Anda di halaman 1dari 5

LOGO

LOGO
KOP PUSKESMAS PUSKESMAS
PEMDA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENDAMPINGAN


RUJUKAN BALITA STUNTING
A. PENDAHULUAN

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan


gizi kronis terutama pada 1.000 HPK. Penurunan stunting penting dilakukan
sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan
seperti terhambatnya tumbuh kembang, perkembangan otak serta terjangkitnya
penyakit tidak menular.
Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu
intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi
sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Selain melalui intervensi gizi
spesifik dan intervensi gizi sensitive perlu adanya rujukan berjenjang dimulai dari
skrining di posyandu , kemudian rujukan ke Puskesmas dan terakhir ke rumah
sakit.
B. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil penimbangan tahun 2022 UPTD Puskesmas ABCD


merupakan Puskesmas dengan kasus tertinggi di Kabupaten ABCD, yaitu
sebanyak 176 anak dengan presentase 11,5% yang menjadikan UPTD
Puskesmas ABCD merupakan Lokus stunting pada tahun 2023 dengan 7 Desa
yaitu, Desa A, Desa B, Desa C, Desa D, Desa E, Desa F dan Desa Gr.
Salah satu upaya perecepatan pencegahan dan penanganan stunting di
Puskesmas ABCD ialah dengan melakukan rujukan berjenjang dengan tujuan
bayi balita stunting mendapatkan penanganan secara komprehensif. Rujukan
berjenjang dilakukan pada seluruh bayi balita stunting baik stunting dengan
weight faltering, maupun stunting dengan status gizi baik.
Rujukan berjenjang bekerjasama dengan Rumah Sakit Gema Santi dan
RSUD ABCD dengan tujuan bayi balita mendapatkan penanganan medis yang
lebih lengkap seperti test Mantoux, urin dan lain sebagainya. Selain mendapatkan
pelayanan pemeriksaan lebih lengkap dengan dilakukannya rujukan bayi balita
dengan masalah stunting bisa mendapatkan konsultasi dari dokter specialist.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Rujukan berjenjang kasus stunting bertujuan agar balita mendapatkan


pelayanan komperhensif dan mengetahui perkembangan pertumbuhan bayi
balita stunting.
2. Tujuan Khusus

a. Bayi balita mendapatkan pemeriksaan lengkap

b. Perkembangan bayi balita dengan kasus stunting terpantau

c. Adanya Kerjasama lintas sektor

d. Deteksi dini penyakit penyerta pada kasus stunting

e. Melakukan penanganan dini kasus stunting dengan penyakit penyerta

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


o
1 Pendampingan - Balita dirujuk ke Puskesmas

- Dilakukan chek buku KIA


rujukan balita stunting
- Pengukuran TB, BB, LILA dan LKA

- Chek Laboratorium ( DL, Urin, dan


Feses )
- Setelah hasil chek laboratorium keluar
dirujuk ke Rumah Sakit Daerah
terdekat
- Saat melakukan rujukan ke RS
dilakukan pendampingan oleh petugas
Kesehatan dari faskes 1
- Petugas faskes 1 merangkum hasil
pemeriskasaan di RS dan dijadikan
acuan untuk melakukan tindak
lanjut.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

N Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas sektor Ket


o Pokok Program program
terkait
1 Pendamping - Menyusun 1. Poli Anak 1. Rumah Sakit Sumber
an rujukan jadwal dan dana
- Melakukan
balita Remaja BOK
- Koordinasi pemeriksaan
stunting Puskesm
dengan ● Melakuka lanjutan
as
bidan desa n - Memberikan
- Koordinasi pemeriksa diagnosa
dengan an dasar dari hasil
poli Anak ● Membuat pemeriksaan
dan lembar
remaja rujukan ke
- Melakukan laboratori
validasi um dan ke
antropome rumah
tri sakit
pada 2. Laboratoriu
kasus m
- Melakukan ● Melakuka
rujukan ke n chek
rumah darah
sakit lengkap,
terdekat urine ,
- Merangkum dan feses
hasil ● Memberik
pemeriksa an dan
an rumah menjelask
sakit an hasil
chek lab
F. SASARAN

Bayi dan balita dengan stunting dirujuk 100%


G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Rincia Waktu Pelaksanaan


o n ( 2023 )
Kegiat Ja F Ma Ap M Ju J A S O N D
an n e rt r e n u g e kt o e
s p v s
b i l
1 Pendampinga
n rujukan
x x x x x x x x x x
balita stunting
2 Melakukan
pencatatan
X x x x x x x x x x
dan
pelaporan

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan sekali, dilakukan oleh pemegang
program bersama penanggung jawab UKM.
Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh pemegang program
setelah kegiatan dilaksanakan, hasil pelaporan evaluasi pelaksanaan kegiatan di
laporkan kepada Penanggungjawab UKM dan Kepala Puskesmas dalam miniloka
karya lintas program.

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Catatan kegiatan di tulis pada BCP (Buku Catatan Petugas). Didalam BCP
di tulis tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan serta lokasi yang
dituju.
Pelaporan dilakukan setiap bulan sekali, Pelaporan dikirim ke Dinas
Kesehaan Kabupaten.
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan tiap 3 bulan yaitu dengan cara
menghitung pencapaian kinerja kemudian membandingkan dengan pentahapan
kinerja yang ditetapkan Kepala Puskesmas kemudian
pencapaian,ketidaksesuaian dan masalah kegiatan dilaporkan dalam miniloka
karya lintas program untuk dibahas dan menetapkan Rencana Tindak Lanjut.
Ditetapkan di : XXXX
Pada Tanggal :31 Januari XXXX
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCD

……………………………………

NIP. ………………………..

Anda mungkin juga menyukai