EVALUASI PROGRAM
UPAYA PERBAIKAN GIZI
DINAS KESEHATAN KOTA
DEPOK
TAHUN 2010
1
Perencanaan
2
Masalah Gizi Di Kota Depok
3
PENYEBAB GIZI BURUK DI KOTA DEPOK
4
Status Gizi Balita Di Kota Depok
5
HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI DI 63
KELURAHAN SEKOTA DEPOK
HASIL PEMANTAUAN TAHUN 2005
Jumlah balita gizi baik 95927 (86.9.%)
Jumlah balita gizi kurang 9714 (8.8 %)
Jumlah balita gizi buruk 1133 (1.03 %)
Jumlah balita gizi lebih
6
HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI DI 63
KELURAHAN SEKOTA DEPOK
HASIL PEMANTAUAN TAHUN 2008
Jumlah balita gizi baik 110279 (86,62%)
Jumlah balita gizi kurang 7916 (6,22 %)
Jumlah balita gizi buruk 830 (0.65 %)
Jumlah balita gizi lebih 3718 (2,92 %)
7
2. Penentuan Tujuan
8
Tujuan 2010 :
Terlaksananya
Pembinaan kadarzi di 63 kelurahan
Surveilans Gizi di 30 Puskesmas
Konseling Gizi di 7 Tempat
PMT Balita Ban-Gub (50 anak selama 90 hr)
PMT Balita APBD (500 balita selama 90 hr)
PMT Bumil Gakin (389 Bumil selama 60 hr)
Pemantauan Status Gizi Balita 100 %
TFC bagi 144 balita gizi buruk
Positive Deviance (19 Pos Gizi)
9
Tujuan 2010 :
Terlaksananya
Monitoring dan Evaluasi Program Gizi di 30
Puskesmas dan 63 Kelurahan
Penyediaan sarana Program Gizi
Refrehing Tatalaksana Gz buruk (21 org)
Pembentukan Fasilitator ASI (36 org)
Pembentukan Konselor ASI (60 org)
Reward Balita Paska Gizi Buruk (30 balita)
10
Tenaga Gizi Kota Dan Puskesmas
11
Sarana & Dana
12
PENDANAAN
Penyusunan anggaran sudah
menggambarkan proses peny. anggaran yg
berorientasi kpd suatu arah dan tujuan
program. Dana program gizi berasal dari :
- APBN (diterima lsg melalui Dekonsentrasi)
- APBD Propinsi
- Bantuan Sosial (Depkes)
- APBD Kota Depok
13
PENDANAAN
Proses Penganggaran APBD Kota Depok :
1. Dibuat Daftar Anggaran Alokasi Kegiatan (DASK)
oleh tenaga pelaksana gizi yang kemudian disetujui
oleh kepala seksi Kesga dan diketahui oleh Kepala
Bidang Binkesmas.
2. Rencana Alokasi Kegiatan tsb diajukan ke-Bag
Perenc
3. Diajukan kepada bagian Administrasi Setda Kota
Depok dan Bagian Keuangan
4. Beberapa tahap pengajuan kepada DPRD
5. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) disahkan
dan dapat dilaksanakan.
14
PENDANAAN
APBN 221.544.000 0 0
15
16
Penimbangan Balita
Pemantauan Status Gizi Balita 100 %
Surveilans Gizi
Pelatihan Fasilitator ASI Eksklusif
Pelatihan Kader pendamping ASI
Pembinaan Kadarzi di 63 Kel
Distribusi Suplemen Gizi
Tatalaksana Gizi Buruk
Monitoring dan Evaluasi Program Gizi
Pengadaan sarana Gizi
Konseling Gizi
17
1. Penimbangan Balita Di Posyandu
A.Tujuan :
Pemantauan Pertumbuhan Balita setiap bulan
B. Kegiatan :
- Penimbangan BB
- Pemberian PMT Penyuluhan
- Penyuluhan Gizi
- Paket Pertolongan Gizi
18
2. PEMANTAUAN STATUS GIZI
A.Tujuan :
Tersedianya informasi mengenai status
gizi balita secara berkala guna evaluasi
perkembangan status gizi penduduk,
penetapan kebijakan, dan perencanaan
jangka pendek.
B. Sasaran
- 100 % balita di Kota Depok
- Lintas Sektor dan Program
19
3. Surveilens Gizi
A.Tujuan :
Mendapatkan gambaran kecenderungan dan
besaran masalah kurang gizi di Kota Depok,
meningkatnya frekuensi dan intensifikasi validasi
dan pelacakan masalah kurang gizi untuk
mendukung penanganan dan pencegahan
meluasnya kasus gizi buruk
B. Kegiatan :
- Validasi dan pelacakan
20
4. Pelatihan Fasilitator ASI Eksklusif
A.Tujuan :
Tersedianya 32 tenaga fasilitator dan konselor
laktasi, dalam rangka meningkatkan cakupan
pemberian ASI
B. Kegiatan :
- Pelatihan
- Konseling Laktasi
21
5. Pelatihan Kader Pendamping ASI
A.Tujuan :
Tersedianya 60 orang kader pendamping ASI, dalam
rangka meningkatkan cakupan pemberian ASI
B. Kegiatan :
- Pelatihan
- Pembentukan KPPASI
22
6. KADARZI
Depok
Kegiatan :
- RW Siaga
- Konseling
23
Indikator Kadarzi
N Indikator Kadarzi YA TID
o AK
25
8. DISTRIBUSI SUPLEMEN GIZI
A.Tujuan :
Terdistribusinya kapsul vitamin A untuk bayi, balita dan
ibu nifas di Kota Depok dan terdistribusinya TTD bagi
ibu hamil dan ibu nifas, serta remaja putri
B. Sasaran :
Bayi 6-11 bulan
Balita 12-60 bulan
Ibu Hamil
Ibu Nifas
Siswi SMP/SMA sederajat
26
Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMT-P)
Syarat :
Sasaran :
- Minimal 90 hari makan anak
Balita BB/U <-3 SD
- Kalori 360 – 430 kkal
Balita BB/TB < -2 SD
- Protein 10-15 gr
- Bentuk makanan bagi anak < 1th
berupa makanan formula, > 1 th
makanan lengkap/makanan kudapan
Tempat Pelaksanaan:
- Puskesmas
- Posyandu
- Rumah Balita
Tujuan:
- Pos Gizi
Mencegah Gizi Buruk BB/U <-3 SD
menjadi BB/TB <-3 SD
27
C. Pendekatan PD
1. Salah satu alternatif penanggulangan
masalah gizi berbasis masyarakat
2. Penanggulangan masalah gizi untuk balita
gizi tanpa penyulit (penyakit penyerta dan
? gejala klinis)
3. Dilakukan pada wilayah dengan jumlag gizi
buruk yang besar
4. Intervensi tidak hanya untuk kenaikan
berat badan balita tetapi juga untuk
perubahan perilaku ibu
5. Standar kalori PMT di Pos Gizi yang
diberikan adalah 400 – 600 kkal, 20 – 25 gr
protein selama 12 hari
6. Membutuhkan komitmen yang tinggi dan
partisifasi masyarakat
28
Terapeutik
Feeding Centre
(TFC)
Perawatan balita gizi buruk dengan
rawat inap kepada 120 balita gizi buruk
( 15 anak / bulan selama 8 bulan )
29
Konseling Gizi
Metode :
Tujuan: - Anamnese Gizi dan Karakteristik Balita
Membantu keluarga balita - Penentuan kebutuhan zat gizi
kurang gizi memecahkan --Konseling gizi
masalah kurang gizi yang --Tanya Jawab
terjadi pada anaknya
30
Peresmian TFC (7 Mei 2008)
Dokter yang
merawat ku
cantik lho..
31
DATA PASIEN
TEGAR HERMAWAN, 56 BULAN,
10,5/96, HARJAMUKTI
32
GRAFIK MONITORING BERAT BADAN
TEGAR HERMAWAN
13
11
10
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Tanggal
24/5
26/5
25/5
27/5
23/5
20/5
21/5
22/5
30/4
17/5
18/5
19/5
13/5
16/5
15/5
2/5
14/5
11/5
1/5
12/5
3/5
10/5
4/5
8/5
5/5
9/5
7/5
6/5
33
MENGISI WAKTU
LUANG IBU
34
Pengadaan Sarana Gizi
35
DANA BAN-GUB UNTUK PMT LOKAL
A.Tujuan :
Meningkatkan keadaan gizi balita melalui
36
HASIL KEGIATAN
Menurunnya gizi buruk pada balita
sebanyak 30 % (0,68 % menjadi 0,48%)
Taget ini tercapai, dimana pada akhir tahun
2009 gizi buruk di Kota Depok menjadi 0,21
%.
Dari 295 balita gizi buruk yang telah
mengikuti program PD yang berhasil
mencapai gizi baik sebanyak 60 balita
(20,34 %).
37
HASIL KEGIATAN
38
Data hasil Kegiatan PMT-P 2006-
2009
Hasil kegiatan
Tahun
Buruk tetap Buruk menjadi Buruk Menjadi
buruk Kurang Baik
39
Kadarzi
Menimbang BB secara teratur 63,33% (Target dari Depkes
80%).
ASI Eksklusif 66,85% (Target 80% bayi diberi ASI eksklusif)
Keluarga ymakan beraneka ragam 74,26 % (Target dari Depkes
80%)
Garam beryodium 85,15% (Target Depkes yaitu 90%).
Suplemen gizi 96,59% (Target Depkes 80%)
Perilaku kadarzi mengalami perub paling besar mengkonsumsi
garam beryodium stlh dikonseling mengalami menjadi 94,77% ini
karena dianggap paling mudah untuk dirubah dibandingkan
dengan pemberian ASI eksklusif.
40
HASIL KEGIATAN
41
Surveilans Gizi di 30 Puskesmas
42
Monitoring & Evaluasi
Terdapat 44,44% PKM dg D/S kurang dari 80%,
25,93% Puskesmas masih kurang cakupan N/D dan
terdpt 3,70% ( 1 Puskesmas) yang cakupan gizi
buruk melebihi terget (1,11%), cakupan gizi lebih
dan BGM masih di bawah target.
Cakupan Vitamin A Februari dan Agustus untuk bayi
& balita, rata-rata sudah mencapai target hanya
7,41% yang masih dibawah target. Namun cakupan
Vitamin A ibu nifas rata-rata hanya 76,97% dan
cakupan terendah 42,12% .
Masih terdapat 29,63% PKM kurang cak Fe 1 dan
48,15% dan Fe 3 masih kurang dari target.
43
KENDALA
Beban kerja yang terlalu tinggi dirasakan oleh
pelaksana gizi Dinas Kesehatan Kota Depok,
dimana kegiatan hanya dilaksanakan oleh 4
orang pelaksana gizi.
Sarana yang kurang memadai, dimana pada
program gizi di Dinas Kesehatan hanya memilki
sarana 2 unit laptop dan 1 buah komputer,
sehingga menyebabkan kendala dalam
pengolahan dan analisis data.
44
KENDALA
Lingkungan kerja yang tidak kondusif dan
kurang nyaman untuk bekerja, sehingga
menimbulkan berkurangnya kinerja petugas.
Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas biasanya
tidak hanya melaksanakan Tupoksi gizi saja
tetapi juga mengerjakan program lain, sehingga
kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan,
pembuatan laporan dan pengiriman laporan
yang tepat waktu.
45
KENDALA
Terlambatnya dana yang diajukan sehingga
beban kerja menumpuk di akhir tahun
anggaran
Kerja sama LS dan LP yang sangat sulit
sehingga kegiatan perbaikan gizi sering
dianggap sebagai program kesehatan saja.
Kurangnya Partisipasi Masy terutama dalam
mengikuti keg Pyd
46
KENDALA
47
KENDALA
Perilaku dan pola asuh ibu masih kurang
mendukung dalam penurunan kasus gizi buruk
Lingkungan yang kurang bersih menjadi salah
satu penyebab balita sering sakit diare serta
ISPA sehingga sangat mudah mereka jatuh
dalam kurang gizi.
Kemiskinan sehingga daya beli masyarakat
terbatas mengakibatkan ibu tidak bisa
memberikan asupan makanan bergizi seimbang
kepad anaknya.
48
Peluang Yang Ada
49
Input tenaga : Kekurangan tenaga pelaksana
gizi, baik di tk Dinkes dan di Puskesmas
Input Dana : Setiap tahun selalu terjadi
peningkatan dana program gizi, yaitu pada
tahun 2006 sebesar Rp.1.285.637.100,- Rp.
2.205.906.600,- pada tahun 2009,
50
Proses perencanaan sampai Evaluasi sudah
mengikuti 5 langkah perencanaan yaitu dalam
diagnosa permasalahan dan analisa situasi,
perumusan tujuan, seleksi model intervensi,
pelaksanaan implementasi dan evaluasi.
Menurunnya gizi buruk pada balita sebanyak
30 % (0,68 % menjadi 0,48%) Taget ini
tercapai, dimana pada akhir tahun 2009 gizi
buruk di Kota Depok menjadi 0,21 %.
51
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
52