DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMEURU
Jl. Manggis No. 21 Kawasan Perkantoran Desa Lameuru Kec. Ranomeeto Barat.
A. PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin,
negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderug dengan masalah
gizi lebih (Soekirman, 2010).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola
makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi
kurang yang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya
kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.
Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan zat gizi yang
berlangsung lama (beberapa bulan selama kehamilan) dan ukuran LILA (Lingkar Lengan
Atas) 23,5 cm. Faktor penyebab langsung Bumil KEK di pengaruhi konsumsi gizi yang
tidak cukup didukung juga faktor sosial eonomi, pendidikan dan informasi serta pekerjaan.
Pada ibu hamil, anemia dapat meningkatkan resiko keguguran, resiko terjadi cacat
bawaan, bayi lahir prematur, kematian janin serta berat bayi lahir rendah (BBLR). Ada
beberapa cara pencegahan anemia yaitu dengan pemberian zat besi 90 tablet, cek Hb
pada trimester I dan trimester II, periksa kehamilan dan meningkatkan pengetahuan
dengan edukasi kesehatan.
B. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibuu dan Anak, terutama pada kelopmok yang
rentan. Salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil, bayi dan balita.
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dan rawan terhadap kekurangan gizi. Selain balita, ibu hamil juga merupakan kelompok
yang rawan terhadap kekurangan gizi. Gizi kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi
proses tumbuh kembang janin yang berisiko kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR).
Ibu hami perlu dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama
dalam masa kehamilan sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat. Kehamilan sebagai
keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.
Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang terjadi sehingga kelainan
dapat dikenal lebih dini. Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta
keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas yang akan
memberikan ancaman pada kesehatan ibu maupun janin yang ada dalam kandungannya.
F. SASARAN
Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, ibu hamil resti,
bayi BBLR dan bayi/balita bermasalah di wilayah kerja Puskesmas Lameuru.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.
TAHUN 2023
KEGIATAN
APRIL
AGUS
MAR
JUNI
NOV
OKT
JULI
DES
SEP
FEB
JAN
MEI
Kunjungan Lapapangan Ibu Hamil KEK,
Anemia, Bumil Resti, Bayi BBLR dan
Bayi Balita dengan Masalah Gizi.
Kegiatan kunjungan lapangan pada pada ibu hamil KEK, anemia, ibu hamil resti, bayi
BBLR dan bayi/balita bermasalah dilakukan sebanyak 12 kali selama setahun, yaitu dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2023. Adapun waktu
pelaksanaannya dilakukan 1 hari setelah jadwal pelaksanaan kegiatan Posyandu.