Anda di halaman 1dari 4

SOP PELAKSANAAN ORI DIFTERI

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Tridiana L. S.
TTD Kepala Puskesmas
TAMAN NIP. 19681008 200212 2 006

1.Pengertian Pemberian imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri adalah


pemberian vaksinasi difteri bagi anak usia 1 sampai dengan kurang dari 19
tahun sebagai penanggulangan dari Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2.Tujuan Sebagai acuan petugas imunisasi dalam melakukan pemberian ORI Difteri
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
4.Referensi a. Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
b. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ORI DIFTERI DI JAWA TIMUR
TH. 2018

5.Prosedur / a. Menyiapkan sasaran berada dalam ruangan


Langkah-langkah b. Memastikan vaksin masih berkualitas/poten (belum kadaluarsa, label
kemasan vaksin masih ada dan terbaca, vaksin disimpan pada suhu 2-8 0
C dan belum pernah terpapar suhu beku, vaksin dibawa menggunakan
vaccine carrier yang berisi cool pack)
c. Memanggil pasien satu per satu untuk masuk ke tempat pemeriksaan dan
menyapa
d. Menanyakan kembali riwayat kontra indikasi atau keluhan pasien
e. Menanyakan kembali adakah vaksin yang diberikan dalam waktu 4
minggu terakhir
f. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
g. Memastikan ADS belum kadaluarsa, kemasan utuh dan tidak sobek
h. Menyiapkan vaksin DPT-HB-Hib/DT/Td dengan dosis 0,5 cc ke dalam
spuit 0,5 cc .
i. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas DTT
j. Melakukan pemberian imunisasi difteri secara intramuskular 900 pada
musculus deltoid dengan melakukan aspirasi terlebih dahulu

k. Membuang bekas spuit kedalam safety box tanpa dipasang kembali


penutup spuitnya (recapping)
l. Mengingatkan kembali tentang efek samping dan penanganan yang bisa
dilakukan pasca imunisasi
m. Mencatat hasil pemberian imunisasi pada kartu ORI Difteri
n. Menyerahkan kembali kartu ORI Difteri kepada pasien/orang tuanya dan
menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal vaksinasi
o. Mempersilakan pasien untuk tetap berada di ruangan minimal 30 menit
setelah penyuntikan
p. Mengumpulkan sisa vial vaksin yang telah digunakan, dicatat, dan dibawa
kembali ke puskesmas untuk dimusnahkan
6.Alat dan Bahan a. Vaccine carrier + Coolpack
b. Vaksin
c. Auto Disable Syring (ADS) 0,5 cc
d. Safety box
e. Kapas DTT
f. Masker
g. handscoon
h. Peralatan anafilaksis
i. Plastik sampah infeksius
j. Form KIPI
k. Alat Tulis
l. Format pencatatan dan pelaporan (absensi data by name)
m. Kartu ORI Difteri

PKM-TAMAN/SOP/01/16/XII/2018 – SOP PEMBERSIHAN KARANG GIGI


HALAMAN 2 / 4
7.Diagram Alir Sesuai urutan di prosedur/langkah-langkah

Menyiapkan sasaran

Memastikan vaksin berkualitas

Memanggil pasien satu persatu

Menanyakan kontraindikasi

Mengatur posisi pasien

Menyiapkan vaksin DPT-HB-Hib

Mendisinfeksi area suntikan

Memebriksan vaksinasi secara


IM

Membuang spuit secara recapping

Mengingatkan efek samping imunisasi

Menctat hasil imunisasi

Menyerahkan kartu ORI

Mempersilahkan pasien tetap diruangan


selama 30 menit

PKM-TAMAN/SOP/01/16/XII/2018 – SOP PEMBERSIHAN KARANG GIGI


HALAMAN 3 / 4

Mengumpulkan
dan mencatat
vaksin yang dipaki
berapa
8.Hal-hal yang Perlu a. Jika anak demam, batuk, flu berat, atau diare maka imunisasi ditunda
Diperhatikan b. Ibu hamil aman diberikan vaksin Td saat usia kehamilan trimester 2 dan 3
c. Jangan mengisis jarum suntik dengan vaksin dalam jumlah banyak
(prefilling)

9.Unit Terkait 1. BKIA


2. Posyand
3. SEKOLAH (PAUD/ TK/ SD/MI, SMP/ MTS/ SMA/MA)
10.Dokumen Terkait 1. Kartu ORI
2. form pelaporan
3. Form KIPI

11.Rekaman Historis Perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


1

PKM-TAMAN/SOP/01/16/XII/2018 – SOP PEMBERSIHAN KARANG GIGI


HALAMAN 4 / 4

Anda mungkin juga menyukai