Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

No. KAK :

No. revisi : 0

Tanggal Terbit :

Jumlah Halaman :

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL


UPT PUSKESMAS PLAYEN I
TAHUN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING

I. Pendahuluan
Sesuai arahan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah
2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh masyarakat. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung
jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat termasuk swasta.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus
kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia
lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada
masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi
yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan walaupun
kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi. Oleh karena itu untuk mengatasi
gangguan gizi di setiap kehidupan, maka adanya Upaya Perbaikan Gizi.
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurukan daya
tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian.
Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih dalam
kandungan, bayi, anak–anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut.
Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan
berikutnya. Gizi buruk dan gizi kurang pada balita tidak hanya menimbulkan
gangguan pertumbuhan fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan dan
produktivitas ketika dewasa.
Puskesmas adalah sarana kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan
kesehatan promotif, preventif dan kuratif termasuk didalamnya adalah program
penanggulangan gizi masyarakat. Di Puskesmas Program Gizi Masyarakat
dilaksanakan secara terintergrasi oleh berbagai macam petugas Puskesmas seperti,
Ahli Gizi, Bidan, Perawat, Dokter dan Tenaga Kesehatan Lain yang disebut Tenaga
Pengelola Gizi (TPG).
II. Latar belakang
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai
aspek, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi agar mampu
bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena
berpengaruh langsung terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan
melalui pertumbuhan ekonomi, angka harapan hidup, dan tingkat pendidikan.tenaga
SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat kesehatan dan status
gizi yang baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang bertujuan untuk
meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya berbaikan gizi di dalam keluarga
maupun individu. (PGRS Kemenkes 2013)
Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan
atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi yang
diperoleh dari makanan. Sedangkan zat gizi adalah zat kimia yang terdapat dalam
makanan yang diperlukan manusia untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Zat gizi dikelompokkan menjadi dua yaitu zat gizi makro yaitu zat gizi sumber
energi (Karbohidrat, lemak dan Protein) dan zat gizi mikro yaitu vitamin dan
mineral.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah sarana kesehatan terdepan
yang memberikan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan gizi kepada masyarakat
di seluruh pelosok tanah air. Upaya perbaikan gizi melalui Puskesmas bertujuan
untuk menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat.
(Pedoman Kerja Petugas Gizi Puskesmas, 2008).
Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita di wilayah kerja
UPT Puskesmas Playen I pada tahun 2021, besaran masalah gizi yaitu stunting
14,6%, balita wasting 2,48%, balita gizi underweight 9%, bumil anemia 10,63%,
bumil KEK 6,32%, BBLR 2.23%.
Oleh karena Puskesmas adalah unit terdepan dalam pelaksanaan program gizi
di daerah, maka untuk bisa mencapai hasil yang sesuai dengan harapan maka petugas
puskesmas perlu di bekali pengetahuan dan keterampilan. Buku pedoman gizi bagi
petugas puskesmas dimaksudkan sebagai pegangan, baik teknis maupun
administratif dalam mengelola program gizi sesuai visi Puskesmas yaitu
mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan. Dan sesuai misi
Puskesmas yang keempat yaitu “Memantapkan tata kelola pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien”. Juga sesuai tata nilai Puskesmas Playen I yaitu PRIMA
(Profesional, Ramah, Inovatif, Mutu dan Aman), sedangkan kerangka acuan
kegiatan dibuat untuk memudahkan programmer dalam melaksanakan kegiatan
program
III. Tujuan umum dan tujuan khusus
1. Tujuan umum
Tersedianya Kerangka Acuan Kegiatan dalam melaksanakan program
pencegahan dan penurunan stunting
2. Tujuan khusus
Bertujuan untuk memastikan agar program pencegahan dan penurunan stunting
mendapat semua sumber daya yang diarahkan dan dialokasikan untuk
mendukung dan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas, terutama meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada rumah tangga 1.000 HPK (ibu hamil
dan anak usia 0-2 tahun).

IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan


1. Pelacakkan dan pendampingan intervensi gizi pada ibu hamil KEK
a. Pelacakkan ibu hamil KEK/kunjungan rumah
b. Memberikan PMT biscuit kepada ibu hamil KEK
c. Konseling (gizi seimbang untuk ibu hamil)
d. Pendampingan
2. Edukasi untuk ibu hamil (gizi seimbang ibu hamil, IMD, ASI eksklusif
dan PMBA)
a. Penyuluhan di kelas ibu hamil
b. Konseling gizi ibu hamil pada saat ANC terpadu
3. Edukasi penyuluhan kepada masyarakat pentingnya pemantauan
pertumbuhan dan peningkatan ketahanan gizi
a. Penyuluhan di kelas ibu balita
b. Konseling balita stunting
4. Pendataan balita stunting dan remaja putri
a. Verifikasi data balita stunting oleh kader
b. Pendataan remaja putri yang ada di wilayah kerja Puskesmas pleh
kader
5. Pendampingan pemantauan pertumbuhan di Posyandu
a. Pengukuran antropometri (BB, TB, Lila dan LK) balita yang ada di
Posyandu oleh petugas gizi
b. Hasil pengukuran antropometri (BB, TB, Lila dan LK) dientry di
aplikasi EPPGBM untuk mendapatkan status gizi balita di Posyandu
6. Pelacakkan dan pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki
gangguan pertumbuhan (stunting)
a. Pelacakkan balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/stunting
atau kunjungan rumah
b. Memberikan PMT biscuit kepada balita
c. Konseling (PMBA)
d. Pendampingan
7. Pendampingan dan evaluasi pemberian Tablet Tambah darah pada
remaja putri
a. Penyuluhan mengenai pemberian TTD pada rematri
b. Pemberian kartu suplementasi TTD pada rematri
c. Konseling mengenai gizi seimbang untuk remaja
8. Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan dan pengendalian
penyakit dengan pemeriksaan Hb pada remaja putri
a. Pengukuran antropometri (BB, TB dan Lila) remaja putri
b. Pemeriksaan Hb remaja putri
c. Konseling kepada rematri berdasarkan hasil pengukuran
antropometri dan pemeriksaan Hb rematri
V. Cara melaksanakan kegiatan

VI. Sasaran
No SASARAN PROGRAM
.
1. Ibu hamil Pelacakkan dan pendampingan intervensi gizi
pada ibu hamil KEK
Edukasi untuk ibu hamil (gizi seimbang ibu
hamil, IMD, ASI eksklusif dan PMBA)
2 Ibu balita Edukasi penyuluhan kepada masyarakat
pentingnya pemantauan pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi
3 Balita Pendataan balita stunting dan remaja putri
Pendampingan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu
Pelacakkan dan pendampingan intervensi gizi
pada balita yang memiliki gangguan
pertumbuhan (stunting)
4 Remaja putri Pendampingan dan evaluasi pemberian Tablet
Tambah darah pada remaja putri
Survei anak sekolah dalam rangka
pencegahan dan pengendalian penyakit
dengan pemeriksaan Hb pada remaja putri
V. Jadwal pelaksanaan kegiatan
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
PROGRAM BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES
Pelacakkan dan pendampingan intervensi gizi
pada ibu hamil KEK
Edukasi untuk ibu hamil (gizi seimbang ibu
hamil, IMD, ASI eksklusif dan PMBA)
Edukasi penyuluhan kepada masyarakat
pentingnya pemantauan pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi
Pendataan balita stunting dan remaja putri
Pendampingan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu
Pelacakkan dan pendampingan intervensi gizi
pada balita yang memiliki gangguan
pertumbuhan (stunting)
Pendampingan dan evaluasi pemberian Tablet
Tambah darah pada remaja putri
Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan
dan pengendalian penyakit dengan pemeriksaan
Hb pada remaja putri
VI. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
a. Monitoring dan evaluasi program pencegahan dan penurunan stunting
Hal-hal yang perlu dimonitoring dan evaluasi antara lain :
1) Sasaran
a) Perkembangan data antropometri
b) Perkembangan data hasil pemeriksaan laboratorium terkait gizi
c) Perkembangan data pemeriksaan fisik/ klinis
d) Perkembangan asupan makan termasuk daya terima makanan
e) Perubahan perilaku dan sikap
2) Kegiatan
a) Ketepatan waktu/jadwal
b) Ketepatan tempat
c) Ketepatan sasaran
d) Ketepatan petugas
e) Ketepatan biaya

VII. Pencatatan, Pelaporan da Evaluasi Kegiatan


PROGRAM PENCATATAN PELAPORAN
Pelacakkan dan Menggunakan form Form rekap hasil
pendampingan pelacakkan ibu hamil pelacakkan ibu
intervensi gizi pada KEK hamil KEK
ibu hamil KEK
Edukasi untuk ibu Undangan, daftar hadir, Form rekap hasil
hamil (gizi seimbang notulen dan foto kegiatan edukasi ibu
ibu hamil, IMD, ASI hamil di desa
eksklusif dan PMBA)
Edukasi penyuluhan Undangan, daftar hadir, Form rekap hasil
kepada masyarakat notulen dan foto kegiatan edukasi ibu
pentingnya balita di Posyandu
pemantauan
pertumbuhan dan
peningkatan
ketahanan gizi
Pendataan balita Menggunakan form Form rekap hasil
stunting dan remaja pelacakkan balita dan pelacakkan balita
putri form pendataan rematri dan pendataan
rematri
Pendampingan Form pengukuran Form rekap hasil
pemantauan antropometri balita pengukuran
pertumbuhan di antropometri balita
Posyandu dan status gizi dari
EPPGBM
PROGRAM PENCATATAN PELAPORAN
Pelacakkan dan Menggunakan form Form rekap hasil
pendampingan pelacakkan balita pelacakkan balita
intervensi gizi pada
balita yang memiliki
gangguan
pertumbuhan
(stunting)
Pendampingan dan Undangan, daftar hadir, Form hasil
evaluasi pemberian notulen dan foto pengukuran
Tablet Tambah darah antropometri rematri
pada remaja putri
Survei anak sekolah Undangan, daftar hadir, Form hasil
dalam rangka notulen dan foto pemeriksaan Hb
pencegahan dan rematri
pengendalian penyakit
dengan pemeriksaan
Hb pada remaja putri

Playen, Februari 2022


Kepala UPT Puskesmas Playen I

dr. KUNCORO, M.Kes


Gol. IV/a
NIP.198112102009031003

Anda mungkin juga menyukai