Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOOI-PAPERU
Jl. Jembatan Iloilohonyo desa Booi Kec. Saparua Kode Pos 97592
Email : puskesmasbp13@gmail.com

KEGIATAN POLIZI JUBIR SEHAT DI PUSKESMAS MAGEPANDA TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Polizi Jubir sehat atau disebut juga CFC ( Community Feeding Center) Didirikan berdasarkan
pedoman pelayanan bersama DITA ( Dini, Tanggap dan Asuh) sebagai tindak lanjut dari upayah
penurunan angka stunting, balita kurus, gizi buruk, gizi kurang, Bumil KEK dan Anemia melalui pokja
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).

Pos Gizi Jubir Sehat merupakan suatu wadah atau sarana untuk meingkatkan Pengetahuan Ibu
Balita, Ibu Hamil dan Masyarakat agar mampu berperilaku Kadarzi dengan baik dan mampu mengatasi
masalah Gizi dan kesehatan pada umumnya. Pos gizi adalah tempat Pemulihan Balita Stunting,
balita kurus, gizi buruk, gizi kurang, Bumil KEK dan Anemia agar menjadi gizi baik oleh Ibu Balita dan Ibu
Hamil di dampingi Kader dan merupakan tempat mempraktekan perilaku positif (Perilaku Yang
dilakukan oleh Keluarga Kurang mampu tetapi anaknya Gizi baik / atau keluarga Positive Deviance
(PD).

B. LATAR BELAKANG
Kegiatan Pos Gizi Jubir Sehat merupakan Kegiatan Swadaya Masyarakat yang memerlukan
dukungan dari Desa dan Lintas Program serta Lintas Sektor Terkait. Tim dari tenaga kesehatan meliputi
Pelaksana Gizi, Dokter Umum / Perawat, Petugas Promkes, Petugas Sanitasi dan Bidan Desa
Setempat. Disamping itu juga memerlukan dukungan dari Pempinan Desa, Ketua PKK, Tokoh
masyarakat, Kader Pos Gizi yang biasanya di ambil dari kader posyandu. Dimana Kegiatannya
meliputi Penyuluhan Gizi, PHBS, Penyakit Menular dan tidak Menular, Kesehatan gigi dan mulut,
sanitasi dan praktek pembuatan menu sehat dan seimbang.
Hasil pemantauan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas pada tahun 2021 gizi baik
93,9 % gizi kurang 6,5,5 % gizi buruk 0 % BGM 3,6 % dan di tahun 2018 gizi baik 94,3 % gizi kurang 5,5
% gizi buruk 0,1 % BGM 3,4 %.
Dengan adanya Pos Gizi Jubir Sehat diharapkan dapat meningkatkan Berat Badan dan status
Gizi balita dan Bumil KEK, serta meningkatkan pengetahuan Ibu atau pengasuh, Bumil KEK dan Anemia
mengenai masalah gizi dan kesehatan pada umumnya.
C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan berat badan dan Status Gizi bayi balita dan Bumil KEK
2. Tujuan Khusus :
 Pemulihan balita gizi kurang dengan standar kenaikan berat badan 200 – 400 gram atau
mengikuti garis pertumbuhan normalnya di KMS

 Pemulihan Ibu Hamil dengan resiko KEK dan Anemia


 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan Ibu Hamil.
 Orang tua atau pengasuh balita dan Ibu hamil dapat mempraktekan perilaku baru.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan Pos Gizi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Memasak bersama dilakukan oleh kader dan ibu balita dirumah kader atau rumah balita.
2. Memberikan menu makan setiap hari kepada balita selama 5 hari dengan menu yang
bervariasi.
3. Peserta Pos Gizi Jubir Sehat dengan kriteria gizi kurang (BB/TB), Stunting (TB/U), Balita Kurus
(BB/U). Ibu Hamil degan LILA <23.5 cm, ibu hamil dengan HB <9 g/dL
4. Kader dan nakes memberikan peyuluhan tentang gizi seimbang, stunting, KEK, Anemia,
PHBS yang di berikan kepada ibu atau pengasuh dan ibu hamil.
5. Penimbangan Berat Badan balita diawal dan akhir kegiatan.
6. Pelaporan dilaksanakan setelah kegiatan selesai.
7. Kunjungan dilakukan oleh tenaga gizi ,bidan desa setempat selama kegiatan berjalan.

E. METODE / CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.

1. Koordinasi dengan Pemerintah Desa setempat


2. Menentukan sasaran apabila balita dan ibu hamil mengalami masalah Stunting, balita kurus, gizi
buruk, gizi kurang, Bumil KEK dan Anemia
3. Pemerintah Desa, kader dan Nakes melakukan kunjungan rumah sasaran.
4. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari.
5. Pemantauan berat badan dilakukan oleh Nakes pada awal dan akhir kegiatan
6. Pelaporan dilaksanakan setelah kegiatan
7. Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Nakes dan Pemerintah Desa 1 bulan sekali.
F. SASARAN POS GIZI
1. Balita Stunting, Balita kurus, gizi buruk, gizi kurang, Balita 2T, Bumil KEK dan Anemia.
2. Orang tua / Pengasuh balita dan Ibu Hamil

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan di 2 desa dengan jadwalnya sebagai berikut :

No Nama Desa Waktu Kegiatan

1. BOOI JULI

2. PAPERU AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

DESEMBER

H. TEMPAT

Ditentukan Pemdes bersama kader dan orang tua balita. Lebih diutamakan tempat yang memiliki
ketersediaan air bersih, jamban sehat dengan lingkungan yang aman dan nyaman buat anak. Hal
ini untuk kelancaran proses pelaksanaan harian Pos Gizi Jubir Sehat.

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

 Penanggung jawab Program Gizi Puskesmas Booi-Paperu melakukan monitoring kegiatan,


evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan
 Hasil kegiatan diserahkan kepada ketua Pokja UKM yang kemudian akan dilaporkan kepada

Pimpinan Puskesmas.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

 Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh penanggungjawab program


 Hasil kegiatan dilaporkan kepada Pimpinan Puskesmas

K. DANA

Biaya kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Booi-Paperu Tahun 2022

Ditetapkan di : Booi
Mengetahui Pada Tanggal :
Pimpinan Puskesmas Booi-Paperu Penanggung Jawab Program Gizi

Dr. Handri Huwade, MM.Kes Harlen Delsi Levy, A.Md.Gz


NIP.19780718 200604 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAGEPANDA – KECAMATAN MAGEPANDA

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN DISTRIBUSI MP-ASI BISKUIT DI PUSKESMAS MAGEPANDA TAHUN 2018

A. LATAR BELAKANG
Makanan Pendamping ASI ( MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung
gizi,diberikan kepada bayi atau anak usia 6 -24 bulan guna memenuhi gizi selain dari ASI.
MP-ASI berupa makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan
kemampuan pencernaan bayi dan anak.Pada usia 6-12 bulan ASI hanya menyediakan
Setengah atau lebih kebutuhan gizi bayi dan pada usia 12-24 bulan ASI menyediakan setangah
Dari kebutuhan gizinya sehingga MP-ASI harus segera diberikan mulai bayi berusia 6 bulan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan status gizi bayi balita usia 6-24 bulan di wilayah puskesmas
2. Tujuan Khusus :
 Memperkenalkan MP-ASI yang pertama diberikan sebaiknya dalam bentuk Makanan lumat
berbahan dasar makanan pokok terutama beras/tepung Beras
 Membiasakan bayi / balita untuk mengkonsumsi MP- ASI dalam bentuk biscuit yang
mudah dicerna oleh bayi maupun balita.

C. WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT


1. Waktu Pelaksanaan : MP-ASI Biscuit dilaksanakan sejak bulan Januari s/d Desember 2018
2. Tempat : Puskesmas Magepanda

D. PELAKSANAAN
1. Tenaga Gizi Puskesmas
2. Pelaksana Promkes
3. Bidan
E. PESERTA
Sasaran bayi balita posyandu seluruh wilayah kerja Puskesmas Magepanda Usia 6-24 bulan dengan
status gizi kurang.
F. SUMBER DANA
Kegiatan MP-ASI biscuit ini bersumber dana dari dana BOK 2018.
G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan makanan tambahan
MP-ASI biscuit di wilayah Puskesmas Magepanda.

Ditetapkan di : Magepanda
Mengetahui Pada Tanggal :
Kepala Puskesmas Magepanda Penanggung Jawab Program Gizi

Arnoldus Woda Gustriana Aldince Meni


NIP.19740223 199603 1 001 NIP.19770806 200501 2 013
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAGEPANDA – KECAMATAN MAGEPANDA

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SURVEILANCE DAN PELACAKAN KASUS GIZI BURUK DI PUSKESMAS
MAGEPANDA TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN

Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga tahap meliputi rencana jangka
pendek untuk tanggap darurat dengan menerapkan prosedur Tatalaksana Penanganan Gizi buruk
dengan melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif melalui pelacakan kasus dan
penemuan kasus baru kemudian ditangani di puskesmas dan rumah sakit. Kemudian Tahap
pencegahan terhadap peningkatan staus dengan koordinasi lintas sektor, memberikan bantuan
pangan, memberikan Makanan Pendamping Asi (MP- ASI). Sedangkan tahap ketiga pengobatan
penyakit, penyediaan air bersih, memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan terutama peningkatan
ASI Eksklusife sejak lahir sampai 6 bulan kemudian diberikan Makanan Pendamping ASI setelah
usia 6 bulan dengan meneruskan ASI sampai usia dua tahun.

B. LATAR BELAKANG
Untuk mencegah terjadinya KLB gizi buruk dan mengetahui penyebab terjadinya gizi buruk
diperlukan sistem surveilance gizi yang berkelanjutan, salah satu bentuk kegiatan melalui pelacakan
kasus. Surat edaran Menteri Kesehatan RI Nomor 1209/ Menkes/ X/ 1998 tanggal 19 Oktober 1998
menyatakan untuk memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian Luar biasa (KLB),
sehingga setiap kasus gizi buruk harus :
 Dilaporkan 1x24 jam
 Ditangani sesuai dengan Tata Laksana Gizi buruk yang standar baik rawat inap atau rawat jalan
 Melakukan penyelidikan epidemiologis atau pelacakan kasus gizi buruk.
Berdasarkan laporan perkembangan gizi buruk pada tiap tahunnya mengalami peningkatan.
Selanjutnya sesuai surat edaran Menteri Kesehatan RI Nomor 347 / Menkes/ IV / 2008 tanggal 10
April 2008, suatu wilayah dinyatakan KLB gizi buruk apabila diwilayah kabupaten / kota ;
 ada peningkatan jumlah balita dengan berat badan dibawah garis merah (BGM) pada KMS
sebanyak 50% atau jumlah balita gizi buruk meningkat 2 kali lipat pada 4 bulan sebelumnya
 ada perubahan pola konsumsi makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat baik jenis, jumlah
maupun frekuensi makan.
Semakin aktif pelaksanaan surveillance Gizi, maka semakin banyak kasus gizi buruk ditemukan dan
dirujuk serta dilaporkan.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi kasus gizi buruk secara cepat
dan akurat teratur dan berkelanjutan. Menemukan sedini mungkin kasus gizi buruk dan
penanggulangannya secara tepat
b. Tujuan Kegiatan
 Teridentifikasinya factor resiko gizi buruk disuatu wilayah sebagai bahan informasi bagi sektor
terkait dalam penentuan intervensi.
 Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangangizi buruk secara konferhensif.
 Memberikam rekomendasi untuk penyusunan kebijakan perencanaan puskesmas kedepan
yang efektif dan efisien.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Uraian Kegiatan
Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko terjadinya gizi buruk dan
penemuan kasus balita gizi buruk lainnya diwilayah kerja puskesmas Magepanda.
b. Batasan Kegiatan
1. Mempelajari laporan balita gizi buruk
2. Menyiapakan instrument ( form Pelacakan Gizi Buruk).
3. Melaksanakan surveilens gizi buruk bersama dengan petugas surveilance dan Dokter
Puskesmas melakukan penyelidikan kasus balita gizi buruk sesuai dengan form pelacakan
kasus gizi buruk ( menimbang BB, mengukur TB dan memeriksa balita gizi buruk)
4. Identifikasi masalah dan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan surveilance gizi buruk serta

rencana tindak lanjut

E. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

a. Indikator Keluaran
Tersusunnya dokumen hasil pelacakan kasus gizi buruk diwilayah kerja Puskesmas Magepanda tahun
2018.
b. Keluaran
Laporan Data Kasus Gizi Buruk tahun 2018.
F. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Maret ,Mei dan Oktober 2018 di wilayah kerja Puskesmas
Magepanda.
G. Biaya
Biaya Kegiatan ini akan dibebankan pada pembiayaan BOK tahun anggaran 2018

Ditetapkan di : Magepanda
Mengetahui Pada Tanggal :
Kepala Puskesmas Magepanda Penanggung Jawab Program Gizi

Arnoldus Woda Gustriana Aldince Meni


NIP.19740223 199603 1 001 NIP.19770806 200501 2 013
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAGEPANDA – KECAMATAN MAGEPANDA

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA PUTRI DI
PUSKESMAS MAGEPANDA TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Dalam undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, khususny pada BAB VIII tentang
gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
meningkatan gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai
dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya pembinanan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh
pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan pemberian Tablet Tambah Darah
bagi remaja putri.

B. LATAR BELAKANG
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penangannannya harus
dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sector, bukan hanya dengan pendekatan medis.
Masalah gizi berkaiatan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan
terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal dapat meningkatan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat
Keadaan gizi masyarakat diwilayah Puskesmas Magepanda tahun 2017…… Prevalensi ibu
hamil KEK…..% dan anemia gizi besi pada ibu hamil …..% . Intervensi gizi masalah KEK dan anemia
yang dilakukan ketika sudah hamil dinyatakan terlambat sehingga perlu adanya upaya promotif dan
preventif di mulai sejak remaja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya kerja sama
lintas sector. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai limit terdepoan dari struktur jajaran
KEMENKES menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu
dengan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi remaja putri
2. Tujuan Khusus
 Mencegah anemia pada remaja putri
 Meningkatakan cadangan zat besi dalam tubuh
D. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan dari pemberian TTd remaja ini adalah distribusi TTD dengan minum TTd bersama dihari yang
telah ditentukan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Persiapan
 Menyiapkan data sasaran
 Mengecek ketersediaan TTD
 Menghitung kebutuhan TTD
 Mengajukan Kebutuhan TTD
 Membuat rencana distribusi

2. Pelaksanaan
 Penyuluhan oleh nakes
 Nakes melakukan distribusi TTD di sekolah
 Mencatat hasil distribusi TTD
 Melaporkan hasil distribusi TTD
F. SASARAN
Semua remaja putri SMA Negri Magepanda
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pemberian TTD remaja dilakukan pada bulan Januari s/d Desember 2018
H. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan kek coordinator UKM dan
kepala puskesmas setelah kegiatan
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan program gizi puskesmas magepanda dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten sikka.

Ditetapkan di : Magepanda
Mengetahui Pada Tanggal :
Kepala Puskesmas Magepanda Penanggung Jawab Program Gizi

Arnoldus Woda Gustriana Aldince Meni


NIP.19740223 199603 1 001 NIP.19770806 200501 2 013
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAGEPANDA – KECAMATAN MAGEPANDA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KONSELING PMBA

J. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan pada periode 2015 -

K. LATAR BELAKANG
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penangannannya harus
dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sector, bukan hanya dengan pendekatan medis.
Masalah gizi berkaiatan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan
terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal dapat meningkatan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat
Keadaan gizi masyarakat diwilayah Puskesmas Magepanda tahun 2018…… Prevalensi ibu
hamil KEK…..% dan anemia gizi besi pada ibu hamil …..% . Intervensi gizi masalah KEK dan anemia
yang dilakukan ketika sudah hamil dinyatakan terlambat sehingga perlu adanya upaya promotif dan
preventif di mulai sejak remaja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya kerja sama
lintas sector. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai limit terdepoan dari struktur jajaran
KEMENKES menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu
dengan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
L. TUJUAN
3. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi remaja putri
4. Tujuan Khusus
 Mencegah anemia pada remaja putrid
 Meningkatakan cadangan zat besi dalam tubuh

M. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan dari pemberian TTd remaja ini adalah distribusi TTD dengan minum TTd bersama dihari yang
telah ditentukan

N. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


3. Persiapan
 Menyiapkan data sasaran
 Mengecek ketersediaan TTD
 Menghitung kebutuhan TTD
 Mengajukan Kebutuhan TTD
 Membuat rencana distribusi

4. Pelaksanaan
 Penyuluhan oleh nakes
 Nakes melakukan distribusi TTD di sekolah
 Mencatat hasil distribusi TTD
 Melaporkan hasil distribusi TTD
O. SASARAN
Semua remaja putri SMA Negri Magepanda
P. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pemberian TTD remaja dilakukan pada bulan Januari s/d Desember 2018 dengan
menggunakan anggaran BOK
Q. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan kek coordinator UKM dan
kepala puskesmas setelah kegiatan
R. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan program gizi puskesmas magepanda dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten sikka.

Ditetapkan di : Magepanda
Mengetahui Pada Tanggal :
Kepala Puskesmas Magepanda Penanggung Jawab Program Gizi

Arnoldus Woda Gustriana Aldince Meni


NIP.19740223 199603 1 001 NIP.19770806 200501 2 013

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS MAGEPANDA – KECAMATAN MAGEPANDA

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA PUTRI DI
PUSKESMAS MAGEPANDA TAHUN 2019
S. PENDAHULUAN
Dalam undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, khususny pada BAB VIII tentang
gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
meningkatan gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai
dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya pembinanan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh
pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan pemberian Tablet Tambah Darah
bagi remaja putri.

T. LATAR BELAKANG
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penangannannya harus
dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sector, bukan hanya dengan pendekatan medis.
Masalah gizi berkaiatan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan
terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal dapat meningkatan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat
Keadaan gizi masyarakat diwilayah Puskesmas Magepanda tahun 2018…… Prevalensi ibu
hamil KEK…..% dan anemia gizi besi pada ibu hamil …..% . Intervensi gizi masalah KEK dan anemia
yang dilakukan ketika sudah hamil dinyatakan terlambat sehingga perlu adanya upaya promotif dan
preventif di mulai sejak remaja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya kerja sama
lintas sector. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai limit terdepoan dari struktur jajaran
KEMENKES menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu
dengan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
U. TUJUAN
5. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi remaja putri
6. Tujuan Khusus
 Mencegah anemia pada remaja putrid
 Meningkatakan cadangan zat besi dalam tubuh

V. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan dari pemberian TTd remaja ini adalah distribusi TTD dengan minum TTd bersama dihari yang
telah ditentukan

W. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


5. Persiapan
 Menyiapkan data sasaran
 Mengecek ketersediaan TTD
 Menghitung kebutuhan TTD
 Mengajukan Kebutuhan TTD
 Membuat rencana distribusi

6. Pelaksanaan
 Penyuluhan oleh nakes
 Nakes melakukan distribusi TTD di sekolah
 Mencatat hasil distribusi TTD
 Melaporkan hasil distribusi TTD
X. SASARAN
Semua remaja putri SMA Negri Magepanda
Y. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pemberian TTD remaja dilakukan pada bulan Januari s/d Desember 2018 dengan
menggunakan anggaran BOK
Z. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan kek coordinator UKM dan
kepala puskesmas setelah kegiatan
AA. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan program gizi puskesmas magepanda dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten sikka.

Ditetapkan di : Magepanda
Mengetahui Pada Tanggal :
Kepala Puskesmas Magepanda Penanggung Jawab Program Gizi

Arnoldus Woda Gustriana Aldince Meni


NIP.19740223 199603 1 001 NIP.19770806

Anda mungkin juga menyukai