Anda di halaman 1dari 10

KONSELING PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN

ANAK
440/
No. Dokumen :
/SOP/PKM.L/2021
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

BLUD
Dr. Tri
PUSKESMAS
Handayani
MUARA KULAM

1. Pengertian Proses Pemberian dukungan pada pasien/klien yang ditandai


dengan hubungan kerjasama antara konselor dengan
pasien/klien dalam menentukan prioritas, tujuan/target,
merancang rencana kegiatan yang dipahami dan membimbing
kemandirian dalam merawat diri sesuai kondisi dan menjaga
kesehatan.
2. Tujuan Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam
pemecahan masalah dan mengambil keputusan yang
mendukung terwujudnya perubahan perilaku gizi secara positif
3. Kebijakan Keputusan Kepala BLUD UPT Puskesmas No 800/ /KPTS / PKM-L
/2021 Tentang Konseling Pemberian Makan Bayi Dan Anak
4. Referensi 1. Buku Pedoman proses asuhan gizi puskesmas kementrian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018.

2. Buku Panduan Fasilitator Modul Pelatihan Konseling:


Pemberian Makan Bayi dan Anak Direktorat jendral Bina Gizi
da Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2014.

3. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)


Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2010.

5.Alat/Bahan a. Kartu Konseling PMBA


b. Brosur
c. Form. 10.1 Lembar Penilaian Pemberian Makan Ibu, Bayi dan
Anak
d. Alat Ukur Panjang/Tinggi Badan
e. Alat Timbang Berat badan
f. Alat Ukur LiLA
6. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan:
/Langkah-
langkah a. Kartu Konseling PMBA
b. Brosur
c. Form. 10.1 Lembar Penilaian Pemberian Makan Ibu, Bayi
dan Anak
d. Alat Ukur Panjang/Tinggi Badan
e. Alat Timbang Berat badan
f. Alat Ukur LiLA

2. Petugas yang Melaksanakan

a. Nutrisionis

3. Langkah-Langkah

a. Petugas Memberikan salam dan memperkenalkan diri


kepada Pasien

b. Petugas Menanyakan Identidas Pasien dan Orang


tua/Pengasuh

c. Petugas menanyakan Riwayat kehamilan Ibu

d. Petugas Menanyakan Kondisi Kesehatan Bayi/Anak

e. Petugas Menayakan dan melihat Buku KMS/KIA


Bayi/Anak Jika ada

f. Petugas Melakukan Pengukuran Antropometri

g. Petugas Menentukan status pertumbuhan Bayi/Anak

h. Petugas Menentukan Status Gizi

i. Petugas Memberitahukan Status pertumbuhan dan


Status Gizi Bayi/Anak kepada Orang Tua/Pengasuh

j. Petugas Menanyakan Riwayat Menyusui Bayi/Anak

k. Petugas Menanyakan Riwayat Pemberian Makanan


Pendamping

l. Petugas Menanyakan Pola Kebersihan


(Keluarga/Lingkungan,dll
m. Petugas Menganalisa Masalah Utama Pemberian
Makan Bayi/Anak

n. Petugas Menganalisa Orang Tua/Pengasuh berada


pada tangga

 perilaku yang ke berapa?

k. Petugas Memberikan Pujian kepada Orang


Tua/Pengasuh atas Perilaku yang sudah baik dilakukan
 p. Petugas Memberikan satu/dua saran menggunakan
Kartu Konseling sesuai dengan permasalahan utama

q. Petugas Menanyakan pemahaman pasien terhadap


konseling yang diberikan

r. Petugas Memberikan kesempatan bertanya kepada Pasien

s. Petugas Membuat Rujukan jika diperlukan

t. Petugas Menyepakati waktu bertemu kembali dengan


pasien

u. Petugas Memberikan salam


7. Diagram Alir Menanyakan identitas
Memperkenalkan
salam pasien anak/ orang
diri
tua

Menanyakan kondisi Menanyakan riwayat


kesehatan bayi/ anak kehamilan ibu

Menanyakan dan melihat buku Menentukan status gizi


KMS/KIA bayi/ anak jika ada / dan status
melakukan pengukuran pertumbuhan bayi/
antropometri anak

Memberikan satu/dua saran Memberikan informasi


menggunakan Kartu Konseling terkait status gizi status
sesuai dengan permasalahan pertumbuhan bayi/
utama dilakukan anak

Memberi kesempatan Menyepakati jadwal


bertanya bertemu kembali

salam

1. 8. Unit terkait - Pendaftaran


- Poli Umum
- Poli KIA
9. Dokumen Rekam medis
Terkait
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PMBA (PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK)

1. PENDAHULUAN

Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan,
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
maupun kelompok dan upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem
Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatant ingkat pertama (Depkes
RI, 2009).

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas pelayanankesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya (Perkesmas 75 Tahun 2014). Dalam pelaksanaan kebijakan
kesehatan unuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayahnya,
Puskesmas menyelenggarakan fungsi Upaya Kesehatan Perseorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat.

Dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat perlu pedoman dan acuan


dalam pelaksanaan kegiatan maupun administrasi kegiatan tersebut. Pedoman
dan acuan kegiatan diharapkan dapat dilaksanakan dengan profesional, agar
tercapai tujuan program yang optimal.

2. LATAR BELAKANG
Masalah gizi yang menjadi perhatian utama dunia saat ini adalah anak balita
pendek (stunting). Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi balita
stunting sebesar 37,4% artinya 3-4 diantara 10 balita di Indonesia mengalami
stunting. Anak balita stunting tidak disebabkan oleh keturunan tetapi umumnya
oleh kekurangan gizi dan atau mengalami sakit dalam waktu yang relatif lama,
terutama pada usia seribu hari pertama kehidupan. Secara umum stunting
terutama pada seribu hari pertama kehidupan dapat menyebabkan daya tahan
tubuh rendah, kecerdasan rendah, dan produktivitas rendah ketika dewasa.
Untuk mengatasi stunting perlu dilakukan perbaikan gizi sejak janin dalam
kandungan, pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan pemberian MP-ASI
yang tepat mulai usia 6 bulan.
Upaya peningkatan status gizi masyarakat tidak hanya cukup dengan
meningkatkan peluasan jangkauan pelayanan saja, tetapi perlu dibarengi dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para kader
sebagai ujung tombak pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para kader dalam membantu penanggulangan
masalah gizi melalui pelatihan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA),
agar mampu mengatasi secara mandiri dalam menangani masalahnya.
Panduan ini merupakan acuan bagi petugas untuk mengelola pelatihan Konseling
Pemberian Makan Bayi dan Anak. Panduan ini juga merupakan sumber informasi
bagi para fasilitator dalam melakukan perencanaan, mengelola dan
penyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan pemberian makanan bayi dan
anak.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum
Tujuan dari pelatihan PMBA adalah untuk membekali mereka dengan
pengetahuan, keterampilan dan alat untuk mendukung ibu, ayah dan
pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi dan
anak mereka secara optimal.

B. Tujuan Khusus
1. Penggunaan keterampilan konseling yang tepat (Mendengar dan
Mempelajari, Membangun Kepercayaan Diri dan Memberikan
Dukungan) dan menggunakan seperangkat kartu konseling PMBA.
2. Tiga Langkah Konseling PMBA (menilai, menganalisa dan bertindak)
3. Pemberian makanan yang direkomendasikan selama dua tahun
pertama kehidupan; mendemonstrasikan penggunaan materi teknis
dan poin- poin diskusi konseling yang relevan.
4. Cara menyusui dan Cara untuk mencegah dan memecahkan kesulitan-
kesulitan umum dalam menyusui.
5. Aspek pemberian makanan pendamping ASI yang tepat selama periode
usia 6 – 24 bulan.
6. Cara mengidentifikasi tanda-tanda / gejala yang memerlukan rujukan
ke fasilitas pelayanan kesehatan.

4. TATA NILAI
1. Profesional
Bekerja sesuai bidang dengan kecakapan dan kompetensinya
2. Pelayanan Kesehatan Terpadu
Pelayanan lintas program untuk menghasilkan target yang memuaskan
disertai sistem rujukan yang sistemastis
3. Pelayanan Keluarga Miskin
Menjalankan amanah undang-undang untuk melayani kesehatan keluarga
miskin sesuai peraturan yang berlaku
4. Koordinasi Linsek
Kegiatan luar gedung melibatkan peran serta lintas sektor untuk hasil
yang optimum
5. Dukungan Politis
Pemerintah daerah memberi dukungan kepada Dinas Kesehatan untuk
memberi kewenangan pada Pemerintah menjalankan visi misinya disertai
dukungan sarana prasaran yang dibutuhkan
5. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KegiatanPokok

1. Pre test bagi peserta pelatihan


2. Menjelaskan materi Mengapa PMBA Penting ?
3. Menjelaskan bagaimana melakukan konseling ?
4. Menjelaskan bagaimana Cara Menyusui ?
5. Praktik Pemberian Makanan Pendamping bagi anak usia 6 – 24bulan
6. Menjelaskan kapan membawa anak sakit dibawa ke fasilitas kesehatan ?

B. RincianKegiatan

1. Memberikan pre test bagi peserta pelatihan tentang materi PMBA


2. Memberikan materi PMBA
3. Memberikan materi dan praktik konseling PMBA
4. Memberikan materi dan praktik menyusui
5. Mempraktikkan pemberian Makanan Pendamping bagi anak usia 6 – 24
bulan
6. Memberikan materi kapan anak sakit dibawa ke fasilitas kesehatan

6. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1) Kesepakatan menyelenggarakan kegiatan pelatihan PMBA

2) Menetapkan petugas pengisi materi pelatihan yang terdiri atas gizi dan
bidan

3) Menetapkan jadwal pelaksanaan pelatihan PMBA.

4) Merencanakan besaran dan sumber pembiayaan.

5) Melengkapi sarana dan prasarana .

6) Melaksanakan kegiatan pelatihan PMBA .

7. SASARAN

Sasaran adalah semua kader posyandu yang ada di wilayah Puskesmas


L.Sidoharjo

8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan PMBA dilaksanakan setahun 2 kali.

9. PERAN LINSEK DAN LINPROG

A. Peran Linsek

- Dukungan dari kepala desauntuk kader posyandu agar hadir dan


mengikuti pelatihan dengan baik
- Dukungan dari ketua TP PKK untuk menfasilitasi sosialisasi PMBA oleh
kader di posyandu

B. Peran Linprog
- Program gizi : Pengisi materi PMBA dan materi tentang ASI
- Program KIA : Pengisi materi kapan anak sakit dibawa ke fasilitas
kesehatan

10. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan


pada saat pre minilokakarya dan monev koordinator UKM :

a. Dalam pertemuan preminilokakarya dipaparkan pencapaian setiap hasil


kegiatan yang kemudian dibandingkan dengan target yang harus dicapai,
jika pencapaian belum mencapai target yang sudah ditetapkan maka dicari
faktor penyebab masalah, Analisis faktor penyebab masalah dan
Menentukan cara penyelesaian masalah.

b. Dalam Monev koordinator UKM akan dievaluasi perencanaan kegiatan, SOP,


KAK, apakah pelaksanaan kegiatan sesuai prosedur, dan bukti laporan hasil
kegiatan

11. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

a. Pencatatan dan Pelaporan dilakukan petugas pelaksana setiap selesai


melaksanakan kegiatan.

b. Evaluasi Kegiatan dilakukan setiap selesai melaksanakan kegiatan


Mengetahui, Sidoharjo,
Kepala BLUD UPT Puskesmas L. Sidoharjo Pemegang Program Gizi,

Ika Putri Agustin, SKM Yosi Marisa Adetia,S.Gz


NIP 19820803 200501 2 007 NIP 199112062020122003

Anda mungkin juga menyukai