Anda di halaman 1dari 27

PERATURAN BUPATI/WALIKOTA.

NOMOR:..........TAHUN

TENTANG
RENCANA STRATEGIS PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA

Menimbang :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (1) Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Rencana Strategis pada UPT Puskesmas...........Kabupaten/Kota

Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor....Tahun.....tentang Pembentukan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001
Nomor 134,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4150);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia
Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2012
Nomor 171 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,Taban
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang


Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014


Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1676);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1213);

14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 20/PB/2012


tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Satuan
Kerja Badan Layanan Umum;

15. Peraturan Daerah ..... (Diisikan Peraturan Daerah masing-masing yang


terkait)
16. Peraturan Kepala Daerah .....(Diisikan Peraturan Kepala Daerah masing-
masing yang terkait)

MEMUTUSKAN:
Menetapkan:PERATURAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG RENCANA STRATEGIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA
4

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati/Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten/Kota

2. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten/Kota

3. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota

4. Dinas Kesehatan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

5. Kepala Dinas Kesehatan yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

8. Badan Layanan Umum Daerah, yang selanjutnya disebut BLUD adalah sistem yang diterapkan
oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.

9. Rencana Bisnis dan Anggaran, yang selanjutnya disebut RBA, adalah dokumen rencana
anggaran tahunan BLUD, yang disusun dan disajikan sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan
anggaran SKPD.

10. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktek
bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

11. Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggung jawab terhadap kinerja
operasional BLUD yang terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat teknis yang sebutannya
disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan.
5
RENCANA STRATEGIS
Pasal 2

(1) UPT Puskesmas menyusun renstra lima tahunan dengan mengacu kepada
renstra Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.......;

(2) Pelaksanaan Rencana Strategis, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berdasarkan pada
peningkatan pelayanan masyarakat, efisiensi, efektifitas, produktifitas berdasarkan praktek bisnis yang
sehat tanpa mengutamakan pengambilan keuntungan;

(3) Implementasi Rencana Strategis dilakukan dengan memperhatikan fleksibiitas penerapan BLUD.

Pasal 3

(1) Renstra merupakan merupakan perencanaan 5 (lima) tahun yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis;

(2) Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Pemimpin BLUD.

(3) Penyusunan Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat:

a. rencana pengembangan layanan;

b. strategis dan arah kebijakan;

c. rencana program dan kegiatan; dan

d. rencana keuangan.

(4) Renstra UPT Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),disusun dengan
sistematika sebagai berikut:

a.BAB I
:PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, landasan hukum dan maksud dan tujuan.


b. BAB II: GAMBARAN PELAYANAN UPT Memuat kondisi umum, tugas, fungsi, struktur organisasi,
sumber daya dan capaian kinerja UPT.

c. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Memuat identifikasi

masalah, prioritas masalah, dan penyebab permasalahan dan alternatif permasalahan.


d. BAB IV:VISI,MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
6
Memuat visi, misi, tujuan, strategi dan arah kebijakan serta rencana program
dan kegiatan.

e.BAB V:PENUTUP

(5) Sistematika penyusunan renstra sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4)
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan Peraturan Bupati/Walikota ini.

BAB III

PELAKSANAAN
Pasal 4
(1) Pelaksanaan pengelolaan UPT Puskesmas harus berpedoman pada Renstra.

(2) Renstra dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5
Peraturan Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati/Walikota ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten/Kota

Ditetapkan di
pada tanggal
Bupati/Walikota.

(Nama)
Diundangkan di
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN/KOTA

(Nama)
BERITA DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN NOMOR
PERATURAN BUPATI
NOMOR
TANGGAL

PEMERINTAH KABUPATEN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PUSKESMAS.........
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 20XX-20X+5
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa telah dapat diselesaikan penyusunan
dokumen perencanaan strategis/ perencanaan lima tahunan tingkat Puskesmas di
Puskesmas tahun 20XX- 20X+5,yang memuat rencana pengembangan
layanan, strategi dan arah kebijakan, rencana program dan kegiatan, dan rencana
keuangan. Renstra ini disusun dengan berpedoman pada renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, yang merupakan ujung
tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk mendukung
keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu dikelola melalui pencapaian manajemen Puskesmas secara
optimal.
Manajemen Puskesmas merupakan suatu siklus yang tidak terputus, artinya evaluasi hasil kinerja/
kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan untuk menyusun perencanaan yang akan datang, dan
selanjutnya perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.....
B.Pengetian Rencana Strategis
C. Maksud dan Tujuan.
D.Landasan Hukum......
E. Perubahan Rencana Strategis
F. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS.
A.Kondisi Umum
B. Gambaran Organisai Unit Pelaksana Teknis.
C. Capaian Kinerja Pulayanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Masalah
B. Prioritas Masalah.
C. Penyebab Permasalahan dan Alternatif Pemecahan.
D. Rencana Pengembangan.
BAB IV VISI,MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN..
A.Visi
B. Misi..
C.Tujuan.....
D. Strategi dan Arah Kebijakan
E. Rencana Program dan Kegiatan
BAB V PENUTUP..

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak hidup rakyat yaitu

hak untuk memperoleh kesehatan yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud.

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai masalah yang

belum sepenuhnya dapat diatasi sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan melalui sistem

kesehatan nasional sebagai pengelolaan kesehatan yang disertai berbagai terobosan penting,antara lain

program pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas),Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K),upaya pelayanan

kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer sebagai terobosan pemantapan dan percepatan

peningkatan pemeliharaan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,Jaminan Kesehatan

Semesta, dan program lainnya.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, maka perlu adanya dokumen Rencana

Strategis (Renstra) untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada tiap

tahunnya. Artinya

walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana kegiatan di Unit Pelaksana

Teknis maka diharapkan pengembangan program/ kegiatan tetap berjalan sesuai

dengan rencana yang telah dirumuskan.


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan

Layanan Umum Daerah(BLUD),rencana strategis pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang
disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya

dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Renstra Unit Pelaksana Teknis memuat seluruh kegiatan dalam Upaya Kesehatan Wajib,Upaya

Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan Penunjang. Adapun pendanaannya melalui rencana

penerimaan pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),Pemerintah Daerah, Pemerintah serta

sumber dana lainnya.

Rencana Strategis Unit Pelaksana Teknis memuan antara lain:

a.Rencana pengembangan layanan

b. Strategi dan arah kebijakan

c. Rencana program dan kegiatan

d. Rencana keuangan

Data yang dikumpulkan antara lain:

a. Data umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi, sumber daya

kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan dan data


sumber daya manusia, dokumen kantor kelurahan, kantor PLKB

kecamatan serta data kecamatan.

b. Data derajat kesehatan yang meliputi angka kematian, data kesakitan dan data
status gizi.

c. Data tentang cakupan program kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, status

gizi masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan promosi kesehatan, keadaan

lingkungan, kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, surveilans

dan kegiatan pendukung lainnya.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

a)Maksud

Rencana Strategis (Renstra) Unit Pelaksana Teknis

dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi

dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

antara Unit Pelaksana Teknis sesuai wilayah kerjanya, antar fungsi satuan

kerja
perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota
antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah, serta sebagai

pedoman bagi seluruh personil organisasi Unit Pelaksana Teknis

dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan untuk lima tahun mendatang melalui pelaksanaan program dan

kegiatan di bidang kesehatan.

b) Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana

Strategis di anataranya adalah:

1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya Unit

Pelaksana Teknis untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.

2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.

3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf Unit

Pelaksana Teknis, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu

layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. LANDASAN HUKUM

Peraturan perundangan yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana

Strategis (Renstra) Unit Pelaksana Teknis adalah :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun

2012.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

c.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri

Nomor 21 Tahun 2011.

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.

f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat.
g.Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.

h.Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas,Fungsi dan tata Kerja
Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan.

j. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Unit Pelaksana Teknis ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis Unit Pelaksana Teknis

sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggungjawab, dan

kewenangan organisasi serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

BAB II
:PENDAHULUAN

:GAMBARAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA

TEKNIS

A. Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis


B. Gambaran Organisasi Unit Pelaksana Teknis

BAB III BAB V

BLU
BAB IV BAB VI
C. Kinerja Pelayanan Unit Pengembangan Layanan
Pelaksana Teknis
:VISI,MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
:PERMASALAHAN DAN
A. Visi
ISU STRATEGIS UNIT
B.Misi
PELAKSANA TEKNIS C. Tujuan (Rencana pengembangan layanan)
D. Sasaran (Sasaran pengembangan layanan)
A. Identifikasi Masalah
E. Strategi dan Arah Kebijakan
Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis :RENCANA STRATEGIS
C. Rencana
:PENUTUP
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

A. KONDISI UMUM

Uraikan tentang kondisi wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis,misalnya:

1. Wilayah Kerja

Secara geografis, wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis

merupakan dataran rendah/ tinggi yang terletak di Kecamatan


dengan

ketinggian sekitar
m DPAL. Luas wilayah Unit Pelaksana Teknis

Sambilegi
adalah ha. Adapun batas administratif

wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis


adalah sebagai berikut:
·Batas Utara :kecamatan

·Batas Timur:kecamatan

·Batas Selatan:kecamatan

·Batas Barat :kecamatan

Wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis

kelurahan/desa yaitu: terdiri dari

·Kelurahan/desa

·Kelurahan/desa
2. Pelayanan Unit Pelaksana Teknis
Tuliskan daftar pelayanan yang ada di Unit Pelaksana Teknis,contoh:

a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

a) Upaya Promosi Kesehatan

b) Upaya Kesehatan Lingkungan

c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

1.Keluarga Berencana

2. Deteksi Dini Tumbuh Kembang

3. Kesehatan Reproduksi

d) Upaya Gizi

e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Pencegahan Penyakit Tuberkulosis

2. Pencegahan Penyakit Kusta

3. Imunisasi

4.Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue

5.Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS

6.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

7.Surveilans

8.Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare

9.Kesehatan Jiwa

f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis

b) Kesehatan Usia Lanjut

c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

d) Usaha Kesehatan Sekolah

e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

f) Pengeobatan Tradisiona;Komplementer
g)Kesehatan Kerja dan Olah Raga

h) Kesehatan Indera

i) Kesehatan Matra/Haji

j) Tim Reaksi Cepat

k) Pengawasan Obat &Makmin

Upaya Kesehatan Perorangan meliputi:

CO.ID
a. Rawat jalan

a) Pemeriksaan Umum

b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia

d) Pemeriksaan Anak/MTBS

e) Pemeriksaan Ibu dan Anak

f) Pelayanan Keluarga Berencana

g) Pelayanan Imunisasi Balita

h) Konseling Gizi dan Sanitasi

i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa

j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim

k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV

1) Pelayanan Obat

m) Pelayanan Laboratorium

b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam

c.Pelayanan PONED
B. GAMBARAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS

1. Sumber Daya Unit Pelaksana Teknis

a) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di Unit Pelaksana Teknis saat ini sudah memenuhi

tenaga ahli bidang .... Tetapi masih ada kekurangan tenaga kerja di bidang... Sebagaian besar

tenaga masih berstatus non PNS.

Berikut ini profil ketenagaan di Unit Pelaksana Teknis

Jenis Standar Perhitungan


No Tenaga Jumlah Status Analisis Beban Kekurangan
Kebutuhan Kerja

Dokter 3 PNS,1
1 4 6 6 2
THL

2 Kasir 1 1 Honorer 1 1 0

Bidan 6 PNS,5 19 19
3 11 8
Honorer

4 Dst...

JUMLAH 16 9 PNS,1 26 26 10
THL,6
Honorer

b) Sumber Daya Keuangan

Sumber daya keuangan Unit Pelsana Teknis ... berasal dari ... (contoh:
kapitasi JKN, operasional APBD, dan Bantuan Operasional Kesehatan).

Berikut ini realisasi keuangan Unit Pelaksana Teknis...selama 3(tiga)


tahun terkhis dari berbagai sumber dana:

Tabel..

Tabel Realisasi Penerimaan Pendapatan

Tahun 20X1 s.d 20X0


Tahun
No Uraian 20X3 20X2 20X1 20X0
Rp. Rp. Rp. Rp.
Retribusi Pelayanan
1 Kesehatan
2 Dana Kapitasi
3 Non Dana Kapitasi

Sumber: di ambil dari LKP pada laporan LRA

Tabel..

Tabel Realisasi Belanja

Tahun 20X1 s.d 20X0


Tahun
No Uraian 20X3 20X2 20X1 20X0
Rp. Rp. Rp. Rp.
1. Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
2. Jasa
3. Belanja Modal

Sumber : di ambil dari LKP pada laporan LRA

c) Sumber Daya Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana Unit Pelaksana Teknis... cukup lengkap dengan kondisi gedung

yang baru dibangun pada tahun 2014. Beberapa sarana masih perlu perhatian karena

mengalalmi kerusakan sedang.

Kondisi
No Sarana Jumlah
Rusak
Baik Sedang Rusak Berat

1 Gedung 1 1 0 0

2 Mobil Operasional 5 3 2 0

3 Alat Kesehatan 500 432 16 52


dst
C. CAPAIAN KINERJA PELAYANAN

1. Kinerja Pelayanan Kesehatan Unit Pelaksana Teknis

Data yang dilampirkan adalah hasil capaian di dokumen SPM.

A.Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Data diambil dari table capaian UKM di SPM.

B. Upaya Kesehatan Perorangan(UKP)


Data diambil dari table capaian UKP di SPM.

Berdasarkan data capaian kinerja tersebut selanjutnya dinarasikan.


Kondisi keluarga di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis ........dapat diuaraikan sebagai berikut:
Data-data tersebut dapat diperoleh dari Profil Kesehatan Keluarga/Prokesga melalui pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

2. Kinerja Manfaat Unit Pelaksana Teknis

Capaian kinerja manfaat Unit Pelaksana Teknis meliputi manfaat yang dapat dirasakan oleh

masyarakat atas program ataupun layanan diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis untuk tahun sebelumnya.

Dapat berupa manfaat penyuluhan PHBS adalah menurunnya angka penderita penyakit menular yang

dijelaskan pula dalam bentuk tabel atau grafik pergerakan penurunannya dsb.

Narasikan..
BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan

menurut jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah Unit

Pelaksana Teknis ... berasal dari kondisi pelayanan yang didasarkan pada permasalahan-permasalahan

dari kegiatan upaya kesehatan di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis...yang tidak

tercapai.Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain (contoh):

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a. Jenis Layanan...

1) Masih rendahnya capaian ....... (...%)


b. Jenis Layanan .

1) Masih rendahnya capaian ... ....(...%)

2.Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

a. Jenis Layanan

1) Masih rendahnya capaian.......(...%)

b. Jenis Layanan

1) Masih rendahnya capaian....... (...%)


B. PRIORITAS MASALAH

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,ketersediaan teknologi

yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih

masalah prioritas. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara hasil dengan

target. Prioritas masalah adalah masalah yang dinilai paling utama oleh organisasi tersebut. Berdasarkan

hasil identifikasi masalah yaitu dengan melakukan analisis situasi, cakupan masing-masing program,dan

kondisi manajemen (sumber daya) kemudian dilakukan pembahasan dapat diketahui bahwa yang

menjadi prioritas masalah dari masing-masing program adalah sebagai berikut (contoh):

1. Masih rendahnya cakupan N/D.

2.Masih rendahnya cakupan Fe Ibu Hamil.

3.Masih rendahnya penemuan dan penanganan penderita TB.

4. Masih rendahnya pemeriksaan jasmani anak sekolah.

5. Masih rendahnya pembinaan kesehatah gigi di Posyandu.

Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan masalah pada masing-masing program kemudian

menentukan prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah di Unit Pelaksana Teknis ... dengan

menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,Growth).

Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas berdasarkan isu yang harus

diselesaikan terlebih dahulu. Dimana isu yang

memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelaskan,

dapat diuraikan sebagai berikut:

- Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa
keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari

tersedianya waktu, mendesak, atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan

pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau

masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah

yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang

berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.

Growth

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab

isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Penentuan masalah tersebut dilakukan dengan cara menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan

perkembangan isu denganskala nilai 1-5, dengan keterangan sebagai berikut:

1=sangat kecil

2=kecil

3=sedang

4=besar

5=sangat besar

Masing-masing permasalahan diberi nilai skala 1-5 mulai dari urgency (urgensi), seriousness

(keserisuan), dan growth (perkembangan). Untuk menentukan urutan prioritas masing-masing permasalahan

dilakukan dengan mengkalikan nilai skala urgency(urgensi), seriousness (keserisuan), dan growth

(perkembangan), dengan rumus dibawah ini:

Total=Urgency(U) xSeriousness (S) x Growth (G)

Setelah diketahui total masing-masing permasahalan,langkah selanjutnya adalah mengurutkan masalah

tersebut mulai dari masalah yang memiliki skor tertinggi hingga terendah. Berikut adalah tabel prioritas masalah

kesehatan di Unit Pelaksana Teknis dengan metode USG (contoh):

Tabel 3.1
Prioritas Masalah Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis ... dengan Metode
USG
Urutan
Prioritas Masalah Kesehatan U S G UxSx G

Masih rendahnya penemuan dan


1 penanganan penderita TB 5 5 4 100

2 Masih rendahnya cakupan N/D 5 4 3 60


Masih rendahnya cakupan Fe Ibu
3 Hamil 4 4 3 48

Masih rendahnya pemeriksaan


4 jasmani anak sekolah 4 3 36
3

Masih rendahnya pembinaan


5 kesehatan gigi di Posyandu 36
4 3 3

C. PENYEBAB PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN

Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar penyebab dari

masalah tersebut. Metode yang digunakan oleh Unit Pelaksana Teknis Sambilegi dalam mencari akar

penyebab masalah yaitu dengan menggunakan tulang ikan/ fish bone. Langkah-langkah

penyusunannya meliputi:

1. Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan.

2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan.

3.Tetapkan kategori utama dari penyebab.

4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.

5. Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing-masing kategori.

6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang
lain.

7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan
letakkan pada cabang yang lebih kecil.

8.Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan

duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dan lain-lain.

Adapun penyebab masalah dari tabel 3.1 diatas (diambil 2 masalah yang memilliki skor

nilai tertinggi) kemudian dicari akar permasalahannya dengan menggunakan tulang ikan/ fish

bone sebagai berikut:


1. Masih rendahnya penemuan dan penanganan penderita TB

D. RENCANA PENGEMBANGAN

Dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan dasar di Unit Pelaksana Teknis ...

selama kurun waktu lima tahun kedepan dengan melihat dari kondisi permasalahan dan alternatif

pemecahan, maka perlu adanya rencana pengembangan sebagai berikut:

1.Aspek Pelayanan

(diisi dengan pengembangan layanan upaya kesehatan masyarakat melalui invonasi

pelayanan dan penegmbangan layanan kesehatan perorangan melalui penambahan

jenis layanan dasar)

2. Aspek Sumberdaya
(diisi dengan pengembangan sumberdaya manusia melalui pelatihan sesuai

kompetensi dan pemenuhan pengadaan pegawai dan pengembangan sarana dan

prasarana pendukung pelayanan puskesmas melalui rehabilitas dan pembangunan

gedung/bangunan sesuai persyaratan)

3. Aspek Keuangan
(diisi dengan pengembangan praktik bisnis yang sehat)

BAB IV

VISI,MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI

Visi Unit Pelaksana Teknis adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang

ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Unit Pelaksana Teknis disusun berdasarkan visi Dinas

terkait Kabupaten/Kota... pada dokumen Rencana Strategis Dinas terkait Tahun 20... - 20... . Jika terjadi

perubahan visi Pemerintah Kabupaten/Kota...yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas terkait

Kabupaten/Kota..., maka visi Unit Pelaksana Teknis juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan

tersebut.

Visi Unit Pelaksana Teknis Tahun 20... - 20...

Visi Unit Pelaksana Teknis memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas terkait

Kabupaten/Kota...yaitu: Unit Pelaksana Teknis mendukung Visi Dinas terkait

Kabupaten/Kota dengan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih bermutu.

B. MISI

Misi Unit Pelaksana Teknis adalah langkah-langkah yang akan diambil untk mewujudkan visi Unit

Pelaksana Teknis. Adapun misi untuk mencapai visi Unit Pelaksana Teknis adalah dengan:

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Unit Pelaksana

Teknis membuat perencanaan peningkatan sarana

prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perencanaan

tingkat Unit Pelaksana Teknis. Monitoring dan evaluasi kegiatan Unit Pelaksana

Teknis dilaksanakan melalui penilaian kinerja Unit Pelaksana Teknis


C. TUJUAN

Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan


misi organisasi yang mengandung makna:

- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun
terakhir renstra.

- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin


diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.

- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi

organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi

selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Unit Pelaksana Teknis adalah sebagai
berikut:

D. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

1. Strategi

Strategi organisasi guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan di


Unit Pelaksana Teknis

a)

b)

d) dst...;
2. Arah Kebijakan

Arah kebijakan yang akan diambil oleh Unit Pelaksana Teknis untuk dapat
melaksanakan strategi diatas, antara lain :

a) Meningkatkan kepuasan Puskesmas;

b)

c) E. RENCANA

d) PROGRAM DAN

e) dst. KEGIATAN
(CONTOH)

BLUD.C
Kondisi Awal Target Kinerja Anggaran Penanggu Sumber
No. Indikator Kegiatan Formulasi (20X0) Anggaran ngjawab Anggara
2020 Anggaran 2021 Anggaran 2022 Anggaran
n

1 2 3 4 5 6 7 8

UPAY
KESEHATAN MASYARA
A

(Jumlah ibu hamil


Persentase ibu
dengan
hamil KEK Rp Rp Rp
LILA<23,5/jumlah
1. ditemukan 6.53% Rp 28.975.000; 25% 29.075.00 25% 29.075.00 95% 29.075.00 PJKIA BOK
ibu
0; 0; 0;
hamil yang diukur LILA)

%001x

(Jumlah ibu hamil


yang
Rp Rp Rp
Persentase ibu memperoleh
2. 93% Rp 27.900.000: 95% 27.900.00 96% 29.075.00 98% 32.000.00 PJKIA BOK
hamil K4 pelayanan
0; 0; 0;
antenatal K4/jumlah

sasaran ibu hamil)x100%

3. .-

4. --

5.

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

76
Pelayanan (Jumlah kunjungan
kesehatan pasien maskin yang tidak

masyarakat miskin memiliki jaminan BLUD


non kesehatan yang Puskesmas
Rp Rp Rp Rp
JKN dan non terlayani/jumlah
1. %001 46.800.000 %001 49.140.00 100% 51.597.00 %001 54.176.85 PJUKP
subsidi seluruh
; 0: 0; 0;
maskin yang tidak
memiliki jaminan
kesehatan berkunjung di

Puskesmas)x100

Pelayanan 24 jam Terlaksananya


Rp Rp Rp Rp BLUD
pelayanann gawat
2. %001 72.000.000 100% 75.600.00 %001 79.380.00 %001 83.349.00 PJUKP Puskesm
darurat 24 jam di
; 0; 0; 0; as
Puskesmas

3.

4.

5.

***Kerjakan dari kertas kerja BAB IV file excel

76
BABV
PENUTUP

Rencana Strategis pada Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan Badan Layanan
Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan. Penerapan BLUD pada
Unit Pelaksana Teknis diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung
adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola Unit
Pelaksana Teknis serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif
maupun politis.
Rencana Strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Unit Pelaksana
Teknis. Rencana Strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
BLUD dan digunakan oleh Unit Pelaksana Teknis di dala melaksanakan pelayanan
kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Unit
Pelaksana Teknis yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai