Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI PROGRAM GIZI

A. INDIKATOR GIZI

Indikator program gizi yang diperlukan dalam pelaporan gizi sesuai dengan

Remcana Strategis kesehatan tahun 2010-2014 terdapat 8 indikator pembinaan gizi

masyarajatdiantaranya adalah :

1. Persentase balita ditimbang berat badannya (%D/S)

2. Balita gizi buruk mendapat perawatan

3. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A

4. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif

5. Persentase ibu hamil mendapat 90 tablet Fe

6. Cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium

7. Persentase kabupaten/ kota melaksanakan surveilans gizi

8. Persentase penyediaan buffer stock makanan pendamping air susu ibu (MP-

ASI) untuk daerah bencana

B. PROGRAM DI PUSKESMAS GUNUNG SARI

Tujuan program gizi adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


melalui upaya perbaikan gizi serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya melalui penyuluhan gizi. Pokok-pokok program
gizi yang dilaksanakkan di Puskesmas Gunungsari adalah :

1). UPGK ( Usaha Perbaikan Gizi Keluarga )

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga adalah kegiatan masyarakat untuk

melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga di Indonesia. Usaha

ini bersifat lintas sektor yang dilaksanakan oleh kesehatan, pertanian, BKKBN,

Toga/Toma dan Tim Pengerak PKK.


Tujuannya adalah agar terbina keadaan gizi seluruh anggota masyarakat,

timbulnya partisipasi dan pemerataan kegiatan, terwujudnya prilaku yang

mendukung perbaikan gizi seluruh anggota keluarga terutama gizi balita.

Positive deviance dan Pos Gizi (PD& PG )merupakan pendekatan yang

sukses dalam mengurangi angka kekurangan gizi. Pendekatan PD & PG

memungkinkan ratusan kelompok masyarakat diintervensi untuk dapat

mengurangi jumlah anak kurang gizi pada saat ini dan mencegah terjadinya

tahun-tahun kekurangan gizi setelah program tersebut selesai dilaksanakan.

Pos gizi yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Gunungsari adalah

dengan mengumpulkan 10 orang anak yang BGM dan 2 balita dengan status gizi

baik dari keluarga yang tidak mampu.untuk diberikan makan bersama selama 12

hari makan secara bersama-sama atau dengan system Brayen. Tujuan diadakan

pos gizi tersebut mendorong terjadinya perubahan prilaku dan memberdayakan

para ibu balita untuk bertanggung jawab terhadap rehabilitasi gizi anak-anak

mereka yang menggunakan pengetahuan dan sumberdaya lokal. Setelah diberikan

makanan tambahan berkalori tinggi selama 12 hari anak-anak akan menjadi lebih

bertenaga dan nafsu makan merekapun bertambah.

Disamping program pos gizi Puskesmas juga mengadakan Kelas Ibu Hamil

yang diadakan selama 4 hari pertemuan. Tujuannya adalah untuk membantu

memperoleh manfaat dari pengalaman belajar mandiri dalam aspek pengetahuan,

ketrampilan dan prilaku ibu hamil.

Adapun kegiatan pokok UPGK yaitu : Penyuluhan gizi dan kesehatan,

pelayanan gizi di posyandu, pemberian PMT Pemulihan bagi balita gizi Buruk

ataupun gizi kurang seta pemanfaatan pekarangan. Indikator-indikator yang


dipergunakan untuk pemantauan wilayah setempat ( PWS ) Gizi adalah sebagai

berikut :

a) D/S ( Partisipasi Masyarakat )

b) N/D ( Cakupan Program )

c) N/S ( Cakupan Program )

d) K/S ( Liputan Program )

2). UPGI ( Upaya Perbaikan Gizi Institusi )

Di Wilayah kerja puskesmas Gunungsari memberikan pelayanan gizi di Ruang

Rawat Inap antara lain pemberian Diit pada pasien Diare, Hypertensi, Ispa, Ibu

Nifas, dan pelayanan Gizi buruk yang di rawat baik rawat inap maupun rawat

jalan. Bagi pasien Gizi buruk ynag dilayani terutama dirawat jalan adalah pasien

gizi buruk non klinis dalam arti pasien masih bisa dirawat jalan dengan

pemberian kosnsling Gizi.

(a) Pemantauan Status Gisi Anak Sekolah ( PSG-AS )

(b) Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi ( SKPG )

(c) Pencegahan dan Penanggulangan Gondok Endemik.

Tujuan program adalah menurunkan prevalensi dan mencegah

timbulnya gondok, tetapi di wilayah kerja Puskesmas Gunungsari

tidak memberikan kapsul Yodium pada masyarakat karena

kecamatan gunungsari bukan merupakan wilayah endemik

Gondok.

(d) Pencegahan dan Penanggulangan Akibat Kekurangan Vitamin A


Sasaran dari pemberian Vitamin A dosis tinggi yaitu bayi umur

6 - - 11 bulan ( Vitamin 100.000 UI warna biru ), balita umur

12 – 60 bulan warna merah/200.000 Ui dan ibu nifas 2x

200.000 UI.

(e) Penanggulangan Anemia Gizi Besi (Tablet Fe).

Tujuan dari pemberian tablet Fe adalah untuk meningkatkan

status gizi masyarakat dengan menurunya prevalensi anemia

gizi pada ibu hamil dan ibu nifas.

(f) Pemantauan Kasus Gizi Buruk

Gizi buruk merupakan keadaan kurang gizi atau KEP (Kurang

Energi Protein) yang dialami oleh balita. Pemantauan Gizi Buruk

yang dilakukan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan

balita . Langkah-langkah penjaringan kasus gizi buruk yamg

dilakukan di Puskesmas Gunungsari yaitu ada di dalam gedung

dan di luar gedung. Penjaringan di Luar gedung yaitu anak yang

datang ke posyandu di timbang berat badannya kemudian

hasilnya dicatat di KMS. Kalau hasil penimbangan balita tersebut

berada dibawah Garis Merah ( BGM ) maka anak tersebut wajib

diukur Tinggi Badannya, kemudian ditapis lagi dengan BB/TTB.

Dari indikator BB/TB maka dapat dilihat status Gizi anak jika

 Hasil penentuan status gizi dengan BB/TB anak > -2 SD,

anak tersebut termasuk gizi baik ( Normal )dan disertai tidak ada

tanda-tanda klinis seperti gizi buruk ( KLN : M/K/MK ).


 Hasil penentuan status gizi dengan BB/TB anak < -3 SD,

anak tersebut termasuk menderita Gizi Buruk (Kurus Sekali) dan

disertai tidak ada tanda-tanda klinis seperti gizi buruk (KLN :

M/K/MK).

 Hasil penentuan status gizi dengan BB/TB anak > -2 SD,

anak tersebut termasuk gizi baik dan disertai tidak ada tanda-tanda

klinis seperti gizi buruk (KLN : M/K/MK).

(g) Pengelolaan MP-ASI .

Adapun tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan gizi anak balita yang gizi kurang dan gizi buruk serta

mempertahankan status gizi anak balita gizi baik. Pemberian MP – Asi

Pabrik ( Bubur MP-ASI dan Biskuit pada bayi umur 6 – 11 bulan dan

balita umur 12 – 24 bulan .

C. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Indikator program Kategori


2014 Keberhasilan
Program Indikator (Tercapai /
Target Capaian Tdk
% % Tercapai)

GIZI

D/S Riil 85 98,13 Tercapai

D/S proyeksi 85 82,34 Tidak tercapai

N/D 85 61,35 Tidak tercapai

BGM/D 3 1,19 Tercapai

Penanganan Gizi Buruk 100 100 Tercapai


Penanganan Bumil KEK 100 100 Tercapai

Bayi usia 0-6 bulan medapat


Asi ekslusif 80 88,29 Tercapai

Balita mendapat vitamin A 85 99,75 Tercapai

D. PEMBAHASAN

Dari semua indikator yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sebagian besar

program gizi yang dijalankan oleh Puskesmas Gunungsari telah mencakup indikator

yang telah ditetapkan dari Depkes, namun ada beberapa indikator yang belum terdata

secara lengkap meskipun puskesmas telah melaksanakannya yaitu pemberian 90

tablet Fe pada ibu hamil, sedangkan untuk indikator cakupan rumah tangga yang

menggunakan garam beriodium tidak dijalankan oleh Puskesmas Gunung Sari karena

menurut ahli gizi puskesmas, wilayah kerja Puskesmas Gunung Sari bukan

merupakan daerah endemik.

Kemudian untuk indikator yang telah dijalankan oleh Puskesmas Gunung Sari

sebagian besar cakupannya sudah memenuhi target dari pemerintah, namun ada satu

indikator yang belum memenuhi target yaitu jumlah balita ditimbang yang berat

badannya naik masih dibawah target, disini kendala menurut pihak puskesmas yaitu

pengetahuan masyarakat dan kader masih kurang, seringnya kader atau petugas

posyandu tidak melakukan evaluasi N/D ditiap akhir posyandu sehingga data yang

terkumpul sedikit, dan juga kunjungan ke posyandu akan menurun seiring dengan

bertambahnhya usia anak.

Anda mungkin juga menyukai