Anda di halaman 1dari 8

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL KEGIATAN
Berdasarkan hasil kegiatan program perbaikan gizi di Puskesmas Gaji selama
tahun 2017 dapat dirumuskan bahwa kesenjangan atau masalah yang dihadapi
adalah sebagai berikut:
TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO INDIKATOR KINERJA
( %) ( %) (%)
1. Pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi pada bayi umur 6- 97 99,36
11 bulan
2. Pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi pada balita umur
97 94,55 2,45
12-59 bulan 2 (dua) kali
setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi pada
94,8 89,66 5,14
Ibu Hamil
4. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
7,7 21,08 13,38
(KEK)
5. Pemberian Tablet Tambah
20% 3,35% 16,65
Darah pada Remaja Putri
6. Pemberian PMT-P pada balita
85 45,45 39,55
kurus
7. Ibu Hamil KEK yang mendapat
65 100
PMT-Pemulihan
8. Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan sesuai 100 100
standar tatalaksana gizi buruk
9. Cakupan penimbangan balita
87,8 84,61 3,19
D/S
10. Balita naik berat badannya
82,3 90,64
(N/D)
11. Balita Bawah Garis Merah
0,84 0,45
(BGM)
12. Rumah Tangga mengkonsumsi
96 74,73 21,27
garam beryodium
13 Stunting 12,88 26,47 13,59
14 Survei Kadarzi 57
SURVEI KELUARGA SEHAT
15 Bayi diberi ASI Eksklusif
77
selama 6 bulan
SURVEI MAWAS DIRI
16 Lama menyusui selama 2 tahun 36,1
17 Pemberian ASI eksklusif 42,4
18 Pemberian MP-ASI dini (pisang
41,3
dan nasi tim)
SURVEI KEBUTUHAN DAN HARAPAN
19 Pengetahuan tentang ASI 81,3

1
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan pada hasil kegiatan program gizi di Puskesmas Gaji pada

tahun 2017 dapat diketahui bahwa ada beberapa kegiatan yang sudah

mencapai target, tetapi masih ada kegiatan yang belum memenuhi target.

Adapun kegiatan – kegiatan tersebut adalah:

a) POSYANDU
1. D/S (Partisipasi Masyarakat)
Pencapaian D/S pada tahun 2017 sebesar 84,6% belum
mencapai target 87,8%. Hal ini menunjukkan tingkat partisipasi
masyarakat untuk datang ke Posyandu masih kurang. Penyebab
terjadinya hal tersebut diatas bisa dipengaruhi oleh beberapa hal antara
lain :
a. Ibu balita belum rutin datang menimbangkan balitanya meskipun
imunisasi sudah lengkap
b. Pengetahuan ibu tentang pentingnya Posyandu kurang.
c. Kader posyandu kurang aktif menjalankan tugasnya
* Upaya – upaya yang akan dilakukan Puskesmas :

a. Meningkatkan capaian dengan Membina Kader Posyandu


b. Koordinasi dengan Lintas Sektor
c. Menertipkan pencatatan dan pelaporan yang ada di Posyandu
* Faktor Penunjang untuk meningkatkan capaian :
a. Pemberian PMT Penyuluhan
b. Pemberian PMT Pemulihan bagi balita gizi buruk

b) CAKUPAN VITAMIN A UNTUK BALITA ( MERAH )


Pencapaian pemberian kapsul vitamin A pada bayi umur 12 – 60
bulan di Puskesmas Gaji pada tahun 2017 sebesar 94,55%, jika
dibandingkan dengan target sebesar 97% masih kurang dari target yang
ada. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
a. Registrasi sasaran sebelum bulan pemberian kapsul vitamin A
b. Pemenuhan sarana / Kapsul vitamin A sesuai sasaran yang ada

2
c. Pemberian Kapsul Vitamin A lewat Posyandu, Puskesmas, Pustu,
Polindes, Play Group dan TK
d. Bagi bayi yang tidak hadir ke Posyandu dikirimi ke rumah oleh kader
e. Ada beberapa balita yang tidak hadir dimintakan tetangganya
f. Penertipan pencatatan dan pelaporan kapsul vitamin A oleh kader
Posyandu

c) PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BUFAS


Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas pada tahun
2017 sebesar 94%. Pencapaian belum melampaui target yang ada. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Pemenuhan sarana / kapsul vitamin A pada Bidan Desa
b. Pembinaan pada Dukun bayi tentang Manfaat Kapsul Vitamin A pada
Bufas masih kurang
c. Penyuluhan pada ibu hamil dan ibu nifas tentang Manfaat Kapsul
Vitamin A belum maksimal
d. Kurangnya koordinasi dengan bidan, bidan desa dan petugas yang lain
tentang laporan pemberian kapsul vitamin A pada Bufas
e. Adanya pertolongan persalinan dari wilayah lain

d) PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (FE) PADA IBU HAMIL


Pencapaian cakupan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
(Fe III) pada tahun 2017 sebesar 89,66%. Pencapaian pada tahun 2017 ini
belum mencapai dari target yaitu sebesar 94,8%. Hal ini dipengaruhi oleh:
a. Pemenuhan sarana / tablet tambah darah / Fe
b. Pemberian tablet tambah darah dilakukan di Puskesmas, Pustu,
Polindes, dan Posyandu serta bidan praktek swasta
c. Penyuluhan pada ibu hamil tentang Manfaat tablet tambah darah
d. Merujuk ibu hamil ke Pojok Gizi
e. Penertipan pencatatan dan peloporan pemberian tablet tambah darah
f. Koordinasi dengan lintas program terutama bidan desa
g. Koordinasi dengan lintas sektor
h. Adanya Ibu hamil yang periksa dari wilayah lain

3
e) ASI EKSKLUSIF
Pencapaian pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Gaji pada tahun
2017 mencapai 63,9% dari target sebesar 82%. Belum tercapainya cakupan
ASI Eksklusif bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif belum meningkat meskipun
adanya KP ASI
b. Kebiasaan/adat bagi ibu melahirkan untuk berpantang terhadap
makanan tertentu (tradisi untuk tarak) masih melekat
c. Adanya Kelas ibu hamil dan ANC, untuk meningkatkan pengetahuan ibu
tentang pentingnya ASI Eksklusif
d. Bayi menangis dianggap lapar sehingga diberi makan (dilotek)
e. Kebiasaan memberikan madu atau air kelapa muda masih diterapkan

f) IBU HAMIL KEK


Presentase ibu hamil KEK di Puskesmas Gaji pada tahun 2017
adalah sebesar 21,08% dari target 7,7% sehingga dapat dikatakan jika
pencapaian melebihi dari target. Hal ini dapat disebabkan antara lain
karena:
a. Masih kurangnya pengetahuan ibu tentang status gizi selama kehamilan
b. Adanya mitos mengenai larangan terkait makanan tertentu yang dapat
berakibat pada bayi/pada saat melahirkan nanti
c. Ibu hamil masih jarang atau tidak rutin untuk periksa kehamilan di
fasilitas kesehatan
d. Kurangnya asupan makanan bergizi seimbang
e. Kesalahan dalam pemilihan bahan makanan

g) PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI


Capaian pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di
Puskesmas Gaji pada tahun 2017 adalah sebesar 3,35% dari target 20%. Hasil
tersebut menunjukan bahwa pencapaian masih kurang/tidak tercapai jika
dibandingan dengan target. Beberapa hal yang menjadi penyebab tidak
tercapainya adalah sebagai berikut:

4
a. Alokasi tablet tambah darah kurang tersedia di Puskesmas maupun
kabupaten
b. Kurang aktifnya kegiatan posyandu remaja di desa
c. Proyeksi sasaran lebih besar daripada riil
d. Kurangnya koordinasi antara petugas dengan pihak sekolah

h) PEMBERIAN PMT-P PADA BALITA KURUS


Capaian pemberian PMT-P pada balita kurus di Puskesmas Gaji
pada tahun 2017 adalah sebesar 53,48%. Hasil tersebut masih di bawah
target sebesar 85%. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya
capaian pemberian PMT-P pada balita kurus diantaranya:
a. Terbatasnya anggaran dana yang diperoleh oleh puskesmas sehingga
tidak semua balita kurus mendapatkan PMT-P
b. Ada orang tua balita yang menolak diberikan PMT dikarenakan merasa
anaknya tidak sakit dan sehat-sehat saja
c. Kurangnya koordinasi antara petugas dan bidan desa terkait data
sasaran yang akan diberikan

i) STUNTING
Capaian hasil Pemantauan Status Gizi di Puskesmas Gaji pada
tahun 2017 untuk kategori stunting masih sangat tinggi dari target yang
diberikan yaitu sebesar 26,47%. Penyebab masih tingginya hasil tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Kesalahan petugas/kader dalam proses pengukuran tinggi badan
b. Alat yang digunakan tidak dikalibrasi terlebih dahulu sehingga
memungkinkan terjadinya eror pada alat ukur
c. Penggunaan alat ukur yang tidak standar
d. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang apa itu stunting dan
gizi seimbang
e. Validasi pada saat pelaporan masih kurang

5
j) GARAM BERYODIUM
Capaian penggunaan garam beryodium di wilayah kerja Puskesmas
Gaji pada tahun 2017 masih dibawah target yaitu sebesar 74,73% dari
target 96%. Hal ini disebabkan karena:
a. Harga garam grosok lebih murah daripada garam beryodium
b. Penggunaan garam grosok sekaligus untuk pakan ternak
c. Menurut sebagian warga terdapat rasa pait pada garam beryodium saat
dimasak
d. Garam grosok lebih mudah untuk melembutkan bumbu yang dibuat

C. EVALUASI
Dari hasil kegiatan perbaikan gizi di Puskesmas Gaji yang telah
ditampilkan dapat dievalusi bahwa masih terdapat beberapa kegiatan yang
belum memenuhi target yang telah ditentukan. Hal ini terjadi karena berbagai
permasalahan dan hambatan yang ada dan mempertahankan capaian kegiatan
yang sudah tercapai, sehingga ditahun mendatang kegiatan pembangunan
kesehatan di Puskesmas Gaji khususnya kegiatan perbaikan gizi dapat
mencapai hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai