi tiap seminggu sekali
Standar Sesuai dengan standar Puskesmas
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Pengumpul data

ADMINISTRASI MANAJEMEN

1. Peraturan Karyawan Puskesmas

Indikator Peraturan Karyawan Puskesmas


Dimensi M u t u Efektivitas
Tujuan Kelancaran administrasi dan manajemen SDM
PNS dan Non PNS Puskesmas dan keseimbangan
kesejahteraan karyawan dan kinerja pelayanan
Definisi Operasional Peraturanseperangkat peraturan yang ditetapkan
oleh Puskesmas, berlaku dan meningkat bagi
setiap karyawan, dimaksudkan sebagai peraturan
kerja agar ada kepastian tugas, kewajiban dan
hak- hak karyawan Puskesmas, sehingga tercipta
dan terpelihara keserasian hubungan kerja u n t u k
menjamin keseimbangan antara kesejahteraan dan
kerja pelayanan
Frekuensi 1 Tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 Tahun
Numerator Peraturan Karyawan Puskesmas
Denominator 1
Sumber data Tata Usaha
Standar Ada ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Pengumpul data

2. Daftar Urutan Kepangkatan

Indikator Daftar Urut Kepangkatan


Dimensi M u t u Efektivitas
Tujuan Kelancaran administrasi kepegawaian di
Puskesmas
Definisi Operasional Daftar Urutan Kepangkatan adalah salah satu
bahan objektif u n t u k melaksanakan pembinaan
karyawan berdasarkan sistem karir dan prestasi
keija
Frekuensi 6 Bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 6 Bulan
Numerator Daftar Urutan Kepangkatan
Denominator 1
Sumber data Tata Usaha
Standar Ada dan update data tiap 6 bulan
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

3. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan

Indikator Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan


Dimensi M u t u Efektifivitas
Tujuan Tergambarnya kepedulian pengelola terhadap
upaya perbaikan pelayanan d i Puskesmas
Definisi Operasional Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan adalah
pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan
oleh peserta pertemuan terhadap kesepakan atau
keputusan yang telah diambil dalam pertemuan
tersebut sesuai permasalahan pada bidang
masing-masing
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan yang ditindaklanjuti
dalam satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti
dala satu bulan
Sumber data Notulen Rapat
Standar 80%
Penanggung Jawab Kepala UPTD Puskesmas
Pengumpul data
4. Ketepatan w a k t u pengusulan Kenaikan Pangkat

IYCLcp<±LclIl W c L K - L U p e l I g U o U . l a . i l xVCIlcll±S.cU.l rcUlgJVclL

Dimensi M u t u Efektifivitas, Efisiensi, kenyamanan


l ujuan lergamuarnya Kepeaunan r u s K c s m d s uernauap
LiiigK<±L K e s e j a n t e r c i c i i i pegdwcii

Definisi Operasional Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua


periode dalam satu t a h u n u n t u k kenaikan pangkat
til U U l d l l 11 t l d l l UKLOUcI

Frekuensi Satu Tahun


I^erigU-IIipUlclIl JJdLd

rCIlUUC rVlldllod OdLU IcUlUIl


Ml "i -fyi A*"0 ~i~/~\t~
IN u i u c r a i o r
uumian pegawai yang aiusuiKan repar wanxu
sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu
LetllUIl

Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya


disulkan kenaikan pangkat dalam satu t a h u n
Sumber data Tata Usaha
Standar 80%
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

5. Ketepan w a k t u pengurusan kenaikan Gaji Berkala

Indikator Ketepatan waktu pengurusan kenaikan Gaji


Berkala
Dimensi M u t u Efektifivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian Puskesmas terhadap
kesejahteraan pegawai
Definisi Operasional Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji secara
periodik sesuai peraturan kepegawaian yang
berlaku
Frekuensi Satu tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa Satu tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan kenaikan gaji
berkala tepat w a k t u dalam satu t a h u n
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya
diusulkan kenaikan gaji berkala dalam satu t a h u n
Sumber data Tata Usaha
Standar 80%
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

6. Ketepatan waktu penyusunan Laporan Keuangan

Indikator Ketepatan waktu penyusunan Laporan Keuangan


Dimensi M u t u Efektifivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelola keuangan
Puskesmas
Definisi Operasional Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan
arus kas laporan keuangan harus diselesaikan
sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya.
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan
sebelum tanggal 10 setiap bulan berikut dalam
tiga bulan.
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus
diselesaikan dalam tiga bulan
Sumber data Tata Usaha
Standar > 90
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

7. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja

lnuiKator iveiengKapan u a p o r a n /vKuntaDiiitas Jtvineija


Dimensi M u t u Efektifivitas, Efisiensi
Tujuan Tergambarnya tertib administrasi Puskesmas
dengan menunjukan akuntabilitas kinerja
pelayanan
jjeimisi wperasionai A In i -i—. 4- r~\ 1—\ i 1 -1 4- »-i \/ i t—i n f i *-* /-I <-i l n l—l v \ A t * t T rl 1111 /—J i~\ 1—1

AKuntauiiitas jvinerja a a a i a x i perwujuaan


I V C W cLi i Uex 11 I LI o i V C o l 1 I c l o LlXlLL4.lv

mempertanggungjawabkan
keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui
pertanggungjawaban secara periodik.
Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap adalah
laporan kinerja yang memuat pencapaian
indikator-indikator yang ada pada SPM (Standar
Pelayanan Minimal), indikator-indikator kinerja
pada rencana strategis Bisnis Puskesmas dan
indikator-indikator kinerja yang lain yang
dipersyaratkan oleh Pemerintah Daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal dilakukan
3 bulan sekali
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
dilakukan minimal 3 bulan dalam satu t a h u n
Denominator Jumlah laporan akuntabiliatas yang seharusnya
disusun dalam satu t a h u n
Sumber data Tata Usaha
Standar 100 %
Penanggung Jawab Kepala UPTD Puskesmas
Pengumpul data

PELAYANAN MOBIL PUSKESMAS KELILING SEBAGAI AMBULANCE


UNTUK PUSKESMAS RAWAT INAP / PUSKESMAS MAMPU PONED

1. Ketersediaan Pelayanan Ambulance

Indikator Ketersediaan Pelayanan Ambulance


Dimensi M u t u Keterj angkauan
Tujuan Tersediannya Pelayanan Ambulance 24 J a m di
Puskesmas
Definisi Operasional Mobil Ambulance adalah mobil pengangkut u n t u k
orang sakit
Frekuensi Setiap tiga bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Ketersediaan Ambulance / mobil Puskesmas
Keliling
Denominator 1
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 24 j a m
Penanggung Jawab Kepala UPTD Puskesmas
Pengumpul data

2. Penyedia Pelayanan Ambulance

Indikator Penyedia Pelayanan Ambulance


Dimensi M u t u Kompetensi Tehnis
Tujuan Tersedianya Pelayanan Ambulance oleh tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi Pelayanan Ambulance adalah Supir
Ambulance yang terlatih
Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator J u m l a h tenaga yang memberikan pelayanan
Ambulance yang terlatih
Denominator Jumlah seluruh tenaga yang memberikan
pelayanan Ambulance
Sumber data Tata Usaha
Standar Supir Ambulance yang mendapat pelatihan Supir
Ambulance
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data
3. Kecepatan pemberian pelayanan Ambulance

Indikator Kecepatan pemberian pelayanan Ambulance


Dimensi M u t u Kenyamanan, Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketanggapan Puskesmas dalam
menyediakan kebutuhan pasien akan ambulance
Definisi Operasional Kecepatan pemberian pelayanan ambulance
adalah waktu yang dibutuhkan mulai
r%OT"tnit1TO O n o t V t l ' M tl CIVt vl m * i "I 1 r ^ t

permmtaan amDUiance aiajuKan olen


pasien/keluarga pasien d i Puskesmas sampai
Lciseuiajiya amouiance, minimal u a a K leDin d a n
30 menit
FVpki ] f»n «si 1 n l l i o n

P p n f m m T v i i l a n F)atpi
PeHndp Anali^a O U LI i d 11
X V^X L U U U XXXXCXXXOCl.

Numerator J u m l a h kumulatif waktu kecepatan pemberian


peiayanan amouiance aaiam satu DUian
Denominator J u m l a h seluruh permintaan ambulance dalam
satu bulan
Sumber data Catatan penggunaan ambulance
Standar < 30 menit
Penanggung Jawab Penanggung jawab ambulance
Pengumpul data

4. Tidak terjadinya kecelakaan Ambulance

Indikator Ketersediaan Pelayanan Ambulance


Dimensi M u t u Keterjangkauan
Tujuan Tersediannya Pelayanan Ambulance 24 J a m di
Puskesmas
Definisi Operasional Mobil Ambulance adalah mobil pengangkut u n t u k
orang sakit
Frekuensi Setiap tiga bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Ketersediaan Ambulance / mobil Puskesmas
Keliling
Denominator 1
Sumber data Laporan Bulan an
Standar 24 j a m
Penanggung Jawab Kepala UPTD Puskesmas
Pengumpul data

5. Kepuasan Pelanggan
Indikator Kepuasan Pelanggan
Dimensi M u t u Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan yang puas
terhadap pelayanan Ambulance
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan Ambulance
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator J u m l a h total pasien yang disurvei (minimal 50)
Sumber data Survei
Standar ^ 80 %
Penanggung Jawab Penanggung jawab Ambulance
Pengumpul data

L. PELAYANAN LAUNDRY UNTUK PUSKESMAS RAWAT INAP DAN MAMPU


PONED/ PERSALINAN

1. Ketersediaan Pelayanan Laundry

Indikator Ketersediaan Pelayanan Laundry


Dimensi M u t u Akses, kenyaman
Tujuan Tersedianya linen bersih u n t u k pelayanan di
Puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan laundry adalah pelayanan pencucian,
penyimpanan dan penyediaan linen bersih d i
Puskesmas baik dilakukan oleh Puskesmas atau
dipihak ketigakan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Pelayanan laundry di Puskesmas
Denominator 1
Sumber data Catatan linen
Standar Tersedia
Penanggung Jawab Penanggung jawab Laundry
Pengumpul data

2. Adanya penanggung jawab Pelayanan Laundry

Indikator Adanya penanggungjawab Pelayanan Laundry


Dimensi M u t u Keselamatan, Efisiensi dan efektifitas
Tujuan Adanya kejelasan penanggungjawab penyediaan
linen di Puskesmas
Definisi Operasional Penanggung jawab Pelayanan Laundry adalah
seorang yang terlatih dan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas sebagai penanggung jawab pengelola
dan penyediaan linen di Puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga Bulan sekali
Numerator Surat Keputusan Penetapan Penanggung Jawab
Pelayanan Laundry
Denominator 1
Sumber data Tata Usana
Standar Ditetapkan dengan keputusan Kepala UPTD
Puskesmas
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

3. Ketepatan waktu penyediaan linen u n t u k ruang Rawat Inap dan ruang


pelayanan

Indikator Ketepatan waktu penyediaan linen u n t u k ruang


Rawat Inap dan ruang pelayanan
Dimensi M u t u Efisiensi dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pelayanan laundry
Definisi Operasional Ketetapan w a k t u penyediaan linen adalah
ketepatan penyediaan linen sesuai dengan
ketentuan waktu yang ditetapkan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan
linen tepat waktu
Denominator J u m l a h hari dalam satu bulan
Sumber data Survei
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Laundry
Pengumpul data

4. Ketersedian Linen

Indikator Ketersedian Linen


Dimensi M u t u Efisiensi, efektifitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kemampuan Puskesmas dalam
mencukupi kebutuhan linen
Definisi Operasional Ketersedian linen adalah ketersediaan linen yang
terdiri dari sprei, sarung bantal, selimut,
sticklaken dan perlak dalam j u m l a h cukup
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah linen yang tersedia
Denominator J u m l a h seluruh tempat tidur yang ada di
Puskesmas
Sumber data Inventaris linen
Standar 2 set u n t u k tiap tempat tidur
Penanggung Jawab Penanggung jawab laundry
Pengumpul data
M. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA PUSKESMAS

1. Adanya penanggungjawab Pemeliharaan Sarana Puskesmas

Indikator Adanya penanggungjawab Pemeliharaan Sarana


Puskesmas
Dimensi M u t u Keselamatan, Efisiensi dan Efektifitas
Tujuan Terpeliharanya sarana dan prasarana Puskesmas
Definisi Operasional Penanggung jawab Pemeliharaan Sarana adalah
seorang yang terlatih dan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas sebagai penanggung jawab pengelola
dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Puskesmas
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Surat Keputusan Penetapan Penanggungjawab
Pemeliharaan Sarana Puskesmas
Denominator 1
Sumber data Tata Usaha
Standar Ditetapkan dengan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

2. Ketepatan waktu kalibrasi alat

Indikator Ketepatan waktu kalibrasi alat


Dimensi M u t u Keselamatan dan Efisiensi
Tujuan Tersedianya alat u k u r yang memiliki akurasi saat
digunakan u n t u k pelayanan medis maupun
pelayanan penunjang medis
Definisi Operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap
kelayakan peralatan oleh lembaga kalibrasi yang
sah
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Waktu Pelaksanaan kalibrasi alat yang sesuai
rencana dalam 1 t a h u n
Denominator Rencana w a k t u pelaksanaan kalibrasi alat
Sumber data B u k u register alat dan dokumen b u k t i kalibrasi
Standar 80%
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data
N. PENCEGAHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

1. Ketersediaan Alat Pelindung Diri

Indikator Ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri)


Dimensi M u t u Keselamatan pasien dan petugas
Tujuan Terlindunginya pasien, pengunjung, dan petugas
dari infeksi nosocomial
Definisi Operasional APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat standar yang
digunakan u n t u k melindungi t u b u h tenaga
kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
penyakit di Puskesmas, seperti: masker, sarung
tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dan
baju.
Frekuensi Tiap minggu
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah u n i t kerja pelayanan yang
dipersyaratkan memiliki APD yang menyediakan
APD
Denominator J u m l a h seluruh u n i t kerja pelayanan yang
dipersyaratkan memiliki APD
Sumber data Survei
Standar > 85 %
Penanggung Jawab Koordinator PPI Puskesmas
Pengumpul data

2. Penggunaan APD saat melaksanakan tugas


Indikator Penggunaan APD saat melaksanakan tugas
Dimensi M u t u Keselamatan pasien dan petugas
Tujuan Terlindunginya pasien dan petugas dari penularan
penyakit infeksi m a u p u n bahan berbahaya
Definisi Operasional Alat pelindung diri adalah alat standar yang
digunakan u n t u k melindungi t u b u h tenaga
kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
penyakit di Puskesmas, seperti : masker, sarung
tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dan
baju.
Frekuensi Tiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap 3 bulan
Numerator J u m l a h karyawan yang diamati yang tertib
menggunakan APD sebagaimana dipersyaratkan
Denominator Seluruh karyawan yang diamati
Sumber data Survei observasi
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator PPI Puskesmas
Pengumpul data
O. PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

l.Penyuluhan kelompok 4 x @ 60 menit

Indikator Penyuluhan kelompok 4 x @60 menit dalam k u r u n


waktu 1 bulan
Dimensi M u t u Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi antar individu agar
terbangun pengertian yang sama
Definisi Operasional Penyuluhan kelompok oleh petugas d i dalam
gedung Puskesmas adalah penyampaian
informasi kesehatan kepada sasaran pengunjung
Puskesmas > 5 orang yang dilaksanakan oleh
petugas, dilaksanakan minimal 48 kali dalam satu
tahun
Frekuensi 1 bulan.
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator J u m l a h penyuluhan kelompok dalam gedung
Puskesmas dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n
Denominator J u m l a h penyuluhan kelompok dalam gedung
Puskesmas dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n
Sumber data Catatan lengkap (daftar hadir, materi, pembicara)
Register penyuluhan
Standar 100 %
Penanggung Jawab Pengelola Program Promkes
Pengumpul data

2. Pengelola Program Promosi Kesehatan

Indikator Pengelola Program Kesehatan


Dimensi M u t u Keselamatan, Efisiensi dan Efektifitas
Tujuan Adanya kejelasan pengelola program Promosi
Kesehatan (Promkes) di Puskesmas
Definisi Operasional Pengelola program Promosi Kesehatan adalah
seorang tenaga kesehatan yang terlatih dan
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas sebagai
pengelola Program Promosi Kesehatan di
Puskesmas
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Surat Keputusan Penetapan Pengelola Program
Promkes
Denominator 1
Sumber data Tata Usaha
Standar Ditetapkan dengan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas
Penanggung Jawab Tata Usaha
Pengumpul data

3. Promosi u n t u k pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 12 x @


120 Menit

Indikator Promosi u n t u k pemberdayaan Masyarakat


Bidang Kesehatan 12 x @ 120 menit
Dimensi M u t u Kualitas dan keselamatan
Tujuan Penyampaian informasi kesehatan kepada
masyarakat khusus/tempat pertemuan
masyarakat, dengan waktu ± 10-15 menit dengan
materi sesuai issu aktual/masalah kesehatan
setemnat dengan didukune alat bantu/media
penyuluhan
Dpfinisi Onprasional Promosi u n t u k npmbprdavaan m a s v a r a k a t Bidanff
X X V 11 ! V / 0 1 . L4.X X L U . I V L / V l l l ' V.. 1 V X C C V O C C O A X 1 1 I C X O V CXI W I V C I L •U t v l C L i O

Kesehatan adalah penyampaian informasi


Kesehatan kepada sasaran/masyarakat (5-30
orang) yang dilaksanakan oleh petugas,
dilaksanakan 1 kali sebulan di setiap
RW/Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam
k u r u n waktu satu t a h u n (Jumlah RW/Posyandu x
12 kali)
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok di masyarakat
RW/Posyandu dalam k u r u n waktu satu tahun
Denominator J u m l a h Rw/Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas x 12 kali dalam k u r u n waktu satu
tahun
Sumber data Catatan/Daftar Hadir Register penyuluhan
Standar 100 %
Penanggung Jawab Pengelola Promkes
Pengumpul data

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Pengawasan Lingkungan Puskesmas

Indikator Pengawasan Sarana dan Fasilitas Lingkungan


Puskesmas
Dimensi M u t u Kualitas
Tujuan Diketahuinya keadaan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas
Defmisi Operasional Pengawasan Sarana dan Fasilitas Lingkungan
Puskesmas adalah kegiatan penilaian dan
pengawasan serta pengendalian lingkungan yang
meliputi sarana sanitasi dasar makanan dan
minuman, pengawasan binatang pengganggu,
pengawasan
4 1 1
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
4 1 1
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah unit pelayanan yang diperiksa
Denominator Jumlah seluruh u n i t pelayanan
Sumber data Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Standar 80% puskesmas memenuhi syarat
Penanggung Jawab Pengelola Kesehatan Lingkungan
Pengumpul data

2. Inspeksi Sanitasi Sarana Air M i n u m

Indikator Inspeksi Sanitasi Sarana Air M i n u m


Dimensi M u t u Kualitas dan keselamatan
Tujuan Diketahuinya gambaran mengenai keadaan sarana
sanitasi dan kualitas air sebagai data dasar u n t u k
memberikan rekomendasi u n t u k pengamanan
kualitas air
Definisi Operasional Inspeksi Sanitasi Sarana Air M i n u m adalah
pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
terhadap fisik sarana dan kualitas air m i n u m yang
dilaksanakan oleh petugas Puskesmas d i wilayah
kerja Puskesmas pada k u r u n w a k t u satu t a h u n
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah sarana Air M i n u m diperiksa yang ada d i
wilayah kerja Puskesmas dalam k u r u n w a k t u satu
tahun
Denominator Jumlah sarana Air M i n u m yang ada d i wilayah
kerja Puskesmas dalam k u r u n w a k t u satu tahun
Sumber data J u m l a h rumah yang ada d i wilayah kerja
Puskesmas dalam k u r u n waktu satu tahun
Standar 75%
Penanggung Jawab Petugas Kesehatan Lingkungan (Sanitarian)
Pengumpul data

PARAF KOORDiNASI

Ssjtda Kab. Suba/ig


_

Kspa!affina$K«efta!3fl
/
•sMgHirtuB
SHSI m. Subanj

Sa'sawfeXfisMaa
c
—-Ac
f
L A M PI R A N : P E R A T U R A N B U P A T I SUBANG
NOMOR : 1*7 Tahun 2 * 1 8
TANGGAL : 4 - 1 2 - 4 ; 8§$8
TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT YANG MENRAPKAN
BADAN LAYANAN U M U M DAERAH

INDIKATOR, STANDAR NILAI, BATAS W A K T U PENCAPAIAN SPM B L U D

NO JENIS INDIKATOR STANDAR PENCAPAIAN R E N C A N A PEN CAPAIAN PENANGGUNG


LAYANAN AWAL TAHU1N JAWAB
JENIS URAIAN I II III IV V
1. Pelayanan Input K e m a m n u a n m e n a n a a n i life s a v i n e 100 %
Gawat 2. Pemberi pelayanan kegawat 100%
Darurat d a r u r a t a n b e r s e r t i f i k a t IATLS
/ B T L S / A C L S / P P G D / G E LS) y a n g
masih berlaku
3. Ketersediaan alat kesehatan sesuai Sesuai
standar
Proses 1. J a m b u k a p e l a y a n a n g a w a t d a r u r a t 24 j a m
2. W a k t u t a n g g a p p e l a y a n a n d o k t e r d i <, 5 m e n i t
gawat darurat setelah
pasien
datang
Output Pasien p u l a n g setelah 100%
ditangani/ dirujuk
Outcome Kepuasan pasien > 80%
2. Pelayanan Input 1. P e m b e r i p e l a y a n a n d i P o l i k l i n i k 100 %
Rawat Jalan umum Dokter
2. P e m b e r i p e l a y a n a n d i p o l i k l i n i k 100 %
Dokter gigi
3. P e m b e r i p e l a y a n a n d i K I A 100%
Bidan
minimal
D3
a-, iveterseaiaan aiat Kesenatan sesuai sesuai
standar Permenke
s Nomor
75 tahun
2014
Proses x. u a m uuKa peiayajia.ii sesuai
dengan
Kc LcnXUdJl

yang
VIPTJQVI I
U C l lclJVU.
0 pT7"*Qf*Q T V * 1*1 f\OkTTOT*QX\ X\CX Qlf*Tl X WW / o
zi . IlUoCo JJC11U.C11 Let Irf11 ^ J d o l C l l oCoUdl

prosedur
X WW / o

4. Waktu tunggu rawat jalan < 60 menit


O
C xnUttn
p iUi L
t x. r^crcscpaix oudx s e s u a i i on o/ n

fV"\T*fYl 111 QflllTTl M oClAn O 1 1UU /O


IWx 1X1 LI I d I 1LLJL11 I N d o l W l I c l l
zOi . Pp
A Cn
I lpCQ
dLtp
cL" hL oc tLol l LLdJ.1 J C l cQLfJiJnW Tl cLIX
H o n Jr^p>1 OTI
X VJVJ / o

pelayanan Rawat Jalan di


Puskesmas
Outcome Kepuasan pasien 2:70 %
3. Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan 100%
Rawat Inap z. ivererseuiaan aiar Kesenatan sesuai sesuai
t)z*-f*-fYi A n I ^ A
SLaxiaar
s no.
/ O tcLlXU.Il

2014
KJ • XV.lllUal. LXVXUX VXV/XXf^CXXX U V , l l t i t i l l l e t i 1 1 00%
4. Kamar mandi dengan pengaman 100%
xww / u

pegangan tangan
Proses 1. Dokter penanggung jawab pasien 100 %
rawat inap
9 . T ^ m vi<dfp rtcklftPT 0 8 00 s d
U CI 1 1 1 V l o l t t U U f v l A 1 WO«WW o.tl

14.00
*\ JCf^T\Qt"nVi£5n T i a n d Vi^/onf^np 1 0 0 %
->. IVC/j^ClLLlllClIl l l d l l V l l l y J^lCllC 1UU / o

4 Tidak adflnva keifldian nasien ifltuh 100 %


1 • 1 H K J . X V C l U U X l J U I V V y IC4A-1.-1-G4.J.X L / C l C l V l l ICLLLlll
Output 1. Kejadian pulang sebelum 100%
dinyatakan sembuh
£j% ivtuiiaLiaii UaoiOii — I U J dill < 1 %
^* X /o
Outcome Kepuasan pasien ^ 70 %
4. Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan persalinan Dokter
Persalinan I1U1 I l l d l
1 1 tm I i m /

mil m a /

2. Adanya t i m PONED bidan


Tim
PONED
terlatih
o. i v e t e r s e u i a a n a m i K e s e n a t a n oesuai
ruangan dan perlengkapan sesuai Permenke
o I d I Kid.I o lNOIIlOI
/ \J Lett 1 t i l l

2 0 1 4

1J L • P
i fv*i1cpivy£cim
T ".icm.
£in J
k\n Un It I
' TDfdj Q
o tp /' n
UQo ii u
n il tf /
diii Ud UnAk. tLf U^ Ir 1 0 0 %

u m u m atau bidan terlatih


2. Kepatuhan hand hygiene 100 %
Output Kematian ibu karena persalinan 0%
Outcome T ^ ^ n i p a e o n T\a
rvv,"LlcLocLLl oion
jJdolCJ.1 > o
8 u0 %
/o

5. Pelayanan Input Tenaga analis Min D3


Laboratorium Analis
Sederhana kesehatan
terlatih
rVC-LCl oCv4.lo.Clil r cLoXXlLclo W e i l l ^JCl rXlxXLclll O l oUd L

serta ruangan Permenke


s no.
75 tahun
2014
Proses 1. Waktu tunggu hasil pelayanan s 120
laboratorium menit dan
of O l 1

sesuai
Wptpntnan
XXX. l A . I I I _ L I C t . X X

jenis
snpsimen
2 Tidak adanva keiadian tertukar 100 %
X—I 9 4. X V I f ( I V l_.X_V-H.-L-I- -X. J \ * X V v 1 W V_* X-W X- -1 W ' -X UU.XVU.X

specimen
Output Tidak adanva kesalahan nemberian 100 %
x. x > . _ H X x V l 4 . V U J . i l ^ C4_ p L l l x O v l H i l l

hasil pemeriksaan laboratorium


Outcome Kenuasan nelaneean £ 70 %
X VV_> L / L/V/XCLXXWWUJ.X
6. Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan Farmasi Sesuai
Farmasi standar
/Obat 2. Fasilitas dan peralatan pelayanan Sesuai
farmasi dan ruang pelayanna standar
3. Ketersediaan formularium Tersedia
ILcU-l

LL [ J G i r l LC

paling
lama 3
XCXXXXCX K J

tahun
PfOSPS 1 W a k t u tun&pu n e l a v a n a n <Yhat i a d i < 30 m e n i t
X * V ¥ C X X V L. L I I . l _ l X X i X t l L I L X X ^ X C X V C X X X C L X X U U a L j a U J
2 w a k t u turififpu n p l a v a n a u n b a t < fSO m p n i t
-2 Ks \J ill!,.I ' U
racikan
Output Tidak adanya kejadian salah 100 %
pemberian obat
Outcome Kepuasan pelanggan > 80 %
7. Pelayanan Input X. x C111LIC11/ ] J C L L l g c l o J T C l c i y c i l l c L L J.VJ±Z<1 Pptl
V C L U1LOTQ
g d OQ

Gizi s?izi
sesuai
kompeten
si
2. Ketersediaan formularium Tersedia
Outcome Kepuasan pelanggan 5 80 %
8. Pelayanan Input Pemberi pelayanan rekam medic 100%
Rekam Medis tenaga
terlatih
Sarana dan prasarana, ruangan Sesuai
Permenke
s Nomor
75 Tahun
2014
Proses Waktu penyediaan dokumen rekam <• 15 menit
medik
Output 1. Kelengkapan pengisian rekam 100 %
medic 24 j a m setelah selesai
pelayanan
2. Kelengkapan informed consen 100 %
setelah mendapatkan informasi
yangjelas
Outcome Kepuasan pelanggan 580 %
9. Pengelolaan Input 1. Adanya penanggung jawab Ada
Limbah pengelola limbah puskesmas
2. Ketersediaan pasilitas dan Sesuai
peralatan pengelolaan limbah peraturan
puskesmas padat, cair perundang
an
Proses 1. Pengelolaan limbah cair Sesuai
peraturan
perundang
an
2. Pengelolaan limbah padat Sesuai
peraturan
perundang
an
10. Administrasi Input 1. adanya kelengkapan dokumen dan 100 %
Manajemen daftar urutan kepangkatan
karyawan
2. Adanya tenaga pengelola keuangan 100%
3. kelengkapan laporan akuntabilitas 100%
keuangan
Proses 1. Ketepatan waktu pengusulan 80%
kenaikan pangkat
2. Ketepatan Penyusunan laporan Sebelum
keuangan tanggla
10/bulan
3. Ketepatan waktu pengurusan gaji 100%
berkala
4. Ketepatan waktu pemberian 100%
insentif sesuai kesepakatan waktu
11. Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan mobil 24 j a m
mobil Puskesmas keliling
Puskesmas 2. Penyedia pelayanan mobil Sopir
Keliling puskesmas keliling ambulan
(ambulance) terlatih
Proses 1. Kecepatan memberikan pelayanan <: 30 menit
ambulance
2. Waktu tanggap pelayanan ;£ 30 menit
ambulans kepada masyarakat
yang membutuhkan
Output Tidak terjadinya kecelakaan 100%
ambulance
Outcome Kepuasan pelanggan > 80 %

12. Pelayanan Input 1. Adanya penanggung jawab laundry Tersedia


Laundry 2. Ketersediaan fasilitas laundiy dan tersedia
linen
Proses Ketepatan waktu penyediaan linen 100%
13. Pelayanan Input Adanya penanggungjawab pemelihara, 100 %
Pemeliharaan standar pemeliharaan, dan anggaran
sarana dan Proses Pemeliharaan sesuai dengan kondisi Sesuai
Prasarana yang ditetapkan oleh Pimpinan BLUD kondisi
puskesmas Output Peralatan kesehatan yang dikalibrasi 80%
Bangunan/ ruang yang terpelihara 80%
Outcome Kepuasan pelanggan 80%
14. Pencegahan Input Tersedianya alat pelindung diri 100%
Pengendalian Proses kepatuhan penggunaan alat pelindung 100%
infeksi d i diri saat bertugas
dalam
pelayanan
15. Pelayanan Input Pemberi/netueas Pelavanan Petugas
Promosi Promosi Kesehatan promkes
kesehatan sesuai
kompeten
si
2. Ketersediaan fasilitas dan Tersedia
peralatan pelayanan promosi
kesehatan dan meddia promosi d i
puskesmas
Proses 1. Penyuluhan dalam gedung 4x @60 100%
menit per bulan
2. Penyuluhan diluar gedung 12x 100%
@120 menit per tahun per
RW/Posyandu
3. Pemberian Konsultasi > 80 %
16. Pelayanan Input 1. petugas Pelayanan kesehatan 100 %
Kesehatan lingkungan
Lingkungan 2. Ketersediaan ruang, fasilitas dan Sesuai
peralatan pelayanan kesehatan kondisi
lingkungan dan konsultasi
Proses 1. Pengawasan sarana sanitasi dasar Sesuai
dan fasilitas lingkungan standar
Puskesmas
2. Pengawasan Makanan dan sesuai
minuman di lingkungan standar
Proses 1. Pengawasan sarana sanitasi Sesuai
dasar dan fasilitas lingkungan standar
Puskesmas
2. Pengawasan Makanan dan sesuai
minuman d i lingkungan standar
puskesmas (dapur dan kantin
puskesmas)
3. Infeksi Sanitasi Sarana Air Sesuai
Minum puskesmas, sampah standar
dan limbah
4. Pengawasan binatang Sesuai
pengganggu d i lingkungan setandar
puskesmas
5. Pengawasan kebisingan dan Sesuai
pencemaran lingkungan standar
Puskesmas
6. Memberikan konsultasi Sesuai
sanitasi standar
Output Puskesmmas yang memnuhi >80%
syarat kesehatan (laik sehat)
Puskesmas bersih tanpa sampah
Outcome Kepuasan pelanggan > 80 %

PARAF KOORDINASI J

Sekda Kab. Subang

Asisten Pemerintah/Kesra

KepalaOinas Kesehatan
Kabag Hukum
Setda Kab. Subang

Sekretaris Dinas Kesehatan


LAM PI RAN III PERATURAN BUPATI SUBANG
NOMOR Tahun 2 * 1 8
TANGGAL 4 - 12 - 2 H 8

TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNIT


PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT YANG
MENERAPKAN BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH.

SPM WAJIB BIDANG KESEHATAN

A. Indikator Standar Pelayanan Minimal Wajib Bidang Kesehatan


1. Setiap i b u hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan
standar;
2. Setiap i b u bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai dengan
standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanankesehatan sesuai
dengan standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai dengan standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 (lima belas) sampai dengan 59
(lima p u l u h Sembilan) tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
dengan standar;
7. Setiap warga negara Indonesia usia 60 (enam puluh) t a h u n ke atas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai dengan standar;
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar;
9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar;
10. Setiap orang dengan gangguan j i w a (ODGJ) mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar;
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai dengan
standar; dan
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai dengan
standar.
B. J e n i s Lay a n a n Standar Pelayanan M i n i m a l Wajib B i d a n g K e s e h a t a n

TARGET TAHUNAN
MUTU PENERIMA
PERNYATAAN KETERANGAN
NO. JENIS LAYANAN LAYANAN
STANDAR 2019 2020 2021 2022 2023
LAYANAN DASAR DASAR

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

1. Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil Setiap i b u hamil 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan i b u pelayanan mendapatkan
hamil antenatal pelayanan
antenatal sesuai
standar

2. Pelayanan Sesuai standar Ibu Setiap i b u bersalin 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan ibu pelayanan bersalin mendapatkan
bersalin persalinan pelayanan
persalinan sesuai
standar

3. Pelayanan Sesuai standar Bayi baru Setiap bayi baru 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan bayi pelayanan lahir lahir mendapatkan
baru lahir kesehatan bayi pelayanan
baru lahir kesehatan sesuai
standar

4. Pelayanan Sesuai standar Balita Setiap balita 100 % 100 % 100 % 100% 100 %
Kesehatan pelayanan mendapatkan
balita kesehatan pelayanan
balita kesehatan sesuai
standar

10
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

5. Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan pada skrining usia usia pendidikan
usia pendidikan kesehatan usia pendidikan dasar mendapatkan
dasar pendidikan dasar skrining kesehatan
dasar sesuai standar

6. Pelayanan Sesuai standar Warga Setiap warga negara 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan pada skrining Negara Indonesia usia 15
usia produktif kesehatan usia Indonesia (lima belas) s.d. 59
produktif usia 15 (lima pulu h
(lima belas) sembilan) tahun
s.d. 59 mendapatkan
(lima skrining kesehatan
puluh sesuai standar
sembilan)
tahun

7. Pelayanan Sesuai standar Warga Setiap warga negara 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan pada skrining negara Indonesia usia 60
usia lanjut kesehatan usia Indonesia (enam puluh) tahun
lanjut usia 60 ke atas
(enam mendapatkan
puluh) skrining kesehatan
tahun ke sesuai standar
atas

11
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

8. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi
penderita kesehatan mendapatkan
hipertensi penderita pelayanan
hipertensi kesehatan sesuai
standar

9. Pelayanan Pelayanan Penderita Setiap penderita 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatanm kesehatan diabetesmeli diabetes mellitus
penderita penderita tus mendapatkan
diabetes melitus diabetes pelayanan
melitus kesehatan sesuai
standar

10. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan pelayanan dengan dengan gangguan
orang dengan kesehatan j i w a gangguan jiwa berat
gangguan iiwa j i w a berat mendapatkan
berat pelayanan
kesehatan sesuai
standar
.

11. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan pelayanan dengan dengan
orang dengan kesehatan tuberkulosis tuberculosis
tuberkulosis tuberkulosis mendapatkanpelay
anan tuberkulosis
sesuaistandar

12
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

12. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100 % 100% 100 % 100 % 100
kesehatan mendapatkan berisiko berisiko terinfeksi
orang dengan pemeriksaan terinfeksi humanimmunodefici
risiko terinfeksi humanimmnun humanimm encyvirus(ibu hamil,
humanimmnuno odeficiency unodeficien pasien tuberculosis
defficiencyvirus virus cy virus pasien infeksi
(ibu hamil, menular seksual,
pasien waria / transgender,
tuberkulosi pengguna narkotika
s, pasien psikotropika dan
infeksi zat adiktif, serta
menular warga binaan
seksual, lembaga
waria/tran pemasyarakatan)
sg ender mendapatkan
pengguna pemeriksaan
narkotika humanimmunodefici
psikotropik encyvirus sesuai
adan zat standar
adiktif,
serta
warga
binaan
lembaga
pemasyara
katan)

13
Penjelasan indikator Standar Pelayanan Minimal Wajib
BidangKesehatan
1. Pelayanan Kesehatan I b u H a m i l

a. Jrernyaxaan sxanciar C p t i Q-n \\w l Vi a m il m pti H a n a tlcan


p e l a y a n a n antenatal sesuai s t a n d a r

b . D i m en si m u t u Jaminan pemberian pelayanan yang


d i b e r i k a n y a n g b e r h u b u n g a n dengan
p e n g e t a h u a n , k e s o p a n a n sifat p e t u g a s
y a n g dipercaya oleh pelanggan. D i m e n s i
mutu meliputi faktor keramahan,
kompetensi, kredibilitas dan keamanan.

c. Pengertian Pelayanan antenatal sesuai standar


adalah pelayanan yang diberikan kepada
ibu hamil minimal 4 (empat) kali
k u n j u n g a n k e - 4 (K4) selama k e h a m i l a n
dengan j a d w a l :
1) 1 k a l i p a d a t r i m e s t e r I ;
2) 1 k a l i p a d a t r i m e s t e r I I ; d a n
3) 2 k a l i p a d a t r i m e s t e r I I I ;
Dilakukan oleh bidan/dokter/dokter
spesialis k e b i d a n a n d a n k a n d u n g a n y a n g
m e m i l i k i S u r a t T a n d a Registrasi d a n S u r a t
Izin Praktik.

d. Standar pelayanan M e m e n u h i k r i t e r i a 10 T:
1) T i m b a n g berat badan dan ukur
tinggibadan;
2) U k u r t e k a n a n d a r a h ;
3) Nilai status gizi ( u k u r lingkar lengan
atas/ LILA);
4) U k u r tinggi p u n c a k rahim(/undus uteri);
5) T e n t u k a n p r e s e n t a s i j a n i n d a n d e n y u t
jantung janin (DJJ);
6) S k r i n i n g s t a t u s i m u n i s a s i t e t a n u s d a n
b e r i k a n i m u n i s a s i tetanus toksoid (TT)
bila diperlukan;
7) Pemberian tablet tambah darah
m i n i m a l 9 0 (sembilan p u l u h ) t a b l e t
selama k e h a m i l a n ;
8) Tes laboratorium yang pemberian
pelayanannya disesuaikan dengan
trimester kehamilan •
a) Tes k e h a m i l a n ;
b) Pemeriksaan haemoglobin darah (Hb);
c) P e m e r i k s a a n golongan d a r a h (bila
belum pern ah dilakukan); dan
d) Pemeriksaan protein urin (bila
adaindikasi);
9) Tatalaksana/penanganankasus
sesuai k e w e n a n g a n ; d a n
10) T e m u wicara(konseling).

C i / C l 11 H o i ctolLJllcll JLJ CXXcXXLl lllClllUCl 1 J \ Ct I 1 LJ\Is±CXy GUL-LCU-J- A-CoCllClLCUl

capaian kinerja i b u h a m i l dinilai dari cakupan pelayanan


Pemerintah Daerah k e s e h a t a n i b u h a m i l k u n j u n g a n k e - 4 (K4)
Kabupaten Subang sesuai s t a n d a r d i w i l a y a h k e r j a n y a d a l a m
k u r u n waktu satutahun.

f. R u m u s p e n g h i t u n g a n k i n e r j a persentase i b u h a m i l
m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n antenatal sesuaistandar

Numerator J u m l a h i b u h a m i l yang mendapatkan


p e l a y a n a n k u n j u n g a n k e - 4 (K4) d i
fasilitas pelayanan kesehatan milik
p e m e r i n t a h danswasta.

UKZ>1 l\J 11 LLI LVLLKJf .Tnmlnh wtniifi ihn hamil Hf^Tipan ntniir
k e h a m i l a n 2 8 (dua p u l u h delapan) m i n g g u
atau lebih d i wilayah Kabupaten Subang
dalam k u r u n w a k t u satu tahun.

g- Target 1 0 0 % (seratus per sen)

h . L a n g k a h -1 an gk a h 1) Pendataan i b u h a m i l ;
kegiatan 2) Pemeriksaan kehamilan/antenatal care
(ANC);
3) Pemberian b u k u Kesehatan I b u d a n
A n a k (KIA);
4) Pencatatan d a n p e l a p o r a n ; d a n
5) R u j u k a n antenatal care (ANC) bila
uiperiuKan.

i. Monitoring dan 1)Sistem informasi pusat kesehatan


evaiuasi masyaraKat,
2) Sistem i n f o r m a s i r u m a h s a k i t ;
3) Sistem i n f o r m a s i k e s e h a t a n d a e r a h .

j- S u m b e r daya 1) B i d a n ;
manusia 2) D o k t e r Umum/Dokter Lay a n a n
Primer(DLP);
3) D o k t e r Spesialis Kebidanan d a n
Kandungan.

Jt. S u m b e r data: Kohort i b u hamil, pemantauan wilayah


setempat (PWS)

l. Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan data

m . Periode analisis d a n Setiap b u l a n


pelaporan

n . Penanggung j a w a b Bidan koordinator kesehatan ibu dan


pengumpulan data anak.
d a n pelaporan
2 . Pelayanan Kesehatan I b u B e r s a l i n

a. P e r n y a t a a n s t a n d ar Setiap ibu bersalin mendapatkan


p e l a y a n a n p e r s a l i n a n sesuai s t a n d ar

b . D i m en si m u t u Jaminan p emberi a n pelayanan yang


Qi Denxan Dernu.DU.ngan uengun
p e n g e t a h u a n , k e s o p a n a n sifat petugas
y a n g dipercaya oleh pelanggan.
Dimensi mutu meliputi faktor
keramahan, kompetensi, kredibilitas dan
keamanan

c. Pengertian Pelayanan p e r s a l i n a n sesuai s t a n d ar


adalah p e r s a l i n a n y a n g d i l a k u k a n oleh
tenaga k e s e h a t a n y a n g berkompeten
yaitu:
1) B i d a n ;dan / a t a u
2) D o k t e r ;dan / a t a u
3) Dokter Spesialis Kebidanan dan
Kandungan yang memiliki surat
t a n d a registrasi d a n surat izin p r a k t i k
d a n b e k e r j a d i fasibtas p e l a y a n a n
kesehatan pemerintah maupun
swasta.
Fasilitas p e l a y a n a n k e s e h a t a n , m e l i p u t i :
1) Pusat kesehatan masyarakat;
2) Pusat kesehatan masyarakat
pembantu;
3) Bidan praktik mandiri;
4) Klinik pratama dan klinik utama;dan
5) R u m a h s a k i t p e m e r i n t a h d a n swasta.

d. S t a n d ar p e l a y a n a n 1) Persalinannormal:
Mengacu Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 9 7 T a h u n 2 0 1 4
t e n t a n g Pelayanan Kesehatan M a s a
Sebelum H a m i l , M a s a H a m i l , d a n
Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual;
2) Persalinan d e n g a n k o m p l i k a s i :
Mengacu Buku Saku Pelayanan
Kesehatan I b u d i Fasilitas Kesehatan
Rujukan.

e. Definisi operasional dalam memberikan pelayanan kesehatan


capaian kinerja ibu bersalin dinilai dari cakupan
Pemerintah Daerah p e l a y a n a n k e s e h a t a n i b u b e r s a l i n sesuai
Kabupaten Subang standar d i wilayah kerjanya dalam k u r u n
waktu satu tahun.
f. Rumus penghitungan kinerja persentase ibu bersalin
m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n p e r s a l i n a n sesuai s t a n d a r

Numerator J u m l a h i b u bersalin yang mendapatkan


p e l a y a n a n p e r s a l i n a n sesuai s t a n d a r d i
fasilitas k e s e h a t a n

Denominator J u m l a h s e m u a i b u b e r s a l i n y a n g ada
diwilayah Kabupaten Subang dalam
kurun waktu satu tahun

g- Target 1 0 0 % (seratus per sen)

h . Langkah-langkah 1) Pendataan i b u b e r s a l i n ;
kegiatan 2) Pelayanan p e r s a l i n a n ;
3) Pengisian dan pemanfaatanan
k e s e h a t a n i b u d a n a n a k (KIA);
4) Pencatatan d a n p e l a p o r a n ; d a n
o) KUjUKun pertoiongan persaiinaii
jika diperlukan

i. Monitoring dan 1) Sistem informasi pusat kesehatan


evaluasi masyarakat;
2) Sistem i n f o r m a s i r u m a h s a k i t ; d a n
3) Sistem i n f o r m a s i k e s e h a t a n d a e r a h .

j- S u m b e r daya 1) Bidan;
manusia 2) D o k t e r U m u m / D o k t e r Lay a n a n Primer
(DLP); d a n
3) Dokter Spesialis Kebidanan dan
Kanduncran

k. Sumber data Kohort ibu hamil, pemantauan wilayah


setempat (PWS)

1. F r e k u e n s i Setiap b u l a n
pengumpulan data

m . Periode analisis Setiap b u l a n


dan pelaporan

n . Penanggung j a w a b Bidan koordinator kesehatan i b u dan anak


p e n g u m p u l d a t a d a n (KIA)
pelaporan
3 . Pelayanan Kesehatan B a y i B a r u L a h i r

a. P e r n y a t a a n s t a n d a r Setiap b a y i b a r u l a h i r m e n d a p a t k a n
p e l a y a n a n k e s e h a t a n sesuai s t a n d a r

b. Dimensi m u t u J a mi n a n pemberian pelayanan yang


diberikan berhubungan dengan
p e n g e t a h u a n , k e s o p a n a n sifat petugas
y a n g dipercaya oleh pelanggan. d i m e n s i
mutu meliputi faktor keramahan,
kompetensi, kredibilitas dan keamanan

c. Pengertian Pelayanan k e s e h a t a n b a y i b a r u lahir


sesuai s t a n d a r a d a l a h p e l a y a n a n y a n g
diberikan pada b a y i u s i a 0-28 (nol
sampai dua puluh delapan hari),
d i l a k u k a n oleh:
1) B i d a n ; d a n / a t a u
2) Perawat ;dan / a t a u
3) D o k t e r ; d a n / a t a u
4) D o k t e r Spesialis A n a k .
y a n g m e m i l i k i S u r a t T a n d a Registrasi
(STR) d a n S u r a t I j i n P r a k t i k (SIP) d i
fasilitas p e l a y a n a n k e s e h a t a n
Fasilitas p e l a y a n a n k e s e h a t a n , m e l i p u t i :
1) Pusat kesehatanmasyarakat;
2) Pusat kesehatan masyarakat
pembantu;
3) T e m p a t p r a k t e k tenaga kesehatan
(Praktek Bidan, Dokter Spesialis
Kebidanan dan Kandungan);
4) Klinik pratama dan klinik utamajdan
5) R u m a h s a k i t p e m e r i n t a h d a n swasta.

d. Standar pelayanan Mengacu kepada pelayanan neonatal


esensial sesuai y a n g t e r c a n t u m d a l a m
P e r a t u r a n M e n t e r i Kesehatan Nomor 2 5
T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g U p a y a Kesehatan
Anak.

e. D e f i n i s i operasional D a l a m m emberi k a n p a k e t pelayanan


capaian kinerja kesehatan bayi b a r u lahir dinilai dari
Pemerintah Daerah persentase j u m l a h b a y i b a r u l a h i r u s i a 0 -
Kabupaten Subang 2 8 (nol s a m p a i d u a p u l u h delapan) h a r i
yang mendapatkan pelayanan kesehatan
b a y i b a r u l a h i r sesuai s t a n d a r d i w i l a y a h
kerjanya dalam k u r u n w a k t u satu
tahun.
f. R u m u s p e n g h i t u n g a n k i n e r j a persentase b a y i b a r u l a h i r
m e n d a p a t k a n p e l ay a n a n k e s e h a t a n b a y i b a r u l a h i r sesuai
standar.

Numerator J u m l a h b a y i b a r u l a h i r u s i a 0 - 2 8 (nol
s a m p a i d u a p u l u h delapan) h a r i y a n g
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi
b a r u l a h i r sesuai d e n g a n s t a n d a r

Denominator J u m l a h semua bayi b a r u lahir d i wilayah


Kabupaten Subang dalam k u r u n w a k t u
satu tahun.

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h . Langkah-langkah 1) Pendataan b a y i b a r u l a h i r ;
kegiatan
2) Pelayanan k e s e h a t a n b a y i b a r u l a h i r ;
3) Pen gi si a n dan pemanfaatan buku
k e s e h a t a n I b u d a n A n a k (KIA);
4) Pencatatan d a n p e l a p o r a n ; d a n
5) R u j u k a n pertolongan kasus komplikasi
pada bayi baru lahir bila diperlukan.

i. Monitoring dan 1) Sistem i n f o r m a s i p u s a t k e s e h a t a n


evaluasi masyarakat;
£uJ O l o L C l l l XXIXVXX l l l d o l X LXXXXCXIX o d J t V l L ,

3) Sistem i n f o r m a s i k e s e h a t a n d a e r a h .

j- S u m b e r day a 1) Bidan;
manusia
2) Perawat;
3) D o k t e r U m u m / D o k t e r Lay a n a n Primer
(DLP); d a n
41 D o k t e r Snesialis A n a k

k. Sumber data Kohort bayi

1. F r e k u e n s i Setiap b u l a n
pengumpulan
data

m . Periode analisis Setiap b u l a n


d a n pelaporan

n . Penanggung j a w a b Bidan koordinator kesehatan i b u d a n anak


p e n g u m p u l d a t a d a n (KIA).
pelaporan
4 . Pelayanan K e s e h a t a n B a l i t a

a. P e r n y a t a a n s t a n d a r Setiap b a l i t a m e n d a p a t k a n pelayanan
k e s e h a t a n sesuai standar.

b. Dimensi m u t u Jaminan p emberi a n pelayanan yang


rt i l-» *~\ -i 1 r e-^i t^-\ 1—\ r\-v* i 1 r»i 1 re r\ ~v~\ r\ r\~f* re r\ -y\

aiDeriKan DernuDungsn aengan


p e n g e t a h u a n , k e s o p a n a n sifat petugas
y a n g dipercaya oleh pelanggan.
Dimensi mutu meliputi faktor
keramahan, kompetensi, kredibilitas dan
k earn a n a n .

c. Pengertian Pelayanan kesehatan balita sesuai


standar adalah pelayanan kesehatan
y a n g d i b e r i k a n k e p a d a a n a k b e r u s i a 0-59
(nol s a m p a i l i m a p u l u h sembilan) b u l a n
d a n d i l a k u k a n oleh:
1) B i d a n ;dan / a t a u
2) P e r a w a t ; d a n / a t a u
3) D o k t e r / D L P ; d a n / a t a u
4) D o k t e r SpesialisAnak.
yang memiliM Surat Tanda Registrasi
(STR) d a n d i b e r i k a n d i fasilitas:
1) Kesehatan p e m e r i n t a h m a u p u n swasta;
dan
2) U p a y a k e s e h a t a n b e r s u m b e r daya
m a n u s i a (Posyandu).

d. Standar pelayanan Pelayanan k e s e h a t a n , m e l i p u t i :


1) P e n i m b a n g a n , m i n i m a l 8 (delapan)
k a l i d a l a m 1 (satu) t a h u n ;
2) P e n g u k u r a n panjang/tinggi badan
m i n i m a l 2 (dua) k a l i d a l a m 1 (satu)
tahun;
3) P e m b e r i a n k a p s u l v i t a m i n A 1 0 0 . 0 0 0
I U , 1 (satu) k a l i u n t u k b a y i 6 (enam)
s a m p a i 1 1 (sebelas) b u l a n ;
4) p e m b e r i a n k a p s u l v i t a m i n A dosisi
tinggi, minimal 2 (dua) kali
d a l a m 1 (satu) t a h u n ;
5) p e m b e r i a n i m u n i s a s i dasar l e n g k a p ; d a n
6) p e m b e r i a n i m u n i s a s i booster.

e. D e f i n i s i operasional Dalam memberikan pelayanan kesehatan


capaian kinerja b a l i t a u s i a 0-59 (nol s a m p a i l i m a p u l u h
Pemerintah Daerah sembilan) b u l a n d i n i l a i d a r i c a k u p a n
Kabupaten Subang balita yang mendapat pelayanan
k e s e h a t a n b a l i t a sehat sesuai s t a n d a r
di wilayah kerjanya dalam k u r u n w a k t u
satu t a h u n .
f. Rumus penghitungan kinerja
Persentase a n a k u s i a 0-59 (nol s a m p a i l i m a p u l u h sembilan)
b u l a n y a n g m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n b a l i t a sesuai
standar.

Numerator J u m l a h b a l i t a u s i a 0-59 (nol s a m p a i l i m a


p u l u h sembilan) b u l a n y a n g m e n d a p a t
pelayanan kesehatan balita sesuai
standar dalam k u r u n w a k t u s a t u t a h u n

Denominator J u m l a h b a l i t a u s i a 0-59 (nol s a m p a i l i m a


p u l u h sembilan) b u l a n y a n g a d a d i
wilayah kerja Kabupaten Subang dalam
k u r u n w a k t u satu t a h u n .

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h Langkah-langkah 1) Pendataan b a l i t a u s i a 0-59 (nol s a m p a i


J . JL .

kegiatan l i m a p u l u h sembilan) b u l a n ;
2) Pemberian p e l a y a n a n k e s e h a t a n b a l i t a ;
dan
3) Pencatatan d a n p e l a p o r a n .

i. Monitoring dan 1) Sistem informasi pusat kesehatan


evaluasi masyarakat;
2) Sistem i n f o r m a s i r u m a h s a k i t ; d a n
3) Sistem i n f o r m a s i k e s e h a t a n d a e r a h .

j- Sumber daya 1) B i d a n ;
manusia 2) Perawat;
3) TenagaGizi;
4) D o k t e r U m u m / D o k t e r Lay a n a n Primer
(DLP); d a n
5) D o k t e r Spesialis A n a k .

k. Sumber data Kader pos p e l a y a n a n t e r p a d u (posyandu)

1 frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan
data:

m . Periode a n a l i s i s d a n Setiap semester


pelaporan

n . Penanggung j a w a b Bidan koordinator kesehatan ibu dan


p e n g u m p u l d a t a d a n a n a k (KIA)
pelaporan
5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia PendidikanDasar

a. Pernyataan standar Setiap anak pada usia pendidikan dasar


mendapatkan skrining kesehatan
sesuaistandar

b. Dimensi m u t u Cepat tanggap dimasukkan kedalam


kemampuan petugas kesehatan menolong
pelanggan dan kesiapannya melayani
sesuai prosedur dan bisa memenuhi
narapan p e i a r i g g a n . n . c t i a p a r i peiaiiggaxi
terhadap kecepatan pelayanan cenderung
meningkat dari waktu ke waktu.
Pelayanan kesehatan yang responsif
ditentukan oleh sikap staf yang didepan
karena berhubungan langsung dengan
para pengguna jasa dan keluarganya.

c. Pengertian Pelayanan kesehatan usia pendidikan


uasar anaian penjanngan Jtcesenaran
yang d i b e r i k a n kepada anak usia
p e n d i d i k a n dasar, m i n i m a l satu k a l i
pada kelas 1 (satu) dan kelas 7 (tujuh)
yang d i l a k u k a n oleh p u s a t kesehatan
masyarakat d a n pemberian i m u n i s a s i
anak sekolah.

d. Standar pelayanan Standar pelayanan penjaringan kesehatan


adalah pelayanan yang meliputi:
1) Penilaian status gizi (tinggi badan,
berat badan, tanda klinis anemia);
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah,
frekuensi nadi dan nafas);
3) Penilaian kesehatan gigi danmulut;
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan
dengan Poster Snellen;
5) Penilaian ketajaman indera
pendengaran dengan garpu tala; dan
6) Pemberian imunisasi anak sekolah.

e. Definisi operasional Dal am memberikan pelayanan skrining


capaian kinerja kesehatan anak usia pendidikan dasar
Pemerintah Daerah dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan
Kabupaten Subang pada usia pendidikan dasar sesuai standar
di wilayah Kabupaten Subang dalam
k u r u n w a k t u satu t a h u n

f. Rumus penghitungan kinerja


Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar.
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar
kelas 1 (satu) dan 7 (tujuh) yang
m e n d a p a t pelayanan skrining kesehatan
d i satu an p e n d i d i k a n dasar.

Denominator Jumlah semua anak usia pendidikan


dasar kelas 1 (satu ) d a n 7 (tujuh y a n g ada
di wilayah kerjanya dalam k u r u n waktu
satu tahun

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h. Langkah -langkah 1) P e n d a t a a n a n a k u s i a p e n d i d i k a n d a s a r ;
kegiatan
2) Prapenjaringan:
a) Informed consent;dan
b) P e m b a g i a n B u k u R a p o r K e s e h a t a n k u
dan penjelasan penggunaan;
3) P e l a k s a n a a n penjaringan kesehatan
dan imunisasi anak sekolah;
4) P e l a k s a n a a n tindak lanjut hasil
penjaringan kesehatan:
a) R u j u k a n j i k a d i p e r l u k a n ; d a n
b) K o m u n i k a s i i n f o r m a s i e d u k a s i (KIE);
5) P e n c a t a t a n d a n p e l a p o r a n .

i. Monitoring dan 1) Sistem informasi pusat kesehatan


evaluasi masyarakat; dan
2) Sistem informasi kesehatan daerah.

J- Sumber daya T i m u s a h a kesehatan sekolah (UKS)


manusia

k. Sumber data Lap or a n p e n c a t a t a n d a n l a p o r a n s k r i n i n g

1. Frekuensi Setiap t a h u n
pengumpulan data

m . Periode analisis Setiap t a h u n


dan pelaporan

n. Penanggung jawab Petugas p r o m o s i k e s e h a t a n (Promkes).


pengumpul data
dan pelaporan
6 . Pelayanan Kesehatan Pada U s i a P r o d u k t i f

a. Pernyataa n s t a n d a r Setiap w a r g a Negara I n d o n e s i a (WNI) u s i a


15-59 ( l i m a belas s a m p a i l i m a p u l u h
sembilan) t a h u n m e n d a p a t k a n s k r i n i n g
k e s e h a t a n sesuai s t a n d a r

b. Dimensi m u t u K r i t e r i a i n i t e r k a i t dengan r a s a k e p e d u l i a n
d a n p e r h a t i a n k h u s u s s t a f k e p a d a setiap
pengguna jasa, memahami k e b u t u h a n
mereka dan memberikan kemudahan
u n t u k d i h u b u n g i setiap saat j i k a p a r a
pengguna jasa in gin memperoleh
bantu annya.

c. Pengertian Pelayanan s k r i n i n g k e s e h a t a n u s i a 1 5 - 5 9
(lima belas s a m p a i l i m a p u l u h sembilan)
t a h u n sesuai s t a n d a r a d a l a h :
1) Pelayanan s k r i n i n g k e s e h a t a n u s i a 15-
5 9 ( l i m a belas s a m p a i l i m a p u l u h
sembilan) tahun diberikan sesuai
k e w e n a n g a n oleh:
a) D o k t e r ;
b) B i d a n ;
c) Perawat;
d) N u t r i s i o n i s / T e n a g a Gizi;dan
e) Petugas p e l a k s a n a pos p e m b i n a a n
terpadu penyakit tidak menular
(Posbindu PTM) t e r l a t i h .
2) D i l a k u k a n d i :
a) Pusat kesehatan masyarakat
dan jaringannya;
b) P o s b i n d u p e n y a k i t t i d a k m e n u l a r
(PTM); d a n
c) Fasilitas pelayanan kesehatan
l a i n n y a y a n g bekerjasama dengan
pemerintah d a e r a h .
3) M i n i m a l d i l a k u k a n s a t u t a h u n s e k a l i .

d. Standar pelayanan Standar pelayanan skrining kesehatan


u s i a 15-59 ( l i m a belas s a m p a i l i m a p u l u h
sembilan) t a h u n m e l i p u t i :
1) Deteksi k e m u n g k i n a n obesitas
d i l a k u k a n denganmemeriksa:
a) Tinggi badan(TB);
b) B e r a t b a d a n (BB);dan
c) L i n g k a r p e r u t .
2) Deteksi hipertensi dengan memeriksa
t e k a n a n d a r a h sebagai pencegahan
primer;
3) Deteksi kemungkinan diabetes
mellitus menggunakan tes cepat
guladarah;
4) Deteksi g a n g g u a n mental emosional
dan perilaku;
5) Pemeriksan k e t a j a m a n p e n g l i h a t a n ;
6) Pemeriksaan k e t a j a m a n p e n den gar a n ;
7) Deteks i d i n i k a n k e r d i l a k u k a n m e l a l u i :
a) Pemeriksaan p a y u d a r a M i n i s d a n
b) Pemeriksaan I n s p e k s i V i s u a l dengan
A s a m Asetat (IVA) k h u s u s u n t u k
w a n i t a u s i a 3 0 - 59 (tiga p u l u h s a m p a i
limapuluh sembilan) tahun.
Pengunjung yang ditemukan
menderita k e l a i n a n wajib d i t a n g a n i
a t a u d i r u j u k k e fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat lanjut.

e. Definisi operasional Dalam memberikan pelayanan skrining


capaian kinerja k e s e h a t a n w a r g a Negara I n d o n e s i a (WNI)
Pemerintah D a e r a h b e r u s i a 15-59 (lima belas s a m p a i l i m a
Kabupaten Subang puluh Sembilan) tahun dinilai dari
persentase p e n g u n j u n g u s i a 15-59 ( l i m a
belas s a m p a i l i m a p u l u h Sembilan) t a h u n
yang mendapat pelayanan skrining
kesehatan sesuai s t a n d a r d i w i l a y a h
kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.

f. Rumus penghitungan kinerja


Persentase w a r g a Negara I n d o n e s i a u s i a 15-59 ( l i m a belas
s a m p a i l i m a p u l u h sembilan) t a h u n m e n d a p a t k a n s k r i n i n g
k e s e h a t a n sesuai standar.

Numerator J u m l a h p e n g u n j u n g u s i a 15-59 ( l i m a belas


sampai lima puluh sembilan) tahun
mendapat pelayanan skrining kesehatan
sesuai s t a n d a r d a l a m k u r u n w a k t u s a t u
tahun.

Denominator J u m l a h w a r g a Negara I n d o n e s i a u s i a 15
59 (lima belas sampai lima pulu a
sembilan) t a h u n y a n g a d a d i w i l a y a h
Kabupaten Subang dalam k u r u n w a k tu
satu t a h u n

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h. Langkah-langkah 1) S k r i n i n g f a k t o r r i s i k o p e n y a k i t t i d a k
kegiatan m e n u l a r (PTM) d a n g a n g g u an m e n t a l
emosional d a n p e r i l a k u ;
2) Konseling t e nt a n g f a k t o r r i s i k o p e n y a M t
t i d a k m e n u l a r (PTM) d a n gangguan
m e n t a l emosional d a n p e r i l a k u ;

3) Pelatihan teknis petugas skrining


k e s e h a t a n b a g i tenaga k e s e h a t a n d a n
petugas pelaksana
4) Pos p e m n i n a a n t e r p a d u p e n y a k i t t i d a k
m e n u l a r (kader P o s b i n d u PTM);
penyediaan sarana dan prasarana
s k r i n i n g k i t pos b i d a n desa p e n y a k i t
t i d a k m e n u l a r (Kit P o s b i n d u PTM);
5) Pelatihan surveilans faktor risiko
p e n y a k i t t i d a k m e n u l a r (PTM) b e r b a s i s
web;
6) Pelayanan r u j u k a n k a s u s k e fasilitas
k e s e h a t a n t i n g k a t p e r t a m a (FKTP);
7) Pencatatan d a n Pelaporan f a k t o r r i s i k o
p e n y a k i t t i d a k m e n u l a r (PTM) ;dan
8) M o n i t o r i n g d a n evaluasi.

i. Monitoring dan 1) L a p o r a n fasilitas p e l a y a n a n k e s e h a t a n ;


evaluasi rapor kesehatanku untuk peserta
didik
2) S M P / M T s , S M A / M A / S M K ;
3) L a p o r a n monitoring faktor risiko
p e n y a k i t t i d a k m e n u l a r (PTM) b e r b a s i s
pos p e m b i n a a n t e r p a d u (Posbindu);
4) Pelayanan terpadu penyakit t i d a k m e n u l a r
(PANDU PTM), y a i t u laporan m o n i t o r i n g
faktor risiko penyakit t i d a k m e n u l a r
berbasis fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP);dan
5) Portal website penyakit tidak menular
(PTM).

j- Sumber daya 1) Dokter;


manusia 2) B i d a n ;
3) Perawat;
4) N u t r i s i o n i s / P e t u g a s Gizi;dan
5) Petugas pelaksana pos p e m b i n aan
terpadu penyakit tidak m e n u Lar
(Posbindu PTM) t e r l a t i h .

k. Sumber data Laporan pos pelayanan terpadu

1. Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan data

m . Periode analisis Setiap b u l a n


d a n pelaporan

n . Penanggung j a w a b K o o r d i n a t o r p e n y a k i t t i d a k m e n u l a r (PTfl
p e n g u m p u l data
dan pelaporan pusat kesehatan masyarakat

7. Pelayanan Kesehatan Pada U s i a L a n j u t

a. P e r n y a t a a n s t a n d a r Setiap w a r g a Negara I n d o n e s i a (WNI) u s i a


60 (enam puluh) tahun keatas
m e n d a p a t k a n s k r i n i n g k e s e h a t a n sesuai
standar.

b. D i m e n s i m u t u Kriteria i n i terkait dengan rasa kepedulian


d a n p e r h a t i a n k h u s u s staf k e p a d a setiap
pengguna jasa, memahami k e b u t u h a n
mereka dan memberikan kemudahan
u n t u k d i h u b u n g i setiap saat j i k a p a r a
pengguna jasa ingin memperoleh
bantuannya.

Pengertian Pelayanan skrining kesehatan warga


Negara I n d o n e s i a (WNI) u s i a 6 0 (enam
p u l u h t a h u n ) t a h u n keatas sesuai s t a n d a r
adalah:
1) Pelayanan skrining kesehatan
d i b e r i k a n sesuai k e w e n a n g a n oleh:
a) D o k t e r ;
b) B i d a n ;
c) Perawat;
d) N u t r i s i o n i s / T e n a g a Gizi;dan
e) Kader P o s y a n d u L a n s i a / P o s b i n d u .
2) Dilakukan di:
a) P u s a t k e s e h a t a n masyarakat dan
jaringannya;
b) F a s i l i t a s pelayanan kesehatan
lainnya;dan
c) Kelompok L a n s i a y a n g bekerjasama
dengan pemerintah daerah;
3) M i n i m a l d i l a k u k a n satu t a h u n sekali

Standar pelayanan Standar pelayanan skrining kesehatan


warga Negara Indonesia (WNI) usia 60 (enam
puluh) t a h u n keatas meliputi:
1) D e t e k s i h i p e r t e n s i dengan mengukur
tekanan darah;
2) Deteksi diabetes melitus dengan
pemeriksaan kadar gula darah;
3) D e t e k s i k a d a r kolesterol d a l a m d a r a h ;
dan
4) D e t e k s i g a n g g u a n m e n t a l emosional
dan perilaku termasuk kepikunan,
dengan m e n g g u n a k a n :
a) Mini Cog atau Mini Mental Status
Examination (MMSE)fTes Mental M i n i ;

b) Abreviated Mental Test (AMT);dan


c) Geriatric Depression Scale (GDS).
Pengunjung yang ditemukan
memiliki faktor risiko, wajib
d i l a k u k a n i n t e r v e n s i secara d i m
pengunjung yang ditemukan
m e n d e r i t a p e n y a k i t waji b d i t a n g a n i
a t a u d i r u j u k k e fasilitas k e s e h a t a n
tingkat lanjut.

e. Definisi D a la m m e m b e r i k a n p e l a y a n a n s k r i n i n g
operasional k e s e h a t a n w a r g a Negara I n d o n e s i a (WNI)
capaiankinerj a u s i a 6 0 (enam p u l u h ) t a h u n keatas d i n i l a i
P e m e r i n t a h D a e r a h d a r i persentase p e n g u n j u n g usia 60
KabupatenSubang (enam puluh) tahun keatas yang
m e n d a p a t k a n s k r i n i n g k e s e h a t a n sesuai
s t a n d a r m i n i m a l 1 (satu) k a l i d i w i l a y a h
kerjanya dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n .

f. Rumus penghitungan kinerja


persentase w a r g a Negara I n d o n e s i a (WNI) u s i a 6 0 (enam p u l u h )
t a h u n keatas m e n d a p a t k a n s k r i n i n g k e s e h a t a n sesuai s t a n d a r

Numerator J u m l a h pengunjung usia 60 (enam


puluh) t a h u n keatas yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar
m i n i m a l 1 (satu) k a l i d a l a m k u r u n w a k t u
satu tahun.

Denominator J u m l a h s e m u a p e n d u d u k u s i a 6 0 (enam
puluh) t a h u n keatas yang ada d i wilayah
kerjanya dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n .

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h . Langkah-langkah 1) Pendataan l a n s i a ;
kegiatan 2) S k r i n i n g k e s e h a t a n l a n s i a ;
3) Pemberian b u k u k e s e h a t a n l a n s i a ;
4) Pelayanan r u j u k a n ; d a n
5) Pencatatan d a n p e l a p o r a n .

i. Monitoring dan 1) Sistem informasi pusat kesehatan


evaluasi masyarakat;
2) L a p o r a n fasilitas p e l a y a n a n k e s e h a t a n ;
3) B u k u k e s e h a t a n l a n s i a ;
4) Laporan m o n i t o r i n g faktor risiko penyakit
tidak menular (PTM) berbasis Posbindu;
5) Pelayanan l a p o r a n m o n i t o r i n g faktor
risiko penyakit tidak menular (PTM)
berbasis FKTP (pelayanan terpadu
p e n y a k i t t i d a k m e n u l a r /PANDU PTM);
dan

6) Portal website penyakit tidak menular


(PTM).

j- Sumber daya 1) B i d a n ;
m a n u sia
2) Perawat;
3) Tenaga Gizi;dan
4) D o k t e r U m u m / D o k t e r L a y a n a n Primer
(DLP).

k. Sumber data Pusat kesehatan masyarakat, pusat


pembinaan terpadu, p u s a t p e m b i n a a n
terpadu lansia

L Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan data

m . Periode anabsis d a n setiap b u l a n


pelaporan

n . Penanggung j a w a b Koordinator lanjut usia (Lansia) pusat


pengumpul data kesehatan masyarakat
d a n pelaporan

8. Pelayanan Kesehatan Penderita H i p e r t e n s i

a. P e r n y a t a a n s t a n d a r Setiap p e n d e r i t a h i p e r t e n s i m e n d a p a t k a n
p e l a y a n a n k e s e h a t a n sesuai s t a n d a r .

b. Dimensi m u t u K r i t e r i a i n i t e r k a i t dengan r a s a k e p e d u l i a n
d a n p e r h a t i a n k h u s u s s t a f k e p a d a setiap
pengguna jasa, memahami k e b u t u h a n
mereka dan memberikan kemudahan
u n t u k d i h u b u n g i setiap saat j i k a p a r a
pengguna jasa ingin memperoleh
bantuannya.

c. Pengertian 1) Sasaran a d a l a h p e n d u d u k usia 15


( l i m a belas) t a h u n k e a t a s
2) Penderita h i p e r t e n s i esensial atau
hipertensi tanpa komplikasi:
a) M e m p e r o l e h pelayanan kesehatan
sesuai s t a n d a r ;
b) U p a y a p r o m o s i k e s e h a t a n m e l a l u i
m o d i f i k a s i gaya h i d u p ;
c) D i fasilitas kesehatan tingkat
p e r t a m a (FKTP);
3) Penderita h i p e r t e n s i d e n g a n k o m p l i k a s i
( j a n t u n g , stroke, p e n y a k i t g i n j a l k r o n i s ,
diabetes melitus d i r u j u k k e fasibtas
k e s e h a t a n t i n g k a t l a n j u t (FKTL) y a n g
mempunyai kompetensi penanganan
komplikasi.

d. Standar pelayanan Standar pelayanan kesehatan penderita


Hipertensi
1) Mengikuti Panduan Praktik Klinik bagi
D o k t e r d i fasilitas k e s e h a t a n t i n g k a t
p e r t a m a (FKTP)
2) M e l a k u k a n p e m e r i k s a a n :
a) Pemeriksaan d a n m o n i t o r i n g t e k a n a n
darah;
b) E d u k a s i ;
c) P e n g a t u r a n diet seimbang;
d) A k t i f i t a s fisik;dan
e) Pengelolaan farmakologis.
3) M e m p e r t a h a n k a n t e k a n a n d a r a h :
a) U s i a d i b a w a h 6 0 (enam puluh)
tahun k u r a n g d a r i seratus e m p a t
p u l u h per s e m b i l a n p u l u h m i l i m e t e r
a i r r a k s a (< 140/90 mmHg); d a n
b) U s i a 6 0 (enam p u l u h ) t a h u n d a n
lebih k u r a n g d a r i s e r a t u s l i m a p u l u h
p e r s e m b i l a n p u l u h m i l i m e t e r air
r a k s a (< 150/90 m m H g ) . Apabila
tekanan darah tidak dapat
dipertahankan atau mengalami
komplikasi, penderita d i r u j u k ke
fasilitas k e s e h a t a n t i n g k a t l a n j u t
(FKTL).

e. Definisi operasional Dalam memberikan pelayanan kesehatan


capaian kinerja sesuai s t a n d a r b a g i p e n d e r i t a h i p e r t e n s i ,
Pemerintah Daerah d i n i l a i d a r i persentase j u m l a h p e n d e r i t a
Kabupaten Subang hipertensiyang mendapatkan pelayanan
k e s e h a t a n sesuai standar d i wilayah
kerjanya dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n

f. Rumus penghitungan kinerja


persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
k e s e h a t a n sesuai s t a n d a r .

Numerator Jumlah penderita hipertensi yang


m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n sesuai
standar dalam k u r u n w a k t u s a t u t a h u n

Denominator Jumlah estimasi penderita hipertensi


b e r d a s a r k a n a n g k a prevalensi K a b u p a t e n
Subang dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n
yang sama (berdasarkan hasil riset
k e s e h a t a n dasar (Riskesdas) T a h u n 2 0 1 3 .
Target 1 0 0 % (seratus per sen)

h . Langkah-langkah 1) Pendataan penderita hipertensi di


kegiatan wilayah kerjanya;
2) M e l a k u k a n skrining faktor risiko
hipertensi u n t u k s e l u r u h pasien d i
FKTP;
3) M e l a k u k a n pelayanan kesehatan
sesuai standar b e r u p a :
a) E d u k a s i t e n t a n g diet m a k a n a n ;
b) E d u k a s i a k t i v i t a s fisik; d a n
c) Terapi farmakologi.
4) M e l a k u k a n rujukan ke fasilitas
k e s e h a t a n t i n g k a t l a n j u t (FKTL) u n t u k
pencegahan komplikasi;
5) Pelatihan t e k n i s p e l a y a n a n k e s e h a t a n
tentang hipertensi bagi tenaga
kesehatan, termasuk pelatihan
surveilans faktor risiko hipertensi
berbasis vueb;
6) Penyediaan peralatan kesehatanhi
p e l LCllol,

7) Penyediaan o b a t h i p e r t e n s i ;
8) Pencatatan d a n p e l a p o r a n ;
9) M o n i t o r i n g d a n evaluasi.

• Monitoring dan 1) L a p o r a n Surveilans Web p e n y a k i t t i d a k


evaluasi menular (PTM) berbasis fasilitas
k e s e h a t a n t i n g k a t p e r t a m a (FKTP);
2) L a p o r a n sistem p e n c a t a t a n p e l a p o r a n
terpadu pusat kesehatan masyarakat
(SP2TP) melalui Sistem Informasi
P u s k e s m a s (SIP);dan
3) Sistem I n f o r m a s i p-care jaminan
k e s e h a t a n nasional (JKN).

J- S u m b e r daya 1) D o k t e r U m u m / D o k t e r L a y a n a n Primer
manusia (DLP);
2) B i d a n ;
3) Perawat;
4) Apoteker;dan
5) Pengelola program penyakit t i d a k
menular (PTM).

k. Sumber data Pusat k e s e h a t a n m a s y a r a k a t , r u m a h s a k i t ,


dokter praktek swasta, badan
penyelenggara j a m i n a n sosial (BPJS)
kesehatan
1. Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan data

m . Periode a n a l i s i s Setiap b u l a n
d a n pelaporan

n . Penanggung j a w a b Koordinator penyakit tidak menular (PTM)


pengumpul data pusat kesehatan masyarakat
dan pelaporan

9 . Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes melitus

SL. Pernyataan standar Setiap penderita diabetes melitus


m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n sesuai
standar

b. Dimensi m u t u Kriteria ini terkait dengan rasa


kepedulian dan perhatian k h u s u s staf
k e p a d a setiap p e n g g u n a j a s a , m e m a h a m i
kebutuhan mereka dan memberikan
k e m u d a h a n u n t u k d i h u b u n g i setiap saat
jika para pengguna jasa ingin
memperoleh b a n t u a n n y a

c. Pengertian 1) Sasaran a d a l a h p e n y a n d a n g diabetes


mellitus d i w i l a y a h k e r j a
2) P e n d e r i t a / p e n y a n d a n g diabetes
melitus t a n p a k o m p l i k a s i
a) M e m p e r o l e h p e l a y a n a n k e s e h a t a n
sesuai s t a n d a r ;
b) U p a y a p r o m o si dan prevensi
kesehatan melalui modifikasi
gayahidup;
c) D i fasilitas kesehatan tingkat
periama ^rjvijrj.
3) Penderita diabetes melitus dengan
k o m p l i k a s i ( j a n t u n g , stroke, p e n y a k i t
ginjal k r o n i s , hipertensi) d i r u j u k k e
fasilitas kesehatan tingkat lanjut
(FKTL) y a n g m e m p u n y a i k o m p e t e n s i
penanganan komplikasi
4) Pelayanan kesehatan penyandang
diabetes melitus diberikan sesuai
k e w e n a n g a n n y a oleh:
a) D o k t e r U m u m /Dokter Lay a n a n
Primer;
b) Perawat;dan
c) N u t r i s i o n i s / T e n a g a Gizi.

d. S t a n d a r Pelayanan Standar pelayanan kesehatan penderita


diabetes melitus, a d a 4 (empat) p i l a r
penatalaksanaan:
1) E d u k a s i ;
2) A k t i v i t a s f i s i k ;
3) T e r a p i n u t r i s i m e d i s ;
4) I n t e r v e n s i f a r m a k o l o g i s ; d a n
5) P e m e r i k s a a n hbalc.
e. D e f i n i s i operasional Dalam memberikan pelayanan kesehatan
capaian kinerja sesuai s t a n d a r b a g i p e n y a n d a n g diabetes
x ciaeriritari u a c r a n i/tculUOj till 111 cti Udll pel ocl 1 Let t>t;
Kabupaten Subang
penyandang diabetes melitus yang
m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n sesuai s t a n d a r
d i w i l a y a h kerj any a d a l a m k u r u n w a k t u
satu t a h u n
f. Rumus penghitungan kinerja
persentase p e n y a n d a n g diabetes melitus yang mendapatkan
p e l a y a n a n k e s e h a t a n sesuai s t a n d a r

Numerator J u m l a h penyandang diabetes mellitus


yang m e n d a p a t k a n pelayanan kesehatan
sesuai s t a n d a r d a l a m k u r u n w a k t u
satutahun

Denominator J u m l a h penyandang diabetes melitus


b e r d a s a r k a n a n g k a prevalensi diabetes
melitus nasional Kabupaten Subang
dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n yang
sama

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h. Langkah-langkah 1) Pendataan penderita/penyandang


kegiatan diabetes melitus d i wilayah kerjanya;
2) Melakukan s k r i n i n g faktor risiko
diabetes melitus u n t u k s e l u r u h pasien
di fasilitas kesehatan tingkat
pertama(FKTP);
3) Melakukan pelayanan kesehatan
sesuai s t a n d a r b e r u p a :
a) E d u k a s i t e n t a n g diet m a k a n a n ;
b) E d u k a s i a k t i v i t a s fisik;dan
c) T e r a p i f a r m a k o l o g i ;
4) Melakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP)
u n t u k pencegahan k o m p l i k a s i ;

5) Pelatihan t e k n i s p e l a y a n a n k e s e h a t a n
t e n t a n g diabetes melitus b a g i t e n a g a
kesehatan, termasuk pelatihan
surveilens faktor risiko diabetes
melitus berbasis web;
6) Penyediaan peralatan kesehatan
diabetes melitus, t e r m a s u k H b A l c ;
7) Penyediaan o b a t diabetesmelitus:
8) Pencatatan d a n p e l a p o r a n ; d a n
9) M o n i t o r i n g d a n evaluasi.

i. Monitoring dan 1) Laporan surveilans pelayanan terpadu


evaluasi penyakit t i d a k m e n u l a r (PANDU PTM)
berbasis fasilitas k e s e h a t a n t i n g k a t
pertama (FKTP) m e l a l u i Portal web
penyakit t i d a k m e n u l a r (PTM).
2) Laporan sistem pencatatan dan
p e l a p o r a n t e r p a d u p u s k e s m a s (SP2TP)
m e l a l u i Sistem I n f o r m a s i P u s k e s m a s
(SIP).
3) Laporan fasilitas k e s e h a t a n yang
memberikan pelayanan diabetes
melitus k e p a d a p e n d e r i t a / p e n y a n d a n g
diabetes melitus sesuai standar.
4) Sistem I n f o r m a s i p-care j a m i n a n
k e s e h a t a n n a s i o n a l (JKN).

j- S u m b e r daya 1) Dokter U m u m / Dokter Layanan


manusia Primer(DLP);
2) Perawat;
3) Nutrisionis;
4) Apoteker;dan
5) Pengelola program penyakit tidak
menular.

k. Sumber data Pusat kesehatan masyarakat

1. Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan
data

m . Periode analisis Setiap b u l a n


dan pelaporan

n. Penanggung j awab Petugas koordinator penyakit tidak


pengumpul data dan menular
pelaporan

1 0 . Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Berat

a. Pernyataan s t a n d a r Setiap o r a n g dengan gangguan j i w a


(ODGJ) b e r a t m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n
k e s e h a t a n sesuai standar.

b . D i m en si m u t u Kriteria ini terkait dengan rasa


kepedulian d a n perhatian k h u s u s staf
kepada setiap pengguna jasa,
memahami kebutuhan mereka dan
memberikan kemudahan untuk
dihubungi setiap saat jika para
pengguna jasa ingin memperoleh
bantuannya.

c. Pengertian 1) S a s a r a n adalah orang dengan


gangguan j i w a berat di wilayahkerja.
2) Meningkatkan kesehatan jiwa orang
dengan gangguan jiwa berat
(psikotik) d a n mencegah terjadinya
kekambuhan dan pemasungan,
dengan:

a) Pelayanan promotif dan


preventif; d a n
b) Penyediaan materi konseling
i n f o r m a s i d a n e d u k a s i (KIE) d a n
b u k u kerja sederhana;

3) Pelayanan kesehatan jiwa pada


orang dengan gangguan jiwa berat
diberikan sesuai kewenangannya
oleh:
a) Dokter U m u m /D o k t e r Layanan
Primer; d a n
b) Perawat.

d. Stand ar pelayanan Stand ar pelayanan kesehatan j i w a p a d a


orang dengan gangguan jiwa
berat,meliputi:

1) E d u k a s i d a n evaluasi, tentang
a) T a n d a d a n gejala gangguanjiwa;
b) Kepatuhan minum obat dan
informasi lain terkai tobat;
c) Mencegah tindakan pemasungan;
d) Kebersihan diri;
e) Sosialisasi;dan

f) Kegiatan r u m ah tangga dengan


aktivitas bekerja sederhana;
2) Tindakan kebersihan diri
orang dengan gangguan j i w a berat.

e. Definisi operasional Dalam memberikan pelayanan


capaian kinerja kesehatan orang dengan gangguan j i w a
Pemerintah Daerah berat dinilai dengan jumlah orang
Kabupaten Subang dengan gangguan j i w a berat (psikotik)
di wilayah kerjanya yangmendapat
pelayanan kesehatan jiwa promotif dan
preventif sesuai stand ar d a l a m k u r u n
waktu satu tahun
f. Rumus penghitungan kinerja
Persentase orang dengan gangguan j i w a berat yang
m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n j i w a sesuai s t a n d a r .

Aft 1 m fvntnr . TnmlsiVi n r a T~I 0 * Hprtcrnn <yc\ n or on i o n i IAXTQ


O L4.XXXXCLXX *JX C L X X ^ blCllgCUl ^ C L X X ^ ^ L X C X X X JiWct

berat (psikotik) d i w i l a y a h kerja y a n g


mendapat pelayanan kesehatan j i w a
promotif d a n preventif sesuai stand ar
d a l a m k u r u n w a k t u 1 (satu) t a h u n .
Denominator J u m l a h o r a n g dengan g a n g g u a n j i w a
b e r a t ( p s i k o t i k )yang a d a d i w i l a y a h
k e r j a n y a d a l a m k u r u n w a k t u 1 (satu)
tahun.

g- Target 1 0 0 % (seratus persen)

h. Langkah-langkah 1) Penyediaan materi komunikasi


kegiatan informasi d a n e d u k a s i (KIE)
kesehatanjiwa;
2) Pedoman d a n b u k u k e r j a k e s e h a t a n
jiwa;
3) P e n i n g k a t a n pengetahuan sumber
4) Penyediaan f o r m u l i r p e n c a t a t a n d a n
pelaporan;
5) Pelayanan k e s e h a t a n o r a n g d e n g a n
gangguan jiwa (ODGJ) berat
diPuskesmas;
6) Pelaksanaan k u n j u n g a n r u m a h :
a) K o m u n i k a s i informasi d a n edukasi
(KIE) Kesehatan J i w a ; d a n
b) D u k u n g a n p s i k o s o s i a l ;
7) M o n i t o r i n g d a n evaluasi.

i. Monitoring dan l) Sistem Informasi Puskesmas (SIP);


evaluasi 2) Laporan monitoring d a n evaluasi
puskesmas.

j- Sumber daya 1) Dokter U m u m / Dokter Layanan


manusia Primer (DLP);
2) Perawat;dan
3) Kader y a n g t e r l a t i h .

k. Sumber data Pusat kesehatan masyarakat, r u m a h


sakit, p u s k e s m a s k e s e h a t a n
masyarakat

1. Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan
data

m . Periode a n a l i s i s Setiap b u l a n
aan peiaporan

n. Penan g g u n g j a w a b K o o r d i n a t o r petugas k e s e h a t a n j i w a d i
pengumpul data dan puskesmas.
peiaporan

1 1 . Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberkulosis (TB)

a. P e r n y a t a a n s t a n d a r Setiap o r a n g d e n g a n tuberculosis (TB)


mendapatkan pelayanan tuberkulosis
T B sesuai s t a n d a r .

b . D i m en si m u t u Kriteria ini terkait dengan rasa


kepedulian dan perhatian k h u s u s staf
kepada setiap pengguna jasa,
memahami kebutuhan mereka dan
memberikan kemudahan untuk
dihubungi setiap saat jika para
pengguna jasa ingin memperoleh
bantu annya.

c. Pengertian Pelayanan tuberkulosis (TB) sesuai


standar adalah pelayanan kesehatan
diberikan kepada seluruh orang dengan
tuberkulosis (TB) y a n g d i l a k u k a n oleh
tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya:
1) D i fasilitas kesehatan tingkat
p e r t a m a (FKTP) (Puskesmas d a n
j aringannya); dan
2) D i fasilitas k e s e h a t a n t i n g k a t l a n j u t
(FKTL) ( p e m e r i n t a h d a n swasta)

d. Standar pelayanan Pelayanan yang diberikan sesuai


Pedoman Penanggulangan tuberkulosis
TB yang berlaku:
1) Penegakkan diagnosis dilakukan
secara:
a) Bakteriologis;
b) K l i n i s ; d a n
c) D a p a t didukung dengan
pemeriksaaan penunjang lainnya.
2) Dilakukan pemeriksaan
pemantauan kemajuan pengobatan,
pada:
a) A k h i r p e n g o b a t a n i n t e n s i f ; d a n
b) B u l a n k e 5; d a n
c) A k h i r p e n g o b a t a n .
3) Pengobatan d e n g a n menggunakan
panduan standar obat anti
tuberkulosis (OAT);
4) Gejala u t a m a tuberkulosis (TB) adalah:
a) B a t u k selama 2 (dua) minggu atau
lebih;
b) B a t u k dapat d i i k u t i dengan
dahak bercampur darah/batuk
darah;
c) Sesak nafas;
d) Badan lemas;
e) Nafsu m a k a n m e n u r u n ;
f) Berat badan (BB) m e n u r u n ;
g) Berkeringat malam h a r i tanpa
aktivitas fisik;dan
h) B a d a n meriang lebih 1 (satu)
bulan.
5) Kegiatan promotif dan preventif:
a) Pen emu an kasus secara dini;
b) Pen emu an kasus secara aktif;
c) Pemberian komunikasi, informasi
dan edukasi u n t u k pencegahan
penularan dengan penerapan
etika batuk;
d) Pengendalian faktor risiko;dan
e) Pemberian obat pencegahan.
6) Prinsip pelayanan tuberkulosis
(TB)adalah:
a) Penemuan orang dengan
tuberkulosis (TB) sedini mungkin;
b) Tatalaksana penanganan sesuai
standar;
c) Pemantauan hingga sembuh;dan
d) TOSS (temukan obati sampai
sembuh).

e. Definisi operasional Dal am m emberikan pelayanan orang


capaian Kinerja uengan zuoerKuiosis cuniiai ciai I
Pemerintah Daerah persentase jumlah orang yang
Kabupaten Subang mendapatkan pelayanan tuberkulosis
(TB) sesuai standar d i wilayah kerjanya
dalam k u r u n w a k t u s a t u t a h u n .

f. Rumus penghitungan kinerja


Persentase orang dengan tuberculosis (TB) mendapatkan
pelayanan tuberkulosis (TB) sesuai standar

Numerator J u m l a h orang yang mendapatkan


pelayanan tuberkulosis (TB) sesuai
standar dalam k u r u n w a k t u satu t a h u n

Denominator Jumlah orang dengan tuberkulosis (TB)


yang ada di wilayah kerjanya pada k u r u n
waktu satutahun yang sama.

g- Target 100% (seratus persen)


h. Langkah-langkah 1) P e n i n g k a t a n k a p a s i t a s s u m b e r daya
kegiatan m a n u s i a tuberkulosis (SDM TB);
2) Penyuluhan dan penyediaan media
komunikasi informasi edukasi
tuberkulosis (KIETB);
3) Pelayanan dan pemeriksaan
tuberkulosis (TB) d a l a m g e d u n g d a n
luargedung;
4) R u j u k a n kasus tuberkulosis (TB)
dengan penyulit termasuk tuberkulosis
(TB) resisten obat kepada fasilitas
kesehatan t i n g k a t pertama (FKTL);
5) J e j a r i n g d a n k e m i t r a a n pelayanan
tuberkulosis (TB);
6) P e m a n t a u a n mutu layanan
l a b o r a t o r i u m tuberkulosis (TB) u n t u k
p e n e g a k k a n diagnosis;
7) Pencatatan dan pelaporan SITT
(Sistem Informasi Tuberkulosis
Terpadu) ; d a n
8) M o n i t o r i n g d a n evaluasi.

i. Monitoring dan 1) Register tuberkulosis unit pengelola


evaluasi kegiatan (TB 06UPK);
2) Register tuberkulosis unit pengelola
kegiatan (TB 03UPK);
3) Laporan triwulan tuberculosis
(TB) p u s a t k e s e h a t a n masyarakat;
dan
4) Laporan triwulan penemuan kasus
tuberkulosis (TB 07).

j- S u m b e r daya 1) Dokter U m u m / D o k t e r Layanan Primer


manusia (DLP) terlatih program
tuberkulosis{T3);
2) Perawat terlatih program
tuberkulosis(TB);
3) Pranata laboratorium kesehatan yang
t e r l a t i h mikroskopis tuberkulosis (TB)
dan atau test cepat molekuler (TCM);
4) Bidan yang terlatih u n t u k men
skrininggejala tuberkulosis (TB)
Anak;dan
5) Petugas program tuberkulosis (TB).

XV . OUIIlUCi U d L d Pusat kesehatan masyarakat, r u m a h


sakit, f a s i l i t a s k e s e h a t a n s w a s t a

1. Frekuensi Setiap 6 (enam) b u l a n


pengumpulan data
m . Periode a n a l i s i s d a n Setiap 6 (enam) b u l a n
yJK^lcLyJ\J± oil

n. Penanggung j a w a b K o o r d i n a t o r tuberkulosis (TB) pusat


pengumpul data dan kesehatan masyarakat
pelaporan

1 2 . Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi Human


immunodeficiency virus (HIV)

a. Pernyataan standar Setiap o r a n g b e r i s i k o t e r i n f e k s i human


immunodeficiency virus (HIV), m e l i p u t i
i b u h a m i l , p a s i e n tuberkulosis, pasien
infeksi menular seksual (IMS),
waria/transgender, pengguna
narkotika, alkohol, psikotropika dan
zat a d i k t i f lain (NAPZA), dan warga
binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan human
immunodeficiency virus (HIV) sesuai
standar.

b. Dimensi m u t u Kriteria i n i terkait dengan rasa


kepedulian d a n perhatian k h u s u s staf
kepada setiap pengguna jasa,
memahami kebutuhan mereka dan
memberikan kemudahan untuk
dihubungi setiap saat j i k a para
pengguna jasa ingin memperoleh
bantuannya.

c. Pengertian 1) Pelayanan k e s e h a t a n o r a n g d e n g a n
risiko terinfeksi human
immunodeficiency virus (HIV) sesuai
standar, adalah pelayanan kesehatan
y a n g d i b e r i k a n kepada:
a) Ibu hamil;
b) Pasien tuberkulosis;
c) Pasien infeksi menular seksual
(IMS);
d) Waria/transgender;
e) Pengguna narkotika, alkohol,
p s i k o t r o p i k a d a n zat a d i k t i f l a i n
(NAPZA) ; d a n
f) Warga binaan lembaga
pemasyarakatan.
2) D i l a k u k a n oleh tenaga kesehatan
sesuai k e w e n a n g a n n y a :
a) Fasilitas kesehatan tingkat
p e r t a m a (FKTP), y a i t u P u s k e s m a s
dan jaringannya);
\\\ T 7 Q QilitoQ l ^ - ^ a o o V i o f ori •fin o r l f o f l a m n t
UJ f a o l l l L d o ivCoCIXcLLclIl LliigiVctL l c L L I J LAL

(FKTL) (pemerintah dan


swasta);dan
c) Lembaga pemasyarakatan / r u m a h
tahanan narkotika.

d. Standar pelayanan Standar pelayanan kesehatan orang


dengan risiko terinfeksi Human
immunodeficiency virus (HIV):
1) U p a y a pencegahan p a d a o r a n g y a n g
memiliki risiko terinfeksiHIV;
2) Perneriksaan H I V d i t a w a r k a n secara
a k t i f oleh petugas k e s e h a t a n b a g i
o r a n g y a n g b e r i s i k o d i m u l a i dengan:
a) Pemberian informasi t e r k a i t HIV-
AIDS (Human immunodeficiency
virus- Acquired Immunodeficiency
Syndrome);
b) Pemeriksaan human
immunodeficiency virus (HIV)
menggunakan tes cepat human
immunodeficiency virus (HIV);
q wi cLiig uengan nasii penienKoddii
HIV positif (+) h a r u s d i r u j u k u n t u k
mendapatkan:
i. Pengobatan a n t i retroviral
(ARV);dan

i i . Konseling (Human
immunodeficiency virus- Acquired
Immunodeficiency Syndrome HIV-
AIDS bagiorang dengan (Human
immunodeficiency virus-Aids
(ODHA) d a n pasangannya.
d) Orang dengan faktor risiko hasil
pemeriksaan Human
immunodeficiency virus negatif (HIV
(-)) pemeriksaan diulang:
i. 3 (tiga) b u l a n d a r i p e m e r i k s a a n
pertama;
ii. 6 (enam) bulan dari
pemeriksaan pertama; dan
i i i . 12 (dua belas) b u l a n dari
pemeriksaan pertama.

e. Definisi operasional Dal am memberikan pemeriksaan Human


capaian kinerja immunodeficiency virus- (HIV) terhadap
P e m e r i n t a h Daerah orang berisiko terinfeksi Human
Kabupaten Subang immunodeficiency virus- (HIV) dinilai dari
persentase seorang berisiko terinfeksi
Human immunodeficiency virus- (HIV)
yang datang ke fasilitas pelayanan
K.CoCIiaLail Udll IllCIlUct^JctLri.cU.1
pemeriksaan Human immunodeficiency
virus-(HW) sesuai s t a n d a r d i w i l a y a h
kerjanya dalam kurun waktu
satutahun.

f. Rumus penghitungan kinerja


persentase orang berisiko terinfeksi Human immunodeficiency
virus-(HW) mendapatkan pemeriksaan Human immunodeficiency
iHrus-(HW) sesuai s t a n d a r

Numerator Jumlah orang berisiko terinfeksi


Human immunodeficiency virus- (HIV)
y a n g m e n d a p a t k a n p e m e r i k s a a n Human
immunodeficiency virus- (HIV) sesuai
standar di fasilitas pelayanan
kesehatan dalam k u r u n w a k t u s a t u
tahun

Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi


Human immunodeficiency virus (HIV)
yang ada d i satu wilayah kerja pada
k u r u n w a k t u satu t a h u n yang sama

g- Target 1 0 0 % ( seratus per sen)

h. Langkah-langkah 1) Pemetaan k e l o m p o k sasaran;


kegiatan
2) Penyiapan s u m b e r d a y a m a n u s i a
(SDM); ;
3) J e j a r i n g k e r j a d a n k e m i t r a a n ;

4) Sosialisasi;
5) Pemeriksaan HIV ;
6) R u j u k a n k a s u s H I V untuk
mendapatkan pengobatan
a n t i r e t r o v i r a l (ARV);
7) Pencatatan d a n p e l a p o r a n ; d a n
8) M o n i t o r i n g d a n evaluasi.

i. Monitoring dan 1) Register system informasi Human


evaluasi immunodeficiency virus-Acquired
immunodeficiency syndrome (SIHA) d i
fasilitas pelayanankesehatan;
2) Laporan t r i w u l a n sistem informasi
Human immunodeficiency virus-
Acquired immunodeficiency syndrome
(SIHA);dan
3) E s t i m a s i sasaran k e l o m p o k b e r i s i k o .

j- S u m b e r daya 1) D o k t e r Spesialis sesuai


manusia kewenangannya;
2) Dokter/Dokter gigi d i FKTP, FKTL; d a n
lembaga pemasyarakatan (Lapas) /
Human immunodeficiency virus-
Acquired immunodeficiency
syndrome(H\V) - AIDS;
3) Tenaga kesehatan d i FKTP, FKTL; d a n
Lapas/Rutan yang terlatih Human
immunodeficiency virus-Acquired
immunodeficiency syndrome (HIV-AIDS)
atau Konselor HIV;
4) Pranata laboratorium kesehatandi
puskesmas dan r u m a h sakit u m u m
daerah yang terlatih pemeriksaan
Human immunodeficiency virus-
Acquired immunodeficiency syndrome
(HIV-AIDS);
5) Petugas pencatatan d a n pelaporan/
perekam medis yang terlatih dibidang
pencatatan dan pelaporan Human
immunodeficiency virus-Acquired
immunodeficiency syndrome (HIV-AIDS)
dan penyakit infeksi menular seksual
(IMS);dan
6) Pengelola program pencegahan dan
pengendalian Humanimmunodeficiency
virus-Acquired immunodeficiency
syndrome (HIV-AIDS) dan penderita
infeksi menular seksual (IMS).
Sumber data Pusat kesehatan masyarakat, r u m a h
sakit, f a s i l i t a s p e l a y a n a n k e s e h a t a n
swasta.
Frekuensi Setiap b u l a n
pengumpulan
data
m. Periode analisis Setiap t a h u n
dan pelaporan
n. Penanggung j a w a b Petugas surveilans pusat kesehatan
pengumpul data dan masyarakat.
pelaporan

PARAF K00RDINA5 j
Sekda Kab. Subang

SNATIM
Asisten Pemerintah / Kesra

Kepala Dinas Kesehatan

KabagHukum
Selda Kab. Subang

Sf'^ar-'sfeKesahaiaii

Anda mungkin juga menyukai