Anda di halaman 1dari 69

PERATURAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CAMPLONG

NOMOR : 440/ /434.203.300.13/SK/2019

TENTANG
RENCANA STRATEGIS PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT CAMPLONG
KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS CAMPLONG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (1)


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Kepala UPTD Puskesmas
Camplong tentang Rencana Strategis pada UPTD
Puskesmas Camplong Kabupaten/Kota Sampang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13Tahun1950 tentang


Pembentukan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang bersih dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001
2
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4150);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4502 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Tahun 2012 Nomor 171 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
3

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6402) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6402);

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1676);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018


tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);

14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER


20/PB/2012 tentang Pedoman Teknis Penyusunan
Rencana Bisnis dan Anggaran Satuan Kerja Badan
Layanan Umum;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2020 Nomor 3);
16. Peraturan Bupati Sampang Nomor 31 Tahun 2022 tentang
Pembentukan Organisasi,Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sampang;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CAMPLONG
TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT CAMPLONG KABUPATEN/KOTA SAMPANG
4
BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala UPTD Puskesmas Camplong ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten/Kota Sampang

2. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten/Kota Sampang

3. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota Sampang

4. Dinas Kesehatan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota Sampang

5. Kepala Dinas Kesehatan yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Sampang

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai Puskesmas


adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.

8. Badan Layanan Umum Daerah, yang selanjutnya disebut BLUD adalah


sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.

9. Rencana Bisnis dan Anggaran, yang selanjutnya disebut RBA, adalah


dokumen rencana anggaran tahunan BLUD, yang disusun dan disajikan
sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD.

10. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan


menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

11. Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggung jawab
terhadap kinerja operasional BLUD yang terdiri atas pemimpin, pejabat
keuangan dan pejabat teknis yang sebutannya disesuaikan dengan
nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan.
5

BAB II
RENCANA STRATEGIS
Pasal 2
(1) UPTD Puskesmas Camplong menyusun renstra lima tahunan dengan
mengacu kepada renstra Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ;

(2) Pelaksanaan Rencana Strategis, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


harus berdasarkan pada peningkatan pelayanan masyarakat, efisiensi,
efektifitas, produktifitas berdasarkan praktek bisnis yang sehat tanpa
mengutamakan pengambilan keuntungan;

(3) Implementasi Rencana Strategis dilakukan dengan memperhatikan


fleksibiitas penerapan BLUD.

Pasal 3

(1) Renstra merupakan merupakan perencanaan 5 (lima) tahun yang disusun


untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan
alokasi sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis
bisnis;

(2) Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Pemimpin BLUD.

(3) Penyusunan Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat:

a. rencana pengembangan layanan;

b. strategis dan arah kebijakan;

c. rencana program dan kegiatan; dan

d. rencana keuangan.

(4) Renstra UPTD Puskesmas Camplong sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disusun
dengan sistematika sebagai berikut:

a. BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, landasan hukum dan maksud dan


tujuan.

b. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN UPTD

Memuat kondisi umum, tugas, fungsi, struktur organisasi,


sumber daya dan capaian kinerja UPTD.

c. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN


FUNGSI

Memuat identifikasi masalah, prioritas masalah, dan


penyebab permasalahan dan alternatif permasalahan.
d. BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
6
Memuat visi, misi, tujuan, strategi dan arah kebijakan serta
rencana program dan kegiatan.

e. BAB V : PENUTUP

(5) Sistematika penyusunan renstra sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat


(3) dan ayat (4) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan Peraturan Kepala UPTD Puskesmas Camplong ini.

BAB III

PELAKSANAAN

Pasal 4
(1
) Pelaksanaan pengelolaan UPTD Puskesmas Camplong harus berpedoman pada Renstra

(2)Renstra dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA.

BAB IV KETENTUAN PENUTUP


Pasal 5
Peraturan Kepala UPTD Puskesmas Camplong ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturan Kepala UPTD


Puskesmas Camplong ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten/Kota
…….

Ditetapkan di Camplong
pada tanggal Agustus 2019
Kepala UPTD Puskesmas Camplong

R.Hendry Ariyanto
LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CAMPLONG
NOMOR : 440/ /434.203.300.13/SK/2019
TANGGAL : AGUSTUS 2019

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG BADAN


LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS
CAMPLONG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2019 – 2024


KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa telah dapat diselesaikan


penyusunan dokumen perencanaan strategis/ perencanaan lima tahunan
tingkat Puskesmas di Puskesmas Camplong tahun 2019 – 2024, yang
memuat rencana pengembangan
layanan, strategi dan arah kebijakan, rencana program dan kegiatan, dan
rencana keuangan. Renstra ini disusun dengan berpedoman pada renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Sampang
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman, yang merupakan ujung tombak penyelenggara
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk
mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu dikelola
melalui pencapaian manajemen Puskesmas secara optimal.
Manajemen Puskesmas merupakan suatu siklus yang tidak terputus,
artinya evaluasi hasil kinerja/ kegiatan yang dilaksanakan harus dapat
digunakan untuk menyusun perencanaan yang akan datang, dan
selanjutnya perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.

Camplong, Agustus 2019


Kepala UPTD Puskesmas Camplong

dr.R.H
endry Ariyanto
NIP. 19821029 2009021 1 004

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Pengetian Rencana Strategis ....................................................................
D. Landasan Hukum .....................................................................................
E. Perubahan Rencana Strategis ...................................................................
F. Sistematika Penulisan ..............................................................................
BAB II GAMBARAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA
TEKNIS....................
A. Kondisi Umum ........................................................................................
B. Gambaran Organisai Unit Pelaksana Teknis............................................
C. Capaian Kinerja Pulayanan .....................................................................
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
.........
A. Identifikasi Masalah ................................................................................
B. Prioritas Masalah......................................................................................
C. Penyebab Permasalahan dan Alternatif Pemecahan.................................
D. Rencana Pengembangan...........................................................................
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
....................................
A. Visi ................................................................................................................
B. Misi...........................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................
D. Strategi dan Arah Kebijakan ....................................................................
E. Rencana Program dan Kegiatan
BAB V PENUTUP.....................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk

memenuhi salah satu hak hidup rakyat yaitu hak untuk memperoleh

kesehatan yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar

1945. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya dapat terwujud.

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih

menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat

diatasi sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan melalui

sistem kesehatan nasional sebagai pengelolaan kesehatan yang

disertai berbagai terobosan penting, antara lain program

pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), upaya

pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer

sebagai terobosan pemantapan dan percepatan peningkatan

pemeliharaan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

Jaminan Kesehatan Semesta, dan program lainnya.

1
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, maka

perlu adanya dokumen Rencana Strategis (Renstra) untuk menjamin

kelangsungan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada

tiap tahunnya. Artinya

2
walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana kegiatan di

Unit Pelaksana Teknis maka diharapkan pengembangan program/

kegiatan tetap berjalan sesuai dengan rencana yang telah

dirumuskan.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS

Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan

Upaya Kesehatan Penunjang. Adapun pendanaannya melalui

rencana penerimaan pendapatan Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD), Pemerintah Daerah, Pemerintah serta sumber dana lainnya.

Rencana Strategis Unit Pelaksana Teknis memuan antara lain:

a. Rencana pengembangan layanan

b. Strategi dan arah kebijakan

c. Rencana program dan kegiatan

d. Rencana keuangan

Data yang dikumpulkan antara lain:

a. Data umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial

ekonomi, sumber daya kesehatan yang meliputi data sarana

kesehatan dan data

3
sumber daya manusia, dokumen kantor kelurahan, kantor PLKB

kecamatan serta data kecamatan.

b. Data derajat kesehatan yang meliputi angka kematian, data

kesakitan dan data status gizi.

c. Data tentang cakupan program kesehatan ibu anak dan keluarga

berencana, status gizi masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat,

kegiatan promosi kesehatan, keadaan lingkungan, kegiatan pencegahan

dan pemberantasan penyakit menular, surveilans dan kegiatan

pendukung
lainnya.
C.MAKSUD DAN TUJUAN

a) Maksud

Rencana Strategis (Renstra) Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Camplong

dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

sinergi dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Sampang

antara Unit Pelaksana Teknis sesuai wilayah kerjanya, antar fungsi satuan

kerjaperangkatdaerahdilingkunganPemerintahKabupaten/Kota
Sampang antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah, serta sebagai

pedomanbagiseluruhpersonilorganisasiUnitPelaksanaTeknis

Puskesmas Camplong dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan untuk lima tahun mendatang melalui

pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan.

4
5
b) Tujuan

Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan

Rencana Strategis di anataranya adalah:

1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi

sumber daya Unit Pelaksana Teknis untuk pencapaian visi dan

misi Organisasi.

2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap

penggunaan anggaran.

3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen

seluruh staf Unit Pelaksana Teknis, meningkatkan kinerja sesuai

standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah

ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. LANDASAN HUKUM

Peraturan perundangan yang digunakan sebagai pedoman

dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Unit Pelaksana

Teknis adalah :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah

6
kedua kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

7
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang

Badan Layanan Umum Daerah.

f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat.

g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.

h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas,

Fungsi dan tata Kerja Dinas Kesehatan.

i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis pada

Dinas dan Badan.

j. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis

Dinas Kesehatan.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Unit Pelaksana Teknis ini akan direvisi

apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan

yang terkait dengan rencana strategis Unit Pelaksana Teknis

sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,

fungsi, tanggungjawab, dan kewenangan organisasi serta

perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai

berikut: BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA

TEKNIS

A. Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis


8
B. Gambaran Organisasi Unit Pelaksana Teknis

9
C. Kinerja Pelayanan Unit Pelaksana Teknis

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

UNIT PELAKSANA TEKNIS

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat


B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layana

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

Visi
Misi
Tujuan (Rencana pengembangan layanan)
Sasaran (Sasaran pengembangan layanan)
Strategi dan Arah Kebijakan
BAB V : RENCANA STRATEGIS

BAB VI : PENUTUP

1
0
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

A. KONDISI UMUM

Uraikan tentang kondisi wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis, misalnya:

1. Wilayah Kerja

Secara geografis, wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas


Camplong

merupakan dataran rendah/ tinggi yang terletak di Kecamatan Camplong


dengan

ketinggian sekitar 196 m DPAL. Luas wilayah Unit Pelaksana Teknis

Puskesmas Camplong adalah 33,09 Km². Adapun batas administratif

wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Camplong adalah sebagai


berikut :

 Batas Utara : Kecamatan Omben

 Batas Timur : Kabupaten Pamekasan

 Batas Selatan : Selat Madura

 Batas Barat : Kecamatan Sampang

Wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Camplong terdiri dari


8

kelurahan/ desa yaitu :

 Kelurahan/ desa Dharma Camplong ▪ Kelurahan/desa Banjar


Talela

 Kelurahan/ desa Tambaan ▪ Kelurahan/desa Banjar


Tabulu

 Kelurahan/ desa Prajjan ▪ Kelurahan/desa


Madupat

 Kelurahan/desa Taddan ▪ Kelurahan/desa


Anggersek
2. Pelayanan Unit Pelaksana Teknis

Tuliskan daftar pelayanan yang ada di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas


Camplong

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


a. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
b. Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
c. Pelayanan Gizi Masyarakat
d. Pelayanan KIA–KB
e. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Pelayanan Kesehatan Pengobatan Tradisional
c. Pelayanan Matra
d. Pelayanan Kesehatan Jiwa
e. Pelayanan Kesehatan Lansia
f. Pelayanan Kesehatan Indera
g. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
h. Pelayanan Kesehatan Kerja
i. Pelayanan Gigi Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Perorangan
a. Pelayanan PONED
b. Pelayanan Jiwa
c. Pelayanan TB
d. Pelayanan HIV/AIDS
e. Pelayanan KRR
f. Pelayanan Pemeriksaan Umum
g. Pelayanan Kegawat daruratan
h. Pelayanan Kefarmasian
i. Pelayanan Laboratorium
j. Pelayanan KIA-KB
k. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
l. Pelayanan Rawat Inap
m. Pelayanan Gizi

4. Pelayanan Jaringan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.


a. Puskesmas Pembantu
b. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

5. Upaya Kesehatan Penunjang


a. Loket
b. Rekam Medik
c. Ambulance
d. Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI)
e. Pemeliharaan
f. Penanganan Limbah
g. Administrasi dan Manajemen
B. GAMBARAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS CAMPLONG UPT DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2019

Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Camplong kab. Sampang


No. : 400/ /434.203.300.13/2019
KEPALA PUSKESMAS
Tanggal : Januari 2019
dr. R. HENDRYARIYANTO
KEPALA TATA USAHA
Dasar : FARIS ZAKY
1. Permenkes No. 75 Tahun 2014
2. Permenkes No. 44 Tahun 2016
Ket :
: Garis Komando KEPEGAWAIAN UMUM KEUANGAN SIP / SP2TP
: Garis Koordinasi MEIRINI SULISTIANA SANIMAN NUR SATRIANA WINARNI
1. Inventaris Barang BENDAHARA :
IRFAN WAHYUDI 1. Penerimaan
2. Kebersihan Keamanan ROFIATUL HASANAH
MOH. ZAINI 2. Pengeluaran
IDA HURIYANTI
3. JKN
NUR SATRIANA
4. Pengelola BOK
NURIS SAKINAH
5. Pemungut Retribusi
Pelayanan Kesehatan
WINARNI

PJ. UKM ESENSIAL PJ. UKM PENGEMBANGAN PJ. UKP PJ. JARINGAN & JEJARING
ACH. CHAIRIL ANWAR AHMAD HADI SANTOSO dr. R. HENDRYARIYANTO AGUS RIANTO
PELAKSANA PROGRAM : PELAKSANA PROGRAM : PELAKSANA PROGRAM : PELAKSANA PROGRAM :
1. PROMKES & UKBM 1. KES. JIWA & NAPZA 1. PENDAFTARAN & REKAM MEDIK 1. PUSTU
WINARNI KORRI YUSIANA LILIK SUSILOWATI Madupat : MOH. SODIK
2. KESLING 2. GIGI MASYARAKAT 2. PEMERIKSAAN UMUM Anggersek : AGUS RIANTO
NURIS SAKINAH drg. SILFIA EKA SANTI dr. WELLY HUSAIN SUWONO\ 2. PUSLING
3. KIA-KB 3. KES. TRADISIONAL 3. GIGI & MULUT UMAR FARUK
MUJAWATI SRI SULAIHAH drg. SILFIA EKA SANTI 3. BIDAN DESA / PONKESDES /
4. PERBAIKAN GIZI 4. KES. KERJA & OLAH RAGA 4. KIA-KB POLINDES
SYAHRIYATI NINGSIH AHMAD HADI SANTOSO dr. YULIA VIRGINIA SUGESTI a. Pol. Camplong I : SUPRAPTI
5. P2-PTM 5. UKS, REMAJA & LANSIA 5. GIZI-UKP b. Pol. Camplong II : TOWILAH
ACH. CHAIRIL ANWAR drg. SILFIA EKA SANTI FARIS SANDI YUDHA c. Pol. Tambaan I : LELY MASRURO
6. IMUNISASI 6. UKM LAINNYA YANG 6. TB & KUSTA d. Pol. Tambaan II : LAILA ERICA NOVILIA
RAHMAT HIDAYAT DIBUTUHKAN (Kes. Haji) AMALIA RUSTAM e. Pol. Prajjan : RINI YUNIARTI
7. SURVAILEN, MATRA SUMARNI 7. GAWAT DARURAT f. Pol. Taddan I : SULILIK HANDAYANI
RAHMAT HIDAYAT UMAR FARUK g. Pol. Taddan II : MARYA ULFA
8. P2-DBD & Penyakit Berbasis Vektor 8. PERSALINAN h. Pol. Bj. Talela I : ELLYA HIKMATUNNISAK
DENNY AGUS SUPRAPTI i. Pol. Bj. Talela II : NUR AINY
9. P2-TB PARU, ISPA 9. RAWAT INAP j. Pol. Bj. Tabulu I : NUR SWANDI ASTUTIK
AMALIA RUSTAM IRFAN WAHYUDI k. Pol. Bj. Tabulu II: RAUDHATUL JANNAH
10. DIARE, HIV AIDS 10. KEFARMASIAN l. Pol. Madupat I : HURRIYAH HIDAYATI
MUNAWAROH ROFIATUL HASANAH m. Pol. Madupat II : INDAH MAYANG SARI
11. P2-KUSTA, Kecacingan, Zoonosis 11. LABORATORIUM n. Pol. Anggersek : FITRIYA
ACH. CHAIRIL ANWAR NURUL KOMARIYAH o. Pon. Prajjan : HARTATIK
12. PERKESMAS (CHN) 12. KONSELING SANITASI p. Pon. Taddan : MUWALID
MUNAWAROH ANIS YULIANTI SHAFARINI q. Pon. Bj. Talela : KHUMAIROH
13. PENGEMBANGAN r. Pon. Bj. Tabulu : HENDRA KUSUMA
(Akupresur, lansia, dll) 4. JEJARING PELAYANAN
SRI SULAIHAH (Klinik, Dokter, drg, Lab)
14. AMBULANCE ROFIATUL HASANAH
MOH. ZAINI

1. Sedangkan rincian jabatan di lingkungan Puskesmas Camplong Kabupaten Sampang


berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 4
Juli 2008 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Sampang antara lain:
A. Kepala Puskesmas
Fungsi :
Sebagai manager Puskesmas dalam menjalankan Administrasi Manajemen,
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Uraian Tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Puskesmas
b. Menyususn kebijakan teknis Puskesmas
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
d. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
e. Melaksanakan ketatausahaan Puskesmas
f. Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan Norma, Standart, Pedoman dan
petunjuk operasional pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
g. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Puskesmas
h. Melaksanakan tugas lain terkait Puskesmas dari atasan langsung

B. Subbagian Tata Usaha


Fungsi :
Membawahi dan mengkoordinasikan kegiatan Kepegawaian, Umum, Keuangan
dan SIP/SP2TP
Uraian Tugas :
a. Menyusun Rencana Kegiatan Subbagian Tata Usaha
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
c. Menyusun Rencana Kerja dan penetapan Kinerja Puskesmas
d. Melaksanakan Administrasi keuangan, Kepegawaian, surat menyurat, kearsipan,
administrasi umum, kerumahtanggaan, sarana prasarana serta hubungan
masyarakat
e. Menyiapkan bahan Pengendalian dan Pelaksanaan Norma, Standart, Pedoman
dan petunjuk operasional pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
f. Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan Puskesmas
g. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian Tata
Usaha
h. Melaksanakan tugas lain terkait Puskesmas dari atasan langsung
Dalam melaksanakan Tugas Subbagian Tata Usaha dibantu oleh :
1. Penanggung Jawab Kepegawaian
Uraian Tugas :
a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, DUK, Analisa Kepegawaian
(Kebutuhan, Kompetensi), dsb
b. Koordinator SKP dan DP3 yang sudah dinilai atasan langsung
c. Mendata dan mengarsipkan file pegawai
d. Mengusulkan cuti dan kenaikkan pangkat
e. Membuat Perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM Puskesmas
f. Melaksanakan tugas lain terkait kepegawaian dari Kepala Puskesmas
2. Penanggung Jawab Umum
Uraian Tugas :
a. Registrasi surat masuk dan keluar, membuat konsep surat dan mengarsipkan
surat
b. Mencatat, melaporkan inventaris barang, sarana prasarana
c. Menjaga kebersihan dan keamanan
d. Melaksanakan tugas lain terkait umum dari Kepala Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas PJ Umum dibantu :
a. Pelaksana Inventaris Barang
b. Pelaksana kebersihan dan keamanan

3. Penanggung Jawab Keuangan


Uraian Tugas :
a. Melakukan pengelolaan keuangan anggaran pendapatan dan belanja
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan administrasi keuangan Puskesmas
c. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Dalam melaksanakan tugas PJ Keuangan dibantu :
a. Bendahara Penerimaan
b. Bendahara Pengeluaran
c. Bendahara JKN
d. Bendahara BOK

4. Penanggung Jawab SIP/SP2TP


Uraian Tugas :
a. Melaksanakan Pengelolaan Data dan Informasi Puskesmas serta Perencanaan
b. Monitoring dan penilaian pelaksanaan program dan Pelayanan Puskesmas
C. Penanggung Jawab Uapaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
Fungsi :
Membawahi dan mengkoordinasikan Kegiatan Program UKM Essensial
Uraian Tugas :
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan UKM Essensial
b. Mengkoordinasikan dan berperan aktif terhadap kegiatan UKM Essensial
Dalam melaksanakan tugas PJ UKM Essensial dibantu :
1. Pelaksana Program Promkes dan UKBM
Uraian Tugas :
a. Merencanakan Program Promkes dan UKBM (membuat RUK)
b. Melaksanakan Program Promkes dan UKBM (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Promkes dan UKBM
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Promkes dan UKBM
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Promkes dan UKBM

2. Pelaksana Program Kesling


a. Merencanakan program Kesling
b. Melaksanakan program Kesling
c. Membuat pencatatan, pelaporan dan evaluasi program Kesling
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program

3. Pelaksana Program KIA-KB


a. Merencanakan program KIA-KB (membuat RUK)
b. Melaksanakan program KIA-KB (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan dan evaluasi program KIA-KB
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program KIA-KB
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program KIA-KB

4. Pelaksana Program Perbaikan Gizi


a. Merencanakan program perbaikan gizi (membuat RUK)
b. Melaksanakan program perbaikan gizi (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan dan evaluasi program perbaikan gizi
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program perbaikan gizi
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program perbaikan gizi

5. Pelaksana Program P2-PTM


a. Merencanakan program P2-PTM (membuat RUK)
b. Melaksanakan program P2-PTM (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program P2-PTM
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program P2-PTM
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program P2-PTM

6. Pelaksana Program Imunisasi


a. Merencanakan program imunisasi (membuat RUK)
b. Melaksanakan program imunisasi (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program imunisasi
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program imunisasi
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program imunisasi

7. Pelaksana Program Survailen dan Matra


a. Merencanakan program survailen dan matra (membuat RUK)
b. Melaksanakan program survailen dan matra (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program survailen dan matra
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program survailen dan matra
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program survailen dan matra

8. Pelaksana Program P2-DBD dan penyakit berbasis vector


a. Merencanakan program P2-DBD dan penyakit berbasis vector (membuat RUK)
b. Melaksanakan program P2-DBD dan penyakit berbasis vector (KAK program,
KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program P2-DBD dan penyakit
berbasis vector
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program P2-DBD dan penyakit
berbasis vector
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program P2-DBD dan penyakit
berbasis vector

9. Pelaksana Program Diare dan HIV-Aids


a. Merencanakan program Diare dan HIV-Aids (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Diare dan HIV-Aids (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Diare dan HIV-Aids
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Diare dan HIV-Aids
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Diare dan HIV-Aids

10. Pelaksana Program P2-Kusta, Kecacingan, Zoonosis


a. Merencanakan program P2-Kusta, Kecacingan, Zoonosis (membuat RUK)
b. Melaksanakan program P2-Kusta, Kecacingan, Zoonosis (KAK program, KAK
kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program P2-Kusta, Kecacingan,
Zoonosis
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program P2-Kusta, Kecacingan,
Zoonosis
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program P2-Kusta, Kecacingan,
Zoonosis

11. Pelaksana Program Perkesmas (CHN)


a. Merencanakan program Perkesmas (CHN) (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Perkesmas (CHN) (KAK program, KAK kegiatan, SOP,
dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Perkesmas (CHN)
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Perkesmas (CHN)
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Perkesmas (CHN)

D. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Fungsi :
Membawahi dan mengkoordinasikan kegiatan program UKM pengembangan
Uraian Tugas :
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan UKM pengembangan
b. Mengkoordinasikan dan berperan aktif terhadap kegiatan ukm pengembangan
Dalam melaksanakan tugas PJ UKM pengembangan dibantu :
1. Pelaksana Program Kesehatan Jiwa dan Napza
a. Merencanakan program Kesehatan Jiwa dan Napza (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Kesehatan Jiwa dan Napza (KAK program, KAK
kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Kesehatan Jiwa dan
Napza
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Kesehatan Jiwa dan
Napza
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Kesehatan Jiwa dan Napza

2. Pelaksana Program Gigi Masyarakat


a. Merencanakan program Gigi Masyarakat (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Gigi Masyarakat (KAK program, KAK kegiatan, SOP,
dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Gigi Masyarakat
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Gigi Masyarakat
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Gigi Masyarakat

3. Pelaksana Program Kesehatan Tradisional


a. Merencanakan program Kesehatan Tradisional (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Kesehatan Tradisional (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Kesehatan Tradisional
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Kesehatan Tradisional
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Kesehatan Tradisional

4. Pelaksana Program UKS, Remaja dan Lansia


a. Merencanakan program UKS, Remaja dan Lansia (membuat RUK)
b. Melaksanakan program UKS, Remaja dan Lansia (KAK program, KAK
kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program UKS, Remaja dan
Lansia
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program UKS, Remaja dan
Lansia
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program UKS, Remaja dan Lansia

5. Pelaksana Program Kesehatan Kerja dan Olahraga


a. Merencanakan program Kesehatan Kerja dan Olahraga (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Kesehatan Kerja dan Olahraga (KAK program, KAK
kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Kesehatan Kerja dan
Olahraga
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Kesehatan Kerja dan
Olahraga
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Kesehatan Kerja dan
Olahraga

6. Pelaksana Program UKM Pengembangan lainnya yang dibutuhkan


Puskesmas
E. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Fungsi :
Membawahi dan mengkoordinasikan kegiatan program UKP
Uraian Tugas :
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan UKP
b. Mengkoordinasikan dan berperan aktif terhadap kegiatan UKP
Dalam melaksanakan tugas PJ UKP dibantu :
1. Pelaksana Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik
a. Merencanakan Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik (KAK program, KAK
kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Pendaftaran dan
Rekam Medik
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Pendaftaran dan
Rekam Medik
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Pendaftaran dan Rekam
Medik

2. Pelaksana Pelayanan Pemeriksaan Umum


a. Merencanakan Pelayanan Pemeriksaan Umum (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Pemeriksaan Umum (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Pemeriksaan Umum
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Pemeriksaan Umum
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Pelaksana Pelayanan Gigi dan Mulut
a. Merencanakan Pelayanan Gigi dan Mulut (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Gigi dan Mulut (KAK program, KAK kegiatan, SOP,
dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Gigi dan Mulut
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Gigi dan Mulut
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Gigi dan Mulut

4. Pelaksana Pelayanan KIA-KB


a. Merencanakan Pelayanan KIA-KB (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan KIA-KB (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan KIA-KB
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan KIA-KB
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan KIA-KB

5. Pelaksana Pelayanan Gizi


a. Merencanakan Pelayanan Gizi (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Gizi (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Gizi
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Gizi
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Gizi

6. Pelaksana Pelayanan TB dan Kusta


a. Merencanakan Pelayanan TB dan Kusta (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan TB dan Kusta (KAK program, KAK kegiatan, SOP,
dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan TB dan Kusta
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan TB dan Kusta
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan TB dan Kusta

7. Pelaksana Pelayanan Gawat Darurat dan Ambulans


a. Merencanakan Pelayanan Gawat Darurat dan Ambulans (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Gawat Darurat dan Ambulans (KAK program, KAK
kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Gawat Darurat dan
Ambulans
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Gawat Darurat dan
Ambulans
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Gawat Darurat dan
Ambulans

8. Pelaksana Pelayanan Persalinan


a. Merencanakan Pelayanan Persalinan (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Persalinan (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Persalinan
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Persalinan
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Persalinan
9. Pelaksana Pelayanan Rawat Inap
a. Merencanakan Pelayanan Rawat Inap (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Rawat Inap (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Rawat Inap
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Rawat Inap
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Rawat Inap

10. Pelaksana Pelayanan Kefarmasian


a. Merencanakan Pelayanan Kefarmasian (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Kefarmasian
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Kefarmasian
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Kefarmasian
11. Pelaksana Pelayanan Laboratorium
a. Merencanakan Pelayanan Laboratorium (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Laboratorium (KAK program, KAK kegiatan, SOP,
dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Laboratorium
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Laboratorium
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Laboratorium

12. Pelaksana Pelayanan Konseling Sanitasi


a. Merencanakan Pelayanan Konseling Sanitasi (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Konseling Sanitasi (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Konseling Sanitasi
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Konseling Sanitasi
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Konseling Sanitasi

13. Pelaksana Pelayanan UKP lainnya yang dibutuhkan Puskesmas

F. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Puskesmas


Fungsi :
Membawahi dan mengkoordinasikan kegiatan program jaringan dan jejaring
Uraian Tugas :
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program jaringan dan
jejaring
2. Mengkoordinasikan dan berperan aktif terhadap kegiatan program jaringan dan
jejaring
Dalam melaksanakan tugas PJ jaringan dan Jejaring dibantu :
1. Pelaksana Pelayanan PUSTU
a. Merencanakan Pelayanan PUSTU (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan PUSTU (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan PUSTU
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan PUSTU
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan PUSTU

2. Pelaksana Pelayanan Pusling


a. Merencanakan Pelayanan Pusling (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Pusling (KAK program, KAK kegiatan, SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Pusling
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Pusling
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Pusling

3. Pelaksana Pelayanan Polindes/Ponkesdes


a. Merencanakan Pelayanan Polindes/Ponkesdes (membuat RUK)
b. Melaksanakan Pelayanan Polindes/Ponkesdes (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Pelayanan Polindes/Ponkesdes
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Polindes/Ponkesdes
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi Pelayanan Polindes/Ponkesdes

4. Pelaksana Jejaring Pelayanan


a. Merencanakan program Jejaring Pelayanan (membuat RUK)
b. Melaksanakan program Jejaring Pelayanan (KAK program, KAK kegiatan,
SOP, dll)
c. Membuat pencatatan, pelaporan, dan evaluasi program Jejaring Pelayanan
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi program Jejaring Pelayanan
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi program Jejaring Pelayanan

1. Sumber Daya Unit Pelaksana Teknis

a) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Camplong saat ini
sudah

memenuhi tenaga ahli bidang dokter,dokter gigi,pengelola keuangan ,analisa tata


usaha, bidan,perawat, penyuluh kesehatan masyarakat,nutrisionis,asisten
apoteker,pengadministrasi umum,laboratorium dan pengemudi,Tetapi masih ada
kekurangan tenaga kerja di bidang sanitarian,apoteker,pramu kebersihan,perekam
medis,perawat gigi dan satpam Sebagaian besar tenaga masih berstatus non PNS.

Berikut ini profil ketenagaan di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas


Camplong

Perhitun
Jenis Standar
No Jumlah Status gan Kekura
Tenag Kebutuha
Analisis ngan
a n
Beban
Kerja
1 5 5 0
4 ASN 1 Kontrak
Dokter

2 Dokter Gigi 1 1 ASN 1 0


3 Pengelola 1 1 0
1 Kotrak
Keuangan

4 Analis Tata 1 1 ASN 0 0


Usaha
5 Bidan 18 20 0
18 ASN
6 Perawat 19 0
13 ASN 6 Kontrak
7 Penyuluh 3 0
2 ASN 1 Kontrak
Kesehatan
Masyarakat
8 Nutrisionis 5 4 0
4 ASN 1 Kontrak
9 Sanitarian 1 2 1
1 Kontak
10 Asisten 1 0 0
1 ASN
Apoteker
11 Apoteker 0 1 1
0
12 Pengadminis 3 0 0
3 ASN
trasian
umum
13 Pranata 1 1 0
1 ASN
Laboratoriu
m
Kesehatan
14 Pengemudi 1 1 0
1ASN
15 Pramu 0 2 2
0
Kebersihan
16 Perekam 0 1 1
0
medis
17 Perawat gigi 0 1 1
0
18 Sekuriti/ 0 1 1
0
satpam

b) Sumber Daya Keuangan

Sumber daya keuangan Unit Pelsana Teknis Puskesmas Camplong

berasal dari kapitasi JKN, operasional APBD, dan Bantuan Operasional

Kesehatan.

Berikut ini realisasi keuangan Unit Pelaksana Teknis Puskesmas

Camplong selama 3 (tiga) tahun terakhir dari berbagai sumber dana

Tabel 1
Tabel Realisasi Penerimaan
Pendapatan Tahun 2019 s.d 2023
Tahun
No Uraian 2019 2020 2021 2022
Rp. Rp. Rp. Rp.
1 Retribusi Pelayanan 478.454.284 575.077.500
Kesehatan
2 Dana Kapitasi 2.997.349.3 2.985.396.8
22 55
3 Non Dana Kapitasi
Sumber : di ambil dari LKP pada laporan LRA

Tabel 2
Tabel Realisasi
Belanja Tahun 2019
s.d 2023
Tahun
No Uraian 2019 2020 2021 2022
Rp. Rp. Rp. Rp.
1. Belanja Pegawai 2.748.777.20 4.451.497.226
0
2. Belanja Barang 1.403.676.32 1.319.413.523
dan Jasa 0
3. Belanja Modal 487.700.000 441.968.680
Sumber : di ambil dari LKP pada laporan LRA

c) Sumber Daya Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana Unit Pelaksana Teknis Puskesmas

Camplong cukup lengkap dengan kondisi gedung yang baru dibangun

pada tahun 2019. Beberapa sarana masih perlu perhatian karena

mengalalmi kerusakan sedang.

Kondisi
Jenis Sarana / Prasarana Rusak Rusak Rusa
N Jumla Ringa Sedan k
o h n g Berat
           
I Sarana Kesehatan        
  1. Puskesmas Pembantu 2      
  2. Polindes 13      
  3. Rumah Dinas Dokter 1      
  4. Rumah Dinas Perawat 0      
  5. Rumah Dinas Bidan 0      
6. Puskesmas Keliling Roda
  4 1      
  7. Ambulance 2      
  8. Sepeda Motor 16  
           
II Sarana Penunjang        
  1. Komputer 20      
  2. Mesin ketik 1      
  3. printer 10      
  4. jaringan wifi 10      
  5. laptop 17      
  6. finger print 16      
  7.AC 22      
  8.lemari kaca 10      
  9.lemari kayu 16      
  10. filling kabinet 16      
  11. Meja kerja 50      
  12. kursi Kerja 80      
  13.Kursi tunggu pasien 35      
C. CAPAIAN KINERJA PELAYANAN

1. Kinerja Pelayanan Kesehatan Unit Pelaksana Teknis

Capaian indikator kinerja Puskesmas Camplong tahun 2021 yang merujuk


pada Standar Pelayanan Minimal meliputi :

No INDIKATOR SPM TARGE JUMLA CAPAIA CAPAI CAPAIA (%)


T (%) H N AN N S/D
SASAR BULAN BULAN BULAN
AN LALU INI INI
1 Setiap ibu hamil 100 945 757 75 832 88.04
mendapatkan
pelayanan antenatal
sesuai standar
2 Setiap ibu bersalin 100 902 784 85 869 96.34
mendapatkan
pelayanan
persalinan sesuai
standar
3 Setiap bayi baru 100 859 713 81 794 92.43
lahir mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
4 Setiap balita 100 3604 2760 277 3037 84.27
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
5 Setiap anak pada 100 9160 760 0 760 8.30
usia pendidikan
dasar mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
6 Setiap warga 100 36241 6893 534 7427 20.49
negara Indonesia
usia 15 s.d. 59
tahun mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
7 Setiap warga 100 9820 13232 203 13435 136.81
negara Indonesia
usia 60 tahun ke
atas mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
8 Setiap penderita 100 15842 340 36 376 2.37
hipertensi
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
9 Setiap penderita 100 644 352 31 383 59.47
Diabetes Melitus
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
10 Setiap orang 100 110 55 0 55 50.00
dengan gangguan
jiwa (ODGJ)
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
11 Setiap orang 97 8 73 8 81 1012.50
dengan TB
mendapatkan
pelayanan TB
sesuai standar
12 Setiap orang 100 1060 604 50 654 61.70
berisiko terinfeksi
HIV (ibu
hamil,pasien TB,
pasien IMS,
waria/transgender,p
engguna napza, dan
warga binaan
lembaga
pemasyarakatan)
mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar

A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Hasil Cakupan Kegiatan selama tahun 2019 untuk Program Promkes sebagai
berikut :
NO JENIS KEGIATAN TARGET HASIL
Target % Pencapaia %
n
1 Posyandu Mandiri 46 100% 2 4.34 %
2 Desa Siaga Aktif 8 100% 1 12,5%
3 Survey PHBS Institusi 54 100% 17 31,48%

Hasil Cakupan Kegiatan selama tahun 2019 untuk program Kesling sebagai
berikut :

NO JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


1 Pembinaan 75 % 32,02 % 43.48 %
Tempat-tempat
Umum
2 Penyehatan
Perumahan dan 57,5 % 21,56 % 35,94 %
Sanitasi Dasar
3
Yankesling (Klinik 30 % 41,31 % Tidak ada kesenjangan
Sanitasi)

Hasil Cakupan Kegiatan selama tahun 2019 untuk program KIA


sebagai berikut :

No JENIS KEGIATAN TARGET CAKUPAN KESENJANGAN


. (%) (%)

1 Cakupan K1 100 % 101.54 % + 1.54 %

2 Cakupan K4 100 88.79 % - 11,21 %


%

3 Cakupan Drt Nakes 20 % 14.30 % - 5,7 %

4 Cakupan Drt Masyarakat 10 % 11.83 % + 1,83 %

5 Cakupan Komplikasi 80 % 85.57 % + 5.57 %


Kebidanan

6 Cakupan Persalinan Nakes 100% 97,84 % - 2.16 %

7 Cakupan Persalinan di 100 96,80 % - 6,79 %


FASKES %

8 Cakupan Ibu Nifas 100 95,80 % - 4,2 %


%

9 Cakupan Kn 1 100 % 103.51 % + 3,51 %

10 Cakupan Kn 2 100 % 100 % 0%

11 Cakupan Neo Resti 80 % 32,33 % - 47,67 %

12 Cakupan Bayi Paripurna 96 % 102,49 % + 6,49 %

13 Cakupan Balita Paripurna 98 % 81,91 % - 16,09 %

14 Cakupan Apras Paripurna 98 % 100, 91 % + 2,91 %

15 Cakupan Balita 0-59 bln 100 % 86,04 % - 13,96 %


16 Persalinan Dukun 11

17 KB Baru 10 % 14,39 % + 4, 39 %

18 KB Aktif 70 % 74,78 % + 4,78 %

Hasil Cakupan Kegiatan selama tahun 2019 untuk program Gizi


sebagai berikut :

No. JENIS KEGIATAN TARGET CAKUPAN (%)

Pelayanan Gizi Masyarakat

1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada 30% 13,7%


Remaja Putri

Pemantauan Status Gizi

1. Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI 47% 19,3%


Eksklusif

2. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi 47% 45%


Menyusu Dini)

B. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

Data Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Camplong

No Jenis Pelayanan Tahun


2019 2020 2021 2022
1 BP 18454 56555 49323 18403
2 KIA 12375 45752 48426 16807
3 GIGI 968 4148 4028 1267
4 UGD ‘- ‘- ‘- 25
TOTAL 31797 106455 101777 36502

Data PIS-PK tahun 2019 Puskesmas Camplong


No Kelurahan Terdata Lengkap Sehat Pra Tidak Sehat
Sehat
1 TADDAN 1753 122 1420 211
2 BANJAR TALELA 1165 27 618 520
3 TAMBAAN 939 53 627 259
4 PRAJJAN 403 39 321 43
5 DHARMA 2545 260 1873 412
CAMPLONG
6 BANJAR TABULU 2661 34 1973 654
7 ANGGERSEK 812 48 550 214
8 MADUPAT 1817 65 1409 343

2. Kinerja Manfaat Unit Pelaksana Teknis

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Puskesmas Camplong


Hasil survei kepuasan masyarakat dianalisis hingga menghasilkan
indeks kepuasan masyarakat sesuai metode penghitungan IKM. Analisis
hasil dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik yang diselenggarakan Puskesmas Camplong. Indeks
kepuasan pada masing-masing unsur digunakan untuk menentukan
prioritas perbaikan mutu pelayanan publik.
Berdasarkan hasil survei kepuasan masyarakat diperoleh indeks
kepuasan masyarakat yang meliputi rata-rata kepuasan setiap unsur
kepuasan masyarakat. Berikut ini rata-rata indeks kepuasan masing-
masing unsur kepuasan masyarakat.

Tabel 3 Rata-rata Indeks Kepuasan masing Unsur Kepuasan Masyarakat

Nilai Rata- Indeks


No. Unsur Pelayanan Keterangan
rata Kepuasan
1. Persyaratan pelayanan 3,32 83,00 Baik
2. Prosedur Pelayanan 3,32 83,00 Baik
3. Waktu Pelayanan 3,42 85,50 Baik
4. Biaya/Tarif 3,09 77,25 Baik
5. Produk/Jasa 3,50 87,50 Baik
Spesifikasi Jenis
Layanan
6. Kompetensi Pelaksana 3,24 81,00 Baik
7. Perilaku Pelaksana 3,00 75,00 Baik

31
Nilai Rata- Indeks
No. Unsur Pelayanan Keterangan
rata Kepuasan
8. Sarana dan Prasarana 3,21 80,25 Baik
Pelayanan
9. Penanganan 3,36 84,00 Baik
Pengaduan, Saran &
Masukan
Nilai Kepuasan 3,30
Keseluruhan
Konversi Indeks Kepuasan 82,50
Kategori Mutu Pelayanan B
Kategori Kinerja Pelayanan BAIK

Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa indeks kepuasan masyarakat


atas pelayanan publik di Puskesmas Camplong sebesar 82,50 yang masuk
kategori kinerja BAIK. Unsur pelayanan yang memperoleh indeks kepuasan
terendah yaitu peilaku pelaksana sebesar 75,00 dengan kategori kinerja baik.
Sedangkan unsur pelayanan yang memperoleh indeks kepuasan tertinggi
yaitu produk / jasa spesifikasi Jenis Pelayanan sebesar 87,50 dengan
kategori kinerja sangat baik. Hal ini dapat dipahami karena seluruh pelayanan
publik yang diselenggarakan Puskesmas Camplong sesuai dengan ketentuan
yang sudah di tetapkan.
BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar

masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target,

pencapaian, dan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah

Unit Pelaksana permasalahan Teknis Puskesmas Camplong

berasal dari kondisi pelayanan yang didasarkan pada

permasalahan- dari kegiatan upaya kesehatan di wilayah kerja Unit

Pelaksana Teknis Puskesmas Camplong yang tidak tercapai.

Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a.Jenis Layanan KIA

Masih rendahnya capaian K4 (88,79%)

b.Jenis Layanan Gizi

Masih rendahnya TTD Remantri(13,7%)

2. Upaya Kesehatan Pererongan (UKP)

a.Jenis Layanan TBC

Masih rendahnya Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan


TBC sesuai standar

35
B. PRIORITAS MASALAH

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam

mengatasi masalah, ketersediaan teknologi yang memadai atau

adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka

perlu dipilih masalah prioritas. Masalah adalah kesenjangan antara

harapan dengan kenyataan, antara hasil dengan target. Prioritas

masalah adalah masalah yang dinilai paling utama oleh organisasi

tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi masalah yaitu dengan

melakukan analisis situasi, cakupan masing-masing program, dan

kondisi manajemen (sumber daya) kemudian dilakukan

pembahasan dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas

masalah dari masing-masing

program adalah sebagai berikut :

1. Masih rendahnya TTD rematri

2. Masih rendahnya K4

3. Masih rendahnya Penemuan dan penanganan penderita TB

Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan masalah pada

masing- masing program kemudian menentukan prioritas masalah.

Penentuan prioritas masalah di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas

Camplong dengan menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth).

Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan

prioritas berdasarkan isu yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

36
Dimana isu yang

37
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih

jelaskan, dapat diuraikan sebagai berikut :

- Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan

dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu

tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak, atau tidak

masalah tersebut diselesaikan.

- Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan

akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang

menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-

masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu

dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang

dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila

dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap

produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan

membahayakan sistem atau tidak.

- Growth

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan

makin memburuk kalau dibiarkan.

38
Penentuan masalah tersebut dilakukan dengan cara

menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu

dengan skala nilai 1 - 5, dengan keterangan sebagai berikut :

1 = sangat

kecil 2 = kecil

3 = sedang

4 = besar

5 = sangat besar

Masing-masing permasalahan diberi nilai skala 1 – 5 mulai

dari urgency (urgensi), seriousness (keserisuan), dan growth

(perkembangan). Untuk menentukan urutan prioritas masing-

masing permasalahan dilakukan dengan mengkalikan nilai skala

urgency (urgensi), seriousness (keserisuan), dan growth

(perkembangan), dengan rumus dibawah ini:

Total = Urgency (U) x Seriousness (S) x Growth (G)

Setelah diketahui total masing-masing permasahalan,

langkah selanjutnya adalah mengurutkan masalah tersebut mulai

dari masalah yang memiliki skor tertinggi hingga terendah. Berikut

adalah tabel prioritas masalah kesehatan di Unit Pelaksana Teknis

dengan metode USG (contoh):

39
Tabel 3.1
Prioritas Masalah Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
Camplong dengan Metode USG
Urutan U x Sx
Masalah Kesehatan U S G
Prioritas G
1 Masih rendahnya K4 100
5 5 4
2 Masih rendahnya TTD remarti 5 4 3 60

3 Masih rendahnya penemuan 4 4 3 48


dan penanganan penderita TB

C. PENYEBAB PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN

Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari

akar penyebab dari masalah tersebut. Metode yang digunakan oleh Unit

Pelaksana Teknis Sambilegi dalam mencari akar penyebab masalah yaitu

dengan menggunakan tulang ikan/ fish bone. Langkah-langkah

penyusunannya meliputi :

1. Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan.

2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan.

3. Tetapkan kategori utama dari penyebab.

4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.

5. Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing-masing kategori.

6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk

kategori utama yang lain.

7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat

daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.

40
8. Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk

menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dan lain-

lain.

Adapun penyebab masalah dari tabel 3.1 diatas (diambil 2

masalah yang memilliki skor nilai tertinggi) kemudian dicari akar

permasalahannya dengan fish born:

34
42
D. RENCANA PENGEMBANGAN

Dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan dasar di

Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Camplong selama kurun waktu


lima tahun kedepan dengan melihat dari kondisi permasalahan dan
alternatif pemecahan, maka perlu adanya rencana pengembangan
sebagai berikut :
Program Kegiatan Dan Indikator Kinerja UPTD
Puskesmas Camplong merupakan Program kegiatan yang
dilaksanakan di Puskesmas Camplong mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 dan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 741 / MENKES / PER / VII / 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten / Kota , yaitu :

Indikator dan Capaian Program dan Kegiatan

Target %
NO Indikator
2019 2024
  KIA
1 K1 100 100
2 K4 100 100
3 DRT Nakes 20 20
4 DRT Masyarakat 10 10
5 Komplikasi Kebidanan 80 80
6 Persalinan Nakes 100 100
7 PN Faskes 100 100
8 Ibu Nifas 97 100
9 KN 1 100 100
10 KN 2 100 100
11 Neo Risti 80 80

43
12 Bayi Paripurna 97 96
13 Balita Paripurna 85 98
14 Apras Paripurna 81 98
15 Balita 0-59 90 100
  PROMKES
16 Posyandu Puri (Purnama Mandiri) 70 80
Poskesdes beroperasi dengan strata madya,
17 96 96
purnama dan mandiri
18 Desa siaga aktif 96 96
19 Pondok pesantren yang dikaji 70 70
Cakupan rumah tangga sehat yang memenuhi 10
20 56 56
indikator PHBS
  KESLING
21 Pengawasan sarana air bersih (SAB) 15 20
22 SAB yang memenuhi syarat kesehatan 84 85
23 RT yang memiliki akses terhadap SAB 86 88
24 Pembinaan tempat pengelolaan makanan 55 60
25 TPM yang memenuhi syarat kesehatan 40 50
26 Pembinaan sanitasi perumahan 30 50

27 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 73 75

28 Pembinaan sarana TTU 87.5 90


29 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 61 70

30 Rumah tangga memiliki akses jamban sehat 85 90

31 Desa / kelurahan yang sudah ODF 60 100


32 Jamban sehat 65 100
33 Pelaksanaan kegiatan STBM di PKM 75 100
  GIZI
34 Kasus balita gizi buruk yang dapat perawatan 100 100
35 Balita yang ditimbang BB 90 100
36 Bayi ASI Ekslusif 47 50
37 Rumah Tangga konsumsi garam yodium 85 90
38 Balita 6-59 bln dapat Vit A 85 85

44
39 Ibu hamil mendapat FE 95 98
40 Ibu hamil KEK dapat PMT 80 95
41 Balita kurus dapat PMT 85 90
42 Remaja putri dapat TTD 25 30
43 Ibu nifas dapat VIT A 85 85
44 Bayi mendapat IMD 47 50
45 BBLR 5 8
46 Balita mempunyai KMS 100 100
47 Balita BB Naik 85 85
48 Balita BB tidak naik 11 10
49 Balita BGM 2 3.6
  ARU
50 Penjaringan Kesehatan 80 80
  Kesehatan Jiwa
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
51 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100 100
standart
  KUSTA
Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus kusta
52 80
baru
53 Kasus kusta yang dilakukan PFS secara rutin 90

54 RFT penderita kusta 90

Penderita baru pasca pengobatan dengan score


55 97
kecacatannya tidak bertambah atau tetap

56 Proporsi kasus defaulter kusta 5


57 Proporsi tenaga kesehatan kusta tersosialisasi 90

58 Proporsi kader kesehatan kusta tersosialisasi 90

59 Proporsi SD/MI telah dilakukan screening 100


  TB
60 Cakupan semua kasus TB yang diobati 100

61 Angka keberhasilan pengobatan semua 90

45
BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan
pandangan ke depan Puskesmas Camplong diarahkan agar dapat berkarya
secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan
pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah
kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi Puskesmas Camplong. Visi
Puskesmas Camplong adalah ” Menjadi pusat promosi pendidikan dan
pelayanan kesehatan menuju masyarakat sehat yang mandiri”. Yang
dimaksud dengan menjadi pust promosi pendidikan dan pelayanan kesehatan
yaitu Puskesmas mampu meningkatkan dan mengembangkan upaya
kesehatan yang bersumber dari masyarakat serta terciptanya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebutsedangkan
masyarakat sehat yang mandiri adalah Masyarakat mampu hidup produktif
secara sosial dan ekonomi serta mampu meningkatkan dan merawat
kesehatannya secara mandiri..
Penjelasan Visi Puskesmas Camplong Kabupaten Sampang
Visi Pokok Visi Penjelasan Visi
Menjadi pusat Menjadi pusat promosi Puskesmas mampu
promosi pendidikan dan pelayanan meningkatkan dan
pendidikan dan kesehatan mengembangkan upaya
pelayanan kesehatan yang
kesehatan bersumber dari
menuju masyarakat serta

46
Visi Pokok Visi Penjelasan Visi
masyarakat terciptanya lingkungan
sehat yang yang kondusif untuk
mandiri mendorong terbentuknya
kemampuan tersebut.
Menuju masyarakat Sehat Masyarakat mampu
yang Mandiri hidup produktif secara
sosial dan ekonomi serta
mampu meningkatkan
dan merawat
kesehatannya secara
mandiri.

B. MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai


penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya
misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh
karyawan Puskesmas Camplong dan pihak lain yang berkepentingan dapat
mengenal institusi Puskesmas Camplong dan mengetahui program – program serta
hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang. Misi Puskesmas Camplong
tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut :
1. Memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Memberdayakan masyarakat agar dapat mengetahui dan menyelesaikan masalah
kesehatannya secara mandiri.
3. Menciptakan dan memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang cepat bermutu
dan rasional.
4. Menciptakan dan meningkatkan sumber daya manusia sebagai pelayan kesehatan
yang professional.
5. Memelihara dan mengembangkan pola pembangunan berwawasan kesehatan
melalui lintas sektor.
Misi di atas merupakan hasil dari perumusan visi Puskesmas Camplong
47
Kabupaten Sampang.

Perumusan Misi Puskesmas Camplong


Visi Pokok Visi Misi
Menjadi pusat promosi Menjadi pusat promosi 1. Memasyarakatkan
pendidikan dan pendidikan dan perilaku hidup bersih
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan dan sehat.
menuju masyarakat 3. Menciptakan dan
sehat yang mandiri memberikan
pelayanan kesehatan
paripurna yang cepat
bermutu dan rasional.
4. Menciptakan dan
meningkatkan sumber
daya manusia sebagai
pelayan kesehatan
yang professional.
5. Memelihara dan
mengembangkan pola
pembangunan
berwawasan
kesehatan melalui
lintas sector.
Menuju masyarakat 2. Memberdayakan
Sehat yang Mandiri masyarakat agar
dapat mengetahui dan
menyelesaikan
masalah
kesehatannya secara
mandiri.

Misi Puskesmas Camplong Kabupaten Sampang perlu dijelaskan supaya


48
mampu diimplementasikan menjadi langkah-langkah pelaksanaan
pembangunan kesehatan, yaitu:
1. Misi Pertama: Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat.
2. Misi Kedua: Memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat
secara mandiri
3. Misi Ketiga: Meningkatkan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan merata
4. Misi Keempat: Meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat dengan mengembangkan pelayanan yang ada beroreintasi pada
pelayanan dan kebutuhan obyektif.
5. Misi Kelima: Meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat dalam lingkungan
sehat melalui kerjasama dengan lintas sektor .

C. TUJUAN

Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program


dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi. Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas secara umum adalah mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Adapun tujuan khususnya adalah :
1. Menurunkan angka kematian ibu
2. Menurunkan angka kematian bayi
3. Menurunkan kasus gagal tumbuh pada balita (stunting)
4. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang
kesehatan.

49
6. Meningkatkan kelembagaan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
7. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan.
8. Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya.
9. Meningkatkan kualitas tenaga yang ada di puskemas baik tenaga kesehatan
maupun tenaga lainnya.
10. Meningkatkan kesehatan anak sekolah dan remaja.
11. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
12. Melaksanakan upaya kesehatan gigi dan jiwa kepada masyarakat.
13. Meningkatkan status gizi pada bayi dan balita dengan meningkatkan
cakupan kunjungan posyandu.
14. Meningkatkan sistem manajemen pengelolaan obat dalam rangka pemenuhan
ketersediaan , mutu, jenis, jumlah obat dan perbekalan kesehatan.
15. Melaksanakan pengobatan rasional di sarana kesehatan
16. Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi dan anak sekolah agar dapat
terbentuk kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I).
17. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang cepat, tepat dan
akurat.sehingga tersedia data kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

D. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

1. Strategi

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan
dilaksanakan pada priode 2019-2024 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga dan
peningkatan KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi ) dalam pencegahan
dan penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Pengembangan pengelolaan air minum / bersih , pembuangan air limbah,
jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis
masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna. Meningkatkan penanggulangan

50
masalah gizi melalui pemberian makanan tambahan dan suplemen ( vitamin )
dan peningkatan keluarga sadar gizi.
3. Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang rasional di lingkup
pelayanan Puskesmas.
4. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber daya manusia,
obat- obatan dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan.
5. Meningkatkan manajemen Puskesmas
6. Meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan wajib maupun
pengembangan.
7. Menerapkan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
Prosedur yang telah disusun.
8. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap, akurat sebagai dasar
pengambilan keputusan.
9. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan dan pelaksanaan
upaya kesehatan Puskesmas.

2. Arah Kebijakan

Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk


program dan kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Kebijakan tersebut adalah :
1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan
kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan sehat
2. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
3. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
4. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada
Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
5. Perbaikan / rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
6. Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
7. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.

51
8. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
9. Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan.
10. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT,
vitamin pada balita, ibu hamil dan ibu nifas.
11. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam
membiasakan konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan
pertumbuhan balita, pemberian ASI eksklusif, penggunaan garam
yodium dan suplemen zat gizi.
12. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di tingkat
Kecamatan.
13. Peningkatan manajemen Puskesmas ( Perencenaan, Pelaksanaan,
Penilaian / Evaluasi ) dan kualitas informasi kesehatan.

52
E. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Camplong Tahun 2019-


2024
Berdasarkan pada Standart Pelayanan Minimal (SPM)
Indikat Target Kinerja
Indikator Satu
Tujuan or
Sasaran an 201 202 202 202 202 202
Tujuan
9 0 1 2 3 4
Meningkatny
a pelayanan Usia
68, 68, 69, 69, 70, 70,5
kesehatan Harapa   tahun
00 50 00 50 00 0
bagi n Hidup
masyarakat
Setiap ibu hamil
mendapatkan
    pelayanan % 100 100 100 100 100 100
antenatal sesuai
standar
Setiap ibu
bersalin
mendapatkan
    % 100 100 100 100 100 100
pelayanan
persalinan
sesuai standar
Setiap bayi baru
lahir
mendapatkan
% 100 100 100 100 100 100
pelayanan
kesehatan
    sesuai standar
Setiap balita
mendapatkan 76
pelayanan % 100 100 100 100 100 100
kesehatan
sesuai standar
Setiap anak
pada usia
pendidikan
dasar
    % 100 100 100 100 100 100
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar
    Setiap warga % 100 100 100 100 100 100
negara
Indonesia usia
15 s.d. 59 tahun
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar
Setiap warga
negara
Indonesia usia
60 tahun ke
    atas % 100 100 100 100 100 100
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar
Setiap penderita
hipertensi
mendapatkan
    % 100 100 100 100 100 100
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
Setiap penderita
Diabetes
Melitus
    mendapatkan % 100 100 100 100 100 100
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
Setiap orang
dengan
gangguan jiwa
(ODGJ)
    % 100 100 100 100 100 100
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
Setiap orang
dengan TB
    mendapatkan % 100 100 100 100 100 100
77
pelayanan TB
sesuai standar
    Setiap orang % 100 100 100 100 100 100
berisiko
terinfeksi HIV
(ibu
hamil,pasien
TB, pasien IMS,
waria/transgend
er,pengguna
napza, dan
warga binaan
lembaga
pemasyarakata
n) mendapatkan
pemeriksaan
HIV sesuai
standar

78
79
BAB V

PENUTU

Rencana Strategis pada Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan

Badan Layanan Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam

melakukan pelayanan. Penerapan BLUD pada Unit Pelaksana Teknis

diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya

fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan

partisipasi pengelola Unit Pelaksana Teknis serta perhatian dan dukungan

Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis.

Rencana Strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Unit

Pelaksana Teknis. Rencana Strategis akan diuraikan dalam dokumen

Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Unit Pelaksana

Teknis di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya

mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Unit Pelaksana Teknis

yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai