Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI KASUS

KISTA OVARIUM DEXTRA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mengikuti


Kepaniteraan Klinik Bagian Radiologi di RSUD Tidar Magelang

Diajukan Kepada :
dr. H. Handri Andika, Sp.Rad

Disusun Oleh :
Retno Wulandari (20110310086)

SMF BAGIAN ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SW
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Alamat : Beran 03/07, Girirejo, Tegalrejo, Magelang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk : 5 November 2015

KASUS
Pasien datang ke IGD RSUD Tidar Magelang dengan keluhan nyeri perut terutama pada
bagian kanan bawah sejak ±1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengeluhkan nyeri
perut kambuh-kambuhan disertai mual (+), muntah (+), BAB sempat cair (+). Keluhan nyeri
BAK disangkal, nyeri BAB disangkal. Riwayat minum alkohol dan konsumsi obat-obatan
terlarang disangkal.

ANAMNESIS

a) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah sejak ±1 bulan sebelum masuk
rumah sakit.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut terutama pada bagian kanan bawah sejak ±1 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Pasien mengeluhkan nyeri perut kambuh-kambuhan disertai mual (+),
muntah (+), BAB sempat cair (+). Keluhan nyeri BAK disangkal, nyeri BAB
disangkal. Riwayat minum alkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang disangkal.

c) ANAMNESIS

d) Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat gastritis : disangkal
Riwayat alergi dingin : disangkal
Riwayat alergi debu : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Lain-lain : keluhan serupa (+) kambuh-kambuhan.
e) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat asma :disangkal
Riwayat jantung :disangkal
Lain-lain :disangkal

f) Riwayat Personal Sosial


Perokok aktif (+)

1. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sedang
Vital Sign : N: 100x/mnt , TD: 150/90 , Rr: 28x/mnt , S: 38˚C
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : JVP tidak meningkat, kelenjar tiroid tidak membesar, lnn ttb
Dada : dbn
Paru : SDV +/+, rh -/-, wh -/-
Jantung : S1>S2, regular,BJT (-)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan (+)
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
Pinggang : NKV (-)
Alat kelamin :-
Rectal toucher : -
Ekstremitas : Akral hangat (+/+/+/+), edema (-)

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Laboratorium Darah
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.0 g/dL 11.5 – 16.5
JUMLAH SEL DARAH . . .
Leukosit 15.4 103/uL 4.00 – 11.00
Eritrosit 4.9 106/uL 3.80 – 5.80
Hematokrit 37.2 % 37.0 – 47.0
Angka Trombosit 340 103/uL 150 – 450
CALCULATED . . .
MCV 96.7 fL 76.0 – 96.0
MCH 30.1 pg 27.5 – 32.0
MCHC 31.2 g/dL 30.0 – 35.0
SERO IMUNOLOGI
HBsAg Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 126 mg/dl 70-140
FUNGSI GINJAL
Ureum 48.0 mg/dl 16.6-48.5
Creatinin 1.01 mg/dl 0.51-0.95
FUNGSI HATI
SGOT 28.0 U/L < 32
SGPT 29.0 U/L < 33
COAGULASI
Masa Pembekuan/ CT 5’30” Menit 1 – 10
Masa Perdarahan/ BT 2’10” Menit 2-7
ELEKTROLIT
Natrium 147 mEq/L 136 – 146
Kalium 4.80 mEq/L 3.50 – 5.10
Klorida 111 mEq/L 98.0 – 106.0
TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Ovarium

Ovarium adalah sepasang organ berbentuk buah kenari yang mempunyai


panjang sekitar 1,5 inchi atau 4 cm, lebar 1,5cm, dan tebal 1 cm, terletak di kiri dan di
kanan, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium melekat pada lapisan
belakang ligamentum latum dengan mesovarium. Selain mesovarium, ovarium juga
mempunyai dua perlekatan lain, ligamentum infundibulopelvikum (ligamentum
suspensorium ovarii), yang merupakan tempat melintasnya pembuluh darah,
pembuluh limfe, dan persarafan ovarium dari dinding pelvis, dan ligamentum ovarii,
yang menghubungkan ovarium dan uterus. Ovarium menerima aliran darah dari arteri
ovarii yang merupakan percabangan dari aorta. Pada aliran darah balik, vena ovarii
kanan menuju ke vena cava inferior, sedangkan vena ovarii kiri menuju ke vena renal.
Pembuluh limfe ovarium melewati aortic nodes di level yang sama dengan pembuluh
ginjal, mengikuti peraturan umum bahwa aliran pembuluh limfe suatu organ sama
seperti aliran pembuluh vena organ tersebut. Untuk persarafan, ovarium menerima
persarafan dari aortic plexus

Ligamen Ovarium terdiri dari:

1. Lig. Ovarii Propium : ligamentum yang membentang dari extremitas uterina


menuju ke corpus uteri disebelah dorsocaudal tempat masuknya tuba uterina
ke uterus.
2. Lig. Suspensorium Ovarii : ligamentum yang membentang dari extremitas
tubaria kearah cranial dan menghilang pada lapisan yang menutupi Musculus
Psoas Major
3. Lig. Mesovarium adalah ligamentum yg merupakan duplikat dari lapisan
mesenterica yang melebar ke arah dorsal

Vaskularisasi dan Inervasi Ovarium:

Ovarium mendapatkan vaskularisasi dari a. ovarica dan v. ovarica. Dimana v. ovarica


dextra akan bermuara ke VCI. Sedangkan v. ovarica sinistra akan bermuara ke v.
renalis sinistra lalu akan bermuara ke VCI. Ovarium dipersarafi oleh plexus
hypogastricus.

B. Fisiologi Ovarium

Ovarium adalah sepasang organ berbentuk kelenjer dan tempat menghasilkan


ovum. Kelenjer itu berbentuk biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di
bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri.
Ovarium terdiri atas korteks di sebelah luar dan diliputi oleh epitelium germinativum
yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel primordiial dan
medula sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh darah,
serabut sara dan sedikit otot polos.
Fungsi Ovarium adalah:

a. Memproduksi ovum.
Hormon gonodotrofik dari kelenjar hipofisis bagian anterior mengendalikan (melalui
aliran darah) produksi hormon ovarium. Hormon perangsang folikel (FSH) penting
untuk awal pertumbuhan folikel de graaf, hipofisis mengendalikan pertumbuhan ini
melalui Lutenizing Hormon (LH) dan sekresi luteotrofin dari korpus lutenum.
b. Memproduksi hormon estrogen
Hormon estrogen dikeluarkan oleh ovarium dari mulai anak-anak sampai sesudah
menopause (hormon folikuler) karena terus dihasilkan oleh sejumlah besar folikel
ovarium dan seperti hormon beredar dalam aliran darah. Estrogen penting untuk
pengembangan organ kelamin wanita dan menyebabkan perubahan anak gadis pada
masa pubertas dan penting untuk tetap adanya sifat fisik dan mental yang menandakan
wanita normal.
c. Memproduksi hormon progesterone
Hormon progesteron disekresi oleh luteum dan melanjutkan pekerjaan yang dimulai
oleh estrogen terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium menjadi tebal,
lembut dan siap untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi.

C. Pengertian
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh
dimana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau
permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista
merupakan tumor yang umumnya terdapat hanya pada suatu ovarium. Tumor
ovarium neoplastik jinak dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Kistoma ovari simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus. Biasanya bertangkai,
seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di
dalam kista jernih, keru dan berwarna kuning.
b. Kistadenoma ovari musinesum
Asal tumor belum diketahui secara pasti. Menurut Meyer, ia mungkin
berasal dari suatu teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen
mengalahkan elemen-elemen lain.
c. Kista endometroid
Kista ini biasanya inulateral dengan permukaan yang licin; pada dinding
terdalam terdapat suatu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan endomentrium.

D. Etiologi
Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor
ovarium antara lain :
- Wanita yang menderita kanker payudara
- Riwayat kanker kolon
- Diet tinggi lemak
- Merokok
- Minum alkohol

E. Jenis-jenis Kista Ovarium


a. Kista fungsional
Kista yang terbetuk dan jaringan yang berubah pada saat fungsi normal
haid. Kista normal ini akan menajadi menghilang dengan sendirinya dalam kurun
2-3 siklus haid.
b. Kista korpus leteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain
dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormone
ekstrogen dan progesterone dalan jumlah besar sebagai persiapan untuk
pembuahan
c. Neoplasma ovarium
Sebanyak 40 persen kista dan tumor ovarium jinak adalah kistadenoma dan
kistadenoma serosa. Keduanya berasal dari eptilium coelemik multipotensial.
Epithelium ini membentuk duktus dan dapat menyerupai epithelium tuba, uterus
atau serviks.

F. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm
dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara
gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-
kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh
gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk
karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang
berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan
choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,
HCG menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi
infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)
atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi
ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat
tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta
dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua
jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari
epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista
jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan
mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk
jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari
germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen
dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.15
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada
sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel
kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.
G. Manifestasi klinik
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri
yang tidak berbahaya. Tetapi adapun kista yang berkembang menjadi besar dan
menimbulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak biasa dilihat dari gejala-gejala
saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang
panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan
ditubuh anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut yang
muncul bila anda mempunyai kista ovarium:
 Perut terasa penuh, berat, kembung
 Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
 Haid tak teratur
 Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar kepanggul bawah
dan paha.
 Nyeri senggama
 Mual, ingin muntah, atau pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil.
Gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera :
 Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
 Nyeri bersamaan dan demam
 Rasa ingin muntah

H. Klasifikasi Kista Ovarium


Pembagian kista ovarium berdasarkan non neoplastik dan neoplastik yaitu:
1. Non Neoplastik
a) Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh
terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh
di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan
membesar menjadi kista. Biasanya dapat di dapati beberapa kista dengan diameter
kista 1-1,5 cm. Kista yang berdiri sendiri sebesar jeruk nipis. Cairan di dalam kista
jernih dan mengandung estrogen, oleh sebab itu jenis kista ini sering mengganggu
siklus menstruasi. Kista folikel ini lambat laun mengacil dan menghilang spontan.
b) Kista korpus luteum
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus
albikans, kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri (korpus luteum
persisten ), perdarahan yang sering terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista,
berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua. Frekuensi kista luteum
lebih jarang dari pada kista folikel, dan yang pertama bisa lebih besar dari yang
kedua.
c) Kista teka lutein
Biasanya terjadi pada mola hidrosa , koriokarsinoma, dan kadang – kadang tanpa
adanya kelainan tertentu, ovarium dapat membesar menjadi kistik. Kista biasanya
bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat
luteinisasi sel-sel teka. Sel-sel granulosa dapat pula menunjukkan luteinisasi, akan
tetapi sering kali sel-sel menghilang karena atresia. Tumbuhnya kista ini adalah
pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan, dan dengan hilang nya mola
atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan.
d) Kista inklusi germinal
Biasanya terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium, besarnya jarang melebihi diameter 1 cm.
Kista ini biasanya kebetulan di temukan pada pemeriksaan histologi ovarium yang
diangkat sewaktu operasi.
e) Kista endometrium
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium.
f) Kista stein-levental
Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik, permukaan licin, kapsul
ovarium menebal dan tampak tunika yang tebal dan fibrotik pada pemeriksaan
mikroskopis.

2. Neoplastik
a) Kistoma ovarii simpleks
Kista ini memiliki permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral,
dan dapat menjadi besar, dinding kista tipis dan cairan dalam kista jernih, terus
berwarna kuning.
b) Kistadenoma ovarii musinosum
Kemungkinan berasal dari suatu teratoma dimana di dalam pertumbuhannya satu
elemen mengalahkan elemen lain. Tumor ini mempunyai bentuk bulat, ovoid tidak
teratur, dengan permukaaan rata berwarna putih kebiru-biruan.
c) Kistadenoma ovarii serosum
Berasal dari epitel permukaan ovarium, dinding luarnya dapat menyerupai kista
musinosum. Dinding dalam kista sangat licin, sehingga pada kista yang kecil sukar
dibedakan dengan kista folikel biasa
d) Kista endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat
satu lapisan sel yang menyerupai lapisan epitel endometrium.
e) Kista dermoid
Suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur ektodermal dengan diferensiasi
sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi, dan produk glandula sebacea berwarna
putih kekuningan menyerupai lemak.

I. Penegakan Diagnosis
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan
atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan
jenis tumor tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri,
terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut
bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya
kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat
dan disertai pemeriksaan tambahan.
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa
menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang
sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau
ascites, akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini
biasanya dapat diatasi.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium,
maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor
nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-
gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat
peradangan tidak dapat digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik
umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya
menghilang sendiri.
J. Pemeriksaan Penunjang dan Pemeriksaan Radiologi

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis


adalah :
 Ultrasonografi
USG merupakan cara pemeriksan non invasive yang relative murah.
Pemakaian USG dapat membedakan tumor kistik dengan tumor padat.
Pada tumor dengan bagian-bagian padat (ekogenik) persentase keganasan
makin meningkat. Sebaliknya, pada tumor kistik tanpa ekointernal
(anekogenik) kemunginan keganasan menurun. Pemakaian USG Doppler
dapat membedakan tumor ovarium jinak dengan tumor ovarium ganas.
Modalitas ini didasarkan pada geombang suara Doppler (RI,PI, dan
Velocity) dari pembuluh-pembuluh darah tumor yang menunjukkan
peningkatn arus darah diastolic dan perbedaan kecepatan arus darah
sistolik dan diastolic.
Dengan pemeriksaan ini dapat juga ditentukan letak dan batas tumor,
apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah
tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam
rongga perut yang bebas dan yang tidak.
 CT Scan
Pemakaian CT Scan untuk diagnosis tumor ovarium juga sangat
bermanfaat. Dengan CT Scan dapat diketahui ukuran tumor primer, adanya
metastasis ke hepar dan kelenjar getah bening, ascites, dan penyebaran ke
dinding perut. Namun Ct Scan kurang diminati karena risiko radiasi besar,
risiko reaksi alergi terhadap kontras, kurang tegas dalam membedakan
tumor kistik dengan tumor padat, biaya mahal.
 Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.
Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi
dalam tumor.
 Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan
bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan cavum peritonei dengan isi
kista bila dinding kista tertusuk
 Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor
berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor
itu.
 Pemeriksaan Tumor Marker CA 125
CA 125 adalah antigen yang dihasilkan oleh epitel coelom (sel mesotelial
pleura, pericardium dan peritoneum) dan epitel saluran muller (tuba,
endometrium, dan endoserviks). Permukaan epitel ovarium dewasa tidak
menghasilkan CA 125, kecuali kista inklusi, permukaan epitel ovarium
yang mengalami metaplasia dan yang mengalami pertumbuhan kapiler.
Kadar normal paling tinggi yang disepakati untuk CA 125 adalah 35 U/ml.
Pemeriksaan kadar CA 125 ini mempunyai spesifisitas dan positive
predictive value yang rendah. Hal ini karena pada kanker lain seperti
kanker pancreas, kanker mammae, kanker kandung kemih, kanker liver,
dan kanker paru, kadar CA 125 juga meningkat. Di samping itu pada
keadaan bukan kanker seperti mioma uteri, endometriosis dan kista jinak
ovarium, abses tuboovarian, sindroma hiperstimulkasi ovarium, kehamilan
ektopik, kehamilan, dan menstruasi, kadar CA 125 juga meningkat.

K. Penanganan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan
tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak
memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi
5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau
kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara
spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu
selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam
pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan
untuk pengobatan operatif.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas
ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium
yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi
perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan
pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi
yang lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan
tetapi pada wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan
tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk
mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

Anda mungkin juga menyukai