1. Pengertian Pencabutan impalnt adalah melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang diletakkan di bawah
kulit lengan atas dengan jumlah kapsul berbeda yang bekerja untuk menekan ovulasi dan
mengentalkan lender serviks
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-Langkah Untuk mencegah kehamilan, mengatur jarak
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan umur suami dan istri
dan pasien dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya kecuali pasien
tertentu yang tidak dapat memilih
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 440/33/438.5.2.1.19/2018 SK Penyelenggaran Pelayanan Klinis
4. Referensi a. Kemenkes RI, Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana, Direktorat Jenderal
Bina kesehatan Ibu dan Anak, Kemenkes RI, Jakarta, 2014.
b. Affandi, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Edisi 2. Bina Pustaka
Sarwono, Jakarta, 2010.
5. Prosedur / a. Petugas memanggil pasien dan mencatat identitas pasien pada Buku Kunjungan Poli
Langkah-langkah Kebidanan.
b. Petugas melakukan anamnesis.
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap klien.
1. Jika ditemukan keadaan kontraindikasi ditunda / dilakukan rujukan internal.
2. Jika tidak ada keadaan kontra indikasi petugas melakukan tindakan berikutnya.
3. Petugas melakukan pemantapan pencabutan KB Implan dan klien mengisi informed
consent.
d. Petugas melakukan persiapan pelepasan implant.
1. Mempersilakan klien mencuci seluruh lengan kiri dengan sabun dan air yang
mengalir serta membilasnya lalu kemudian mengeringkan
2. Mempersilakan klien berbaring dengan lengan kiri yang sudah disiapkan.
3. Menentukan tempat pelepasan implant.
4. Menyiapkan alat-alat untuk melepas implant.
e. Petugas melakukan tindakan sebelum pelepasan implant.
1. Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, mengeringkan dengan kain bersih.
2. Memakai sarung tangan DTT.
3. Mengatur alat & bahan sehingga mudah dicapai
4. Mempersiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptic.
5. Menutup lengan yang akan dipasang dengan dock lubang DTT.
6. Mengisi semprit dengan 3 ml obat anastesi dan menyuntikkan anastesi lokal di
bawah ujung kapsul dekat siku / disela-sela kapsul implant.
7. Uji efek anastesi sebelum mebuat insisi pada kulit.
f. Petugas melakukan pelepasan implant dengan cara:
1. Tentukan posisi norplan dengan palpasi, sesudah dilakukan tindakan antiseptic,
lakukan insisi 2,3 mm, agar luka tidak perlu dijahit, untuk mengurangi infeksi.
2. Tekan implant dengan jari kearah sayatan, setelah ujung tampak terjepit dengan U
klem dan tarik keluar.
3. Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan menggunakan
scalpel.
4. Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik pelan-pelan
sampai terlepas seluruhnya. Lakukan hal yang sama sampai semua kapsul keluar.
5. Tekan luka insisi sampai arah berhenti kemudian tutup dengan plester/kasas teril dan
membalutnya dengan perban.
6. Memberikan resep dan memberitahukan kepada pasien untuk mengambil obat di
loket obat.
g. Petugas mencatat tindakan pelepasan implant ke Buku Register Kohort Pelayanan KB,
Buku kunjungan.
6. Alat dan Bahan a. Alat :
1. Alat tulis
2. Kartu status KB ( K4 )
3. Kartu Pesera KB ( K1 )
4. Buku Register
5. Buku kohort
6. Informt consent
7. Handuk
8. Dock DTT
9. Spuit 3 cc
10. Bistouri / scapel
11. Nier beken
12. Mangkuk kecil instrumen
13. Safety box
b. Bahan:
1. Kasa steril
2. Sarung tangan steril
3. Perband
4. Alkohol 70%
5. Betadin 2 %
6. Gunting perband
7. Sabun
8. Air DTT
8. Hal-hal yang Perlu Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis
Diperhatikan
9. Unit Terkait Layanan KB
10.Dokumen Terkait a. Rekam medis pasien
b. Kohort
c. Buku register
d. Kartu Status Peserta KB (K4)
e. Kartu Peserta KB (K1).
11. Rekaman Historis Perubahan