REFERAT
Ryan Arifin
Konsulen :
dr. Rista Lestari, M.Sc, Sp.A.
Janet, M.R. and Roberton, N.R.C. 2010. Textbook of Neonatology 3rd Edition. England: Churcill Livingstone, halaman 608-
622.
Landia, S. dan Retno, A.S. 2008. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI, halaman 483-490.
Tricia, LG, dkk. 2009. Neonatology. USA: Lange, halaman 416-421.
Patogenesis (1)
Inflamasi merupakan penyebab utama BPD.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
Patogenesis (3)
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
Patogenesis (4)
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter 415.
Gejala Klinis
• Gejala klinis BPD meliputi takipnea, retraksi, mengi, dan
ronki.
• Risiko terjadinya infeksi juga meningkat.
• Eksaserbasi terjadi berhubungan dengan edema paru, infeksi,
atau gagal jantung kanan.
• Bronkopulmonar displasia sering disertai dengan
bronkospasme, episode sianosis, dan hipoksemia kronik.
• Abnormalitas fungsi paru pada bayi BPD meliputi penurunan
komplians paru, ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, serta
peningkatan volume paru, tahanan saluran respirasik, dan air
trapping.
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA:
Lippincott Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
Temuan dari Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Umum paru kardiovaskuler Abdomen
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter 415.
Px Fungsi Paru (2)
• Abnormalitas uji fungsi paru menetap pada anak usia sekolah
dengan riwayat BPD.
• Abnormalitasnya mencakup penurunan kapasitas vital paru,
volume ekspirasi paksa, aliran ekspirasi paksa, dan
peningkatan volume residu.
• Uji fungsi paru membaik pada usia 7-11 tahun.
• Sekitar 50% anak-anak dengan riwayat BPD mempunyai
hiperreaktifitas bronkus meskipun tidak terdapat riwayat
mengi.
• BBLSR yang menderita BPD memilikii kelemahan motorik dan
berisiko lebih tinggi terhadap retardasi mental.
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA: Lippincott Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
BPD Tahap 2 (4-10 Hari)/Pemeriksaan
Foto Thoraks
• Ada penemuan radiografi yang
menetap dan harus diwaspadai
untuk perkembangan BPD lebih
lanjut.
• Gambaran interstitial yang halus
atau kasar yang difus
(homogenous opacity) sering
dijumpai pada tahap ini
• Sulit untuk melihat batasan
jantung. Tidak ada kecenderungan
pada satu lobus tertentu. Pada
kasus berat akan tampak
gambaran yang lebih kasar.
• Mulai terbentuk vacuole lusen
tapi belum terlalu jelas.
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA: Lippincott Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
BPD Tahap 3 (10-20 Hari)/Pemeriksaan
Foto Thoraks
• Vacuole meluas dan akan
dikenali menjadi kistik yang
berisi daerah udara.
• Dikenal dengan pola
interstisial.
Catherine, O, dkk.. Bronchopulmonary Dysplasia : Value of CT in Identifying pulmonary squelae. 2004. Diunduh dari: http://
www.ajronline.org/content/163/1/169.full.pdf+html?sid=6d7a30c5-36f9-4148 b79a-2644a62af844 . Diakses pada tanggal 24 April
2016.
Diagnosis Banding
Pembeda
Nama Retikulogranula Air
Infiltrat Lusen Kistik Hiperinflasi
r Bronchogram
Bronkopulmonar +/- (stage 1) + (stage 1-2) - + (vakuol + (tahap 3) + (tahap 4)
Displasia (BPD) lusen
tahap 2)
Emfisema Paru - + - + (lebih - +
Interstisial (PIE) jelas)
Aspirasi - - + - - -
mekonium (kasar)
Aspirasi - - + - - -
pneumoni (opak)
(RDS) + - - - - -
Prinsip Tatalaksana BPD
• Menurunkan keluhan respirasi
• Memperbaiki fungsi respirasi
• Meminimalkan jejas paru dan inflamasi
• Memberi oksigenasi adekuat
• Memfasilitasi perkembangan paru
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
• Studi yang dilakukan oleh Cole pada tahun 2010 menyatakan
bahwa pemberian inhalasi beklometason tidak mencegah
terjadinya BPD, tetapi berhubungan dengan penurunan
penggunaan kortikosteroid sistemik dan ventilator.
• Deksametason diberikan dengan dosis awal 0,2-0,5 mg/kgBB
po/iv dan dilanjutkan dengan dosis rumatan 0,1 mg/KgBB/
po/iv selama 6-8 jam.
• Nutrisi
• Inositol
• Asam lemak
• Karnitin
• Sistein
• Vitamin A,C,E
• Protein,lemak,karbohidrat,vitamin, dan mineral dalam 24-
48 jam setelah lahir
• ASI
Masalah Kesehatan BPD setelah
keluar RS / Komplikasi
Prognosis
• Sebagian bayi dapat berthan hidup, tetapi terdapat
peningkatan resiko infeksi, hiperreaktifitas saluran respiratorik,
disfungsi jantung, dan kelainan neurologis.
• 24% dari bayi dgn BPD akan mempunyai keluhan respiratorik
hingga dewasa,
• 50% kembali masuk rumah sakit pd usia 12-24 bulan pertama
setelah lahir.
• 50% mempunyai riwayat menghi atau asma pada masa anak-
anak.
• 20% mengancam jiwa
• 3% kematian mendadak
DAFTAR PUSTAKA
• Janet, M.R. and Roberton, N.R.C. 2010. Textbook of Neonatology 3rd Edition. England: Churcill Livingstone,
halaman 608-622.
• Landia, S. dan Retno, A.S. 2008. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI, halaman 483-490.
• Tricia, LG, dkk. 2009. Neonatology. USA: Lange, halaman 416-421.
• Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter 415.
• Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA: Lippincott Williams.
• Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
• Prabhakar Rajiah. Imaging in Bronchopulmonary Dysplasia. 2011. Diunduh dari: http
://emedicine.medscape.com/article/406564-overview. Diakses pada tanggal 24 April 2016.
• Learning Radiology.com. Bronchopulmonary Dysplasia (BPD). Diunduh dari:
http://www.learningradiology.com/archives2007/COW%20284-BPD/bpdcorrect.html . Diakses pada tanggal
24 April 2016.
• Aukland, Stein Magnus, dkk. High-Resolution CT of the Chest in Children and Young Adults Who Were Born
Prematurely: Findings in a Population-Based Study. 1999. Diunduh dari:
http://www.ajronline.org/content/187/4/1012.figures-only. Diakses pada tanggal 24 April 2016.
• Catherine, O, dkk.. Bronchopulmonary Dysplasia : Value of CT in Identifying pulmonary squelae. 2004.
Diunduh dari:
http://www.ajronline.org/content/163/1/169.full.pdf+html?sid=6d7a30c5-36f9-4148-b79a-2644a62af844 .
Diakses pada tanggal 24 April 2016.
• Kirks, Donald R. and Laurin, Sven. Respiratory Radiology. 2011. Diunduh dari:
http://www.medcyclopaedia.com/library/radiology/chapter15/15_3.aspx . Diakses pada tanggal 24 April
2016.
• Wood, Beverly P. Imaging in Pulmonary Emphisema Interstisial. 2011. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/412482-overview . Diakses pada tanggal 24 April 2016.
TERIMA KASIH
Patogenesis (5)
• Dari hasil autopsi ditemukan abnormalitas
perkembangan dan morfologi paru pada bayi yang
menderita BPD, dengan penurunan pembentukan
alveoli dan septum.
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter 415.
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA: Lippincott
Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
CT SCAN
Aukland, Stein Magnus, dkk. High-Resolution CT of the Chest in Children and Young Adults Who Were Born Prematurely: Findings in a
Population-Based Study. 1999. Diunduh dari: http://www.ajronline.org/content/187/4/1012.figures-only. Diakses pada tanggal 24 April 2016.