Anda di halaman 1dari 23

Hipertensi Pada Anak

Pembimbing :
dr. Amsyar Praja, Sp. A
Oleh:
Elgitha R.N Bandaso
Faktor resiko terhadap
Data terbaru Survei
terjadinya PJK pada orang Pengukuran tekanan
kesehatan dan Gizi Nasional
dewasa. Hipertensi berat  darah secara rutin untuk
: 10% anak-anak dan remaja
ensefalopati hipertensif,
dalam kategori prehipertensi deteksi hipertensi sedini
kejangm kelainan
dan 4% dalam kategori mungkin
serebrovaskular, dan gagal
hopertensi.
jantung kongestif
2.1 Defenisi
Tekanan darah TDS dan TDD <90 berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tinggi
normal pada anak? badan

Hipertensi Nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan atau diastoik >95
berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan
2.2 Klasifikasi
• TDS / TDD lebih tinggi atau sama dengan persentil ke-90 tetapi lebih rendah
daripada persentil 95 atau TD 120/80 mmHg atau lebih pada remaja.
Prehipertensi

• Stadium I : TDS dan atau TDD lebih dari persentil ke-95 sampai persentil ke-
99 ditambah 5 mmHg
Hipertensi • Stadium II : bila tekanan darah lebih dari persentil ke-99 ditambah 5 mmHg

• tekanan sistolik ≥180 mmHg dan atau diastolik ≥120 mmHg, atau
Krisis tekanan darah kurang dari ukuran tersebut, namun telah timbul gejala.
Hipertens
i
Hipertensi Hipertensi
urgensi emergensi
Peningkatan TDS atau
diastolik yang belum Peningkatan TDS atau
menyebabkan diastolik yang telah
kerusakan organ target menyebabkan
kerusakan organ target
2.3 ETIOLOGI

Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder

• Faktor keturunan • Hipertensi sekunder ebih sering terjadi


• Berat badan pada anak-anak dibanding pada orang
• Respons terhadap stres fisik dan dewasa.
fisiologis • Mencari gejala dan tanda kinis yang
• Abnormalitas transpor kation pada mengarah pada penyakit ginjal, jantung,
membran sel atau penyakit dari sistem organ lain
• Hiperaktivitas sistem saraf simpatis • Sekitar 60-80% hipertensi sekunder
pada masa anak berkaitan dengan
• Resistensi insulin
penyakit parenkim ginjal.
• Respons terhadap masukan garam dan
kalsium
Kelainan ginjal Penyakit ginjal
Kelainan endokrin
kongenital yang didapat

Kalainan kongenital Tumor Wilms Sindrom Cushing

Dysplasia ginjal Glomerulonefritis Hiperparatiroidisme

Nefropati
Ginjal polikistik Nefropati diabetik
refluks

Uropati obstruktif Obat dan toksin


Kelainan neurologis Penyebab vascular

Stress, ansietas Emboli arteri renalis

Sindrom guillain Thrombosis vena


Barre renalis

Stenosis arteri
Poliomyelitis
renalis

Ensefalitis
2.4 PATOGENESIS
Hipoperfusi ginjal
• Memicu produksi renin melalui apparatus jukstaglomerular yang
mengaktifkan angiotensin I -> angiotensin II -> hipertensi

Sistem hormonal (prostaglandin)


• Prostaglandin meduler yang bersifat vasodepresor dapat menurun dan
menyebabkan hipertensi.

Hipervolemia
• Akibat retensi air dan garam menyebabkan curah jantung meningkat dan
menimbulkan hipertensi.
2.5 Manifestasi Klinis

Komplikasi

Hipertensi Berat

Hipertensi
derajat
ringan
atau
sedang
2.6 Penegakkan Diagnostik

Lingkaran lengan atas harus


diukur tengah-tengah antara
olekranon dan akromion
• Grafik pertumbuhan CDC 2000 untuk menentukan persentil tinggi anak
1

• Ukur dan catat TDS dan TDD anak, lalu gunakan tabel TDS dan TDD yang
benar sesuai jenis kelamin. Lihat usia anak pada sisi kiri tabel. Ikuti
perpotongan baris usia secara horizontal dengan persentil tinggi anak pada
2 tabel (kolom veritikal)

• Kemudian cari persentil 50, 90, 95, dan 99 TDS di kolom kiri dan TDD di kolom
kanan
3
• Interpretasikan tekanan darah (TD) anak sesuai table kriteria
4

• Bila TD >persentil 90, pengukuran TD harus diulang sebanyak


2x pada kunjungan berikutnya di tempat yang sama, dan rerata
TDS dan TDD harus dipergunakan.
• Bila TD >persentil 95, TD harus diklasifikasikan dan dievaluasi
5 lebih lanjut
Diagnosis Berdasarkan Parameter Tekanan Darah
2.7 Penalaksanaan
non-farmakologi
• Menurunkan BB
• Diet rendah lemak dan garam
• Olahraga teratur
• Menghentika rokok
• Kebiasaan minum alkohol
Farmakologi
• Diuretik :
• Furosemid (dosis : 0,5 – 2 mg/kg/hari
• Hidroklorotiazid (dosis 1 mg/kg/hari (sekali sehari)
• Spironolakton : (dosis 1mg/kg/hari (dibagi 1-2 dosis)
• β-blocker :
• Atenolol (dosis 0,5-1mg/hari; 1-2x/hari.
• Metoprolol (dosis 1-2 mg/kgbb/hari; dibagi dua sampai 3 dosis
• Propanolon : dosis maksimum 4mg/kg/hari sampai 640mg/hari
Pendekatan pengobatan farmakologis pada anak dengan hipertensi
2.8 PENCEGAHAN

Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

• Pencegahan terhadap • Mencegah terjadinya • Apabila kompliikasi


penyakit lain komplikasi sudah terjadi
(kardivaskular dan • Modifikasi gaya hidup • Mencegah kematian
stroke) dan mempertahankan
fungsi organ
2.9 PROGNOSIS

Prognosis tergantung etiologi yang mendasari. Hipertensi esensial, bila

mengenai remaja, biasanya tidak menunjukkan morbiditas pada saat awal,

namun bila tidak diterapi bahkan hipertensi esensial asimptomatik dapat

menyebabkan morbiditas kardiovaskular, system saraf pusat, dan gangguan

ginjal pada masa dewasa


KESIMPULAN

Hipertensi pada anak adalah rerata tekanan darah sistolik dan atau tekanan
darah diastolik ≥ persentil 95 sesuaii dengan jenis kelamin, usia dan tinggi badan
pada ≥ 3 kali pengukuran.

Hipertensi diketahui merupakan salah satu faktor risiko terhadap terjadinya


penyakit jantung koroner pada orang dewasa, dan adanya hipertensi pada anak
mungkin berperan dalam perkembangan dini penyakit jantung koroner tersebut

Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi non-farmakologis dan terapi


farmakologis
TERIMA
KASIH^_^

Anda mungkin juga menyukai