Anda di halaman 1dari 3

UPT PUSKESMAS HAJI PEMANGGILAN

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

No. Dokumen : 440/ /A.KAK/P.1805013201/ /2020


PROGRAM Revisi :0
ADMEN Tgl Berlaku :
Halaman : 1/4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DISTRIBUSIAN VITAMIN A

A. Pendahuluan
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin A/
karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Vitamin A esensial untuk
pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup (Sunita Almatsier, 2002).

Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung
karotenoid yang merupakan precursor (provitamin A). Karotenoid paling banyak terdapat
dalam sayuran berwarna hijau tua. Vitamin A dinamakan retinol karena fungsi spesifiknya
dalam retina mata. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu dan mentega. Sumber
karoten adalah sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, kangkung, bayam, kacang
panjang, buncis, wortel, tomat, papaya, jeruk, nangka masak dan lain sebagainya. Dalam
kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa ada hubungan kuat antara status
vitamin A dan resiko terhadap penyakit infeksi pernafasan, hubungan antara kekurangan
vitamin A dan diare, kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian.

Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi,


atau kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh,
kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi karoten menjadi
vitamin A. Kekurangan vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita kurang energy
protein, penyakit hati, alfa, beta-lipoproteinemia, ataupun gangguan absorpsi karena
kekurangan asam empedu. &e!isiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu
makan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah.
Vitamin A juga berperan dalam pembentukan sel darah merah, kemungkinan melalui
interaksi dengan besi. Kriteria kurang vitamin A sebagai masalah kesehatan masyarakat
menurut VACG (1981) yaitu bercak bitot dengan konjungtiva mengering 0,50%, kornea
mengering/keratomalasia >0,01%, parut kornea >0,05% dari total yang diperiksa.

B. Latar Belakang
Kurang vitamin A masih merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Tanda
pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja. Banyaknya balita dengan status vitamin
A rendah sekitar 50%, sedangkan Xerophtalmia sekitar 1%. Penyakit Xerophtalmia
merupakan penyebab kebutaan yang paling sering terjadi di Indonesia yang umumnya terjadi
pada usia 2-3 tahun. Hal ini karena setelah disapih, anak tidak diberi makanan yang
memenuhi syarat gizi , sementara anak itu belum bias mengambil makanan sendiri (Suharjo,
1990). Di samping itu kekurangan vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit
infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena
campak serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan (I.D.N. Supariasa dkk, 2000).
Kekurangan (defisiensi) vitamin A terutama terdapat pada anak-anak balita. Tanda-tanda
kekurangan terlihat bila simpanan tubuh habis terpakai. Kekurangan vitamin A banyak
terdapat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Saat ini vitamin A digunakan
untuk fortifikasi berbagai macam pangan dan sebagai suplemen. Diantaranya yaitu suplemen
vitamin A yang diberikan kepada balita usia 6-59 bulan, ibu sesudah melahirkan. Dimana
dosis pemberian vitamin A pada sasaran balita usia 6-11 bulan yaitu 1 kapsul vitamin A
warna biru (100.000 IU), balita usia 12-59 bulan yaitu 1 kapsul vitamin A warna merah
(200.000 IU), ibu sesudah melahirkan 2 kapsul vitamin A warna merah (1 kapsul sesudah
melahirkan dan 1 kapsul minimal 29 jam setelah pemberian vitamin A yang pertama).

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Agar balita terhindar dari penyakit kekurangan vitamin A.

2. Tujuan Khusus
Memberikan informasi kepada sasaran tentang :
a. Semua bayi dan balita di wilayah Puskesmas Haji Pemanggilan terhindar dari
penyakit kekurangan vitamin A
b. Semua ibu nifas mengonsumsi vitamin A dosis tinggi sehingga bayinya memperoleh
vitamin A yang cukup melalui ASI

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok
Pendistribusian vitamin A kepada bidan desa untuk selanjutnya didistribusikan kepada
bayi, balita dan ibu nifas.

2. Rincian Kegiatan
a. Membuat alokasi kebutuhan vitamin A biru dan merah
b. Menerima vitamin A biru dan merah dari dinas kesehatan
c. Mempersiapkan vitamin A biru dan merah sesuai junlah sasaran di desa
d. Mendistribusikan vitamin A ke desa melalui bidan desa

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas gizi mengumpulkan data sasaran balita usia 6-59 bulan dan data sasaran ibu
nifas dari bidan desa
2. Petugas gizi mengajukan kebutuhan sasaran vitamin A ke Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Menerima vitamin A dari Dinas Kesehatan Kabupaten
4. Menghitung alokasi vitamin A per desa dan membagi sesuai data sasaran
5. Mendistribusikan vitamin A ke bidan desa
6. Bidan desa mendistribusikan ke sasaran dengan berkoordinasi dengan kader
7. Bidan desa melaporkan hasil pendistribusian vitamin A ke petugas gizi
8. Melaporkan hasil pendistribusian vitamin A ke Dinas Kesehatan Kabupaten

F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah
a. Vitamin A biru untuk balita 6-11 bulan
b. Vitamin A merah untuk balita 12-59 bulan dan ibu nifas
c. Peran lintas program : berkoordinasi dengan bidan desa dalam pendistribusian kapsul
vitamin A
d. Peran lintas sektor : berkoordinasi dengan kader dan tokoh masyarakat terkait dalam
pelaksanaan distribusi vitamin A

G. Jadwal Pelaksanaan
Bulan Februari dan Agustus Tahun 2019

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan, untuk melihat kekurangan
yang ada dan agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai
dilakukan.

I. Penutup
Pelaksanaan Pendistribusian Vitamin A pada Balita dan Ibu nifas ini akan lebih berhasil
dengan cara kerjasama yang baik antar Lintas Program dan Lintas Sektor.

Mengetahui,

Kepala UPT Puskesmas Pelaksana


Haji Pemanggilan

Sri Nurmayati, S.Tr,Keb Rirind Chusnul Khasanah, S.Gz


NIP. 19700505 199012 2 001 NIP. 19920406 201903 2 008

Anda mungkin juga menyukai