Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS GURILLA
Jl. Gurilla Selatan, Kelurahan Gurilla, Kec. Siantar Sitalasari
Kota Pematangsiantar Sumatera Utara 21146
Email : gurillapuskesmas@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )


PEMANTAUAN BALITA STUNTING

I. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program
perbaikan gizi, yang menitikbreatkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan
giziz anak. Pemantauan pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri; (1)
penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian
Kartu Menuju Sehat, penilaian status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan; (2)
tindak lanjut setiap kasus gangguan pertumbuhan (konseling, rujukan, PMT); (3) tindak
lanjut berupa kebijakan dan program di tingkat puskesmas, serta meningkatkan motivasi
untuk memberdayakan keluarga.
Dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, Puskemas Gurilla
memiliki Visi : Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang Profesional Berkualitas dan
Ramah Pasien “ dan memiliki Misi : 1)Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat, 2)Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat,3)Meningkatkan kualitas SDM dalam memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat4)Meningkatkan kerjasama lintas Sektoral dibidang
kesehatan Puskesmas Gurilla memiki Tata Nilai “GURILLA” : GIAT,ULET, RAJIN,
INISIATIF, LOYAL, LUGAS, AMAN Puskesmas Gurilla juga memiliki Dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien, UPTD Puskesmas Gurilla selalu mengedepankan
MOTTO “S.E.H.A.T” yaitu :
- S = SIAP
- E = EMPATI
- H = HANDAL
- A = ADIL
- T = TANGGUNG JAWAB
Oleh karena itu, Puskesmas Gurilla harus mampu menerapkan Visi dan Misi,
Tata nilai serta Motto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dalam upaya
Promotif, Preventif, Kuratif maupun Rehabilitatif.

II.LATAR BELAKANG
Kurang Energi Protein (KEP) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah
gizi utama di Indonesia. Anak disebut KEP bila berta badan anak dibawah normal
dibandingkan rujukan (WHO-NCHS). Kurang Energi Protein di kelompokkan menjadi 2,
yaitu Gizi Kurang (bila berat badan menurut umur di bawah -3 SD). Pada tahun 2003,
diperkirakan 27.5 % balita mengalami gangguan gizi kurang, 8.5 % di antaranya gizi
buruk. Menurut WHO (1996). Prevalensi KEP di Indonesia termasuk tinggi.
Gizi kurang pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan kenaikan
berat badan anak yang tidak cukup. Perubahan berat badan anak dari waktu ke waktu
merupakan petunjuk awal perubahan status gizi anak. Dalam periode 6 bulan, bayi yang
berta badannya tidak naik 2 kali berisiko mengalami Gizi Kurang 12.6 kali dibandingkan
pada anak yang berat badannya naik terus. Bila frekuensi berat badan tidak naik lebih
sering maka resiko akan semakin besar.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum :
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui standarisasi prosedur
pemantauan pertumbuhan balita di posyandu
2. Tujuan Khusus :
a) Tersedianya alur pemantauan pertumbuhan balita
b) Tersedianya prosedur penimbangan berat badan balita
c) Tersedianya prosedur hasil penimbangan dan tindak lanjutnya
d) Tersedianya prosedur pengukuran panjang atau tinggi badan balita
e) Tersedianya prosedur penilaian status gizi balita
f) Tersedianya daftar tilik pemantauan pertumbuhan balita

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian kegiatan

1 Pemantauan Pertumbuhan a) Alur Pemantauan Pertumbuhan Balita di


Balita di Posyandu Posyandu
b) Penimbangan Balita
c) Penilaian Hasil Penimbangan dan Tindak
Lanjut

2. Pemantauan Pertumbuhan d) Menentukan status gizi balita berdasarkan


Balita di Puskesmas antropometri
e) Menentukan statuts gizi balita berdasrakan
tanda-tanda klinis
f) Tindak lanjut hasil penentuan status gizi
balita

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Pasien mendaftar di loket


b. Petugas menerima rujukan dari Poli lain atau pasien yang langsung menuju ke
ruang pojok gizi
c. Pasien menunjukkan surat / CM rujukan dari poli lain
d. Petugas bersikap ramah, sopan, terbuka, tegas pada klien & mempersilahkan klien

VI. SASARAN
1. Gizi buruk dan gizi kurang, gizi lebih, stantng (pendek)
2. Bayi dan Balita

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan setiap saat menyesuaikan dengan jadwal pertemuan
yang ada di kelurahan ( untuk kegiatan luar gedung ) untuk kegiatan di dalam gedung
dilakukan setiap hari kerja/hari buka pelayanan di puskesmas Gurilla.
.
VIII. EVALUASI PELAKSANA KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi di lakukan oleh penanggung jawab program terhadap ketepatan pelaksanaan


kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan pelaksanaan
kegiatan.Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab program dan
ditujukan kepada kepala puskesmas dengan tembusan Dinas Kesehatan.
Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk postest dilakukan oleh penanggung
jawab program dan ditujukan kepada kepala puskesmas dengan tembusan Dinas
Kesehatan.

IX. PENCATATAN ,PELAPORAN,DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap kegiatan paling lambat 1
minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan evaluasi akhir
kegiatan paling lambat 2 minggu setelah keseluruhan kegiatan selesai dilakukan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Gurilla Penanggungjawab Program GIZI

Ramauli Samosir, M.Kes DUMA


NIP.19770210 199703 2 002 NIP.19680715 199203 2 018

Anda mungkin juga menyukai