Anda di halaman 1dari 9

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN


NOMOR 32 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN PEMBERIAN REMUNERASI


BAGI PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT
KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SRAGEN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (1)


Peraturan Bupati Sragen Nomor 48 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Sragen, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Pedoman Pemberian Remunerasi bagi Pejabat
Pengelola dan Pegawai Badan Layanan Umum Daerah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Sragen;
Mengingat :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN


REMUNERASI BAGI PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KABUPATEN SRAGEN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Sragen.
2. Bupati adalah Bupati Sragen.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
4. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah
pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya.
5. Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat BLUD Puskesmas adalah unit kerja pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen yang menerapkan
PPK-BLUD dan dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sragen.
7. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan non Pegawai
Negeri Sipil pada BLUD Puskesmas Kabupaten
Sragen.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sragen.
10. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk
kas dan tagihan BLUD Puskesmas yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode anggaran
bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali.
11. Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas
yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD
Puskesmas.
12. Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang mengurangi
ekuitas dana lancar untuk memperoleh barang
dan/atau jasa untuk keperluan operasional BLUD
Puskesmas.
13. Pejabat pengelola BLUD Puskesmas adalah pimpinan
BLUD Puskesmas yang bertanggung jawab terhadap
kinerja operasional BLUD Puskesmas yang terdiri atas
pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat teknis yang
sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang
berlaku pada BLUD Puskesmas yang bersangkutan.
14. Remunerasi adalah sistem pengupahan atau imbalan
kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap,
honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon
dan atau pensiun.
15. Gaji adalah upah dasar yang bersumber dari
pemerintah bagi pegawai negeri sipil dan bersumber
dari biaya operasional BLUD Puskesmas bagi pegawai
non PNS.
16. Insentif adalah tambahan pendapatan berbasis
kinerja bagi seluruh pegawai BLUD Puskesmas yang
dananya bersumber dari jasa pelayanan dan atau dari
sumber penerimaan sah lainnya.
17. Honorarium adalah upah yang dananya bersumber
dari biaya operasional BLUD Puskesmas yang
diberikan atas pekerjaan tertentu.
18. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh
pelaksana pelayanan atau jasa yang diberikan kepada
pasien dalam rangka observasi, diagnosis,
pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medis atau
pelayanan lainnya.
19. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang
dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan
produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang
kepada pelanggan.

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal 2

Penyelenggaraan remunerasi meliputi:


a. azas;
b. tujuan;
c. penerima;
d. pendapatan dan biaya;
e. hak dan kewajiban;
f. penganggaran;
g. cara penghitungan;
h. tata cara pembayaran;
i. pertanggungjawaban.

BAB III
AZAS DAN TUJUAN

Bagian Kesatu
Azas

Pasal 3

Sistem remunerasi berazaskan:


(1) proporsionalitas yang diukur dengan besarnya beban
asset yang dikelola dan besaran pendapatan;
(2) kesetaraan yang memperhatikan keberadaan
Puskesmas sekitar;
(3) kepatutan yang melihat kemampuan pembiayaan BLUD
Puskesmas;
(4) penghargaan, adalah imbalan yang diberikan kepada
unit/individu yang berhasil menjual produk atau jasa
pelayanan kepada masyarakat, semakin banyak yang
bisa dihasilkan semakin besar imbalan yang akan
diterima;
(5) kebersamaan, dimaksud untuk menumbuhkan rasa
persatuan dan kesatuan, rasa memiliki, rasa tanggung
jawab bersama, sehingga apapun yang dikerjakan dan
dihasilkan oleh salah satu unit/individu dapat
dirasakan oleh unit/individu lainnya, sesuai dengan
perannya sehingga kebersamaan dapat mencegah
timbulnya arogansi unit/individu;dan
(6) keterbukaan, prinsip keterbukaan ini bercirikan adanya
mekanisme transparansi penghasilan BLUD
Puskesmas, termasuk besarnya jasa pelayanan yang
dihasilkan oleh masing-masing unit/individu dan
terbuka untuk diketahui oleh pegawai.

Pasal 4

(1) Azas keterbukaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


3 huruf f, maka remunerasi BLUD Puskesmas perlu
didukung dengan SIM Remunerasi.

(2) SIM Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diterapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
Peraturan Bupati ini diundangkan.

Bagian Kedua
Tujuan

Pasal 5

Tujuan diberikannya remunerasi adalah:


a. meningkatkan kinerja pelayanan;
b. memenuhi rasa keadilan;dan
c. cara perhitungannya bersifat terbuka.

BAB IV
PENDAPATAN DAN BIAYA

Bagian Kesatu
Pendapatan

Pasal 6

(1) Pendapatan BLUD bersumber dari:


a. jasa layanan;
b. hibah;
c. hasil kerjasama dengan pihak lain;
d. APBD;
e. APBN; dan
f. lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
(2) Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan
berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang
diberikan kepada masyarakat.
(3) Pendapatan dari hibah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b terdiri dari:
a. hibah tidak terikat;
b. hibah terikat.
(4) Pendapatan dari hasil kerjasama dengan pihak lain
dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional,
sewa menyewa dan usaha lainnya yang mendukung
tugas dan fungsi BLUD Puskesmas.
(5) Pendapatan dari APBD dapat berupa pendapatan yang
berasal dari otorisasi kredit anggaran pemerintah
daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD dan
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(6) Pendapatan dari APBN dapat berupa pendapatan yang
berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan
dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan dan lain-
lain.
(7) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah, antara lain:
a. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan;
b. hasil pemanfaatan kekayaan;
c. jasa giro;
d. pendapatan bunga;
e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing;

f.komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat


dari penjualan dan/atau pengadaan jasa oleh BLUD
Puskesmas;
g. hasil investasi.
Bagian Kedua
Biaya

Pasal 7

(1) Biaya BLUD Puskesmas merupakan biaya operasional


dan biaya non operasional.
(2) Pengaturan alokasi biaya BLUD Puskesmas
sebagaimana pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
a. 50 % (lima puluh persen) dialokasikan untuk
belanja pegawai.
b. 50% (lima puluh persen) dialokasikan untuk
membiayai kegiatan operasional Puskesmas berupa
belanja modal dan belanja barang dan jasa.

BAB V
REMUNERASI

Pasal 8

(1) Remunerasi diberlakukan bagi pejabat pengelola, dan


seluruh pegawai BLUD Puskesmas.
(2) Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berupa insentif jasa pelayanan yang diberikan
berdasarkan sistem indeksing dan pembobotan.

Pasal 9

(1) Pejabat pengelola dan seluruh pegawai BLUD


Puskesmas berhak mendapatkan remunerasi.
(2) Seluruh tenaga fungsional, baik tenaga medik,
paramedik, penunjang medik maupun tenaga
fungsional lainnya berkewajiban memberikan
pelayanan yang optimal sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal yang berlaku.

Pasal 10

(1) Remunerasi bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dihitung
berdasarkan indikator penilaian:
a. indeks input;
b. indeks kinerja.
(2) Indikator penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dievaluasi setiap tahun berdasarkan usulan
Pemimpin BLUD Puskesmas.
(3) Pemberian remunerasi kepada pejabat pengelola dan
pegawai BLUD Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menggunakan formula Skor Individual
(Skor Row) dengan penghitungan:
X x { (50% x pendapatan) – (G + H) }
Y
Y
Keterangan:
X = Total Skor Individual (Skor Row)
Y = Total skor keseluruhan
Pendapatan = Pendapatan BLUD Puskesmas
G = Gaji pegawai Non Pegawai Negeri Sipil
H = Jumlah anggaran yang dialokasikan
untuk honorarium
(4) Kepala Dinas menetapkan petunjuk teknis
pemberian remunerasi.

Pasal 11

(1) Manajemen BLUD Puskesmas menyediakan alokasi


dana remunerasi berupa jasa pelayanan melalui
Rencana Bisnis Anggaran BLUD Puskesmas.
(2) Anggaran untuk remunerasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan sekurang-kurangnya 35%
(tiga puluh lima persen) dari belanja pegawai.

Pasal 12

(1) Pemberian remunerasi dapat diberikan apabila pejabat


pengelola dan pegawai BLUD Puskesmas telah
menyelesaikan tugasnya sesuai ketentuan.
(2) Pemimpin BLUD Puskesmas menetapkan pemberian
remunerasi setiap bulan.
(3) Remunerasi dibayarkan pada bulan berikutnya paling
lambat pada setiap tanggal 15 (lima belas) setelah
pelayanan dalam bulan berjalan selesai.

Pasal 13

Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab dalam


penyusunan Remunerasi Pembagian Jasa Pelayanan
dengan tugas sebagai berikut:
a. menyusun draf remunerasi pembagian jasa pelayanan;
b. sosialisasi draf remunerasi pembagian jasa pelayanan
kepada seluruh pegawai BLUD Puskesmas;
c. melakukan evaluasi terhadap perubahan indeks poin
serta penerapan bobot, sekurang-kurangnya satu
bulan sekali.

BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 14

(1) Pemimpin BLUD Puskesmas melakukan evaluasi


pemberian remunerasi setiap triwulan.
(2) Pemimpin BLUD Puskesmas melaporkan pelaksanaan
remunerasi :
a. setiap bulan kepada Kepala Dinas;
b. setiap triwulan kepada Bupati Sragen melalui
Kepala Dinas.
(3) Berdasarkan evaluasi dan laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan (2), pemimpin BLUD
Puskesmas membuat usulan perbaikan kepada Bupati
melalui Kepala Dinas.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15
Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sragen.

Ditetapkan di Sragen
pada tanggal 6 – 4 - 2015

BUPATI SRAGEN

AGUS FATCHUR RAHMAN

Diundangkan di Sragen
pada tanggal 6-4-2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SRAGEN,

TATAG PRABAWANTO B.

BERITA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai