20110310086
IDENTITAS PASIEN
•Nama Ibu : Ny. S H
•Nama : An. S K •Umur : 31 tahun
•Tanggal lahir : 26 Oktober 2010 •Pekerjaan : IRT
•Usia : 6 tahun •Agama: Islam
•Jenis kelamin : Perempuan •Pendidikan terakhir : SMA
•Suami : Tn. N
•Alamat: Dukuh Wetan, Salaman, Magelang
•Umur : 34 tahun
•Masuk RS : 13 Oktober 2016
•Pekerjaan : Sopir BUS antar Provinsi
•Agama: Islam
•Pendidikan terakhir : SMA
KELUHAN UTAMA
(Alloanamnesis dengan ibu pasien tangga 14 Oktober 2016 pukul 09.00 WIB)
Kesimpulan : tidak terdapat riwayat penyakit keluarga pasien yang berhubungan dengan
kondisi pasien saat ini.
SILSILAH
RIWAYAT KEHAMILAN
Ibu usia 27 tahun, G1P1A0. Saat mengandung pasien, merupakan kehamilan yang
diharapkan. Ibu pasien kontrol rutin di bidan setiap satu bulan sekali. Keluhan yang
dirasakan ibu pasien selama hamil adalah mual muntah pada bulan pertama
kehamilan dan rasa pusing yang dirasakan sampai usia 4 bulan kehamilan. Ibu
pasien mengaku selama hamil menjadi sulit makan dan lebih sering mengemil
dibanding makan nasi biasa. Tetapi dalam satu hari minimal ibu pasien makan
sebanyak 2 kali yaitu makan siang dan makan malam. Lauk yangd imakan juga
bervariasi tetapi lebih sering telur dan ikan serta sayur-sayuran. Kenaikan berat
badan selama hamil 8 kg (sebelum hamil 43 kg, menjelang persalinan 51 kg).
RIWAYAT PERSALINAN
Bayi lahir tanggal 26 Oktober 2016 pada usia kehamilan 40 minggu. Persalinan
spontan ditolong oleh bidan di Salaman. BBL 3000 gram, PB: 47 cm. Ibu lupa ukuran
lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan atas pasien. Bayi gerak aktif (+)
dan menangis (+), biru (-), ikterik (-). Air ketuban jernih. IMD (-). Diberikan injeksi Vit
K dan tetes mata gentamisin oleh bidan.
RIWAYAT PASCA PERSALINAN
Ibu dan bayi selamat. BAB/BAK bayi < 24 jam setelah lahir. Bayi gerak aktif (+), menangis
(+), tampak kemerahan, sianosis (-), demam (-), kelainan lain(-). ASI ibu (+) sejak bayi usia 0
hari
Pada aspek personal sosial, pasien sudah dapat makan sendiri dan sudah berani untuk tidur
dikasur sendiri walaupun masih dalam satu kamar denga kedua orang tua serta adiknya.
Pada aspek adaptif dan motorik halus, pasien dapat menggambar dan sudah mulai dapat
membaca serta menulis huruf.
Pada aspek bahasa, pasien sudah dapat berbicara dengan jelas dan dimengerti oleh orang
rumah.
Pada aspek motorik kasar, saat ini pasien dapat berlari dan sudah dapat menjaga
keseimbangannya.
Riwayat pertumbuhan pasien baik, riwayat perkembangan pasien baik sesuai usia.
RIWAYAT IMUNISASI
Saat lahir : HbO
1 bulan : BCG, Polio 1
2 bulan : DPT, Hb1, Polio 2
3 bulan : DPT, Hb2, Polio 3
4 bulan : DPT, HB3, Polio 4
9 bulan : Campak
Ekonomi
Ibu tidak bekerja dan ayah bekerja sebagai sopir BUS, penghasilan ayah sendiri sekitar Rp.
2.500.000 yang digunakan untuk menghidupi istri, kedua anaknya serta 2 orang adik istrinya,
dan ibu istrinya.
RIWAYAT LINGKUNGAN
Keluarga menempati rumah peninggalan orangtua ibu pasien, dengan ukuran 8x10 meter
dengan berisi 3 buah kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 garasi, 1
dapur, dan 1 buah kamar mandi. Ventilasi dari tiap kamar cukup karena ada2 buah jendela
dari masing-masing kamar. Kamar mandi sendiri menggunakan kloset jongkok dan air yang
digunakan berasal dari air pompa. Di samping rumah terdapat kolam ikan yang berair keruh
kecoklatan berukuran 2x2 meter. Kebersihan dalam rumah sendiri cukup baik, tetapi untuk
dapur, kamar mandi dan garasi terlihat berantakan dan tidak bersih. Rumah pasien berada di
daerah dekat persawahan, sehingga jarak antar rumah cukup jauh.
BMI : 13,4
Anogenital
Anus : tidak dapat dilakukan karena pasien menolak.
Genital : tidak dapat dilakukan karena pasien menolak.
Kesimpulan : tidak dapat dinilai.
Ekstremitas
Akral hangat, perfusi jaringan baik, tidak ada sianosis ataupun ptekie
Superior Inferior
Kesimpulan : pemeriksaan fisik terdapat kelainan di bagian mata, lidah, gigi, dan tonsil.
Kesimpulan :
pasien anemia, hematokrit yang rendah,
dan hasil pemeriksaan Tubex yang positif
8.
DIAGNOSIS BANDING
Demam Tifoid
Demam Dengue
Adenotonsilitis
Pneumonia
TB Paru
DIAGNOSIS KERJA
Demam Tifoid
Pneumonia
PLANNING
Medikamentosa
Non Medikamentosa
Infus KAEN 3B 20 tpm makro
Cek darah rutin, Tubex, Tes Mantoux,
Inj. Ceftriaxone 3x500 mg
Rontgen Thorax.
Paracetamol syr 4x 2cth
Diet Makanan lunak rendah serat
Codein syr 4x2cth
Minum obat teratur
Kontrol post opname
PLANNING
Monitoring
Edukasi
Pemantauan keadaan umum Sanitasi dan kebersihan lingkungan
Pemantauan Tanda-tanda vital Pengelolaan bahan makanan dan minuman
yang higienis dan matang
Pemantauan nutrisi dan cairan
Menjaga pola makan dan sumber makanan si
anak
Segera ke tenaga kesehatan jika keluhan
anak muncul lagi
FOLLOW UP
DEMAM TIFOID
DEFINISI :
Penyakit sistemik akut yang ditandai demam akut akibat infeksi Salmonella sp.
ETIOLOGI:
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menular pada kondisi
dengan sanitasi buruk dan padat penduduk.
1. Via makanan
2. Via tangan – mulut
3. Via transmisi oral (air)
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RESIKO
Anak-anak merupakan faktor resiko terbesar
Bekerja atau berkunjung ke daerah endemik
Kontak dengan orang yang terinfeksi tifoid
Imunitas yang lemas seperti pada orang denga HIV/AIDS
Meminum air yang terkontaminasi S typhi
PATOFISIOLOGI
PRESENTASI KLINIS
Masa inkubasi dari demam tifoid adalah 7-14 hari (dengan rentang 3-60 hari)
Jika tidak dilakukan pengobatan maka gejala akan berkembang selama 4 minggu,
dengan gejala baru yang muncul setiap minggu
GEJALA DAN TANDA
Demam > 7 hari
Terlihat sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
Nyeri perut
Kembung
Mual
Muntah
Diare
Konstipasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BIAKAN DARAH
5-10 ml darah di inokulasikan dengan 50-100 ml kaldu empedu.
Jika volume darah 10-30 ml maka akan menigkatkan sensitifitas
Tingkat keberhasilan biakan:
Minggu ke 1 : 90%
Minggu ke 2 : 75%
Minggu ke 3 : 60%
Minggu ke 4 : 25%
Proses
infeksi relaps
relaps karier
KOMPLIKASI
Intestinal bleeding
Terlepasnya darah dari pembuluh darah
intestinal oleh karena erosi pembuluh darah
yang hiperplastik dan kelenjar peyer yang
nekrose, perdarahan ke dalam traktus
intestinalis, berupa darah segar/melena
Biasanya muncul pada minggu ke 2-3
Dapat perdarahan ringan maupun berat
Biasanya ditandai dengan suhu yang turun
mendadak, nadi meningkat, rebound tenderness,
berkeringat dan adanya feses dengan darah
segar atau berwarna gelap
Biasa terjadi di bagian descenden dan juga ileum
Adanya free air di foto abdomen
Lekositosis
PATOGENESIS
Setelah bakteriema kedua, kuman jaringan tubuh kandung empedu usus,
kelenjar peyer reaksi peradangan akut terhadap jaringan limfoid infiltrasi
sel mononuclear nekrosis immunitas local reaksi antigen antibody local
ulcerasi nekrosis erosi pembuluh darah lesi perdarahan massif
VAKSIN
PENCEGAHAN
Wash your hands.