0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan kontrasepsi implan. SOP ini menjelaskan tentang pengertian implan, tujuan pemberian implan, dan prosedur pelayanan implan mulai dari asesmen, konseling, pemasangan implan, hingga tindak lanjut dan pencatatan. Prosedur pelayanan implan meliputi 21 langkah mulai dari menyapa pasien, asesmen kesehatan, konseling, pemasangan implan, hing
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan kontrasepsi implan. SOP ini menjelaskan tentang pengertian implan, tujuan pemberian implan, dan prosedur pelayanan implan mulai dari asesmen, konseling, pemasangan implan, hingga tindak lanjut dan pencatatan. Prosedur pelayanan implan meliputi 21 langkah mulai dari menyapa pasien, asesmen kesehatan, konseling, pemasangan implan, hing
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan kontrasepsi implan. SOP ini menjelaskan tentang pengertian implan, tujuan pemberian implan, dan prosedur pelayanan implan mulai dari asesmen, konseling, pemasangan implan, hingga tindak lanjut dan pencatatan. Prosedur pelayanan implan meliputi 21 langkah mulai dari menyapa pasien, asesmen kesehatan, konseling, pemasangan implan, hing
No.Dokumen No.Revisi Halaman - 1/2 RSIA KUSUMA PRADJA Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur SPO
Pengertian Alat kontrasepsi bawah kulit ( AKBK)/ Implant merupakan salah
satu alat kontrasepsi terbuat dari bahan plastik dengan kandungan hormone levonogestrel 75 mg/ batang yang dipasang di bawah kulit lengan kiri akseptor dan efektif digunakan untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun. Tujuan Untuk memberikan pelayanan kontrasepsi kepada pasangan usia subur yang membutuhkan. Kebijakan Sesuai protap pelayanan KB AKBK/ Implant yang diberikan BKKBN Prosedur 1. Menyapa calon akseptor dan pasangannya 2. Lakukan anamesis lengkap untuk mengetahui jumlah anak, siklus haid, ada tidaknya alergi terhadap obat anestesi local, riwayat penyakit yang pernah diderita serta alasan penggunaan KB AKBK. 3. Lakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan pasien tidak dalam kondisi hamil atau kontra indikasi pemakaian AKBK. 4. Berikan penjelasan pada klien tentang hal yang akan dilakukan 5. Minta klien untuk menulis dan menandatangani informed consent sebelum melakukan tindakan. 6. Minta klien untuk mencuci bersih lengan kiri sampai dibawah ketiak dengan sabun dan dikeringkan dengan handuk bersih. 7. Siapkan alat-alat yang diperlukan untuk insersi AKBK/ Implant: a. Alkon Impalnt b. Spuit 3 cc/ 5cc c. Lidocain 1 ampul d. Sarung tangan steril e. Kassa steril f. Larutan betadine 10 % dalam wadah steril g. Alkohol 70% h. Alcohol swab i. Duk lubang steril j. Plester/ band aid k. Bak instrument steril 8. Atur posisi klien dalam posisi tidur terlentang dengan lengan kiri pada posisi mudah dijangkau. 9. Susun dan letakkan semua alat-alat yang akan digunakan secara ergonomis, buka semua peralatan dan tempatkan dalam bak instrument steril. 10. Petugas mencuci tangan sebelum tindakan 11. Petugas memakan sarung tangan steril 12. Lakukan tindakan antiseptic di daerah lengan kiri kurang lebih 4 ruas jari diatas siku klien pada bagian lengan sisi dalam. 13. Pasang duk lubang steril 14. Suntikan lidocaine pada daerah yang akan dipasang implant sesuai dengan pola. Bentuk sedikit jendalan sebelum memasukan lidocaine secara sub cutan. Kemudian tekan-tekan daerah yang telah disuntikan lidocaine agar segera muncul reaksi anestesi lokalnya. 15. Melakukan pemasangan dengan cara memasukkan alkon dengan cara menyusuri bawah kulit. Dorong plunger sampai batang implant keluar dan terpasang dengan benar. Pastikan implant terpasang dengan benar. 16. Lepaskan duk steril dan Bersihkan bekas pemasangan dengan menggunakan betadine. 17. Tutup luka bekas pemasangan alkon dengan kassa steril kemudian tutup dengan plester atau band aid. 18. Bereskan peralatan yang sudah digunakan. 19. Buang sampah medis ditempat sampah medis. 20. Sampaikan pada klien bahwa tindakan sudah selesai dan rapikan klien kembali 21. Petugas mencuci tangan setelah selesai melakukan tindakan 22. Berikan konseling mengenai efek samping yang mungkin timbul dan sampaikan jadwal kunjungan berikutnya. 23. Catat hasil pemeriksaan serta kontrasepsi yang diberikan dalam status klien.