0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kardiomiopati doxorubicin yang merupakan salah satu penyebab utama gagal jantung pada anak. Risiko kardiomiopati meningkat dengan peningkatan dosis kumulatif doxorubicin dan dapat diatasi dengan membatasi dosis, pemberian agen kardioprotektif, atau transplantasi jantung pada kasus berat.
Dokumen tersebut membahas tentang kardiomiopati doxorubicin yang merupakan salah satu penyebab utama gagal jantung pada anak. Risiko kardiomiopati meningkat dengan peningkatan dosis kumulatif doxorubicin dan dapat diatasi dengan membatasi dosis, pemberian agen kardioprotektif, atau transplantasi jantung pada kasus berat.
Dokumen tersebut membahas tentang kardiomiopati doxorubicin yang merupakan salah satu penyebab utama gagal jantung pada anak. Risiko kardiomiopati meningkat dengan peningkatan dosis kumulatif doxorubicin dan dapat diatasi dengan membatasi dosis, pemberian agen kardioprotektif, atau transplantasi jantung pada kasus berat.
1. Salah satu yang paling umum penyebab CHF kronis pada anak Prevalensi : 2%-5% pada pasien yang mendapat dosis kumulatif 400 sampai 500 mg/m2 50% pada pasien yang mendapat dosis lebih dari 1000 mg/m2 2. Faktor risiko
• Pasien yang menerima terapi anthracycline
dengan dosis kumulatif > 360 mg/m2 (40 kali lebih berisiko meninggal daripada pasien yang menerima dosis < 240 mg/m2) • Usia kurang dari 4 tahun • Iradiasi jantung bersamaan • Dosis regimen dengan frekuensi dosis yang lebih besar dan kurang sering meningkatkan faktor risiko namun tidak terbukti 3. Terjadi dilatasi LV, penurunan kontraktilitas, dan elevasi LV saat pengisian Manifestasi klinis • Pasien dengan riwayat konsumsi doxorubicin dengan onset gejala 2- 4 bulan, setelah selesai terapi • Pasien biasanya asimptomatik sampai tanda CHF berkembang. Keluhan : takipneu dan dispneu saat aktivitas. Pada pemeriksaan fisik terdapat tanda menderita CHF • Radiografi thorax : kardiomegali dengan atau tanpa congesti pulmonal atau efusi pleura • EKG : sinus takikardi dg perubahan occasional ST-T • Echo : abnormalitas DCM, termasuk sedikit peningkatan ukuran LV, penurunan ketebalan dinding LV, dan penurunan fraksi ejeksi atau pemendekan fraksi (menghentikan terapi berdasarkan perubahan ini tidak boleh). • Pasien simptomatik memiki tingkat kematian yang tinggi (tingkat kelangsungan hidup 2 tahun sekitar 20% dan hampir semua meninggal setelah onset penyakit sekitar 9 tahun) Manajemen 1. Upaya untuk mengurangi cardio-toksisitas penggunaan anthracycline : pembatasan dosis, metode administrasi obat, analog kardiotoksik diturunkan, pemberian kardioprotektif secara perlahan untuk mengurangi efek dari anthracycline (kardiotoksik) pada jantung. a. Membatasi dosis kumulatif yaitu dari 400 hingga 500 mg/m2 akan menurunkan kejadian CHF hingga 5%, namun dosis ini tidak efektif untuk mengatasi keganasan b. Terapi infus berkelanjutan dapat mengurangi cedera jantung dengan menghindari level puncaknya, namun penelitian terbaru melaporkan tidak terbukti c. Analog doxorubicin seperti idarubicin dan epirubicin belum terbukti lebih berbahaya daripada doxorubicin d. Pemberian serentak agen kardioprotektif sepeti dexrazoxane (chelator besi), charvedilol (antagonis reseptor beta dengan sifat antioksidan), dan koenzim Q10 telah menunjukkan efek protektif tanpa mengurangi efek antimalignansi dari obat.(dextrazoxane paling kardioprotektif) 2. Sayangnya, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kardiomiopati doxorubicin yang tersedia saat ini. Berikut adalah obat-obatan yang biasanya dipakai : a. Digoxin, diuretik, dan inhibitor ACE b. Beta bloker telah terbukti bermanfaat pada beberapa anak dan orang dewasa dengan kardiomiopati yang diinduksi oleh obat kemoterapi 1) Metoprolol (mulai dosis 0.1 mg/kg per dosis 2xsehari dan ditingkatkan hingga dosis maksimum 0.9 mg/kg/hari) akan telah terbukti baik pada fungsi sistolik ventrikel kiri 2) Carvedilol dengan tambahan vasdilator dan efek antioksidan (12.5 mg satu kali sehari) diberikan selama 6 bulan untuk pasien secara bersamaan yang menerima adriamycin menunjukkan dapat mencegah dilatasi ventrikel dan mempertahankan fraksi ejeksi sekitar 70% 3. Transplantasi jantung dapat menjadi pilihan untuk pasien tertentu Defisiensi Carnitin • Penyebab langka kardiomegali pada bayi dan anak kecil • Kekurangan karnitin menyebabkan oksidasi mitokrondria ditekan oleh asam lemak, menghasilkan penyimpanan lemak di otot dan kelainan fungsional jantung dan otot skeletal. • Karnitin disintesis oleh liver Defisiensy karnitin primer • Kelainan genetik yang jarang • Diklasifikasikan menjadi 2 a. Bentuk sistemik : bermanifestasi sebagai kelemahan otot, kardiomiopati (baik hipertrofik maupun dilatasi), fungsi hati abnormal, enselopati, dan hipoglikemia selama puasa pada tahun pertama kehidupan. Kondisi rendah karnitin pada plasma, otot, dan hati b. Bentuk miopatic : kardiomiopati progresif adalah manifestasi utama, dengan atau tanpa kelemahan otot skelet yang dimulai pada usia 2 sampai 4 tahun. c. Pada pemeriksaan biopsi ditemukan infiltrasi lemak otot. Pada EKG menunjukkan gambaran bizzare T wave spiking Bisa terjadi kematian yang tiba-tiba karena aritmia Defisiensi karnitin sekunder • Terjadi gangguan tubular ginjal (dengan ekskresi karnitin yang berlebihan), gagal ginjal kronis (kehilangan karnitin yang berlebihan karena hemodialisis), pasien yang menerima gizi parenteral. • Diagnosis ditetapkan dengan sangat rendahnya kadar karnitin pada plasma dan otot skelet Tatalaksana • Karnitin oral (I-carnitine : 50-100 mg/kg/hari, BID atau TID, maksimum dosis 3 g) dapat memperbaiki fungsi miokard , mengurangi kardiomegali, dan meningkatkan kelemahan otot