1
+. Undang-Undang Nomor 23 Tahun ?A14 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tannbahan Iembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor g
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679|;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan l-ayanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2Al2 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan l,ayanan Umum {Lernbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Al2 Nomor 771, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 53aO);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2A1,9 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah {l,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 63221;
7. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2Al4 tentang
Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah {Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 81);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 201,4 tentang
Pedornan Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2A14 Nomor S7ali
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
Layanan Umum {Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2A16 Nomor 2M2l;
10. Peratura-n Menteri Kesehatan Nomor 2L Tahun ZOLG
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemerintah Daerah {Berita Negara Republik Indonesia
Tahun ZOLG Nomor 589);
l" 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahlun 2018
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah {Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1213);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat {Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2Al9 Nomor 1335);
2
13. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2A16 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor
(lembaran Daerah Keta Bogor Tahun 2AL6 Nomor 1 Seri D)
sebagaimana telah diubah deagan Peraturan Daerah Kota
Bogor Nomor 3 Tahun zALg tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2A16 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor
I Seri D);
(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2.A19 Nomor
1,4.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor I Tahun 24fi tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Daerah Kota Bogor Tahun ?OLT Nomor 5 Seri E);
15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Kesehata.n {Lembaran Daerah Kota Bogor
Tahun 2018 Nomor 7 Seri E);
16. Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 123 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaal Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota
Bogor.
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAIT UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
D
r-)
B. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rargka memAiukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
9. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan
menerapkan praktek bisnis yang setrat untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa-
10. Praktek Bisnis Yang Sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi
berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian
layanan yang bermutu, berkesinambungan dan berdaya saing.
11. Rencana Strategis BLUD Puskesmas dan Labkesda yang selanjutnya
disingkat Renstra BLUD Puskesm'as dan Labkesda adalah dokumen
perencanaan BLUD untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi,
program strategis, pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan
operasional BLUD Puskesmas dan Labkesda;
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh perintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
13. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah
kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah.
14. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disinglat JKN adalah jaminan
berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan da.n perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yaflg telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah
15. Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RBA adalah
dokumen rencana a.nggaran tahur:.an BLUD, yang disusun dan disajikan
sebagai bahan penyusunan rellcalla keq'a dan anggaran SKPD.
l-6. Rencana kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA SKPD
adalah dokumen perencaraan dan pengarrggaran yang berisi rencana
pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana
pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
17. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disingkat DPA SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan
dan belanja SKPD atau dokumen yang memuat pendapatan, belanja, dan
pembiayaan SKPD yang melaksanakan fungsi bendahara umum daerah yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggararl.
l-8. Rekening Kas BLUD adalah tempat penyimpanan uang BLUD pada bank
yang ditunjuk oleh Kepala Daera.h"
19. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah
Kepala SKPD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan
bertindak sebagai bendahara Lrrnltm daerah.
20. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah
fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangall yang
bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan,
pengobat ar., dan / atau pelayanan kesehatan lainnya.
4
21. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat
BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan
22. Penggana Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi
SKPD yang dipimpinnya
23. Kuasa PA yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa
untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi SKPD
24.Pernimpin adalah Pemimpin BLUD Puskesmas dan Labkesda yang ditetapkan
oleh Wali Kota.
25. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat dan jaringannya yang selanjutnya
disingkat Puskesmas adalah fasittas kesehatan ywLg melakukan layanan
kesehatan peroratlgan yang bersifat rron spesialistik untuk keperluan
observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau layanan kesehatan
lainnya milik Pemerintah Kota Bogor.
26. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat Labkesda
adalah fasilitas kesehatan yang melakukan layanan laboratorium kesehatan
milik Pemerintah Kota Bogor.
27 . Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggung jawab
terhadap kinerja operasional BLUD yang terdiri afs.s pemimpin, pejabat
keuangan dan pejabat teknis yang sebutannya disesuaikan dengan
nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan"
28. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan
yang tidak perlu dibayar kembali.
2g.Belanja adalah sejumlah pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar
untuk memperoleh barang dan/atau jasa untuk keperluan operasional
BLUD.
30. Penerimaan Pembiayaan adalah semua penerimaan yang bersumber dari
penerimaan pinjaman janska pendek, penerimaan pinjaman jangka panjang
dan penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga,
penjualan investasi permanen lainnya dan pencairan dana cadangan.
31. Pengeluaran Pembiayaan adalah semua pengeluaran uatuk pembayaran
pokok pinjaman, pengeluaran investasi jangka panjang, pemberian pinjaman
dan pembentukan dana cadangan.
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peraturan Wali Kota ini yaitu sebagai pedoman dalam
pengelolaan keuangan pada BLUD Puskesmas dan Labkesda.
(21 Tujuan disusunnya Peraturan \Mali Kota ini yaitu agar pengelolaan
keuangan pada BLUD dapat dilaksanakan dengan tertib, efisien dan efektif
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada rnasyarakat.
5
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 3
BAB II
STRUKTUR AIYGGARAN BLUD
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
Bagian Kedua
Pendapatan BLUD
Pasal 5
6
(4) Pendapatan BLUD yang bersumber dari hihah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf d dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat
yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain.
(5) Hibah terikat sebagaimana dimaksud pada ayat {4}, digunakan sesuai
dengan tujuan pemberian hibah, sesuai dengan peruntukannya yang
selaras dengan tduan BLUD sebagaimana tercantum dalam naskah
perjanjian hibah.
(6) Hasil kerjasama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf e berupa hasil yang diperoleh dari kerl'asama BLUD.
(7) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah sehagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf g, meliputi :
a. jasa giro;
b. pendapatan bunga;
c. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan
danlatau pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD;
c. investasi;
d. pengembangan usaha.
Pasal 7
(21 Unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat {1} merupakan bagian dari
BLUD yang bertugas melakukan pengembangall layanan dan
mengoptimalkan sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan BLUD.
Pasal 8
Bagian Ketiga
Belanja BLUD
Pasal 9
{4) Ketentuan belanja operasi dan belanja modal bersumber pendapatan hibah,
hasil kerjasama dengan pihak 1ain, APBD dan lain-lain pendapatan BLUD
yang sah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keempat
Pembiayaan BLUD
Pasal 11
Pasal 12
BAB III
PEREI{CAI{AAN DAIT PENGAI{GGARAT{ BLUD
Pasal 13
(1) Puskesmas dan Labkesda yang menerapkan BLUD menyusun RBA setiap
tahun yang mengacu pada renstra bisnis BLUD yaitu dokumen 5 (lima)
tahunan yang memuat prograrn strategis, pengukuran pencapaian kineq'a,
dan arah kebijakan operasional BLUD.
8
l2l RBA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan:
a. anggararl berbasis kinetja;
b. standar satuan harga; dan
c. kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan
akan diperoleh dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, kapitasi
JKN, non kapitasi JKN, hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain
dan/atau hasil usaha lainnya, APBD, dan sumber pendapatan BLUD
lainnya.
(3) Anggaran berbasis kine{a sebagaimana dimaksud pada ayat l2l huruf a
merupakan analisis kegiatan yerrlg berorientasi pada pencapaian output
dengan penggunaan sumber daya secara efisien-
(4) Standar satuan harga sebagaimana dimaksud pada ayat {21 huruf b
merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku di Kota
Bogor.
(s) Dalam hal BLUD belum menyuslrrr standar satuan harga sebagaimana
dimaksud pada ayat {4}, BLUD menggullakan standar satuan harga yang
ditetapkan oleh Keputusan Wali Kota.
(6) Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c merupakan pagu belanja yffLg dirinci menurut belanja
operasi dan belanja modal.
Pasal 14
(U RBA sebagairnana dimaksud dalam Pa.sa1 13 ayat {l-}, meliputi:
a. ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan;
b. rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan;
c. perkiraan harga;'
d. besaran persentase ambang batas; dan
e. perkiraan mdu atau /forward estimate.
(2, RBA sebagaimana dimaksud pada ayat tU mengarrut pola anggarall
fleksibel dengan suatu presentase'ambang batas tertentu.
(3) RBA sebagaimana dimaksud pada ayat l2l disertai dengan standar
pelayanan minimal.
Pasal 15
(1) Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal L4 ayat {1} huruf a merupakan ringkasan pendapatan, belanja
dan pembiayaan.
(21 Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat {1} huruf b, merupakan reacana anggaran
untuk seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yan"g
tercermin dari rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan.
t3) Perkiraan harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat {1) huruf c,
merupakan estimasi harga jual produk barang danlatau jasa setelah
memperhitungkan biaya per satuan dan tingkat margin yang ditentukan
seperti tercermin dari tarif layanan.
(41 Besaran persentase ambang batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (U huruf d, merupakan besaran perseatase perubahan anggaran
bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan
ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional
BLUD.
9
(5) perkiraan mqju sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf d,
merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya
dari fahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan program
dan kegiatan yang telah disetujui dan meajadi dasar perrJmsunan anggaran
tahun berikutnya.
Pasal 16
(3) Belanja BLUD sebagaimara dimaksud pada ayat {2} dialokasikan untuk
membiayai program peningkatan pelayanan $erta kegiatan pelayanan dan
pendukung pelayanan.
BAB TV
PELAKSANAAN ANGGARAI{
Pasal 18
BLUD Puskesmas dan Labkesda menyusun DPA SKPD berdasarkan peraturan
Daerah tentang APBD yang diajukan ke PPKD.
10
Pasal 19
(21 Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat {1} dengan melampirkan surat
pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani oleh pemimpin BLUD.
Pasal 21
(1) DPA SKPD BLUD Puskesmas dan Labkesda yang telah disahkan dan RBA
menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh Kepala SKPD
selaku PA dan Pimpinan BLUD Puskesmas dan Labkesda selaku KPA.
(21 Perjanjian kineda sebagaimana dimaksud pada ayat {1} antara lain memuat
kesanggupan untuk meningkatkal:
a. kineq'a pelayanan bagi masyarakat;
b. kineg'a keuangan; dan
c. manfaat bagi masyarakat.
Pasal22
(1) Untuk pengelolaan kas BLUD, Pernimpin membuka rekening kas BLUD
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan"
(2J Rekening kas BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk
menampung penerimaan dan pengeluaran kas yang dananya bersumber
dari pendapatan BLUD.
11
Pasal 23
(2) penerimaan BLUD dilaporkan setiap hari kepada pemimpin melalui pejabat
keuangan.
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
t2
BAB VI
SISA LEBIH PERHITUNGAI{ AT{GGARAil
Pasal2T
Pasal 28
(1) Sisa lebih perhitungan anggaran BLUD merupakan selisih lebih antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran BLUD selama 1 (satu) tahun
anggaran.
t2) Sisa lebih perhitungan anggaran ELUD sebagaimana dimaksud pada ayat
{1} dihitung berdasarkan laporan realisasi anggaran pada 1 (satu} periode
anggaran.
(3) Sisa lebih perhitungan anggaran BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya tanpa menunggu
penetapan perubahan anggaran atau audit BPK.
BAB VII
KEBIJAI(AN ATEUNTANSI
Pasal 29
BAB VIII
PIUTANG DAIII UTANGIPINJAMAITI BLUD
Pasal 3O
(1) BLUD Puskesrnas dan Labkesda rnengelola piutang sehuburrgan dengan
penyerahan barang, jasa, dan/atau transaksi yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan kegiatan BLUD Puskesmas dan Labkesda.
(2) BLUD Puskesmas dan Labkesda melaksanakan penagihan piutang pada
saat piutang jatuh tempo, dilengkapi administrasi penagrhan.
13
(3) Dalam ha1 piutang sulit tertagih, penagihan piutang diserahkan kepada
Wali Kota dengan melampirkan bukti yang sah'
Pasal $1
Pasal 32
(2| Utang sebagaimana dimaksud pada ayat {1}, dapat berupa utang jangka
pendek atau utang janska panians.
Pasal 33
Pasal 34
(1) BLUD Puskesmas dan La.bkesda wqiib membayar bunga dan pokok
utanglpinjaman j*Sk* pendek sgfosgairnana dimaksud dalam Pasal 33
ayat (1) yang telah jatuh tempo.
(21 Pemimpin dapat melakukan pelampauan pembayaran bunga dan pokok
sepanjang tidak melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan dalam
RBA.
l4
Pasal 35
BAB IX
IIIIIESTASI DA}T DEFISIT ANGGARAN BLUD
Bagian Kesatu
Investasi
Pasal 36
Pasal 3?
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
di Bogor
Oktober 2O2O
Diundangkan di Bogor
pada 1 0ktober 2020
KOTA BOGOR,
* D.
BOGOR
TAHUN 2O oMoR 10e SERI E
16
LAMPIRAN PERATURAN WALI KOTA BOGOR
NOMOR : 125 Tahun 2OZA
TANGGAL: lOktober2O2A
TENTANG: PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAHPUSATKESEHATANMASYARAKATDANUNIT
PELAKSANATEKNISDAERAHLAB0RATORIUM
KESEHATAN DAERAH
1 2 3
PENDAPATAN
Jasa Layanan
Hibah
Hasil Kerjasama
APBD
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
Jumlah
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang Jasa
Belanja Bunga
Belanja Lain-lain
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap lainnya
Belanja Aset Lainnya
Jumlah
Surplus/Delisit
t7
No Uraian Jumlah (RP)
2 3
1
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
(siLPA)
Divestasi
Jumlah
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
\
Investasi
Jumlah
Pembiayaan Netto
Bogor, ."
Pimpinaa Badan Layanan Umum Daerah,
NIP
1B
B FORMAT RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
1. FORMAT RINCIAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN PENDAPATAN
No Jumlah {Rp}
Uraian
1 2 3
PENDAPATAN
Jasa layanan
a.
b.
c.
dst
Hibah
a.
b.
c.
dst
Hasil Kerjasama
a.
b.
c.
dst
APB D
a.
b.
c.
dst
Jumlah
Bogor,
Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah,
NIP
19
2. FORMAT RINCIAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BELANJA
Sumber Dana
No Uraian Jumlah
Badan Layanan Umum Daerah APBD
1 2 3 4 5 6 7 8
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
a-
b.
c.
dst
Belanja Bunga
a.
b.
C
dst
Belanja Lain-iain
a.
b.
c.
dst
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
a.
b.
c.
dst
Belanja Peralatan
dan Mesin
4,.
b.
c.
dst
20
Sumber Dana Jumlah
No Uraian Umum Daerah APBD
4 5 6 7 8
I 2 3
Belanja Gedung dan
Bangunan
a.
b"
c.
dst
Belanja Jalan,Irigasi
dan Jaringan
a.
b.
c.
dst
Belanja Aset
Lainnya
a.
b.
c
dst
Jumlah
Bogor,
Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah,
NIP
2L
3. FORMAT RINCIAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN PEMBIAYAAN
1 2 3
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Divestasi
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi
dst
Jumlah
Bogor,
Pimpinan Badal Layanan Umum Daerah,
NIP
22