Anda di halaman 1dari 32

OSCE

(Objective Structured Clinical Examination)


KETERAMPILAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
DIARE PADA ANAK

KOMPETENSI :
• Kemampuan anamnesis
• Melakukan pemeriksaan fisik
• Melakukan usulan pemeriksaan penunjang
• Tatalaksana
• Menuliskan resep
• Komunikasi dan edukasi
• Perilaku profesional
Penilaian Derajat Dehidrasi
Tanpa dehidrasi D. Ringan Sedang Dehidrasi Berat
Diferensial Diagnosis Diare
Dysentery Watery Diarrhea Steatorrhoe
(diare darah + lendir)

Balantidium coli Rotavirus Giardia lamblia


Enterovirus
Salmonella Adenovirus
Shigella ETEC (Enterotoxigenic E Coli)

Entamoeba hystolytica Vibrio cholera

EIEC, EHEC

Campylobacter jejuni
-DISENTRI-
Jenis Vomit Fever Abd Pain Terapi Keterangan Lain
Balantidium Protozoa + + + Metronidazole Peternakan babi/ sapi,
coli bersilia muntah bau tinja.
Tropozoid dan kista
berbentuk bulat memiliki
makro dan mikronukleus
Salmonella Batang + + + Cloramphenicole Pemeriksaan Widal
Gram
negative
Shigella Gram + + + Cotrimoxazole – Diare > 10 x
dysentri negative – Disenteri paling berat,
dehidrasi
– Pemeriksaan feses:
leukosit dan eritrosit
meningkat

EIEC/EHEC Bacill - + + Cotrimoxazole


Gram
negative
Entamoeba Amoeba + + + Metronidazole – Diare 5x, walking
hystolytica dysentery
– Gejala ekstraintestinal :
abses hepar
– Pemeriksaan feses : Kista
bulat inti 4, Trophozoid
amuboid, kristal Charcott
Leyden
-DIARE CAIR-
Jenis Nausea Fever Abd Pain Terapi Keterangan Lain
Vomit
Virus Rotavirus + + + Suportif Diare cair, demam
Enterovirus
Adenovirus

ETEC Batang + + + Cotrimoxazole -


(Enterotox Gram
igenic negative
E.Coli)

Vibrio Gram + + + Tetrasiklin (>8 Diare cair seperti cucian


Cholera negative tahun), beras, diare masif tanpa
Cotrimoxazole tenesmus, dehidrasi
-DIARE LEMAK-
Jenis Nausea Fever Abd Pain Terapi Keterangan Lain
Vomit
Giardia Parasit + + + Metronidazole Diare cair + berlemak.
lamblia Demam
Pemeriksaan feses : kista
oval berinti 4, tropozoit
berbentuk seperti jambu
monyet/buah pir/layang-
layang
Intoleransi Laktosa (4A) Alergi Susu Sapi (4A)
Gejala : Defisiensi enzim laktase yang Hipersensitivitas terhadap protein
• BAB cair mencerna laktosa susu sapi
• Bau asam Primer (genetik) • Riwayat post minum susu sapi
• Pantat merah • Onset > 3 thn • Gejala muncul dalam 1 jam
• Ampas sedikit • Penurunan drastis enzim atau lebih setelah minum susu
• Tinja berbuih laktase sapi
• BAB nyemprot Sekunder • Gejala GIT (50-60%), kulit (50-
• Perut • Post diare (>> rotavirus) 60%), pernapasan (20-30%)
kembung, • Riwayat atopi
sering kentut
Test : Test :
• Hydrogen Breath Test • Hapusan darah : eosinofil >>
• Uji eliminasi • IgE spesifik (Uji tusuk kulit atau
IgE RAST)
• Uji eliminasi dan provokasi

Terapi : Terapi :
• Enzim laktase tablet atau oral • Menghindari segala bentuk
drop produk susu sapi
• Susu formula atau makanan • ASI
bebas laktosa • Susu formula terhidrolisis
• Susu formula soya
Rencana Terapi A/Tanpa Dehidrasi

• Cairan oralit diberikan :

• Berikan Zinc

• Lanjutkan ASI/makanan
BAWA KEMBALI BILA :
 Diare bertambah parah, anak tidak bisa minum atau menyusu, atau malas
minum, atau timbul demam, atau ada darah di dalam tinja, ATAU
 Tidak ada tanda-tanda tersebut tapi tidak ada perbaikan dalam 5 hari
Rencana Terapi B/Dehidrasi Ringan-Sedang

75 cc/kgBB diberikan selama 3 jam

• Mulai lanjutkan ASI/makanan dan Zinc


• Bila anak muntah tunggu 10 menit, lalu berikan lagi dengan lebih
lambat
Rencana Terapi C/Dehidrasi Berat

Cairan yang digunakan :


RL / Ringer Asetat atau NaCl 0,9%
Contoh Resep
Anak usia 4 tahun BB 10 kg
R/ Oralit sachet No. X
S 1 sachet/diare

R/ Zink tab 20 mg No. XIV


S 1 dd 1

R/ Paracetamol syr 120mg/5cc fl No. I


S 3 dd cth I

R/ Cotrimoxazole syr 240mg/5cc fl No. I


S 2 dd cth II
KETERAMPILAN TATALAKSANA KEJANG PADA ANAK

KOMPETENSI :
• Melakukan penilaian ABC dan pemeriksaan fisik secara cepat
• Tatalaksana kejang pada anak
• Komunikasi dan edukasi
• Perilaku professional
 Diazepam rektal:
0,5-0,75
mg/kgBB/kali

 Diazepam iv:
0,3-0,5
mg/kgBB/kali

 Kejang pada
NEONATUS 
Phenobarbital
EDUKASI
Beberapa hal yang harus dikerjakan anak kejang
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher.
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang.
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang
telah berhenti.
7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih.

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam, IDAI UKK Neurologi 2006


KETERAMPILAN TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK

KOMPETENSI :
• Melakukan penilaian ABC dan pemeriksaan fisik secara cepat
• Melakukan tatalaksana syok anafilaktik
• Komunikasi dan edukasi
• Perilaku professional
Definisi

Anafilaksis merupakan reaksi alergi sistemik dengan


onset yang cepat dan gejala yang berat

Jika reaksi ini menimbulkan syok  SYOK ANAFILAKSIS


Kriteria Diagnosis
(World Allergy Organization, 2012 )

1. Onset gejala akut (beberapa menit hingga beberapa jam)


yang melibatkan kulit, jaringan mukosa, atau keduanya
(misal: urtikaria generalisata, pruritus dengan kemerahan,
pembengkakan bibir/lidah/uvula) dan sedikitnya salah satu
dari tanda berikut ini:
a. Gangguan respirasi (misal: sesak nafas, wheezing akibat
bronkospasme, stridor, penurunan arus puncak
ekspirasi/APE, hipoksemia)
b. Penurunan tekanan darah atau gejala yang berkaitan
dengan kegagalan organ target (misal: hipotonia, kolaps
vaskular, sinkop, inkontinensia).
Kriteria Diagnosis
(World Allergy Organization, 2012 )

2. Atau, dua atau lebih tanda berikut yang muncul segera


(beberapa menit hingga beberapa jam) setelah terpapar
alergen yang mungkin (likely allergen), yaitu:
a. Keterlibatan jaringan mukosa dan kulit
b. Gangguan respirasi
c. Penurunan tekanan darah atau gejala yang berkaitan
dengan kegagalan organ target
d. Gejala gastrointestinal yang persisten (misal: nyeri kram
abdomen, muntah)
Kriteria Diagnosis
(World Allergy Organization, 2012 )

3. Atau, penurunan tekanan darah segera (beberapa menit atau


jam) setelah terpapar alergen yang telah diketahui (known
allergen), sesuai kriteria berikut:
a. Bayi dan anak
Tekanan darah sistolik rendah (menurut umur) atau terjadi
penurunan > 30% dari tekanan darah sistolik semula.
b. Dewasa
Tekanan darah sistolik <90 mmHg atau terjadi penurunan
>30% dari tekanan darah sistolik semula.
1. Have a written emergency protocol
Tatalaksana 2. Remove exposure to the trigger

3.
1. Protokol emergensi
4.
2. Hindarkan/hentikan paparan alergen
5.
3. Nilai CAB
4. Panggil bantuan
6.
5. Adrenalin 0,3-0,5 ml dari larutan
1:1000 secara intramuskular, dapat
7.
diulangi 5-10 menit
6. Posisi trendelenburg atau berbaring
dengan kedua tungkai diangkat 8.
7. Pemberian oksigen 3-5 lpm
8. Pemasangan infus 9.

9. RJP bila henti jantung


10
10. Monitor dan evaluasi
KETERAMPILAN PENGUKURAN
ANTROPOMETRI ANAK

KOMPETENSI :
• Kemampuan anamnesis
• Melakukan prosedur pemeriksaan antropometri pada anak dan
bayi yang meliputi BB, TB/PB, IMT, LLA dan LK
• Intepretasi hasil pengukuran antropometri berdasarkan kurva
pertumbuhan standart WHO/CDC
• Komunikasi dan edukasi
• Perilaku profesional

Anda mungkin juga menyukai