Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GE’TENGAN
Alamat : Jl. Buntu Gasing No. 275 Kelurahan Rante Kalua’, Kec. Mengkendek, Kab. Tana Toraja, Kode Pos 91871
Email : pkmgetengan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BERBAHAN
PANGAN LOKAL PADA IBU HAMIL KEK, BALITA GIZI
KURANG, BALITA BB KURANG DAN BALITA BB TIDAK
NAIK
DI UPT PUSKESMAS GE’TENGAN
TAHUN 2024

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
khususnya Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan
bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain
melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar
gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai
dengan kemajuan ilmu serta teknologi.
Ibu hamil dan balita adalah salah satu kelompok rawan gizi
yang perlu mendapat perhatian khusus. Masalah pada bayi dan anak
usia di bawah 5 (Lima) tahun merupakan masalah yang perlu
ditanggulangi dengan serius. Begitupula dengan ibu hamil, apabila ibu
hamil mengalami kekurangan gizi akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang janin yang berisiko melahirkan bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR)/stunting. 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan) adalah fase kehidupan emas yang dimulai sejak
terbentuknya janin dalam kandungan sampai anak berusia dua
tahun.
Salah satu sasaran prioritas dalam rencana pembangunan
jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan
sumber daya manusia yang berkualitas. Status gizi yang baik
merupakan investasi berharga bagi bangsa Indonesia untuk
mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan
produktif untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional.
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui
upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan
berdasarkan Permenkes no 43 tahun 2019, dimana salah satu upaya
yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan dasar atau pelayanan
kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Ge’tengan.
Puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran kementerian
kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam
penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat
untuk berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan masalah gizi.
Kementerian Kesehatan RI menyediakan pembiayaan untuk pelaksanaan
kegiatan PMT berbahan pangan lokal melalui Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik. Namun demikian, pembiayaan untuk pelaksanaan
kegiatan serupa dapat berasal dari berbagai sumber. Kegiatan PMT
berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian
pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.
Berdasarkan data laporan kinerja program gizi Puskesmas
Ge’tengan tahun 2022 prevalensi ibu hamil KEK sebesar 3,9% (6 bumil)
dan 15 bumil anemia (9,7 %). Di samping itu terdapat 15 kasus Wasting
(0,94 %), 65 kasus Underweight (4,07 %) dan kasus Stunting sebagnyak
175 balita (10,97%).
Pemberian makanan tambahan bagi Bumil KEK dan balita gizi
kurang, berat badan kurang dan berat badan tidak naik diberikan pada
balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Ge’tengan
dimaksudkan untuk menangani dan mencegah timbulnya masalah gizi
dan stunting dengan waktu pemberian maksimal selama 1 (satu) bulan
disertai dengan edukasi gizi.
Pemberian suplementasi gizi adalah suatu upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi pada kelompok tersebut.

b. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan prevalensi Bumil KEK, balita gizi kurang, balita berat
badan kurang dan berat badan tidak naik pada balita.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya status gizi pada ibu hamil KEK
b. Meningkatnya berat badan balita gizi kurang,
c. Meningkatnya berat badan balita Tidak Naik dan balita BB
kurang

II. RINCIAN KEGIATAN


Pemberian Makanan Tambahan berbahan pangan lokal yang diberikan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemberian Makanan berupa makanan lengkap siap santap
atau kudapan kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; menggunakan bahan
makanan segar (tanpa pengawet buatan) dan membatasi
konsumsi Gula, Garam dan Lemak (GGL).
b. Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama
c. Makanan Tamabahan Ibu Hamil diberikan selama maksimal 120
hari, MT balita gizi kurang diberikan selama 56 hari.
Makanan Tambahan balita BB kurang dan balita dengan BB
tidak Naik selama 28 hari dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal.
d. Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali
makanan lengkap dalam seminggu dan sisanya kudapan.
Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi
implementasi isi piringku. Pemberian MT disertai dengan
edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan
konseling.
III.CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan PMT lokal bagi balita sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan
b. Penyusunan Kerangka Acuan Pelaksanaan Kegiatan
c. Sosialisasi kegiatan
d. Pembekalan sumber daya terlibat
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pelatihan Tim Pelaksana
b. Penetapan dan penentuan lokasi
c. Verifikasi dan penetapan sasaran
d. Penyusunan Siklus Menu sesuai Standar
e. Pengolahan dan pentyediaan makanan
3. Tahap Monitoring dan Evaluasi
a. Melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB/PB balita
sasaran
b. Melakukan Penimbangan BB, pengukuran Lila bagi ibu haml
KEK sasaran
c. Mengevaluasi kesesuaian menu dan akan digunakan pada

IV. SASARAN
Sasaran penerima makanan tambahan berbahan pangan lokal:
a. 20 orang ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dengan ukuran
Lila kurang dari 23,5 cm
b. 62 orang balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas
Ge’tengan
V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
N
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PPersiapan

2 Pelaksanaan
Kegiatan
Monitoring dan
3
Evaluasi

VI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari Biaya Operasional


Kesehatan (BOK) Puskesmas Ge’tengan Tahun 2023 sebesar Rp.
138.910.000 (Seratus Tiga Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus
sepuluh Ribu Rupiah ) dengan rincian anggaran biaya sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan 30.960.000
lokal ibu hamil kek
2. Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal 73.656.000
Balita gizi kurang.
3. Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan PMT berbahan 8.140.000
pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang
tingkat puskesmas.
4. Upah Memasak 19.615.500

5. Administrasi 6.538.500

Jumlah 138.910.000

VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan pelaporan
Hal-hal yang perlu dicatat dan dilaporkan sebagai berikut:
a) Pencatatan hasil pengukuran BB, PB atau TB, makanan
tambahan pada balita dengan cara mencatat dan melaporkan
secara elektronik melalui Sigizi Terpadu pada menu
Pemantauan PMT.
b) Tim Pelaksana mencatat hasil kegiatan PMT melalui formulir
monev PMT dan pemantauan berat badan Balita
c) Tim Pelaksana mencatat dan melihat isian kartu kontrol
konsumsi PMT oleh sasaran sebagai self-monitoring dan
tindak lanjutnya misalnya menanyakan apakah sasaran
menyukai makanan tambahan yang diberikan, ada tidaknya
keluhan setelah mengonsumsi, serta memberikan edukasi.
d) Tim Pelaksana melaporkan hasil kegiatan PMT mulai dari
tingkat Puskesmas, lalu dilaporkan Dinkes Kab/Kota, Dinkes
Provinsi, dan Pusat secara berjenjang
2. Monitoring dan evaluasi
a) Monitoring / Pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh tim pelaksana di puskesmas
secara secara rutin/berkesinambungan dan berjenjang. Hal
ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi serta data
hasil pelaksanaan kegiatan untuk bahan pengambilan
keputusan dan perbaikan serta evaluasi di masa mendatang.
Adapaun mekanisme pemantauan diatur sebagai berikut:
1) Pendampingan dan pemantauan dilakukan secara
berjenjang dan berkesinambungan.
2) Jika ada masalah segera melakukan koordinasi dan
tindakan perbaikan
b) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan
kegiatan PMT bagi ibu hamil dan balita yang dapat dilihat dari
aspek input, proses, output, outcome dan impact dari
pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi:
1) Penyelenggaraan kegiatan PMT berbahan pangan lokal
sesuai jadwal
2) Cakupan jumlah dan persentase balita gizi kurang dan BB
tidak naik yang mengonsumsi MT berbahan pangan lokal
3) Persentase balita gizi kurang dan BB tidak naik dengan
peningkatan berat badan
4) Indikator keberhasilan program ini adalahn tercpainya
tujuan umum yang telah ditetapkan antara lain adalah
Meningkatnya Berat Badan dan Lila pada ibu hamil KEK,
meningkatnya status gizi balita gizi kurang yang akan
menurunkan persentasi balita gizi kurang di tahun
mendatang.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Ge’tengan Penangggungjawab Program Gizi

Siani Bu’tu, S.Tr.Keb Alberthin Patodingan, SKM


Nip.197206132006042017 Nip.197104081994032008

Anda mungkin juga menyukai