Anda di halaman 1dari 43

Tatalaksana Hipotiroid Kongenital pada

Bayi Baru Lahir


Agustini Utari
Divisi Endokrinologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UNDIP/ RS Dr Kariadi
Semarang

2022
Hipotiroid Kongenital

• Penyakit yang ditandai dengan


berkurangnya atau tidak ada hormon
tiroid sejak lahir
• Salah satu penyebab utama
disabilitas intelektual yang dapat
dicegah
Apa peran hormon tiroid bagi kita?

Membantu
pengaturan
suhu tubuh

Memelihara sistem
pencernaan dan
pergerakan usus

Memelihara sistem
jantung &
pembuluh darah
Apa peran hormon tiroid bagi kita?

Menjamin terpeliharanya
nafsu makan Merangsang pertumbuhan tulang, gigi
dan otot

Menjamin perkembangan
otak dan jaringan sistem
syaraf
Peran Hormon Tiroid di Otak
• Intra uterin, hormon tiroid mengatur:
– Migrasi sel
– Pembentukan lapisan-lapisan korteks
– Diferensiasi sel neuron dan glia

• Pasca lahir:
– Mengatur ekspresi molekul tertentu
– Diferensiasi oligodendrosit dan ekspressi gen-nya
à mempengaruhi mielinisasi
Bagaimana Hormon Tiroid Bekerja?
HIpotalamus

TRH
Hipofise

TSH
Kelenjar
tiroid/kelenjar
T3 T4 gondok

TRH: Thyrotropin Releasing Hormone


TSH: Thyroid Stimulating Hormone
T3: Triiodothyronine
T4: Thyroxine
Hipotiroid Kongenital
Tipe T4 TSH Prevalensi

Primer 1: 4000

Sekunder
1:100.000
Tersier
Klasifikasi
HIPOTIROID
KONGENITAL

Sporadik Non-Sporadik

Primer Sekunder Defisiensi Iodium

Disgenesis Dishormonogenesis Transien

Agenesis

Hipoplasia

Ektopik
Penyebab Hipotiroid Kongenital
Permanen Transien

Disgenesis Tiroid Defisiensi Yodium


- Agenesis tiroid
- Hipoplasia tiroid
- Tiroid ektopik

Dishormogenesis Iatrogenik akibat paparan intrauterin


- Defek pada trapping iodide, terhadap zat goitrogen
organifikasi - obat anti-tiroid, yodium, antobodi
iodide, sintesis tiroglobulin maternal, idiopatik
- Pendred syndrome
Disfungsi Hipotalamus-Pituitari Imaturitas Aksis Hipotalamus-Pituitari-Tiroid
- Defisiensi hormon hipotalamus akibat prematuritas
multipel
- Defisiensi TSH atau TRH terisolasi
Resisten terhadap hormon tiroid Infeksi/kondisi stres
Bagaimana gejala saat lahir ?

Lebih dari 95% bayi dengan HK tidak


memperlihatkan gejala saat dilahirkan.
Kalaupun ada sangat samar dan tidak
khas !!
Manifestasi Klinik

- Neurologis : Letargi (tidak aktif)


- Respiratory : Sering tersedak saat minum , Apnea
- Gastrointestinal : Kesulitan minum, hernia umbilicalis
- Skull & face : Ubun ubun besar melebar, “depressed nasal bridge”
- Kulit : Kulit kering,tebal , dingin, pucat
- IQ : Tergantung dimulainya terapi
Bayi tanpa
SHK….terlambat
terdiagnosis

Rastogi and LaFranchi Orphanet Journal of Rare Diseases 2010, 5:17


Manifestasi Klinis
2 minggu pertama Setelah usia 1 bulan Setelah usia 3 bulan
• Prolonged jaundice • Kutis marmorata • Hernia umbilikalis
• Edema pada • Gagal tumbuh • Konstipasi
palpebra, (failure • Kulit kering
tangan, kaki to thrive) • Makroglosia
• Poor feeding • Tidak mampu • Suara tangis kasar
(minum menghisap dengan • Myxedema
tidak adekuat) baik • Keterlambatan
• Hipotermia • Konstipasi perkembangan
• Abdomen menonjol • Tidak aktif
• Fontanel lebar • Hipotonia
Indonesia

Apakah kita akan


menunda skrining
???
Kapan dilakukan Skrining ?

Idealnya :
pemeriksaan 48-72
jam pertama

Pemeriksaan kadar
TSH dengan
menggunakan kertas
saring
ALUR SKRINING HK
Informed Consent orang tua

Pengambilan spesimen 48-72 jam sesudah lahir

Kirim ke laboratorium yang telah mampu

Penyampaian hasil test

Jika test positif à RECALL


Interpretasi Hasil Skrining

Kadar TSH < 20 mUl/L Normal

Kadar TSH ≥ 20 mUl/L Duplo, Re-sample


Konfirmasi dengan TSH dan FT4
serum

Jika tes konfirmasi menunjukkan


• TSH meningkat (>20mU/L)
• FT4 atau T4 menurun

à Hipotiroid primer à segera berikan levotiroksin


Interpretasi Hasil Skrining

Kadar TSH < 20 mUl/L Normal

Kadar TSH ≥ 20 mUl/L Duplo, Re-sample


Konfirmasi dengan TSH dan FT4
serum

Jika tes konfirmasi menunjukkan


• TSH meningkat (10-20mU/L)
• FT4 atau T4 normal / rendah
à Konsul Endokrinologi Anak
Apa yang dilakukan petugas
kesehatan jika menemui Bayi
positif HK ?

• Re-Anamnesis
• Pemeriksaan fisik oleh dokter
• Pemeriksaan T4 / fT4 dan TSH serum
• Rujuk ke Dokter Anak
• Edukasi ke orang tua
Re-Anamnesis

• Ada/tidak penyakit tiroid pada ibu atau keluarga


• Ibu mengonsumsi obat antitiroid selama hamil atau
tidak
• Ibu bertempat tinggal di daerah defisiensi iodium atau
tidak
• Paparan preparat iodium (kompres iodium untuk tali
pusat) pada bayi
• Ada/tidak kelainan bawaan lain pada bayi
Pemeriksaan Fisik
Gejala dan tanda yang dapat muncul:
• letargi (aktivitas menurun)
• ikterus (kuning)
• makroglosi (lidah besar)
• hernia umbilikalis (bodong)
• hidung pesek
• konstipasi
• kulit kering
• skin mottling (cutis marmorata)/burik
• mudah tersedak
• suara serak
• hipotoni (tonus otot menurun)
• ubun-ubun melebar
• perut buncit
• mudah kedinginan (intoleransi terhadap dingin)
• miksedema (wajah sembab)
• udem scrotum
TES KONFIRMASI

Pemeriksaan
Serum TSHs (atau TSH)
dan serum FT4 (atau T4 total)

RUJUK
Tata Laksana
Tujuan Terapi :

• Mengembalikan fungsi metabolisme esensial®


hormon tiroid normal dalam waktu singkat

• Mengoptimalisasi tumbuh-kembang anak

• Mengembalikan tingkat maturasi biologis yang


normal
Pemberian terapi

LEVOTIROKSIN (L-T4) :
dosis awal 10-15 μg/kg/day
Pemberian Levotiroksin
• Secara teratur pada pagi hari
• Instruksi tertulis kepada ortu harus jelas
• Bisa digerus/dihancurkan dan dicampur ASI
• Dosis sesuai petunjuk dokter anak
Kapan harus diterapi ?
Dampak terhadap IQ ?

Umur dimulai terapi Rerata IQ

0-3 bl 89 (64-107)

3-6 bl 71 (35-96)
> 6 bl 54 (25-80)
(Klein AH, et al. (J Pediatr 1972; 81: 912-915)

Sesegera mungkin
setelah diagnosis
ditegakkan !
(Celia I. Kaye and the Committee on Genetics. Pediatrics 2006; 118:e934-63)
Pemberian Levotiroksin
• Jangan bersamaan (diberi jeda minimal 3 jam) dengan :
– Vitamin D
– Produk kacang kedelai (tahu, tempe, kecap, susu kedelai)
– Zat besi konsentrat
– Kalsium
– Aluminium hydroxide Mengganggu
– Cholestyramine dan resin lain Penyerapan Obat
– Suplemen tinggi serat
– Sucralfate
– Singkong
– Tiosianat (banyak terdapat pada asap rokok)
Edukasi Orang tua
• Penyebab HK pada bayi
• Pentingnya diagnosis dan terapi dini guna mencegah
hambatan tumbuh kembang bayi
• Cara pemberian obat tiroksin dan pentingnya mematuhi
pengobatan
• Pentingnya pemeriksaan secara teratur sesuai jadwal yang
dianjurkan dokter
• Tidak boleh menghentikan pengobatan kecuali atas
perintah dokter
• Tanda kekurangan/kelebihan hormon tiroid

Dilakukan oleh Dokter / Petugas yang menguasai


Pemeriksaan Penunjang Lainnya
• Sidik tiroid (menggunakan 131I atau 99mTc)
• USG tiroid
• Pemeriksaan radiologi (pencitraan), pemeriksaan
pertumbuhan tulang (sendi lutut). Tidak tampaknya
epifisis pada lutut menunjukkan derajat hipotiroid dalam
kandungan
• Pemeriksaan anti tiroid antibodi bayi dan ibu, bila ada
riwayat penyakit autoimun tiroid.
• Pemeriksaan kadar thyroglobulin serum
• Konsul kepada tim ahli (dokter spesialis anak konsultan
endokrin) di Kelompok Kerja (pokja) SHK tingkat provinsi,
jika diperlukan.
Monitoring
KASUS POSITIF

• Laboratorium
• Pertumbuhan
• Perkembangan
• Fungsi mental dan kognitif
• Gejala kekurangan/kelebihan dosis
tiroksin
• Tes pendengaran
• Umur tulang
Monitoring Pengobatan
Dosis Kurang Dosis Lebih
à Gejala Hipotiroid à Gejala Hipertiroid

• Kurang aktif • Gelisah


• Edema/bengkak terutama • Kulit panas, lembab,
di tangan, kaki dan wajah banyak keringat
(biasanya ditandai dengan • Berat badan menurun
peningkatan berat badan) • Sering buang air besar
• Obstipasi/sembelit
• Kulit kering, teraba dingin,
tidak berkeringat
Pemantauan Laboratorium
• Pemantauan I : 2 minggu sejak pengobatan
tiroksin
• Selanjutnya tiap 4 minggu s.d kadar lab normal
• Tiap 2 bulan sampai umur 12 bulan
• 1 – 3 tahun : tiap 4 bulan
• > 3 tahun-18 th: tiap 6 bulan
• > 18 tahun à alih rawat ahli penyakit dalam.
• Pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih sering
bila
- kepatuhan meragukan
- perubahan dosis
Target Nilai TSH, T4 dan FT4

• FT4 18 – 30 pmol/L (1,4 - 2,3 µg/dl) kadar FT4


ini dipertahankan pada 75% dari kisaran nilai
normal.

• Kadar TSH serum, sebaiknya dipertahankan di


bawah 5 µU/mL
Pemantauan Lain
• Pertumbuhan/antropometri
• Perkembangan, perilaku, psikomotor, fungsi
mental dan kognitif
• Tes pendengaran dan penglihatan à
pedoman stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK).
Pemantauan Umur Tulang

• Setiap tahun
Evaluasi Pengobatan

Apabila diagnosis etiologik belum ditegakkan,


maka pada umur 3 tahun dilakukan evaluasi
ulang untuk menentukan apakah pengobatan
harus seumur hidup (pada kelainan disgenesis
tiroid) atau dihentikan (pada yang bersifat
transien/sementara)

Konsultasikan dengan dokter konsultan


endokrin anak !
HK tanpa skrining Dengan skrining
Diet Rustama, 2005
Kasus 1
• Seorang bayi baru lahir usia 3 hari dilakukan
pengambilan data SHK
• Usia 1 minggu datang hasil bahwa Kadar TSH
37 mUl/L
• Apakah langsung diobati?
Kasus 1
• Dipanggil Kembali
• Bisa diulangi atau lab konfirmasi
• Konsul ke Dokter Spesialis Anak
• Lakukan lab konfirmasi !
• Jika hasil mendukung – rujuk ke dokter
konsultan endokrin anak / dokter anak
Kasus 1
• Hasil lab konfirmasi
Hasil Lab :
• TSHs 36 µU/mL
(nilai normal 0.51-4.94)

• Free T4 : 5 µg/dL
(nilai normal 10.6-19.4)
Kasus 1
• Dipanggil Kembali
• Konsul ke Dokter Spesialis Anak
• Berikan Levotiroksin 10-15 μg/kg/day
• Ulang lab untuk evaluasi pengobatan setelah
pengobatan 2 minggu
• Selanjutnya pengobatan berdasarkan hasil
evaluasi klinis dan lab
Prognosis
v Diagnosis dini dan terapi dini
à skrining vs klinis
v Berat ringannya hipotiroid saat diagnosis
à bone age dan kadar T4 bebas
v Dosis terapi awal
v Kepatuhan berobat
MATURNUWUN

V E
SA
MY
I N
R A
B

Jangan Terlambat !!

Anda mungkin juga menyukai