Anda di halaman 1dari 34

Tinja (kotoran manusia)

Agar limbah tersebut tidak membahayakan, perlu adanya


pengolahan dengan baik. Maksudnya pembuangan kotoran
limbah tinja harus dilakukan di tempat tertentu atau
jamban yang sehat
Jamban merupakan tempat penampung kotoran manusia
yang sengaja dibuat untuk mengamankannya
Tipus / Demam Tifoid

Diare, Disentri

Kolera

Cacingan (gelang, kremi, tambang, pita)


Alur penyebaran penyakit melalui Kotoran
SAKIT PERUT DAN DIARE

BACK
KECACINGAN

BAC
K
1. Mencegah terjadinya
penyebaran langsung
bahan-bahan yang
berbahaya bagi
manusia akibat
pembuangan kotoran
manusia.

2. Mencegah vektor
pembawa untuk
menyebarkan
penyakit pada
pemakai dan
lingkungan sekitarnya

TUJUAN JAMBAN SEHAT


7 SYARAT JAMBAN SEHAT
1. Tidak mencemari air
2. Tidak mencemari tanah permukaan
3. Bebas dari serangga
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman
digunakan
5. Aman digunakan oleh pemakainya
6. Mudah dibersihkan dan tak
menimbulkan gangguan bagi pemakainya
7. Tidak menimbulkan pandangan
yang kurang sopan
1. bangunan bagian atas
(Rumah Jamban)
2. bangunan bagian tengah
(slab/dudukan jamban)
3. bangunan bagian bawah
(penampung tinja).
Bangunan terdiri dari atap, rangka dan dinding.
Syarat:
- Sirkulasi udara yang cukup
- Bangunan mampu menghindarkan pengguna
terlihat dari luar
- Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca
(baik musim panas maupun musim hujan)
- Kemudahan akses di malam hari
- Disarankan untuk menggunakan bahan lokal
- Ketersediaan fasilitas penampungan air dan tempat
sabun untuk cuci tangan
Bangunan bagian tengah (slab/dudukan jamban)

• fungsi  sebagai penutup sumur tinja (pit) dan dilengkapi dengan


tempat berpijak.
• Pada jamban cemplung slab dilengkapi dengan penutup
• pada jamban leher angsa fungsi penutup ini digantikan oleh
keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di didalamnya.
• Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah.
1. Terdapat penutup pada lubang sebagi pelindung terhadap gangguan
serangga atau binatang lain.
2. Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan
(menghindari licin, runtuh, atau terperosok).
3. Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari kemungkinan
timbulnya bau.
4. Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang cukup.
Penampung Tinja
(Bangunan bagian bawah)

 Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah


 dapat berbentuk persegi, lingkaran, bundar atau yang lainnya.
 Kedalaman tergantung pada kondisi tanah dan permukaan air tanah di musim hujan.
Pada tanah yang kurang stabil, penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau
sebagian dengan bahan penguatseperti anyaman bambu, batu bata, ring beton, dan
lain – lain.
 Pertimbangan untuk bangunan bagian bawah antara lain :
1. Daya resap tanah (jenis tanah)
2. Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan)
3. Ketinggian muka air tanah
4. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak bangunan terhadap sumber
air minum (lebih baik diatas 10 m)
5. Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman lubang/kapasitas)
6. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
7. Bangunan yang permanen dilengkapi dengan manhole
jamban
leher angsa
 tinja tidak langsung jatuh ke
lubang penampungan
kotoran
 Lubang pembuangan
kotoran dilengkapi dengan
mangkokan seprti leher
angsa.
 Bila pada mangkokan
tersebut dituangi air, pada
bagian leher angsa akan
tertinggal air yang
menggenang yang berfungsi
sebagai penutup lubang.
Pilih satu model bak penampung
Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah
(>10m)
Bangunlah konstruksi 
Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil, ijuk,
batu, dll)
Buat penutup bak dan letakkan di atas bak
Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah
pembuangan kotoran diubah melalui bak kontrol
3

1 2

4
5 7

6
Matur Nuwun...

Anda mungkin juga menyukai