Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA
Jl. Kesehatan No.10 Desa Semandang Kanan Kec. Simpang Dua Kab. Ketapang
Email : Simpangdua2@gmail.com Kode Pos 78854

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN LAPANGAN IBU HAMIL KEK, ANEMIA, BUMIL RESTI, BAYI BBLR DAN
BAYI BALITA DENGAN MASALAH GIZI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
SIMPANG DUA TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN

Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin,
negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderug dengan masalah gizi
lebih (Soekirman, 2010).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola
makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi
kurang yang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya
kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.
Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan zat gizi yang
berlangsung lama (beberapa bulan selama kehamilan) dan ukuran LILA (Lingkar Lengan
Atas)  23,5 cm. Faktor penyebab langsung Bumil KEK di pengaruhi konsumsi gizi yang
tidak cukup didukung juga faktor sosial eonomi, pendidikan dan informasi serta pekerjaan.
Pada ibu hamil, anemia dapat meningkatkan resiko keguguran, resiko terjadi cacat
bawaan, bayi lahir prematur, kematian janin serta berat bayi lahir rendah (BBLR). Ada
beberapa cara pencegahan anemia yaitu dengan pemberian zat besi 90 tablet, cek Hb
pada trimester I dan trimester II, periksa kehamilan dan meningkatkan pengetahuan
dengan edukasi kesehatan

B. LATAR BELAKANG

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan


pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibuu dan Anak, terutama pada kelopmok
yang rentan. Salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil, bayi dan balita.

Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan
rawan terhadap kekurangan gizi. Selain balita, ibu hamil juga merupakan kelompok yang
rawan terhadap kekurangan gizi. Gizi kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang janin yang berisiko kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR).
Ibu hami perlu dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama
dalam masa kehamilan sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat. Kehamilan sebagai
keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.
Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang terjadi sehingga kelainan
dapat dikenal lebih dini. Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta
keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas yang akan
memberikan ancaman pada kesehatan ibu maupun janin yang ada dalam kandungannya.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Untuk melakukan kunjungan rumah kepada Ibu hamil KEK, bumil Anemia, Bumil Resti,
bayi BBLR, dan bayi/balita dengan masalah gizi.
2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui status gizi bayi/balita dan bayi BBLR .

b. Mengetahui status gizi ibu hamil KEK, anemia dan resti.

c. Mengetahui tekanan darah ibu hamil KEK, anemia dan resti.

d. Mengetahui kadar Hb ibu hamil KEK, anemia dan resti.

e. Memberikan edukasi gizi dan edukasi kesehatan lainnya pada orang tua
bayi/balita.
f. Memberikan edukasi gizi dan edukasi kesehatan lainnya pada bumil KEK,
anemia, dan resti.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok

Rangkaian kegiatan bersama bidan desa melakukan kunjungan lapangan


kepada Ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, ibu hamil resti, bayi BBLR dan Bayi/balita
bermasalah.
2. Rincian Kegiatan

a. Petugas gizi bersama bidan desa kunjungan lapangan pada ibu hamil KEK, ibu
hamil anemia, ibu hamil resti, bayi BBLR dan bayi/balta bermasalah.
b. Petugas gizi bersama bidan desa melakukan pengukuran antropometri dan
pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, ibu hamil resti, bayi
BBLR dan bayi/balita bermasalah.
c. Petugas gizi bersama bidan desa memberikan edukasi gizi dan edukasi
kesaehatan pada ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, ibu hamil resti, orang tua bayi
BBLR dan bayi/balita bermasalah.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara kunjungan rumah pada
pada ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, ibu hamil resti, bayi BBLR dan bayi/balita
bermasalah.

F. SASARAN

Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, ibu hamil
resti, bayi BBLR dan bayi/balita bermasalah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Simpang
Dua.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.

TAHUN 2023

APRIL
KEGIATA

AGUS
MAR

JUNI

NOV
JULI

OKT

DES
SEP
FEB
JAN

MEI
N
Kunjungan Lapapangan Ibu Hamil
KEK, Anemia, Bumil Resti, Bayi
BBLR dan Bayi Balita dengan
Masalah Gizi.
Kegiatan kunjungan lapangan pada pada ibu hamil KEK, anemia, ibu hamil resti, bayi
BBLR dan bayi/balita bermasalah dilakukan sebanyak 12 kali selama setahun, yaitu dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2023. Adapun waktu
pelaksanaannya dilakukan 1 hari setelah jadwal pelaksanaan kegiatan Posyandu.

H. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN

Anggaran biaya kegiatan ini dibebankan pada pembiayaan BOK tahun


Anggaran 2023 sebesar Rp. 18.600.000 (selama 1 tahun), dan sebesar 1.800.000
(untuk tiap bulan) untuk dua orang petugas di 6 desa.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi di lakukan setiap bulan setelah selesai


melaksanakan kegiatan dan di lakukan analisis penilaian kinerja oleh Ketua Tim Mutu
dan kepala Puskesmas.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Simpang Dua

LUSIA AGATA, S.KM


NIP. 19681218 198812 2 001

Anda mungkin juga menyukai