Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMEURU
Jl. Manggis No. 21 Kawasan Perkantoran Desa Lameuru Kec. Ranomeeto Barat.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN DAN PENDAMPINGAN PENDUDUK DENGAN RESIKO MASALAH GIZI

A. PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan yang ditandai dengan
menurunnya prevalensi gizi kurang dari 24,5% (Susenas, 2005) menjadi 18,4% di tahun
2007 dan tahun 2010 turun menjadi 17,9%, walaupun demikian masalah balita pendek
(stunting) masih tinggi yaitu sebesar 35,6% pada tahun 2010 dan 37,2% pada tahun 2013
(Riskesdas 2013).

B. LATAR BELAKANG
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
Kesehatan 2015-2019 telah ditetapkan salah satu sasaran pembangunan yang akan
dicapai adalah menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 17% dan
menurunkan prevalensi balita pendek menjadi setinggi-tingginya 28%.
Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja,
yaitu: (1) balita ditimbang berat badannya; (2) balita gizi buruk mendapat perawatan; (3)
balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (4) bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI
Eksklusif; (5) ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (6) rumah tangga mengonsumsi garam
beriodium; (7) kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi; dan (8) penyediaan stok
cadangan (buffer stock) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk daerah
bencana.
Untuk memperoleh informasi kasus Gizi buruk yang merupakan peningkatan
kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu
dilaksanakan kegiatan pelacakan balita gizi kurang/buruk.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
a) Memperoleh informasi kasus balita berat badan kurang, balita stunting, dan balita
gizi kurang/buruk secara cepat dan akurat, teratur dan berkelanjutan.
b) Menemukan sedini mungkin kasus balita berat badan kurang, balita stunting, dan
balita gizi kurang/buruk secara cepat dan akurat, teratur dan berkelanjutan.
2. Tujuan Khusus
1) Terindentifikasinya faktor resiko kasus balita berat badan kurang, balita stunting,
dan balita gizi kurang/buruk disuatu wilayah sebagai bahan informasi bagi sektor
terkait dalam penentuan intervensi.
2) Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan kasus balita berat
badan kurang, balita stunting, dan balita gizi kurang/buruk secara konferhensif.
3) Memberikan rekomendasi untuk penyusunan Kebijakan perencanaan
Puskesmas kedepan yang efektif dan efisien.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Rangkaian kegiatan Penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko
terjadinya gizi kurang/buruk dan penemuan kasus balita berat badan kurang, balita
stunting, dan balita gizi kurang/buruk lainnya di wilayah kerja Puskesmas.
2. Rincian Kegiatan
a) Petugas gizi menyiapkan Instrumen Pelacakan (Form Pelacakan Gizi buruk),
timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.
b) Petugas gizi melaksanakan pelacakan balita gizi kurang/buruk sesuai dengan form
pelacakan kasus gizi buruk (Menimbang BB, Mengukur TB balita gizi
kurang/Buruk).
c) Petugas gizi menentukan status gizi.
d) Petugas gizi memberikan pengetahuan gizi kepada orang tua balita.
e) Petugas gizi rencana tindak lanjut.
f) Petugas gizi melakukan pencatatan dan pelaporan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara kunjungan rumah pada
balita gizi kurang/buruk..

F. SASARAN
Sasaran pada kegiatan ini adalah balita berat badan kurang, balita stunting, dan
balita gizi kurang/buruk di wilayah kerja Puskesmas.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.

TAHUN 2022
KEGIATAN
APRI
MAR

JUNI

AGU

NOV
OKT
JULI

DES
SEP
FEB
JAN

MEI

Pelacakan dan
Pendampingan Penduduk
dengan Resiko Masalah Gizi
Kegiatan Pelacakan dan Pendampingan Penduduk dengan Resiko Masalah Gizi
dilaksanakan pada bulan November tahun 2022.
H. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
Anggaran biaya kegiatan ini dibebankan pada pembiayaan BOK tahun Anggaran
2022 sebesar Rp. 1.550.000/bulan (Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah/bulan),
untuk 2 orang petugas di 9 Desa.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan pelaporan dan valuasi dilakukan setelah selesai melaksanaan kegiatan.
Pelaporan dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Lameuru

Dadang Saputra, SKM


NIP. 19670924 198903 1 007

Anda mungkin juga menyukai