T U G A S S TA S E H E PAT O L O G I
M A DYA H E PAT O L O G I J A N U A R I 2 0 2 0
SUPERVISOR
P R O F. D R . D R . B . S O E B A G Y O , S P. A ( K ) 1
FUNGSI LIVER
Fungsi ekskresi: Fungsi kelenjar:
• Memecah beberapa • Asam empedu yang
senyawa yang bersifat digunakan untuk
racun amino dan urea mencerna lemak
• Menghasilkan asam
amino
• Menghasilkan factor-
factor koagulasi
Fungsi metabolic Fungsi katabolisme
• metabolisme • Degradasi sel darah
karbohidrat : merah
gluconeogenesis, • Degradasi insulin
glikogenolisis, • Degradasi amino
glikogenesis menjadi urea
• Metabolisme protein 2
•
SGOT/ AST
• Enzim
golongan Transaminase berhubungan dengan kinerja organ hati
• SGOT/ AST dapat ditemukan di jantung, otot rangka, ginjal, otak dan sel darah merah
• AST pada kasus infark myocard, acute pancreatitis, penyakit ginjal akut
• AST kurang spesifik untuk indicator inflamasi liver
• AST meningkat pada nekrosis liver karena AST yang berada didalam mitokondria sel
hepatosit yang mati dilepaskan masuk dalam aliran darah
• Nilai normal:
laki-laki : 14 – 45 U/L
Perempuan : 13 – 37 U/L
3
•
SGPT/ ALT (TRANSAMINASE
ALANINA)
• ALT merupakan enzim yang dapat dijumpai serum darah dan berbagai
jaringan tubuh dan sering dihubungkan dengan kinerja hati
• ALT dan AST 5 kali lipat dari nilai batas atas merupakan pertanda serius
gejala gangguan hati
4
ALP (ALKALI PHOSPATASE)
5
ALP
•• Kondisi
yang menyebabkan ALP
1. Kelainan tulang: fraktur tulang, osteomalasia, paget disease
2. Kelainan hati: hepatitis, sirosis hati, cholestasis
3. Kelainan ginjal: gagal ginjal kronis
4. Gastrointestinal: crohn disease, ulkus pepticum, pankreatitis akut
5. Kelainan endokrin: DM, hipertiroidisme, hipotiroidisme
6
GAMMA GLUTAMIL TRANSPEPTIDASE
• Enzim ini ditemukan pada pelbagai jaringan pada permukaan sel epithelial
dan terutama di hati
• Digunakan sebagai salah satu parameter untuk mendiagnnosa penyakit
pada hati dan saluran empedu
7
KOLESTASIS
•
8
KOLESTASIS INTRAHEPATAL
9
10
ATRESIA BILLIARIS
•• Atresia
billiaris merupakan suatu keadaan obstruksi total saluran billiaris ekstrahepatik yang
diperluka suatu tindakan koreksi operasi dengan metode Kassai saat berusia 8 minggu atau
sebelumnya
• Pendekatan diagnosis dari anamnesis hingga pemeriksaan invasive
• Anamnesis:
- Warna feses dan urine
- Pelacakan etiologi:
1. riwayat kehamilan dan kelahiran: infeksi TORCH, berat badan lahirpada penderita atresia
billiaris sesuai masa kehamilan
2. Riwayat keluarga: penyakit serupa pada keluarga, ibu mengidap Hepatitis B
3. Paparan terhadap obat-obatan hepatotoksik
11
ATRESIA BILLIARIS
• Pemeriksaan fisik
- Mata: apakah ada katarak atau Chorioretinitis (infeksi TORCH)
- Kulit: Ichterus
- -jantung: bising jantung (atresia Billiaris)
- Abdomen:
Ukuran hepar lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal, permukaan tidak rata,
nodul
Lien: splenomegaly
Vena: kolateral, asites
- lain-lain: jari tabuh, foeetor hapaticum, asterikis
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13
TATA LAKSANA
Kausatif
• Dilakukan metode Kassai dengan keberhasilan
yang tinggi apabila dilakukan sebelum usia 8
minggu
Supportif
• Diberikan terapi untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangan
14
PEMANTAUAN
• Definisi: keradangan hati atau kerusakan dan nekrosis hati secara klinis
ditandai dengan peningkatan kadar Transaminase
• Berdasarkan lama saki dibagi menjadi akut dan kronis
• Penyebab: virus hepatotropic, virus non-hepatotropic, jamur, parasite,
bakteri , autoimmune, toksin obat, gangguan perfusi
16
Karakteristik Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C
17
GEJALA KLINIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
Gejala klinis:
• Fase Prodormal: flu like syndrome, anorexia, mual,
muntah, nyeri sendi
• Fase Ichterus: ichterus mulai ringan hingga gagal hati
fulminant
Pemeriksaan Fisik dapat ditemukan:
• Kepala/ leher: sclera Ichterus
• Abdomen: nyeri tekan abdomen (kuadran kanan atas
karena peregangan kapsul hepar), hepatomegaly,
splenomegaly, asites
• Extremitas: edema, kulit ichterus
18
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium:
• Fungsi Liver: SGOT, SGPT, serum Transaminase, Billirubin
total, Albumin
• Serologi virus
Pemeriksaan radiographic:
• USG
• CT- Scan
• MRI
• Percutaneus Transhepatic Cholangiography (PTC)
• Endoscopic Cholangio Pancreatography (ERCP)
19
TINDAK LANJUT
Pemantauan
Terapi: Diet dan nutrisi:
komplikasi
• Tirah baring • Diet seimbang, • tanda-tanda gagal
• Supportif sesuai jumlah kalori yang hati
dengan keluhan dibutuhkan sesuai • Cirocis hati
• Anti virus/ anti dengan berat
bakteri/ anti badan, tinggi
parasite/ anti jamur badan dan aktivitas
• Mengurangi jumlah
protein untuk
membatasi
penumpukan
produk urea di hati
• Meningkatkan
asupan karbohidrat
• Membatasi asupan
garam
• Menhindari asupan 20
SIROSIS HEPATIS
• Alkohol
• Hepatitis virus yang kronik
• Kelainan-Kelainan Genetik Yang Diturunkan/Diwariskan
• Hepatitis Autoimun
• Bayi-bayi yang dilahirkan tanpa pembuluh-pembuluh empedu (biliary atresia) dan akhirnya
menyebabkan sirosis
• Penyebab-penyebab sirosis yang lebih tidak umum termasuk reaksi-reaksi
yang tidak umum pada beberapa obat-obat dan paparan yang lama pada
racun-racun, dan juga gagal jantung kronis (cardiac cirrhosis)
TANDA DAN GEJALA