Anda di halaman 1dari 23

NEAR DROWNING

Penyaji : Chrysnawati Lidia


Pembimbing : dr. Amsyar Praja, Sp.A
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

PENDAHULUAN
Tenggelam (near drowning)
merupakan kematian karena asfiksia
24 jam setelah tenggelam di air
Asfiksia mengakibatkan hipoksia
serebri dan infark miokard.
Hampir tenggelam adalah keadaan
darurat dimana korban yang telah
tenggelam dapat bertahan hidup
walaupun kemudian terdapat
komplikasi sekunder atau bahkan

Kejadian tenggelam pada anak sekitar


4,6/100.000/tahun.
Kematian terjadi 32,8/100 korban tenggelam dan 512% korban yang berhasil bertahan hidup yang
memiliki kerusakan neurologis berat yang
permanen
Terapi resusitasi di tempat kejadian sebelum
sampai di rumah sakit di lanjutkan respon cepat
dan tatalaksana agresif tim ruang gawat darurat
dan ruang intensif rumah sakit untuk mereduksi
mortalitas karena gangguan kardiorespirasi akibat
tenggelam

DEFINISI
Tenggelam merupakan kematian karena
asfiksia akibat terisinya paru oleh cairan
sehingga paru tidak bisa mengabsorbsi
oksigen. Asfiksia mengakibatkan hipoksia
serebri dan infark miokard.
Hampir tenggelam adalah keadaan darurat
dimana korban yang telah tenggelam
dapat bertahan hidup walaupun kemudian
terdapat komplikasi sekunder atau bahkan
kematian

FAKTOR RESIKO
USIA
Kelompok Umur

Lokasi

Keterangan

Infant

Bathtub

Kuurangnya pengawasan orang tua

Toddler

Kolam renang
Bathtub
Selokan

Berhubungan
dengan
longgarnya
pengawasan orang tua
Tidak takut pada air dan tidak mampu
berenang
Laki-laki>perempuan

Anak pra sekolah

Kolam renang
bathtub

Laki-laki>perempuan

Remaja

Tergantung
dengan
kedalaman air

Berhubungan dengan penggunaan obatobatan


Laki-laki>perempuan
Sering berkaitan dengan kasus kecelakaan

JENIS KELAMIN
AKSES KE AIR
FAKTOR LAIN

EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian tenggelam di Indonesia yang tepat


belum dan pasti belum ada, akan tetapi mengingat
tanah air kita terdiri dari ribuan pulau dengan
sungai-sungai yang besar, angka kejadian
tenggelam pasti besar

PATOFISIOLOGI
PERIODE PANIK DAN USAHA HEBAT
BERHENTI NAPAS 1-2 MENIT REFLEKS
MENELAN SEJUMLAH AIR
LARINGOSPASME HIPOKSIA APNEU
PENURUNAN KESADARAN RELAKSASI
LARING AIR SEMAKIN BANYAK MASUK KE
PARU
KERUSAKAN OTAK 5 MENIT
LUAS TUBUH >> DARI ORANG DEWASA
HIPOTERMIA

TENGGELAM AIR TAWAR


air akan masuk secara cepat ke dalam paru
kemudian sirkulasi hemodilusi dan
meningkatkan berat badan sekitar 16,5%.
hemolisis yang dapat mengakibatkan
hiperkalemia, hiponatremia, hemoglobinemia
dan peningkatan sirkulasi volume darah.
Walaupun volume air yang teraspirasi kecil,
akan tetapi dapat mengganggu surfaktan dan
stabilitas alveoli, merusak membran alveolar
diikuti masuknya cairan ke dalam alveoli
sehingga terjadi edema pulmonal.

TENGGELAM AIR LAUT


Peningkatan berat badan terjadi hanya sebanyak
6% dengan hemokonsentrasi dan volume
intravaskular yang berkurang, disamping tidak
terjadinya hipernatremia.
peningkatan tekanan osmotik paru sehingga
terjadi akumulasi cairan ke dalam paru.
mengganggu fungsi suraktan. Umumnya air yang
teraspirasi saat terendam sedikitnya 5 ml/kgBB,
baik did air tawar maupun air laut. Keduanya dapat
menurunkan komplians paru, meningkatkan
resistensi saluran napas dan tekana arteri
pulmonalis sehingga terjadi gangguan aliran paru.

Perfusi alveolar non ventilasi akan menyebabkan


shunt intrapulmonal lalu terjadi penuruan drastis
dari tekanan oksigen arteri
terjadi syok hipovolemik sebagai akibat sekunder
dari kerusakan endotel karena hipoksia dan
meningkatnya permeabilitas kapiler, serta
masuknya cairan ke rongga ketiga.
Metabolisme glukosa juga meningkatkan pada kasus
hampir tenggelam yaitu > 250 mg/dL, akibat
sekunder dari peningkatan katekolamin.
Hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan
neurologis dan iskemia otak

KLASIFIKASI

2,4
Berdasarkan temperatur air, klasifikasi tenggelam dibagi menjadi tiga: 2,4

1. Tenggelam di air hangat (warm water drowning), bila temperatur air 20C

2. Tenggelam di air dingin (cold water drowning), bila temperatur air 5-20C

3. Tenggelam di air sangat dingin (very cold water drowning), bila temperatur air < 500C

Berdasarkan osmolaritas air, klasifikasi tenggelam dibagi menjad dua:

1. Tenggelam di air tawar

2. Tenggelam di air laut

Kejadian tenggelam atau submersed accident dapat memberikan dua hasil:2,3

immersion syndrome, yang merupakan kematian mendadak setelah kontak


dengan air dingin,
submersed injury, yaitu dapat menyebabkan kematian 24 jam setelah
kejadian tenggelam, survival, atau pulihnya keadaan setelah kejadian tenggelam.

KEJADIAN
TENGGELAM
IMMERSION
SYNDROM

SUBMERSION
INJURY
HAMPIR
TENGGELAM

TENGGELAM
ASFIKSIA

TANPA
ASFIKSIA

ASPIRAS
I

PULIH

SEKUEL
JANGKA
PANJANG

TANPA
ASPIRAS
I
SECOND
ARY
DROWNI
NG

TANPA
SEKUEL
JANGKA
PANJANG

SELAMAT

EFEK PARU
AIR TAWAR HEMODILUSI AIR MASUK
ERITROSIT LISIS MELEPASKAN ION
KALIUM HIPERKALEMI
BEBAN AIR DI PARU CURAH JANTUNG DAN
ALIRAN BALIK BERTAMBAH EDEMA
JARINGAN
AIR LAUT DARAH KE ALVEOLUS
HIPOVOLEMI DAN HEMOKONSENTRASI
ANOKSIA DAN INSUFISIENSI JANTUNG
ASPIRASI + EDEMA PARU ARDS

EFEK KARDIOVASKULER
hipovolemi akibat peningkatan permeabilitas kapiler
yang disebabkan oleh hipoksia.
Hipovolemia selanjutnya akan mengakibatkan
hipotensi.
Keadaan hipoksia ini juga akan mempengaruhi fungsi
miokardium, sehingga dapat terjadi disritmia
ventrikel dan asistol.
Selain itu, hipoksemia juga dapat menyebabkan
kerusakan miokardium dan penurunan curah jantung.
Hipertensi pulmoner dapat terjadi akibat pelepasan
mediator inflamasi

EFEK SSP
Berkaitan dengan hipoksemia
Mencolok adalah perubahan gas
darah dan asam basa akibat
insufisiensi respirasi hipoksemia,
hiperkapnia, kombinasi asidosis
metabolik dan respiratorik
Selama tenggelam hipeventilasi
disfungsi serebri awalnya progresif
kerusakan ssp

GINJAL, HEPAR, GI TRACT


Hemolisis disfungsi renal
albuminuria, hemoglobinuria,
oligouria, anuria
Anoksia ginjal nekrosis akut
Hepar anoksia peningkatan
bilirubin, gangguan sistem koagulasi
Gi tract hipoksia perdarahan GI,
feses busuk, mukus di feses
infeksi bakteri perforasi

MANIFESTASI KLINIS
Asimptomatik
Gejala ringan
Adanya perubahan tanda vital (misalnya hipotermia, takikardia,
bradikardia)
Penampilan cemas
Takipneu, dispneu, atau hipoksia
Asidosis metabolik

Perubahan tingkat kesadaran, defisit neurologis


Gejala kardiovaskular
Apneu
Tidak ada detak jantung, takikardia, fibrilasi ventrikel, bradikardia,
Jelas mati
Normotermia dengan tidak adanya detak jantung
Apneu
Rigor mortis

PENANGANAN AWAL

Airway
Breathing
Circulation
Hindari perasat Heimlich
Transportasi rs
Observasi minimal 24 jam
Pantau saturasi oksigen >90%
Cegah hipotermia

PEMERIKSAAN LAB

Darah rutin, elektrolit, gula darah


Analisis gas darah
Fungsi hepar dan ginjal
Foto dada nilai edema paru

PROGNOSIS
Korban hampir tenggelam memiliki prognosis
yang buruk jika :1,2
Terendam di dalam air > 10 menit
Mendapat pertolongan pertama (basic life
support) > 10 menit
Suhu tubuh kurang < 330C
Nilai GCS < 5
Adanya apneu persisten
pH darah < 7,1
suhu air saat tenggelam lebih dari 10 0C

Orlowski menentukan skoring prognosis dengan


menggunakan 5 kriteria :
Umur kurang dari 3 tahun
Tenggelam > 5 menit
Tidak diresusitasi >10 menit
Adanya koma
pH arteri < 7,1

Masing-masing skor nilai 1. Bila skor 0-1 maka


kesempatan untuk sembuh sebesar 90%, sedangkan
bila skor 3 maka kesempatan untuk sembuh sebesar
5%.

PENCEGAHAN

Pengawasan ketat
Mengetahui cara CPR
Telefon dekat, nomor emergensi siap
Ajari berenang
Hindari konsumsi obat-obatan atau
alkohol

Anda mungkin juga menyukai