LIPOSARKOMA
Devi Miranda
Preseptor:
Prof.dr.Azamris,Sp.B(K)Onk
• Liposarkoma → histologi paling umum dari STS (50%
ekstremitas, 25% retroperitoneal) → neoplasma ganas yang
terdiri dari kelompok sarkoma jaringan lunak yang heterogen
dengan diferensiasi adipositik
• Sering: usia 50-70 tahun, laki-laki
Pendahuluan
• Insidensi/tahun → diperkirakan 2,5 per juta dalam populasi
Swedia dan insiden relatif antara liposarkoma dan sarkoma
lainnya mulai dari 9,8% hingga 16,0%
• Dibagi menjadi tiga subtipe dan lima jenis berdasarkan
perbedaan histologi, biologi, sitogenetik, dan analisis
molekuler dan sifat sel tumor:
• well-differentiated liposarcoma dan dedifferentiated liposarcoma,
• myxoid liposarcoma dan round cell liposarcoma,
• pleomorphic liposarcoma.
Tinjauan
Pustaka
“
Liposarkoma adalah neoplasma ganas yang terdiri
dari kelompok sarkoma jaringan lunak yang
heterogen dengan diferensiasi adipositik. Berbeda
dengan lipoma, sebagian besar liposarkoma timbul
di jaringan lunak dalam atau visera.
Biasanya berukuran besar, sekitar 50% berada di ekstremitas
bawah (paha), dan sepertiganya melibatkan abdomen, dan
sekitar 3% terjadi di kepala dan leher.
○ Laki-laki > Perempuan
○ Umur tersering 50-70 tahun.
○ Insidensi pertahunnya diperkirakan sekitar 2,5 per juta
dalam populasi Swedia dan insiden relatif antara
Epidemiologi liposarkoma dan sarkoma lainnya mulai dari 9,8% hingga
16,0%.
Pleomorphic
liposarcoma
Perbedaan klinis dan patologis keempat subtipe liposarkoma
Perbedaan histologis dari subtipe liposarkoma
Pada liposarkoma ada tiga skor
diferensiasi berdasarkan tipe
histologik, yaitu:
1. Skor 1: liposarkoma
berdiferensiasi baik
Grading 2. Skor 2: liposarkoma miksoid
3. Skor 3: liposarkoma
Sarkoma
dediferensiasi, liposarkoma sel
(FNCC) bulat, dan liposarkoma
pleomorfik.
4.
5. Semakin tinggi skor, semakin
buruk diferensiasi
liposarkoma serta semakin
agresif
Staging TNM AJCC untuk sarkoma jaringan lunak
Staging prognostik sarkoma jaringan lunak berdasarkan AJCC
Keluhan baru
timbul setelah
Benjolan berbatas ukuran sudah besar
tegas dibawah kulit
Gejala yang tidak terasa
atau terjadi tarikan
atau tekanan pada
Klinis sakit. otot atau saraf.
○ Diagnosis Banding
○ -
Pemeriksaan Laboratorium (12- APTT 28,8 detik (rujukan
11-2019) 24 detik)
Pemeriksaan PT 11,4 detik (rujukan
Hb 9,9 gr/dL 11 detik)
laboratorium INR 1,05
Ht 32%
Leukosit 9.270 mm3 TSH 0,745
Trombosit 477.000 mm3 FT4 17,9
Kesan : Anemia sedang, APTT melebihi nilai rujukan, TSH dan FT4 dalam batas normal
Kesan: Tidak
tampak kelainan
pada paru
Rontgen Thorax
CT Scan
Leher
○ Kesan:
-Massa jaringan lunak dengan komponen nekrotik di dalamnya di regio colli kanan,
setinggi vertebrae C2-T2, melibatkan carotid space kanan, posterior cervical space kanan
dan perivertebral space kanan.
-Limfadenopati multipel di regio colli bilateral
“
Diagnosis:
Pleomorphic Liposarcoma T3N1M0
Grade 3 Stage IV
○ Wide excision
Rencana ○ PRC 250 cc
Terapi
○ Quo ad vitam : Dubia ad bonam
○ Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Prognosis ○ Quo ad sanationam : Dubia ad malam
DISKUSI
○ Pasien laki-laki berusia 66 tahun masuk melalui Poli Bedah
RSUP M Djamil dengan keluhan utama benjolan pada leher
sebelah kanan sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Benjolan awalnya kecil sebesar telur puyuh, makin lama
makin membesar hingga ke belakang telinga. Benjolan
awalnya tidak terasa nyeri, saat semakin membesar,
terkadang nyeri muncul, hilang timbul. Benjolan tidak
bergerak saat pasien menelan ludah.
○ Benjolan tidak nyeri yang makin lama makin
membesar merupakan gejala klinis liposarkoma.
Benjolan tersebut juga berbatas tegas, di mana
liposarkoma biasanya bermanisfestasi sebagai lesi
yang batasnya relatif tegas. Benjolan tanpa gejala dan
keluhan apapun karena tumbuh dalam jaringan lunak
yang mudah didesak dan sering kali jauh dari organ
vital. Keluhan baru timbul setelah ukuran sudah besar
atau terjadi tarikan atau tekanan pada otot atau saraf
sehingga menyebabkan nyeri.
○ Rasa sakit juga bisa muncul akibat perdarahan atau
nekrosis dalam tumor, di mana pada CT Scan
didapatkan jaringan nekrosis di dalam massa di leher
pasien. CT Scan pada pleomorphic liposarkoma juga
dapat mencerminkan area nekrosis dan perdarahan.
○ Berdasarkan kepustakaan, liposarkoma terjadi lebih
banyak pada laki-laki dan di usia 50-70 tahun, di mana
keadaan ini sesuai dengan profil pasien.
○ Pasien telah menjalani biopsi, yang merupakan gold standar
untuk menentukan diagnosis liposarkoma, dan mendapatkan
hasil pleomorfik liposarkoma. Pleomorphic liposarcoma pada
kepala dan leher yang sangat langka. Varian liposarkoma
agresif ini menandakan prognosis yang lebih buruk
dibandingkan dengan tumor sarkoma yang lebih khas.
Thank you!
Any questions? ✋