Anda di halaman 1dari 49

INFEKSI SALURAN KEMIH

PADA ANAK

Oleh
DR. dr. Omega Mellyana, SpA(K)

Divisi Nefrologi Bagian IKA FK Undip/RSDK


Kuliah Pengayaan Dasar
Februari 2020
DEFINISI DAN TERMINOLOGI
• Bertumbuh dan berkembangbiaknya
ISK kuman atau mikroba dalam saluran
kemih dalam jumlah bermakna
• Terdapatnya bakteri dalam saluran
kemih tanpa menimbulkan
Bakteriuria • Terdapatnya bakteri dalam urin
manifestasi klinis
• Umumnya ditemukan saat
melakukan biakan urin ketika check-
up rutin pada anak sehat atau tanpa
gejala klinis
Bakteriuria
asimtomatik

Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


DEFINISI DAN TERMINOLOGI
• Infeksi pada saluran kemih yang normal tanpa
ISK simpleks kelainan struktural maupun fungsional saluran
kemih yg menyebabkan stasis urin

• ISK disertai kelainan anatomi atau fungsional


ISK kompleks saluran kemih yang menyebabkan stasis atau
refluks urin

• Bakteriuria yang timbul kembali setelah


ISK kambuh pengobatan dengan jenis kuman yang sama
( Relaps) • dengan kuman
Bakteriuria saat
yang biakan
timbul urin selesai
setelah pertama
kalinya
pengobatan dengan jenis kuman yang
berbeda dari kuman saat biakan pertama
Reinfkesi

( Reccurent)
Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011
DEFINISI DAN TERMINOLOGI

• Infeksi yang terbatas pada invasi kandung


Sistitis akut kemih

Pielonefritis • Infeksi yang menyebabkan invasi bakteri ke


akut parenkim ginjal

• Istilah untuk kepentingan histopatologik


• Kelainan ginjal dg ditemukannya proses
Pielonefritis peradangan kronis pada interstitium ginjal
kronik dan secara radiologik ditemukan gambaran
parut ginjal yang khas pada kalises yg
tumpul. Dikenal dg istilah nefropati refluks.
KLASIFIKASI ISK

• asimtomatik
Gejala
• simtomatik

ISK Lokasi
infeksi
• ISK atas
• ISK bawah

Kelainan • ISK simpleks


saluran
kemih • ISK kompleks
KLASIFIKASI ISK

• Sakit berat
ISK
Atipikal • Diuresis sedikit
• Massa abdomen/kandung kemih
• Peningkatan kreatinin darah
• Septikemia
• Tidak memberikan respon thd AB dlm
NICE,20 48 jam
07 • Etiologi: Non E Coli

• ISK Berulang:
• 2x/> episode PNA/ISK atas
ISK • 1x episode PNA/ISK atas disertai
Berulang
NICE satu/lebih episode sistitis/ISK
bawah
• 3x episode sistitis /ISK bawah

NICE: National Institute for Health and Clinical Excellence


Gejala MANIFESTASI KLINIS
Neonatus Bayi dan Pra
Anak Sekolah
sekolah

• apatis • Diare • Muntah


• Ikterik • Gagal tumbuh • Demam
• Sepsis • Muntah • Nyeri perut
• Gagal tumbuh • Kolik • Inkontinensia urin
• Muntah • Demam • Disuria
• Diare • Nyeri perut • Urgensi
• anoreksia • Inkontinensia urin • Frekuensi
• Demam • Disuria • Polakisuria
• Oliguri • Urgensi
• Iritabel
• Distensi abdomen

• Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


• Chang SL, Shortliffe LD. Pediatric Urinary Tract Infectionns. Pediatr Cli N Am 2006 :379-
400
Lokasi
MANIFESTASI KLINIS infeksi

ISK Bawah ISK Atas/Pielonefritis


• Disuria
• Polakisuria • Demam tinggi
• Nyeri punggung
• Urgensi/Kencing
mengedan
Kelainan
Saluran MANIFESTASI KLINIS
Kemih

Kelainan
saluran kemih Spina bifida RVU

• RVU
• BSK
• Obstruksi
• Anomali
saluran kemih
• Buli-buli
neurogenik
• Benda asaing

• Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


• Chang SL, Shortliffe LD. Pediatric Urinary Tract Infectionns. Pediatr Cli N Am 2006 :379-
400
DIAGNOSIS

TERSANGKA ISK ( PRESUMED UTI )


• Diagnosis ketika hasil kultur urin belum ada
• Apabila didapatkan klinis ISK dengan kelainan
laboratorium ( hasil positif pada urinalisis )
• Hasil positif urinalisis :
• Nitrit positif
• Lekosit esterase positif
• Lekosituria

Evidence-based Care Guideline for chilren 12 years of age or less with first
urinary tract infection. Cincinnati Children’s Hospital Medical Center
DIAGNOSIS

ISK ( DEFINITE UTI )


• Diagnosis ketika hasil kultur urin positif pada anak
dengan manifestasi klinis ISK
• Bila didapatkan organisme patogen tunggal dari sampel
urin baik aspirasi suprapubik, kateter, atau urin pancar
tengah.

Evidence-based Care Guideline for chilren 12 years of age or less with first
urinary tract infection. Cincinnati Children’s Hospital Medical Center
URINALISIS
• Meliputi : lekosituria, nitrit, leukosit esterase, protein dan
darah
• Lekosituria : petunjuk kemungkinan bakteriuria, tdk
dipakai sbg patokan ada tidaknya ISK
• Nitrit : hasil perubahan nitrat oleh bakteri  hasil positif :
terdapat bakteri dalam urin
• Leukosit esterase : enzim dalam lekosit netrofil 
menggambarkan banyaknya lekosit dlm urin
• Hematuri dapat menyertai ISK, tetapi bukan indikator
diagnostik
• Protein dan darah : sensitivitas dan spesifisitas rendah
dalam diagnosis ISK

Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


BIAKAN URIN
Pengambilan Spesimen Urin

Aspirasi
supra pubik
• Baku emas
Kateter Urin pengambilan urin
• Metode yg • Cara terbaik
terpercaya terutama menghindari
pd anak perempuan kontaminasi
• Traumatis
Midstream
• non invasif yg
bernilai tinggi
• Bebas kontaminasi
uretra
INTERPRETASI BIAKAN URIN
• Bergantung pd teknik pengambilan, waktu, dan keadaan
klinik
• Dibiakkan di media agar darah & McConkey

Metode pengumpulan Jumlah bermakna untuk ISK


Aspirasi supra pubik Jumlah berapapun
Kateter urin ≥ 50x103 cfu/mL 2
> 105 cfu/mL 1
> 104 cfu/mL 3
Urin pancar tengah ≥ 105 cfu/mL 2
>50 x103cfu/mL 4
1. Garin EH,Olavarria F,Araya C,Broussain M,Barrera C,Young L.Diagnostic significance of clinical and laboratory findings to
localize site of urinary infection.Pediatr Nephrol 2007;22:1002-6.
2. Bensman A, Dunand O, Ulinski T. Urinary tract infection. Dalam : Avner ED, Harmon WE,Niaudet P,Yoshikawa
N,penyunting.Pediatric Nephrology,edisi ke-6,Springer-Verlag,Berlin Heidelberg,2009,h.1229-310
3. Lin CW,Chiou YH,Chen YY,Huang YF, Hsieh KS, Sung PK.Urinary tract infection in neonates.Clin Neonatol.1999;6:1-4
4. Paschke AA,Zaoutis T,Conway PH, Xie D,Keren R.Previous antimicrobial expossure is associated with drug-resistant
urinary tract infection in children. Pediatrics.2010;125:664-72
Etiologi
• Kuman penyebab >>> (60 – 80%) : Escherichia Coli (E.
Coli) pada ISK serangan pertama
• Kuman lain >>: Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia,
K. Oksitoka, Proteus vulgaris, Psudomonas aeruginosa,
Enterobacter aerogens, Morganella morganii,
Staphylococcus dan Enterococcus.
• Pada ISK kompleks: Pseudomonas, Gol Streptococcus
group B, Staphylococcus aureus atau S. Epidermidis
(virulensi rendah)
• Haemofilus influenzae dan parainfluenza jg penyebab
ISK, namun tidak bisa tumbuh pada biakan standar
• Proteus : penyebab batu struvit (magnesium, amonium,
fosfat)penghasil enzim urease yg memecah
ureumamonium
ALGORITMA PENCITRAAN PADA ISK
< 6 bulan

Responsif AB /48 ISK


jam ISK Atipik Berulang

USG

Normal Abnormal

USG * USG+DMSA/
Observasil MSU +DMSA/PIV PIV

Keterangan: *: Segera dilakukan


• Sumber: Konsensus ISK UKK Nefrologi IDAI 2011
ALGORITMA PENCITRAAN PADA ISK
6 bulan- 3 tahun

Responsif AB /48 ISK


jam ISK Atipik Berulang

USG
USG * +DMSA/PIV USG+DMSA/PIV

Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal

Observasi MSU Observasi MSU Observasi MSU

Keterangan: *: Segera dilakukan


• Sumber: Konsensus ISK UKK Nefrologi IDAI 2011
ALGORITMA PENCITRAAN PADA ISK
>3tahun

ISK
Responsif AB /48 jam ISK Atipik
Berulang

USG*

USG+DMSA/PIV
Normal/kelainan Kelainan
minor mayor

Observasi +DMSA/PIV

Normal Abnormal MSU

Keterangan: *: Segera dilakukan


• Sumber: Konsensus ISK UKK Nefrologi IDAI 2011
Keterangan algoritma

*USG dilakukan selama infeksi akut

Pemeriksaan PIV merupakan alternatif jika


skintigrafi DMSA tidak dapat dilakukan

MSU dilakukan bila infeksi sudah teratasi

PIV dilakukan jika fungsi ginjal normal

Responsif AB: manifestasi klinis hilang dengan


pemberian AB
USG
Imaging of Kidney
MAG3 (99mTechnetium
Renal scan/DMSA Mercaptoacetyltriglycine)
VUR

Amalia Guardiola, 2005 Amalia Guardiola, 2005 Amalia Guardiola, 2005


TERAPI ISK
• Tujuan :
• Mengatasi keadaan akut,
• mencegah urosepsis & kerusakan parenkim ginjal
• Antibiotik (AB) diberikan pada :
• Tersangka ISK (belum ada bukti kultur ) AB empiris
AB dg kemungkinan penyebab paling sesuai,
selanjutnya disesuaikan hasil kultur
• ISK Bawah/ sistitis : antibiotik peroral 5- 7 hari.
• ISK atas/pielonefritis: AB 7-10 hari, IV
• ISK Neonatus: AB 10-14 hari, IV
Konsensus UKK Nefrologi IDAI tentang
ISK pada Anak, 2011
Diagnosa Klinis ISK dapat ditegakkan 
dapat diterapi AB empiris meskipun
belum ada hasil biakan urin, apabila:
a. Anak dengan demam + kelainan pada urinalisis
seperti leukosituria, uji nitrit positif, leukosit esterase
positif.

b. Anak dengan keluhan gangguan berkemih seperti


disuria, polakisuria, urgency, frequency, ngompol, nyeri
pinggang + dengan kelainan pada urinalisis seperti
leukosituria, uji nitrit positif, leukosit esterase positif
Pada keadaan berikut ini perlu dibuktikan
adanya ISK dengan pemeriksaan
urinalisis dan biakan urin:
a. Sepsis pada neonatus (sepsis neonatorum)
b. Anak (terutama neonatus dan bayi) dengan demam yang tidak jelas
penyebabnya
c. Neonatus dengan ikiterus berkepanjangan (>2 minggu)
d. Anak dengan kolestatis
e. Anak dengan keluhan gangguan berkemih seperti disuria, polakisuria,
urgency, frequency, ngompol, nyeri pinggang
f. Anak dengan temuan adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih,
misalnya hidronefrosis, urolitiasis, kandung kemih neurogenik, dll
g. Anak tanpa gejala klinis dengan kelainan pada urinalisis seperti
leukosituria, uji nitrit positif, leukosit esterase positif, bekteriuria.
h. Anak dengan hematuria
Interpretasi hasil bukan urin yang
bermakna tergantung pada teknik
pengambilan sampel urin. Diartikan
sebagai bakteriuria bermakna apabila
pada
a. Biarkan urin dengan aspirasi supra publik:
didapatkan berapa pun jumlah kuman.
b. Biakan urin dengan teknik kateterisasi urin:
didapatkan kuman dengan jumlah >50.000 cfu/mL
c. Biakan urin dengan urin pancar tengah: didapatkan
kuman dengan jumlah >100.000 cfu/ Ml
d. Biakan urin dengan urine collector: didapatkan
kuman dengan jumlah >100.000 cfu/mL
ISK Sistemik harus segera diterapi dengan antibiotik
secara empiris berdasarkan pola resistensi kuman
setempat (sebelum ada hasil biakan urin dan uji resistensi),
dan kemudian disesuaikan dengan hasil biakan urin. Jika
pola resistensi kuman setempat tidak ada, dapat digunakan
pola resistensi kuman dari tempat lain atau berdasarkan
literatur.
INDIKASI RAWAT PASIEN ISK

 neonatus,
 pielonefritis akut,
 ISK dengan komplikasi gagal ginjal dan hipertensi,
 ISK disertai sepsis atau syok,
 ISK dengan keadaan umum toksik, kesulitan asupan
oral, muntah dan dehidrasi.
Pemberian antibiotik sebagai terapi ISK:
a. Untuk ISK Bawah Atau Sistitis: 5-7 Hari, Per Oral
b. Untuk ISK atas atau pielonefritis akut: 7-10 hari, parenteral. Jika
Setelah 3-4 Hari Pemberian Antibiotik Parenteral Tampak
Perbaikan Klinis, Pengobatan Dapat Dilanjutkan Dengan Antibiotik
Oral Sampai Pemberian Antibiotik Selesai Atau Lama Pemberian
Parenteral Dan Oral: 7-10 Hari (Switch Therapy)
c. Untuk ISK pada neonatus: 10-14 hari, parenteral
d. Pemberian antibiotik parenteral harus dipertimbangkan pada anak
yang toksik, muntah, dehidrasi, ataupun yang mempunyai kelainan
pada sistem saluran kemih.
e. Jika kondisipasien tidak membaik dalam waktu 48 jam, perlu
dilakukan biakan urin ulangan dan pertimbangan melakukan
pemeriksaan pencitraan segera untuk mengetahui kelainan urologi
Pemberian Antibiotik Sebagai Profilaksis
a. Antibiotik profilaksis tidak rutin diberikan pada anak dengan ISK
pertama kali.
b. Antibiotik profilaksis tidak terindikasi pada ISK demam yang tidak
disertai RVU atau hanya RVU
c. Antibiotik profilaksis diberikan pada anak risiko tinggi seperti refluks
vesiko-ureter derajat tinggi (III-V), uropati obstruktif, dan berbagai
kondisi risiko tinggi lainnya.
d. Antibiotik profilaksis diberikan pada pieolonefritis akut setelah
pengobatan selesai
e. Antibiotik profilaksis dipertimbangkan pada ISK berulang dan ISK
pada neonatus
f. Jika bayi dan anak mendapat antibiotik profilaksis mengalami
reinfeksi, maka infeksi diterapi dengan antibiotik yang berbeda dan
tidak dengan menaikan dosis antibiotik profilaksis tersebut.
Pasien ISK Sebaiknya Dirujuk
Kepada Dokter Spesialis Anak
Konsultan Nefrologi Jika:
a. ISK disertai dengan komplikasi seperti penurunan
fungsi ginjal, hipertensi, urosepsis
b. ISK yang tidak menunjukan perbaikan dengan
antibiotik yang sesuai dengan uji resistensi
c. ISK kompleks (ISK dengan uropati obstruktif, RVU,
neuogenic bladder, hidronefrosis, katup uretra
posterior, dll)
d. ISK pada Neonatus
e. ISK berulang
f. Jika memerlukan pemeriksaan pencitraan yang lebih
lanjut (seperti MSU, DMSA/PIV, CT-scan, MRI)
Evaluasi dan Tindak Lanjut
a. Pemantauan dan tindak lanjut perlu dilakukan untuk ISK atipikal,
ISK berulang, pielonefritis akut, dan ISK pada neonatus.
b. Pemantauan meliputi pengukuran berkala tekanan darah,
pengukuran antropometrik, dan evaluasi fungsi ginjal.
c. Pada ISK kompleks, dianjurkan pemeriksaan USG setiap 6 bulan-
tahun untuk mengevaluasi kondisi obstruksi, dan mendeteksi parut
ginjal dengan skintigrafi DMSA atau PIV setiap 1-2 tahun sekali
untuk menilai timbulnya jaringan parut dan progresivitasnya.
d. Perlu dilakukan biakan urin ulangan bila ada tanda-tanda klinis
ISK. Jika terdapat ISK berulang, diberikan antibiotik yang sesuai
dan mengatasi faktor prediposisi timbulnya ISK berulang.
PILIHAN ANTIBIOTIK ORAL PADA ISK

Antibiotik Dosis per hari


Amoksisilin 20-40 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis

Sulfonamid
- trimetroprim-sulfametoksazol 6-12 TMP dan 30-60mg
SMX/kgbb/hari dibagi 2 dosis
- Sulfisoksazol 120-150mg/kgbb/hr dibagi 4 dosis

Sefalosporin
• sefiksim 8mg/kgbb/hr dibagi 2 dosis
• sefpodiksim 10mg/kgbb/hr dibagi 2 dosis
• sefprozil 30mg/kgbb/hr dibagi 2 dosis
• Sefaleksin 50-100mg/kgbb/hr dibagi 4 dosis
• Lorakarbef 15-30mg/kgbb/hr dibagi 2 dosis

Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


Chang SL, Shortliffe LD. Pediatric Urinary Tract Infectionns. Pediatr Cli N Am 2006 :379-400
PILIHAN ANTIBIOTIK PARENTERAL PADA ISK

Antibiotik Dosis per hari

Seftriakson 75mg/kgbb/hr
Sefotksim 150mg/kgbb/hr setiap 6 jam
Seftazidim 150mg/kgbb/hr setiap 6 jam
Sefazolin 50mg/kgbb/hr setiap 8 jam
Gentamisin 7,5mg/kgbb/hr setiap 6 jam
Amikasin 15mg/kgbb/hr setiap 12 jam
Tobramisin 5mg/kgbb/hr setiap 8 jam
Tikarsilin 300mg/kgbb/hr setiap 6 jam
Ampisilin 100mg/kgbb/hr setiap 6 jam

Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


Chang SL, Shortliffe LD. Pediatric Urinary Tract Infectionns. Pediatr Cli N Am 2006 :379-400
• Pada ISK bawah pemberian antibiotik oral 2-4 hari tampaknya sama efektifnya
dengan pemberian selama 7-14 hari
• Pemberian antibiotik single dose atau pemberian sehari tidak efektif dan tidak
direkomendasikan
- White B. Diagnosis and Treatment of Urinary Tract Infections in Children. Am Fam Physician.2011;83:409-415
- Michael M,Hodson EM, Craaig JC,Martin S,Moyer VA.Short versus standard duration oral antibiotic therapy for acute urinary tract infection
in children.Cochrane Database Syast Rev.2003
ANTIMIKROBA PROFILAKSIS
• Tujuan : mensterilkan urin
• Diberikan secara peroral
• Diberikan pada : anak dg riwayat VUR, anak dengan
keadaan imunosupresi atau anak dengan obstruksi
parsial, anak dengan ISK berulang dengan anatomi dan
fungsi yg normal

Chang SL, Shortliffe LD. Pediatric Urinary Tract Infectionns. Pediatr Cli N Am 2006 :379-400
BAKTERIURIA ASIMPTOMATIK

• Ditemukan pertumbuhan kuman > 105 cfu/mL dalam urin


tanpa gejala klinik, baik klinis ISK bawah (disuria,
urgency, frekuensi) atau klinis ISK atas ( demam, nyeri
sekitar ginjal ).

• Tidak perlu terapi antibiotik, justru pemberian antibiotik


dapat menambah risiko komplikasi ( meningkatkan
rekurensi pd 80% kasus).

Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


Gagal ginjal
akut

hipertensi bakteriemia

KOMPLIKASI
ISK

Parut ginjal sepsis

Meningitis

Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak.UKK Nefrologi IDAI.Jakarta 2011


TERIMA KASIH
Rekomendasi NICE pd penanganan ISK akut

• Bayi < 3 bulan dg kemungkinan ISK harus segera dirujuk


ke dokter spesialis anak, pengobatan harus dg antibiotik
parenteral.
• Bayi ≥ 3 bulan dg pielonefritis akut / ISK atas :
• Pertimbangkan untuk rujuk ke Sp anak
• Terapi antibiotik oral 7-10 hari, dg antibiotik yg
resistensinya masih rendah berdasar pola resistensi
kuman : sefalosporin atau ko-amoxiclav
• Jika tidak dpt peroral  antibiotik parenteral
(cefotaksim atau ceftriaxone ) selama 2-4 hari,
dilanjutkan per oral hingga total 10 hari

National Institute for Health and Clinical Excellence . Urinary tract infection in children. http://guidance.nice.org.uk
Rekomendasi NICE pd penanganan ISK akut

• Bayi ≥ 3 bulan dg sistitis / ISK bawah :


• Antibiotik oral 3 hari berdasar pola resistensi kuman
setempat, bila tdk ada pola kuman dapat diberikan
Trimetroprim, sefalosporin, atau amoksisilin
• Bila 24-48 jam belum ada perbaikan, lakukan
pemeriksaan kultur urin  lihat pertumbuhan bakteri
dan kepekaan kuman.

National Institute for Health and Clinical Excellence . Urinary tract infection in children. http://guidance.nice.org.uk
ALGORITMA PEMERIKSAAN URIN PD
TERSANGKA ISK

White B. Diagnosis and Treatment of Urinary Tract Infections in Children. Am Fam Physician.2011;83:409-
415
ALGORITMA PEMERIKSAAN URIN PD
TERSANGKA ISK

White B. Diagnosis and Treatment of Urinary Tract Infections in Children. Am Fam Physician.2011;83:409-415
Algoritma diagnosis ISK

Kim YH, Murugasu B. Urinary Tract Infection in Children. Bulletin 6, 1998:1-9


ALGORITMA TATALAKSANA ISK

Evidence-based Care Guideline


for chilren 12 years of age or
less with first urinary tract
infection. Cincinnati Children’s
Hospital Medical Center
ALGORITMA PENCITRAAN PADA ISK

Evidence-based Care Guideline for chilren 12 years of age or less with first urinary
tract infection. Cincinnati Children’s Hospital Medical Center

Anda mungkin juga menyukai