Anda di halaman 1dari 39

OBESITAS PADA

ANAK

dr. Defa Rahmatun Nisaa’, SpA, MKes.

FK UNSWAGATI CIREBON

1
Pendahuluan

Obesitas  Masalah kesehatan diseluruh dunia


Suatu epidemi global
WHO. 1998, Ritchie L, dkk. 2001, Isganaitis E, Lustig RH. 2005, Lustig RH. 2006
Skelton JA, Rudolph CD. 2007, Styne DM. 2004, Klein S, Romijn JA. 2003
The university of Edinburg. Obesity2008

WHO 1995: 2,9% anak Asia obesitas, 20% anak negara maju overweight
NHANES IV Amerika (2004)  1999-2002 ↑16% overweight
31% berisiko/sudah overweight
↑ 43 % NHANES III (1988-1994)
SUSENAS 1992  1989 : 4,6%, : 5,9% 1992 ↑ : 6,3%, : 8% (kota)
1989 : 2,3%, : 3,8% 1992 ↑ : 3,9%, : 4,7% (desa)
Skelton JA, Rudolph CD. 2007, Styne DM. 2004, Klein S, Romijn JA. 2003, Tambunan V. 2004
Indonesia (kota-kota besar)
perubahan gaya hidup westernisasi dan sedentary pola makan tinggi
kalori, tinggi lemak dan kolesterol ( fast food ) Tambunan V. 2004
Isganaitis E, Lustig RH. 2005, Lustig RH. 2006
Ghrelin
Adiponektin
Leptin
Fisiologis

Lingkungan Metabolisme

Perilaku Obesitas Genetik

Insulin
Resistin
Neuropeptide Y
Definisi

Obesitas (latin)  makan berlebihan


definisi: suatu kelainan atau penyakit yang
ditandai dengan penimbunan jaringan lemak
tubuh secara berlebihan

Overweight 
lebih berat badan  disebabkan penimbunan
jaringan lemak/jaringan non-lemak (atlit
binaragawan hipertrofi otot)
Etiologi

• Keseimbangan energi = • Sebab medis =


idiopatik (± 90%) endogenous (<10%)

– Endokrin
– Asupan kalori yang
• Sindrom Cushing
berlebihan
• Defisiensi Growth
– Penurunan aktivitas fisik hormone
– Penurunan REE – Sindrom
• Prader-Willi
– Genetik
• Leptin deficiency
Kriteria Diagnosis

Pengukuran berat badan (BB/U) : dengan standar


BB > 120% BB standar  obesitas

Pengukuran berat badan : tinggi badan (BB/TB)


BB/TB > persentile ke-95 atau > 120% atau skor-Z ≥ + 3 SD  obesitas

Pengukuran lemak subkutan (skinfold thickness/tebal lipatan kulit-TLK-)


TLK trisep > persentil ke 85  obesitas

Pengukuran lemak laboratorik (densitometri, hidrometri)  tidak digunakan pada


anak karena sulit dan tidak praktis

Indeks Massa Tubuh (IMT), > persentil ke-95 atau skor-Z ≥ + 3 SD  obesitas
Faktor-faktor Penyebab Obesitas

Sebagian besar
Hukum termodinamik
disebabkan faktor
 obesitas akibat
eksogen/nutrisional
ketidak seimbangan
(obesitas primer), faktor
antara asupan energi
endogen (obesitas
dengan keluaran
sekunder) akibat
energi, kelebihan energi
kelainan hormonal,
disimpan dalam bentuk
sindrom /defek genetik
jaringan lemak
sekitar 10%
Faktor Genetik

Parental fatness  faktor genetik yang berperanan besar


Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya obesitas; salah satu
orang tua obesitas, menjadi 40%; kedua orang tua tidak obesitas,
prevalensi menjadi 14%

Mekanisme kerentanan genetik pada resting metabolic rate,


thermogenesis non exercise, kecepatan oksidasi lipid dan kontrol
nafsu makan yang jelek

Kerentanan ditentukan secara genetik, lingkungan menentukan


ekspresi fenotipe
Faktor lingkungan

Aktifitas fisik
Aktifitas fisik merupakan
komponen utama dari
energy expenditure,
sekitar 20-50% total
energy expenditure

Penelitian di negara maju


mendapatkan hubungan
antara aktifitas fisik yang
rendah dengan kejadian
obesitas
Faktor nutrisional

Kenaikan berat badan dan lemak anak dipengaruhi oleh:

• waktu pertama kali mendapat makanan padat


• asupan tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak
• kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung
energi tinggi
Faktor sosial ekonomi

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya


hidup, pola makan, serta peningkatan pendapatan
mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi
Dampak Obesitas pada anak

Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler


• peningkatan: kadar insulin, trigliserida, LDL-
kolesterol dan tekanan darah sistolik serta
penurunan kadar HDL- kolesterol.
• kecenderungan peningkatan tekanan darah dan
denyut jantung, sekitar 20-30% menderita
hipertensi.
Diabetes Mellitus tipe-2

Diabetes mellitus tipe-2 jarang ditemukan pada anak


obesitas. Hampir semua anak obesitas dengan diabetes
mellitus tipe-2 mempunyai IMT > + 3SD atau > persentil ke-99

Obstruktive sleep apnea

kejadian 1/100 dengan gejala mengorok. Penyebabnya adalah penebalan


jaringan lemak didaerah dinding dada dan perut yang mengganggu
pergerakan dinding dada dan diafragma, terjadi penurunan volume dan
perubahan pola ventilasi paru serta meningkatkan beban kerja otot
pernafasan
Gangguan ortopedik

kelebihan berat badan, tergelincirnya epifisis kaput femoris yang


menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan terbatasnya gerakan
panggul

Pseudotumor serebri

peningkatan ringan tekanan intrakranial pada obesitas disebabkan oleh


gangguan jantung dan paru-2 yang menyebabkan peningkatan kadar
CO2 dan memberikan gejala sakit kepala, papil edema, diplopia,
kehilangan lapangan pandang perifer dan iritabilitas
Tatalaksana Obesitas Pada Anak

Mengingat penyebab obesitas


Prinsip dari tatalaksana obesitas
bersifat multifaktor, maka
adalah mengurangi asupan energi
penatalaksanaan obesitas
serta meningkatkan keluaran
seharusnya dilaksanakan secara
energi, dengan cara pengaturan
multidisiplin dengan mengikut
diet, peningkatan aktifitas fisik, dan
sertakan keluarga dalam proses
mengubah / modifikasi pola hidup
terapi obesitas
Prinsip kegiatan fisik
• Frekuensi 3-5x/minggu
• Intensitas 50-60% kemampuan maksimal
• Durasi awal 15 mnt, meningkat hingga
30-40 mnt
• Pola: penggunaan otot-otot besar 
berjalan, jogging, berenang, bersepeda
• Hobi : kebiasaan pasien tenis, dansa,
bela diri
• Faktor penting : menikmati
• Dilakukan untuk aktifitas fungsional 
berjalan ke sekolah, menggunakan
tangga daripada elevator/lift, bersepeda
daripada mobil
• Mengurangi aktivitas pasif  menonton
tv, videogames
Rekomendasi untuk usia < 2 tahun

• Tidak merestriksi diet – Penyapihan makanan


bayi padat  densitas
energi rendah (sayur &
• Memberikan pola buah) & banyak
pemberian makan yang variasi untuk
wajar mengurangi asupan
– Bereaksi sewajarnya susu
bila anak menangis – Memperkenalkan
(lelah, bosan) gelas/cangkir sejak
– Hindari makanan usia 7-8 bulan, hindari
tambahan selain susu botol di usia 1 tahun
botol (sereal, – Minum air putih saat
makanan/minuman dan diantara makan
manis)
– Memperbaiki
kekentalan dan volume
makanan sesuai usia
Activity Pyramid for children
• tanpa komplikasi < 7 tahun,
pertahankan BB
1. Menetapkan
• komplikasi usia <7 tahun dan
target penurunan obesitas >7 tahun  BB
berat badan • Target penurunan BB 2,5 - 5 kg atau
kecepatan 0,5 - 2 kg/bln

• diet seimbang sesuai dengan RDA


• obesitas sedang dan tanpa penyakit penyerta
diet seimbang rendah kalori dengan pengurangan
2.Pengaturan diet asupan kalori sebesar 30%
• obesitas berat (IMT > 97 persentile) disertai
penyakit penyerta,  diet kalori sangat rendah
(very low calorie diet )
3. Pengaturan aktifitas
fisik

• ketrampilan otot, seperti bersepeda,


berenang, menari dan senam
• aktifitas fisik selama 20-30 menit per hari.

• Pengawasan sendiri
• Mengontrol rangsangan untuk makan
4. Mengubah • Mengubah perilaku makan
pola hidup/perilaku • Memberikan penghargaan dan hukuman
• Pengendalian diri
5.Peran serta • menyediakan diet yang seimbang, rendah
orang tua, kalori dan sesuai petunjuk ahli gizi.
• Anggota keluarga, guru dan teman ikut
anggota berpartisipasi dalam program diet, mengubah
keluarga, teman perilaku makan dan aktifitas yang mendukung
program diet
dan guru.

• Pada obesitas berat dan yang disertai


komplikasi yang tidak memberikan respon pada
6.Terapi intensif terapi konvensional, terdiri dari diet berkalori
sangat rendah (very low calorie diet),
farmakoterapi dan terapi bedah
Farmakoterapi dikelompokkan menjadi:
- mempengaruhi asupan energi dengan menekan nafsu
makan, contohnya sibutramin;
- mempengaruhi penyimpanan energi dengan menghambat
absorbsi zat-zat gizi contohnya orlistat, octreotide dan
metformin;
Farmakoterapi belum direkomendasikan untuk terapi
obesitas pada anak, karena efek jangka panjang yang masih
belum jelas
Terapi bedah di indikasikan bila berat badan > 200% BB Ideal

Prinsip terapi ini adalah untuk mengurangi asupan makanan atau


memperlambat pengosongan lambung dengan cara gastric
banding, dan mengurangi absorbsi makanan dengan cara membuat
gastric bypass dari lambung ke bagian akhir usus halus

Sampai saat ini belum banyak penelitian tentang manfaat dan


bahaya terapi ini pada anak
Bariatric surgery
Kesimpulan

• Obesitas merupakan kelainan yang kompleks


• Dapat menyebabkan berbagai konsekuensi
buruk pada anak
• Intervensi dini lebih baik
– Anak dengan Overweight memiliki kecenderugan
menjadi dewasa dengan Overweight
– Orang tua dengan obesitas meningkatkan risiko
anak menjadi obesitas
– Menangani obesitas pada dewasa sangat sulit
Prader-Willi Syndrome

• Major criteria
– Infantile central hypotonia
– Infantile feeding problems
and/or failure to thrive
– Rapid weight gain in
children aged 1-6 years
– Characteristic facial
features such as narrow
bifrontal diameter, almond-
shaped palpebral fissures,
narrow nasal bridge, and
down-turned mouth
– Hypogonadism
– Developmental delay and/or
mental retardation
Prader-Willi Syndrome
Laurence-Moon-Bardet-Biedl
Syndrome
Obesity, learning disability, Rod-cone dystrophy, Polydactyly
Hypogonadism in males, Renal anomalies
Borjesson Forsmann Lehman syndrome

• X-linked recessive, PHF6 gene (Xq26)


• Mental retardation,epileptic seizure, obesity,
gynaecomastia, hypogonadism, large-fleshy
ears,prominent supraorbital ridge, “sandal-gap” on
feet.
(Baumstark et al. J Med Genet 2003;40:e50)
Cryptic terminal deletion of chromosome
9q34 (syndromic obesity)

• Mentally retarded
• Early onset weight gain
• Distinctive facial features :
– Brachycephaly, Synophrys
– Anteverted nostrils, prognatism
• Sleep disturbances
• Behavioural problems
(J Med Genet 2003:40:300-3)
INTERPRETING GROWTH INDICATORS

Notes:
1. A child in this range is very tall. Tanness is rarely a problem, unless it is so excessive that it may indicate endocrine such as a
growth-hormone-producing tumor. Refer a child in this range for assessment if you suspect an endocrine disorder (e.g. If perents
of normal height have a child who is excessively tall fot his or her age)
2. A Child whose weight-for-age falls in this range may have a growth problem, but this is better assessed from weight-
length/heoght or BMI-for Age.
3. A plotted point above 1 shows possible risk. A trent toward the 2 z-score line show definite risk
4. It is possibke for a stunded or severely stunded child to become overweight

Anda mungkin juga menyukai