Anda di halaman 1dari 36

PEMBUATAN

LAPORAN F3 GIZI

No.Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


NIP. 196805262014111001
CISARUA
Pengertian Laporan yang memuat hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu yang
mencakup jumlah seluruh balita, jumlah balita yang memiliki KMS,
jumlah balita yang ditimbang dan jumlah balita yang naik timbangannya.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan laporan F3 Gizi di


Puskesmas Cisarua.
2. Memantau status gizi balita di Posyandu.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan hasil pelaksanaan kegiatan


Langkah- Posyandu dari Bidan Desa saat staf meeting.
Langkah 2. Petugas merekapitulasi laporan pelaksanaan Posyandu
3. Laporan dianalisa untuk menetapkan :
- Jumlah semua balita di Posyandu dinyatakan dengan S
- Jumlah balita yang memiliki KMS dinyatakan dengan K
- Jumlah balita yang ditimbang dinyatakan dengan D
- Jumlah balita yang naik timbangannya dinyatakan dengan N
4. Data hasil kegiatan Posyandu dicatat pada Blangko Laporan F3 Gizi.
5. Petugas Gizi membuat arsip laporan.
6. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan paling lambat tanggal 5
setiap bulannya.
Bagan Alir

Unit Terkait 1. Gizi


2. Bidan Desa
Dokumen 1. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
Terkait
2. Laporan F 3 Gizi
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBUATAN
GRAFIK SKDN

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :
PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna
CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Grafik yang memuat hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu yang
mencakup jumlah seluruh balita, jumlah balita yang memiliki KMS,
jumlah balita yang ditimbang dan jumlah balita yang naik timbangannya.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan grafik SKDN di Puskesmas


Cisarua.
2. Memantau status gizi balita di Posyandu.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu.

Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan hasil pelaksanaan kegiatan


Langkah - Posyandu dari Bidan Desa saat Lokakarya Mini.
Langkah 2. Petugas merekapitulasi laporan pelaksanaan Posyandu
3. Laporan dianalisa untuk menetapkan :
- Jumlah semua balita di Posyandu dinyatakan dengan S
- Jumlah balita yang memiliki KMS dinyatakan dengan K
- Jumlah balita yang ditimbang dinyatakan dengan D
- Jumlah balita yang naik timbangannya dinyatakan dengan N
4. Data hasil kegiatan Posyandu disajikan dalam bentuk grafik SKDN
dan disimpan sebagai arsip Puskesmas.

Bagan Alir
PETUGAS
MENERIMA
LAPORAN

REKAPITULASI
DAN ANALISA DATA

PEMBUATAN
GRAFIK
SKDN

Unit Terkait 1. Gizi


2. Bidan Desa

Dokumen 1.Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Posyandu


Terkait 2.Grafik SKDN

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBUATAN GRAFIK PWS GIZI

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP.196805262014111001

Pengertian Grafik pemantauan wilayah setempat yang memuat kecenderungan


atau trend hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan grafik PWS Gizi di


Puskesmas CISARUA.
2. Memantau status gizi balita di Posyandu.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan hasil pelaksanaan kegiatan


Langkah - Posyandu dari Bidan Desa saat Lokakarya Mini
Langkah
2. Petugas merekapitulasi laporan pelaksanaan Posyandu
3. Laporan dianalisa untuk menetapkan :
- Jumlah semua balita di Posyandu dinyatakan dengan S
- Jumlah balita yang memiliki KMS dinyatakan dengan K
- Jumlah balita yang ditimbang dinyatakan dengan D
- Jumlah balita yang naik timbangannya dinyatakan dengan N
4. Petugas melakukan penghitungan masing-masing hasil pelaksanaan
kegiatan Posyandu dengan cara :
- Pembagian hasil K dengan S dinyatakan dengan K/S
- Pembagian hasil D dengan S dinyatakan dengan D/S
- Pembagian hasil N dengan S dinyatakan dengan N/S
- Pembagian hasil N dengan D dinyatakan dengan N/D
5. Data hasil penghitungan disajikan dalam bentuk grafik PWS dan
disimpan sebagai arsip Puskesmas.
Bagan Alir
PETUGAS
MENERIMA
LAPORAN

REKAPITULASI
DAN ANALISA
DATA

PEMBUATAN
GRAFIK

Unit Terkait 1. Gizi


2. Bidan Desa

Dokumen 1.Grafik PWS Gizi


Terkait 2.Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBUATAN
GRAFIK KETERPADUAN

No.Dokume :
n
SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Grafik yang memuat jumlah kunjungan ibu hamil dan pemberian tablet
Fe pada ibu hamil.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan grafik keterpaduan di


Puskesmas Cisarua.
2. Memantau hasil kunjungan ibu hamil dan pemberian tablet Fe di
Puskesmas DTP CISARUA.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan bagian KIA dan Gizi.

Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi mengadakan koordinasi dengan petugas pengelola


Langkah - program KIA.
Langkah 2. Petugas membuat rekapitulasi laporan kunjungan ibu hamil dan
pemberian tablet Fe pada ibu hamil pada ibu hamil
3. Laporan dinyatakan dengan :
- Jumlah kunjungan ibu hamil dinyatakan dengan (K)
- Hasil pemberian tablet Fe dinyatakan dengan (Fe)
4. Data hasil rekapitulasi disajikan dalam bentuk grafik keterpaduan
yang memuat kedua unsur tadi dan disimpan sebagai arsip
Puskesmas
Catatan :
Grafik keterpaduan dibuat dalam 2 bentuk yaitu :
- Keterpaduan untuk kunjungan ibu hamil pada kontak pertama pada
trimester 1 kehamilan (K1) dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil
pada trimester pertama (Fe1)
- Keterpaduan untuk kunjungan ibu hamil pada kunjungan ke-4 pada
trimester 3 kehamilan (K4) dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil
pada trimester ketiga (Fe3)

Bagan Alir

PETUGAS GIZI
BERKOORDINASI
DENGAN PENGELOLA
PROGRAM KIA DAN
IMUNISASI

REKAPITULASI
LAPORAN

PEMBUATAN
GRAFIK
KESETARAAN

Unit Terkait 1. Gizi


2. KIA

Dokumen 1.Grafik Keterpaduan


Terkait
2.Laporan Kunjungan Ibu Hamil
3.Laporan Hasil Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PELAYANAN KLINIK GIZI

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Klinik konsultasi bagi pasien yang menderita gangguan gizi yang dirujuk
dari BP Umum, Poliklinik MTBS, Poliklinik KIA, Poliklinik TBC dan klien
umum.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk melaksanakan konsultasi gizi di Puskesmas
Cisarua.
2. Mengetahui faktor penyebab kekurangan gizi pasien.
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas menerima pasien yang menderita gangguan gizi yang dirujuk
Langkah - dari BP Umum, Poliklinik MTBS, Poliklinik KIA, Poliklinik TBC dan
Langkah klien umum.
2. Petugas melakukan wawancara untuk mencari faktor penyebab
gangguan gizi pasien.
3. Mengetahui dan menetapkan faktor-faktor penyebab gangguan gizi
pasien.
4. Bila diperlukan tindakan dan intervensi lebih lanjut pasien dapat
dirujuk kembali poliklinik yang merujuk, laboratorium atau Rumah
Sakit (apabila menolak dirujuk pasien dan atau keluarga pasien harus
menandatangani Blangko Penolakan)
5. Petugas memberikan penyuluhan terkait faktor gizi yang menjadi
kemungkinan penyebab gangguan gizi pada pasien dengan metode
Konsultasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
6. Memberikan brosur gizi terkait penyakit pasien (bila perlu)
7. Petugas bersama pasien menetapkan jadwal kunjungan rumah
pasien (bila perlu).
8. Data pasien dicatat dalam Buku Register Kunjungan Klinik Gizi.
9. Laporan Kunjungan Klinik Gizi dilaporkan secara rutin ke Dinas
Kesehatan.
Bagan Alir
PASIEN
RUJUKAN

WAWANCARA

PENYULUHAN

PASIEN DIRUJUK
(BILA PERLU)

KUNJUNGAN
RUMAH
(BILA PERLU)

PENCATATAN

LAPORAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi


2. KIA
3. BPU
4. MTBS
5. TB-PARU

Dokumen 1.Buku pedoman klinik gizi


Terkait
2.Buku register kunjungan klinik gizi
3.Laporan kunjungan klinik gizi
4.Blangko rujukan dan penolakan

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA
DAN IBU NIFAS

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Proses distribusi vitamin A sebagai suplemen bagi balita (6-59 bulan)
dan ibu nifas.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk kegiatan pemberian vitamin A bagi balita (6-59
bulan) dan ibu nifas di Puskesmas Cisarua
2. Upaya pencegahan kekurangan vitamin A pada balita (6-59 bulan)
dan ibu nifas.
3. Meningkatkan derajat kesehatan balita (6-59 bulan) dan ibu nifas.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi mengadakan koordinasi dengan Bidan Desa untuk


Langkah -
melakukan pendataan jumlah sasaran balita dan ibu nifas di
Langkah
wilayahnya masing-masing
2. Data sasaran dimasukkan ke dalam Blangko Laporan Distribusi
Vitamin A oleh Kader Posyandu
3. Petugas Gizi menetapkan jadwal distribusi vitamin A bagi balita dan
ibu nifas yang disesuaikan dengan jadwal Posyandu dan
mengadakan koordinasi dengan petugas Puskesmas lain untuk
menetapkan penanggung jawab Posyandu
4. Petugas melaksanakan distribusi vitamin A ke Posyandu sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan
5. Pencatatan dalam KMS Balita.
6. Petugas mencatat bayi/balita yang mendapat vitamin A di buku
register vitamin A.
Bagan Alir
PETUGAS
BERKOORDINASI
DENGAN KADER

PENDATAAN
DAN PENCATATAN SASARAN
OLEH KADER

PENETAPAN JADWAL
DAN KOORDINASI STAF
PUSKESMAS

DISTRIBUSI
VITAMIN A

PENCATATAN

Unit Terkait 1. Gizi


2. KIA
3. Bidan Desa
4. MTBS
5. Farmasi
6. Kader Posyandu
Dokumen 1.Data sasaran ( Balita dan Ibu Nifas )
Terkait
2.Laporan Distribusi Vitamin A
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan Diberlakukan

PEMBUATAN LAPORAN DISTRIBUSI


VITAMIN A PADA BALITA
DAN IBU NIFAS
No.Dokumen :
SOP
No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Proses pembuatan laporan distribusi vitamin A sebagai suplemen bagi


balita (6-59 bulan) dan ibu nifas
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan laporan distribusi vitamin A
di Puskesmas Cisarua.
2. Memantau cakupan pemberian vitamin A balita (6-59 bln) di
Posyandu.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan hasil pelaksanaan kegiatan
Langkah-
Posyandu dari Bidan Desa saat staf meeting.
Langkah
2. Petugas merekapitulasi laporan pelaksanaan Posyandu.
3. Laporan dianalisa untuk menetapkan cakupannya.
4. Data hasil kegiatan Posyandu dicatat pada Blangko Laporan
vitamin A.
5. Petugas Gizi membuat arsip laporan.
6. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan paling lambat tanggal 5
setiap bulan Maret dan September.

Bagan Alir
PETUGAS
BERKOORDINASI
DENGAN KADER

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa

Dokumen 1. Data Sasaran (Balita dan Ibu Nifas)


Terkait 2. Laporan Distribusi Vitamin A
3. KMS Balita

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBERIAN TABLET Fe PADA IBU HAMIL
DAN IBU NIFAS

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Proses distribusi tablet Fe sebagai suplemen bagi ibu hamil dan ibu
nifas.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk kegiatan pemberian tablet Fe bagi ibu hamil
dan ibu nifas di Puskesmas Cisarua.
2. Upaya pencegahan anemia akibat kekurangan zat besi (anemia
defisiensi Fe) pada ibu hamil dan ibu nifas.
3. Meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan nifas.

Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas Gizi mengadakan koordinasi dengan kader Posyandu untuk
Langkah- melakukan pendataan jumlah sasaran ibu hamil dan ibu nifas di
Langkah wilayahnya masing-masing.
2. Data sasaran dimasukkan ke dalam Blangko Laporan Distribusi
Tablet Fe oleh Kader Posyandu.
3. Petugas Gizi menetapkan jadwal distribusi tablet Fe bagi ibu hamil
dan ibu nifas yang disesuaikan dengan jadwal Posyandu dan
mengadakan koordinasi dengan petugas Puskesmas lain untuk
menetapkan penanggung jawab Posyandu.
4. Petugas melaksanakan distribusi tablet Fe ke Posyandu sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan.
5. Petugas Gizi membuat Rekapitulasi Laporan Distribusi Tablet Fe
pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas.
6. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan.
Bagan Alir

PETUGAS
BERKOORDINASI
DENGAN KADER

PENDATAAN
DAN PENCATATAN SASARAN
OLEH KADER

PENETAPAN JADWAL
DAN KOORDINASI STAF
PUSKESMAS

DISTRIBUSI
TABLET FE

PENYUSUNAN LAPORAN

DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. KIA

Dokumen 1. Data Sasaran (Ibu Hamil dan Nifas)


Terkait 2. Laporan Distribusi Tablet Fe

Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
(PMT) PEMULIHAN

No.Dokume :
n
No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Proses pemberian bahan makanan tambahan pemulihan pada balita


sangat kurus untuk upaya perbaikan status gizi balita.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk kegiatan pemberian bahan makanan tambahan


pemulihan bagi balita sangat kurus di Puskesmas Cisarua.
2. Meningkatkan derajat kesehatan balita.

Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan kasus gangguan gizi dari Kader
Langkah- Posyandu atau pihak lain
Langkah 2. Petugas melakukan konfirmasi kepada Kader Posyandu dan
menyarankan pasien dirujuk ke Puskesmas
3. Petugas menerima pasien rujukan dan melakukan wawancara untuk
mencari faktor penyebab gangguan gizi pasien
4. Petugas melakukan validasi dengan melihat tabel NCHS untuk
melihat kesesuaian berat badan dengan umur (BB/U) dan tinggi
badan dan umur (TB/U)
5. Petugas mencari dan menetapkan faktor-faktor penyebab gangguan
gizi
6. Bila ditemukan kelainan atau penyakit penyerta dan diperlukan
tindakan dan intervensi lebih lanjut pasien dapat dirujuk kembali
poliklinik lain, klinik konsultasi, laboratorium atau Rumah Sakit
(apabila menolak dirujuk pasien dan atau keluarga pasien harus
menandatangani Blangko penolakan)
7. Petugas memberikan penyuluhan terkait faktor gizi yang menjadi
kemungkinan penyebab gangguan gizi pada pasien dengan metode
Konsultasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
8. Petugas memberikan makanan tambahan bagi pasien dan
berkoordinasi dengan Kader Posyandu untuk monitoring
9. Petugas merencanakan kunjungan rumah (bila perlu)
10. Data pasien dicatat dalam Buku Register PMT
11. Petugas Gizi membuat Laporan Pemberian Makanan Tambahan
12. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan

Bagan Alir
PETUGAS
MENERIMA
LAPORAN KASUS

KONFIRMASI KASUS

DIRUJUK KE
PUSKESMAS

WAWANCARA DAN VALIDASI

PENYULUHAN

PASIEN
DIRUJUK
(BILA PERLU)

KUNJUNGAN
RUMAH
(BILA PERLU)

PEMBERIAN PMT
DAN PENCATATAN

PENYUSUNAN LAPORAN

DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. Kader Posyandu

Dokumen 1. Buku Register Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Terkait
2. Laporan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
3. KMS Balita

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING


ASI (MP-ASI)
No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Proses pemberian bahan makanan tambahan pendamping ASI pada


balita untuk upaya perbaikan status gizi balita.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk kegiatan pemberian bahan makanan


pendamping ASI bagi balita di Puskesmas Cisarua.
2. Meningkatkan derajat kesehatan balita.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan kasus gangguan gizi dari Kader
Langkah-
Posyandu atau pihak lain
Langkah
2. Petugas melakukan konfirmasi kepada Kader Posyandu dan
menyarankan pasien dirujuk ke Puskesmas
3. Petugas menerima pasien rujukan dan melakukan wawancara untuk
mencari faktor penyebab gangguan gizi pasien
4. Petugas melakukan validasi dengan melihat tabel NCHS untuk
melihat kesesuaian berat badan dengan umur (BB/U) dan tinggi
badan dan umur (TB/U)
5. Petugas mencari dan menetapkan faktor-faktor penyebab gangguan
gizi
6. Bila ditemukan kelainan atau penyakit penyerta dan diperlukan
tindakan dan intervensi lebih lanjut pasien dapat dirujuk kembali
poliklinik lain, klinik konsultasi, laboratorium atau Rumah Sakit
(apabila menolak dirujuk pasien dan atau keluarga pasien harus
menandatangani Blangko penolakan)
7. Petugas memberikan penyuluhan terkait faktor gizi yang menjadi
kemungkinan penyebab gangguan gizi pada pasien dengan metode
Konsultasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
8. Petugas memberikan makanan tambahan bagi pasien dan
berkoordinasi dengan Kader Posyandu untuk monitoring
9. Petugas merencanakan kunjungan rumah (bila perlu)
10.Data pasien dicatat dalam Buku Register MP-ASI
11.Petugas Gizi membuat Laporan Pemberian Makanan Tambahan
12.Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan

Bagan Alir
PETUGAS
MENERIMA
LAPORAN KASUS

KONFIRMASI KASUS

DIRUJUK KE
PUSKESMAS

WAWANCARA DAN VALIDASI

PENYULUHAN

PASIEN
DIRUJUK
(BILA PERLU)

KUNJUNGAN
RUMAH
(BILA PERLU)

PEMBERIAN MP-ASI
DAN PENCATATAN

PENYUSUNAN LAPORAN

DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. KIA
4. Kader Posyandu

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMERIKSAAN GARAM BERYODIUM

No.Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001

Pengertian Proses pengumpulan dan pemeriksaan sampel garam untuk


mengetahui ada tidaknya kandungan yodium pada garam melalui
pemeriksaan dengan iodine test.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk kegiatan pemeriksaan garam beryodium di


Puskesmas Cisarua.
2. Upaya pencegahan terhadap gangguan akibat kekurangan iodium
(GAKI).
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi mengadakan koordinasi dengan kader Posyandu untuk


Langkah-
melakukan pengumpulan sampel garam di wilayahnya masing-
Langkah
masing.
2. Sampel garam diserahkan kepada Petugas Gizi
3. Petugas Gizi melakukan pemeriksaan sampel garam dengan cara :
- Sampel garam (± 1 sendok teh) ditetesi 1-2 tetes reagen Iodine
Test
- Lihat perubahan warna yang terjadi
- Bila garam mengandung yodium maka akan terjadi perubahan
warna menjadi biru tua pada garam yang ditetesi reagen dan
dinyatakan (+).
4. Petugas melakukan tindak lanjut berupa penyuluhan dan distribusi
garam beryodium bagi masyarakat yang belum mengkonsumsi garam
beryodium.

Bagan Alir
PENGUMPULAN
SAMPEL GARAM

PEMERIKSAAN
SAMPEL GARAM

TINDAK LANJUT

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. Kader Posyandu

Dokumen Laporan Pemeriksaan Garam Beryodium


Terkait

Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBUATAN LAPORAN GAKI

No.Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Laporan yang memuat hasil pelaksanaan kegiatan pemeriksaan garam
beriodium tingkat rumah tangga.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan laporan GAKI di Puskesmas


Cisarua.
2. Memantau cakupan garam beriodium di setiap cluster.
3. Memantau kandungan iodium di dalam garam beriodium.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas gizi mengisi Blanko laporan per cluster, yang terdiri dari :
Langkah- - Nama kepala keluarga
Langkah - Jenis garam
- Merk garam
- No MD
- Tempat Membeli
- Cara penyimpanan
- Hasil pemeriksaan
2. Hasil laporan per cluster kemudian di rekap per desa.
3. Hasil laporan per desa di rekap per puskesmas.
4. Hasil laporan cakupan garam beriodium dipersenkan berdasarkan
jumlah keluarga yang menggunakan garam mengandung iodium per
jumlah seluruh keluarga yang diperiksa kadar iodiumnya.
5. Laporan hasil cakupan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung Barat pada bulan Juli.
Bagan Alir
PETUGAS
MEMERIKSA
GARAM

REKAPITULASI
DAN ANALISA DATA

PENYUSUNAN LAPORAN

PENGARSIPA
N

DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. Kader Posyandu

Dokumen 1. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Posyandu


Terkait
2. Laporan F3 Gizi

Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diubah diberlakukan

PELAKSANAAN BULAN PENIMBANGAN


BALITA (BPB)

No.Dokumen :
SOP
No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Proses penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita
secara serentak di Posyandu.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan bulan penimbangan


balita di Puskesmas Cisarua.
2. Upaya deteksi dini untuk mengetahui adanya gangguan gizi,
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada balita di wilayah
binaan Puskesmas.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas Gizi mengadakan koordinasi dengan kader Posyandu untuk


Langkah-
melakukan pendataan jumlah sasaran balita di wilayahnya masing-
Langkah
masing.
2. Data sasaran dicatat dalam Blangko Laporan Penimbangan Balita
oleh Kader Posyandu.
3. Petugas Gizi mengadakan koordinasi dengan petugas Puskesmas
lain untuk menetapkan penanggung jawab Posyandu.
4. Petugas melaksanakan supervisi ke Posyandu saat pelaksanaan
Bulan Penimbangan Balita (BPB) sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan.
5. Petugas mengumpulkan berkas laporan penimbangan balita.
6. Petugas Gizi melakukan analisa dan validasi data hasil penimbangan
balita serta menetapkan status gizi balita.
7. Bila ditemukan kasus balita dengan status gizi kurang atau gizi buruk
maka balita dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan tindak lanjut.
8. Petugas Gizi membuat rekapitulasi Laporan Bulan Penimbangan
Balita.
9. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan.
Bagan Alir
PETUGAS
BERKOORDINASI
DENGAN KADER

PENDATAAN
DAN PENCATATAN SASARAN OLEH
KADER

KOORDINASI STAF
PUSKESMAS

KEGIATAN BPB

PENCATATAN
HASIL BPB

PENGUMPULAN
HASIL BPB

ENTRY DATA BPB

ANALISA - VALIDASI DAN


PENETAPAN STATUS GIZI

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. Kader Posyandu

Dokumen Laporan Bulan Penimbangan Balita


Terkait
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBUATAN LAPORAN BPB

No.Dokume :
n
SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Laporan yang memuat hasil pelaksanaan kegiatan Bulan Penimbangan
Balita (BPB) yang mencakup nama seluruh balita, nama orang tua,
alamat, jenis kelamin, status gakin, tanggal lahir, berat badan (BB),
tinggi badan (TB), status gizi BB/TB, TB/U, BB/U.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan laporan BPB di
Puskesmas Cisarua.
2. Memantau status gizi balita di Posyandu.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor: Tahun 2023 tentang
Penyelenggaraan Program Gizi
Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi
dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas Gizi menerima laporan F1 BPB dari Bidan Desa setelah
Langkah-
kegiatan.
Langkah
2. Petugas mengentri data by name dari rekapan F1 BPB gizi ke
dalam software BPB(aplikasi eppgbm) per posyandu per desa.
3. Petugas memeriksa kembali data yang sudah di entri ke dalam
software BPB.(aplikasi eppgbm)
4. Petugas mengeprint hasil status gizi berdasarkan BB/U, BB/TB,
TB/U.
5. Petugas melaporkan hasil status gizi balita tingkat puskesmas ke
Dinas Kesehatan Bandung Barat.
Bagan Alir
PETUGAS MENERIMA
LAPORAN

REKAPITULASI
DAN ANALISA DATA

PENYUSUNAN LAPORAN

PENGARSIPAN
DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
Dokumen 1. Laporan Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB).
Terkait
2. Laporan Status Gizi
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PELACAKAN GIZI BURUK

No.Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Prosedur yang memuat proses pelacakan balita dengan status gizi
sangat kurus dan kurus
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pelacakan balita sangat kurus dan kurus
di Puskesmas Cisarua.
2. Memantau keadaan balita dengan status sangat kurus dan kurus di
Posyandu.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas gizi merekap nama-nama balita dengan status sangat kurus
Langkah- dan kurus.
Labgkah 2. Balita yang sudah direkap kemudian di kunjungi ke rumahnya.
3. Ibu balita di wawancara, meliputi :
- Identitas balita
- Identitas orang tua
- Alamat
- Berat badan lahir
- Penyakit penyerta
- Konsumsi makanan sehari-hari
- Pola asuh
4. Balita ditimbang berat badan dan di ukur tinggi badannya.
5. Balita di foto untuk dokumentasi.
6. Balita diberi bahan kontak.
7. Ibu Balita diberi penyuluhan tentang cara pemberian makanan.

Bagan Alir
PETUGAS
MEREKAP NAMA
BALITA GIZI BURUK

KUNJUNGAN RUMAH

WAWANCARA

PENIMBANGAN BB DAN
PENGUKURAN TB

DOKUMENTASI

PEMBERIAN BAHAN KONTAK

PENYULUHAN

Unit Terkait 1. Gizi


2.. Bidan Desa
3. PHN
4. Kader Posyandu

Dokumen 1. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pelacakan Gizi Buruk.


Terkait 2. Foto Balita pada waktu pelacakan.

Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan
PEMBUATAN
LAPORAN PELACAKAN GIZI BURUK

No.Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Laporan yang memuat hasil pelaksanaan kegiatan Pelacakan Gizi
Buruk yang mencakup nama seluruh balita, nama orang tua, alamat,
jenis kelamin, status gakin, tanggal lahir, berat badan (BB), tinggi badan
(TB), status gizi BB/TB, TB/U, BB/U, hasil anamnesa, penyakit penyerta.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan laporan Pelacakan Gizi


Buruk di Puskesmas Cisarua.
2. Memantau status gizi balita di Posyandu.
.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur/ 1. Petugas Gizi mengisi format pelacakan gizi buruk di tingkat
Langkah-
puskesmas, meliputi :
Langkah
- Nama Balita
- Tanggal lahir
- Nama Orang Tua
- Alamat
- Berat Badan
- Tinggi Badan
- Status gizi
- Penyakit penyerta
- Penanganan yang sudah dilakukan
- Dirawat/Tidak dirawat
2. Petugas melaporkan hasil pelacakan status gizi balita tingkat
puskesmas ke Dinas Kesehatan Bandung Barat.

Bagan Alir
PETUGAS
MENGUNJUNGI
BALITA GIZI

REKAPITULASI
DAN ANALISA DATA

PENYUSUNAN LAPORAN

PENGARSIPAN

DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi

Dokumen 1. Laporan Hasil Pelacakan gizi buruk


Terkait
2. Foto Balita gizi buruk
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMANTAUAN
ASI EKSKLUSIF KUALITAS

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Laporan yang memuat hasil pemantauan ASI Eksklusif yang memuat
jumlah bayi 0-6 bulan yang menggunakan ASI Eksklusif secara kualitas

Tujuan 1. Sebagai\acuan\untuk\proses\pembuatan\laporan\ASI Eksklusif di


Puskesmas Cisarua.
2. Memantau bayi yang menggunakan ASI Eksklusif di posyandu.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014
Prosedur / 1. Petugas gizi merekap nama-nama bayi yang berumur 0 – 6 bulan.
Langkah- 2. Bayi yang masih menggunakan ASI eksklusif diberi tanda V.
Langkah 3. Bayi 0-6 bulan yang tidak hadir di posyandu diberi tanda A.
4. Bayi yang sudah gagal ASI Eksklusif diberi tanda X.
5. Menghitung cakupan ASI Eksklusif Kualitas dengan cara =
Jumlah bayi 0−6 bulan yang V
X 100 %
Jumlah total bayi 0−6 bulan
6. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Bandung Barat paling
lambat tanggal 5 setiap bulannya.

Bagan Alir
PETUGAS MEREKAP
NAMA BAYI 0-6 BL

REKAPITULASI
DAN ANALISA DATA

PENYUSUNAN LAPORAN

PENGARSIPAN
DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait 1. Gizi

Dokumen 1. Laporan hasil cakupan ASI Ekslusif


Terkait
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMANTAUAN
ASI EKSKLUSIF PROSES

No.Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman :

PUSKESMAS dr. Asep Ahmad Supriatna


CISARUA NIP. 196805262014111001
Pengertian Laporan yang memuat hasil pemantauan ASI Eksklusif yang memuat
jumlah bayi 0-6 bulan yang menggunakan ASI Eksklusif secara proses.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk proses pembuatan laporan ASI Eksklusif
Proses di Puskesmas Cisarua.
2. Memantau bayi yang menggunakan ASI Eksklusif di posyandu.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cisarua tentang uraian Tugas

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


dan KIA,2014

Prosedur / 1. Petugas gizi merekap nama-nama bayi yang berumur 0 – 6 bulan.


Langkah-
2. Bayi yang masih menggunakan ASI eksklusif diberi tanda V.
Langkah
3. Bayi 0-6 bulan yang tidak hadir di posyandu diberi tanda A.
4. Bayi yang sudah gagal ASI Eksklusif diberi tanda X.
5. Menghitung cakupan ASI Eksklusif Proses dengan cara =
Jumlah bayi yg lulus ASI Eks
X 100 %
Jumlah total bayi0−6 bulan
6. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Bandung Barat paling
lambat tanggal 5 setiap bulannya.

Bagan Alir
PETUGAS MEREKAP
NAMA BAYI 0-6 BLN

REKAPITULASI
DAN ANALISA DATA

PENYUSUNAN LAPORAN

PENGARSIPAN

DISERAHKAN
KE DINKES

Unit Terkait Gizi

Dokumen Laporan Hasil Cakupan ASI Eksklusif Proses


Terkait
Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai